Anda di halaman 1dari 11

Nama : VISKA VERRONIA

Kelas : 1A

NPM : F0I020079

BAB VI

GAYA DAN GERAKAN


Gaya
Menurut, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gaya adalah kesanggupan untuk
berbuat dan sebagainya. Dilansir situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), gaya adalah dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak.
Maka jika kita menarik atau mendorong benda hingga bergerak, kita telah memberikan gaya
terhadap benda tersebut. Besar kecilnya gaya dapat diukur menggunakan alat yang bernama
neraca pegas atau dinamometer. Sementara satuan gaya dinyatakan dalam satuan Newton
yang biasa ditulis N. Kata Newton diambil dari nama Sir Isaac Newton, seorang ahli
matematika dan ilmuwan besar. Besarnya gaya yang diperlukan untuk menarik benda akan
ditunjukan oleh jarum pada skala dinamometer.

Ada beberapa jenis gaya, yakni:  Gaya magnet, Gaya listrik statis, Gaya otot, Gaya gravitasi
bumi, Gaya pegas, Gaya gesekan, Berikut penjelasannya :

1. Gaya Magnet
Gaya magnet adalah gaya yang diakibatkan oleh magnet. Magnet memiliki
dua kutub, yakni kutub utara dan selatan. Bentuk magnet beragam ada yang
berbentuk jarum, ada juga yang berbentuk huruf U. Lalu berbentuk silinder,
lingkaran, dan batang.

2. Gaya Listrik Statis


Gaya tersebut kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan listrik untuk
menarik benda-benda di sekitarnya. Untuk melihat adanya gaya listrik statis, kamu
bisa mencoba mengosok-gosokan penggaris pada rambut kering. Kemudian dekatkan
pada sobekkan kertas. Maka sobekan kertas akan menempel pada penggaris.
Penggaris bisa menarik potongan kertas dengan gaya listrik statis.

3. Gaya Otot
Gaya otot ini kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya ini sering
dilakukan pada saat kamu mengangkat beban. Saat kamu sering melakukan olahraga,
maka otot akan bertambah besar dan kuat.
4. Gaya Gravitasi Bumi
Gaya ini untuk menarik benda lain ke bawah. Saat kamu melempar benda ke
atas, maka semua benda akan jatuh ke bawah. Ini berbeda saat berada di luar
angkasa. Para astronot tidak merasakan gravitasi, dampaknya mereka akan
melayang-layang.

5. Gaya Pegas
Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh kerja benda elastis.
Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan. Contohnya saat
kamu bermain panahan, karet akan mendorong anak panah terlontar dengan cepat
dan jauh.

6. Gaya Gesekan
Jika kedua benda saling digesekan, maka antara keduanya akan muncul gaya
gesek. Gaya ini bisa menguntungkan dan merugikan. Bila kamu berjalan di jalan
yang kering, maka antara sepatu dan jalan akan muncul gaya gesek.

Rumus Gaya
Gaya memiliki tiga rumus dasar untuk menjelaskan gerak benda. Tiga rumus tersebut,
yaitu:

 Hukum Newton 1 Jika penjumlahan atau pengurangan gaya yang bekerja pada benda
sama dengan nol, benda yang semula diam tetap diam. Serta benda yang bergerak
lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan. Sehingga rumus hukum Newton 1
adalah :
∑F = 0
Keterangan:
∑F = resultan gaya (kilogram m/s2)

 Hukum Newton 2 Percepatan atau perubahan dari kecepatan gerak benda selalu
berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda dan selalu
berbanding terbalik dengan massa benda. Hukum Newton 2 dapat dihitung dengan
rumus:
∑F = m.a

Keterangan:
∑F = resultan gaya (kilogram m/s2)
m = massa benda (kilogram)
a = percepatan (m/s2)
 Hukum Newton 3 Jika suatu benda memberikan gaya terhadap benda kedua, maka
benda kedua akan membalas gaya dari benda pertama dengan arah berlawanan.
Rumus Hukum Newton 3 adalah
∑Faksi = -∑Freaksi

Gerak
Gerak Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerak adalah peralihan tempat
atau kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali. Dilansir situs resmi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), gerak adalah perpindahan posisi benda dari
tempat asalnya karena adanya gaya. Saat kamu berlari maka akan terjadi perpindahan. Di
mana kamu berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dari Encyclopaedia Britannica (2015),
gerak dalam fisika berubah seiring dengan waktu posisi atau orientasi tubuh. Gerak di
sepanjang garis atau kurva disebut terjemahan.

