Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat
http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/
1. JUDUL PPM
Pemberdayaan Remaja Dalam Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Tingkat
Sekolah Menengan Pertama (SMP)
2. IDENTITAS PENGUSUL
Perguruan
Program Studi/
Nama, Peran Tinggi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index
Bagian
Institusi
EKA BATI
WIDYANINGSIH Politeknik
Kebidanan 6694464 0
Karya Husada
Ketua Pengusul
INDAH SRI
WAHYUNI
membantu ketua
SST,SKM,M.K.M Politeknik
Kebidanan dalam proses 6677916 0
Karya Husada
pelaksanaan PkM
Anggota Pengusul
1
MUNINGGAR
Membantu Ketua
S.ST, M.Kes
Politeknik dan anggota 1
Kebidanan 6683961 0
Karya Husada dalam proses
Anggota Pengusul
kegiatan PkM
2
3. MITRA PPM
Pelaksanaan PPM melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan PPM dan mitra
sebagai sasaran PPM
Kategori Mitra, Tipe Mitra Mitra Dana
Luaran Tambahan
Status target capaian (sudah terbit, Keterangan (url dan nama jurnal,
Tahun
Jenis Luaran sudah diunggah, sudah tercapai, penerbit, url paten, keterangan
Luaran
terdaftar/granted) sejenis lainnya)
5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya penelitian mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan
maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi
12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 48,845,000
Tahun 1 Total Rp. 48,845,000
Jenis Biaya
Komponen Item Satuan Vol. Total
Pembelanjaan Satuan
Copy Post
Bahan ATK Test & Pre Paket 400 250 100,000
Test
Penghapus
Bahan ATK buah 3 10,000 30,000
white board
kertas Flip
Bahan ATK roll 1 50,000 50,000
Chart
pengabdian
Bahan pelaksanaan
Bahan Souvenir buah 100 15,000 1,500,000
pengabdian
Bahan pelaksanaan
Bahan Spanduk buah 1 250,000 250,000
pengabdian
Bahan pelaksanaan
Bahan Plakat buah 1 750,000 750,000
pengabdian
Bahan pelaksanaan
Bahan Sertifikat buah 40 5,000 200,000
pengabdian
Bahan pelaksanaan
Bahan Dokumentasi Paket 1 500,000 500,000
pengabdian
biaya
Pengumpulan
FGD persiapan persiapan
Data
pelaksanaan FGD orang 10 125,000 1,250,000
(Pelaksanaan
pengabdian pelaksanaan
Pengabdian)
pengabdian
Pengumpulan
2 orang mhsw
Data HR Pembantu
Pembantu Hari 8 250,000 2,000,000
(Pelaksanaan Pelaksana Pengabdian
Pelaksana
Pengabdian)
Pengumpulan HR
Honor
Data Sekretariat/Administrasi
Administrasi Sekolah 1 750,000 750,000
(Pelaksanaan pelaksanaan
sekolah
Pengabdian) pengabdian
Pengumpulan
HR Petugas Survei 3 orang
Data
lokasi pelaksanaan Petugas Orang 3 125,000 375,000
(Pelaksanaan
pengabdian Survei
Pengabdian)
Pengumpulan
honor
Data Honorarium
narasumber Orang 15 500,000 7,500,000
(Pelaksanaan narasumber
pelatihan
Pengabdian)
Pengumpulan
Data Transportasi
Transport Orang 15 125,000 1,875,000
(Pelaksanaan Umum
Pengabdian)
Pengumpulan
Data 3 orang
Uang Harian Hari 8 375,000 3,000,000
(Pelaksanaan Pelaksana
Pengabdian)
uang harian
Pengumpulan
rapat (
Data Uang harian rapat di
perencanaan, Orang 9 125,000 1,125,000
(Pelaksanaan dalam kantor
pelaksanaan,
Pengabdian)
evaluasi)
biaya
Pengumpulan
konsumsi
Data
Biaya konsumsi sosialisasi Orang 40 25,000 1,000,000
(Pelaksanaan
peran dan
Pengabdian)
penyuluhan
Pengumpulan biaya
Data konsumsi
Biaya konsumsi Orang 40 25,000 1,000,000
(Pelaksanaan pembentukan
Pengabdian) kader remaja
Pengumpulan biaya
Data konsumsi
Biaya konsumsi Orang 160 35,000 5,600,000
(Pelaksanaan pelatihan
Pengabdian) kader remaja
biaya
konsumsi
Pengumpulan
kerjasama
Data
Biaya konsumsi antara Orang 7 25,000 175,000
(Pelaksanaan
puskesmas
Pengabdian)
dengan
Sekolah
biaya
Pengumpulan konsumsi
Data pembuatan
Biaya konsumsi Orang 40 25,000 1,000,000
(Pelaksanaan sistem
Pengabdian) administrasi
UKS
Pengumpulan
2 orang
Data HR Pembantu
pembantu Orang 2 125,000 250,000
(Pelaksanaan Lapangan
lapangan
Pengabdian)
Ruang
Sewa Ruang penunjang
Pelatihan & Tempat 5 250,000 1,250,000
Peralatan Pelaksana Pengabdian
Seminar
peralatan
Sewa Ruang penunjang Alat
pelaksanaan 1 500,000 500,000
Peralatan Pelaksana Pengabdian Laboraturium
pengabdian
Transport
Sewa Ruang penunjang
pelaksanaan Orang 4 125,000 500,000
Peralatan Pelaksana Pengabdian
pengabdian
Analisis Data
HR
(Capaian
Sekretariat/Administrasi Honor Biaya
Paska Paket 1 500,000 500,000
Pelaksanaan kerjasama
Pelaksanaan
Pengabdian
Pengabdian)
Analisis Data
HR
(Capaian honor
Sekretariat/Administrasi
Paska penyusunan Paket 3 300,000 900,000
