Anda di halaman 1dari 17

Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX).

ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

FORMULASI SHEET MASK EKSTRAK KULIT PUTIH SEMANGKA


(Citrullus lanatus [Thunb.] Matsum. & Nakai) SEBAGAI
ANTIOKSIDAN

FORMULATION OF SHEET MASK FROM MESOCARP EXTRACT OF


WATERMELON (Citrullus lanatus [Thunb.] Matsum. & Nakai) AS AN
ANTIOXIDANT
Gina Hanifah1 , Sari Defi Okzelia2 , Ari Widayanti3
Program Studi S1 Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh
*E-mail: ginahanifa42@gmail.com , sd.okzelia01@gmail.com , ariwidayanti@uhamka.ac.id

Abstrak

Sheet mask merupakan lembaran berbentuk wajah yang direndam di dalam larutan nutrisi atau essence. Larutan
nutrisi sheet mask biasanya mengandung antioksidan. Antioksidan dapat mencegah efek negatif radikal bebas.
Kulit putih semangka merupakan limbah dari buah semangka yang ternyata berpotensi sebagai antioksidan
karena mengandung citrulline, beta-karoten, dan likopen. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan sheet
mask ekstrak kulit putih semangka (Citrullus lanatus [Thunb.] Matsum. & Nakai) sebagai antioksidan. Ekstrak
kulit putih semangka didapat melalui metode maserasi yang kemudian diuji kadar air dan skrining fitokimia.
Selanjutnya dilakukan formulasi pada konsentrasi ekstrak 5% (F1), 10% (F2), dan 15% (F3). Sediaan sheet
mask dievaluasi dan diuji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan didapatkan ekstrak kulit putih semangka dengan kadar air 15,28% dan mengandung senyawa
metabolit sekunder yaitu alkaloid, steroid, saponin, tanin, dan flavonoid. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa
semua formula homogen, tidak mengiritasi kulit, sangat disukai panelis, memiliki pH pada rentang 6,43-4,91,
dan viskositas pada rentang 780-548 centiPoise. Nilai pH, viskositas, dan organoleptis sediaan stabil
berdasarkan uji stabilitas. Nilai IC50 untuk F0, F1, F2, dan F3 berturut-turut sebesar 225,660; 166,636; 115,887
dan 88,949 ppm. Ekstrak kulit putih semangka (Citrullus lanatus [Thunb.] Matsum. & Nakai) dapat
diformulasikan dalam sediaan sheet mask dan berpotensi sebagai antioksidan.

Kata Kunci: Kulit putih semangka, Antioksidan, Formulasi Sheet Mask

Abstract

A sheet mask is a face-shaped sheet that is soaked in a nutrient solution or essence. Sheet mask nutrition
solutions usually contain antioxidants. Antioxidants can prevent the negative effects of free radicals. Mesocarp
watermelon is a waste of watermelon which turns out to be potential as an antioxidant because it contains
citrulline, beta-carotene, and lycopene. The purpose of this study was to formulate sheet mask of watermelon
mesocarp extract (Citrullus lanatus [Thunb.] Matsum. & Nakai) as an antioxidant. Watermelon mesocarp
extract was obtained through maceration method which was then tested for water content and phytochemical
screening. Furthermore, the formulation was carried out at an extract concentration of 5% (F1), 10% (F2), and
15% (F3). The sheet mask preparations were evaluated and tested for antioxidant activity using the DPPH
method. Based on the research that had been done, it was found that the watermelon mesocarp extract had
water content of 15.28% and contained secondary metabolites, namely alkaloids, steroids, saponins, tannins,
and flavonoids. The evaluation results showed that all formulas were homogeneous, non-irritating to the skin,
highly favored by panelists, had a pH in the range of 6.43-4.91, and a viscosity in the range of 780-548
centiPoise. The pH, viscosity, and organoleptic of the preparations were stable based on stability tests. IC 50
values for F0, F1, F2, and F3 were 225,66; 166.636; 115,887 and 88,949 ppm respectively. Watermelon
mesocarp extract (Citrullus lanatus [Thunb.] Matsum. & Nakai) could be formulated in sheet mask
preparations and had the potential as an antioxidant.

Keywords: Watermelon mesocarp, Antioxidant, Sheet Mask Formulation

1
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

PENDAHULUAN (INTRODUCTION) kulitnya hanya menjadi limbah. Kulit putih


Kulit merupakan organ terbesar yang semangka ternyata mengandung antioksidan
dapat berfungsi sebagai penghalang yang sangat tinggi. Kulit putih semangka
masuknya mikroba ke dalam tubuh mengandung zat yang bermanfaat untuk
(Nilforoushzadeh et al., 2018). Kulit normal kesehatan, salah satunya adalah citrulline.
merupakan kondisi peralihan antara kulit Citrulline merupakan salah satu zat
kering dan kulit berminyak seperti seimbang, antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan
bening dan tidak sensitif (Noor et al., 2018). kulit (Rochmatika et al., 2013). Pada kulit
Jenis kulit bervariasi selama hidup karena putih semangka terdapat juga beta-karoten
terdapatnya variasi dalam sekresi sebum. dan likopen yang dimanfaatkan sebagai
Sekresi sebum paling sering di area T-zone antioksidan untuk mengencangkan kulit
yaitu mulai dari dahi, hidung dan dagu. wajah, mencegah keriput pada wajah dan
Kesehatan kulit merupakan aspek terpenting mencegah timbulnya garis halus atau flek
dari estetika. Penggunaan kosmetik yang hitam (Perkins & Collins, 2004).
sesuai dengan jenis kulit wajah Mariani et al. (2018) menyatakan bahwa
menghasilkan kulit yang sehat. Produk ekstrak kulit putih semangka menghasilkan
kosmetik yang paling umum digunakan nilai IC50 sebesar 14,729 µg/mL yang
untuk peremajaan kulit adalah masker wajah tergolong antioksidan dengan aktivitas
(Nilforoushzadeh et al., 2018). sangat kuat. Penelitian lainnya dilakukan
Masker wajah merupakan produk oleh Wulandari (2021) menyatakan bahwa
kosmetik yang mudah diakses, mudah ekstrak kulit putih semangka dapat
dipakai dan menunjukkan efek yang instan diformulasikan sebagai film soap pada
pada kulit wajah (Nilforoushzadeh et al., konsentrasi 1,5%, 2% dan 3% dengan nilai
2018). Salah satu bentuk masker yang saat IC50 berturut-turut sebesar 70,36 µg/mL;
ini sedang menjadi tren di dunia khususnya 65,14 µg/mL dan 62,68 µg/mL yang
di Asia adalah sheet mask (Reveny et al., tergolong antioksidan dengan aktivitas kuat.
2016). Sheet mask serat non-anyaman terbuat Berdasarkan latar belakang di atas dan
dari serat selulosa tumbuhan (berasal dari banyaknya manfaat yang terkandung dalam
kapas). Sheet mask memiliki mekanisme kulit putih semangka, maka pada penelitian
Occlusive Dressing Treatment (ODT) yang ini dilakukan formulasi sediaan sheet mask
membuat proses penyerapan dan penetrasi dari ekstrak kulit putih semangka (Citrullus
yang baik, kemasan yang efisien dan higienis lanatus [Thunb.] Matsum. & Nakai) sebagai
serta tidak perlu dibersihkan setelah antioksidan untuk memanfaatkan limbah
pemakaian. Sediaan sheet mask memiliki kulit putih semangka.
banyak manfaat, salah satunya dapat sebagai
antioksidan (Surjanto et al., 2016). Senyawa METODE PENELITIAN
antioksidan merupakan pencegah efek Alat
negatif yang disebabkan radikal bebas Alat yang digunakan pada penelitian ini
(Siswoyo et al., 2011). Salah satu tanaman antara lain blender, cawan porselen,
yang berpotensi sebagai antioksidan dan desikator, gelas piala Iwaki® 250 mL, dan
banyak terdapat dilingkungan sekitar adalah 500 mL, gelas ukur Duran® 10 mL, dan 100
semangka. Semangka (Citrullus lanatus mL, labu ukur Pyrex 10 mL, dan 100 mL,
[Thunb.] Matsum. & Nakai) merupakan buah pH meter, pipet tetes, rotary evaporator,
yang digemari banyak orang dan mudah saringan, spektrofotometri UV-Vis Thermo
didapat di Indonesia. Orang Indonesia Scientific type Evalution 201, tabung reaksi
kebanyakan hanya mengkonsumsi bagian Pyrex, timbangan analitik Kenko, viskometer
daging buah semangka, sedangkan bagian brookfield dan wadah maserasi.

