Kelas : 1A
NPM : F0I020079
BAB VI
Ada beberapa jenis gaya, yakni: Gaya magnet, Gaya listrik statis, Gaya otot, Gaya gravitasi
bumi, Gaya pegas, Gaya gesekan, Berikut penjelasannya :
1. Gaya Magnet
Gaya magnet adalah gaya yang diakibatkan oleh magnet. Magnet memiliki
dua kutub, yakni kutub utara dan selatan. Bentuk magnet beragam ada yang
berbentuk jarum, ada juga yang berbentuk huruf U. Lalu berbentuk silinder,
lingkaran, dan batang.
3. Gaya Otot
Gaya otot ini kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya ini sering
dilakukan pada saat kamu mengangkat beban. Saat kamu sering melakukan olahraga,
maka otot akan bertambah besar dan kuat.
4. Gaya Gravitasi Bumi
Gaya ini untuk menarik benda lain ke bawah. Saat kamu melempar benda ke
atas, maka semua benda akan jatuh ke bawah. Ini berbeda saat berada di luar
angkasa. Para astronot tidak merasakan gravitasi, dampaknya mereka akan
melayang-layang.
5. Gaya Pegas
Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh kerja benda elastis.
Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan. Contohnya saat
kamu bermain panahan, karet akan mendorong anak panah terlontar dengan cepat
dan jauh.
6. Gaya Gesekan
Jika kedua benda saling digesekan, maka antara keduanya akan muncul gaya
gesek. Gaya ini bisa menguntungkan dan merugikan. Bila kamu berjalan di jalan
yang kering, maka antara sepatu dan jalan akan muncul gaya gesek.
Rumus Gaya
Gaya memiliki tiga rumus dasar untuk menjelaskan gerak benda. Tiga rumus tersebut,
yaitu:
Hukum Newton 1 Jika penjumlahan atau pengurangan gaya yang bekerja pada benda
sama dengan nol, benda yang semula diam tetap diam. Serta benda yang bergerak
lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan. Sehingga rumus hukum Newton 1
adalah :
∑F = 0
Keterangan:
∑F = resultan gaya (kilogram m/s2)
Hukum Newton 2 Percepatan atau perubahan dari kecepatan gerak benda selalu
berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda dan selalu
berbanding terbalik dengan massa benda. Hukum Newton 2 dapat dihitung dengan
rumus:
∑F = m.a
Keterangan:
∑F = resultan gaya (kilogram m/s2)
m = massa benda (kilogram)
a = percepatan (m/s2)
Hukum Newton 3 Jika suatu benda memberikan gaya terhadap benda kedua, maka
benda kedua akan membalas gaya dari benda pertama dengan arah berlawanan.
Rumus Hukum Newton 3 adalah
∑Faksi = -∑Freaksi
Gerak
Gerak Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerak adalah peralihan tempat
atau kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali. Dilansir situs resmi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), gerak adalah perpindahan posisi benda dari
tempat asalnya karena adanya gaya. Saat kamu berlari maka akan terjadi perpindahan. Di
mana kamu berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dari Encyclopaedia Britannica (2015),
gerak dalam fisika berubah seiring dengan waktu posisi atau orientasi tubuh. Gerak di
sepanjang garis atau kurva disebut terjemahan.
Gerak yang mengubah orientasi benda disebut rotasi. Dalam kedua kasus tersebut semua
titik dalam tubuh memiliki kecepatan yang sama (kecepatan terarah) dan percepatan yang
sama (laju waktu perubahan). Jenis gerak yang paling umum menggabungkan terjemahan dan
rotasi. Sebagai aturan, gerakan tubuh mematuhi hukum gerak Newton. Namun, gerak dengan
kecepatan cahaya harus diperlakukan dengan menggunakan teori relativitas (sudut mana
suatu hal dipandang akan menghasilkan jawaban) dan gerak benda yang sangat kecil. Jenis
gerak Gerak dapat memengaruhi sebuah benda. Hal ini dapat dilihat pada beberapa kegiatan,
seperti: Gerak lurus: Gerak lurus adalah gerak yang lintasannya berbentuk lurus Gerak
parabola: Gerak ini adalah gerak yang lintasannya berbentuk parabola Gerak melingkar: Ini
adalah gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran
1. Gerak Beraturan
Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak
yang kecepatannya konstan.
Energi Kinetik
Energi Kinetik bisa didefinisikan sebagai usaha yang diberikan pada sebuah benda,
sehingga mampu menciptakan gerak pada benda. Energi bersifat kekal dan tidak bisa
diciptakan, namun energi dapat berpindah dari satu bentuk ke bentuk energi lainnya.
Hal tersebut terjadi akibat hubungan yang terjadi antara berbagai gaya dalam terjadi di
kehidupan sehari-hari atau disebut juga dengan perubahan energi. Misalnya ketika Anda
ingin menyetrika baju, maka energi listrik akan berubah menjadi panas untuk bisa merapikan
pakaian. Begitu juga perubahan yang terjadi dari energi potensial ke kinetik.
Energi kinetik adalah jenis energi yang memiliki kaitan erat dengan energi potensial. Jika
pada benda diam energi disebut dengan potensial, sedangkan jika memiliki gerakan maka
disebut dengan kinetik. Dalam SI, kinetik memiliki satuan kgm2/s2 atau joule.Usaha
menghasilkan perubahan pada jumlah energi kinetik.
W = Ek2 –EK1
F s = ½ mvt2 –½ mvo2
Keterangan :
Rumus kinetik didapatkan dari penurunan yang terjadi pada sebuah kasus. Contohnya sebagai
berikut. Batu bermassa m dilempar dari titik P dengan kecepatan vP. Batu mencapai titik
tertinggi di titik Q yang terletak pada ketinggian h.
v = vo + at
vQ = vp– gt
0 = vp– gt
t = vp/g
y = yo + vo t + ½ at2
yQ = yp + vpt – ½ at2
yQ-yP = vp (vp/g) – ½ g (vp/g)2
h = ½ (vp2/g )
Energi total di titik P:
E di titik P = (Ek)p – 0 = (Ek)P
Jika kita mengabaikan gesekan udara , maka energi total di P harus sama dengan energi total
Q maka:
E di titik P = E di titik Q
Ek = ½ mv2
Keterangan :
Ek = energi kinetik (Joule)
M =massa (kg)
V =kecepatan (m/s)
1. Pesawat terbang
Bukan hanya memiliki massa yang besar saja, namun pesawat terbang juga memiliki
energi kinetik serta kecepatan yang sangat tinggi. Kecepatan serta massa akan memengaruhi
jumlah kinetik yang bekerja. Hal inilah yang membuat kinetik bisa terus meningkat saat
pesawat terbang di udara.
2. Memindahkan Mobil
Mobil mampu bergerak karena memiliki unsur kinetik berupa kecepatan serta massa.
Setiap mobil memiliki kemampuan kinetik yang berbeda, tergantung dari dua unsur tersebut.
Semakin besar kecepatan serta massa benda, maka inetic yang mampu dihasilkan juga akan
semakin besar.
3. PLTA
Saat kinetik bergerak, maka air akan mengenai turbin yang ada di bendungan. Kondisi
ini secara tidak langsung mengubah kinetik menjadi mekanik guna memberikan gaya
pada turbin.
Untuk mampu memahami cara perhitungan dan juga sistem kerja kinetik, simaklah contoh
soal dan penjelasannya di bawah ini.
1.) Batu dengan massa 0.5 kg dilepaskan pada ketinggian 100m. Jika batu dilepas tanpa
kecepatan awal, maka tentukanlah energi kinetik batu pada keadaan berikut ini :
Pembahasan:
Pertama, kita mengambil acuan di atas tanah. Energi potensial awal adalah mgho, karena
energi kinetik awal nol (batu diam) maka energi total pada keadaan awal E = mgho
Ketika mencapai ketinggian y, energi potensialnya menjadi mgy dan muncul energi kinetic,
anggap saja sebagai Ek. jadi energi total pada ketinggian y adalah :
E = mgy + Ek
Karena energi awal harus sama dengan energi akhir maka diperoleh :
mgy + Ek = mgyo atau
Ek = mg (yo-y)
Diketahui: m= 0.5 kg
y0 = 100 m
ya = 80 m
yb = 30 m
yc = 0 m
g = 9.8 m/s2
Ditanya : Ek = ….?
Jawab :
(Ek)a = mg (y0-y) = 0,5 . 9,8 (100-80) = 98 J
(Ek)b = mg (y0-y) = 0,5 . 9,8 (100-30) = 343 J
(Ek)c = mg (y0-y) = 0,5 . 9,8 (100-0) = 490 J
BAB VIII
Energy Potensial Dan Hukum Kekekalan Energi
Energi Potensial
Energi ini terdapat pada setiap benda. Meskipun dalam keadaan diam maupun bergerak,
benda bisa memiliki potensial yang tidak terduga. Hal tersebut akan dipengaruhi oleh gaya
yang diberikan pada benda. Contohnya ketika Anda bersepeda di daerah perbukitan, tentu
jalur yang akan dilalui cukup beragam mulai dari tanjakan hingga turunan. Ketika Anda
melewati jalan, maka gaya yang diberikan terhadap benda akan besar atau bisa dibilang
potensial ini. Sebaliknya, jika pada jalan turunan, Anda bisa langsung melepaskan potensial
yang dimiliki benda tanpa harus memberikan gaya yang besar, atau disebut juga potensial
out.
Energi potensial bisa disebut juga sebagai energi diam, karena dalam kondisi benda
diam pun masih memiliki kandungan energi. Namun ketika sebuah benda bergerak, potensial
akan berubah menjadi kinetik. Jenis energi ini terdiri atas berbagai jenis mulai dari potensial
pegas, potensial gravitasi dan juga potensial listrik.