Pelaksanaan
Pelaksanaan laporan
Pengabdian
Pengabdian)
Jenis Biaya
Komponen Item Satuan Vol. Total
Pembelanjaan Satuan
Analisis Data
(Capaian
Paska Uang Harian Biaya Harian Paket 15 125,000 1,875,000
Pelaksanaan
Pengabdian)
Analisis Data
(Capaian
Paska Transport Lokal Transportasi Orang 5 125,000 625,000
Pelaksanaan
Pengabdian)
Analisis Data
(Capaian
Rapat Analisi
Paska Biaya konsumsi rapat Orang 10 25,000 250,000
Data
Pelaksanaan
Pengabdian)
Pelaporan,
Luaran Wajib, Biaya Publikasi artikel Biaya
Paket 1 500,000 500,000
dan Luaran di Jurnal Nasional Publikasi
Tambahan
Pelaporan,
Luaran Wajib, Biaya pembuatan Pembuatan &
Paket 1 2,500,000 2,500,000
dan Luaran dokumen video Editing
Tambahan
Pelaporan,
Luaran Wajib, Biaya publikasi di media Biaya
Paket 1 750,000 750,000
dan Luaran masa Publikasi
Tambahan
Pelaporan, rapat
Luaran Wajib, Biaya publikasi di media koordinasi
Paket 6 125,000 750,000
dan Luaran masa publikasi ke
Tambahan media massa
RINGKASAN
Permasalahan: Berdasarkan hasil observasi tentang proses pelaksanaan program Trias UKS,
ketersediaan fasilitas, sarana, dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program kurang
memenuhi standar. Ruangan UKS yang ada di sekolah belum terawat dengan baik dan masih
kurang tersedia buku-buku mengenai kesehatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pembelajaran. Sekolah kurang bekerjasama dengan Puskesmas mengenai proses pelayanan
kesehatan. Pembina dan pengelola UKS jarang melaksanakan rapat rutin/rapat kerja, sehingga
berakibat kurang optimal fungsi dan tugas tim pelaksana/pembina UKS. Kondisi lingkungan
sekolah yang sehat juga mempunyai peran dalam terciptanya kebiasaan peserta didik untuk
beperilaku hidup sehat. Namun meski demikian, dengan semua keterbatasan yang komplek
pelaksanaan program UKS pada sekolah harus tetap di upayakan seoptimal mungkin.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tim pengusul dengan Mitra di SMPIT Al-Qudwah,dapat
diidentifikasi permasalahan yaitu: ruang UKS belum dimanfaatkan secara optimal, siswa tidak pernah
merasakan manfaat UKS, ruang UKS yang belum terawat dengan baik dan kurang tersedia buku-buku
mengenai kesehatan, belum terbentuknya kader kesehatan remaja, Program UKS belum terlaksana
dengan baik, Pembina dan pengelola UKS jarang melaksanakan rapat rutin/rapat kerja, sehingga berakibat
kurang optimal fungsi dan tugas tim pelaksana/Pembina UKS, belum menyediakan waktu khusus dalam
pendidikan kesehatanmsehingga menjadi kendala tersendiri bagi para guru maupun petugas dalam
melaksanakan pendidikan dan penyuluhan, belum dilaksanakan secara rutin pemeriksaan kesehatan
umum kepada siswa, kurang bekerjasama dengan Puskesmas mengenai proses pelayanan kesehatan,
Belum adanya sistem administrasi pencatatan, rujukan, dan pelaporan yang baik dari program UKS.
Solusi: Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra yaitu
dengan : mengoptimalkan fungsi UKS tingkat sekolah menengah dengan sosialisasi peran UKS
sehingga tenaga pendidik/ struktur organisasi UKS memahami peran dan fungsi UKS serta
terbentuknya ruang UKS tersendiri yang sesuai dengan standar, Membentuk kader remaja dan
membentuk kegiatan pelatihan kader kesehatan remaja, membantu proses terlaksananya
kerjasama antara mitra dengan pihak puskesmas mengenai pelayanan kesehatan sehinga Adanya
MOU SMPIT Al- Qudwah dengan Puskesmas setempat dalam mendukung program UKS agar
dapat berjalan secara terus menerus, terbentuknya jadwal kegiatan Program UKS sesuai dengan
Trias UKS, membuat sistem administrasi pencatatan, rujukan, dan pelaporan yang baik sehingga
tersusunnya media pendidikan kesehatan untuk memudahkan kader kesehatan remaja untuk
melakukan promosi kesehatan.
Target luaran yang akan dicapai: terdiri dari luaran wajib dan luaran tambahan. Luaran Wajib
meliputi: Publikasi di Jurnal nasional ber ISSN/ Prosiding dari seminar Nasional dengan capaian
Accepted di gemassika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Publikasi pada media
massa/cetak/online/repository PT dengan capaian Accepted di Koran Jakarta, Dokumentasi pelaksanaan
dengan capaian Video kegiatan, Mitra Non Produktif Ekonomi dengan capaian Pengetahuan
meningkat, Ketrampilan meningkat, Kesehatan meningkat, Pelayanan meningkat. Luaran
Tambahan meliputi: Buku Saku Kader Kesehatan Remaja dengan capaian Terbit ber ISBN di
Infermia Publising.
