Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Gaya, Satuan Gaya, dan Contoh Gaya
1. Pengertian Gaya
Gaya adalah tarikan dan dorongan pada sebuah benda sehingga
menyebabkan perubahan gerak dan bentuk benda tersebut. Dalam fisika,
satuan gaya adalah Newton. Dalam artikel berikut ini, kita akan
menyimak penjelasan mengenai satuan gaya dalam fisika dan macam-
macam gaya yang kita ketahui.
2. Satuan Gaya
Menurut buku Taktis Belajar Fisika oleh Dr. Ir. Bob Foster, M.M dan
Joko Sutrisno, M.Pd. (2019: 37), Satuan gaya yang umum digunakan ada
dua, yaitu sistem SI (metrik) dan sistem cgs. Satuan gaya dalam Sistem
SI adalah Newton. Alat yang digunakan untuk mengukur besar kecil gaya
disebut dinamomenter.
Berdasarkan buku Get Succes Persiapan UASBN IPA untuk SD/MI
oleh Aip Saripudin (2008: 93), macam-macam gaya antara lain gaya otot,
gaya pegas, gaya gesekan, gaya gravitasi (berat), gaya listrik, gaya
magnet, dan gaya nuklir.
3. Contoh Gaya
Contoh perubahan benda akibat gaya:

1. Benda yang semula diam kemudian bergerak: mobil yang semua diam
bergerak karena gaya dorong mesin.
2. Benda yang semula bergerak kemudian diam: Mobil yang melaju
menjadi berhenti akibat gaya gesekan pada rem.
3. Benda yang bergerak menjadi berbelok atau berbalik arah: Bola kasti
berbelok arah setelah dipukul.

Beberapa contoh perubahan bentuk benda akibat gaya, antara lain:

1. Tanah liat yang dibentuk menjadi patung.


2. Kaleng bekas minuman diinjak menjadi penyek.

B. Perbedaan Gaya Sentuh dan Gaya Tak Sentuh


1. Gaya Sentuh
Gaya sentuh adalah gaya di mana dua atau lebih benda bersentuhan
dengan satu sama lain secara langsung. Yang termasuk gaya sentuh yakni:
a) Gaya gesek
Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat gesekan dua permukaan
benda yang bersentuhan. Gaya gesek berlawanan dengan arah gerak
benda. Kita kadang-kadang kesulitan mendorong kursi. Ini karena
adanya gaya gesek yang tercipta antara lantai dengan kaki kursi.
b) Hambatan udara
Hambatan udara adalah gaya gesek yang terjadi antara udara dengan
benda bergerak. Ketika sebuah benda bergerak, udara memperlambat
gerak udara tersebut. Semakin kencang geraknya, semakin besar
hambatan udaranya. Contohnya pesawat, roket, kereta, mobil, dan
sepeda. Begitu pula unggas yang terbang atau penerjun payung.
c) Gaya pegas
Gaya dapat memengaruhi bentuk benda. Ketika memainkan karet,
karet akan melebar, namun di saat bersamaan karet melawan dan
ingin kembali ke bentuk semula. Perlawanan benda ketika bentuknya
diubah disebut dengan gaya pegas.
2. Gaya tak sentuh
Gaya tak sentuh atau field forces adalah gaya yang terbentuk tanpa
adanya sentuhan antara benda-benda. Ada enam jenis gaya tak sentuh.
1) Gravitasi
Gravitasi adalah gaya tarik menarik antarbenda. Di bumi, gaya
gravitasi membuat benda-benda jatuh. Benda sebenarnya bukan jatuh
ke bawah, melainkan jatuh ke permukaan bumi. Ini karena adanya
gaya gravitasi yang menarik benda-benda ke pusat bumi. Tanpa
gravitasi, semua hal yang ada di bumi, bahkan tanah dan lautan, akan
melayang bebas. Tanpa gravitasi pula, bumi, planet-planet, bulan,
matahari, akan bergerak bebas tak beraturan.
2) Magnet
Gaya magnet ditimbulkan oleh magnet. Magnet membuat benda
saling menarik atau saling menjauh. Magnet memiliki dua kutub
yakni kutub utara dan kutub selatan. Jika disatukan maka akan tarik
menarik. Sebaliknya, jika kutub yang sama didekatkan maka akan
saling menolak dan menjauh. Lihat Foto Medan
elektromagnetik(Encyclopaedia Britannica)  
3) Listrik
Gaya listrik adalah gaya yang dimiliki suatu benda yang memiliki
muatan arus listrik untuk menarik atau menggerakkan benda. Seluruh
peralatan elektronik dioperasikan karena ada listrik. Contohnya kipas
angin yang bergerak karena ada dinamo yang dialiri listrik.
4) Elektromagnetik
Elektromagnetik adalah gabungan antara gaya magnet dan gaya
listrik. Gaya ini tercipta karena adanya medan elektromagnetik.
Medan ini luasnya bisa sangat dekat maupun sangat jauh.
5) Gaya nuklir kuat
Di dalam inti atom, ada gaya nuklir kuat. Gaya ini adalah gaya yang
terkuat di alam semesta dengan jarak yang dekat Berkat gaya ini,
proton, neutron, saling merapat di dalam inti atom.
6) Gaya nuklir lemah
Gaya nuklir lemah menyebabkan beberapa jenis partikel subatom
muncul saat peluruhan radioaktif. Di alam semesta, gaya nuklir
lemah menyababkan reaksi fusi nuklir yang membakar matahari.