Gerak yang mengubah orientasi benda disebut rotasi. Dalam kedua kasus tersebut semua
titik dalam tubuh memiliki kecepatan yang sama (kecepatan terarah) dan percepatan yang
sama (laju waktu perubahan). Jenis gerak yang paling umum menggabungkan terjemahan dan
rotasi. Sebagai aturan, gerakan tubuh mematuhi hukum gerak Newton. Namun, gerak dengan
kecepatan cahaya harus diperlakukan dengan menggunakan teori relativitas (sudut mana
suatu hal dipandang akan menghasilkan jawaban) dan gerak benda yang sangat kecil. Jenis
gerak Gerak dapat memengaruhi sebuah benda. Hal ini dapat dilihat pada beberapa kegiatan,
seperti: Gerak lurus: Gerak lurus adalah gerak yang lintasannya berbentuk lurus Gerak
parabola: Gerak ini adalah gerak yang lintasannya berbentuk parabola Gerak melingkar: Ini
adalah gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran

Berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi dua, yakni:

1. Gerak Beraturan

Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak
yang kecepatannya konstan.

2. Gerak Berubah Beraturan

Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a = konstan) atau


gerak yang kecepatannya berubah secara teratur Gaya dan gerak merupakan kegiatan yang
setiap hari kita lakukan secara tidak sadar, jadi dengan tidak sadar pula kita telah mempelajari
tentang gaya dan gerak.
BAB VII

Energi Kinetik
Energi Kinetik bisa didefinisikan sebagai usaha yang diberikan pada sebuah benda,
sehingga mampu menciptakan gerak pada benda. Energi bersifat kekal dan tidak bisa
diciptakan, namun energi dapat berpindah dari satu bentuk ke bentuk energi lainnya.

Hal tersebut terjadi akibat hubungan yang terjadi antara berbagai gaya dalam terjadi di
kehidupan sehari-hari atau disebut juga dengan perubahan energi. Misalnya ketika Anda
ingin menyetrika baju, maka energi listrik akan berubah menjadi panas untuk bisa merapikan
pakaian. Begitu juga perubahan yang terjadi dari energi potensial ke kinetik.

Energi kinetik adalah jenis energi yang memiliki kaitan erat dengan energi potensial. Jika
pada benda diam energi disebut dengan potensial, sedangkan jika memiliki gerakan maka
disebut dengan kinetik. Dalam SI, kinetik memiliki satuan kgm2/s2 atau joule.Usaha
menghasilkan perubahan pada jumlah energi kinetik.

Hal tersebut bisa dinyatakan dalam persamaan berikut ini :

W = Ek2 –EK1

F s = ½ mvt2 –½ mvo2

Keterangan :

Ek1 = energi kinetik awal


Ek2 = energi kinetik akhir
F = gaya
S = perpindahan
W= usaha
Rumus Energi Kinetik

Rumus kinetik didapatkan dari penurunan yang terjadi pada sebuah kasus. Contohnya sebagai
berikut. Batu bermassa m dilempar dari titik P dengan kecepatan vP. Batu mencapai titik
tertinggi di titik Q yang terletak pada ketinggian h.

