Anda di halaman 1dari 19

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan

Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta


Pusat http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/
PROTEKSI ISI PROPOSAL
Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk
apapun kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian

PROPOSAL PENELITIAN 2022


ID Proposal: 1ed281f6-ff96-40f9-a66d-856d7cf0e063
Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2022 s.d. tahun 2022

1. JUDUL PENELITIAN

Pengalaman Ibu dengan Preeklampsia

Bidang Fokus RIRN /


Bidang Rumpun Bidang
Tema Topik (jika ada)
Unggulan Perguruan Ilmu
Tinggi

Pengembangan dan penguatan


Penguatan pengetahuan
sistem kelembagaan, kebijakan
dan pengembangan
Kesehatan kesehatan, dan pemberdayaan Kebidanan
kebiasaan masyarakat
masyarakat dalam mendukung
dalam berperilaku sehat
kemandirian obat

Kategori (Kompetitif
Strata (Dasar/ SBK (Dasar, Lama
Nasional/ Skema Target
Terapan/ Terapan, Penelitian
Desentralisasi/ Penelitian Akhir TKT
Pengembangan) Pengembangan) (Tahun)
Penugasan)

Penelitian
Penelitian Kompetitif
Tesis SBK Riset Dasar SBK Riset Dasar 2 1
Nasional
Magister

2. IDENTITAS PENGUSUL

Perguruan
Program Studi/
Nama, Peran Tinggi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index
Bagian
Institusi

FARIDA Universitas
KARTINI Aisyiyah Ilmu Kebidanan 6015651 0
Yogyakarta
Ketua Pengusul
Siti Yuriah, S.Tr.
Keb Universitas
'Aisyiyah - Analisis data 0 0
Mahasiswa Yogyakarta
Bimbingan 1

3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)


Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan
penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra
4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
Luaran Wajib

Status target capaian (


Keterangan (url dan nama
Tahun accepted, published,
Jenis Luaran jurnal, penerbit, url paten,
Luaran terdaftar atau granted, atau
keterangan sejenis lainnya)
status lainnya)

Artikel di Jurnal
Medical Journal of
1 Internasional Terindeks di Awaiting Assignment
Indonesia
Pengindeks Bereputasi

Luaran Tambahan

Status target capaian (accepted, Keterangan (url dan nama


Tahun
Jenis Luaran published, terdaftar atau jurnal, penerbit, url paten,
Luaran
granted, atau status lainnya) keterangan sejenis lainnya)

Model Alur Skrining dan


1 Peta Telah bersertifikat Diagnosis Gestasional Diabetes
Mellitus di Faskes tingkat 1

5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya penelitian mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan
maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi
12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 24,100,000
Tahun 1 Total Rp. 24,100,000
Jenis Biaya
Komponen Item Satuan Vol. Total
Pembelanjaan Satuan

Bahan ATK ATK paket 2 1,500,000 3,000,000

Bahan Penelitian
Bahan Izin Penelitian unit 2 250,000 500,000
(Habis Pakai)

Bahan Penelitian
Bahan Ethical Clearence paket 1 200,000 200,000
(Habis Pakai)

Bahan Penelitian
Bahan Biaya Akses Internet paket 4 400,000 1,600,000
(Habis Pakai)

Bahan Penelitian
Bahan Cinderamata responden paket 10 50,000 500,000
(Habis Pakai)

Pengumpulan
HR Pembantu Peneliti HR Pembantu peneliti orang 2 200,000 400,000
Data

Pngumpulan Biaya Tempat Peneliti HR Pembantu peneliti paket 2 250,000 500,000


Data

Pengumpulan
Transport Transport OK(kali) 16 50,000 800,000
Data

Analisis Data HR Pengolah Data HR Pengolah Data Penelitian 2 750,000 1,500,000

Bahan Penelitian Pembuatan Laporan Paket 10 250,000 2,500,000


Pelaporan

Pengumpulan Biaya konsumsi Biaya konsumsi Paket 10 20,000 200,000


Data
Publikasi artikel di Jurnal Publikasi artikel di Paket 1 12,000,000 12,000,000
Luaran Wajib,
Nasional jurnal inasional