Rencana Kegiatan yang diusulkan: Optimalisasi fungsi UKS dengan kegiatan meliputi
Sosialisasi peran UKS dan Penyuluhan program UKS, Pembentukan dan Pelatihan Kader dengan
kegiatan Pembentukan Kader Remaja dan Pelatihan Kader Remaja, Keterlaksanaan kerjasama
antara mitra dengan pihak puskesmas mengenai pelayanan kesehatan Remaja dan Pembuatan administrasi
sederhana di UKS.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Remaja, UKS
PENDAHULUAN
1. ANALISIS SITUASI
Sekolah merupakan tempat utama yang digunakan anak untuk melakukan
aktivitasnya selain di rumah. Selain belajar, di sekolah anak juga menghabiskan waktunya
untuk bersosialisasi, berkreasi, bahkan bermain. Oleh sebab itu, pemberian pelayanan
kesehatan dengan target anak usia sekolah akan lebih efektif jika dilakukan di sekolah.1,2
Melihat pentingnya kesehatan pada anak usia sekolah dimana kondisi tersebut merupakan
masa tumbuh kembang anak yang sangat dipengaruhi oleh kesehatan, maka perlu
dicanangkan adanya pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolah-sekolah.3
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan wadah untuk berbagai program seperti
Kesehatan Reproduksi, Gizi, Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA, Pengendalian Penyakit,
Penyehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan, Pengobatan sederhana dan lain – lain. Wadah
ini menjadi penting dan strategis, karena pelaksanaan program melalui UKS jauh lebih efektif
dan efisien serta berdaya ungkit lebih besar.4 Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan
UKS sebagai upaya pendidikan dan kesehatan harus di laksanakan secara terpadu, berencana,
terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan dan
membimbing untuk menghayati, menyenangi dan melaksana-kan prinsip hidup sehat dalam
kehidupan peserta didik sehari-hari.5
Jumlah peserta didik yang berusia antara 5–19 tahun merupakan kelompok
masyarakat yang mempunyai jumlah cukup besar yaitu 23% dari jumlah seluruh penduduk
Indonesia (Perkiraan jumlah penduduk tahun 2020). Sedangkan peserta didik merupakan
kelompok masyarakat yang mempunyai tingkat kesehatan yang yang lebih baik bila di
bandingkan dengan berbagai kelompok masyarakat lainnya, meskipun demikian kelompok ini
yang rawan kerena berada dalam periode pertumbuhan dan perkembang.6
Sesuai dengan data BPS tahun 2016 tentang Angka Partisipasi Murni, tingkat
pendidikan SMP sebesar 77,89% dan tingkat pendidikan SMA 59,85%, artinya mereka berada
di sekolah dan mendapatkan pembinaan kesehatan melalui UKS, tetapi kadangkala kegiatan
tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan remaja akan kesehatannya.7
Data Riskesdas 2013 menunjukkan anak usia 10-14 tahun, usia SMP dan SMA pada
laki-laki dan perempuan menunjukan kurang makan sayur dan buah serta mengkonsumsi
makanan yang tidak sehat seperti makanan yang berpenyedap, junkfood atau serba instan. Hal
ini menyebabkan tingginya penyakit hipertensi, Diabetes Melitus dan Penyakit Tidak Menular
(PTM) lainnya.8 Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di Indonesia tahun
2015 (GSHS) dapat terlihat gambaran faktor risiko kesehatan pada pelajar usia 12-18 tahun
(SMP dan SMA) secara nasional. Sebanyak 41,8% laki-laki dan 4,1% perempuan mengaku
pernah merokok, 32,82% di antara merokok pertama kali pada umur ≤ 13 tahun. Data yang
sama juga menunjukkan 14,4% laki-laki dan 5,6% perempuan pernah mengkonsumsi alkohol,
lalu juga didapatkan 2,6% laki-laki pernah mengkonsumsi narkoba. Gambaran faktor risiko
kesehatan lainnya adalah perilaku seksual di mana didapatkan 8,26% pelajar laki-laki dan
4,17% pelajar perempuan usia 12-18 tahun pernah melakukan hubungan seksual. Perilaku
seks pranikah tentunya memberikan dampak yang luas pada remaja terutama berkaitan
dengan penularan penyakit menular dan kehamilan tidak diinginkan serta aborsi. Kasus cedera
pada anak usia sekolah dan remaja semakin meningkat seperti yang ditunjukan Riskesdas
tahun 2013 di mana prevalensi cedera pada anak usia 5-14 tahun sebesar 9,7% dan 11,7%
pada anak usia 15-24 tahun, yang mayoritas disebabkan karena jatuh (40,9%) dan transportasi
motor (40,6%).9
Kompleksnya permasalahan kesehatan pada remaja, tentunya memerlukan
penanganan yang komprehensif dan terintegrasi yang melibatkan semua unsur dari lintas
program dan sektor terkait. Kebijakan bidang kesehatan terkait pelayanan kesehatan remaja
sebagaimana dimaksud Permenkes Nomor 25 Tahun 2014 ditujukan agar setiap anak
memiliki kemampuan berperilaku hidup bersih dan sehat, memiliki keterampilan hidup sehat,
dan keterampilan sosial yang baik sehingga dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara
harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Pelayanan Kesehatan