2
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

Penetapan rendemen ekstrak dapat


diukur menggunakan rumus:
Bahan Rendemen (%)
Bahan yang digunakan pada penelitian Berat ekstrak (gram)
= x 100%
ini antara lain air murni, asam asetat Berat sampel (gram)
anhidrat, asam sulfat pekat, butylene glycol,
dapar pH asam 4,01, dapar pH netral 7,01, 4. Uji Kadar Air Ekstrak
dapar pH basa 10,01, etanol 96%, ekstrak Ekstrak ditimbang, dicatat beratnya
kulit putih semangka (Citrullus lanatus (berat awal) dan diletakkan di atas baki
[Thunb.] Matsum. & Nakai), FeCl3 1%, oven tempat pengeringan. Suhu pada
gliserin, HCl 2 N, HCl pekat, larutan DPPH, oven diatur + 1050C, dimasukkan baki
paper mask, parfum, PEG-40 hydrogenated oven yang berisi ekstrak kulit putih
castor oil, phenoxyethanol, reagen semangka ke dalam oven dan dibiarkan
Dragendorff, vitamin C (Merck), dan selama 1/2 jam. Setelah 2 jam,
xanthan gum. dikeluarkan dan ditunggu hingga suhu
menurun di dalam desikator. Kemudian
Prosedur Penelitian ditimbang ekstrak kulit putih semangka,
1. Preparasi Kulit Putih Semangka dicatat beratnya (berat akhir). Pada
Kulit putih semangka dicuci bersih setiap interval waktu 2 jam ketiga
dan dipotong tipis-tipis, lalu sampel langkah sebelumnya dilakukan kembali,
diletakkan di atas tempat pengeringan hingga ekstrak kulit putih semangka
dan dijemur dengan ditutupi kain hitam menjadi benar-benar kering, konstan dan
pada panas matahari sambil dibalik homogen. Hal ini diketahui dari
hingga menjadi kering. Pengeringan beratnya yang konstan (tidak berubah-
berlangsung 5-6 hari, lalu diblender ubah). Lalu persen kadar air dalam
hingga menjadi serbuk kulit putih ekstrak kulit putih semangka dihitung
semangka (Amin et al., 2021). (Aventi, 2015).
b−(c−a)
2. Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Kadar air (%) ¿ x 100 %
b
Putih Semangka Keterangan:
Kulit putih semangka yang sudah a : Berat cawan kosong (gram)
dihaluskan sebanyak 500,05 gr dicampur b : Berat simplisia awal (gram)
dengan 5 L etanol 96% dimasukkan ke c : Berat cawan dan simplisia setelah
dalam wadah maserasi dan ditutup dikeringkan (gram)
aluminium foil. Sampel dimaserasi
selama 2 x 24 jam sambil sesekali 5. Skrining Fitokimia
diaduk dan disimpan pada tempat yang a) Pemeriksaan Alkaloid
terlindung cahaya. Setelah itu disaring Uji alkaloid menggunakan 3
dengan kertas saring untuk memisahkan metode pereaksi yaitu, dragendorff,
residu dan filtratnya. Residu yang mayer dan wagner. Ekstrak sampel
didapatkan diremaserasi dengan pelarut sebanyak 0,5 gram ditambahkan
yang sama selama 1 x 24 jam. Filtrat HCl 2 N sebanyak 2 mL di dalam
yang didapatkan digabungkan lalu tabung reaksi dan dipanaskan.
dievaporasi pada suhu 500C Setelah dingin dibagi dalam tiga
menggunakan rotary evaporator (Amin tabung reaksi, masing-masing 1 mL
et al., 2021). ditambahkan dengan masing-
masing pereaksi. Pada penambahan
3. Uji Rendemen Ekstrak pereaksi Dragendorff, positif

3
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

mengandung alkaloid akan Ekstrak sampel sebanyak 0,5


membentuk endapan berwarna gram dilarutkan dengan 3 mL air
jingga. Pada penambahan pereaksi hangat lalu dimasukkan ke dalam
wagner, positif mengandung tabung reaksi. Kemudian
alkaloid akan membentuk endapan ditambahkan FeCl3 1% 3-4 tetes
berwarna coklat. (Muthmainnah, dan diamati perubahan yang
2017). terjadi. Sampel yang mengandung
b) Pemeriksaan Triterpenoid dan saponin akan membentuk larutan
Steroid biru kehitaman atau biru tinta
Ekstrak sampel sebanyak 0,5 (Syakri et al., 2019).
gram dimasukkan ke dalam tabung
reaksi, lalu ditambahkan pereaksi 6. Formulasi Sheet Mask
Liebermann Burchard (asam Formulasi sheet mask dibuat 3
asetat anhidratnya sebanyak 2 tetes formula yang dibedakan oleh
dan asam sulfat pekatnya sebanyak konsentrasi ekstrak kulit putih
1 tetes). Sampel yang di dalamnya semangka, yaitu 5%, 10% dan 15%.
terkandung senyawa golongan Masing-masing sheet mask sebanyak
steroid berubah menjadi warna 100 gr dalam komposisi basis yang
hijau atau biru. Sedangkan sama.
senyawa golongan triterpenoid
berubah menjadi merah atau violet 7. Pembuatan Sheet Mask
(Heni et al., 2015). Sediaan sheet mask dibuat dengan
c) Pemeriksaan Saponin tiga formula, dengan masing-masing
Ekstrak sampel sebanyak 0,5 konsentrasi ekstrak kulit putih semangka
gram dimasukkan ke dalam tabung (Citrullus lanatus [Thunb.] Matsum. &
reaksi. Kemudian ditambahkan 10 Nakai) sebanyak 5%, 10% dan 15%.
mL air panas, dikocok kuat selama Pembuatan diawali dengan xanthan gum
10 detik dan diamati perubahan ditaburkan sedikit demi sedikit dengan
yang terjadi. Jika terbentuk buih sedikit air panas dalam lumpang (massa
didiamkan selama 10 menit dan I). Phenoxyethanol dilarutkan di dalam
penambahan 1 tetes HCl 2 N, buih etanol 96% (massa II). Massa II
tidak hilang maka positif dicampur ke dalam massa I di dalam
mengandung saponin lumpang secara perlahan hingga didapat
(Muthmainnah, 2017). massa III. Gliserin, butylene glycol dan
d) Pemeriksaan Flavanoid PEG-40 Hydrogenated Castor Oil
Ekstrak sampel sebanyak 0,5 dimasukkan ke dalam cawan penguap,
gram ditambahkan 3 tetes HCl lalu dihomogenkan (massa IV). Massa
pekat dan 0,05 mg serbuk Mg, lalu IV ditambahkan ke dalam lumpang yang
dimasukkan ke dalam tabung berisi massa III, tambahkan sisa air
reaksi. Kemudian dipanaskan murni, mica powder dan parfum lalu
selama 15 menit di atas penangas digerus hingga homogen. Ekstrak kulit
air dan diamati perubahan warna putih semangka (Citrullus lanatus
yang terjadi. Sampel yang [Thunb.] Matsum. & Nakai)
mengandung flavonoid akan ditambahkan sesuai dengan variasi yang
membentuk larutan berwarna telah dibuat. Kemudian paper sheet
merah (Muthmainnah, 2017). disiapkan untuk ditambahkan ke dalam
e) Pemeriksaan Tanin kemasan dengan dilipat sesuai ukuran.
Ditimbang sebanyak 20 gram essence

4
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

masker, setelah itu masukkan ke dalam d) Uji Viskositas


kemasan yang sudah berisi paper sheet. Penentuan viskositas
Sheet mask ekstrak kulit putih semangka menggunakan alat Viskometer
(Citrullus lanatus [Thunb.] Matsum. & Brookfield. Sebanyak 30 gr sediaan
Nakai) yang telah dibuat, kemudian diuji dimasukkan ke dalam wadah,
sediaan aktivitas antioksidan, evaluasi kemudian pasang spindle. Pengujian
mutu sediaan, uji iritasi, uji stabilitas viskositas dilakukan dengan
dan uji hedonik (Reveny et al., 2016). kecepatan 30 rpm pada suhu kamar.
Viskositas dapat terbaca pada layar
8. Evaluasi Mutu Sediaan monitor viskositas (Reveny et al.,
a) Uji Organoleptis 2016).
(1) Uji Warna
Sheet mask dari ekstrak kulit 9. Uji Iritasi
putih semangka diharapkan Uji iritasi dilakukan terhadap 10
berwarna putih. Pemeriksaan orang panelis terdekat penulis, dipilih
dilakukan dengan menggunakan dengan kriteria usia 20-35 tahun, tidak
indera penglihatan (mata). mempunyai masalah kulit sebelumnya
(2) Uji Aroma dan bersedia berpartisipasi dalam
Pengamatan dilakukan penelitian ini. Dilakukan dengan teknik
menggunakan indera penciuman patchtest yaitu tempel terbuka yang
(hidung). Sediaan diharapkan dilakukan dengan menempelkan masker
memiliki aroma khas semangka. yang telah dipotong 12,5 cm pada
(3) Uji Tekstur bagian belakang telinga selama 24 jam
Pengamatan dilakukan dan diamati apa yang terjadi. Reaksi
menggunakan indera peraba dan iritasi positif ditandai oleh adanya
sediaan diharapkan memiliki kemerahan, gatal-gatal atau bengkak dan
tekstur lembab. pengkasaran pada kulit telinga belakang
b) Uji pH panelis yang diberi perlakuan
Penentuan pH sediaan dilakukan (Sumbayak & Diana, 2018).
dengan menggunakan pH meter Pengujian dilakukan selama 2 hari.
digital. Sebelum perlakuan alat harus Pengujian diawali dengan cuci tangan
dikalibrasi terlebih dahulu terlebih dahulu, kemudian ditempelkan
menggunakan dapar pH asam 4,01, paper sheet yang sudah dipotong yaitu
pH netral 7,01 dan pH basa 10,01. pH F0 pada kulit belakang telinga kanan
meter dimasukkan dalam sediaan. dan F1 pada kulit belakang telinga kiri.
Didiamkan alat hingga menunjukkan Lalu amati reaksi yang terjadi dan
harga pH sampai konstan. Angka lakukan perlakuan yang sama pada F2
yang ditunjukkan pada pH meter dan F3 pada hari selanjutnya.
merupakan pH sediaan (Reveny et Pengujian dilakukan pada masa
al., 2016). pandemi Corona Virus Disease 2019
c) Uji Homogenitas (COVID-19) sehingga informasi terkait
Sejumlah sediaan ketika pengujian iritasi dapat dilakukan melalui
dioleskan pada potongan kaca atau media chat room. Panelis yang dipilih
bahan transparan lainnya yang cocok, harus yang sudah mendapatkan vaksin
sediaan menunjukkan susunan yang dan pengujian dilakukan mengikuti
homogen atau sudah tidak terlihat protokol kesehatan.
lagi adanya butiran yang kasar
(Reveny et al., 2016). 10. Uji Stabilitas

5
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

Uji stabilitas menggunakan metode dalam labu ukur Pyrex 10 mL.


cycling test yang dilakukan pada suhu Sampel yang akan diuji adalah
40C dalam lemari pendingin selama 24 formula 1 (5% ekstrak kulit putih
jam dan kondsi panas pada suhu 40 0C semangka), formula 2 (10% ekstrak
dalam oven selama 24 jam. Perlakuan kulit putih semangka) dan formula 3
ini adalah 1 siklus dan percobaan (15% ekstrak kulit putih semangka)
diulangi sebanyak 6 siklus. Parameter (Suyatmi et al., 2019).
yang diamati berupa perubahan d) Pembuatan Larutan Pembanding
konsistensi, bau dan warnanya (Slamet Vitamin C
et al., 2020). Vitamin C sebanyak 10 mg
dilarutkan dengan etanol 96% di
11. Uji Hedonik dalam labu ukur Pyrex 10 mL hingga
Uji hedonik dilakukan terhadap 10 didapat konsentrasi 1000 ppm.
orang panelis terdekat penulis dengan Larutan vitamin C pembanding
orang yang sama seperti uji iritasi dibuat deret konsentrasi 5, 10, 15, 20
dengan memberikan penilaian dan 25 ppm dan masing-masing
pribadinya mengenai kesukaan atau dipipet sebanyak 0,05 mL; 0,1 mL;
sebaliknya (ketidaksukaan) terhadap 0,15 mL, 0,2 mL dan 0,25 mL,
kualitas masker. Indikator yang dinilai cukupkan dengan etanol 96% di
yaitu warna, tekstur, aroma dan dalam labu ukur Pyrek 10 mL.
kemasan. Penilaian secara keseluruhan Larutan masing-masing deret dipipet
uji hedonik terdiri dari 4 kriteria yaitu sebanyak 3 mL, ditambahkan 1 mL
sangat kurang (1), kurang (2), baik (3), larutan DPPH dan didiamkan selama
dan sangat baik (4). 30 menit di ruangan gelap. Larutan
masing-masing diukur menggunakan
12. Uji Antioksidan Spektrofotometri UV-Vis dengan
a) Pembuatan Larutan DPPH panjang gelombang 517 nm (Suyatmi
DPPH ditimbang sebanyak 5 mg et al., 2019).
dan dilarutkan dengan etanol 96% e) Pengujian Aktivitas Antioksidan
sebanyak 50 mL menggunakan labu Larutan masing-masing deret
ukur Pyrex sehingga diperoleh dipipet sebanyak 3 mL dan
konsentrasi 100 ppm (Suyatmi et al., ditambahkan 1 mL larutan DPPH
2019). dalam vial. Campuran larutan
b) Penentuan Panjang Gelombang dihomogenkan dan didiamkan selama
Serapan Maksimum DPPH 30 menit di tempat yang gelap,
Larutan DPPH 100 ppm lakukan sebanyak 3 kali (triplo).
sebanyak 3 mL dan ditambahkan 1 Serapan larutan uji diukur
mL etanol 96%. Larutan didiamkan menggunakan Spektrofotometri UV-
selama 30 menit pada suhu 37 0C dan Vis dengan panjang gelombang 517
diukur dengan spektrofotometer UV- nm (Suyatmi et al., 2019).
Vis (Suyatmi et al., 2019). f) Perhitungan Nilai IC50
c) Pembuatan Larutan Sampel Persentase inhibisi (hambatan)
Sebanyak 5 mL sampel sheet IC50 (inhibition Concentration)
mask ekstrak kulit putih semangka dihitung dan aktivitas antioksidan
(Citrullus lanatus [Thunb.] Matsum. dinyatakan dalam % penghambatan.
& Nakai) dibuat deret konsentrasi Untuk menghitung besarnya daya
dengan masing-masing deret dipipet antioksidan dihitung dengan rumus
dan dicukupkan dengan etanol 96% berikut ini:

6
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

% inhibisi agar tidak terkena matahari langsung


|DPPH|−|Sampel| yang dapat merusak zat aktif akibat
¿ x 100 %
|DPPH| pemanasan (Edge & Truscott, 2018).
Selanjutnya nilai % inhibisi Kemudian kulit putih semangka yang
digunakan untuk menghitung nilai telah kering diblender, tujuannya untuk
IC50. Nilai persen inhibisi yang mempermudah cairan pelarut masuk ke
diperoleh kemudian dibuat kurva dalam sel sehingga penyarian zat aktif
terhadap konsentrasi larutan uji atau akan lebih optimal (Augustia et al.,
pembanding (µg/mL). Kurva ini 2020). Serbuk kulit putih semangka
dibuat regresi linier sehingga didapatkan sebanyak 500,05 gr.
diperoleh persamaan y = bx + a
(Kuntorini et al., 2013). Nilai IC50 2. Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit
sebagai parameter aktivitas Putih Semangka
antioksidan dihitung dari persamaan Pembuatan ekstrak etanol kulit
regresi yang diperoleh dengan putih semangka menggunakan metode
memasukkan nilai 50 pada y, maserasi. Metode ini dipilih karena
sehingga diketahui nilai konsentrasi pengerjaan dan peralatan yang
efektifnya. Nilai IC50 larutan uji dan sederhana, efektif untuk menarik zat
larutan pembanding ditentukan dari yang diinginkan dan tidak menggunakan
persamaan yang diperoleh dari kurva proses pemanasan, sehingga kerusakan
masing-masing (Daud et al., 2011). zat aktif akibat suhu yang tinggi dapat
dihindari (Najib, 2018). Pelarut yang
Metode Analisis digunakan ialah etanol 96%, tujuannya
Metode analisis pada penelitian ini penggunaan etanol 96% karena sangat
dengan analisis statistik. Data diperoleh efektif dalam menghasilkan jumlah
melalui pengujian aktivitas antioksidan bahan aktif yang optimal dan etanol
terhadap 3 formula sheet mask ekstrak kulit 96% merupakan pelarut yang paling
putih semangka dengan konsentrasi 5%, 10% maksimal menarik senyawa fenolik dan
dan 15% yang meliputi uji organoleptik, uji flavonoid dibandingkan dengan pelarut
iritasi, uji stabilitas dan uji hedonik. Analisis lainnya (Riwanti et al., 2018). Selain itu,
data yang diperoleh dari penelitian diolah etanol 96% merupakan pelarut polar
secara statistik menggunakan program yang dapat menarik senyawa metabolik
Microsoft Excel. sekunder yang mempunyai sifat polar.
Efektivitas ekstrak suatu senyawa oleh
HASIL DAN PEMBAHASAN pelarut sangat tergantung kepada
Persiapan Sampel kelarutan senyawa tersebut dalam
1. Preparasi Kulit Putih Semangka pelarut, sesuai dengan prinsip like
Kulit putih semangka sebanyak 5 kg dissolve like yaitu suatu senyawa akan
dicuci bersih dengan air mengalir hingga terlarut pada pelarut dengan sifat yang
bersih. Tujuan pencucian adalah untuk sama (Sudarmadji et al., 1997).
menghilangkan kotoran yang tertinggal. Sebanyak 500 gr sampel kering
Kemudian dipotong tipis-tipis dan yang telah dihaluskan direndam di
diletakkan di atas tempat pengeringan dalam larutan etanol 96% dengan
dan dijemur dengan ditutupi kain hitam perbandingan 1:10. Lama perendaman
pada panas matahari sambil dibalik selama 2x24 jam sambil sesekali diaduk,
hingga menjadi kering. Tujuan dipotong tujuan pengadukan agar pelarut dapat
tipis agar mempercepat pengeringan, kontak dengan semua bagian sampel dan
dan dengan tujuan ditutupi kain hitam tetap terjaga derajat konsentrasi antara

7
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

larutan di dalam sel dengan diluar sel


(Najib, 2018). Setelah dilakukan 5. Skrining Fitokimia
maserasi, maserat dipisahkan dari Skrining fitokimia bertujuan untuk
residunya. Residu yang didapat mengetahui keberadaan kandungan
diremaserasi dengan pelarut yang sama, metabolik sekunder yang ada dalam
lalu filtrat yang didapat digabungkan ekstrak. Hasil skrining fitokimia ekstrak
dan dievaporasi pada suhu 500C kulit putih semangka dapat dilihat pada
menggunakan rotary evaporator. Tujuan Tabel 1.
dilakukannya remaserasi untuk menarik Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat
kandungan senyawa yang masih bahwa ekstrak kulit putih semangka
tertinggal pada saat maserasi pertama, mengandung senyawa metabolit
lalu tujuan dilakukannya evaporasi sekunder yaitu alkaloid, steroid, saponin,
adalah untuk memisahkan pelarut tanin, dan flavonoid. Hasil skrining
dengan ekstrak yang dihasilkan sehingga fitokimia ini sesuai dengan penelitian
didapatkan ekstrak kental. Ekstrak sebelumnya yang dilakukan oleh Okafor
kental yang didapatkan pada penelitian et al. (2015) kulit putih semangka
ini sebanyak 107.065 gr berwarna coklat mengandung senyawa alkaloid, fenol,
kehijauan. saponin, flavonoid, triterpenoid dan
steroid. Berdasarkan penelitian Ginting
3. Uji Rendemen Ekstrak (2016) ekstrak etanol kulit putih
Tujuan pengujian rendemen untuk semangka merah tanpa biji mengandung
mengetahui banyaknya ekstrak yang alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin,
didapat selama proses ekstraksi dan triterpenoid dan steroid. Senyawa
dapat menunjukkan kemaksimalan metabolit sekunder yang berfungsi
pelarut dalam menyari sampel. Maserat sebagai antioksidan yaitu citrulline yang
dihilangkan pelarutnya sehingga termasuk golongan alkaloid. Flavonoid
didapatkan ekstrak kental sebanyak dan tanin merupakan senyawa yang
107,065 gr dengan rendemen ekstrak berfungsi sebagai antioksidan karena
sebesar 21,41% (Lampiran 2). kedua senyawa tersebut merupakan
Rendemen dapat dikatakan baik jika senyawa fenol, yaitu senyawa dengan
nilainya lebih dari 10%. Oleh karena itu, gugus –OH yang terikat pada cincin
rendemen ekstrak yang diperoleh dapat aromatik yang berfungsi sebagai
dinyatakan baik karena hasil rendemen > antioksidan yang efektif (Harbone,
10% (Kemenkes, 2017). 1987).

4. Uji Kadar Air Ekstrak 6. Preformulasi Sediaan


Ekstrak kulit putih semangka Tujuan preformulasi adalah untuk
memiliki kadar air 15,28% setelah menghasilkan informasi yang berguna
dilakukan pengulangan sebanyak dua bagi formulator terkait karakteristik
kali hingga didapat perbedaan selisih sediaan yang dibuat sehingga dapat
dua penimbangan kadar air tidak lebih menetapkan formula akhir yang optimal
dari 0,25%. Nilai kadar air sudah sesuai (Murtini & Elisa, 2018). Karakteristik
dengan syarat mutu ekstrak kental yang yang diamati saat preformulasi
memiliki kadar air antara 5-30% diutamakan organoleptik, pH dan
(Voight, 1994). Jika kadar air terlalu viskositas dari sediaan. Berdasarkan dari
tinggi dapat menyebabkan tumbuhnya preformulasi pertama sampai ketiga
mikroba yang akan menurunkan kualitas masalah yang dihadapi bahan pengental
dari ekstrak kental. xanthan gum yang tadinya 0,2 gr

8
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

dimodifikasi menjadi 1 gr untuk dan butylene glycol sebagai humektan


menghasilkan sediaan yang sesuai yang dapat mempertahankan kadar air di
karena 0,2 gr menghasilkan tekstur yang dalam sediaan sehingga stabilitas dan
cair. sifat fisik dari sediaan dalam
Preformulasi sediaan sheet mask penyimpanan dapat dipertahankan.
ekstrak kulit putih semangka didapatkan Tujuan PEG-40 hydrogenated castor oil
sediaan sheet mask tanpa ekstrak sebagai emulsifer untuk menjaga
bertekstur semi cair, berwarna bening kestabilan emulsi minyak dan air
dengan aroma semangka. Setelah sehingga semua bahan sediaan dapat
penambahan ekstrak kulit putih tercampur secara homogen (Rowe et al.,
semangka berwarna coklat kehijauan 2009).
didapatkan sheet mask berwarna hijau Massa IV yang telah didapatkan
tua yang membuat sediaan menjadi dicampur dengan massa III dan
kurang menarik, maka dari itu ditambahkan ekstrak kulit putih
ditambahkan pewarna untuk semangka 5% dengan dilarutkan air
mempercantik sediaan. Sediaan sheet murni. Tujuan pelarutan ekstrak dengan
mask yang telah diberikan pewarna air murni agar lebih mudah bercampur
menjadi warna putih dengan pH sediaan dengan bahan sediaan lainnya. Lalu,
yang didapatkan 6,44 dan viskositas penambahan mica powder dan parfum
yang didapatkan 720-780 cPs. Hal ini aduk hingga homogen. Tujuan
menunjukkan sudah sesuai dengan penambahan mica powder untuk
persyaratan standar sheet mask. Formula mempercantik sediaan dan tujuan
yang telah dimodifikasi dapat dilihat penambahan parfum untuk memberikan
pada Tabel 2. aroma sehingga pengguna akan
menyukai. Terakhir, paper sheet
7. Formulasi Sediaan disiapkan untuk dimasukkan ke dalam
Pembuatan sheet mask dilakukan kemasan. Essense yang telah dibuat
dengan melarutkan 1 gr xanthan gum ditimbang sebanyak 20 gr dan
dengan air panas hingga didapatkan dimasukkan ke dalam kemasan yang
massa I. Xanthan gum digunakan sudah berisi paper sheet. Lakukan juga
sebagai gelling agent (pengental) pada konsentrasi ekstrak kulit putih
sediaan sheet mask. Setelah itu, semangka 10% dan 15%.
phenoxyethanol sebanyak 0,3 ml
dilarutkan dengan etanol 96% hingga 8. Hasil Evaluasi Sediaan Sheet Mask
didapatkan massa II. Phenoxyethanol a) Uji Organoleptik
sebagai pengawet sangat diperlukan Tujuan dilakukan pengujian
untuk mencegah pertumbuhan mikroba organoleptik adalah untuk mengetahui
karena sediaan sheet mask dibuat bagaimana hasil setiap sediaan sheet
mengandung banyak air. Massa I dan mask yang telah dibuat dari beberapa
massa II dicampurkan hingga didapat konsentrasi ekstrak yang berbeda.
massa III, tujuan pencampuran agar Berdasarkan hasil pengujian
bahan-bahan yang telah dilarutkan dapat organoleptik pada sediaan kontrol
tercampur. negatif memiliki warna bening, aroma
Selanjutnya 5 ml gliserin, 5 ml semangka dengan tekstur semi cair.
butylene glycol dan 0,2 ml PEG-40 Pada sediaan sheet mask ekstrak kulit
hydrogenated castor oil dimasukkan ke putih semangka konsentrasi 5%, 10%
dalam cawan penguap hingga dan 15% memiliki warna putih hingga
didapatkan massa IV. Tujuan gliserin kuning bening, aroma semangka dengan

9
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

tekstur semi cair. Sheet mask yang telah penggunaan bahan yang bersifat asam
dibuat menarik dari segi organoleptik maupun bahan yang dapat meningkatkan
sehingga dapat berpotensi diminati. nilai pH sediaan. Berdasarkan nilai pH
b) Uji Homogenitas yang didapatkan pada sediaan sesuai
Tujuan uji homogenitas adalah syarat standar pH kulit yaitu 4,5-6,5
untuk memastikan bahan-bahan yang dengan begitu sediaan sheet mask dapat
digunakan tercampur merata secara dikatakan aman untuk dipergunakan
homogen pada sediaan sheet mask yang (Indrawati, 2011).
telah dibuat. Homogenitas berpengaruh d) Uji Viskositas
terhadap efektivitas terapi karena Pengujian viskositas dilakukan
berhubungan dengan kadar zat aktif untuk mengetahui tingkat kekentalan
yang sama pada setiap penggunaan, jika sediaan yang telah dibuat. Hasil uji
suatu sediaan homogen maka kadar zat viskositas yang dilakukan dengan
aktif pada saat penggunaan akan sama. menggunakan viskometer Brookfield
Berdasarkan hasil pengujian terhadap pada kecepatan 30 rpm dengan spindle
masing-masing formula F0, F1, F2 dan nomor 63.
F3 menunjukkan tercampurnya semua Data yang diperoleh dianalisis
partikel dari semua bahan yang menggunakan oneway ANOVA dan
digunakan dalam formula dan tidak ada diperoleh p < 0,05 yang artinya terdapat
butiran-butiran kasar saat sediaan perbedaan yang signifikan antara nilai
diletakkan pada kaca transparan viskositas dengan konsentrasi ekstrak
(Elmitra, 2017). Maka dari itu, sediaan kulit putih semangka dalam masing-
sheet mask yang telah dibuat homogen. masing formula. Berdasarkan hasil
c) Uji pH pengujian viskositas pada sediaan sheet
Pengujian pH sediaan bertujuan mask F0, F1, F2 dan F3 berturut-turut
untuk mengetahui sediaan sheet mask didapatkan rata-rata nilai viskositas
yang telah dibuat apakah aman 745,33 cPs, 658,67 cPs, 646,67 cPs dan
digunakan pada kulit. Nilai syarat 572 cPs. Nilai viskositas sediaan sheet
standar pH kulit adalah 4,5-6,5. Nilai pH mask yang telah dibuat dari masing-
yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan masing formula adalah sesuai karena
kulit menjadi kering, sedangkan jika sudah berada pada rentang 230-1,150
terlalu rendah mengakibatkan cPs (Ambarwati et al., 2022).
kemerahan dan iritasi pada kulit
(Subaidah et al., 2020). 9. Uji Iritasi
Pada pengujian pH dilakukan 3 kali Uji iritasi dilakukan untuk
replikasi pada tiap formula. Didapatkan mengetahui ada tidaknya efek samping
nilai pH pada sheet mask ekstrak kulit setelah sediaan ditempelkan pada kulit.
putih semangka (Citrullus lanatus Pengujian iritasi dilakukan dengan
[Thunb.] Matsum. & Nakai) konsentrasi menempelkan paper sheet yang telah
5%, 10% dan 15% yaitu 6,43-4,91. Data dipotong 12,5 cm pada bagian belakang
yang diperoleh dianalisis menggunakan telinga selama 24 jam dan diamati.
oneway ANOVA dan diperoleh p < 0,05 Parameter reaksi iritasi yang diamati
yang artinya terdapat perbedaan yang yaitu kemerahan, bengkak, gatal-gatal
signifikan antara nilai pH dengan dan kulit kasar.
konsentrasi ekstrak kulit putih semangka Sebanyak 10 orang panelis yang
dalam masing-masing formula. bersedia mengikuti pengujian ini dalam
Perbedaan nilai pH pada masing-masing kondisi sehat, berusia 20-35 tahun, tidak
formula dapat dipengaruhi oleh mempunyai masalah kulit sebelumnya

