Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

I.I. LATAR BELAKANG

Nilai mutlak merupakan konsep yang implisit, sehingga konsep ini merupakan salah
satu subjek matematika yang sulit (Cornu, 2002; Ciltas & Tatar, 2011). Kesan buruk tersebut
tercipta tidak hanya pada konsep ini saja melainkan pada konsep yanglebih tinggi yang
melibatkan nilai mutlak sebagai materi prasyaratnya (Duroux, 1983; Karp & Marcantonio,
2010). Implikasinya, konsepsi nilai mutlak dapat menjadi penghambat dalam belajar(learning
obstacle)pada materi persamaan dan pertidaksaman nilai mutlak bentuk linear satu variabel.

Persoalan terkait dengan nilai mutlak khususnya persamaan dan pertidaksamaan, tidak
hanya dapat diselesaikan dengan manipulasi aljabar saja. Justru, penggunaan manipulasi
aljabar dalam menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak merupakan
penyebab terbesar dalam kesalahan respon (Tsamir & Almog, 2001). Kesalahan siswa yang
terjadi diakibatkan oleh kecenderungan menggunakan representasi aljabar daripada
representasi verbal dan grafik dikarenakan faktor didaktik. semakin tinggi tingkat kesukaran
soal, maka semakin besar pula kegagalan penggunaan representasi aljabar. Dengan demikian,
dalam membelajarkan nilai mutlak, siswa perlu dikenalkan dengan beberapa representasi,
yaitu aljabar, verbal, geometri, dan grafik.

I.II. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan nilai mutlak?

2. Bagaimana cara menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linear satu
variable?

I.III. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Mengetahui definisi nilai mutlak.

2. Mengetahui cara menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linear satu
variable.

1
BAB II

PEMBAHASAN

II.I Konsep Nilai Mutlak

Untuk memahami konsep nilai mutlak, mari kita perhatikan ilustras: berikut
ini. Kegiatan pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstra kulikuler yang diadakan
di sekolah. Suatu pasukan pramuka sedang belajar baris berbaris di lapangan sekolah
pada hari Sabtu. Sebuah perintah dari pimpinan regu, yaitu “Maju empat langkah,
jalan!”, hal ini berarti bahwa pasukan akan bergerak ke belakang sejauh 3 langkah.
Demikian seterusnya.
Besar pergerakan langkah pasukan tersebut merupakan nilai mutlak, tidak
ditentukan arah. Contoh, “Maju 4 langkah”, berarti mutlak 4 langkah dari posisi
diam dan “Mundur 3 langkah”, berarti mutlak 3 langkah dari posisi diam. Dalam hal
ini, yang dilihat adalah nilainya, bukan arahnya.
Seorang anak bermain lompat-lompatan di lapangan. Dari posisi diam, si anak
melompat ke depan 2 langkah, kemudian 3 langkah ke belakang, dilanjutkan 2
langkah ke depan, kemudian 1 langkah ke belakang, dan akhirnya1 langkah lagi ke
belakang. Secara matematis, ilustrasi ini dapat dinyatakan sebagai berikut. Kita
definisikan lompatan ke depan adalah searah dengan sumbu x positif. Dengan
demikian, lompatan ke belakang adalah searah dengan sumbu x negatif.

Perhatikan sketsa berikut.


Ke belakang 1 langkah
Ke belakang 1 langkah
Ke depan 2 langkah
Ke belakang 3 langkah
Ke depan 2 langkah
Posisi diam si anak

Dari gambar di atas, kita misalkan bahwa x = 0 adalah posisi diam si anak.
Anak panah yang pertama di atas garis bilangan menunjukkan langkah pertama si
anak sejauh 2 langkah ke depan (mengarah ke sumbu x positif atau +2). Anak panah
kedua menunjukkan 3 langkah si anak ke belakang (mengarah ke sumbu x negatif
atau -3) dari posisi akhir langkah pertama. Demikian seterusnya sampai akhirnya si
anak berhenti pada langkah kelima.
Jadi, kita dapat melihat pergerakan akhir si anak dari posisi awal adalah 1
langkah saja ke belakang (x = -1 atau x = (+2) + (-3) + (+2) + (-1) + (-1) = -1), tetapi
banyak langkah yang dijalani si anak merupakan konsep nilai mutlak. Kita hanya