Luaran HKI dalam bentuk Hak Luaran Tambahan Paket 1 400,000 400,000
Cipta
Tambahan
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan
tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.
RINGKASAN
Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi
dan proteinuria yang timbul setelah usia kehamilan 20 minggu ke atas ditandai dengan tanda-
tanda kerusakan sistem organ dan yang paling sering adalah organ hati dan ginjal [1], [2].
Penyakit ini merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas, kejadian preeklampsia
sebanyak 5-10% wanita hamil di dunia. Preeklampsia dengan gejala berat dapat mengakibatkan
terjadinya sindrom HELLP (Hemolisis, Elevated Liver enzymes, Low Platelet count), eklampsia,
edema paru, serebral dan hipertensi berat yang didiagnosis pada usia kehamilan kurang dari 34
minggu, hingga menyebabkan kelahiran prematur dan kematian perinatal [3]. Bidan perlu
memberikan pengetahuan tentang preeklampsia melalui KIE (Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi). Pengetahuan ibu hamil tentang preeklampsia dan bahaya yang ditimbulkan akan
membuat ibu segera mencari tahu atau berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memastikan
apakah dirinya menderita preeklampsia, dengan demikian pertolongan dan penanganan awal
dapat dilakukan sehingga dapat mengurangi atau mencegah dampak dari preeklampsia yang lebih
parah [4].
Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi secara mendalam mengenai
pengalaman ibu dengan preeklampsia di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Metode penelitian yang
digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan sampel dengan
purposive sampling. Pengambilan data dengan observasi, studi dokumentasi dan wawancara
mendalam dengan ibu yang memiliki bayi maksimal usia enam bulan dengan riwayat
preeklampsia pada kehamilan terakhirnya. Teknik validasi yang digunakan meliputi credibility,
transferability, dependability dan confirmability. Analisis data menggunakan menggunakan
langkah-langkah Collaizi. Target luaran penelitian ini adalah publikasi di jurnal internasional
terindeks scopus (Medical Journal of Indonesia). Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) 1-2.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi terkait kehamilan dengan
preeklampsia, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan akan pentingnya deteksi dini faktor
risiko selama kehamilan dan dapat meningkatkan kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan
serta dapat menjadi evaluasi kinerja untuk penyedia layanan kesehatan mengenai pengalaman ibu
dengan preeklampsia.

Kata kunci maksimal 5 kata


Keyword: pengalaman, ibu, preeklampsia

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
LATAR BELAKANG
Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi
dan proteinuria yang timbul setelah usia kehamilan 20 minggu ke atas ditandai dengan tanda-
tanda kerusakan sistem organ dan yang paling sering adalah organ hati dan ginjal [1], [2]. Pada
tahun 2015, sekitar 830 wanita meninggal di seluruh dunia, setiap hari karena komplikasi
kehamilan dan saat persalinan. Komplikasi ini disebabkan oleh preeklampsia 28%, perdarahan
27%, eklampsia 14 %, emboli 14 %, infeksi 11%, komplikasi persalinan 9%, dan aborsi tidak
aman 8% [5]. Pada tahun 2017, angka kejadian preeklampsia di Indonesia berkisar antara 3-
10% dari seluruh kehamilan [6]. Deteksi preeklampsia dapat dilakukan oleh bidan dengan baik.
Setiap kali ibu melakukan ANC (Antenatal Care) akan dilakukan pemeriksaan tekanan darah,
protein urine, pemeriksaan fisik yang dapat mengarah pada kemungkinan terjadinya
preeklampsia. Dengan asuhan yang baik dan tepat maka penanganan segera terhadap
preeklampsia dapat dilakukan dengan baik [4].
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dengan preeklampsia merupakan
penyebab utama morbiditas dan mortalitas, kejadian preeklampsia sebanyak 5-10% wanita hamil
di dunia [1]. Dampak yang ditimbulkan wanita dengan gangguan preeklampsia, yaitu berisiko
lebih tinggi mengalami depresi postpartum, kecemasan, dan gangguan stres pasca trauma. Selain
itu, telah ditunjukkan bahwa wanita dan bayi yang terkena preeklampsia, memiliki peningkatan
risiko jangka panjang untuk terjadinya hipertensi, stroke, dan penyakit kardiovaskular di
kemudian hari. Komplikasi dari ibu yang serius dengan preeklampsia dapat mencakup gagal
ginjal akut, cedera hati akut, kejang, penyakit paru-paru edema, hemolisis, dan trombositopenia
[2]. Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku [7]. Ibu hamil
dengan preklampsia akan merasakan ada yang tidak beres dalam kehamilan, merasa kehilangan
kendali, takut bayi lahir prematur, dan rasa bersalah karena penyakit ibu berdampak pada janin,
hal tersebut dapat membuat ibu merasa frustrasi [8]. Penelitian tentang pengalaman mengenai
preeklampsia yang dialami ibu, dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang telah dihadapi
saat masa lalu dan dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan untuk persiapan
kehamilan dikemudian hari [2].
Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengalaman ibu
dengan preeklampsia di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Menggali secara mendalam pengalaman ibu ketika terdiagnosis preeklampsia berkaitan
dengan respon ketika mengetahui bahwa ibu mengalami preeklampsia.
2. Menggali secara mendalam pengalaman ibu ketika terdiagnosis preeklampsia berkaitan
dengan dukungan keluarga yang ibu dapatkan.
3. Menggali secara mendalam pengalaman ibu ketika terdiagnosis preeklampsia berkaitan
dengan pelayanan kesehatan yang ibu dapatkan.
4. Menggali secara mendalam pengalaman ibu ketika terdiagnosis preeklampsia berkaitan
dengan hambatan yang dirasakan selama menjalani kehamilannya dengan preeklampsia.
Target luaran penelitian ini adalah publikasi di jurnal internasional terindeks scopus.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi terkait kehamilan dengan
preeklampsia, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan akan pentingnya deteksi dini faktor
risiko selama kehamilan dan dapat meningkatkan kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan
serta dapat menjadi evaluasi kinerja untuk penyedia layanan kesehatan mengenai pengalaman ibu
dengan preeklampsia.

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dan peta
jalan (road map) dalam bidang yang diteliti. Bagan dan road map dibuat dalam bentuk
JPG/PNG yang kemudian disisipkan dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang
relevan dan dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang
terkini. Disarankan penggunaan sumber pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA

A. Scoping Review

Tinjauan pustaka scoping review telah dilakukan tentang pengalaman ibu hamil yang
terdiagnosa dengan preeklampsia. Artikel berasal dari 3 database yaitu Wiley Online Library,
Pubmed, dan ScienceDirect berjumlah 152 artikel. Artikel yang digunakan adalah artikel
berbahasa Inggris dan terbitan 10 tahun terakhir. Artikel relevan yang dipilih kemudian
dilakukan penilaian secara kritis menggunakan The Joanna Briggs Institute (JBI). Serangkaian
proses dilakukan sehingga didapatkan 7 artikel yang digunakan dalam scoping review. Hasil
scoping review antara lain didapatkan empat tema yaitu respon ibu, hambatan, dampak, dan
coping.

B. Preeklampsia
1. Definisi Preeklampsia
Preeklampsia adalah kelainan multi sistemik yang terjadi pada kehamilan yang ditandai
dengan adanya hipertensi, edema, dan proteinuria yang terjadi pada usia kehamilan 20 minggu
ke atas [8].
2. Tanda dan Gejala Preeklampsia
Tanda dan gejala dari preeklampsia dan preeklampsia gejala berat diantaranya [10], [11]:
a. Preeklampsia
1) Tanda yang ditimbulkan seperti tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau diastolik ≥90
mmHg, dilakukan 2 kali selama 4 jam terpisah pada wanita yang sebelumnya normotensif
setelah usia kehamilan 20 minggu.
2) Protein urine ≥300 mg/24 jam, protein/kreatinin ≥0,3 mg/dL, dan pembacaan dipstick =1+.
3) Berat badan naik dalam satu minggu.
4) Edema (muka, perut, tangan, dan kaki).
b. Preeklampsia dengan gejala berat
1) Tekanan darah sistolik ≥160 mmHg atau diastolik ≥110 mmHg, dilakukan 2 kali dengan
selang waktu 4 jam saat tirah baring.
2) Trombositopenia <100.000 L.
3) Tes fungsi hati 2x normal.
4) Konsentrasi kreatinin serum >1,1 mg/dL.
5) Edema paru.
6) Gangguan fungsi hati.
7) Insufisiensi ginjal (konsentrasi kreatinin serum) lebih dari 1,1 mg/dL.
8) Gejala serebral.
9) Sakit kepala onset baru.
10) Nyeri epigastrium dan gangguan penglihatan.
11) Pertumbuhan janin terhambat.
12) Sindrom HELLP.

3. Patofisiologi Preeklampsia
Teori kelainan vaskularisasi plasenta ditemukan bahwa pada kehamilan normal, rahim,
dan plasenta mendapat aliran darah dari cabang-cabang arteri uterina dan arteri ovarika. Kedua
pembuluh darah tersebut menembus miometrium berupa arteri arkuata dan arteri arkuata
memberi cabang arteri radialis. Arteria radialis menembus endometrium menjadi arteri basalis
dan arteri basalis memberi cabang arteria spiralis [9].
Pada hamil normal, dengan sebab yang belum jelas, terjadi invasi trofoblas ke dalam
lapisan otot arteri spiralis, yang menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut sehingga terjadi
dilatasi arteri spiralis. Invasi trofoblas juga memasuki jaringan sekitar arteri spiralis, sehingga
jaringan matriks menjadi gembur dan memudahkan lumen arteri spiralis mengalami distensi dan
dilatasi. Distensi dan vasodilatasi lumen arteri spiralis ini memberi dampak penurunan tekanan
darah, penurunan resisten vascular. dan peningkatan aliran darah pada daerah uteroplasenta.
Akibatnya, aliran darah ke janin cukup banyak dan perfusi jaringan juga meningkat, sehingga
dapat menjamin pertumbuhan janin dengan baik. Proses ini dinamakan remodeling arteri
spiralis. Pada preeklampsia, terjadi kegagalan proses remodeling arteri spiralis, berkaitan dengan
perubahan arteri spiralis menjadi kaku dan keras, tidak mengalami distensi kembali, serta tidak
dapat mengalami vasodilatasi. Kejadian mengakibatkan aliran darah uteroplasenta berkurang
sehingga menjadi hipoksia serta selanjutnya terjadi iskemia plasenta [9].

4. Etiologi Preeklampsia
Sampai saat ini etiologi preeklampsia masih belum jelas, terdapat empat hipotesis
mengenai etiologi preeklampsia diantaranya [9]:
a. Iskemia plasenta, yaitu invasi trofoblast yang tidak normal tehadap arteri spiralis
menyebabkan berkurangnya sirkulasi uteroplasenta yang dapat berkembang menjadi
iskemia plasenta.
b. Peningkatan toksisitas very low density lipoprotein.
c. Maladaptasi imunologi, yang menyebabkan gangguan invasi arteri spiralis oleh sel-sel
sinsitiotrofoblast.
d. Disfungsi sel endotel yang diperantai oleh peningkatan pelepasan sitokin, enzim proteolitik
dan radikal bebas.

5. Komplikasi Preeklampsia
Komplikasi yang terberat adalah kematian ibu dan janin. Komplikasi berikut ini dapat
terjadi pada preeklampsia anatara lain [12]:
a. Komplikasi ibu antara lain eklampsia, Sindrom Hemolysis, elevated liver enzymes, low
platelet count (HELLP), ablasi retina, penyakit kardiovaskuler, gagal ginjal, edema paru,
kerusakan hati, dan gangguan saraf.
b. Komplikasi bayi antara lain prematurita, pertumbuhan janin terhambat, dan fetal distress.

6. Manajemen Preeklampsia
Manajemen preeklampsia dibagi menjadi preeklampsia dan preeklampsia dengan gejala
berat, antara lain yaitu [13]:
a. Preeklampsia
Perawatan ekspektatif pada preeklampsia tanpa gejala berat, dilakukan dengan cara:
1) Manajemen ekspektatif direkomendasikan pada kasus preeklampsia tanpa gejala berat
dengan usia kehamilan < 37 minggu dengan evaluasi maternal dan janin yang lebih
ketat.
2) Perawatan poliklinis secara ketat dapat dilakukan pada kasus preeklampsia tanpa gejala
berat.
3) Evaluasi ketat yang dilakukan adalah:
a) Evaluasi gejala maternal dan gerakan janin setiap hari oleh pasien.
b) Evaluasi tekanan darah 2 kali dalam seminggu secara poliklinis.
c) Evaluasi jumlah trombosit dan fungsi liver setiap minggu.
d) Evaluasi USG dan kesejahteraan janin secara berkala (dianjurkan 2 kali dalam
seminggu).
e) Jika didapatkan tanda pertumbuhan janin terhambat, evaluasi menggunakan doppler
velocimetry terhadap arteri umbilikal direkomendasikan.
b. Preeklampsia dengan Gejala Berat
Perawatan ekspektatif pada preeklampsia dengan gejala berat, antara lain yaitu:
1) Manajemen ekspektatif direkomendasikan pada kasus preeklampsia gejala berat dengan
usia kehamilan kurang dari 34 minggu dengan syarat kondisi ibu dan janin yang stabil.
2) Manajemen ekspektatif pada preeklampsia dengan gejala berat juga direkomendasikan
untuk melakukan perawatan di fasilitas kesehatan yang adekuat dengan tersedianya
perawatan intensif bagi maternal dan neonatal.
3) Bagi wanita yang melakukan perawatan ekspektatif preekklamsia dengan gejala berat,
pemberian kortikosteroid direkomendasikan untuk membantu pematangan paru janin.
4) Pasien dengan preeklampsia dengan gejala berat direkomendasikan untuk melakukan
rawat inap selama melakukan perawatan ekspektatif.
C. Pengalaman
1. Definisi Pengalaman
Pengalaman merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari
harinya. Pengalaman juga sangat berharga bagi setiap manusia, dan pengalaman juga dapat
diberikan kepada siapa saja untuk digunakan dan menjadi pedoman serta pembelajaran manusia.
Pengalaman adalah keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa peristiwa
yang dilakukannya dalam perjalanan hidupnya [14].
2. Faktor yang Mempengaruhi Pengalaman
Setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda walaupun melihat suatu obyek
yang sama, hal ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan pendidikan seseorang, pelaku atau
faktor pada pihak yang mempunyai pengalaman, faktor obyek atau target yang dipersepsikan
dan faktor situasi dimana pengalaman itu dilakukan. Umur, tingkat pendidikan, latar belakang
sosial ekonomi, budaya, lingkungan fisik, pekerjaan, kepribadian dan pengalaman hidup setiap
individu juga ikut menentukan pengalaman. Pengalaman setiap orang terhadap suatu obyek
dapat berbeda-beda karena pengalaman mempunyai sifat subyektif, yang dipengaruhi oleh isi
memorinya. Apapun yang memasuki indera dan diperhatikan akan disimpan dalam memorinya
dan akan digunakan sebagai referensi untuk menanggapi hal yang baru [15].

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir dapat
berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas,
mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan. Di
bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan penelitian
yang diusulkan.
METODE
A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi. Penelitian ini biasa digunakan untuk mengeksplorasi perilaku,
perspektif, perasaan dan pegalaman. Pendekatan fenomenologi yaitu data-data yang peneliti
peroleh berasal langsung dari memahami gejala yang muncul dalam diri subyek lalu di
jabarkan berupa kata-kata [16]. Pendekatan kualitatif ini digunakan agar peneliti bisa
mendapatkan informasi yang lebih mendalam pengalaman ibu dengan preeklampsia.
Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Bantul yaitu di Puskesmas
Sedayu I dan Puskesmas Srandakan dengan lama waktu penelitian 1 tahun.

B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini yaitu ibu yang memililiki bayi usia enam bulan dengan
riwayat preeklampsia pada kehamilan terakhir. Kriteria dalam pemilihan informan ibu
riwayat preeklampsia yaitu: (1) bersedia menjadi informan, (2) ibu yang memiliki bayi usia
maksimal 6 bulan dengan riwayat preeklampsia dalam kehamilan, (3) ibu yang pernah
mengalami riwayat preeklampsia pada kehamilan terakhirnya di Puskesmas Wilayah Kerja
Kabupaten Bantul. Informan utama dalam penelitian ini adalah ibu dengan riwayat
preeklampsia dengan usia bayi maksimal enam bulan. Peneliti terlebih dahulu melakukan
meminta data dan informasi ibu dengan riwayat preeklampsia kepada petugas kesehatan,
kemudian meminta rekomendasi petugas kesehatan terkait informan yang akan diambil.
Informan harus sesuai dengan kriteria peneliti dan dapat memberikan informasi secara
mendalam dan relavan.

C. Instrumen dan Tehnik Pengumpulan Data


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, field note
(catatan lapangan), dan perekam suara. Pedoman wawancara yang digunakan adalah
pedoman wawancara semi-structured dan dilakukan secara in depth interview. Peneliti
menuliskan catatan lapangan (field note). Catatan lapangan digunakan untuk menggambarkan
seperti suasana, ekspresi wajah, perilaku partisipan selama proses wawancara. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: pedoman wawancara, pedoman observasi,
dokumentasi berupa foto dan recorder.
D. Keabsahan Data
Teknik validasi data penelitian yang dilakukan meliputi [16]:
1. Credibility
Credibility dilakukan peneliti dengan mengklarifikasi transkrip wawancara pada
setiap partisipan apabila masih ada hal atau pernyataan yang membingungkan dalam
transkrip wawancara.
2. Transferability
Prinsip transferability dilakukan dengan menggambarkan tema-tema yang telah
teridentifikasi dengan mendeskripsikan seluruh rangkaian penelitian dalam bentuk laporan
secara terperinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya, sehingga pembaca menjadi jelas
dan dapat memperkirakan apakah hasil penelitian dapat diaplikasikan di tempat lain.
3. Dependability
Dilakukan untuk meneliti kecermatan data dan dokumen yang telah dibuat
sehingga dapat mendukung selama proses penelitian penelitian.
4. Confirmability
Akurasi pada data penelitian. Pemastian bahwa sesuatu obyektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan
penemuan yang dilakukan dalam proses penelitian.

E. Analisis Data

Tahapan proses analisis data pada penelitian ini menggunakan langkah-langkah Collaizi
(1978) dalam (Morrison et al., 2017) [16] yaitu:
1. Menyusun hasil wawancara dengan cara menstranskripsikan (proses menulis) hasil rekaman
dalam bentuk verbatim (dari audio record yang dituliskan dengan sangat persis).
2. Untuk menilai keakuratan hasil wawancara, peneliti mendengarkan kembali rekaman
wawancara dan mencocokan kembali.
3. Membaca transkrip verbatim secara berulang-ulang (memfamiliarisasi data) untuk
mendapatkan pemahaman yang tepat terhadap hasil wawancara.
4. Peneliti memilih kata kunci yang memiliki arti yang hampir sama untuk dikelompokkan ke
dalam kategori yang kemudian dijadikan subtema. Selanjutnya subtema tersebut peneliti
kelompokkan menjadi tema-tema yang potensial.
5. Peneliti menuliskan semua hasil analisa dalam bentuk diskriptif naratif dari hasil penelitian.
6. Melakukan pengecekan kembali (validasi) kepada partisipan dengan tujuan agar partisipan
mengetahui apa yang disampaikan oleh peneliti dengan partisipan.

F. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian dimulai tahapan persiapan penelitian (tahap awal) berupa studi
literatur dan identifikasi masalah menggunakan scoping review, studi pendahuluan
memfokuskan masalah dan menentukan tujuan, persiapan instrumen (studi literature, diskusi
anggota tim penelitian), validasi instrumen (evaluasi kesiapan peneliti). Tahap pelaksanaan
penelitian di mulai dari pemilihan subyek penelitian sesuai dengan kriteria, pemilihan tempat
penelitian di wilayah kerja puskesmas di Kabupaten Bantul yaitu di puskesmas Sedayu I dan
Puskesmas Srandakan, pengumpulan data, pengolahan dan keabsahan/validasi data serta
analisis data. Tahapan penelitian terangkum dalam diagram alur berikut:
Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL

Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Menyempurnakan proposal v
2 Menyempurnakan instrumen penelitian v
Mendiskusikan penyempurnaan proposal dan v
3 instrumen penelitian
4 Pengumpulan data Dokumen dan wawancara v
5 Analisis data v
6 Interpretasi hasil analisis data v
7 Menulis laporan penelitian v
8 Mendiskusikan draft laporan hasil penelitian v
9 Penyempurnaan draft laporan hasil v
10 Seminar hasil penelitian v
11 Penyempurnaan laporan hasil penelitian v
Menulis artikel luaran hasil penelitian untuk di v
12 kirim ke jurnal Internasional

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Nabulo, H., Ruzaaza, G., Mugabi, F., & Bajunirwe, F. (2021). Perceptions on preeclampsia
and eclampsia among senior, older women, in rural Southwestern Uganda. Journal of Global
Health Reports. https://doi.org/10.29392/001c.19464
[2] Crombag, N. M. T. H., Lamain-de Ruiter, M., Kwee, A., Schielen, P. C. J. I., Bensing, J. M.,
Visser, G. H. A., Franx, A., & Koster, M. P. H. (2017). Perspectives, preferences and needs
regarding early prediction of preeclampsia in Dutch pregnant women: A qualitative study.
BMC Pregnancy and Childbirth, 17(1), 12. https://doi.org/10.1186/s12884-016-1195-2
[3] Escobar-Bermúdez, A., & Bejarano-Beltrán, M. P. (2021). Experiences of women with
preeclampsia in an Obstetric Intensive Care Unit in Colombia. Enfermería Clínica (English
Edition), 31(3), 166–174. https://doi.org/10.1016/j.enfcle.2020.11.002
[4] Daryanti, M. S. (2020). Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pre Eklamsia Di RS PKU
Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 7(2), 11.
https://doi.org/10.31596/jkm.v7i2.503
[5] World Health Organization. (2019). Trends in maternal mortality 2000 to 2017: Estimates by
WHO, UNICEF, UNFPA, World Bank Group and the United Nations Population Division.
World Health Organization. https://apps.who.int/iris/handle/10665/327595
[6] Bardja, S. (2020). Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Berat/Eklampsia pada Ibu Hamil.
Embrio, 12(1), 18–30. https://doi.org/10.36456/embrio.v12i1.2351
[7] Sunarti, N., Nugroho, N., & Hodikoh, A. (2019). Study Fenomenologi: Pengalaman Ibu Hamil
yang Pertama Kali Terdiagnosis Preeklampsia di RSUD Koja Provinsi DKI Jakarta. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, 7(2), 75–82. https://doi.org/10.36085/jkmu.v7i2.449
[8] Andersson, M., Rubertsson, C., & Hansson, S. (2021). The experience of provided information
and care during pregnancy and postpartum when diagnosed with preeclampsia: A qualitative
study. European Journal of Midwifery, 5(September), 1–9.
https://doi.org/10.18332/ejm/139488
[9] Peres, G., Mariana, M., & Cairrão, E. (2018). Pre-Eclampsia and Eclampsia: An Update on the
Pharmacological Treatment Applied in Portugal. Journal of Cardiovascular Development and
Disease, 5(1), 3. https://doi.org/10.3390/jcdd5010003
[10] Rana, S., Lemoine, E., Granger, J. P., & Karumanchi, S. A. (2019). Compendium on the
Pathophysiology and Treatment of Hypertension Preeclampsia. Circulation Research, 19.
https://doi.org/10.1161/CIRCRESAHA.118.313276
[11] ACOG Practice Bulletin. (2018). Gestational Hypertension and Preeclampsia. Practice Bulletin,
135(6).
[12] Lokki, A. I., Heikkinen-Eloranta, J. K., & Laivuori, H. (2018). The Immunogenetic
Conundrum of Preeclampsia. Frontiers in Immunology, 9, 2630.
https://doi.org/10.3389/fimmu.2018.02630
[13] Toledo-Jaldin, L., Bull, S., Contag, S., Escudero, C., Gutierrez, P., Heath, A., Roberts, J. M.,
Scandlyn, J., Julian, C. G., & Moore, L. G. (2019). Critical barriers for preeclampsia diagnosis
and treatment in low-resource settings: An example from Bolivia. Pregnancy Hypertension,
16, 139–144. https://doi.org/10.1016/j.preghy.2019.03.008
[14] Frawley, N., East, C., & Brennecke, S. (2020). Women’s experiences of preeclampsia: A
prospective survey of preeclamptic women at a single tertiary centre. Journal of Obstetrics and
Gynaecology, 40(1), 65–69. https://doi.org/10.1080/01443615.2019.1615040
[15] Emha, M. R., Hapsari, E. D., & Lismidiati, W. (2017). Pengalaman hidup ibu dengan riwayat
kehamilan preeklamsia di Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat, 33(4), 193.
https://doi.org/10.22146/bkm.13175
[16] Morrison, S. C., Fife, S. T., & Hertlein, K. M. (2017). Mechanisms behind Prolonged Effects
of Parental Divorce: A Phenomenological Study. Journal of Divorce & Remarriage, 58(1), 44–
63. https://doi.org/10.1080/10502556.2016.1262652
LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL
A. BIODATA KETUA PENGUSUL

Nama Dr FARIDA KARTINI, S.SiT., M.Sc

NIDN/NIDK 0521047002

Pangkat/Jabatan -/Lektor

E-mail faridakartini@unisayogya.ac.id

ID Sinta 6015651

h-Index 0

Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

it's A Natural Proses and Belitung Nursing Journal


1 We should Accept it our 2017, 3, 2477-4073 http://belitungraya.org
Destiny': Indonesian
Women Perception to
Menopause
Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1-4

No Judul Artikel Peran (First Nama Jurnal, Tahun terbit, URL artikel (jika ada)

author, Volume, Nomor,


Corresponding P-ISSN/E-
author, atau ISSN
co-author)

Gambaran tingkat Jurnal Kebidanan dan


Keperawatan 'Aisyiyah, 2019,
1 pengetahuan ibu hamil 15, 2477-8184 http://https://ejournal.unisayogya.
trimester III mengenai
persalinan
Analisis Karakteristik Ibu Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal
of Midwifery Science), 2016, 4,
dengan Tingkat 2338-2848
2 Pengetahuan Ibu tentang http://jik.akbidyo.ac.id/
Imunisasi Pentavalen

Pengisian Partograf di Bidan Jurnal Media Ilmu Kesehatan, http://www.stikesayani.


Praktek Swasta 2013, 2, 2252-3413
3

Tingkat Pengetahuan Jurnal: Jurnal Kebidanan dan http://www.stikesaisyiyah.


Mahasiswa DIII Kebidanan Keperawatan, 2012, 8, 1858-
tentang Fiqh Ibu Bersalin dan 0610
4 Nifas di STIKES 'Aisyiyah
Yogyakarta

Hubungan Contraction Stress Jurnal Kebidanan dan http://www.stikesaisyiyah.ac.id/


Test dengan Status Keperawatan, 2011, 7, 1858-
Kebugaran Bayi 0610
5
Perolehan KI

Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)

CD
1 Pembelajaran 2012 Hak Cipta Terdaftar -
057982
Kebidanan
Patologi, Bracth
Murni, Manual
Aid, Maureceau
Tingkat
Pengetahuan Ibu
2 dengan Ketepatan 2018 Hak Cipta 000118693 Terdaftar -
Waktu Pemberian
Imunisasi
Pentavalen pada
Bayi
Persepsi Ibu
Tentang
3 MENOPAUSE 2018 Hak Cipta 000118700 Terdaftar -

IbM Posyandu
4 Lansia 2018 Hak Cipta 000118704 Terdaftar -

Riwayat penelitian didanai Kemenristekdikti

No Judul Tahun Dana Disetujui

IbM Posyandu Lansia


1 2015
PERSETUJUAN USULAN

Nama Pimpinan Nama Unit Lembaga


Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Sebutan Jabatan Unit
Pemberi Persetujuan Pengusul

Lembaga Penelitian
SARWINANTI S.Kep,
20 Agustus 2019 21 Agustus 2019 Ketua LPPM dan Pengabdian
Ners, Sp.Kep, M.Kep
Masyaraakt (LPPM)

Anda mungkin juga menyukai