Anak Usia Sekolah dan Remaja sebagaimana dimaksud pada Pasal 28 ayat 3 bahwa
pelayanan itu dilakukan paling sedikit melalui: Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). 9
Dari hasil penelitian yang didapatkan untuk peningkatan kesehatan yang di lakukan
oleh UKS di SMPN 1 Manado masih belum maksimal, hal ini karena kurangnya perhatian
dan intensitas kunjungan ke sekolah dari petugas Puskesmas yang telah ditugaskan di bidang
UKS. Untuk tindakan pencegahan berdasarkan hasil penelitian yang di dapatkan dari
informan, hanya sebatas melakukan tindakan pertolongan pertama pada siswa yang sakit saat
di sekolah dengan peralatan dan obat – obatan seadanya, dan selebihnya akan di rujuk ke
puskesmas terdekat atau ke dokter terdekat dan di tanggung jawabkan kepada guru UKS, jika
melihat program standar UKS yang dikeluarkan oleh pemerintah, untuk tindakan pencegahan
melibatkan pihak Puskesmas untuk melakukan pembimbingan berupa menjaga kebersihan
lingkungan sekolah seperti pemberantasan sarang nyamuk dan pelayanan kesehatan sederhana
oleh dokter kecil, hal ini merupakan kendala bagi program UKS di SMPN 1 Manado sebagai
tindakan pencegahan penyakit bagi para siswa. Sedangkan untuk tindakan penyembuhan dan
pemulihan berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan belum terlalu maksimal, karena di
UKS hanya menyediakan obat – obat ringan saja, dan sebagian besar siswa yang sakit dan
masuk UKS langsung dirujuk ke puskesmas terdekat. Jalannya program UKS di sekolah tidak
terlepas dari peran serta dan keterlibatan masyarakat sekolah. Masyarakat sekolah terdiri dari:
Kepala Sekolah, Ketua komite sekolah, guru, orang tua siswa, dan siswa.10
Keberhasilan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah
(UKS) pada akhirnya akan terlihat/tercermin pada perilaku hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik, dan ini merupakan dampak yang diharapkan dari keseluruhan pola pembinaan
dan pengembangan UKS. Hal ini dikarenakan UKS merupakan wadah dan program untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin,
yang dilakukan secara terpadu oleh 4 Kementerian terkait beserta seluruh jajarannya baik di
pusat maupun di daerah. Adapun landasannya, yaitu SKB 4 Menteri, yaitu Menteri
Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri.11
Dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional, khususnya di bidang
kesehatan, bentuk pelayanan kesehatan diarahkan pada prinsip bahwa anak usia sekolah dan
remaja bukanlah sebagai objek tetapi merupakan subjek dari pembangunan itu sendiri. Pada
hakikatnya, kesehatan dirancang dengan mengikutsertakan anak usia sekolah dan remaja
secara aktif dan bertanggung jawab. Upaya menggerakkan peran dalam pembangunan
kesehatan masyarakat dapat dilaksanakan dalam bentuk partisipasi menjadi kader kesehatan.
Hal ini sesuai dengan Permenkes Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak pasal
28 yang mengamanatkan pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja melibatkan kader
kesehatan sekolah dan konselor sebaya serta pasal 30 yang mengamanatkan partisipasi remaja
dalam melakukan pelayanan kesehatan peduli remaja.12
SMPIT Al-Qudwah adalah sekolah yang dirancang dengan paradigma, konsep dan
sistem pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakteristik unggulan; Islami,
Terpadu, Unggul dan Internasional. SMPIT Al-Qudwah beralamatkan di Jl. Beringin Jl.
Margonda Raya No.1, Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16423. Lokasi
tersebut berjarak sekitar 2,5 KM dari Politeknik Karya Husada yang berada di Jl. Raya
Tanjung Barat Rukan Tanjung Mas Raya B1/7 Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil observasi di
beberapa SMP di Wilayah terdekat dengan Politeknik Karya Husada yaitu Margonda Depok,
program pendidikan kesehatan di sekolah untuk saat ini menunjukan bahwa UKS dalam hal
pendidikan kesehatan belum terlaksana secara baik dikarenakan tidak tersedia waktu khusus,
sehingga menjadi kendala tersendiri bagi para guru maupun petugas dalam melaksanakan
pendidikan kesehatan padahal pendidikan kesehatan melalui anak-anak sekolah sangat efektif
untuk merubah perilaku dan kebiasaan hidup sehat. Sedangkan pelaksanaan program
pelayanan kesehatan sekolah saat ini masih kurang optimal karena program pelatihan terhadap
pembina UKS di sekolah dari Puskesmas atau Dinas Kesehatan yang masih kurang.
Pemeriksaan kesehatan umum kepada siswa dan warga sekolah lain juga belum dilaksanakan
secara rutin. Begitu juga dengan sarana dan prasarana UKS yang ada pada setiap sekolah yang
masih kurang memadai. Ruangan, peralatan, dan perlengkapan lainnya yang ada di UKS
belum mendapat perhatian.
