Anda di halaman 1dari 15

Laporan Mata Kuliah

VW191903 – Matematika Teknik

Disusun oleh :
M Akbar Hidayatullah 2040221038

Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Otomasi


Departemen Teknik Elektro Otomasi - Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Semester Gasal 2022/2023
BAB I PENDAHULUAN
Menghitung merupakan salah satu cara untuk melatih fokus. Dalam keseharian tidak akan lepas
dari yang namanya menghitung. Mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Sepert Saat
mengendarai sepeda motor lalu berhenti sesaat karena ada penghalang. Dengan menegenal
materi derivative (turunan) bisa mencari kecepatan sesaat sepeda motor yang nilainya begitu
kecil. Matematika pun menjadi dasar perhitungan dasar banyak mata kuliah lainya. Tanpa
adanya cara-cara menghitung dalam matematika, pastinya akan kesulitan melakukan analisis.
BAB II MATERI MATA KULIAH RANGKAIAN LISTRIK

A. DIFFERENTIAL CALCULUS

1.1 Limit of a Function

Limit menggambarkan seberapa jauh sebuah fungsi akan berkembang apabila variabel
di dalam fungsi yang bersangkutan terus menerus berkembang mendekati suatu nilai tertentu.
Jika fungsi f(x) mendekati L manakala variabel x mendekati a (a dan L keduanya konstanta),
maka L disebut limit fungsi f(x) untuk x mendekati a.

Hubungan ini dilambangkan dengan notasi:

Notasi tersebut dibaca “limit fungsi f(x) untuk x mendekati a adalah L”. Artinya jika
variabel x berkembang secara terus menerus hinggga mendekati bilangan tertentu a, maka nilai
fungsi f(x)pun akan berkembang pula hingga mendekati L. Atau sebaliknya, fungsi f(x) dapat
dibuat mendekati nilai tertentu yang diinginkan L dengan mengembangkan variabel x
sedemikianrupa hingga mendekati a.

Dua hal perlu diperhatikan dalam notasi atau pernyataan limit di atas.

Pertama, x →a harus dibaca serta ditafsirkan sebagai x mendekati a, dan bukan berarti x=a.

Kedua, lim f(x) = L harus dibaca serta ditafsirkan bahwa L adalah limit fungsi f(x), dan bukan
berarti L adalah nilai fungi f(x). atau bukan berarti juga

Limit sisi kiri dari sebuah fungsi adalah nilai yang didekati oleh fungsi tersebut apabila
variabelnya bergerak mendekati limitnya melalui nilai-nilai yang membesar (x→a dari sisi kiri,

melalui nilai-nilai x<a). Jadi jika

Berarti L- merupakan limit sisi kiri dari f(x) untuk x →a

Limit sisi kanan dari sebuah fungsi adalah nilai yang didekati oleh fungsi tersebut apabila
variabelnya bergerak mendekati limitnya melalui nilai-nilai yang mengecil (x →a dari sisi kiri,
melalui nilai-nilai x>a).Jadi jika

Berarti L+ merupakan limit sisi kiri dari f(x) untuk x →a

Limit sebuah fungsi dikatakan ada jika limit sisi kiri dan limit sisi kanannya juga ada. Dalam
kasus ini :
Apabila salah satu dari ketentuan-ketentuan di atas tidak terpenuhi, maka limit dari fungsi yang
nbersangkutan tidak terdefinisi. Dengan demikian limit sebuah fungsi dikatakan tidak ada jika
limit salah satunya tidak ada, atau limit kedua sisinya tidak ada, atau limit kedua sisinya
adatetari tidak sama

1.2 Continuity

Kontinu berarti terus menerus berkelanjutan tanpa perubahan mendadak tidak terputus.
2
x −1
Perhatikan grafik fungsi f(x) = berikut,
x−1

2
x −1
Dari grafik terlihat bahwa untuk tiitk x = 1 grafiknya terputus, ini artinya fungsi f(x) =
x−1
2
x −1
tidak kontinu di tiitk x = 1. Di titik selain x = 1, grafik f(x) = tidak terputus, sehingga
x−1
funsi tersebut dikatakan kontinu di semua titik selain x = 1
Untuk menentukan suatu funsi apakah kontinu atau tidak pada suatu titik tertentu, tidak selalu
menggunakan grafik secara langsung. Karena akan sulit dalam menggambarnya. Untuk
memudahkan dalam mengecek kekontinuan suatu fungsi, bisa menggunakan limit.