Rumus untuk menghitung tinggi h adalah.

v = vo + at
vQ = vp– gt
0 = vp– gt
t = vp/g

Total Energi Kinetik:

y = yo + vo t + ½ at2
yQ = yp + vpt – ½ at2
yQ-yP  = vp (vp/g) – ½ g (vp/g)2
h = ½ (vp2/g )
Energi total di titik P:
E di titik P = (Ek)p – 0 = (Ek)P

 Energi total di titik Q:


E di titik Q  = mgh – 0 = mgh

Jika kita mengabaikan gesekan udara , maka energi total di P harus sama dengan energi total
Q maka:

E di titik P = E di titik Q

(Ek)P = mgh = mg (1/2) (vp2/g )


Atau
(Ek)P = ½ mvp2

Maka secara umum rumus energi kinetik adalah :

Ek = ½ mv2
Keterangan :
Ek = energi kinetik (Joule)
M =massa (kg)
V =kecepatan (m/s)

Contoh Energi Kinetik Pada Kehidupan Sehari-Hari

1. Pesawat terbang
Bukan hanya memiliki massa yang besar saja, namun pesawat terbang juga memiliki
energi kinetik serta kecepatan yang sangat tinggi. Kecepatan serta massa akan memengaruhi
jumlah kinetik yang bekerja. Hal inilah yang membuat kinetik bisa terus meningkat saat
pesawat terbang di udara.

2. Memindahkan Mobil
Mobil mampu bergerak karena memiliki unsur kinetik berupa kecepatan serta massa.
Setiap mobil memiliki kemampuan kinetik yang berbeda, tergantung dari dua unsur tersebut.
Semakin besar kecepatan serta massa benda, maka inetic yang mampu dihasilkan juga akan
semakin besar.

3. PLTA
Saat kinetik bergerak, maka air akan mengenai turbin yang ada di bendungan. Kondisi
ini secara tidak langsung mengubah kinetik menjadi mekanik guna memberikan gaya
pada turbin.

Contoh Soal Energi Kinetik

Untuk mampu memahami cara perhitungan dan juga sistem kerja kinetik, simaklah contoh
soal dan penjelasannya di bawah ini.

1.)  Batu dengan massa 0.5 kg dilepaskan pada ketinggian 100m. Jika batu dilepas tanpa
kecepatan awal, maka tentukanlah energi kinetik batu pada keadaan berikut ini :

Batu mencapai ketinggian 80 m


Batu mencapai ketinggian 30 m
Batu hampir mencapai tanah (g=9.8 m/s2)

Pembahasan:

Pertama, kita mengambil acuan di atas tanah. Energi potensial awal adalah mgho, karena
energi kinetik awal nol (batu diam) maka energi total pada keadaan awal E = mgho

Ketika mencapai ketinggian y, energi potensialnya menjadi mgy dan muncul energi kinetic,
anggap saja sebagai Ek. jadi energi total pada ketinggian y adalah :

E = mgy + Ek

Karena energi awal harus sama dengan energi akhir maka diperoleh :
mgy + Ek  = mgyo atau
Ek = mg (yo-y)

 Diketahui: m= 0.5 kg
y0 = 100 m
ya = 80 m
yb = 30 m
yc = 0 m
g = 9.8 m/s2

Ditanya : Ek = ….?

Jawab :
(Ek)a = mg (y0-y) = 0,5 . 9,8 (100-80) = 98 J
(Ek)b = mg (y0-y) = 0,5 . 9,8 (100-30) = 343 J
(Ek)c = mg (y0-y) = 0,5 . 9,8 (100-0) = 490 J

BAB VIII
Energy Potensial Dan Hukum Kekekalan Energi

Energi Potensial
Energi ini terdapat pada setiap benda. Meskipun dalam keadaan diam maupun bergerak,
benda bisa memiliki potensial yang tidak terduga. Hal tersebut akan dipengaruhi oleh gaya
yang diberikan pada benda. Contohnya ketika Anda bersepeda di daerah perbukitan, tentu
jalur yang akan dilalui cukup beragam mulai dari tanjakan hingga turunan. Ketika Anda
melewati jalan, maka gaya yang diberikan terhadap benda akan besar atau bisa dibilang
potensial ini. Sebaliknya, jika pada jalan turunan, Anda bisa langsung melepaskan potensial
yang dimiliki benda tanpa harus memberikan gaya yang besar, atau disebut juga potensial
out.

Energi potensial bisa disebut juga sebagai energi diam, karena dalam kondisi benda
diam pun masih memiliki kandungan energi. Namun ketika sebuah benda bergerak, potensial
akan berubah menjadi kinetik. Jenis energi ini terdiri atas berbagai jenis mulai dari potensial
pegas, potensial gravitasi dan juga potensial listrik.

Energi yang diberikan kepada benda mampu memengaruhi posisi benda tersebut yang
mana bisa didefinisikan menuju tujuan yang tak terhingga, namun mengikuti sumber gaya
yang menghasilkan energi tersebut. Untuk mengukur usaha serta energi, lambang satuan SI
nya adalah Joule.

Energi Potensial Listrik

Jenis energi ini mampu terjadi pada sebuah partikel yang memiliki muatan bergerak pada
sebuah medan listrik.

Pada saat itu, medan listrik akan memberikan gaya pada partikel agar bisa bekerja.
Berikut sistematis penulisannya.

Ep = k(q0q/r)
Keterangan:
Ep = potensial listrik (joule)
k = konstanta (9×109N.m2/C2)
q0 = muatan sumber (coulomb)
q = muatan uji (coulomb)

Energi Potensial Gravitasi

Jenis energi ini terjadi pada gerakan sebuah benda yang disebabkan oleh gravitasi bumi. Hal
ini membuat sebuah benda akan jatuh menyentuh tanah.

Perubahan energi yang terjadi didefinisikan dalam sistematis di bawah ini.

Ep = mgh

Keterangan:
Ep = energi potensial gravitasi (joule)
m = massa benda (kg)
g = gravitasi (m/S2)
h = ketinggian suatu benda (m)

Energi Potensial Pegas


Jenis energi ini diperlukan untuk melakukan rengangan atau tekanan terhadap pegas.
Secara sistematis, penulisan rumusnya adalah sebagai berikut.

Ep = ½ kx2

Keterangan:
Ep = potensial listrik (joule)
k = konstanta (9×109N.m2/C2)
x = perubahan posisi (m)
Energi Potensial dalam Kehidupan Sehari-hari

Energi potensial seringkali diterapkan pada beberapa kasus yang terjadi pada kehidupan
sehari-hari. Berikut beberapa penerapannya.

1. Bola bergulir
Ketika bola bergulir melewati lereng, mama aman terjadi 2 moment yaitu akan
menyimpan potensial yang saat berada di puncak dan yang kecil akan ketika bola tersebut
turun dengan cepat hingga berhenti.

2. Trampolin
Trampolin yang tidak digunakan pada dasarnya tidak memiliki potensial. Benda
tersebut hanya menyimpan energi saja sehingga ketika benda tersebut digunakan untuk
bermain. Saat digunakan, trampolin akan menghasilkan gaya pantulan.
3. Busur
Ketika busur ditarik dan panah belum meluncur ke arah target, maka benda tersebut
akan menyimpan energi terlebih dahulu kemudian melepaskan gaya elastisitas agar busur
panah mampu mengenai target yang dituju.

4. Kembang api
Kembang api tersimpan potensial kimia yang akan bekerja ketika benda tersebut
bersentuhan dengan api. Ketika dinyalakan, reaktan akan bekerja sehingga kembang api bisa
menyala.

5. Mobil
Mobil bisa bergerak jika memiliki bahan bakar berupa bensin, begitu juga mainan
yang memiliki sumber energi dari baterai. Energi kimia tersebut nantinya bisa diubah
menjadi kinetik sehingga mobil bisa menyala ketika dioperasikan.

6. Magnet
Saat kedua buah magnet dihadapkan pada kutub positif serta diletakkan sangat dekat
antara yang satu dengan yang lainnya, maka potensial elektrostatik akan dihasilkan.

7. Buah di pohon
Buah dari pohon memiliki kemampuan bisa terlepas sendiri kapan saja. Kebanyakan
orang mungkin akan berpikir jika buah jatuh maka sudah waktunya matang. Namun
fenomena tersebut sebenarnya terjadi akibat adanya daya tarik yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi.

Hukum Kekekalan Energi

Kekekalan artinya tidak berubah. Jadi, hukum kekekalan energi merupakan hukum yang
menyatakan bahwa energi itu kekal dan tidak dapat berubah (besarnya) sepanjang waktu,
memiliki nilai yang sama baik sebelum sesuatu terjadi maupun sesudahnya. Energi dapat
diubah bentuknya, tapi besarnya akan selalu sama. Energi disini ialah total energi dari suatu
sistem. Total energi dari suatu sistem dapat berupa energi kinetik, energi potensial, energi
panas, dan lain sebagainya. Bentuk-bentuk energi tersebut dapat berupah menjadi bentuk
energi lainnya sehingga total energi pada suatu sistem akan selalu sama.

Energi Mekanik
Energi mekanik merupakan jumlah dari  energi kinetik dan energi potensial.

Em = Ek + Ep

Karena hukum kekekalan energi mengatur bahwa setiap total energi pada sistem (yakni
energi mekanik) harus selalu sama, maka energi mekanik sebelum dan sesudahnya memiliki
besar yang sama.

Maka persamaan diatas dapat dijabarkan sebagai:


Karena kekekalan energi merupakan sebuah hukum, maka bagaimanapun caranya
persamaan di sebelah kiri harus selalu sama dengan persamaan di sebelah kanan. Dengan cara
inilah, para insinyur dapat merancang dan memprediksi mesin-mesin daya seperti turbin air
dan generator yang mampu mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik  kemudian
mengubahnya menjadi energi listrik, juga mesin mobil yang mampu mengubah energi kimia
menjadi energi kinetik.

Contoh Penerapan Hukum Kekekalan Energi


Pembangkit Listrik tenaga Hidro
Pada bendungan (dam) pembangkit listrik tenaga hidro, air dibendung hingga mencapai
ketinggian (h) yang tinggi sehingga air di waduk memiliki energi potensial yang tinggi. Air
masuk dari pintu air melewati jalur air hingga ke turbin dan memutar turbin. Energi potensial
air kemudian berubah menjadi energi kinetik pada turbin sehingga turbin berputar. Karena
turbin berputar, maka generator pun ikut berputar. Energi kinetik pada turbin kemudian
berubah menjadi energi listrik pada generator. Listrik dari generator kemudian dialirkan
melalui kabel tegangan tinggi jarak jauh. Energi listrik inilah yang kita nikmati sehari-hari.

Mobil atau Kendaraan Bermotor


Pada mobil atau kendaraan bermotor, prinsipnya selalu sama. Energi kimia yang terdapat
dalam bahan bakar diubah menjadi energi kinetik pada mesin mobil. Energi kinetik
tersebutlah yang menggerakkan mobil. Besarnya energi kinetik yang menggerakkan mobil
lebih kecil dari besarnya energi kimia pada bahan bakar. Hal ini disebabkan karena tidak
seluruh energi kimia berubah menjadi energi kinetik. Sebagian besar energi yang tidak
berubah menjadi energi kinetik tersebut, akan tetapi berubah menjadi energi dalam bentuk
lain seperti panas, getaran, dan lain-lain.
Selain itu, sebagian energi kinetik yang terbentuk hilang karena gesekan pada piston mesin
atau hilang karena hambatan lain. Sehingga, hanya sebagian kecil dari total energi awal pada
mobil yang digunakan murni untuk menggerakkan mobil (hanya sekitar 15%). Energi-energi
yang tidak termanfaatkan tersebut disebut kerugian-kerugian. Kerugian-kerugian tersebut
tidak menghilangkan energi, akan tetapi mengubah energi menjadi bentuk yang tidak dapat
dimanfaatkan, dan hal ini tak dapat terelakkan.
Contoh Soal Hukum Kekekalan Energi
1. Astronot Alan Shepard saat berada di bulan memukul bola golf secara vertikal ke atas
dari permukaan bulan yang memiliki percepatan gravitasi sebesar 1,6 m/s2. Bola
tersebut diketahui melaju dengan kecepatan 28 m/s. Seberapa tinggi bola golf dapat
naik?

Pembahasan:
Diketahui bahwa:

Pada saat awal, bola masih berada di permukaan maka ketinggiannya nol, kecepatan awalnya
pun sama dengan nol. Sehingga persamaannya menjadi
Tanda minus menunjukkan arahnya. Pada kasus ini, tanda minus menunjukkan arah ke atas.

Anda mungkin juga menyukai