Perhatikan bahwa setiap penambahan konstanta menyebabkan grafik bergeser ke atas. Kondisi
ini kelihatannya bertentangan dengan teori awal. Padahal sebenarnya tidak. Penambahan
konstantan pada bagian fungsi yang di ruas kanan tentu akan menggeser grafik ke atas.
Kondisi ini sama artinya dengan mengurangi konstanta pada bagian y yang di ruas kiri.
Tampak bahwa grafik ini sama dengan parabola y = x2 yang digeser satu satuan ke kanan
Padahal y = x2 – 2x + 1 bisa dinyatakan menjadi y =(x – 1)2 dari sini bisa kita simpulkan bahwa
♥ y = (x – 1)² diperoleh darti y = x² yang digeser 1 langkah ke kanan
♥ y = (x – 5)² diperoleh darti y = x² yang digeser 5 langkah ke kanan
♥ y = (x + 1)² diperoleh darti y = x² yang digeser 1 langkah ke kiri
♥ y = (x + 3)² diperoleh darti y = x² yang digeser 3 langkah ke kiri
dan sebagainya
Dengan demikian jika kita miliki grafik y – 5 = (x – 2)² bisa diperoleh dari grafik y = x² yang
digeser 2 langkah ke kanan dan 5 langkah ke atas
Apa rumus untuk mendapatkan sumbu simetri dan nilai optimum dari grafik fungsi f(x) = ax2 +
bx + c?
Contoh:
1. Diketahui fungsi kuadrat: f(x) = –8x²– 16x – 1.
Tentukan:
a. bentuk grafik fungsi kuadrat
b. sumbu simetri, nilai optimum, dan titik optimum
Jawab:
f(x) = –8x² – 16x – 1
a = –8, b = –16, c = –1
a. karena a < 0, berarti grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola yang menghadap ke
bawah (terbuka ke bawah)
b. sumbu simetri:
nilai optimum:
(Nilai optimum ini merupakan nilai maksimum karena grafik fungsi kuadrat menghadap ke
bawah)
Titik optimum : (–1, 7)
Jawab:
f(x) = 4x² – 8x + 3
a = 4, b = –8, c = 3
a. karena a > 0, berarti grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola yang menghadap ke atas
(terbuka ke atas)
b. sumbu simetri:
nilai optimum:
(Nilai optimum ini merupakan nilai minimum karena grafik fungsi kuadrat menghadap ke atas)
Titik optimum : (1, -1)
3. Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat