Anda di halaman 1dari 11

PENALARAN

MEKANIKA DAN TATA SURYA

Disusun Oleh:

Anugrah Al-Qur’Ani (06)


Argya Setya Nabilah (08)
Febriyana Zatirah Rachman (10)
Syifa Cahyani Putri (31)
!GERAK LURUS DAN HUKUM NEWTON
A. Gerak Lurus
1. Gerak Benda
Gerak benda adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda terhadap
titik acuan tertentu. Gerak benda dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Gerak sebenarnya adalah gerak benda yang sebenarnya terjadi dan bendanya
berubah kedudukan. Contoh: kereta api bergerak terhadap stasiun dan gerak
jatuhnya buah dari pohonnya.
b. Gerak semu adalah gerak benda yang sesungguhnya diam, tetapi seolah-olah
bergerak karena pengamat berada dalam suatu sistem yang bergerak. Contoh:
gerak pohon ditepi jalan ketika kita naik kereta api.

2. Kelajuan, Kecepatan, Kelajuan rata-rata, dan Kecepatan rata-rata


Berikut merupakan rumus kelajuan, kecepatan, kelajuan rata-rata, dan
kecepatan rata-rata.
jarak (meter)
Kelajuan = selang waktu (sekon)

perpindahan (meter)
Kecepatan = selang waktu (sekon)

𝑠
v=𝑡 keterangan :
v = kelajuan rata-rata (m/s)
s = jarak tempuh total (meter)
t = waktu tempuh (sekon)

∆𝑠
v = ∆𝑡 keterangan :
v = kecepatan rata-rata (m/s)
∆𝑠 = perpindahan (meter)
∆𝑡 = selang waktu (sekon)

3. Percepatan
Percepatan benda merupakan besaran vector yang menyatakan kecepatan
benda setiap satuan waktu.
𝑣
a=𝑡 keterangan :
a = percepatan (m/s2)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (sekon)
Nilai percepatan rata-rata secara matematis di nyatakan dalam persamaan berikut.
∆𝑣
a = ∆𝑡 keterangan :
a = percepatan rata-rata (m/s2)
∆v = perubahan kecapatan (m/s)
∆𝑡 = selang waktu (sekon)

4. Gerak lurus beraturan


Benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika benda bergerak dengan
lintasan garis lurus dan kecepatannya tetap. Pada gerak lurus beraturan berlaku
persamaan berikut.
𝑠
v=𝑡 keterangan :
s = perpindahan (meter)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (sekon)
Berdasarkan persamaan diatas sehingga dapat digambarkan sebagai berikut.

5. Gerak lurus berubah beraturan


Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus
dengan kecepatan selalu berubah dan memiliki percepatan tetap. Gerak lurus
berubah beraturan di bagi menjadi dua, yaitu:
a. Gerak lurus berubah beraturan dipercepat adalah gerak lurus dengan kecepatan
selalu berubah makin cepat. Contoh: mobil dari keadaan diam lalu pengemudi
menginjak pedal gas sehingga mobil bergerak.

b. Gerak lurus berubah beraturan diperlambat adalah gerak lurus yang


kecepatannya selalu berubah makin lambat. Contoh: mobil yang semula
bergerak dengan kecepatan tertentu lalu pengemudi menginjak rem sehingga
mobil melambat dan berenti.
B. Hukum Newton
1. Gaya
Gaya dinyatakan sebagai tarikan atau dorongan. Dalam satuan SI, gaya
dinyatakan dalam satuan newton. Konversi satuan gaya lainnya sebagai berikut:
1 newton = 1 x 105 dyne ( satuan CGS )
1 newton = 1 kg m/s2

Macam-macam gaya berdasarkan penyebabnya.


a. Gaya listrik
b. Gaya magnet
c. Gaya pegas
d. Gaya gravitasi
e. Gaya mesin
f. Gaya gesekan

Gaya juga dapat dibedakan berdasarkan sifatnya.


a. Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja pada benda dengan titik kerjanya berada
pada permukaan benda.
b. Gaya tak sentuh adalah gaya yang titik kerjanya tidak bersentuhan dengan
benda. Contoh gaya tak sentuh adealah gaya magnet dan gaya gravitasi.

2. Resultan Gaya
Jumlah total gaya yang bekerja pada benda disebut resultan gaya. Resultan
(∑ 𝐹) yang bekerja pada benda tegantung dari arah sejumlah gaya yang bekerja
pada benda.
a. Gaya saling sejajar dan searah

∑F = F1 + F2
b. Gaya saling sejajar dan berlawanan arah

∑F = F1 - F2
c. Gaya saling tegak lurus

∑F = √𝐹 + 𝐹

3. Hukum Newton Tentang Gerak


Ada tiga macam hukum newton yang menyatakan tentang gerak yaitu:
a. Hukum I Newton
Hukum I newton berbunyi : “ jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
bernilai 0 atau tidak ada gaya yang bekerja pada gaya tersebut, benda akan terus
bergerak dengan kelajuan tetap pada lintasan lurus atau tetap diam.”
b. Hukum II Newton
Hukum II newton berbunyi : “ percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya
yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, dan
berbanding terbalik dengan massa benda.”
c. Hukum III Newton
Hukum III newton menyatakan : “jika benda pertama mengerjakan gaya pada
benda kedua, benda kedua akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang
besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan”.