2
menghitung banyak langkah, bukan arahnya, sehingga banyak langkahnya adalah |2|
+ |-3| + |2| + |-1| + |-1| = 9 (atau 9 langkah).
Berdasarkan kedua cerita dan tabel di atas, dapatkah kamu menarik suatu
kesimpulan tentang pengertian nilai mutlak? Jika x adalah variabel pengganti
sebarang bilangan real, dapatkah kamu menentukan nilai mutlak dari x tersebut?
Perhatikan bahwa x anggota himpunan bilangan real (ditulis xR). Berdasarkan tabel,
kita melihat bahwa nilai mutlak dari x akan bernilai positif atau nol (non negatif ).
Secara geometris, nilai mutlak suatu bilangan adalah jarak antara bilangan itu dengan
nol pada garis bilangan real. Dengan demikian, tidak mungkin nilai mutlak suatu
bilangan bernilai negatif, tetapi mungkin saja bernilai nol.
Ada beberapa contoh percobaan perpindahan posisi pada garis bilangan,yaitu sebagai
berikut.

Catatan:
 Garis bilangan digunakan sebagai media untuk menunjukkan nilai mutlak.
 Tanda panah digunakan untuk menentukan besar nilai mutlak, dimana arah
ke kiri menandakan nilai mutlak dari bilangan negatif, dan begitu juga
sebaliknya. Arah ke kanan menandakan nilai mutlak dari bilangan positif.
 Besar nilai mutlak dilihat dari panjang tanda panah dan dihitung dari bilangan
nol.
Penjelasan
Garis bilangan 1: Tanda panah bergerak ke arah kanan berawal dari bilangan 0
menuju bilangan 3, dan besar langkah yang dilalui tanda panah adalah 3. Hal ini
berarti nilai |3| = 3 atau berjarak 3satuan dari bilangan 0.
Garis bilangan 5: Tanda panah bergerak ke arah kiri berawal dari bilangan 0 menuju
bilangan -3, dan besar langkah yang dilalui tanda panah adalah 3. Hal ini berarti
bahwa nilai |-3| = 3 atau berjarak 3 satuan dari bilangan 0.
Dari sudut pandang geometri, nilai mutlak dari x ditulis | x |, adalah jarak dari x ke 0
pada garis bilangan real. Karena jarak selalu positif atau nol maka nilai mutlak x juga
selalu bernilai positif atau nol untuk setiap x bilangan real.
Secara formal, nilai mutlak x didefinisikan dengan

3
x jika x ≥ 0
|x| { atau dapat pula ditulis
−x jika x < 0
| x | = -x jika x ≥ 0
| x | = -x jika x < 0

Definisi diatas dapat kita maknai sebagai berikut.


Nilai mutlak bilangan positif atau nol adalah bilangan itu sendiri dan nilai mutlak
bilangan negatif adalah lawan dari bilangan tersebut.
Sebagai contoh,
|7|=7 |0|=0 | -4 | = -(-4) = 4
Jadi, jelas bahwa nilai mutlak setiap bilangan real akan selalu bernilai positif atau nol.

Persamaan √ x2 =x hanya bernilai benar jika x ≥ 0. Untuk x < 0, maka √ x2 =−x.


Dapat kita tulis √ x2 ={−xjikax≥0−xjikax<0 Jika kita perhatikan, bentuk diatas sama
persis dengan definisi nilai mutlak x. Oleh karenanya, pernyataan berikut benar untuk
setiap x bilangan real. |x|=√ x2 Jika kedua ruas persamaan diatas kita kuadratkan akan
diperoleh |x|2=x2 Persamaan terakhir ini merupakan konsep dasar penyelesaian
persamaan atau pertidaksamaan nilai mutlak dengan cara menguadratkan kedua ruas.
Seperti yang kita lihat, tanda mutlak bisa hilang jika dikuadratkan.

II.II Persamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel

Nilai mutlak dari suatu bilangan x dapat diartikan sebagai jarak bilangan tersebut
terhadap titik 0 pada garis bilangan, dengan tidak memperhatikan arahnya. Ini berarti
|x| = 5 memiliki dua selesaian, karena terdapat dua bilangan yang jaraknya terhadap 0
adalah 5: x = –5 dan x = 5 (perhatikan gambar berikut).