Berdasarkan hasil observasi tentang proses pelaksanaan program Trias UKS,
ketersediaan fasilitas, sarana, dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program
kurang memenuhi standar. Ruangan UKS yang ada di sekolah belum terawat dengan baik dan
masih kurang tersedia buku-buku mengenai kesehatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pembelajaran. Sekolah kurang bekerjasama dengan Puskesmas mengenai proses pelayanan
kesehatan. Pembina dan pengelola UKS jarang melaksanakan rapat rutin/rapat kerja, sehingga
berakibat kurang optimal fungsi dan tugas tim pelaksana/pembina UKS. Kondisi lingkungan
sekolah yang sehat juga mempunyai peran dalam terciptanya kebiasaan peserta didik untuk
beperilaku hidup sehat. Namun meski demikian, dengan semua keterbatasan yang komplek
Pelaksanaan Program UKS pada sekolah harus tetap di upayakan seoptimal mungkin.
Hasil pertemuan awal antara tim pengusul dengan kepala sekolah, guru pembina
UKS, dan siswa SMPIT Al-Qudwah didapatkan, ruangan UKS sudah ada tetapi tidak
dimanfaatkan secara optimal, sudah dibentuk guru pembina UKS tetapi tidak mengerti tugas
dan fungsi guru pembina UKS, di sekolah belum pernah dilakukan pembinaan UKS oleh
pihak puskesmas, dan penyuluhan kesehatan. Tim pengusul setelah bertanya kepada 10 siswa
tentang UKS, siswa banyak yang tidak mengerti tentang fungsi UKS. Kenyataan ini sungguh
disayangkan, siswa tidak pernah merasakan manfaat UKS.
Pihak sekolah menyadari tentang kegiatan UKS yang belum ada. Pihak sekolah
sebetulnya menginginkan adanya optimalisasi fungsi UKS tetapi mereka belum memahami
secara menyeluruh tentang program kegiatan UKS, mereka tidak mengetahui apa saja yang
harus dilakukan dalam mengatasi siswa yang terjatuh dan pingsan, perawatan di UKS, dan
kapan sekolah mendapatkan kunjungan UKS oleh dokter/ petugas puskesmas, belum
optimalnya kolaborasi antar pihak-pihak yang terkait serta belum adanya visi yang jelas
tentang apa yang dapat dicapai dengan Program UKS dan tida adanya kemampuan untuk
membuat perencanaan yang strategis untuk mencapai visi tersebut. Pihak sekolah juga
menginginkan adanya pencatatan sederhana tentang kesehatan siswa tetapi terbentur
pengetahuan tentang bagaimana membuat sistem pencatatan dan pelaporan dan sistem
rujukan ke puskesmas. Harapannya dengan adanya sistem pencatatan, pelaporan, dan rujukan
yang jelas akan terjadi komunikasi yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua dan
puskesmas.
Hasil pengumpulan data awal oleh tim pengusul juga didapatkan bahwa tingkat
pengetahuan siswa tentang kebersihan diri sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil
kuesioner kepada 20 siswa SMP yang dilakukan secara acak didapatkan hasil 60% siswa
kurang mengerti tentang perilaku hidup bersih dan sehat, 70% siswa tidak mengerti tentang
jajanan sehat disekolah, 80% siswa tidak mengerti tentang P3K, dan 70% siswa belum pernah
mendapatkan pelayanan UKS dengan baik. Hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa
kenyataan yang terjadi di lapangan adalah tingkat pengetahuan siswa tentang perilaku hidup
bersih dan sehat sangat rendah, pelayanan UKS di sekolah tidak optimal, apabila pengetahuan
siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat dan pelayanan UKS tidak optimal dapat
dipastikan angka kesakitan siswa akibat kebersihan perseorangan dan lingkungan sangat
tinggi.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut, maka tim pengusul ingin membantu
mengatasi masalah kesehatan anak usia sekolah menengah di SMPIT Al-Qudwah. Tim
punyusul ingin mengoptimalkan fungsi UKS tingkat sekolah menengah dengan sosialisasi
peran UKS, membentuk kader Remaja, dan membuat sistem administrasi pencatatan, rujukan,
dan pelaporan yang baik. Tujuan jangka panjang yang diharapkan oleh tim pengusul dengan
adanya kegiatan ini adalah program ini akan terus berlanjut secara mandiri oleh mira
meskipun kegiatan pengabdian telah selesai
2. PERMASALAHAN MITRA
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tim pengusul dengan petugas pemegang program UKS
di SMPIT Al-Qudwah, Kepala Sekolah, guru, dan siswa- siswa sekolah, dapat di identifikasi
permasalahan sebagai berikut :
a. Tersedia ruang UKS, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal sehingga sungguh disayangkan,
siswa tidak pernah merasakan manfaat UKS.
b. Ruangan UKS yang ada di SMP Al-Qudwah belum terawat dengan baik dan kurang tersedia buku-
buku mengenai kesehatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran
c. Belum terbentuknya Kader Kesehatan Remaja
d. Program Usaha Kesehatan Sekolah yang belum terlaksana dengan baik
e. Pembina dan pengelola UKS jarang melaksanakan rapat rutin/rapat kerja, sehingga berakibat
kurang optimal fungsi dan tugas tim pelaksana/Pembina UKS
f. SMPIT Al-Qudwah belum menyediakan waktu khusus dalam pendidikan kesehatan, sehingga
menjadi kendala tersendiri bagi para guru maupun petugas dalam melaksanakan pendidikan dan
penyuluhan.
g. Pelaksanaan program pelayanan kesehatan yang masih kurang optimal, ditunjukan dengan belum
dilaksanakan secara rutin pemeriksaan kesehatan umum kepada siswa
h. SMPIT Al-Qudwah kurang bekerjasama dengan Puskesmas mengenai proses pelayanan kesehatan.
i. Belum adanya sistem administrasi pencatatan, rujukan, dan pelaporan yang baik dari program
UKS.