Fungsi f(x) dikatakan kontinu di titik x = a, jika memenuhi ketiga syarat berikut

I. f(a) ada
lim ¿
II. ¿ f(x) ada
x→a
lim ¿
III. ¿ f(x) = f(a)
x→a

Keterangan :

I. f(a) ada, maksudnya nilai fungsinya terdefinisi di x = a (bisa dihitung)


lim ¿
II. ¿ f(x) ada, maksudnya besar limit kiri dan limit kananya adalah sama
x→a
lim ¿
III. ¿ f(x) = f(a), nilai limit dan fungsinya sama
x→a

Contoh:

1) Tunjukan bahwa fungsi f(x) = 2x – 1 kontinu di tiitk x = 1!

Penyelesaian ; Cek ketiga syarat

I. Nilai fungsi

f(1) = 2 . 1 – 1 = 1

lim ¿
II. Limit kiri : −¿ ¿ 2x – 1 = 1
x→1 ¿
lim ¿
Limit Kanan : + ¿ ¿ 2x – 1 = 1
x→1 ¿

lim ¿
Artinya ¿ 2x – 1 = 1
x→1

lim ¿
III. ¿ 2x – 1 = 1 = f(1)
x→1

Sama-sama memiliki nilai 1

Karena ketiga syarat terpenuhi maka fungsi f(x) = 2x – 1 kontinu di titik x = 1


2
x −1
2) Apakah fungsi f(x) = kontinu di titik x = 1 ?
x−1
Penyelesaian : Cek ketiga syarat
2
1 −1 0 0
I. Nilai fungsi f(1) = = = . Karena hasilnya maka nilai fungsinya tidak ada atau
1−1 0 0
tidak terdefinisi. Satu syarat tidak terpenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa f(x) =
2
x −1
x−1
tidak kontinu (diskontinu) di titik x =1

Suatu fungsi dikatakan tidak kontinu harus memenuh ketiga syarat yang ada, jika salah satu saja
tidak terpenuhi maka fungsi tersebut sudah dipastikan tidak kontinu. Karena fungsinya dalam
bentuk pecahan, maka fungsi pecahan tidak ada nilai atau tidak terdefinisi jika penyebutnya
bernilai 0

1
3) Tentukan titik dimana fungsi f(x) = 2 tidak kontinu?
x −x−6

Penyelesaian :

. x 2−x−6=0 → (x – 3) (x + 2) = 0 → x = 3 atau x = -2

Saat nilai akar-akar persamaanya dimasukan maka nilainya menjadi 0. Jadi, fungsi f(x) =
1
2 tidak kontinu pada titik x = 3 dan x = -2
x −x−6

4) Misalkan terdapata fungsi

Tentukan nilai k sehingga f(x) kontinu di x = 4

Penyelesaian :

lim ¿ lim ¿ lim ¿


 x = 4 adalah ¿ f(x) = f(4) atau −¿ ¿ f(x) = +¿ ¿ f(x) = f(4)
x→4 x→4 ¿ x→4 ¿
 Nilai fungsi f(4)
Untuk x = 4, maka fungsinya adalah f(x) = 3 . 4 + 7 = 19
 Limit kiri : untuk x = 4 mendekati dari kiri, maka fungsi f(x) = 3x +7 yang digunakan
lim ¿
−¿ ¿ 3x + 7 = 3. 4 + 7 = 19
x→4 ¿
Limit kanan : untuk x = 4 mendekati dari kanan, maka fungsi f(x) = kx - 1 yang
digunakan

lim ¿
+¿ ¿ kx – 1 = k . 4 – 1 = 4k – 1
x→4 ¿
Menentukan nilai k

Jadi, agar fungsi f(x) kontinu, nilai k adalah 5

5) Diketahui fungsi berikut adalah kontinu

Tentukan nilai a + b

Penyelesaian :

 Fungsi f(x) kemungkinan besar tidak kontinu di titik x = 2 dan x = 4 karena sebagai
batas interval dari ketiga interval yang ada, sehingga agar fungsi f(x) kontinu maka kita
focus pada kedua nilai x tersebut.
 Penyelesaian di titik x = 2