Konsep ini dapat diperluas untuk situasi yang melibatkan bentuk-bentuk


aljabar yang berada di dalam simbol nilai mutlak, seperti yang dijelaskan oleh sifat
berikut.

Sifat Persamaan Nilai Mutlak


Jika X merupakan suatu bentuk aljabar dan k adalah bilangan real positif, maka |X| =
k akan mengimplikasikan X = –k atau X = k.
Seperti yang dinyatakan dalam sifat persamaan nilai mutlak, sifat ini hanya dapat
diterapkan setelah kita mengisolasi simbol nilai mutlak pada satu ruas. Untuk lebih
jelasnya perhatikan contoh berikut.
Contoh 1: Menyelesaikan Persamaan Nilai Mutlak

4
Selesaikan persamaan: –5|x – 7| + 2 = –13.
Pembahasan
Pertama, kita isolasi nilai mutlak, yaitu membuat simbol nilai mutlak berada pada
satu ruas sedangkan suku-suku lainnya kita letakkan di ruas yang lain.

Sekarang perhatikan bahwa x – 7 merupakan “X” pada sifat persamaan nilai mutlak,
sehingga

Dengan mensubstitusi ke persamaan semula akan memastikan bahwa himpunan


selesaiannya adalah {4, 10}.

Catatan Untuk persamaan seperti pada contoh 1 di atas, hati-hati untuk tidak
memperlakukan simbol nilai mutlak seperti tanda kurung biasa. Persamaan –5(x – 7)
+ 2 = –13 hanya memiliki selesaian x = 10, dan tidak memiliki selesaian kedua
karena persamaan tersebut memiliki bentuk sederhana x – 7 = 3. Persamaan –5|x – 7|
+ 2 = –13 dapat disederhanakan menjadi |x – 7| = 3 yang memiliki dua selesaian.
Persamaan nilai mutlak dapat muncul dari berbagai bentuk. Tetapi dalam
menyelesaikan persamaan tersebut, kita harus mengisolasi simbol nilai mutlak baru
kemudian menerapkan sifat persamaan nilai mutlak.

Contoh 2: Menyelesaikan Persamaan Nilai Mutlak


Tentukan himpunan selesaian dari persamaan: |5 – 2/3 x| – 9 = 8.
Pembahasan Dengan mengisolasi simbol nilai mutlak baru kemudian menerapkan
sifat persamaan nilai mutlak, kita mendapatkan

Sehingga, himpunan selesaian dari persamaan tersebut adalah {–18, 33}.

5
Untuk beberapa persamaan, seringkali kita membutuhkan sifat perkalian persamaan
nilai mutlak untuk menyelesaikannya.
Sifat Perkalian Persamaan Nilai Mutlak
Jika A dan B adalah bentuk-bentuk aljabar, maka |AB| = |A||B|.
Perhatikan bahwa jika A = –1 maka menurut sifat tersebut |–B| = |–1||B| = |B|. Secara
umum, sifat tersebut berlaku untuk sembarang konstanta A.

Contoh 3: Menggunakan Sifat Perkalian Persamaan Nilai Mutlak


Tentukan selesaian dari persamaan: |–2x| + 5 = 13.
Pembahasan Seperti pada contoh-contoh sebelumnya, kita harus mengisolasi simbol
nilai mutlak baru dapat mengaplikasikan sifat-sifat persamaan nilai mutlak.

II.III Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel

Menyelesaikan pertidaksamaan nilai mutlak caranya hampir sama dengan persamaan


nilai mutlak. hanya saja berbeda sedikit pada tanda ketidaksamaannya. Langkah-
langkah selanjutnya seperti menyelesaikan pertidaksamaan linear atau kuadrat satu
variabel .
Pertidaksamaan mutlak dapat digambarkan sebagai berikut.

Apabila fungsi di dalam nilai mutlak berbentuk ax + b maka pertidaksamaan nilai


mutlak dapat diselesaikan seperti berikut.

Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.

Contoh
Tentukan himpunan penyelesaian dari Pertidaksamaan nilai mutlak berikut ini.