SOLUSI PERMASALAHAN
Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS dapat dicapai bila sekolah melaksanakan) melalui tiga
program UKS (Trias UKS) yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan
Lingkungan Sekolah Sehat, serta Melaksanakan upaya-upaya peningkatan kebugaran jasmani
secara baik, melalui program Pendidikan Jasmani.
Pelaksanaan Trias UKS di Lokasi PkM belum semua dilaksanakan dengan baik karena
pengetahuan terkait dalam Trias UKS masih belum cukup baik untuk mendefinisikannya.
a. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra yaitu dengan:
1. mengoptimalkan fungsi UKS tingkat sekolah menengah dengan sosialisasi peran
UKS,
2. Membentuk kader Remaja
3. Membantu proses terlaksananya kerjasama antara mitra dengan pihak puskesmas
mengenai pelayanan kesehatan
4. Membuat sistem administrasi pencatatan, rujukan, dan pelaporan yang baik
b. Jenis Luaran yang akan dihasilkan
1. Tenaga Pendidik/ Struktur Organisasi UKS memahami peran dan fungsi
UKS serta Terbentuknya Ruang UKS tersendiri yang sesuai dengan Standar
2. Terbentuknya Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan Remaja
Kader Remaja memperoleh pengetahuan dan keterampilan kepada kader remaja
tentang trias UKS. Rencana Kegiatan Pelatihan Kader Remaja sebagai berikut:
No Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Hari I
1 07.00 - 08.15 Registrasi
2 08.15 - 08.20 Pembukaan
3 08.20 – 08.30 Doa
4 08.30 – 08.40 Sambutan Ka. Panitia
5 08.40 – 08.50 Sambutan Kepsek
6 08.50 – 10.00 Ice Breaking
7 Pre Test
8 10.00 – 11.00 Penyampaian Materi I
Kader Kesehatan Usia Sekolah & Remaja
9 11.00 – 12.00 Penyampaian Materi II
Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
10 12.00– 13.00 Ishoma
11 13.00 – 14.00 Penyampaian Materi III
Kesehatan Pribadi dan Lingkungan
12 14.00 – 15.00 Penyampaian Materi IV
Pencegahan Penyakit Menular
Kesimpulan & Penutup
Hari Ke 2
1 08.00 – 08.30 Evaluasi Materi Hari ke 1
2 08.30 – 09.30 Penyampaian Materi V
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
3 09.30 – 10.00 Ice Breaking
4 10.00 – 11.00 Penyampaian Materi VI
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
5 11.00 – 12.00 Penyampaian Materi VII
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
6 12.00 – 13.00 Ishoma
7 13.00 – 14.00 Penyampaian Materi VIII
Kesehatan Gigi & Mulut
8 14.00 – 15.00 Penyampaian Materi IX
Kesehatan Indera
9 15.00 – 15.30 Kesimpulan & Penutup
Hari Ke 3
1 08.00-08.30 Evaluasi Materi Hari ke 2
2 08.30 – 09.30 Penyampaian Materi X
Kesehatan Reproduksi
3 09.30-10.00 Ice Breaking
4 10.00 – 11.00 Penyampaian Matei XI
NAPZA
5 11.00 – 12.00 Penyampaian Materi XII
Gizi
6 12.00 – 13.00 Ishoma
7 13.00 – 14. 00 Penyampaian Materi XIII
IMS, HIV dan AIDS, Hepatitis B & C
8 14.00 – 15.00 Penyampaian Materi XIV
Kekerasan dan Kecelakaan pada Remaja
9 15.00 – 15.30 Kesimpulan & Penutup
Hari 4
1 08.00-08.30 Evaluasi Materi Hari ke 3
2 08.30 – 09.30 Penyampaian Materi XV
Kesehatan Jiwa
3 09.30-10.00 Ice Breaking
4 10.00 – 11.00 Penyampaian Matei XVI
Administrasi UKS
5 11.00 – 12.00 Post Test
6 12.00 – 13.00 Ishoma
7 13.00 – 14. 00 Pembuatan Administrasi sederhana UKS
8 14.00 – 15.00 Kesimpulan & Penutup
4. Adanya MOU SMPIT Al- Qudwah dengan Puskesmas setempat dalam mendukung
Program UKS agar dapat berjalan secara terus menerus.
5. Tersusunnya Pedoman Pelaksanaan Kegiatan UKS beserta dengan Formulir untuk
administrasi UKS
6. Tersusunnya Media Pendidikan Kesehatan untuk memudahkan Kader Kesehatan
Remaja untuk melakukan Promosi Kesehatan.
Beberapa aspek yang dapat diperhatikan agar solusi permasalahn tersebut dapat tercapai secara
optimal adalah sebagai berikut:
1. Kerangka peraturan dan kebijakan publik yang mendukung pencapai program UKS seperti
Kepala sekolah dapat membuat kebijakan yang dapat mendukung terlaksananya program
UKS di sekolah.
2. Aspek Kelembagaan seperti struktur oraganisasi, prosedur, mekanisme kerja yang terkait
dalam UKS
3. Aspek Informasi seperti laporan perkembnagn pelaksanaan program UKS dan dapat
dilakukan evaluasi secara berkala
4. Aspek Individu, yaitu anggota tim yang telah ditetapkan dalam menjalan program UKS harus
memiliki komitmen yang kuat terhadap program UKS dan kemauan yang kuat untuk
senantiasa meningkatkan kemmapuan dan pengetahuan dalam rangka penyelenggaraan
program UKS sebagai perwujudan ibadah.