10
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

dan semua panelis sudah mendapatkan sheet mask mempunyai kestabilan dalam
vaksin dosis pertama dan kedua. Peneliti organoleptik yang artinya tidak
menggunakan 2 lapis masker, mengalami perubahan warna, aroma dan
handschoon dan faceshield, sedangkan tekstur selama 6 siklus.
panelis menggunakan 2 lapis masker. Uji stabilitas pH bertujuan untuk
Hal pertama yang dilakukan adalah mengetahui pH stabil atau tidak setiap
cuci tangan terlebih dahulu dengan sediaan sheet mask selama 6 siklus
sabun dan air mengalir atau (Rohmani & Kuncoro, 2019).
menggunakan handsanitizer. Kemudian Berdasarkan hasil uji stabilitas pH
potongan paper sheet ditempelkan pada menunjukkan bahwa nilai pH
bagian belakang telinga oleh panelis. mengalami penurunan, hal ini
kontak langsung antara panelis dan dipengaruhi oleh pengaruh suhu dan
peneliti sangat kecil karena peneliti waktu penyimpanan (Robima &
menggunakan perantara seperti alat uji Marshall, 2017). Tetapi hasil ini masih
dan lainnya (Kemenkes RI, 2020). memenuhi syarat standar pH kulit yaitu
Dilakukan perlakuan yang sama pada 4,5-6,5 (Indrawati, 2011).
tiap formula. Hasil uji iritasi dapat Viskositas suatu sediaan dapat
dilihat pada Tabel 3 berikut ini. dipengaruhi oleh beberapa faktor
Berdasarkan Tabel 3 hasil yang diantaranya faktor pada saat
diperoleh pada sediaan sheet mask pencampuran dan pemilihan bahan-
ekstrak kulit putih semangka dengan bahan yang dipergunakan. Hasil uji
konsentrasi 5%, 10%, 15% dan kontrol stabilitas viskositas menunjukkan bahwa
negatif tidak terjadi iritasi yang berupa nilai viskositas mengalami peningkatan
kemerahan, bengkak, gatal-gatal dan dan penurunan. Hal ini terjadi karena
kulit kasar yang ditimbulkan pada pada saat pengujian viskositas sediaan
sediaan. Dari hasil uji iritasi yang disimpan pada suhu tinggi yaitu 400C
didapatkan dapat disimpulkan bahwa dan suhu rendah 20C. Suhu tinggi akan
sediaan sheet mask yang dibuat aman memperbesar jarak antara partikel
untuk dipergunakan pada kulit. sehingga gaya antar partikel akan
berkurang. Jarak yang semakin besar
10. Uji Stabilitas menyebabkan viskositas semakin
Uji stabilitas menggunakan metode menurun (Suryani et al., 2017). Tetapi
cycling test yang merupakan pengujian hasil ini masih memenuhi syarat standar
stabilitas dengan simulasi adanya viskositas sediaan sheet mask yaitu 230-
perubuhan suhu (panas dan dingin) pada 1,150 cPs (Ambarwati et al., 2022).
interval waktu tertentu. Uji ini dilakukan
pada suhu 40C dalam lemari pendingin 11. Uji Hedonik
selama 24 jam dan kondsi panas pada Tujuan pengujian uji hedonik
suhu 400C dalam oven selama 24 jam. adalah untuk mengetahui tingkat
Perlakuan ini adalah 1 siklus dan kesukaan panelis terhadap sediaan sheet
percobaan diulangi sebanyak 6 siklus mask ekstrak kulit putih semangka,
(Slamet et al., 2020). Tujuan uji sehingga dapat diketahui formulasi
stabilitas adalah untuk mengetahui terbaik yang paling disukai panelis
kestabilan dari sediaan yang dipengaruhi (Suena et al., 2020). Uji hedonik dapat
oleh perbedaan suhu dan waktu menunjukkan bahwa penilaian panelis
penyimpanan. sangat memuaskan dan menandakan
Berdasarkan hasil uji stabilitas bahwa panelis menyukai sediaan sheet
pengamatan organoleptik semua sediaan