C. Cara Mengukur Gaya


Pengukuran gaya dilakukan dengan alat yang disebut dinamometer atau
neraca pegas. Untuk melakukan sebuah gaya diperlukan tenaga. Semakin
besar gaya yang hendak dilakukan, maka semakin besar pula tenaga yang
harus dikeluarkan
1. Pahami hubungan antara gaya, massa, dan percepatan. Gaya sebuah
benda hanyalah hasil perkalian massa dan percepatannya. Hubungan ini
dapat didefinisikan dengan rumus berikut: Gaya = Massa x
Percepatan. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat
mengukur gaya:[1]

 Satuan standar untuk massa adalah kilogram (kg).


 Satuan standar untuk percepatan adalah m/s2.
 Satuan standar untuk gaya adalah newton (N). Newton merupakan
satuan turunan. 1N = 1 kg x 1m/s2.

2. Ukurlah massa benda yang diberikan. Massa sebuah benda adalah


banyaknya zat yang terkandung di dalamnya. Massa sebuah benda tidak
pernah berubah, tidak peduli berada di planet manapun; sedangkan berat
berubah-ubah bergantung pada gaya tarik gravitasi. Massamu di Bumi dan di
Bulan sama. [2] Dalam sistem metrik, massa dapat dituliskan dalam gram
atau kilogram. Misalkan benda yang kita gunakan adalah truk dengan
massa 1000 kg.
 Untuk mencari massa benda yang diberikan, letakkan di neraca tiga
lengan atau neraca ganda. Neraca ini akan mengukur massa dalam
kilogram atau gram.
 Dalam sistem Imperial, massa bisa dinyatakan dalam satuan pon
(pound). Oleh karena gaya juga bisa dinyatakan dalam satuan ini,
istilah "pound-mass" diciptakan untuk membedakan penggunaannya.
Meskipun demikian, jika Anda menemukan massa benda dinyakan
dengan pon, cukup kalikan dengan 0,45 untuk mengetahui nilainya
dalam kilogram.

3. Ukurlah percepatan benda. Dalam fisika, percepatan didefinisikan


sebagai perubahan kecepatan, yang didefinisikan sebagai kelajuan dalam
arah tertentu, setiap satuan waktu. Selain dipercepat, percepatan juga dapat
didefinisikan sebagai perlambatan atau berubah arah. Sama seperti
kecepatan dapat diukur dengan spidometer, percepatan juga diukur dengan
akselerometer. Misalkan percepatan truk dengan massa 1000
kg adalah 3m/s2.
 Dalam sistem metrik, kecepatan dituliskan dalam centimeter per
sekon atau meter per sekon, dan percepatan dituliskan dalam
centimeter per sekon per sekon (centimeter per sekon kuadrat) atau
meter per sekon per sekon (meter per sekon kuadrat).
 Dalam sistem Imperial, salah satu cara untuk menyatakan kecepatan
adalah kaki per detik. Jadi, percepatan juga bisa dinyatakan dalam
satuan kaki per detik kuadrat.

D. Resultan Gaya
Gaya adalah sebuah tarikan atau dorongan yang menyebabkan suatu
perubahan gerak atau benda. Gaya terbagi menjadi beberapa jenis,seperti
gaya gesek, gaya pegas, gaya magnet, gaya gesekan, gaya mesin, dan juga
gaya gravitasi.
Sedangkan, resultan adalah jumlah atau total. Jadi dapat diartikan jika,
resultan gaya adalah keseluruhan gaya yang bekerja pada sebuah benda
dalam sebuah sistem.
Seperti penjelasan diatas, resultan gaya merupakan besaran vektor
yang memiliki dan arahnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi
dibawah ini:
Suatu ketika, Indra mengendarai mobil dan mogok di jalan raya. Ia
mencoba mendorong mobilnya sendiri dengan gaya 50N namun mobil
belum dapat bergerak. Lalu, datang Andi membantu Indra untuk mendorong
mobilnya dengan gaya 50N dan mobil dapat bergerak.
Dari ilustrasi diatas, mobil mengalami resultan gaya sebesar 100N dan
mobil bergerak searah.

a) Rumus Resultan Gaya


Resultan gaya merupakan besaran vektor yang memiliki besar dan
arah. Arah resultan gaya merupakan gaya dnegan nilai yang lebih besar
dari gaya yang lainnya. Dalam matematika, resultan gaya dirumuskan
sebagai berikut:
R = F1 + F2  + F3  + …… + Fn