6
Jawaban:
1. Cara menyelesaikan pertidaksamaan mutlak ini sebagai berikut.
-9 < x+7 < 9
-9 - 7 < x < 9 - 7
-16 < x < 2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { x/ -16 < x < 2}
2. Cara menyelesaikan pertidaksamaan mutlak ini dibagi menjadi dua bagian.
(*) 2x - 1 >= 7
2x >= 7 + 1
2x >= 8
x >= 4

(**) 2x - 1 <= -7
2x <= -7 + 1
2x <= -6
x <= -3

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { x/ x <= -3 atau x >= 4}

3. Kalau dalam bentuk soal ini, langkah menyelesaikan pertidaksamaannya


dengan mengkuadratkan kedua ruas.
perhatikan proses berikut ini.
(x + 3)2 <= (2x – 3)2

(x + 3)2 - (2x – 3)2 <= 0

(x + 3 + 2x – 3) - (x + 3 – 2x + 3) <= 0 (ingat: a2 – b2 = (a+b)(a-b))

x (6 - x) <=0
Pembuat nol adalah x = 0 dan x = 6
Mari selidiki menggunakan garis bilangan
Oleh karena batasnya <= 0, maka penyelesaiannya adalah x <=0 atau x >=6.
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x/ x <= 0 atau x >= 6}.
Mari selidiki menggunakan garis bilangan

Oleh karena batasnya <= 0, maka penyelesaiannya adalah x <=0 atau x >=6.
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x/ x <= 0 atau x >= 6}.

7
4. Menyelesaikan pertidaksamaan nilai mutlak seperti ini lebih mudah
menggunakan cara menjabarkan definisi. Prinsipnya adalah batasan-batasan
pada fungsi nilai mutlaknya.
Perhatikan pada 3x + 1 dan 2x + 4.

Dari batasan-batasan itu maka dapat diperoleh batasan-batasan nilai


penyelesaian seperti pada garis bilangan di bawah ini.

Dengan garis bilangan tersebut maka di pengerjaannya dibagi menjadi 3


bagian daerah penyelesaian.
1. Untuk batasan x >= -1/3 ......(1)
(3x + 1) - (2x + 4) < 10
3x + 1 - 2x- 4 < 10
x- 3 < 10
x < 13 .......(2)
Dari (1) dan (2) diperoleh irisan penyelesaian -1/3 <= x < 13
2. Untuk batasan -2<= x < -1/3 ......(1)
-(3x + 1) - (2x + 4) < 10
-3x - 1 - 2x - 4 < 10
-5x - 5 < 10
-5x < 15
-x < 3
x > 3 .......(2)
Dari (1) dan (2) tidak diperoleh irisan penyelesaian atau tidak ada
penyelesaian.
3. Untuk batasan x < -2 ......(1)
-(3x + 1) + (2x + 4) < 10
-3x - 1 + 2x + 4 < 10
-x + 3 < 10
-x < 7
x > -7 .......(2)
Dari (1) dan (2) diperoleh irisan penyelesaian -7 < x < -2.

8
II.IV Latihan Soal dan Jawaban

Soal
1. Tentukan nilai mutlak dari bentuk berikut
a. |𝑥 + 2|untuk x bilangan real
1 2
b. |2 𝑥 − 3|untuk x bilangan real
10
2. Tentukan nilai mutlak dari |2𝑥 − 𝑥|untuk x bilangan real dan berikan garis
8
bilangannya !
3. Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan
a. |3𝑥 + 2| = 11
b. |2𝑥 + 16| = 𝑥 + 4
4. Suatu grup musik merilis album, penjualan perminggu (dalam ribuan) dinyatakan
dengan model 𝑠(𝑡) = −2|𝑡 − 22| + 44, t waktu (dalam minggu). Gambarkan grafik
fungsi penjualan!
5. Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan – 5|𝑥 – 7| + 2 = – 13
6. Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan |3x + 2|² + |3x + 2| − 2 = 0
7. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai mutlak |2𝑥 + 5| < 17 adalah
8. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai mutlak |𝑥 + 5| > |𝑥 − 2| adalah
9. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai mutlak 3𝑥 − |𝑥 + 2| < 2 adalah
10. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai mutlak |𝑥 − 2|2 −
4|𝑥 − 2| + 3 > 0 serta berikan garis bilangannya