5. Aspek Komitmen, yaitu komitmen semua pihak baik dari internal (Kepsek, tenaga pendidik,
siswa/ siswi) maupun eksternal (Nakes, masyarakat, Orangtua/ Wali murid).
Dengan demikian pada dasarnya UKS mempunyai nilai ganda yaitu selain berdampak pada
upaya peningkatan derajat kesehatan peserta didik beserta masyarakat sekolah lainnya, juga
terhadap pemberdayaan komunitas sekolah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. untuk itu keterlibatan para pendidik, peserta didik tenaga kependidikan, Komite
Sekolah/orang tua murid, masyarakat sekitar sekolah, dan petugas kesehatan yang membina
program UKS, dengan komitmen bersama yang terkait sangat menentukan keberhasilan program
ini.
METODE PELAKSANAAN
Berdasarkan hasil identifikasi masalah, tim pengusul melakukan langkah – langkah pendekatan
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan
remaja dalam pelaksanaan program UKS di SMPIT Al Qudwah. Adapun langkah - langkah
solusi yang ditawarkan untuk pemecahan permasalah tersebut yaitu:
1. Optimalisasi fungsi UKS tingkat sekolah menengah
a. Sosialisasi peran UKS
Tujuan Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan wawasan tentang fungsi
kegiatan UKS sebagai jantung kesehatan sekolah. Sosialiasi peran UKS di
sekolah dasar juga memberikan gambaran strategis bagi kelompok
UKS dalam mengembangkan dan mengaktifkan anggota UKS
tentang perencanaan dan penataan UKS. Kegiatan ini juga
mengarahkan adanya kerjasama dengan pelayanan kesehatan
terdekat yaitu puskesmas untuk melakukan pelayanan UKS secara
periodik.
Isi kegiatan Sosialiasi peran UKS tingkat sekolah menengah pertama meliputi:
pengertian UKS tingkat sekolah menengah pertama, fungsi dan
tujuan UKS, struktur organisasi UKS, tugas pelaksana UKS, trias
UKS, ruang lingkup kader remaja, fungsi kader remaja, tugas kader
remaja di sekolah
Sasaran kepala sekolah, guru pembina UKS, komite sekolah, unsur guru,
unsur siswa.
JADWAL
No Nama Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perencanaan dan survey
lapangan
2 Pengurusan kerjasama dengan
mitra
3 Optimalisasi Fungsi UKS
Tingkat sekolah menengah
a - Sosialisasi peran UKS
b - Penyuluhan Program
UKS
4 Pembentukan dan pelatihan
kader remaja
5 Kerjasama antara mitra dengan
Puskesmas setempat
6 Pembuatan administrasi
sederhana di UKS
7 PenyusunanLaporan kemajuan
8 Penyusunan naskah untuk
publikasi jurnal
9 Penyusunan laporan akhir
10 Seminar hasil pengabdian dan
Luaran
DAFTAR PUSTAKA
1. Assefa M, Kumie A. Assessment of Factors Influencing Hygiene Behaviour among School
Children in Mereb-Leke District, Northem Ethiopia: A Cross-sectional Study. BMC Public
Health, 2014.
2. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Parent Engagement: Strategies for
Involving Parents in School Health. Department of Health and Human Services, Atlanta,
GA, US, 2012.
3. Baharutan. Gambaran Pengetahuan Tenaga Kesehatan tentang Diabetes Melitus di
Puskesmas Kota Manado. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik. 2015;3(1). 26-33
4. Direktorat Kesehatan Keluarga. 2015. Pedoman Akselerasi Pembinaan dan Pelaksana UKS.
Jakarta. Bina Kesehatan Anak.
5. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar 2012.
Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah. p. 113-14. Jakarta
6. Konu A, Rimpela M. 2002. Well-being in schools: a conceptual model. Health promotion
international. Oxford University Press. 2002;17(1).
7. BPS Indonesia. 2016. Statistik Indonesia 2016. Jakarta. CV.Dharmaputera
8. Kementerian Kesehatan RI. 2013. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
9. Kemenkes RI. 2018. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja.Jakarta:
Kemenkes RI
10. Sitepu Hendra,dkk. 2015. Peran Serta Masyarakat Sekolah Dalam Pelaksanaan Program
Usaha Kesehatan Sekolah di SMP Negeri 1 Manado. Jurnal e-Biomedik (eBm). Vol.3.No.3
11. Kemendikbud. 2012. Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah.Jakarta: Dirjend Pendidikan
Dasar
12. Kemenkes RI. 2018. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI
GAMBARAN IPTEK
Gambaran Iptek yang akan di implementasikan kepada mitra meliputi:
1. Pendidikan Kesehatan
Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler. Pelaksanaan pendidikan melalui kurikuler adalah pelaksanaan pendidikan
kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran mata
pelajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial. Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan
pengetahuan, penanaman nilai, dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan
peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan. Pelaksanaan pendidikan kesehatan
melalui ekstrakulikuler adalah pelaksanaan pendidikan diluar jam pelajaran dan di luar
program kurikulum sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai
hubungan antar pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi pembinaan
manusia seutuhnya. Pelaksanaan pendidikan kesehatan pada ekstrakulikuler dilakukan
sesuai dengan Program Kegiatan seperti kegiatan penyuluhan/ seminar sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan. Metode melakukan Promosi Pendidikan Kesehatan melalui
pendekatan individu dan kelompok. Metode belajar kelompok (penugasan), diskusi, belajar
perorangan, pemberian tugas, pemeriksaan langsung, karya wisata, bermain peran,
ceramah, demonstrasi, tanya jawab, simulasi, dramatisasi, dan bimbingan (konseling).