Keterangan:
R = resultan gaya (N)
F = gaya (N)
n = banyaknya gaya yang bekerja pada suatu sistem
Karena resultan gaya memilikiarah, maka menggunakan tanda
operasi matematika (+) dan tanya (-) digunakan sebagai arah gaya yang
bekerja.
Misalnya, sistem F1 mengarah ke kanan dan F2 mengarah ke kiri.
Dari pernyataan tersebut maka diasumsikan bahwa F1 bernilai positif (+)
dan F2 bernilai negative (-).
b) Macam Macam Resultan Gaya
1. Resultan Gaya Searah
Resultan gaya searah terjadi ketika dua gaya atau lebih pada
suatu benda, memiliki arah yang sama atau segaris. Dengan demikian
maka gaya tersebut bisa di ganti dengan gaya lain dengan besa yang
sama dari penjumlahan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Secara matematis, resultan gaya searah dirumuskan sebagai berikut:

R = F1  + F2 + F3 + ….. + Fn

dengan n adalah banyaknya gaya.


2. Resultan Gaya Berlawanan Arah
Resultan gaya berlawanan arah terjadi ketika dua gaya atau lebih pada
suatu benda memiliki arah saling berlawanan. Dengan demikian,
maka resultan gaya sama dengan besar penjumlahan gaya-gaya yang
bekerja pada benda tersebut. Untuk memisalkan gaya dengan arah
yang berbeda biasanyanya digunakan tanda (+)(-).
Sebagai ilustrasi, terdapat gaya F1 ditarik ke kanan dan gaya
F2 ditarik ke kiri. Maka F1 diberi tanda (+) dan F2 diberi tanda (-). Atau
ditandai dengan permisalan gaya yang memiliki nilai lebih besar
dengan positif dan nilai lebih kecil dengan negatif.
Secara matematis, resultan gaya berlawanan arah dirumuskan
sebagai berikut:
R = F1 – F2 + …. + Fn

Jika F1>F2 maka didapat R=F1-F2, sedangkan jika F2>F1, maka


dapat ditulis R=F2-F1.
3. Resultan Gaya Seimbang
Resultan gaya seimbang memiliki nilai sama dengan Nol. Gaya
yang bekerja ada suatu benda memiliki arah yang berlawanan, namun
besar gaya disetiap arah memiliki nilai yang sama. Terdapat dua
kemungkinan resultan gaya seimbang, yaitu statis (benda akan tetap
diam) dan seimbang dinamis (benda akan tetap bergerak dengan
kecepatan tetap).
Secara matematis, resultan gaya seimbang dirumuskan sebagai
berikut:
R = F1 – F2 + …. + Fn = 0

4. Resultan Gaya Tegak Lurus


Resultan gaya tegak lurus terjadi ketika gaya-gaya yang bekerja
pada suatu benda memiliki arah saling tegak lurus maka berlaku
hukum Phytagoras.
Secara matematis, resultan gaya tegak lurus dirumuskan dengan
R = F21 + F22

E. Kesetimbangan Gaya
Kesetimbangan adalah keadaan sistem atau benda tidak ada gaya atau tidak ada
torsi yang bekerja atau resultannya bernilai nol. Benda tegar didefinisikan sebagai benda
yang tidak mengalami perubahan bila diberi gaya luar dan torsi (τ). Syarat kesetimbangan
untuk benda yang dianggap sebagai partikel adalah resultan gaya atau torsi yang bekerja
pada benda tersebut sama dengan nol (∑τ= 0) dan benda dalam keadaan diam. Pada
benda setimbang berlaku ∑Fx dan ∑Fy = 0, serta ∑τ = 0.
Pusat massa adalah lokasi rerata dari semua massa yang ada di dalam suatu
sistem. Dalam kasus benda tegar, letakpusat massa adalah tetap dalam hubungannya
dengan tubuh benda. Istilah pusat massa sering disamakan dengan istilah pusat
gravitasi, namun demikian mereka secara fisika merupakan konsep yang berbeda.
Titik Berat adalah, suatu titik kesetimbangan suatu benda ataupun suatu bangun
baik itu Panjang, maupun Luas, dan Volume. Tiap benda terdiri atas bagian-bagian kecil
yang masing-masing memiliki berat. Benda luasan apa pun baik yang beraturan maupun
tidak beraturan ,memiliki titik berat dan pusat massa.
Momen gaya (torsi) adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya gaya yang
bekerja pada sebuah benda sehingga mengakibatkan benda tersebut berotasi. Besarnya
momen gaya torsi) tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu
putaran dan letak gaya. Rumus momen gaya adalah:

τ=Fxr

dengan: τ = momen gaya atau torsi (N.m), F = gaya (N), r =jarak lengan gaya terhadap
sumbu (m)
Momen inersia (Satuan SI : kg m ) adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk
2

berotasi terhadap porosnya. ... Momen inersia berperan dalam dinamika rotasi seperti
massa dalam dinamika dasar, dan menentukan hubungan antara momentum sudut dan
kecepatan sudut, momen gaya dan percepatan sudut, dan beberapa besaran lain.

F.

Anda mungkin juga menyukai