Jawaban
𝑥 + 2, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 + 2 ≥ 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ −2
1. a. |𝑥 + 2| {
−(𝑥 + 2), 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 + 2 < 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 < −2
1 2 1 2 4
1 2
𝑥 − 3 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 2 𝑥 − 3 ≥ 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 3
2
b. |2 𝑥 − 3| { 1 2 1 2 4
− (2 𝑥 − 3) , 𝑗𝑖𝑘𝑎 2 𝑥 − 3 < 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 < 3
10 10 3
10
2𝑥 − 𝑥 𝑗𝑖𝑘𝑎 2𝑥 − 𝑥 ≥ 0, 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ − 4
8 8
2. |2𝑥 − 𝑥| { 10 10 3
8
− (2𝑥 − 𝑥) 𝑗𝑖𝑘𝑎 2𝑥 − 𝑥 < 0, 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 < − 4
8 8

−2
3𝑥 + 2, 𝑗𝑖𝑘𝑎 3𝑥 + 2 ≥ 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 3
3. A. |3𝑥 + 2| { −2
−(3𝑥 + 2), 𝑗𝑖𝑘𝑎 3𝑥 + 2 < 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 < 3
−2
Untuk interval 𝑥 ≥ 3
|3𝑥 + 2| = 11
3𝑥 + 2 = 11
9
3𝑥 = 11 − 2
3𝑥 = 9
𝑥=3
−2
Maka x=3 termasuk interval 𝑥 ≥ 3
−2
Untuk interval 𝑥 < 3
|3𝑥 + 2| = 11
−(3𝑥 + 2) = 11
−3𝑥 − 2 = 11
−3𝑥 = 11 + 2
−3𝑥 = 13
13
𝑥=
−3
13 −2
Maka 𝑥 = −3 termasuk interval 𝑥 < 3
2x + 16, jika 2x + 16 ≥ 0 atau x ≥ 8
B. |2𝑥 + 16| {
−(2x + 16), jika 2x + 16 < 0 atau x < 8
Untuk interval x ≥ 8
|2𝑥 + 16| = 𝑥 + 4
2𝑥 + 16 = 𝑥 + 4
2𝑥 − 𝑥 = 4 − 16
𝑥 = −12
Maka 𝑥 = −12 tidak termasuk interval x ≥ 8
Untuk interval 𝑥 < 8
|2𝑥 + 16| = 𝑥 + 4
−(2x + 16) = 𝑥 + 4
−2𝑥 − 16 = 𝑥 + 4
−2𝑥 − 𝑥 = 4 + 16
−3𝑥 = 20
20
𝑥=
−3
20
Maka 𝑥 = −3 tidak termasuk interval 𝑥 < 8

4. Missal s(t)=y, t=x


-) untuk x=0
𝑦 = −2|𝑥 − 22| + 44
𝑦 = −2|0 − 22| + 44
𝑦 = −2(22) + 44
𝑦 = 0 (0,0)
-)unutk y=0
0 = −2|𝑥 − 22| + 44
−2|𝑥 − 22| = −44
|𝑥 − 22| = −22
-)𝑥 − 22 = −22
𝑥 = 0 (0,0)
-) 𝑥 − 22 = 22

10
𝑥 = 44 (44,0)
-) pembuat nol = 22
Maka 𝑠(22) = −2|22 − 22| + 44
𝑠(22) = −2(0) + 44
𝑠(22) = 44 (22,44)

x − 7 jika x − 7 ≥ 0, atau x ≥ 7
5. |x − 7| {
−(x − 7) jika x − 7 < 0, atau x < 7
Untuk interval x≥ 7
– 5|𝑥 – 7| + 2 = – 13
– 5|𝑥 – 7| = – 13 − 2
– 5|𝑥 – 7| = – 15
|𝑥 − 7| = 3
𝑥−7=3
𝑥 = 10
Maka x=10 masuk ke interval x≥ 0
Untuk interval 𝑥 < 0
– 5|𝑥 – 7| + 2 = – 13
– 5|𝑥 – 7| = – 13 − 2
– 5|𝑥 – 7| = – 15
|𝑥 − 7| = 3
−(𝑥 − 7) = 3
−𝑥 + 7 = 3
𝑥=4
Maka x=4 masuk ke interval x<7