Energi yang diberikan kepada benda mampu memengaruhi posisi benda tersebut yang
mana bisa didefinisikan menuju tujuan yang tak terhingga, namun mengikuti sumber gaya
yang menghasilkan energi tersebut. Untuk mengukur usaha serta energi, lambang satuan SI
nya adalah Joule.
Jenis energi ini mampu terjadi pada sebuah partikel yang memiliki muatan bergerak pada
sebuah medan listrik.
Pada saat itu, medan listrik akan memberikan gaya pada partikel agar bisa bekerja.
Berikut sistematis penulisannya.
Ep = k(q0q/r)
Keterangan:
Ep = potensial listrik (joule)
k = konstanta (9×109N.m2/C2)
q0 = muatan sumber (coulomb)
q = muatan uji (coulomb)
Jenis energi ini terjadi pada gerakan sebuah benda yang disebabkan oleh gravitasi bumi. Hal
ini membuat sebuah benda akan jatuh menyentuh tanah.
Ep = mgh
Keterangan:
Ep = energi potensial gravitasi (joule)
m = massa benda (kg)
g = gravitasi (m/S2)
h = ketinggian suatu benda (m)
Ep = ½ kx2
Keterangan:
Ep = potensial listrik (joule)
k = konstanta (9×109N.m2/C2)
x = perubahan posisi (m)
Energi Potensial dalam Kehidupan Sehari-hari
Energi potensial seringkali diterapkan pada beberapa kasus yang terjadi pada kehidupan
sehari-hari. Berikut beberapa penerapannya.
1. Bola bergulir
Ketika bola bergulir melewati lereng, mama aman terjadi 2 moment yaitu akan
menyimpan potensial yang saat berada di puncak dan yang kecil akan ketika bola tersebut
turun dengan cepat hingga berhenti.
2. Trampolin
Trampolin yang tidak digunakan pada dasarnya tidak memiliki potensial. Benda
tersebut hanya menyimpan energi saja sehingga ketika benda tersebut digunakan untuk
bermain. Saat digunakan, trampolin akan menghasilkan gaya pantulan.
3. Busur
Ketika busur ditarik dan panah belum meluncur ke arah target, maka benda tersebut
akan menyimpan energi terlebih dahulu kemudian melepaskan gaya elastisitas agar busur
panah mampu mengenai target yang dituju.
4. Kembang api
Kembang api tersimpan potensial kimia yang akan bekerja ketika benda tersebut
bersentuhan dengan api. Ketika dinyalakan, reaktan akan bekerja sehingga kembang api bisa
menyala.
5. Mobil
Mobil bisa bergerak jika memiliki bahan bakar berupa bensin, begitu juga mainan
yang memiliki sumber energi dari baterai. Energi kimia tersebut nantinya bisa diubah
menjadi kinetik sehingga mobil bisa menyala ketika dioperasikan.
6. Magnet
Saat kedua buah magnet dihadapkan pada kutub positif serta diletakkan sangat dekat
antara yang satu dengan yang lainnya, maka potensial elektrostatik akan dihasilkan.
7. Buah di pohon
Buah dari pohon memiliki kemampuan bisa terlepas sendiri kapan saja. Kebanyakan
orang mungkin akan berpikir jika buah jatuh maka sudah waktunya matang. Namun
fenomena tersebut sebenarnya terjadi akibat adanya daya tarik yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi.
Kekekalan artinya tidak berubah. Jadi, hukum kekekalan energi merupakan hukum yang
menyatakan bahwa energi itu kekal dan tidak dapat berubah (besarnya) sepanjang waktu,
memiliki nilai yang sama baik sebelum sesuatu terjadi maupun sesudahnya. Energi dapat
diubah bentuknya, tapi besarnya akan selalu sama. Energi disini ialah total energi dari suatu
sistem. Total energi dari suatu sistem dapat berupa energi kinetik, energi potensial, energi
panas, dan lain sebagainya. Bentuk-bentuk energi tersebut dapat berupah menjadi bentuk
energi lainnya sehingga total energi pada suatu sistem akan selalu sama.
Energi Mekanik
Energi mekanik merupakan jumlah dari energi kinetik dan energi potensial.
Em = Ek + Ep
Karena hukum kekekalan energi mengatur bahwa setiap total energi pada sistem (yakni
energi mekanik) harus selalu sama, maka energi mekanik sebelum dan sesudahnya memiliki
besar yang sama.
Pembahasan:
Diketahui bahwa:
Pada saat awal, bola masih berada di permukaan maka ketinggiannya nol, kecepatan awalnya
pun sama dengan nol. Sehingga persamaannya menjadi
Tanda minus menunjukkan arahnya. Pada kasus ini, tanda minus menunjukkan arah ke atas.