USAHA ENEGI DAN PERUBAHAN ENERGI


1. Menentukan Besaraan Fisis pada Usaha
Persamaan usaha dituliskan sebagai berikut.
W=Fs
= F s cos α
= ∆𝐸 k = ∆Ep
Keterangan:
W = usaha (J)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
α = sudut apit antara gaya dan perpindahan
∆𝐸 K = perubahan energy kinetik (J)
∆𝐸 P = perubahan energy potensial (J)
2. Menentukan Besaran Fisis pada Energi
Energi potensial gravitasi dituliskan dalam persaamaan.
Ep = m g h Keterangan:
Ep = energi potensial grafitasi (J)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian benda (m)

Enegi kinetik dituliskan dalam persamaan.


1
Ek = 2 mv2 Keterangan :
Ek = energy kinetik (J)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

Energi mekanik dituliskan dalam persamaan.


Em = E p + E k
Keterangan :
Em = energy mekanik (J)
Ep = energy potensial (J)
EK = energy kinetic (J)

3. Perubahan energi
Menurut hukum kekelan energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi dapat berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain.
Contoh perubahan bentuk energi sebagai berikut.

a. Energy listrik menjadi energi panas


b. Energy listrik menjadi energi gerak
c. Energy kimia menajdi energi panas dan cahaya
d. Energy kimia menjadi energi listrik
e. Energy listrik menjadi energy cahaya
f. Enerfi gerak menjadi energi listrik
PESAWAT SEDERHANA
1. Tuas (pengungkit)
Contoh tuas yaitu gunting, tang pemotong, gunting kuku, gerobak beroda satu,
pelubang kertas, alat pancing, dan sekop.
 Rumus:
w lb = F l k Keterangan:
lb = lengan beban
lk = lengan kuasa
w = berat beban
F = gaya
 Keuntungan mekanis:
𝑙 𝑤
M = 𝑙 =𝐹

2. Katrol
Contoh alat yang menggunakan prinsip katrol yaitu katrol majemuk dan timba air.
Katrol dibedakan menjadi tiga jenis, yaituKatrol tetap, katrol bargerak, dan katrol takal.
 Rumus:
w lb = F l k
 Keuntungan mekanis:
𝑙 𝑤
M = 𝑙 =𝐹

3. Bidang miring
Contoh bidang miring yaitu, obeng, paku, sekrup, baut, papan miring, papan
meluncur, dan tangga.
 Keuntungan mekanis
panjang bidang miring 𝑠 𝑤
M= =ℎ=𝐹
tinggi bidang miring
LAPISAN BUMI, GEMPA BUMI, GUNUNG API, DAN TINDAKAN
PENGURANGAN RESIKO BENCANA
A. Lapisan Bumi

Lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:


1. Kerak bumi
Lapisan kerak bumi (litosfer) adalah lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Kerak
bumi ini adalah lapisan bumi yang berada paling luar atau paling atas dan keras
sifatnya yang menyelubungi mantel atau selubung bumi. Kerak bumi ini jauh lebih
tipis bila dibandingkan dengan lapisan bumi lainnya. Ketebalan kerak bumi kurang
lebih hanya 66 km dan tersusun atas batuan penyusun kulit bumi.
2. Lapisan mantel atau selubung
Lapisan mantel atau selubung (atenosfer) adalah lapisan yang terletak tepat di
bawah litosfer atau kerak bumi. Ketebalan dari mantel atau selubung bumi sekitar
2.900 km dan mencakup sekitar 80 % dari total isi bumi. Astenosfer ini adalah
campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat, dan gas dengan suhu tinggi.
3. Lapisan inti bumi
Lapisan inti bumi (Barisfer) adalah lapisan inti bumi, dan merupakan bagian bumi
yang paling dalam. Lapisan inti bumi tersusun atas lapisan besi dan nikel. Barisfer
berada sekitar 2.900 km di bawah permukaan bumi. Lapisan inti bumi dapat pula
dibedakan atas dua bagian, yaitu inti luar dan inti dalam.

B. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah suatu getaran yang ditimbulkan oleh energi potensial dari patahnya atau
tergesernya suatu lempengan Bumi. Lempengan-lempengan yang patah atau tergeser tersebut
membentuk suatu lempengan baru.
C. Gunung Api
Gunung api adalah tempat keluarnya magma, bahan rombakan batuan padat dan gas dari
dalam bumi ke permukaan bumi. Dalam banyak kasus, gunung api bersifat tidak aktif untuk
beberapa waktu dan meletus ketika ada peningkatan tekanan material yang naik dari bagian
mantel. Selang waktu dalam kondisi tidak aktif ini bervariasi di antara berbagai gunung api.

D. Tindakan Pengurangan Resiko Bencana


Berikut merupakan tindakan yang harus kita lakukan dalam mengurangi resiko
bencana.
Melakukan pendidikan tentang kesadaran bencana kepada masyarakat, khususnya
bagi yang tinggal di kawasan rawan bencana
Membentuk Kelompok Penanggulangan Bencana di masyarakat
Mendampingi dan menguatkan posisi dan eksistensi Kelompok Tanggap Bencana
Masyarakat (KPBM)
Menyebarkan informasi dan regulasi tentang kebencanaan
Menjalin kerjasama dan membangun partisipasi dengan lembaga lokal, nasional,
dan international dalam urusan kebencanaan
Melakukan kajian dan pengembangan pola-pola penanganan bencana
Menghimpun dan mendistribusikan dukungan dan bantuan bagi korban bencana
 Melakukan Kajian dan Analisis Risiko Bencana Masyarakat, terkait dengan
bencana alam dan non-alam
SISTEM TATA SURYA, ROTASI DAN REVOLUSI BUMI, ROTASI
DAN REVOLUSI BULAN
A. Tata Surya
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari, planet-
planet, meteroid, komet dan astoroid yang berputar mengelilingi matahari (berevolusi)
1. Matahari
Matahari merupakan bintang yang menjadi pusat tata surya. Matahari terdiri
atas lapisan-lapisan yaitu, inti matahari, fotosfer, kromosfer dan korona.
2. Planet
a. Meskurius
Merkurius merupakan planet yang terdekat dengan matahari. Kandungan inti
merkurius yaitu, besi, nikel, dan mineral silikat.
b. Venus
Jarak venus dari matahari sekitar 108 juta kilometer. Arah rotasinya berlawanan
dengan planet-planet lain. Venus di sebut bintang fajar karena terlihat saat
matahari terbit dan saat matahari hamper terbenam.
c. Bumi
Bumi merupakan planet tempat tinggal kita. Jarak bumi daripada matahari 150
juta kilometer. Bumi merupakan satu-satunya yang memilki kehidupan karena
terdapat oksigen dan air.
d. Mars
Jarak mars dari matahari sekitar 228 juta kilometer. Atmosfer mars sangat tipis,
sehingga tidak dapat melindungi radiasi yang berbahaya dari matahari.
e. Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar. Jupiter tersusun dari hydrogen dan helium
dalam fase cair dan gas.
f. Saturnus
Planet ini berbentuk seperti bola gas raksasa yang terdiri atas hidrogen dan
helium. Saturnus memiliki cincin yang tersusun dari gas beku dan butiran-butiran
debu.
g. Uranus
Uranus tersusun dari metana sehingga atmosfernya berwujud cair. Tidak
seperti planet lain, uranus berputar tegak lurus seperti gasing.
h. Neptunus
Atmosfer di neptunus dipenuhi metana sehingga neptunus tampak berwarna
biru.
B. Peredaran Bumi
Bumi mengalami rotasi dan revolusi. Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada
porosnya. Revolusi bumi adalah perputaran bumi mengelilingi matahari.
Akibat rotasi bumi:
1) Terjadi siang dan malam
2) Gerak semu harian matahari
3) Perbedaan waktu antara belahan bumi yang satu dengan yang lain
4) Perubahan arah angina

Akibat revolusi bumi:


1) Terlihatnya rasi bintang yang berbeda setiap bulan
2) Perubahan musim
3) Gerak semu tahunan matahari
4) Perbedaan lamanya siang dan malam

C. Peredaran Bulan
Saat beredar, bulan melakukan tiga gerakan yaitu, berotasi, berevolusi terhadap
bumi, dan bersama-sama bumi mengelilingi matahari.
Kedudukan bumi, bulan dan matahari dapat mengakibatkan terjadinya pasang
surut air laut. Pasang maksimum terjadi pada saat bumi, bulan, dan matahari
membentuk garis lurus. Adapun pasang minimum terjadi pada saat bumi, bulan dan
matahari membentuk sudut siku-siku.
Kedudukan bumi, bulan dan matahari juga menyebabkan terjadinya gerhana.
Gerhana matahari terjadi ketika bulan berada di antara bumi dan matahari sehingga
cahaya matahari ke bumi terhalang oleh bulan. Adapun gerhana bulan terjadi pada
saat bulan memasuki bayang-bayang bumi sehingga bulan tidak mendapat cahaya
matahari.

Anda mungkin juga menyukai