6. |3x + 2|² + |3x + 2| − 2 = 0


Misalkan |3𝑥 + 2| = 𝑝
Maka
𝑝2 + 𝑝 − 2 = 0

11
(𝑝 + 2)(𝑝 − 1)
Untuk p+2 atau p=-2 tidak berlaku karena tidak ada nilai mutlak yg negatif
Untuk p-1 atau p=1
|3𝑥 + 2| = 1
2
3𝑥 + 2 𝑗𝑖𝑘𝑎 3𝑥 + 2 ≥ 0, 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ −
|3𝑥 + 2| { 3
2
−(3𝑥 + 2) 𝑗𝑖𝑘𝑎 3𝑥 + 2 < 0, 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 < −
3
2
Untuk interval 𝑥 ≥ − 3
|3𝑥 + 2| = 1
3𝑥 + 2 = 1
3𝑥 = −1
−1
𝑥=
3
2
Untuk interval x<− 3
|3𝑥 + 2| = 1
−(3𝑥 + 2) = 1
−3𝑥 − 2 = 1
−3𝑥 = 3
𝑥 = −1

7. Berdasarkan pertidaksamaan nilai mutlak akan diperoleh


−17 < 2x + 5 < 17
−17 − 5 < 2x + 5 − 5 < 17 − 5
−22 < 2x < 12
−22 2x 12
< <
2 2 2
−11 < x < 6
Jadi himpunan penyelesaian yang sesuai untuk pertidaksamaan tersebut adalah
−11 < 𝑥 < 6

8. Berdasarkan pertidaksamaa nilai mutlak akan diperoleh


|𝑥 + 5| > |𝑥 − 2|
(𝑥 + 5)2 > (𝑥 − 2)2
𝑥 2 + 10𝑥 + 25 > 𝑥 2 − 4𝑥 + 4
𝑥 2 − 𝑥 2 + 10𝑥 + 4𝑥 + 25 − 4 > 0
14𝑥 + 21 > 0
14𝑥 > −21
3
𝑥>−
2
Jadi himpunan penyelesaian yang sesuai untuk pertidaksamaan tersebut adalah 𝑥 >
3
−2

9. 3𝑥 − |𝑥 + 2| < 2

12
𝑥 + 2 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ −2
|𝑥 + 2| {
−(𝑥 + 2) 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < −2
Untuk interval x≥ −2
3𝑥 − |𝑥 + 2| > 2
3𝑥 − (𝑥 + 2) > 2
3𝑥 − 𝑥 − 2 > 2
2𝑥 > 4
𝑥>2
Untuk interval x<-2
3𝑥 − |𝑥 + 2| > 2
3𝑥 − (−(𝑥 + 2)) > 2
3𝑥 + 𝑥 + 2 > 2
4𝑥 > 0
X>0
Jadi himpunan penyelesaian yang sesuai untuk pertidaksamaan tersebut adalah x > 2

10. |𝑥 − 2|2 − 4|𝑥 − 2| + 3 > 0


Misalkan |𝑥 − 2| = p
𝑝2 − 4𝑝 + 3 > 0
(𝑝 − 1)(𝑝 − 3) > 0
𝑝 < 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝 > 3
Untuk p<1
|𝑥 − 2| < 1
−1 < 𝑥 − 2 < 1
−1 + 2 < 𝑥 − 2 + 2 < 1 + 2
1<𝑥<3
Untuk p>3
|𝑥 − 2| > 3
-) 𝑥 − 2 < −3
𝑥 < −3 + 2
𝑥 < −1
-) 𝑥−2>3
𝑥 > 3+2
𝑥>5

13
BAB III

PENUTUP

III.I. KESIMPULAN

Konsep persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variable telah
ditemukan dan diterapkan dalam penyelesaian masalah kehidupan dan masalah matematika.

Nilai mutlak dari sebuah bilangan real adalah tidak negatif. Hal ini sama dengan akar dari
sebuah bilangan selalu positif atau nol. Misal a ∈ R, maka

√𝑎² = |𝑎| { 𝑎, 𝑎 ≥ 0
−𝑎, 𝑎 < 0
Persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dapat diperoleh dari persamaan nilai
mutlak yang diberikan. Misalnya, jika diketahui |ax + b|= c, untuk a, b, c∈R, maka menurut
definisi nilai mutlak diperoleh persamaan |ax + b| = c. Sama halnya untuk pertidaksamaan
linear.

14

Anda mungkin juga menyukai