Sehingga nilai a + b = 1 + (-3) = -2

Jadi, nilai a + b = -2

 Penyelesaian di titik x = 4

1.3 Derivative

Ketika kita mengetahui posisi suatu benda pada berbagai interval waktu, itu mungkin

untuk menemukan tingkat di mana posisi tubuh berubah. Ini sangat

kepentingan umum untuk mengetahui parameter tertentu pada berbagai saat waktu dan mencoba

untuk menemukan tingkat di mana itu berubah. Ada beberapa situasi kehidupan nyata
dimana proses tersebut perlu dilakukan. Misalnya, orang yang memelihara

reservoir perlu mengetahui kapan reservoir akan meluap dengan mengetahui kedalamannya

air pada beberapa contoh waktu

Carilah turunan dari f(x) = x2 - 8x + 9 pada bilangan a

- Derivatif dari sebuah fungsi f terhadap a

- Derivatif dari sebuah fungsi f pada sembarang titik x

- Untuk fungsi u dan v

- Berikut merupakan bentuk umum dari derivatif

Contoh soal
1.4 Diferensial

Persamaan diferensial adalah persamaan yang melibatkan variabel-variabel tak bebas dan
derivatifnya terhadap variabel bebas. Berikut ini adalah contoh persamaan diferensial:

Variabel Bebas = x Variabel Tak Bebas = y

Variabel Bebas = x Variabel Tak Bebas = y

Variabel Bebas = t Variabel Tak Bebas = Q

Variabel Bebas = x,y Variabel Tak Bebas = V

Persamaan diferensial sangat penting di dalam matematika untuk rekayasa sebab banyak hukum
dan hubungan fisik muncul secara matematis dalam bentuk persamaan diferensial. Persamaan
diferensial (disingkat PD) diklasifikasikan dalam dua kelas yaitu biasa dan parsial.

Persamaan Diferensial Biasa (ordinary differential equation)

Disingkat PDB adalah suatu persamaan diferensial yang hanya mempunyai satu variabel bebas.
Jika y(x) adalah suatu fungsi satu variabel, maka x dinamakan variabel bebas dan y dinamakan
variabel tak bebas. Persamaan (1), (2), (3) adalah contoh PDB.

Persamaan Diferensial Parsial (disingkat PDP)

Adalah suatu persamaan diferensial yang mempunyai dua atau lebih variabel bebas. Persamaan
(4) adalah contoh PDP.

Orde persamaan diferensial

Derajat (degree) dari suatu persamaan diferensial adalah pangkat tertinggi dari turunan tertinggi
suatu persamaan diferensial, contoh:
Persamaan di atas dapat
ditulis dengan notasi lain

Syarat tambahan pada persamaan diferensial, untuk satu nilai variabel bebas yang mempunyai
satu atau lebih nilai syarat disebut syarat awal (initial conditions). PD dengan syarat awal
dikatakan sebagai suatu masalah nilai awal (initial-value problem). Jika syarat yang diberikan
pada PD lebih dari satu nilai variabel bebas, disebut syarat batas dan merupakan PD dengan
masalah nilai batas (boundary-value problem).

Contoh :
PD dengan masalah nilai
awal, karena dua syarat pada Yaitu x = 2
x yang sama

PD dengan masalah nilai


batas, karena dua syarat pada Yaitu x = 1 dan x = 2
xAsalnya y(x)
yang berbeda

Linieritas dan Homogenitas

Persamaan diferensial biasa orde-n dikatakan linier bila dapat dinyatakan dalam bentuk:

Dengan

Jika tidak maka persamaan diferensial dikatakan tidak linier.

1. Jika koefisien konstan maka disebut persamaan diferensial linier


dengan koefisien konstan, jika tidak disebut persamaan differensial linier dengan koefisien
variable.

2. Jika f(x) = 0, maka disebut persamaan differensial linier homogen, jika disebut tidak
homogen.

Solusi Penyelesaian PDB


Beberapa jenis solusi PD akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Solusi PD bentuk eksplisit yaitu solusi PD dengan fungsi yang mana variabel bebas dan
variabel tak bebas dapat dibedakan dengan jelas. Solusi eksplisit dinyatakan dalam bentuk y =
f(x). Contoh solusi/fungsi eksplisit: y = x 2+ 5 x + 4

2. Solusi PD bentuk implisit yaitu solusi PD dengan fungsi yang mana variabel bebas dengan
variabel tak bebas tidak dapat dibedakan secara jelas. Fungsi implisit ditulis dalam bentuk

f(x,y) = 0. Contoh solusi/fungsi implisit: atau

Penyelesaian implisit dan penyelesaian eksplisit, keduanya secara singkat biasa disebut
penyelesaian PDB

Terdapat tiga jenis solusi :

1. Solusi Umum (Penyelesaian Umum): solusi PDB yang masih mengandung konstanta
sembarang misalnya c.

Contoh mempunyai penyelesaian umum

2. Solusi Khusus/Partikulir (Penyelesaian Khusus/Partikulir): solusi yang tidak mengandung


konstanta variabel karena terdapat syarat awal pada suatu PDB.