11
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

mask ekstrak kulit putih semangka yang yang lebih kuat dibandingkan formula
telah dibuat. lainnya
Uji warna merupakan uji yang Uji kemasan merupakan hal
dinilai panelis terhadap warna yang terpenting karena kemasan tidak
dihasilkan dari sediaan yang telah digunakan hanya untuk pelindung suatu
dibuat. Konsentrasi ekstrak kulit putih produk tetapi kemasan digunakan juga
semangka yang diberikan tiap formula untuk media promosi agar dapat
berbeda-beda memberikan hasil warna memikat konsumen sehingga konsumen
yang berbeda. Berdasarkan Gambar 4 berkeputusan untuk melakukan
dari segi warna sangat disukai panelis pembelian produk (Susetyarsi, 2012).
karena F1 dengan persentase 95%, F2 Berdasarkan Gambar 1 dari segi
87,5% dan F3 90%. Maka, formula yang kemasan sangat disukai panelis karena
paling besar persentase kesukaan F1 mendapatkan persentase 90%, F2
terhadap warna yaitu formula 1 karena 90% dan F3 90%. Maka, tidak ada
pemberian ekstrak pada formula 1 formula yang paling besar persentasenya
sedikit yaitu sebanyak 5%, sehingga terhadap kemasan karena hanya
memberikan warna putih pada sediaan. menggunakan satu macam kemasan.
Uji tekstur merupakan uji yang
dinilai panelis dari tekstur sediaan yang 12. Hasil Uji Antioksidan
telah dibuat. Penggunaan konsentrasi Aktivitas antioksidan sheet mask
ekstrak kulit putih semangka yang ekstrak kulit putih semangka diuji
berbeda-beda dapat menyebabkan menggunakan metode DPPH (2,2-
adanya perbedaan tekstur sheet mask. difenil-1-pikrilhidrazyl). Metode ini
Berdasarkan Gambar 1 dari segi tekstur sering digunakan karena cepat,
sangat disukai panelis karena F1 sederhana dan tidak membutuhkan
mendapatkan persentase 90%, F2 90% reagen banyak. Adanya aktivitas
dan F3 95%. Maka, formula yang paling antioksidan dari sampel mengakibatkan
besar persentasenya terhadap tekstur terjadinya perubahan warna pada larutan
yaitu formula 3 karena pemberian DPPH dalam etanol yang semula
ekstrak pada formula 3 yaitu sebanyak berwarna ungu pekat menjadi kuning
15%, sehingga memberikan tekstur semi (Sayuti & Yenrina, 2015).
cair yang sesuai tekstur sheet mask pada Uji antioksidan dilakukan dengan
umunya. cara kuantitatif menggunakan metode
Uji aroma merupakan salah satu DPPH. DPPH merupakan senyawa
parameter uji yang menjadi radikal bebas yang berfungsi
pertimbangan konsumen dalam memilih menentukan aktivitas penghambat
sheet mask. Sheet mask yang memiliki radikal bebas oleh senyawa antioksidan.
aroma yang khas tentunya akan dipilih Aktivitas antioksidan sediaan sheet mask
oleh banyak konsumen. Berdasarkan ekstrak kulit putih semangka dinyatakan
Gambar 1 dari segi aroma sangat dalam persen inhibisi terhadap radikal
disukai panelis karena F1 mendapatkan bebas DPPH. Perbedaan serapan antara
persentase 90%, F2 90% dan F3 97,5%. absorban DPPH dengan absorbansi
Maka, formula yang paling besar sampel yang diukur dengan
persentasenya terhadap aroma yaitu spektrofotometri UV-Vis.
formula 3 karena pemberian ekstrak Spektrofotometri UV-Vis merupakan
pada formula 3 yaitu sebanyak 15%, cara untuk mendapatkan persen inhibisi.
sehingga memberikan aroma semangka Besarnya aktivitas antioksidan dapat

12
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

ditandai dengan nilai IC50 (Prasetyo et semakin tinggi pula kekuatan


al., 2021). antioksidannya. Hal tersebut karena
Pada penelitian ini vitamin C pada konsentrasi yang tinggi,
digunakan sebagai larutan pembanding. kemampuan antioksidan untuk
Vitamin C merupakan salah satu menangkap radikal bebas semakin besar.
antioksidan sekunder yang mudah
didapatkan dalam keadaan murni dan
banyak terdapat di alam. Antioksidan KESIMPULAN (CONCLUSIONS)
sekunder berfungsi menangkap radikal Berdasarkan hasil penelitian dapat
bebas dan memberhentikan disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
pembentukan radikal bebas. Vitamin C 1. Kulit putih semangka (Citrullus lanatus
adalah salah satu zat yang efektif [Thunb.] Matsum. & Nakai) dapat
mengatasi radikal bebas yang dapat diekstrak dengan metode maserasi dan
merusak jaringan atau sel dan vitamin C diperoleh ekstrak kental berwarna
juga dapat mengurangi resiko kanker cokelat kehijauan dan berbau khas
dan mengurangi kerusakan yang semangka dengan rendemen sebesar
disebabkan oleh radikal bebas yang 21,41%.
memicu kanker (Hasanah, 2018). 2. Ekstrak kulit putih semangka (Citrullus
Dari nilai absorbansi DPPH yang lanatus [Thunb.] Matsum. & Nakai)
diperoleh dapat ditentukan persentase dapat diformulasikan dalam sediaan
penghambat radikal (% inhibisi) DPPH. sheet mask sebagai antioksidan.
Setelah didapatkan data % inhibisi maka 3. Sheet mask dari ekstrak kulit putih
dibuat grafik dari konsentrasi larutan (x) semangka (Citrullus lanatus [Thunb.]
dan % inhibisi (y) serta akan didapatkan Matsum. & Nakai) berpotensi sebagai
regresi linearnya. Berikut adalah antioksidan dengan nilai IC50 untuk F0,
persamaan regresi linear vitamin C dan F1, F2 dan F3 bertutur-turut sebesar
sheet mask ekstrak kulit putih semangka. 225,660 ppm; 166,636 ppm; 115,887
Data yang diperoleh dianalisis ppm dan 88,949 ppm.
menggunakan oneway ANOVA dan 4. Sheet mask dari ekstrak kulit putih
diperoleh p < 0,05 yang artinya terdapat semangka (Citrullus lanatus [Thunb.]
perbedaan yang signifikan antara nilai Matsum. & Nakai) yang dibuat
aktivitas antioksidan dengan konsentrasi memenuhi parameter evaluasi sediaan
ekstrak kulit putih semangka dalam sheet mask antara lain mempunyai
masing-masing formula. Berdasarkan konsistensi sheet mask yang semi cair,
data hasil pada Tabel 4 didapatkan nilai berwarna menarik, aroma khas
IC50 untuk Vitamin C sebesar 17,554 semangka, mempunyai susunan yang
ppm + 0,09 yang berarti mempunyai homogen, pH 6,43-4,91, viskositas
aktivitas antioksidan kategori sangat 780-548 cPs, tidak mengiritasi kulit,
kuat. Sedangkan untuk F0, F1 dan F2 mempunyai stabilitas yang baik dan
aktivitas antioksidan kategori sedang sangat disukai.
dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar
225,660 ppm + 0,88; 166,636 ppm + SARAN
1,02 dan 115,887 ppm + 0,85. Terakhir, Dapat melakukan uji aktivitas
untuk F3 aktivitas antioksidan kategori antibakteri untuk mengetahui potensi lain
kuat dengan nilai IC50 sebesar 88,949 dari sheet mask yang diformulasikan.
ppm + 0,55.
Semakin tinggi konsentrasi zat aktif Daftar Pustaka
ekstrak kulit putih semangka, maka

13
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

Ambarwati, R., Anggraeni, W., & Herlina, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
E. (2022). Formulasi Dan Uji Stabilitas (2017). Farmakope Herbal Indonesia
Fisik Essence Masker Sheet Dari Edisi II. Kemenkes RI : Jakarta.
Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica
granatum L.). Pharmacoscript, 5(1). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
(2020). Farmakope Indonesia edisi VI.
Amin, A., Riski, R., & Sutamanggala, N. R. Kemenkes RI : Jakarta.
(2021). Antioxidant Activity Of
Mesocarp Extract Of Watermelon Murtini, G., & Elisa, Y. (2018). Teknologi
(Citrullus lanatus [Thunb.] Matsum & Sediaan Solid. Kementerian Kesehatan
Nakai) Using ABTS Method. Journal Republik Indonesia.
Of Pharmaceutical and Medicinal
Sciences, 6(1). Muthmainnah, B. (2017). Skrining Fitokimia
Senyawa Metabolit Sekunder Dari
Augustia, V. A. ., Oktaviani, I. I., & Setyati, Ekstrak Etanol Buah Delima (Punica
W. (2020). Anthocyanin and flavonoid granatum L.) Dengan Metode Uji
extracted from watermelon rind Warna. Media Farmasi, XIII(2).
(Citrullus lanatus) with two different Najib, A. (2018). Ekstraksi Senyawa Bahan
colors of watermelon flesh: Yellow and Alam. Deepublish. Yogyakarta.
red. Materials Science Forum, 998
MSF. Nilforoushzadeh, M. A., Amirkhani, M. A.,
Zarrintaj, P., Salehi Moghaddam, A.,
Aventi. (2015). Penelitian Pengukuran Kadar Mehrabi, T., Alavi, S., & Mollapour
Air Buah. Seminar Nasional Sisakht, M. (2018). Skin care and
Cendekiawan. Pusat Penelitian dan rejuvenation by cosmeceutical facial
Pengembangan Permukiman. mask. Journal of Cosmetic
Dermatology, 17(5), 693–702.
Edge, R., & Truscott, T. G. (2018). Singlet
oxygen and free radical reactions of Noor, N. M., Muhamad, N. J., Sahabudin, N.
retinoids and carotenoids—A review. A., & Mustafa, Z. (2018). Development
MDPI Journals, 7, 1–16. of Skin Care Routine Support System.
Advanced Science Letters, 24(10),
Ginting, A. (2016). Uji Aktivitas Antibakteri 7830–7833.
Ekstrak Etanol Kulit Buah Semangka
Merah Berbiji (Citrullus lanatus Okafor, C. S., Ifezulike, C. K., Agulefo, G.,
[Thunb.] Matsum. & Nakai) Terhadap & Ogbodo, S. O. (2015). Quantitative
Escherichia coli dan Staphylococcus And Qualitative Analysis Of The
aureus. Skripri, Universitas Sumatera Ethanolic Extract Of Watermelon Peels.
Utara, Medan. Journal Of Development Research,
5(6). http://www.journalijdr.com
Heni, Arreneuz, S., & Zaharah, T. A. (2015).
Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Perkins-Veazie, P., & Collins, J. K. (2004).
Batang Belimbing Hutan (Baccaurea Flesh quality and lycopene stability of
angulata Merr.) Terhadap fresh-cut watermelon. Postharvest
Staphylococcus aureus dan Escherichia Biology and Technology, 31(2), 159–
coli. Jurnal Kedokteran Klinik, 4(1), 166.
84–90.
Reveny, J., Tanuwijaya, J., & Lois, C.

14
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

(2016). Formulation of Aloe Juice (Aloe Suyatmi, Saleh, C., & Pratiwi, D. R. (2019).
vera ( L ) Burm . f .) Sheet Mask as Uji Fitokimia Dan Uji Aktivitas
Anti-Aging. International Journal of Antioksidan (Metode DPPH) Dari Daun
PharmTech Research, 9(7). Rambai (Baccaurea motleyana Mull.
Arg.). Jurnal Atomik, 96–99.
Rochmatika, L. D., Kusumastuti, H., &
Marwati, S. (2013). An Analysys of Syakri, S., Ikhlas Arsul, M., & Nurlina.
Antioxidants Activity in Face Mask (2019). Pengujian Aktivitas Antibkteri
with Basic Ingredients of a Watermelon Ekstrak Etanol Kulit Buah Semangka
White Rind (Citrullus vulgaris Schrad). Merah (Citrullus lanatus(Thunb.)
International Conference on Chemical, Matsum. & Nakai) Terhadap Bakteri
Agricultural and Medical Sciences, 10– Propionibacterium acnes. Jurnal
12. Farmasi, 2.

Rowe, R. C., Sheskey, P. J., & E, D. Q. M. Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Tehknologi
(2009). Handbook Of Pharmaceutical Farmasi. Gadjah Mada University
Excipients Sixth Edition. Press. Yogyakarta.
Pharmaceutical Press. USA.

Sayuti, K., & Yenrina, R. (2015).


Antioksidan Alami dan Sintetik. Andalas
University Press. Padang.

Siswoyo, T. A., Mardiana, E., Lee, K. O., &


Hoshokawa, K. (2011). Isolation and
characterization of antioxidant protein
fractions from melinjo (Gnetum
gnemon) seeds. Journal of Agricultural
and Food Chemistry, 59(10), 5648–
5656. https://doi.org/10.1021/jf2000647

Sudarmadji S, dkk. 1997. Prosedur Analisa


untuk Bahan Makanan dan Pertanian.
Liberty. Yogyakarta.

Sumbayak, A. R., & Diana, V. E. (2018).


Formulasi Hand Body Lotion Ekstrak
Etanol Kulit Buah Semangka (Citrillus
vulgaris). Jurnal Dunia Farmasi, 2(2),
70–76.

Surjanto, Reveny, J., Tanuwijaya, J., Tias,


A., & Calson. (2016). Comparison of
anti-aging effect between vitamin B3
and provitamin B5 using skin analyzer.
International Journal of PharmTech
Research, 9(7), 99–104.

15
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

Gambar 1. Grafik Uji Hedonik Sheet Mask


100
98
Persentase tingkat kesukaan
96
94
92
F1
(%)

90 F2
F3
88
86
84
82
Warna Tekstur Aroma Kemasan

Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Kulit Putih Semangka


Uji Hasil Pengamatan Keterangan
+ Wagner terbentuk endapan coklat
Alkaloid
+ Dragendorff terbentuk endapan jingga

Steroid + Terbentuk larutan hijau

Terbentuk buih yang tidak hilang setelah


Saponin +
penambahan 1 tetes HCL 2N

Tanin + Terbentuk larutan biru kehitaman

Flavonoid + Terbentuk larutan merah

Tabel 2. Formulasi Sheet Mask Ekstrak Kulit Putih Semangka (Citrullus lanatus [Thunb.] Matsum. &
Nakai) (Reveny et al., 2016 yang dimodifikasi)

Bahan F0 F1 FII FIII Kegunaan


Ekstrak kulit putih semangka - 5 10 15 Zat aktif
PEG-40 Hydrogenated Castor Oil 0,2 0,2 0,2 0,2 Emulsifer
Butylene Glycol 5 5 5 5 Humektan
Gliserin 5 5 5 5 Humektan
Xanthan Gum 1 1 1 1 Gelling agent
Phenoxyethanol 0,3 0,3 0,3 0,3 Pengawet
Etanol 96% 3 3 3 3 Pemberi rasa dingin
Parfum q.s q.s q.s q.s Pewangi
Mica Powder q.s q.s q.s q.s Pewarna
Air murni ad 100 100 100 100 Pelarut

16
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia. Vol. XX, No. X, (20XX). ISSN 1411-4283
Available online at: http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon

Tabel 3. Hasil Uji Iritasi Sheet Mask Ekstrak Kulit Putih Semangka
Responden Reaksi Terhadap Kulit Syarat Standar Uji
F0 F1 F2 F3 Iritasi
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - - Tidak terjadi reaksi
5 - - - - berupa kemerahan,
6 - - - - bengkak, gatal-gatal
7 - - - - dan kulit kasar
8 - - - -
9 - - - -
10 - - - -
Keterangan:
(-) : Tidak terjadi iritasi
(+) : Terjadi reaksi iritasi

Tabel 4. Hasil Penelitian Nilai IC50


Sampel Nilai IC50 (ppm) Kategori
Vitamin C 17,554 + 0,09 Sangat Kuat
F0 225,660 + 0,88 Sedang
F1 166,636 + 1,02 Sedang
F2 115,887 + 0,85 Sedang
F3 88,949 + 0,55 Kuat

17

Anda mungkin juga menyukai