Iptek yang ditawarkan adalah Pelatihan tentang Kader Kesehatan Remaja dan Penyusunan
Pedoman Kegiatan UKS
2. Pelayanan Kesehatan
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah upaya
peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan
(rehabilitasi) yang di lakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada
khususnya dan warga sekolah pada umum nya di bawah koordinasi guru pembina UKS
dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.
Pelayanan kesehatan di sekolah pada dasar nya di lakasanakan dengan kegiatan yang
kompherensif, yaiutu kegiatan peningkatan kesehatan (promotif) berupa penyuluhan
kesehatan dan latihan keterampilan memberikan pelayanan kesehatan, kemudian kegiatan
pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan
mata rantai penularan penyakit, dan kegiatan penghentian penyakit sedini mungkin, serta
selanjut nya adalah kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) berupa
kegiatan mencegah cedera atau kecatatan agar dapat berfungsi optimal. Namun demikian,
upaya pelayanan kesehatan di sekolah harus lebih di utamakan pada upaya peningkatan
kesehatan dan upaya pencegahan penyakit terutama dilaksanakan melalui kegiatan
penjaringan kesehatan siswa baru masuk sekolah, pemeriksaan berkala seluruh siswa, dan
penyuluhan kesehatan. Iptek yang ditawarkan adalah Tersusunnya Media Pendidikan
Kesehatan untuk memudahkan Kader Kesehatan Remaja untuk melakukan Promosi
Kesehatan, pemberantasan jentik nyamuk, skrining kesehatan, kegiatan pengobatan ringan
dan pertolongan pertama di sekolah serta rujukan medis sehingga diperlukan Formulir
Administrasi UKS.
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan lingkungan
sekolah,lingkungan keluarga, masyarakat sekitar,dan unsur-unsur penunjang. Iptek yang
ditawarkan adalah program pembinaan lingkungan sekolah seperti lingkungan fisik sekolah
yang meliputi: Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih, Pengadaan
dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah, Pemeliharaan kamar mandi, wc, kakus,
urinoar, Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas,ruang perpustakaan, ruang
laboratorium,dan tempat ibadah, Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan
kebun sekolah(termasuk penghijauan sekolah), Pengadaan dan pemeliharaan warung atau
kantin sekolah
peningkatan kesehatan
Nama ketua Tim Pengusul : Eka Bati W. S.SiT. M.Kes
Nama Anggota Tim : l. Indah Sri W. SST. SKN,I. MKM
2. Muninggar, SST, M Kes
3. 2 mahasiswi kebidanan
apapun.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada
unsllr pemaksaan didalam pembuatanny'a untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya
LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL
A. BIODATA KETUA PENGUSUL
NIDN/NIDK 0302088601
E-mail batieka@gmail.com
ID Sinta 6694464
h-Index 0
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Faktor-faktor yang
Berhubungan Dengan
Perilaku Remaja tentang
1 Periksa Payudara Sendiri first author Delima, 2019, 1, 2, 26547821 -
(SADARI) Pada Sswi Kelas
XI SMAN 86 Jakarta Tahun
2016
Faktor-faktor yang
berhubungan dengan
Perilaku ibu dalam melakukan
2 first author Bidan, 2015, 5, 2, 2252-9683 -
Pemeriksaan Deteksi Dini
Kanker Leher Rahim di RSUD
Cibinong
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Pengaruh Dukungan
Keluarga dan Sikap Remaja Seminar dan Call For
terhadap Perilaku Paper"Moving Towards New
1 Pengobatan Napza pada first author Scientific Research in -
Remaja di RS Widwifery Practice", 2015, , ,
Ketergantungan Obat Jakarta 978-602-72480-3-8
Timur
Buku
Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan
Perolehan KI
Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
NIDN/NIDK 0313038201
E-mail indahsekali03@gmail.com
ID Sinta 6677916
h-Index 0
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu Balita
Kurang Gizi Pada Asupan
Jurnal Bidan, 2016, 6, 1,
3 Pola Gizi Balita di Wilayah first author http://www.ejournalk
2252-9683
Petukangan Selatan
Kecamatan Pesanggrahan
Jakarta Tahun 2014
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Buku
Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan
Perolehan KI
Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
Video VCD
Pembelajaran
1 Tentang 2018 Hak Cipta 091580 Granted -
Pentingnya Asi
Eksklusif
NIDN/NIDK 0317067304
ID Sinta 6683961
h-Index 0
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Buku
Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan
Perolehan KI
Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
peningkatan kesehatan
Nama ketua Tim Pengusul : Eka Bati W. S.SiT. M.Kes
Nama Anggota Tim : l. Indah Sri W. SST. SKN,I. MKM
2. Muninggar, SST, M Kes
3. 2 mahasiswi kebidanan
apapun.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada
unsllr pemaksaan didalam pembuatanny'a untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya
LAMPIRAN 3. BUKTI PEROLEHAN KI
PERSETUJUAN USULAN