Contoh dengan syarat

x(0) = 4, mempunyai penyelesaian

b. Pembentukan Pesamaan Diferensial

Secara matematis, persamaan diferensial muncul jika ada konstanta sembarang dieliminasikan
dari suatu fungsi tertentu yang diberikan.

Contoh: Bentuklah persamaan diferensial dari fungsi berikut

Penyelesaian

Dari fungsi yang diberikan


(soal) konstanta sembarang
A adalah
Sehingga
Sehingga

Contoh lain, buatlah perasamaan diferensial

Penyelesaian

Subtitusikan konstanta A ke

Sehingga

Dengan mensubstitusikan
A dan B pada persamaan

Diperoleh
Hasil akhir penyelesaian di atas adalah persamaan diferensial orde dua. Jadi fungsi dengan satu
konstanta sembarang menghasilkan persamaan diferensial orde satu, sedangkan fungsi dengan
dua konstanta sembarang menghasilkan persamaan diferensial orde dua. Sehingga berlaku
kaidah: Fungsi yang mempunyai n buah konstanta sembarang akan menghasilkan
Persamaan Diferensial orde ke-n.

BAB III ANALISIS KORELASI MATA KULIAH DAN PROGRAM


STUDI

 Rangkaian Listrik
Setiap melakukan analisis untuk mencari nilai variabel tertentu, diperlukan dasar yang
kuat dalam matematika. Karena perhitunganya tidak lepas dari cara-cara matematis
 Pengantar Teknologi Otomasi
Mengambil data dari sebuah pabrik ketika monitoring melalui suatu sistem tentunya
memerlukan penghitungan matematis di dalamnya
 Pengukuran Listrik
Sebuah resistor dalam rangkaian bisa diukur nilai resistansinya menggunakan avometer.
Selain itu juga, bisa menggunakan teori-teori seperti hukum ohm yang mana untuk
menghitungnya menggunakan konsep matematika
 Rangkaian Logika
Dalam sistem bilangan saat ingin dikonversi ke bilangan lain, diperlukan cara-cara
khusus. Salah satunya konversi biner ke decimal dengan menggunakan perkalian yang
dipelajari di matematika.
 Kimia Terapan
Materi larutan dipelajari dalam ilmu kimia terapan, di dalamnya membahas bagaimana
mencari konsentrasi dari suatu zat, banyak mol, hingga tingkat keasaman. Untuk
mencarinya diperlukan operasi bilangan seperti yang terdapat dalam matematika yaitu
aljabar, perkalian, dan pembagian.
 Pancasila
Setiap Warga Negara Indonesi wajib mengikuti Pemilu untuk menentukan siapa yang
akan menjadi pemimpin. Supaya menegetahu banyaknya data dari hasil suara pemilih
menggunakan perhitungan baik dalam angka taupun persentase.
 Program Studi Teknologi Rekayasa Otomasi
Menjadi engineer harus bisa menguasai teori maupun praktis. Bisa membuat penemuan-
penemuan yang bermanfaat, alat-alat yang berguna , dan ide yang kreatif. Saat berhasil
menemukan suatu alat yang dapat bekerja, bersamaan dengan itu perlu tahu juga
analisis perhitungan alat tersebut bekerja seperti apa.

DAFTAR PUSTAKA

[1] https://www.academia.edu/33515167/MATERI_4_LIMIT

[2] https://www.academia.edu/31540574/Derivatif_KALKULUS_IT_131

[3] http://www.maulana.lecture.ub.ac.id/files/2014/09/BAB-I-KONSEP-DASAR-
PERSAMAAN-DIFERENSIAL.pdf

[4] Penerapan Limit pada Kekontinuan Fungsi ~ Konsep Matematika (KoMa) (konsep-
matematika.com)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai