Anda di halaman 1dari 103

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat
http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/

PROTEKSI ISI PROPOSAL


Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian

PROPOSAL PENELITIAN 2018


ID Proposal: 333d0bb9-3246-420a-9d86-8be75fcd3685
Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2019 s.d. tahun 2019

1. JUDUL PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUSTOMERS RELATIONSHIP MANAGEMENT BERBASIS


WEB

Bidang Fokus RIRN /


Bidang Topik (jika Rumpun Bidang
Tema
Unggulan Perguruan ada) Ilmu
Tinggi

Teknologi Informasi Pengembangan sistem/platform berbasis Sistem TIK e-


Sistem Informasi
dan Komunikasi Open Source Bussiness

Kategori
(Kompetitif Strata (Dasar/ SBK (Dasar, Target Lama
Skema
Nasional/ Terapan/ Terapan, Akhir Penelitian
Penelitian
Desentralisasi/ Pengembangan) Pengembangan) TKT (Tahun)
Penugasan)

Penelitian Penelitian
SBK Riset SBK Riset
Kompetitif Dosen 4 1
Pembinaan/Kapasitas Pembinaan/Kapasitas
Nasional Pemula

2. IDENTITAS PENGUSUL

Perguruan
Program Studi/
Nama, Peran Tinggi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index
Bagian
Institusi

ACHMAD UDIN
ZAILANI Universitas Teknik
6177434 0
Pamulang Informatika
Ketua Pengusul

NURJAYA M.
Kom
Universitas Teknik
6656062 0
Pamulang Informatika
Anggota Pengusul
1

3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)


Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan
penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra
4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
Luaran Wajib

Status target capaian (accepted, Keterangan (url dan nama jurnal,


Tahun
Jenis Luaran published, terdaftar atau granted, penerbit, url paten, keterangan
Luaran
atau status lainnya) sejenis lainnya)

1 Sistem produk -

Luaran Tambahan

Status target capaian (accepted, Keterangan (url dan nama jurnal,


Tahun
Jenis Luaran published, terdaftar atau granted, penerbit, url paten, keterangan
Luaran
atau status lainnya) sejenis lainnya)

5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya PPM mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan
maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi
12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 19,850,000
Tahun 1 Total Rp. 19,850,000

Biaya
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Total
Satuan

HONOR Pelaksana 1 minggu/jam 70.00 60,000 4,200,000

HONOR Pelaksana 2 minggu/jam 50.00 50,000 2,500,000

BELANJA BAHAN ATK 1 paket 1.00 700,000 700,000

BELANJA BAHAN Cetak 1 paket 8.00 250,000 2,000,000

BELANJA BAHAN Foto Copy 1 paket 1.00 650,000 650,000

BELANJA BAHAN Internet 1 paket 4.00 150,000 600,000

Penjilidan dan
BELANJA BAHAN 1 paket 8.00 50,000 400,000
Laporan

Penyusunan
BELANJA BAHAN 1 paket 1.00 500,000 500,000
Laporan

BELANJA BAHAN Publikasi 1 paket 1.00 400,000 400,000

BELANJA BAHAN Pulsa 1 paket 15.00 100,000 1,500,000

BELANJA PERJALANAN
Beli Domain 1 paket 1.00 500,000 500,000
LAINNYA

BELANJA PERJALANAN
Konsultasi pakar 1 paket 2.00 250,000 500,000
LAINNYA

BELANJA PERJALANAN
Proses Pelaporan 1 paket 1.00 100,000 100,000
LAINNYA

BELANJA PERJALANAN
Rapat 1 paket 10.00 30,000 300,000
LAINNYA

BELANJA PERJALANAN
Sampling 1 paket 10.00 200,000 2,000,000
LAINNYA

BELANJA PERJALANAN
Seminar Nasional 1 paket 1.00 3,000,000 3,000,000
LAINNYA
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan
tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.

RINGKASAN
CRM (Customers Relationship Management) merupakan suatu pendekatan yang menyeluruh
untuk menciptakan, memelihara dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan. CRM
mendukung suatu perusahaan untuk menyediakan pelayanan kepada pelanggan secara real time
dengan menjalin hubungan dengan tiap pelanggan yang berharga melalui penggunaan informasi
tentang pelanggan, berdasarkan apa yang diketahui dari pelanggan, perusahaan dapat membuat
variasi penawaran, pelayanan, program, pesan dan media. Dalam penelitian ini model
pegembangan sistem yang digunakan menggunakan model RAD (Rapid Application Development
) adalah model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat incremental terutama untuk
waktu pengerjaan yang pendek atau singkat, kelebihan dari model ini adalah lebih efektif dari
pendekatan waterfall/sequential linear dalam menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan
langsung dari pelanggan, cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat dan memakan
biaya yang relatif lebih murah. Sampai saat ini sistem yang digunakan untuk pengolahan data
perusahaan belum terintegrasi seperti sistem estimasi biaya, stock part, data customers, dan data
supplier, sehingga pengolahan data menjadi kurang efisien, sistem booking masih menggunakan
cara konvensional seperti booking masih melalui telepon dan datang langsung, sehingga antrian di
customers service menjadi banyak. Pada penelitian ini peneliti akan merancang sebuah sistem
pengelolaan informasi customers relationship management yang saling terintegrasi satu sama lain
seperti, data customers, data supplier, data parts, dan data estimasi service agar pengolahan data
lebih efisien. Selain itu peneliti juga akan membuat sistem informasi booking secara online untuk
calon pelanggan, sehingga pelanggan tidak perlu datang langsung untuk melakukan booking
service. Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian sistem crm ini disimpulkan bahwa dalam
penerapan sistem pengolahan data sudah terintegrasi seperti sistem estimasi biaya, data stock parts,
data customers sehingga proses pengelolaan data customers menjadi lebih efisien dalam hal waktu.
Dalam penerapan sistem booking service, sudah menggunakan pendaftaran secara online, seperti
pengisian biodata customers, estimasi service, sehingga antrian customers di customers service
menjadi berkurang.

Kata kunci maksimal 5 kata


CRM, Sistem Informasi, Model Rapid Application Developmen

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian
tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
CRM (Customers Relationship Management) merupakan suatu pendekatan yang
menyeluruh untuk menciptakan, memelihara, dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan
(Widjaja, 2008). CRM mendukung suatu perusahaan untuk menyediakan pelayanan kepada
pelanggan secara real time dengan menjalin hubungan dengan tiap pelanggan yang berharga
melalui penggunaaan informasi tentang pelanggan, berdasarkan apa yang diketahui dari
pelanggan, perusahaan dapat membuat variasi penawaran, pelayanan, program, pesan dan media
(Kotler, 2003).
Jaya Bengkel Merupakan perusahaan jasa yang bergerak dibidang bengkel kendaraan
khusunya mobil. Di mana proses bisnis di dalamnya mencakup penjualan suku cadang,
perawatan/reparasi kendaraan dan modifikasi. Sampai saat sistem yang digunakan untuk
pengelolaan data perusahaan belum terintegrasi seperti sistem estimasi biaya, stock part, data
customer, dan data supplier, sehingga pengolahan data menjadi kurang efisien (Husni, 2014),
sistem booking masih menggunakan cara konvensional seperti booking masih melalui telepon dan
datang langsung, sehingga antrian di customer service menjadi banyak, (Mira, 2013).
Model pengembangan sistem yang biasa dipakai untuk membuat perancangan sistem
informasi CRM ini yaitu model waterfall (Mira, 2013), prototype (Husni, 2014), dan Rapid
Application Development (Shalahuddin, 2013). Model waterfall adalah model klasik yang bersifat
sistematis, berurutan dalam membangun software (Mira, 2013). Kelemahan model ini adalah
jarang mengikuti alur sekuensial seperti yang diusulkan, sehingga perubahan yang terjadi dapat
menyebabkan hasil yang sudah didapat tim harus diubah kembali/iterasi sering menyebabkan
masalah baru. Model prototype adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap modal
kerja (prototype) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang (Husni, 2014).
Kelemahan model ini adalah proses analisis dan perancangan yang terlalu singkat dan biasanya
kurang fleksibel dalam mengadapi perubahan. Model Rapid Application Development adalah
model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat inkremental terutama untuk waktu
pengerjaan yang pendek (Shalahuddin, 2013), kelebihan dari model ini adalah lebih efektif dari
pendekatan waterfall/ sequential linear dalam menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan
langsung dari pelanggan, cocok untuk proyek yang memerlukan waktu yang singkat dan memakan
biaya yang relatif lebih murah.
Pada Penelitian ini peneliti akan merancang sebuah sistem pengelolaan informasi
customers relationship management yang saling terintegrasi satu sama lain seperti, data customers,
data supplier, data parts, dan data estimasi service agar pengolahan data lebih efisien. Selain itu
peneliti juga akan membuat sistem informasi booking secara online untuk calon pelanggan,
sehingga pelanggan tidak perlu datang langsung untuk melakukan booking service

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam bidang
yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan dalam isian
ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil penelitian
pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber pustaka 10 tahun
terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut (Alter, 2002) sistem informasi adalah suatu kombinasi antar prosedur kerja,
informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam
sebuah organisasi. Sedangkan definisi sistem informasi menurut (Turban, 2004) dalam buku
Information Technology for Management Making Connection for Strategies Adventages adalah
sistem informasi sebagai sistem yang mengumoulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan
menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
a. Pengertian Sistem
Menurut (Mathiassen, 2000). Sistem adalah kumpulan dari komponenkomponen peralatan
model requirement, function dan interface. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur
yang erat hubungannya satu dengan yang yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu (sutarbi, 2004). Sedangkan menurut (Sutedjo, 2003), sistem
adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang berbentuk satu
kesatuan dalam usaha mencapai satu tujuan.
Dari beberapa definisi mengenai sistem, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah
suatu kesatuan prosedur atau elemen yang saling berintegrasi atau bekerja sama (sinergi)
satu dengan yang lainnya dalam proses mengolah masukkan menjadi keluaran yang
diinginkan atau sesuai sasaran untuk mencapai suatu tujuan.
b. Karakteristik Sistem
Menurut (Agus, 2009), suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yaitu komponen atau elemen (componen), batasan sistem (boundary), lingkungan
luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), pengolahan (process),
keluaran (output), sasaran (objective) atau tujuan (goal), Adapun penjelasan dari
karakteristik sistem dipaparkan sebagai berikut:
1. Komponen sistem (Componen)
Suatu sistem tidak berada dilingkungan yang kosong, tetapi sebah sistem berada
dan berfungsi di dalam lingungan yang berisi sistem lannya. Suatu sistem terdiri
dari komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih
besar, maka akan disebut dengan subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar
tersebut adalah lingkungannya.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem menentukan
konfigurasi, ruang ingkup, atau kemampuan sistem. Batasasn sistem
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatan. Batasan sistem juga
menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi
operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan.
Pengaruh tang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang
menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehnggan akan ,emndukung
kelangsungan opersai sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelngsungan sebuah sistem.
4. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung,
sistem akan berisi kumpulan subsitem yang berdiri sendiri dan tidak saling
berkaitan. Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang
digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya
penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem
yang lain ddan membentuk suatu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk
diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pemuangan. Keluaran dapat berupa masuak dari
subsistem yang lain.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah
masukan menjadi pengeluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan dan sasaran, sasaran merupakan hasil yang
ingin dicapai oleh sistem, sehinggan dapat dikatakan bahwa suatu sistem akan
berhasil bila sasaran dan tujuan tercapai.

Komponen dasar sistem informasi dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

Gambar 2.1
Lima Komponen Sistem Informasi
a. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.
b. People dan Procedure yang merupakan manusia dan tatacara penggunaan mesin.
c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses
pengolahan data.

2.2.2 Pengembangan Sistem


Proses pengembangan sistem adalah suatu aktivitas, metode praktik terbaik dan peralatan
terotomatisasi yang digunakan para stakeholder untuk mengenbangkan dan secara
berkesinambungan memperbaiki sistem informasi dan perangkat lunak (Whritten. 2004). Terdapat
suatu metodologi untuk melakukan pengembangan sistem, yaitu:
a. Metodologi Pemecahan Fungsional
Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistemsubsistem
yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah dipahami, dirancang dan ditetapkan.
b. Metodologi Orientasi Data
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.
c. Prescriptive Metodologies
Untuk melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi
pengembangan sistem yang terstruktur, maka diperlukan pendekatan pengembangan
sistem, salah satu pendekatan pengembangan sistem yang paling sering digunakan adalah
pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur adalah pendekatan pengembangan sistem
yang dilengkapi dengan alat dan teknik. Alat-alat yang digunakan seperti diagram aliran
data, bagian terstruktur, bagian organisasi dan kamus data, sedangkan teknik yang
digunakan teknik menemukan fakta, seperti wawancara, observasi dan lain sebagainya.

2.2.2.1 Objek Oriented Concept


Filosofi Object Oriented sangat luar biasa sepanjang siklus pengembangan perangkat lunak
(perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi) sehingga dapat diterapkan pada
perancangan sistem secara umum menyangkut perangkat lunak, perangkat keras dan sistem secara
keseluruhan. Dalam pengembangan sistem berorientasi objek ini, konsep-konsep dan sifat-sifat
object oriented digunakan (whritten .2004), konsep-konsep tersebut adalah:
a. Kelas
Kelas adalah konsep OOP yang mengkapsulasi/membungkus data dan abstraksi prosedural
yang diperlukan untuk menggambarkan isi dan tingkah laku berbagai entitas. Kelas juga
merupakan deskripsi tergeneralisir (misal template, pola, cetak biru) yang menggambarkan
kumpulan objek yang sama.
b. Objek
Objek digambarkan sebagai benda, orang, tempat dan sebagainya yang ada didunai nyata
yang penting bagi suatu aplikasi. Objek mempunyai atribut dan metode.
c. Atribut
Atribut menggambarkan data yang dapat memberikan informasi kelas atau objek dimana
atribut tersebut berada.
d. Metode/Servis/Operator
Metode adalah prosedur atau fungsi yang tergabung dalam objek bersama dengan atribut.
Metode ini digunakan untuk pengaksesan terhadap data yang terdapat dalam objek
tersebut.
e. Message
Message adalah alat komunikasi antar objek. Hubungan antar objek ditentukan oleh
problem domain dan tanggung jawab sistem
f. Event
Event adalah suatu kejadian pada waktu yang terbatas yang menggambarkan rangsangan
(stimulus) dari luar sistem.
g. State
State adalah abstraksi dari nilai atribut dan link dalam sebuah objek. State merupakan
tanggapan dari objek terhadap event-event masukan.
h. Skenario
Skenario adalah urutan event yang terjadi sepanjang eksekusi sistem.
2.2.2.2 Model Pengembangan Sistem
Model yang terdapat dalam object oriented adalah:
1. Model RAD (Rapid Application Development)
RAD (Rapid Application Development) adalah suatu pendekatan desain sistem yang
menggunakan teknik terstruktur, prototiping, dan JAD (Joint Application Development)
untuk mengembangkan sistem secara cepat. (Dittman, 2004 ).
RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankankecepatan
pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalamkonstruksi, cepat,
berulang dan bertambah serangkaian prototype bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya
berkembanag kedalam sistem final. (Dittman, 2004 ).
Berikut adalah contoh gambar model RAD :

Gambar 2.2
RAD (Rapid Application Development)
Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, rapid application development
(RAD) / pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yangpopuler untuk
mengakselerasi pengembangan sistem (Dittman, 2004).
Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas analisis,desain, konstruksi.
Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yangintensif dan
berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis, desainer, pembangun sistem.
Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melaluipendekatan konstruksi
berulang. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulaimelihat
sebuah sistem yang bekerja.
Kelebihan Model RAD (Rapid Application Development) adalah:
1. Penghematan waktu dalam keseluruhan fase project dapat dicapai.
2. RAD mengurangi seluruh kebutuhan yang berkaitan dengan biaya project dan sumber
daya manusia.
3. RAD sangat membantu mengembangkan aplikasi yang berfokus pada waktu
pengerjaan project.
4. Perubahan desain sistem dapat lebih berpengaruh dengan cepat dibandingkan dengan
pendekatan SLDC tradisional.
5. Sudut pandang user disajikan dalam sistem akhir baik melalui fungsi-fungsi sistem
atau antar muka pengguna.
6. RAD menciptakan rasa kepemilikan yang kuat diantara seluruh pemangku kebijakan
project.
2. Model Prototype
Model prototype dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan user bertemu
dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari software, mengidentifikasi segala kebutuhan
yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan
kemudian dilakukan “perancangan kilat”. Namun dalam prosesnya prototype cenderung
lambat karena user akan menambah komponen dari luar sistem. Sehingga kepastian
penyelesaian project tidak jelas.

Kekurangan dari model prototype


1. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
2. Biasanya kurang fleksibel dalam mengahadapi perubahan.
3. Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi
pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa
memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang.
4. Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan
menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien.
3. Model Waterfall
Model waterfall adalah sebuah perkembangan software yang sistematik dan sekuensial
yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode,
pengujian, dan pemeliharaan.

Kekurangan dari model waterfall adalah:


1. Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti alur sekuensial seperti diusulkan,
sehingga perubahan yang terjadi dapat menyebabkan hasil yang sudah didapatkan
tim pengembang harus diubah kembali/iterasi sering menyebabkan masalah baru.
2. Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena
komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses.
3. Sulit untuk mengalami perubahan kebutuhan yang diinginkan oleh
customer/pelanggan.
4. Pelanggan harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per
tahap, dan proses pengerjaanya akan berlanjut ke setiap tahapan bila tahap
sebelumnya sudah benar-benar selesai.
5. Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung tim
pengembang yang sedang membuat produk.
6. Adanya waktu kosong (menganggur) bagi pengembang, karena harus menunggu
anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya.

2.2.2.3 Unified Modelling Language (UML)


UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang
membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun
menggunakan pemograman berorientasi objek (Fowler, 2005).
UML adalah salah satu alat bantu yang handal di dunia pengembangan sistem yang
berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang
memungkinkan bagi pengembangan sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam
bentuk yang baik, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk
berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Grandy Booch,
OMT (Object Modelling Technique) dan OOSE (Object Oriented Software Engineering). Metode
Grandy Booch dari Rational Software sangant terkenal dengan nama metode Design Object-
Oriented. Metode Booch ini menjadikan proses analisis dan desain ke dalam tahapan iterative,
yaitu identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi sematik dari hubungan objek dan kelas
tersebut, perincian interface dan implementasi. UML terdiri dari 13 jenis diagram yang
dikelompokan dalam 3 kategori. seperti tertulis dalam gambar berikut :

Gambar 2.3
Diagram UML
Berikut ini penjelasan singkat dari pambagian kategori tersebut:
a. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu
struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
b. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan
kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi paada sebuah sistem.
c. Iteraction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan
interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.
2.2.2.3.1 Diagram Activity
Diagram aktifitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak (Rosa,
2013).
2.2.2.3.2 Diagram Use Case
Diagram Use Case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang
akan dibuat (Shalahuddin, 2013). Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau
lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
2.2.2.3.3 Diagram Sequence
Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan
waktu hidup objek dan messsage yang dikirimkan dan diterima antar objek (Rosa, 2013). Oleh
karena itu untuk menggambarkan sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam
sebuah use case beserta metodemetode yang dimiliki kelas yang diinstansikan menjadi objek itu.
Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case. Banyak
diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang
memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi
jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang
didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak.
2.2.2.4 Kamus Data
Kamus data (data dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data yang
digambarkan. Kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem
perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum.
Kamus data dalam implementasi program dapat menjadi parameter masukan atau keluaran dari
sebuah fungsi atau prosedur.
2.2.3 Perangkat Lunak Pendukung
2.2.3.1 Pengenalan PHP
a. Definisi PHP
PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-
side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP
memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut
menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software open-source yang disebarkan
dan dilisensikan secara gratis serta dapat di download secara bebas dari situs resminya
(Kasiman Peranginangin, 2006:2).
b. Sejarah PHP
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP
bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan script yang
digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus
melepaskan kode sumber tersebut dan menamakannya PHP/FI, pada saat tersebut
kepanjangan dari PHP/FI adalah Personal Home Page atau Form Interpreter. Dengan
pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik
untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini
interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga
modulmodulekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.Pada
tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang interpreter PHP menjadi
lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998 perusahaan tersebut
merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru danrilis tersebut dikenal
dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yangpaling banyak dipakai. Versi ini banyak
dipakai sebab versi ini mampudipakai untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi
tetap memilikikecepatan proses dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis
PHP 5.0. Versi ini adalah versi mutakhirdari PHP. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP
mengalami perubahanbesar. Dalam versi ini juga dikenalkan model pemrograman
berorientasiobjek baru untuk menjawab perkembangan bahas pemrograman kearah
pemrograman berorientasi objek.
c. Kelebihan-kelebihan PHP
PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa scriptsejenis. PHP
difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisamelakukan apa saja yang dapat
dilakukan oleh CGI, seperti mengumpulkandata dari form, menghasilkan isi halaman web
dinamis, dan kemampuanmengirim serta menerima cookies, bahkan lebih dari kemampuan
CGI(Common Gateway Interface). PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi,
antara lain Linux,Unix (termasuk variannya HP-UX, Solaris, dan OpenBSD),
MicrosoftWindows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga mendukung banyak Web
Server,seperti Apache, Microsoft Internet Information Server (MIIS), Personal WebServer
(PWS), Netscape and iPlanet Servers, dan masih banyak lagi lainnya,bahkan PHP dapat
bekerja sebagai suatu CGI processor.PHP tidak terbatas pada hasil keluaran HTML. PHP
juga memiliki kemampuan untukmengelola keluaran gambar, file PDF, dan movies Flash.
PHP juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya.

2.2.3.2 Pengenalan MySQL


MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management System-
DBMS) yang Open Source (gratis) yang sangat popular dikalangan pemrogram web. MySQL
menggunakan suatu format standar SQL, yangmerupakan bahasa data yang terkenal serta dapat
bekerja pada berbagai sistemoperasi.
Program ini sangat cocok berpasangan dengan PHP dengan beberapa pertimbangan.
MySQL bekerja dengan cepat dan baik dengan data yang besar. PHP menyediakan banyak fungsi
untuk mendukung database MySQL (Kasiman Peranginangin, 2006:289).
2.2.3.3 XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak gratis, yang mendukung banyak sistem operasi,
merupakan kompilasi dari beberapa program untuk menjankan fungsinya sebagai server yang
berdiri sendiri, yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah
bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrogramaan PHP dan Perl. XAMPP adalah nama yang
merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.
Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang
mudah digunakan yang dapat mampu melayani halaman dinamis. Saat ini, XAMPP tersedia untuk
sistem operasi Microsoft Windows, Linux, Sun Solaris dan Mac OS X.
2.2.3.4 Pengenalan Bootstrap
Bootstrap adalah sebuah framework CSS yang menyedikan kumpulann komponen-
komponen antar muka dasar pada web yang telah dirancang sedemikian rupa untuk digunakan
bersama-sama, selain menyediakan antar mukan bootstrap juga menyediakan sarana untuk
membangun sebuah layout halaman dengan mudah dan rapi, serta modifikasi pada tampilan dasar
HTML untuk membuat seluruh halaman website yang dikembangkan senada dengan komponen-
komponen lainnya. Bootstrap dibuat untuk memberikan sekumpulan perangkat yang dapat
digunakan untuk membangun website sederhana dengan mudah.

2.2.4 Tinjauan Objek


2.2.4.1 Pengertian Pelanggan (Customer) dan Kepuasan Pelanggan
Pelanggan adalah seseorang yang melakukan proses pembelian atau penyewaan suatu
barang atau jasa pada orang lain ataupun organisasi secara tetap. Pembelian atau penyewaan suatu
barang atau jasa oleh pelanggan sangat berkaitan dengan kepuasan pelanggan. Ukuran kepuasan
individu berbeda-beda sesuai cara pandang atau persepsi masing-masing individu dalam
menanggapinya. Untuk mengetahui keinginan dan harapan pelanggan maka perusahaan harus
melakukan suatu survei.
Kepuasan pelanggan dapat didefinisikan sebagai suatu tanggapan dan perbandingan
terhadap apa yang telah diterimanya dari produk atau jasa yang telah dibeli, apakah sesuai dengan
harapan dan dapat memenuhi keinginan pelanggan. Suatu pelanggan akan menetapkan standar
ukuran kepuasan diri mereka sendiri. Mereka merasa puas jika menilai apa yang didapatkan pada
barang atau jasa yang diberikan perusahaan itu sama atau melebihi standar harapan dan
keinginannya. Pelanggan yang tidak puas akan meninggalkan perusahaan atau sering melakukan
komplain ( Wijaya, 2000:6).
2.2.4.2 Pengertian Relationship (Hubungan)
Dewasa ini kebanyakan perusahaan beralih dari pemasaran transaksi, dengan
penekanannya pada pembuatan penjualan. Sebaliknya perusahaan mempraktikkan pemasaran
hubungan, yang menekankan pada pemeliharaan hubungan jangka panjang yang saling
menguntungkan dengan pelanggan lewat penciptaan nilai dan kepuasaan pelanggan yang superior.
Perusahaan menyadari bahwa untuk terjun di pasar nyaris jenuh dan menghadapi persaingan yang
ketat, diperlukan biaya yang jauh lebih tinggi untuk merebut pelanggan baru dari pesaing,
ketimbang memelihara pelanggan yang sudah ada.
Pemasaran hubungan didasarkan pada anggapan bahwa pelanggan penting memerlukan
perhatian yang terfokus dan terus menerus. Riset membuktikan bahwa para penjual terbaik adalah
mereka yang bermotivasi tinggi dan dapatmenutup penjualan dengan baik, tetapi lebih dari itu,
mereka penjadi pemecah masalah dan membina hubungan dengan pelanggan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran hubungan adalah proses mencipta,
mempertahakan, dan memperbaiki hubungan kuat yang berdasarkan nilai dengan pelanggan dan
pemegang saham lainnya (Kotler & Armstrong, 2001:228-230).

2.2.4.3 Pengertian dan Fungsi-fungsi Manajemen


Menurut Robbins dan Coulter (1999:8), manajemen adalah proses mengkoordinasi dan
mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan
melalui orang lain.
Prinsip manajemen yang fundamental meliputi empat fungsi tradisional manajemen, yaitu
planning, organizing, leading dan control (Robbins dan Coulter, 1999:11).
a. Planning (Merencanakan)
Mencakup mendefinisikan tujuan, penerapan strategi dan mengembangkan rencana untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.
b. Organizing (Mengorganisasikan)
Menentukan tugas-tugas apa saja yang akan dikerjakan, siapa yang mengerjakan,
bagaimana tugas-tugas dikelompokkan dan tingkat mana keputusan-keputusan harus
dibuat.
c. Leading (Memimpin)
Mengarahkan, dan memotivasi semua pihak yang terlibat dan merencanakan pertentangan.
d. Controlling (Mengawasi)
Memantau kegiatan-kegiatan untuk memastikan bahwa semua orang menacapai apa yang
telah direncanakan dan mengkoreksi penyimpangan yang signifikan
2.2.4.4 Pengertian Customer Relationship Management (CRM)
CRM adalah strategi yang digunakan untuk mempelajari lebih lanjut tentang kebutuhan
dan sifat pelanggan dalam rangka mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan,
sehingga perusahaan lebih mengerti akan kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan (Paulus dkk,
2005: 8).
CRM adalah strategi bisnis inti yang memadukan proses dan fungsi internal, jaringan
eksternal, untuk menciptakan dan menyampaikan nilai kepada pelanggan untuk mendapatkan
keuntungan. CRM didasarkan pada data pelanggan berkualitas dan dimungkinkan dengan adanya
teknologi informasi (Buttle, 2007:55).
Sedangkan menurut (Kalakota dan Robinson, 2001:172), CRM merupakan fungsi
terintegrasi dalam strategi penjualan, pemasaran dan pelayanan yang bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan dan kepuasan pelanggan
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir dapat
berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas,
mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan. Di
bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan penelitian
yang diusulkan.
METODE
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat Kualitatif dan Deskriptif, Penelitian
kualitatif adalah pengamatan terhadap obyek penelitian yang menghasilkan suatu konsep atau teori
baru terhadap experiment seperti, observasi, wawancara dan studi literatur (Berndtsson, 2008).
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengumpulkan data untuk pengujian suatu penelitian
untuk dasar pengambilan keputusan terhadap experiment seperti pengembangan sistem yang akan
dibuat (Dawson, 2009), sehingga langkah-langkah dalam penelitian ini mencakup

3.1.1 Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah:
a. Studi Pustaka
Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca referensi buku-buku serta referensi
dari internet yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah ini. Dan memperoleh bahan-
bahan yang secara ilmiah akan menjadi landasan dalam menyusun skripsi. Studi pustaka
ini adalah membuat kesimpulan dari buku-buku dan referensi yang berkaitan langsung
dengan perancangan sistem informasi pelayanan.
b. Observasi
Pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau dan melakukan pengamatan secara
langsung terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan, pengenalan data yang ada
sehingga dapat diadakan evaluasi dari sudut tertentu yang mendukung kebenaran.
c. Metode wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung pada karyawan yang untuk mendapatkan
informasi dan data beserta keteranganketerangan sehingga penulis dapat mencatat hal-hal
yang penting dan perlu dijadikan sebagai bahan dalam penelitian ini. Koentjaraningrat
(1985:167) mengartikan interview sebagai sebuah tindakan mengumpulkan informasi
dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula
yang akan digunakan dalam tahap analisa.
d. Studi Literatur Sejenis
Mempelajari penulisan-penulisan sebelumnya sebagai bahan perbandingan dengan
penulisan yang akan dibuat. Sehingga penulisan yang dibuat lebih baik dari penulisan-
penulisan sebelumnya..
3.1.2 Pengembangan Sistem
Metodologi pengembangan sistem yang penulis gunakan untuk mengembangkan sistem ini
yaitu metodologi berorientasi objek dengan pendekatan RAD / Rapid Application Development.
RAD merupakan sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan
pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang
dan bertambah serangkaian prototype bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang
kedalam sistem final (Dittman, 2004)

Gambar RAD

Pendekatan RAD model menekankan cakupan:


a. Pemodelan bisnis (Bussiness Modelling)
Aliran informasi diantara fungsi-fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Informasi apa yang mengendalikan proses
bisnis ? Kemana informasi itu pergi? Siapa yang memprosesnya ?
b. Pemodelan data (Data Modelling)
Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase pemodelan bisnis disaring ke
dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut.
Karakteristik/atribut dari masing-masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek-
objek tersebut didefinisikan.
c. Pemodelan proses (Process Modelling)
Aliran informasi yang didefinisikan dalam fase pemodelan data ditransformasikan untuk
mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran
pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus atau mendapatkan
kembali sebuah objek data.
d. Pembuatan aplikasi (Application generation)
Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi
ketiga yang konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk memakai lagi
komponen program yang telah ada atau menciftakan komponen yang bias dipakai lagi.
Pada semua kasus, alat-alat Bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi kontruksi
perangkat lunak.
e. Pengujian dan pergantian (Testing and turnover)
Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen yang telah
diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tapi komponen baru harus diuji.

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL

Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pelaksanaan Persiapan Penelitian
a. Perijinan dengan lembaga terkait
b. Pertemuan awal anggota penelitian
c. Rancangan dan penetapan jadwal
penelitian
d. Penetapan bentuk rancangan
penelitian
e. Persiapan penyusunan penelitian
2. Pelaksanaan Pra Penelitian
a. Penetapan survey lapangan pra
penelitian
b. Pertemuan anggota penelitian
c. Penyusunan laporan pra penelitian
3. Sosialisasi dan Penetapan Pelaksanaan Penelitian
a. Sosialisasi Penelitian
b. Pertemuan anggota penetapan
sosialisasi
c. Uji pakar
4. Pengadaan Alat dan Bahan Penelitian
a. Pembelian alat-alat penunjang
b. Pembelian bahan habis pakai
5. Pelaksanaan Studi Pustaka
a. Pencarian data pendukung
b. Pencarian dan pembahasan
beberapa penelitian yang berkaitan
c. Studi pustaka
d. Penyusunan bahan studi
perpustakaan
6. Pelaksanaan Pengambilan Data dilapangan
a. Pertemuan anggota persiapan
pengambilan data dilapangan
b. Koordinasi pengambilan data
dengan petugas dilapangan
c. Penyusunan data hasil pengambilan
data dilapangan
7. Pelaksana Analisis Data
a. Pertemuan anggota persiapan
analisis data
b. Mempersiapkan bahan analisis data
c. Penyusunan bahan hasil analisis
data
8. Penyusunan Laporaan Akhir
a. Pertemuan anggota pesiapan
penyusunan laporan akhir
b. Melakukan penyusunan konsep
laporan akhir
c. Penyusunan laporan akhir
d. Konsultasi pakar hasil laporan akhir
e. Penyusunan bahan untuk presentasi
f. Persiapan untuk pelaksanaan
seminar hasil penelitian
9. Pengadaan dan Pengiriman Laporan
a. Pelaksanaan penggandaan laporan
akhir
b. Pengiriman laporan akhir
10 Publikasi Hasil Penelitian
a. Penyusunan naskah artikel ilmiah
b. Pemuatan naskah artikel ilmiah
pada jurnal terakreditasi
c. Persiapan presentasi hasil penelitian
d. Publikasi hasil penelitian dalam
Seminar Nasional

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul Kadir. 2013. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
2. Aditya Wardhana. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Merek Bengkel Resmi
Terhadap Nilai Pelanggan Serta Implikasinya Pada Kepuasan Pelanggan (Suatu Survey
Pada Pelanggan Bengkel Resmi Kendaraan Mpv di Bawah 2500 cc di kota bandung). Vol.2
No.3, Januari 2013.
3. Drs. Andreas Ari Sukoco, MM. 2003. I-CRM Membina Relasi Dengan Pelanggan.
Yogyakarta: Andi
4. Devie Rosa Anamisa. 2010. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP
Dan MySQL. Yogyakarta: Graha Ilmu.
5. Dzikiryati Yuni Ersi, Hatane Semuel. 2014. Analysis CRM, Kepuasan Pelanggan dan
Loyalitas Produk Ukm Berbasis Bahan Baku Terigu di Jawa Timur. Vol. 8, No. 1, April
2014
6. Fernando Sitindaon. 2003. Membuat Aplikasi Web Database Dinamis Menggunakan Paket
Open Source. Jakarta: Elex Media Komputindo.
7. Husein Alatas. 2013. Responsive Web Design Dengan PHP Dan Bootstrap. Yogyakarta:
Lokomedia.
8. Imam Husni Al Amin, Kristanto A. 2014. Aplikasi Customer Relationship Management
(CRM) di cv. Matahari Digital Printing Semarang. Vol 8 No 2 Juli 2014, h.49 – 65Kartika
Imasari, Kezia Kurniawati Nursalin. 2011. Pengaruh Customer Relationship Management
Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT BCA Tbk Influence of Customer Relationship
Management Toward Customer Loyalty on PT. BCA Tbk. Vol. 10, No. 3, Desember 2011.
9. Ladjamudin, Al-Bahra bin. 2005. Analis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
10. Mira Afrina, Ali Ibrahim. 2013. Rancang Bangun Electronic Costumer Relationship
Management (E-CRM) Sebagai Sistem Informasi Dalam Peningkatan Layanan
Perpustakaan Digital Fakultas Ilmu Komputer Unsri. VOL. 5, NO. 2, Oktober 2013.
11. Oetomo dan Budi Sutedjo Dharma. 2007. Pengantar Teknologi Informasi Internet: Konsep
dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi. Rohy. 2014. Smart Trik JQuery Without Plugin.
Yogyakarta: Andi Offset.
12. Rosa A.S dan M.Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan
Berorientasi Objek. Bandung: Informatika Bandung.
13. Toni Kusnandar. 2011. Penerapan CRM Dengan Sistem Informasi Berbasis Web Untuk
Kepuasan Pelanggan. Vol. 5, No. 1, Juni 2011, 6-13.
LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL
A. BIODATA KETUA PENGUSUL

Nama ACHMAD UDIN ZAILANI S.Kom, M.Kom

NIDN/NIDK 0429058303

Pangkat/Jabatan -/Asisten Ahli

E-mail dosen00270@unpam.ac.id

ID Sinta 6177434

h-Index 0

Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Buku

Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan

Perolehan KI

Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
B. ANGGOTA PENGUSUL 1

Nama NURJAYA M. Kom

NIDN/NIDK 0405078502

Pangkat/Jabatan -/Tidak Punya

E-mail dosen00370@unpam.ac.id

ID Sinta 6656062

h-Index 0

Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Buku

Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan

Perolehan KI

Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
LAMPIRAN 3. BUKTI PEROLEHAN KI
PERSETUJUAN USULAN

Nama Pimpinan Nama Unit Lembaga


Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Sebutan Jabatan Unit
Pemberi Persetujuan Pengusul

LEMBAGA
Dr. ALI PENELITIAN DAN
7 Oktober 2018 9 Oktober 2018 MADDINSYAH S.E., KETUA LPPM PENGABDIAN
M.M KEPADA
MASYARAKAT
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat
http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/

PROTEKSI ISI PROPOSAL


Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian

PROPOSAL PENELITIAN 2018


ID Proposal: 2b1e138b-63db-4778-9bc2-aa4483d9e51a
Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2019 s.d. tahun 2019

1. JUDUL PENELITIAN

MANAGEMENT OF FOREST : THE EFFECT OF GLOBAL WARMING TOWARDS INSECT FAUNA ON


FOREST AREA

Bidang Fokus RIRN / Bidang


Tema Topik (jika ada) Rumpun Bidang Ilmu
Unggulan Perguruan Tinggi

Teknologi dan
Konservasi sumber
Kebencanaan manajemen Manajemen Hutan
daya alam
lingkungan

Kategori
(Kompetitif Strata (Dasar/ SBK (Dasar, Target Lama
Skema
Nasional/ Terapan/ Terapan, Akhir Penelitian
Penelitian
Desentralisasi/ Pengembangan) Pengembangan) TKT (Tahun)
Penugasan)

Penelitian Penelitian
SBK Riset SBK Riset
Kompetitif Dosen 2 1
Pembinaan/Kapasitas Pembinaan/Kapasitas
Nasional Pemula

2. IDENTITAS PENGUSUL

Perguruan
Program Studi/
Nama, Peran Tinggi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index
Bagian
Institusi

IBNU SINA
Universitas
Manajemen 6001389 2
Pamulang
Ketua Pengusul

ISKANDAR
ZULKARNAEN
M.Ud Universitas
Manajemen 6163292 0
Pamulang
Anggota Pengusul
1

3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)


Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan
penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra

4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN


Luaran Wajib

Status target capaian (accepted, Keterangan (url dan nama jurnal,


Tahun
Jenis Luaran published, terdaftar atau granted, penerbit, url paten, keterangan
Luaran
atau status lainnya) sejenis lainnya)

Publikasi Ilmiah
1 Jurnal Nasional accepted/published -
Tidak Terakreditasi

Luaran Tambahan

Status target capaian (accepted, Keterangan (url dan nama jurnal,


Tahun
Jenis Luaran published, terdaftar atau granted, penerbit, url paten, keterangan
Luaran
atau status lainnya) sejenis lainnya)

Publikasi Ilmiah
1 Jurnal accepted/published
Internasional

5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya PPM mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan
maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi
12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 20,000,000
Tahun 1 Total Rp. 20,000,000

Biaya
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Total
Satuan

HONOR Co-researcher 1 1.00 2,000,000 2,000,000

HONOR Reseacher 1 1.00 4,000,000 4,000,000

Chemichal equipment (alcohol,


BELANJA BAHAN 1 1.00 3,000,000 3,000,000
ethyl, acetate, etc)

Insect trap equipment (pitfall,


BELANJA BAHAN 1 1.00 5,000,000 5,000,000
malaise, light trap, etc)

Office equipmet (papers,


BELANJA BAHAN 1 1.00 3,000,000 3,000,000
pendrive, pen, amrker, etc)

BELANJA PERJALANAN
tracel expenses (co-researcher) 1 1.00 1,500,000 1,500,000
LAINNYA

BELANJA PERJALANAN
travel expenses (researcher) 1 1.00 1,500,000 1,500,000
LAINNYA
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan
tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.

RINGKASAN
Insects are among the groups of organisms most likely to be affected by climate change because
climate has a strong direct influence on their development, reproduction, and survival. Moreover,
insects have short generation times and high reproductive rates, so they are more like to
respond quicker to climate change than long-lived organisms, such as plants and
vertebrates. Warming can potentially affect several aspects of insect life-cycle and ecology,
especially those directly controlled by energy availability variables such as degree day
(accumulative temperature needed for development). Consequently, potential responses
include changes in phenological patterns, changes in habitat selection, and expansion and
contraction of geographic and altitudinal ranges.The fossil record provides good evidence
that insects have responded to past changes in climate. Beetle remains clearly illustrate that
species shifted their geographic ranges during the Quaternary in response to the
glacial/interglacial climatic oscillations. Several carabid species living today only in the
boreal regions of Europe, were present in the British Isles when the ice sheets covered most of
northern and central Europe. Conversely, many dung beetle species restricted today to the
south of Europe were living in the British Isles during the thermal maximum of the Last
Interglacial, when the climate of Britain was considerably warmer than it is today. The purpose
of this study is to provide information about the diversity and abundance of insect in selected
forest area. Those data will be used for analyzed the condition of forest in selected area. This
study also (a) will provide an example of how the use of simple theoretically based models
including exogenous perturbations may improve our predictive capacity. Moreover, this
approach provides an opportunity to examine the link between invasive species and climate
change and how new suitable habitat may become available for species whose niche space is
limited in some degree by climatic conditions and (b) the use of different scenarios is absolutely
necessary when the reliability of the predictions is not clear, which is the case of the predicted
future climate change. The use of different scenarios may allow us to examine the sensitivity of
the predictions and to effectively communicate our researches to general public and decision-
makers in our effort to reduce activities which led to global warming and make our earth
sustainable for our future generations. The methodology used for this study such as (a) set up pit
fall trap, malaise trap, and light trap in different trails of forest, (b) observation and sweep net
along trails, (c) Species richness and abundance of insects were determined using Margalef index
and the diversity was calculated using Shannon-Weaver index. The abundance and diversity of
insects will be compared between sampling site with respect to parameter reading. Expected
outcome for this study is published in international journal. TKT has been measured such as (a)
the previous research has been done and will be used for next research, (b) methodology has
been provided by several authors, and (c) technology outcome will be used for national policy
for management of forest reserved.

Kata kunci maksimal 5 kata


Forest reserved, management forest, insect fauna,Indonesia
Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian
tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
Global average surface temperature has increased by around 0.60C during the past
century, with the 1990s being the warmest decade. Temperature changes vary geographically,
greater at higher latitudes; and within the year, greater during the coldest months (Houghton et
al. 2001). There is now a consensus that anthropogenic emissions of CO2 and other
greenhouse gases are ultimately responsible for these changes in climate (Houghton et al.
2001). The Third IPCC report predicts that temperatures will continue to rise during the next
century, with increases of up to 5.80C by the year 2100 (Houghton et al. 2001). Understanding
how these human-induced changes in climate have affected individual species and communities
and will do in the near future, has attracted a vast research effort during the last two decades.
Climate plays a primary role in determining both the geographic distributions of
organisms and the distributions of the habitats upon which they depend. In the past, directional
climate change has resulted in significant shifts in the distributions of species (Davis 1986).
Temperate tree species, for example, migrated at rates of tens of meters per year or more to keep
up with retreating glaciers during the Holocene (Huntley and Birks 1983). If allowed to continue,
greenhouse warming is similarly expected to result in significant shifts in vegetation types. To
illustrate, a recent effort to model the effect of a doubling of greenhouse gas concentrations on
vegetation projected shifts in major vegetation types in 16-65% of the land area of the lower 48
U.S. states, depending on the exact combination of models used (VEMAP Members 1995).
While climatic shifts of this sort have been observed in the past, and can be expected in the
future even in the absence of human activities, the rate of greenhouse warming appears likely to
be unprecedented in at least the last 100,000 years, with a doubling of greenhouse gases
concentrations and associated warming expected to occur within a mere 100 years. Although
poorly understood, the rapidity of the change could have important implications for terrestrial
biodiversity, with the possibility of significant species loss (Malcolm and Markham 1996, 1997).
The exotic wildlife rich with numerous types of flora and fauna leads to endless
discoveries and adventures attracts many ecotourists and people whose wants to give tourist to
their families with good education in nature. This study will be conducted on insect (such as
beetle) at selected reserved forest in Bogor/West Java, in order to investigate whether increasing
magnitude or severity of human disturbance due to tourist activities have decline the abundance,
species richness and/or species diversity of insect.

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan
dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil
penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber
pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
Insects and the environment
Insects are cold-blooded organisms - the temperature of their bodies is approximately the
same as that of the environment. Therefore, temperature is probably the single most important
environmental factor influencing insect behavior, distribution, development, survival, and
reproduction. Insect life stage predictions are most often calculated using accumulated degree
days from a base temperature and biofix point. Some researchers believe that the effect of
temperature on insects largely overwhelms the effects of other environmental factors (Bale et al
2002). It has been estimated that with a 20 C temperature increase insects might experience one
to five additional life cycles per season (Yamamura & Kiritani 1998). Other researcher have
found that moisture and CO2 effects on insects can be potentially important considerations in a
global climate change setting (Coviella and Trumble 1999)

The changes in precipitation will affect insects


There are fewer scientific studies on the effect of precipitation on insects than
temperature. Some insects are sensitive to precipitation and are killed or removed from crops by
heavy rains - in some northeastern US states, this consideration is important when choosing
management options for onion thrips (Reiners and Petzoldt 2005). For some insects that
overwinter in soil, such as the cranberry fruitworm and other cranberry insect pests, flooding the
soil has been used as a control measure (Vincent et al 2003). One would expect the predicted
more frequent and intense precipitation events forecasted with climate change to negatively
impact these insects. Other insects such as pea aphids are not tolerant of drought (Macvean and
Dixon 2001). As with temperature, precipitation changes can impact insect pest predators,
parasites, and diseases resulting in a complex dynamic. Fungal pathogens of insects are favored
by high humidity and their incidence would be increased by climate changes that lengthen
periods of high humidity and reduced by those that result in drier conditions.
Insects are among the groups of organisms most likely to be affected by climate change
because climate has a strong direct influence on their development, reproduction, and survival
(Bale et al. 2002). Moreover, insects have short generation times and high reproductive
rates, so they are more like to respond quicker to climate change than long-lived organisms,
such as plants and vertebrates. Warming can potentially affect several aspects of insect
life-cycle and ecology, especially those directly controlled by energy availability variables
such as degree day (accumulative temperature needed for development).
Consequently, potential responses include changes in phenological patterns, changes
in habitat selection, and expansion and contraction of geographic and altitudinal ranges (Fig.
1).The fossil record provides good evidence that insects have responded to past changes
in climate. Beetle remains clearly illustrate that species shifted their geographic ranges during
the Quaternary in response to the glacial/interglacial climatic oscillations (Coope 1995). Several
carabid species living today only in the boreal regions of Europe, were present in the British
Isles when the ice sheets covered most of northern and central Europe. Conversely, many dung
beetle species restricted today to the south of Europe were living in the British Isles
during the thermal maximum of the Last Interglacial, when the climate of Britain was
considerably warmer than it is today (Coope 1995).
Species responses are expected to be idiosyncratic depending on the flexibility of
different life history characteristics. Bale et al. (2002) proposed that different growth rate and
diapause requirements may influence distributional responses to climate change. Fast growing,
non-diapausing species or those which are not dependent on low temperature to induce diapause,
will respond to warming by expanding their distributions. Thus, climate change will affect
species ranges, with expansion in some species and contractions in others, which in turn will
lead to changes in regional and local diversity (Fig. 1). Climate change can also affect
insects in indirect ways, where the insect responds to climate-induced changes mediated by
other factors. These other factors may include interaction with other species (competition,
predation and parasitism) or for herbivorous insects, host plant

Fig.1. Potential effect of climate change on individual insect species and ways through which
individual species responses could lead to changes in biodiversity and community composition
(modified from Hughes 2000)

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir
dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan
penelitian yang diusulkan.
METODE
Study sites:
Sampling will be conducted on 2019 at minimum two different trails in forest reserved. First
sampling will be at trail one with possibility of limestone forest and the second sampling trails
will be at trail two with possibility of dipterocarp forest.
Insect collection:
Eight light traps, four malaise traps and forty pitfall will be set up at two trails. While setting up
the traps, a sweep net will be used on bushes in the study area to catch insect manually.
Pitfall traps :
The pitfall trap is made up of a plastic jar with 6 cm diameter and total volume of 250 ml. A hole
in the ground will be digging to place each jar beneath the ground. Each jar will be filled up to
half of 70% alcohol. Two twigs will be buried at both sides of the hole and dried leaf will be
placed on the twigs thus preventing the effect of rainfall. The traps will be left in the field for 24
hours before collection. The alcohol will be poured into a plastic bag containing a label made by
pencil and brought back for further processing.
Malaise traps :
The malaise trap is made up of black nylon netting. A collection jar positioned at the topmost
end of the trap and filled with 70% ethyl alcohol. The sweet adour of the alcohol will be ttract
the insect to fly towards it thus entering the jar and caught in it. The alcohol also preserved the
caught insect.
Night sampling using light trap :
Light trapping is made up of white mosquito netting. The 160 watt mercury bulb will be powered
by generator providing light to the light trap. Insect attracted to light will be caught at the net
manually using hand, pill bottle or aspirator.

Databases
Evaluating climate change clearly requires some representation of the future climate. Many
general circulation models (GCMs) have been developed, with two examples that have become
widely used: the CGCM1 model developed by the Canadian Centre for Climate Modeling and
Analysis and another by the Hadley Centre for Climate Prediction and Research. This problem
has been addressed through modeling and interpolation techniques that project GCM predictions
to ecologically meaningful spatial and temporal scales. (Kittel et al. 1995), which has produced
a database of precipitation and daily temperature maximums and minimums at a 0.5 0 grid
resolution for the contiguous some country between 1895 and 2100.

Assessment of Insect
At each sampling site, malaise traps, pitfall traps and light traps will be set up. Sampling method
followed methods used by Fauziah Abdullah (2005, 2006, 2007), Fauziah Abdullah and Ibnu
Sina (2009) and Fauziah Abdullah and Shamsulaman (2010).
Quantitative evaluation
Climate matching, or climate matrix estimation, is a commonly used method to assess the impact
of climate change on insect distributions. It is based on the premise that the current distribution
corresponds to suitable climatic conditions for a species (Sutherst et al. 2000). This approach has
been programmed into the CLIMEX software system, and the analysis and conclusions are
usually simple and straightforward (Fleming 1996). For this reason, a large body of literature
exists in which this approach has been used (Sutherst and Maywald 1999).

Population dynamics modeling


Given that these were experimental populations with a continuous supply of food and without
natural enemies, their population dynamics are expected to be dominated by a first order density
dependent feedback (Berryman 1999). Hence we used a simple model of intra-specific
competition, Ricker’s equation (Ricker 1954), to model the basic structure of the influence of
endogenous and exogenous forces.

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL

Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Survey area
Administrative materials (letter of
2 permission, approvals from departments,
etc)
3 Purchasing materials for research
4 Collecting data on the field
5 Progress report
Analysis and assessment data collected
6
from the field
7 Final report
8 Manuscript for international publication
9 Monitoring and evaluation

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

DAFTAR PUSTAKA
1. Bale J S et al 2002 Herbivory in global climate change research: direct effects of rising
temperature on insect herbivores. Global Change Biol. 8 1–16
2. Cammell M, Knight J, 1992. Effects of climatic change on the population dynamics of crop
pests. Adv. Ecol.Res. 22, 117–162.
3. Carlos E. Coviella, and John T. Trumble. 1999. Effects of Elevated Atmospheric Carbon
Dioxide on Insect-Plant Interactions. Conservation Biology. Vol 3 (4).
4. Davis, M.B. 1986. Climatic instability, time lags, and community disequilibrium. IN:
Community ecology. Ed. by Diamond, J. and T. J. Case. Harper and Row, Publishers,
New York, pp. 269-284.
5. Fauziah Abdulah.2005 The Beetle Assemblage of Langkawi Island. Malaysian Journal of
Science, 24 (Langkawi Special Issue). pp. 185-198. ISSN 13943065
6. Fauziah Abdullah and Ibnu Sina. 2009. Rove Beetles (Coleoptera: Staphylinidae) of
Lanjak Entimau, Sarawak, East Malaysia. International Journal of Zoological Research
5(3)126-135
7. Fauziah Abdullah and Kamarulnizam Shamsulaman. 2010. Ground Beetle (Coleoptera:
Carabidae) at Lanjak Entimau, Sarawak, Malaysia. Journal of Entomology 7 (1): 44-53,
8. Fauziah Abdullah. 2006 Diversity of Beetles in North East Langkawi Islands, Malaysia.
Malayan Nature Journal 2006, 54(4).419-431 ISSN0025-1291 (ISI/SCOPUS Cited
Publication)
9. Fauziah Abdullah. 2007. Diversity and Abundance of Beetle Fauna at the South western
side of Endau-Rompin National Park, Johore, Malaysia. In Biodiversity at Selai, Endau-
Rompin, Johore Ed. Haji Mohamed and Mohamed Zakaria.ISBN 978-983-42197-0-
3 (Non-ISI/Non-SCOPUS Cited Publication)
10. Houghton, J. T., Y. Ding, D. J. Griggs, M. Noguer, P. J.Van Der Linden, and D. Xiaosu,
Eds., 001: Climate Change 2001: The Scientific Basis: Contributions of Working Group I
to the Third Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change.
Cambridge University Press, 881 pp.
11. Hughes, C.L., J.K. Hill & C. Dytham, 2003. Evolutionary trade-off between reproduction
and dispersal in populations at expanding range boundaries. Proceeding of the Royal
Society of London B 270: S147-S150.
12. Huntley, B and H.J.B. Birks. 1983. An atlas of past and present pollen maps of Europe:
0-13,000 years ago. Cambridge University Press, Cambridge, UK.
13. Kittel TGF, Rosenbloom NA, Painter TH, and Schimel DS. 1995. The VEMAP integrated
database for modeling United States ecosystem/vegetation sensitivity to climate change. J
Biogeography 22: 857–62.
14. Malcolm, J.R. and A. Markham. 1997. Climate change threats to the National Parks and
protected areas of the United States and Canada. World Wildlife Fund, Washington, DC
15. Malcolm, J.R. and A. Markham. 1996. Ecosystem resilience, biodiversity, and climate
change: setting limits. Parks 6:38-49.
16. Mcvean, R. and A. F. G. Dixon. 2001. The effect of plant drought-stress on populations of
the pea aphid Acyrthosiphon pisum. Ecol. Entomol. 26: 440-443.
17. Reiners, S and C. Petzoldt. 2005. Integrated Crop and Pest Management Guidelines for
Commercial Vegetable Production. Cornell Cooperative Extension publication Vol 124.
USA
18. VEMAP Members (27 authors) 1995. Vegetation/ecosystem modeling and analysis
project: Comparing biogeography and biogeochemistry models in a continental-scale
study of terrestrial ecosystem responses to climate change and CO 2 doubling. Global
Biogeochemical Cycles 9:407-437.
19. Vincent, C., G. Hallman, B. Panneton, and F. Fleurat-Lessardú. 2003. Management of
agricultural insects with physical control methods. Ann Rev Entomol 48: 261-281.
20. Ward N, Masters G, 2007. Linking climate change and species invasion: an illustration
using insect herbivores. Glob. Chang. Biol. 13, 1605–1615.
21. Yamamura, K.and Kiritani, K.1998. A simple method to estimate the potential increase in the
number of generations under global warming in temperate zones. Journal of Applied
Entomology and Zoology. 33(2) p. 289-298.
LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL
A. BIODATA KETUA PENGUSUL

Nama IBNU SINA S.P, M.Sc.

NIDN/NIDK 0427027505

Pangkat/Jabatan -/Tidak Punya

E-mail ibnu.sina@unpam.ac.id

ID Sinta 6001389

h-Index 2

Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Pathogenicity of
Entomopathogenic Fungi International Journal of
Metarhizium anisopliae to Red Creative Research and
1 first author http://ijcrs.org/iss
Stripe Weevil Rhynchophorus Studies, 2018, 2, 2, 0249-
schach Oliv. (Coleoptera: 4655
Curculionidae) on Sago Palm

Pathogenicity of
Entomopathogenic Fungi International Journal of
Metarhizium anisopliae to Red Creative Research and
2 http://ijcrs.org/iss
Stripe Weevil Rhynchophorus Studies, 2018, 2, 2, 0249-
schach Oliv.(Coleoptera: 4655
Curculionidae) on Sago Palm

Larvicidal Activities of Extract


Flower Averrhoa bilimbi L.
International Journal of
Towards Important Species
3 first author Zoological Sciences, 2016, http://docsdrive.com
Mosquito, Anopheles
12, 1, 1811-9778
barbirostris (Diptera:
Culicidae).

Traditional Knowledge on
Studies on Ethno Medicine,
4 Malaria of Gayo People in http://krepublishers
2016, 10, 4, 2456-6772
Central Aceh, Indonesia

Traditional Knowledge on
Studies Ethno Medicine,
5 Malaria of Gayo People in co-author https://www.research
2016, 10, 4, 2456-6772
Central Aceh, Indonesia

Beetle Diversity at Gunung Asia Life Sciences, 2012, 21,


6 co-author https://www.research
Benom Malaysia 1, 0117-3375

Response of the male


bagworm moth Metisa plana
Walker (Lepidoptera: Asia Life Sciences, 2012, 21,
7 co-author http://repository.um
Psychidae) towards female 2, 0117-3375
bagworm pheromone lure in
wind tunnel bioassays

Rove Beetles (Coleoptera:


International Journal of
Staphylinidae) of Lanjak
8 co-author Zoological Sciences, 2009, 5, http://www.docsdrive
Entimau, Sarawak, East
3, 1811-9778
Malaysia
Leaf beetle
(Coleoptera:Chrysomelidae) Malaysian Forester, 2008, 71,
9 co-author http://repository.um
Fauna at Lake Kenyir, in 2, 0302-2935
Terengganu, Malaysia

The Ground Beetle Fauna


(Coleoptera: Carabidae) of Pakistan Journal of Biological
10 Kenyir Water Catchment, co-author Sciences, 2008, 11, 21, http://repository.um
Terengganu, Peninsular 1028-8880
Malaysia

The Potential of Soursop Seed


Extract Annona muricata Linn
Malaysian Journal of
as a Biopesticide against
11 co-author Science, 2003, 22, 2, 1394- https://umexpert.um.
Aphids Aphis gossypii Glover
3065
(Homoptera: Aphididae) on
Chilly

Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Buku

Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan

Perolehan KI

Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)

Management Of
Red Stripped
Weevil
Rhynchiphorus
1 2019 Hak Cipta EC00201931448, Granted -
Schach Oliver
(Coleoptera :
Curcuilionidae) On
Sago Plant,
B. ANGGOTA PENGUSUL 1

Nama ISKANDAR ZULKARNAEN M.Ud

NIDN/NIDK 0405077907

Pangkat/Jabatan -/Tidak Punya

E-mail -iszul0579@gmail.com

ID Sinta 6163292

h-Index 0

Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Buku

Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan

Perolehan KI

Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
LAMPIRAN 3. BUKTI PEROLEHAN KI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SURAT PENCATATAN
CIPTAAN
Dalam rangka pelindungan ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra berdasarkan Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dengan ini menerangkan:

Nomor dan tanggal permohonan : EC00201931448, 1 Maret 2019

Pencipta
Nama : Ibnu Sina, S.P., M.Sc.
Alamat : Jl. H. Buang II No.1, RT.003, RW.007, Ulujami, Pesanggrahan,
Jakarta Selatan, Dki Jakarta, 12250
Kewarganegaraan : Indonesia

Pemegang Hak Cipta


Nama : Universitas Pamulang
Alamat : Jalan Surya Kencana No.1 Pamulang Barat, Tangerang Selatan,
Banten, 15412
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Ciptaan : Karya Tulis (Disertasi)
Judul Ciptaan : Management Of Red Stripped Weevil Rhynchiphorus Schach
Oliver (Coleoptera : Curcuilionidae) On Sago Plant
Tanggal dan tempat diumumkan untuk pertama : 18 Januari 2013, di Kuala Lumpur
kali di wilayah Indonesia atau di luar wilayah
Indonesia
Jangka waktu pelindungan : Berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak Ciptaan tersebut
pertama kali dilakukan Pengumuman.
Nomor pencatatan : 000136373

adalah benar berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Pemohon.


Surat Pencatatan Hak Cipta atau produk Hak terkait ini sesuai dengan Pasal 72 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta.

a.n. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL

Dr. Freddy Harris, S.H., LL.M., ACCS.


NIP. 196611181994031001

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)


PERSETUJUAN USULAN

Nama Pimpinan Nama Unit Lembaga


Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Sebutan Jabatan Unit
Pemberi Persetujuan Pengusul

LEMBAGA
Dr. ALI PENELITIAN DAN
29 September 2018 1 Oktober 2018 MADDINSYAH S.E., KETUA LPPM PENGABDIAN
M.M KEPADA
MASYARAKAT
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat
http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/

PROTEKSI ISI PROPOSAL


Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian

PROPOSAL PENELITIAN 2018


ID Proposal: b148a239-a472-47f2-82c5-b7e82c887654
Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2019 s.d. tahun 2019

1. JUDUL PENELITIAN

Pengembangan Digital Literacy Massive Open Online Courses (DL-MOOCs) untuk Meningkatkan
Literasi Digital Mahasiswa Generasi Milenial

Bidang Fokus RIRN / Bidang


Tema Topik (jika ada) Rumpun Bidang Ilmu
Unggulan Perguruan Tinggi

Hasil pendidikan
Sosial Humaniora, Seni Budaya,
dan
Pendidikan Penelitian Lapangan Pendidikan Teknologi Pendidikan
pembentukan
Dalam Negeri (Kecil)
karakter bangsa

Kategori
(Kompetitif Strata (Dasar/ SBK (Dasar, Target Lama
Skema
Nasional/ Terapan/ Terapan, Akhir Penelitian
Penelitian
Desentralisasi/ Pengembangan) Pengembangan) TKT (Tahun)
Penugasan)

Penelitian Penelitian
SBK Riset SBK Riset
Kompetitif Dosen 6 1
Pembinaan/Kapasitas Pembinaan/Kapasitas
Nasional Pemula

2. IDENTITAS PENGUSUL

Perguruan
Program Studi/
Nama, Peran Tinggi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index
Bagian
Institusi

IMAM FITRI
Pendidikan
RAHMADI Universitas
Pancasila Dan 6029737 0
Pamulang
Kewarganegaraan
Ketua Pengusul

ETI HAYATI
S.Pd, M.Pd Pendidikan
Universitas
Pancasila Dan 6159887 0
Pamulang
Anggota Kewarganegaraan
Pengusul 1

3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)


Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan
penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra
4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
Luaran Wajib

Status target capaian (accepted, Keterangan (url dan nama jurnal,


Tahun
Jenis Luaran published, terdaftar atau granted, penerbit, url paten, keterangan
Luaran
atau status lainnya) sejenis lainnya)

1 Model produk -

Luaran Tambahan

Status target capaian (accepted, Keterangan (url dan nama jurnal,


Tahun
Jenis Luaran published, terdaftar atau granted, penerbit, url paten, keterangan sejenis
Luaran
atau status lainnya) lainnya)

Publikasi Ilmiah The Turkish Online Journal of


1 Jurnal reviewed Educational Technology |
Internasional http://www.tojet.net/

Publikasi Ilmiah
Jurnal Teknologi Pendidikan |
1 Jurnal Nasional accepted/published
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jtp
Terakreditasi

Luaran ini ditargetkan untuk dapat


1 Hak Cipta terdaftar
dicapai pada akhir tahun 2019

5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya PPM mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan
maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi
12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 20,000,000
Tahun 1 Total Rp. 20,000,000

Biaya
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Total
Satuan

Narasumber ahli desain


HONOR Jam 20.00 30,000 600,000
pembelajaran

Narasumber ahli desain


HONOR Jam 20.00 30,000 600,000
software

HONOR Narasumber ahli materi Jam 20.00 30,000 600,000

Pengembangan video
HONOR Jam 20.00 30,000 600,000
pembelajaran

Penyusunan instrumen
HONOR Jam 20.00 30,000 600,000
penelitian

Penyusunan pedoman dan


HONOR Jam 20.00 30,000 600,000
buku petunjuk

BELANJA BARANG NON Kamera DSLR standar


Hari 4.00 400,000 1,600,000
OPERASIONAL LAINNYA video

BELANJA BARANG NON


Konsumsi uji coba lapangan Paket 1.00 625,000 625,000
OPERASIONAL LAINNYA

BELANJA BARANG NON


Laporan Eksemplar 5.00 75,000 375,000
OPERASIONAL LAINNYA

BELANJA BARANG NON Laptop MacBook Pro


Hari 7.00 100,000 700,000
OPERASIONAL LAINNYA standar editing video

Laptop MacBook Pro


BELANJA BARANG NON
standar pengembangan Hari 28.00 100,000 2,800,000
OPERASIONAL LAINNYA
software
Biaya
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Total
Satuan

BELANJA BARANG NON


Publikasi Artikel 1.00 500,000 500,000
OPERASIONAL LAINNYA

BELANJA BARANG NON


Seminar Hasil Hari 1.00 1,000,000 1,000,000
OPERASIONAL LAINNYA

BELANJA BAHAN ATK Paket 1.00 1,500,000 1,500,000

BELANJA BAHAN Domain .co.id Nama 1.00 300,000 300,000

BELANJA BAHAN Fotocopy Paket 1.00 1,000,000 1,000,000

BELANJA BAHAN Hosting Tahun 1.00 1,500,000 1,500,000

BELANJA BAHAN Internet Bulan 8.00 200,000 1,600,000

BELANJA BAHAN Pulsa Bulan 8.00 100,000 800,000

BELANJA BAHAN Surat menyurat Paket 5.00 100,000 500,000

BELANJA PERJALANAN Perjalanan ke lokasi


Lokasi 3.00 200,000 600,000
LAINNYA narasumber ahli

BELANJA PERJALANAN Perjalanan ke lokasi


Hari 6.00 100,000 600,000
LAINNYA penelitian

BELANJA PERJALANAN Perjalanan ke lokasi


Hari 2.00 200,000 400,000
LAINNYA perekaman video
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan
tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.

RINGKASAN
Menghadapi era revolusi industri 4.0 dan menyikapi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) pada abad 21, mahasiswa generasi milenial perlu dibekali dengan literasi
digital yang memadai. Lebih khusus, mahasiswa generasi milenial perlu dibekali dengan literasi
digital untuk keperluan akademik (digital literacy for academic purposes) supaya dapat sukses
belajar pada era pembelajaran digital. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah
mengembangkan pusat literasi digital mahasiswa generasi milenial. Sebagai upaya mewujudkan
tujuan jangka panjang tersebut, direncanakan beberapa penelitian, yaitu; 1) pengembangan
massive open online courses (MOOCs) literasi digital mahasiswa generasi milenial; 2)
pengembangan sumber belajar literasi digital mahasiswa generasi milenial; 3) pengembangan
pelatihan literasi digital mahasiswa generasi milenial. Jadi, penelitian ini merupakan salah satu
penelitian yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan jangka panjang. Penelitian dilakan dengan
metode penelitian dan pengembangan atau yang biasa disebut sebagai research and development
(R&D). Penelitian bertujuan untuk mengembangan MOOCs yang berfokus pada materi literasi
digital untuk keperluan akademik (digital literacy for academic purposes) dalam rangka
meningkatkan literasi digital mahasiswa generasi milenial supaya dapat sukses belajar pada era
pembelajaran digital (digital learning). Penelitian dapat bermanfaat secara langsung dalam
meningkatkan literasi digital mahasiswa generasi milenial, dan secara tidak langsung,
pengembangan MOOCs pada materi literasi digital, terutama literasi digital untuk keperluan
akademik (digital literacy for academic purposes), dapat melengkapi beberapa MOOCs yang
sudah ada di Indoneisa maupun dunia dan semakin memperkuat dan meningkatkan peran
perguruan tinggi sebagai promotor gerakan literasi digital di Indonesia. Penelitian dan
pengembangan direncanakan untuk dilakukan selama 8 bulan. Uji coba produk yang
dikembangkan dilakukan pada mahasiswa tahun pertama (semester 1 dan 2) program studi
Pendidikan Pancasilan dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Universitas Pamulang. Penelitian direncanakan untuk dapat menghasilkan luaran berupa
3 artikel ilmiah yang direncanakan dimuat pada; 1) jurnal nasional ber-ISSN: Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan; 2) Jurnal nasional terakreditasi: Jurnal Teknologi Pendidikan; 3) Jurnal
internasional terindeks Scopus: The Turkish Online Journal of Educational Technology, dan hak
kekayaan intelaktual (HKI) berupa hak cipta, yang mana luaran ditargetkan untuk dapat dicapai
pada akhir tahun 2019. Tingkat kesiapan teknologi (TKT) penelitian ditargetkan pada TKT jenis
software level 6 yaitu validasi modul dan/atau sub sistem dalam lingkungan “end-to-end” yang
relevan. Hasil penelitian dapat berkontribusi terhadap bidang ilmu teknologi pendidikan dalam
inisiasi pemanfaatan MOOCs untuk meningkatkan literasi digital mahasiswa generasi milenial,
dan berkontribusi pada bidang ilmu bahasa indonesia dengan menghasilkan teori baru tentang
literasi digital yang dikhususkan untuk keperluan akademik (digital literacy for academic
purposes).

Kata kunci maksimal 5 kata


Literasi digital; mahasiswa generasi milenial; MOOCs
Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian
tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
Menghadapi era revolusi industri 4.0 generasi milenial perlu dibekali dengan literasi digital
yang memadai. Era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan teknologi digital yang super pintar
(Schwab, 2016) membutuhkan literasi yang tidak hanya sekadar literasi berupa baca, tulis, dan
hitung (calistung). Membekali literasi digital kepada generasi milenial dapat mendorong
terwujudnya generasi yang unggul dan berdaya saing di masa depan.
Literasi digital juga diperlukan dalam menyikapi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) pada abad 21. Perkembangan TIK saat ini, telah membuat hampir segala
aktivitas warga masyarakat (citizen) menjadi berbasis digital. Termasuk salah satunya dalam
pembelajaran yang saat ini mengarah para era pembelajaran digital (digital learning). Literasi
digital merupakan salah satu dari sembilan elemen dalam kewargaan digital (digital citizenship)
(Ribble dan Bailey, 2007:10). Maka, membekali literasi digital yang memadai bagi generasi
milenial dapat mendorong terwujudnya warga digital (digital citizen) yang dapat dengan arif dan
bijaksana hidup di dunia digital.
Urgensi literasi digital telah memicu berbagai pemangku kepentingan (stakeholders), baik
dari organisasi pemerintah maupun non pemerintah, untuk berkolaborasi menginisiasi gerakan
literasi digital. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menginisiasi
Gerakan Literasi Nasional (GLN) pada tahun 2016, GLN melingkupi gerakan literasi di sekolah,
keluarga, dan masyarakat, yang mana salah satu literasi yang digalakkan adalah literasi digital
(Tim GLN, 2017: 8). Satu tahun berikutnya, pada tahun 2017, Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo) berkolaborasi dengan berbagai kalangan non pemerintah menginisiasi
Gerakan Nasional Literasi Digital #SiBerkrasi (Kominfo, 2017), yang berfokus penanggulangan
kontek negatif di Internet seperti berita bohong (hoax), ujaran kebencian (hate speech),
cyberbullying, pornografi, penipuan, dan radikalisme.
Meskipun berberapa gerakan literasi digital telah diinisiasi dan digalakkan oleh para
pemangku kepentingan (stakeholders), belum ada gerakan yang berfokus pada literasi digital
untuk keperluan akademik (digital literacy for academic purposes). Mengacu pada 7 elemen
digital literasi (Jisc, 2014), gerakan literasi digital yang sudah ada, lebih pada literasi informasi
(information literacy), literasi media (media literacy), dan literasi Teknologi Informasi dan
Komunikasi (ICT literacy). Belum ada gerakan yang berfokus pada komunikasi dan kolabirasi
(communication and collaboration), manajemen karir dan identitas (career & identity
management), keilmuan digital (digital scholarship), dan keterampilan belajar (learning skills).
Padahal pada abad 21 dengan era pembelajaran digital, mahasiswa generasi milenial sangat
membutuhkan literasi digital untuk dapat sukses secara akademik.
Meskipun belum banyak, kajian tentang literasi digital untuk keperluan akademik (digital
literacy for academic purposes) sudah mulai dilakukan oleh Shariman, Razak, dan Noor (2012)
yang mengkaji tentang kompetensi literasi digital untuk kebutuhan akademik (digital literacy
competence for academic needs) pada mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Malaysia, dan
Ukwoma, Iwundu, dan Iwundu (2016) yang mengkaji keterampilan literasi digital yang dimiliki
dan digunakan mahasiswa University of Nigeria Nsukka (UNN) untuk menyelesaikan pekerjaan
akademik. Sudah adanya beberapa penelitian yang mengkaji tentang literasi digital untuk
keperluan akademik menunjukkan bahwa kajian ini penting dan perlu untuk terus dikaji secara
lebih mendalam.
Meningkatkan literasi digital melalui MOOCs merupakan cara yang tepat, karena melalui
berbagai aktvitas belajar dalam MOOCs itu sendiri, secara tidak langsung sudah membantu
meningkatkan keterampilan literasi digital (Stewart, 2013). Studi yang dilakukan oleh Littlejohn,
Beetham, dan McGill (2012) menunjukkan bahwa mengikuti pembelajaran dalam lingkungan
belajar online dapat otomatis mengembangkan keterampilan literasi digital. MOOCs yang
diintegrasikan dengan program akademik dan kurikulum dapat meningkatkan kinerja akademik
(Lambert dan Alony, 2015).

Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya. Supaya penelitian ini
memiliki kajian yang fokus dan mendalam. Maka, masalah penelitian dibatasi pada belum
adanya MOOCs yang berfokus pada materi literasi digital, terutama literasi digital untuk
keperluan akademik (digital literacy for academic purposes) dalam rangka meningkatkan literasi
digital mahasiswa generasi milenial supaya dapat sukses belajar pada era pembelajaran digital
(digital learning).
Rumusan Masalah
Penelitian ini mengajukan rumusan masalah sebagai berikut; bagaimana mengembangan
MOOCs yang berfokus pada materi literasi digital untuk keperluan akademik (digital literacy for
academic purposes) dalam rangka meningkatkan literasi digital mahasiswa generasi milenial
supaya dapat sukses belajar pada era pembelajaran digital (digital learning)?

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan MOOCs yang berfokus pada materi literasi
digital untuk keperluan akademik (digital literacy for academic purposes) dalam rangka
meningkatkan literasi digital mahasiswa generasi milenial supaya dapat sukses belajar pada era
pembelajaran digital (digital learning).

Manfaat Penelitian
Penelitian dapat bermanfaat secara langsung dalam meningkatkan literasi digital mahasiswa
generasi milenial supaya dapat sukses belajar pada era pembelajaran digital (digital learning).
Secara tidak langsung, pengembangan MOOCs pada materi literasi digital, terutama literasi
digital untuk keperluan akademik (digital literacy for academic purposes), dapat melengkapi
beberapa MOOCs yang sudah ada di Indoneisa maupun dunia. Selain itu, pengembangan
MOOCs literasi digital yang diinisiasi oleh peneliti dari perguruan tinggi, semakin memperkuat
dan meningkatkan peran perguruan tinggi sebagai promotor gerakan literasi digital di Indonesia.

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan
dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil
penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber
pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
Massive Open Online Courses (MOOCs)
Massive Open Online Courses atau yang biasa disingkat MOOCs merupakan platform
pembelajaran online dan terbuka yang dapat diikuti secara masif. MOOCs merupakan bagian
dari pembelajaran jarak jauh (distance learning) dengan skala yang lebih masif (Pomerol,
Epelboin, dan Thouty, 2015: 1). Munculnya MOOCs berawal dari gerakan sumber belajar
terbuka (Open Educational Resources – OER), salah satunya diinisiasi oleh Massachusetts
Instutute of Technology (MIT) OpenCourseWare (OVCW) yang membuka konten kursus
melalui internet kepada para pemelajar, pebelajar di institusi pendidikan, dan pebelajar
independen pada tahun 2002 (Haber, 2014: 34).
MOOCs pertama kali ditawarkan oleh Stephen Downes dan George Siemens dengan kursus
bernama “Connectivism and Connective Knowledge 2008 (CCK08)” di University of Manitoba
pada tahun 2008 (Downes, 2017: 16). Evolusi MOOCs menghadirkan 2 model yaitu cMOOCs
(2008) dan xMOOC (2011) yang memiliki karakteristik yang sangat berbeda (Haber, 2014: 40);
cMOOCs menakankan pada konektivitas sedangkan xMOOCs menekankan pada ekstensi kursus
yang diselenggarakan perguruan tinggi (Rhoads, 2015: 63). Saat ini, MOOCs banyak digunakan
oleh perguruan tinggi untuk membuka sebagian dari mata kuliah yang dimiliki kepada
masyarakat umum. Berikut ini time line evolusi MOOCs.

Gambar 2.1 Time Line Evolusi MOOCs


Perkembangan MOOCs mendisrupsi penyelenggaraan institusi pendidikan. MOOCs telah
menjadi inovasi yang mendisrupsi model pendidikan di perguruan tinggi yang menawarkan
fleksibilitas, kemudahan akses, dan kecepatan penyelesaian dengan biaya yang murah bagi siapa
saja yang tertarik untuk belajar (Yuan dan Powell, 2013:13). Hadirnya MOOCs mebuat institusi
pendidikan berpikir ulang tentang mata kuliah yang akan ditawarkan dengan cara belajar yang
berbeda dan pengalaman belajar yang unik (Conole, 2016: 14). MOOCs telah memberikan
berbagai nilai tambah dan keuntungan dalam dunia pendidikan (Waks, 2016:1).
Dalam penelitian ini, digital literacy MOOCs (DL-MOOCs) akan dikembangkan
menggunakan konsep cMOOCs yang menekankan pada konektivitas dan komunitas. DL-
MOOCs bukan merupakan ekstensi kursu atau mata kuliah dari perguruan tinggi. Melainkan,
kursus-kursus baru yang dikembangkan dengan materi literasi digital untuk keperluan akademik
(digital literacy for academic purposes) dalam rangka meningkatkan literasi digital mahasiswa
generasi milenial supaya dapat sukses belajar pada era pembelajaran digital (digital learning).
 

Digital Literacy
Digital Literacy atau literasi digital merupakan konsep yang pertama kali dicetuskan oleh
Paul Gilster melalui buku Digital Literacy yang ditulis pada tahun 1997. Pada wawancara kepada
Gilster yang dilakukan oleh Carolyn R. Poor senior editor Educational Leadership, Gislter
menyatakan bahwa literasi digital merupakan “the ability to understand information and – more
important – to evaluate and integrate information in multiple formats that the computer can
deliver” (Poor, 1997). The American Library Association’s (ALA) Digital Literacy Task Force
(2013) mendefinisikan literasi digital sebagai “the ability to use information and communication
technologies to find, evaluate, create, and communicate information, requiring both cognitive
and technical skills.” Jisc (2014) menambahkan bahwa “…those capabilities which fit an
individual for living, learning and working in a digital society.”
Pada definisi di atas, Gilster menekankan pada kemampuan kognitif terhadap informasi,
sedangkan ALA menekankan pada kemampuan teknik dalam mengoperasikan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK), sementara Jisc melihat pada tujuan literasi digital. Berdasarkan
3 definisi di atas, dapat dimaknai bahwa literasi digital merupakan kemampuan individu untuk
mencari, memahami, mengevaluasi, membuat, mengintegrasikan, dan mengkomunikasikan
informasi pada berbagai perangkat TIK untuk dapat hidup, belajar, dan bekerja dalam sebuah
masyarakat digital.
Literasi digital merupakan pondasi untuk dapat sukses dalam bidang akademik pada era
digital (siapa, tahun). Littlejohn, Beetham, dan McGill (2012) dalam konteks akademik,
mendefinisikan literasi digital sebagai “the capabilities required to thrive in and beyond
education, in an age when digital forms of information and communication predominate.”
Literasi digital dilandasi dari 3 prinsip esensial; 1) skills and knowledge to access and use a
variety of hardware devices and software applications; 2) adeptness to understand and critically
analyze digital content and applications; 3) ability to create with digital technology (Media
Awareness Network, 2010).
Dalam penelitian ini, literacy digital lebih diarahkan pada literasi digital untuk keperluan
akademik (digital literacy for academic purposes) yang berfokus pada kemampuan kognitif
mahasiswa generasi milenial supaya dapat sukses belajar pada era pembelajaran digital (digital
learning). Model piramid di atas digunakan sebagai acuan dalam proses meningkatkan literasi
digital melalui DL-MOOCs yang akan dikembangkan.
 

Generasi Milenial
Generasi milenial merupakan generasi yang lahir pada awal tahun 1980-an hingga akhir
tahun 2000-an. Kata milenial pertama kali dicetuskan oleh Neil Howe dan William Strauss
dalam buku berjudul Generations: The History of Amarica’s Future yang ditulis pada tahun
1991. Generasi milenial juga disebut dengan generasi Y, yang mana istilah ini pertama kali
dicetuskan oleh Advertising Age pada tahun 1993 untuk menggambarkan remaja yang berumur
11 tahun atau lebih muda dan remaja yang akan lahir pada 10 tahun berikutnya. Selain disebut
generasi Y, generasi milenial dalam beberapa literatur juga disebut dengan generasi me dan
generasi we. Generasi milenial adalah lanjutan dari tiga generasi sebelumnya, yaitu generasi X
(1965-1980), baby boomers (1946-1964), dan silent atau traditionalist (1928-1945).
Seperti namanya, generasi milenial berkembang pada era Milenium, sebuah era dengan
perubahan yang sangat cepat (KPMG, 2017) terutama perubahan dalam bidang teknologi (People
Scout, 2016:3). Mereka adalah generasi pertama yang menjadi dewasa pada era Milenium baru
yang diyakini akan membawa banyak perubahan (Frey, 2018: 6). Hadir dengan penuh percaya
diri, ekspresif, liberal, ceria, dan terbuka dengan perubahan (Pew Research Center, 2010:1);
pintar, terdidik, berpikiran terbuka, dan independen (Greenberg dan Weber, 2008:13); mudah
bergaul, optomis, bertalenta, berpendidikan baik, kolaboratif, berpikiran terbuka, berpengaruh,
dan berorientasi pada pencapaian (Raines, 2003: 11); berjumlah lebih banyak, lebih sejahtera,
berpendidikan lebih baik, dan lebih beragam secara etis (Howe dan Srauss, 2000: 4).
Berdasarkan beberapa ciri di atas, terlihat bahwa generasi milenial merupakan generasi yang
sangat unik, memiliki karakter yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.
Debard dan Coomes (2004) yang dikutip oleh Reeves dan Oh (2008) membuat perbedaan
karakter antara baby boomers, generasi X, dan generasi Milenial yang ditinjau berdasarkan 12
kriteria.
Tabel 2.1 Perbedaan Karakter Generasi berdasarkan 12 Kriteria
Views toward Boomers Gen Xers Millennials
Level of trust Confident of self, not Low toward authority High toward authority
authority

Loyalty to institutions Cynical Considered naive Committed


Most admire Taking charge Creating enterprise Following a hero of
integrity
Career goals Build a stellar career Build a portable career Build parallel careers
Rewards Title and corner office Freedom not to do Meaningful work
Parent–child Receding Distant Intruding
involvement
Having children Controlled Doubtful Definite
Family life Indulged as children Alienated as children Protected as children
Education Freedom of expression Pragmatic Structure of
accountability
Evaluation Once a year with “Sorry, but how am I Feedback whenever I
documentation doing?” want it
Political orientation Attack oppression Apathetic, individual Crave community
The big question What does it mean? Does it work? How do we build it?
Generasi milenial merupakan generasi pemeran utama dalam berbagai bidang pada awal
hingga pertengahan abad 21. Pada tahun 2020, generasi milenial berada pada rentang usia 20
hingga 40 tahun, merupakan usia produktif yang akan menjadi tulang punggung perekonomian
Indonesia (Ali dan Purwandi, 2016: 14). Lebih lanjut, generasi milenial dinilai akan menjadi
salah satu pemegang estafet bonus demografi Indonesia 2020-20130 (Ali dan Purwandi, 2017:
32). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke-26 (2009-2014), Mohammad Nuh, menilai bahwa
generasi milenial berperan strategis dan sebagai pemegang kunci dalam perwujudan Indonesia
Emas tahun 2045, maka menurutnya generasi ini perlu diperhatikan secara khusus (Nuh, 2017).
Dalam penelitian ini, generasi milenial difokuskan pada para mahasiswa yang sedang kuliah
pada tahun pertama. Pemfokusan dilakukan demi dapat melakukan penelitian yang mendalam
dan komprehensif. Meningkatkan literasi digital mahasiswa generasi milenial pada tahun
pertama dimaksudkan untuk membekali literasi digital sejak dini dalam menempuh pendidikan
di perguruan tinggi.
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir
dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan
penelitian yang diusulkan.
METODE
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan reserach and development (R&D) atau penelitian dan
pengembangan yang akan meneliti tentang literasi digital dan mengembangkan MOOCs dengan
konten literasi digital untuk keperluan akademik (digital literacy for academic purposes) dalam
rangka meningkatkan literasi digital mahasiswa generasi milenial supaya dapat sukses belajar
pada era pembelajaran digital (digital learning).
Pada bidang pendidikan, Borg and Gall (1983: 772) mendefinisikan R&D sebagai “a
process used to develop and validate educational products.” Sugiono (2009: 407), dalam
konteks yang lebih umum, mendefiniskan penelitian dan pengembangan sebagai suatu metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji keefektifan produk. Maka dalam
penelitian ini, R&D terhadap MOOCs dilakukan dengan mengembangkan sekaligus memvalidasi
keefektifannya.
Penelitian dan pengembangan dikenal sebagai penelitian yang bersifat longitudinal. Pun
demikian, tidak berarti penelitian ini tidak bisa dibatasi dalam kurun waktu tertentu. Penelitian
dan pengembangan dapat dibatasi pada sejauh mana tingkat pengambangan yang akan
dilakukan. Mengacu pada 10 tahap penelitian dan pengembangan Borg and Gall (1983: 775),
mengingat bahwa Penelitian Dosen Pemula (PDP) hanya berjangka waktu satu tahun, maka
penelitian pengambangan ini dibatasi hanya sampai pada tahap yang ke-4, yaitu uji coba
lapangan awal dalam skala terbatas.

Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Program Studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Pamulang. Prodi PPKn digunakan sebagai lokasi uji coba lapangan awal dalam skala terbatas
terhadap MOOCs yang akan dikembangkan dalam penelitian. Lokasi ini dipilih atas dasar
keterjangkauan dan akses penelitian.
Uji coba lapangan awal dalam skala terbatas dilakukan pada mahasiswa yang kuliah pada
tahun pertama. Hal ini ditentukan atas pertimbangan bahwa mahasiswa yang kuliah pada tahun
pertama merupakan mahasiswa yang belum lama lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sehingga mereka masih memerlukan banyak peningkatan terkait literasi digital dalam dunia
akademik.

Model Penelitian
Pada dasarnya, penelitian ini mengandung 2 proses pengembangan, yaitu pengembangan
pembelajaran literasi digital dan pengembangan sistem MOOCs. Secara keseluruhan, penelitian
pengembangan ini menggunakan model yang dirumuskan oleh Borg dan Gall (1983: 775).
Mengingat jangka waktu penelitian PDP yang dilakukan maksimal satu tahun, maka penelitian
ini berfokus melakukan mulai tahap 1 hingga 4, yaitu; 1) research and information collecting; 2)
planning; 3) develop preliminary form of product; dan 4) preliminary field testing. Tahap
selanjutnya direncanakan untuk dapat dilakukan pada penelitian tahun berikutnya.

Gambar 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Borg dan Gall


Pengumpulan dan Analisis Data
Berbagai teknik pengumpulan data digunakan dalam penelitian, meliputi; 1) angket; 2) studi
dokumen; 3) observasi; dan 4) wawancara. Selanjutnya, data yang sudah terkumpul akan diolah
menggunakan statistika deskriptif dan dianalisis secara deskriptif.

Tahapan Penelitian
Mengacu pada model penelitian yang sudah ditentukan, maka penelitian ini memeliki
beberapa tahapan yang dimulai dari; 1) penelitian pendahuluan; 2) penyusunan rencana
pengembangan; 3) pengembangan bentuk awal produk; dan 4) uji coba lapangan dalam skala
terbatas. Secara lebih terperinci berikut ini tahapan dan kegiatan penelitian dijelaskan dalam
tabel.
Tabel 3.1 Tahapan dan Kegiatan Penelitian
No. Tahapan Kegiatan
1 Penelitian Studi literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian
pendahuluan Melakukan pengukuran kebutuhan
Melakukan penelitian pendahuluan dalam skala kecil
Merumuskan kerangkan kerja penelitian
2 Penyusunan rencana Merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan
pengembangan dengan masalah penelitian
Menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahap
Merancang desain produk yang akan dikembangkan
Melakukan studi kelayakan secara terbatas yang dinilai
oleh ahli desain pembelajaran, ahli desain software, dan
ahli materi
3 Pengembangan Mengembangkan produk awal sesuai dengan desain
bentuk awal produk yang sudah dirancang
Mempersipakan komponen pendukung; video
pembelajaran dan instrumen penelitian
Menyiapkan pedoman dan buku petunjuk
Melakukan penilaian kelayakan komponen pendukung
4 Uji coba lapangan Melakukan uji coba lapangan awal dalam skala terbatas
terbatas Melakukan pengumpulan data dalam uji coba
Menganalisis data hasil uji coba
Tugas Peneliti
Berikut ini uraian tugas ketua dan anggota peneliti yang dirancang berdasarkan tahapan
penelitian.
Alokasi
No. Nama/NIDN Waktu Uraian Tugas
(jm/mg)
1. Ketua: 10 jam 1. Menyusun proposal penelitian
Imam Fitri 2. Melakukan studi literatur yang berkaitan dengan
Rahmadi, masalah penelitian
S.Pd.I, M.Pd / 3. Melakukan pengukuran kebutuhan dan penelitian
0418049101 pendahuluan dalam skala kecil
4. Merumuskan kerangkan kerja penelitian
5. Merumuskan kecakapan dan keahlian yang
berkaitan dengan masalah penelitian
6. Menentuan tujuan yang akan dicapai pada setiap
tahap
7. Merancang desain produk yang akan dikembangkan
8. Melakukan studi kelayakan secara terbatas yang
dinilai oleh ahli desain pembelajaran, ahli desain
software, dan ahli materi
9. Mengembangkan produk awal sesuai dengan desain
yang sudah dirancang
10. Merancang komponen pendukung (video
pembelajaran dan instrumen penelitian)
11. Menyusunan pedoman dan buku petunjuk
12. Melakukan penilaian kelayakan komponen
pendukung (instrumen, pedoman, dan buku
petunjuk)
13. Melakukan uji coba lapangan awal dalam skala
terbatas
14. Mengumpulkan dan menganalisis data hasil uji coba
15. Menulis artikel ilmiah untuk jurnal internasional
16. Mendaftarkan sebagai invited speaker dalam temu
ilmiah nasional
17. Mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
berupa hak cipta dan paten
18. Menyusun dokumen purwarupa
19. Menyusun laporan awal penelitian
20. Menyusunan laporan akhir penelitian
21. Mempertanggungjawabkan penelitian dalam
seminar hasil penelitian.
2. Anggota : 10 jam 1. Menyusun proposal penelitian
1. Eti Hayati, 2. Melakukan studi literatur yang berkaitan dengan
S.Pd. M.Pd / masalah penelitian
0414038402 3. Melakukan pengukuran kebutuhan dan penelitian
pendahuluan dalam skala kecil
4. Merumuskan kerangkan kerja penelitian
5. Merumuskan kecakapan dan keahlian yang
berkaitan dengan masalah penelitian
6. Menentuan tujuan yang akan dicapai pada setiap
tahap
7. Merancang desain produk yang akan dikembangkan
8. Melakukan studi kelayakan secara terbatas yang
dinilai oleh ahli desain pembelajaran, ahli desain
software, dan ahli materi
9. Mengembangkan produk awal sesuai dengan desain
yang sudah dirancang
10. Merancang komponen pendukung (video
pembelajaran dan instrumen penelitian)
11. Menyusunan pedoman dan buku petunjuk
12. Melakukan penilaian kelayakan komponen
pendukung (instrumen, pedoman, dan buku
petunjuk)
13. Melakukan uji coba lapangan awal dalam skala
terbatas
14. Mengumpulkan dan menganalisis data hasil uji coba
15. Menulis artikel ilmiah untuk jurnal nasional
terakreditasi
16. Menyusun dokumen purwarupa
17. Menyusun laporan awal penelitian
18. Menyusunan laporan akhir penelitian
19. Mempertanggungjawabkan penelitian dalam
seminar hasil penelitian.
Peta Jalan Penelitian
Sebagai gambaran keberlanjutan penelitian yang terarah, berikut ini peta jalan penelitian
peneliti.

Pusat Literasi
Digital
2025 Mahasiswa
Generasi
Milenial
Pengembangan
Pelatihan
Literasi Digital
2023-2024
Mahasiswa
Generasi
Milenial
Pengembangan
Sumber
Belajar
2021-2022 Literasi Digital
Mahasiswa
Generasi
Milenial
Pengembangan
MOOCs
Literasi Digital
2019-2020
Mahasiswa
Generasi
Milenial
Evaluasi
Pusat
Sumber
2016-2018
Belajar di
Perguruan
Tinggi
§ Publikasi § Publikasi
§ Publikasi Internasional
§ Publikasi Nasional
Nasional § Pembicara
Nasional § Publikasi
§ Publikasi Temu Ilmiah
§ Publikasi Internasional
§ Publikasi Internasional Internasional
Luaran Internasional § Pembicara
Nasional § Buku ber- § Dosen tamu
§ Hak Cipta & Temu Ilmiah
ISBN internasional
Paten Nasional
§ Hak Cipta & § Hak Cipta &
§ Purwarupa § Hak Cipta &
Paten Paten
Paten

Gambar 3.4 Peta Jalan Penelitian Peneliti


Peta jalan penelitian peneliti dimulai dari penelitian evalusi pusat sumber belajar (PSB)
perguruan tinggi yang dilakukan di Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2016. Penelitian
tersebut telah menghasilkan luaran berupa publikasi di jurnal nasional; Jurnal Perpektif Ilmu
Pendidikan Vol. 31 No. 02 Tahun 2017 dan jurnal lokal; Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Vol. 4 No. 2 Tahun 2017. Penelitian menghasilkan rekomendasi untuk merubah fungsi PSB
sesuai dengan kebutuhan terbaru, yang meliputi; (1) pengembangan sistem pembelajaran
berbasis teknologi, berupa pembelajaran online maupun blended; (2) pelayanan terkait sumber
belajar kepada mahasiswa dan dosen; (3) penyelenggaraan berbagai pelatihan atau kursus yang
dapat diikuti secara fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan serta gaya belajar mahasiswa dan
dosen; (4) administrasi PSB secara online (Rahmadi, 2017: 95). Berpijak dari penelitian awal ini
dan melihat kebutuhan akan literasi digital bagi mahasiswa generasi milenial, peneliti terinspirasi
untuk melanjutkan penelitian yang bertujuan akhir mengembangkan pusat literasi digital
mahasiswa generasi milenial.

Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL

Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Studi literatur yang berkaitan dengan masalah
1 penelitian
2 Pengukuran kebutuhan
3 Penelitian pendahuluan dalam skala kecil
4 Perumusan kerangkan kerja penelitian
Perumusan kecakapan dan keahlian yang
5 berkaitan dengan masalah penelitian
Penentuan tujuan yang akan dicapai pada setiap
6 tahap
Perancangan desain produk yang akan
7 dikembangkan
Studi kelayakan secara terbatas yang dinilai
8 oleh ahli desain pembelajaran, ahli desain
software, dan ahli materi
Pengembangan produk awal sesuai dengan
9 desain yang sudah dirancang
Perancangan komponen pendukung (video
10 pembelajaran dan instrumen penelitian)
11 Penyusunan pedoman dan buku petunjuk
Penilaian kelayakan komponen pendukung
12 (instrumen, pedoman, dan buku petunjuk)
13 Uji coba lapangan awal dalam skala terbatas
14 Pengumpulan data dalam uji coba
15 Analisis data hasil uji coba
16 Penyusunan laporan awal penelitian
17 Penyusunan laporan akhir penelitian

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, H. & Purwandi, L. (2016). Indonesia 2020: the urban middle-class millennials. Jakarta:
Alvara Research Center.
Ali, H. & Purwandi, L. (2017). The urban middle-class millennials Indonesia: financial and
online behavior. Jakarta: Alvara Research Center.
Beetham, H. & Sharpe, R. 2010. Digital literacy framework. JISC - The Design Studio. Diambil
13 Mei 2018, dari
http://jiscdesignstudio.pbworks.com/w/page/46740204/Digital%20literacy%20framework
Belmawa. (2017, Desember 19). Bersama Mewujudkan Mutu dan Daya Saing Pendidikan Tinggi
di Era Digital. Diambil 12 Mei 2018, dari
http://belmawa.ristekdikti.go.id/2017/12/19/bersama-mewujudkan-mutu-dan-daya-saing-
pendidikan-tinggi-di-era-digital/
Belmawa. (2017, Juli 29). Direktorat Pembelajaran Bahas Program Digital Literacy Framework.
Diambil 12 Mei 2018, dari http://belmawa.ristekdikti.go.id/2017/07/29/direktorat-
pembelajaran-bahas-program-digital-literacy-framework/
Belmawa. (2018, Januari 17). Era Revolusi Industri 4.0: Perlu Persiapkan Literasi Data,
Teknologi dan Sumber Daya Manusia. Diambil 12 Mei 2018, dari
http://belmawa.ristekdikti.go.id/2018/01/17/era-revolusi-industri-4-0-perlu-persiapkan-
literasi-data-teknologi-dan-sumber-daya-manusia/
Borg. W.R. dan Gall, M.D. (1983). Educational Research: An Introduction. New York:
Longman.
Conole, G. (2016). MOOCs as disruptive technologies: strategies for enhancing the learner
experience and quality of MOOCs. Revista de Educación a Distancia (RED), (50).
https://doi.org/10.6018/red/50/2
Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2009). The systematic design of instruction (7th ed). Upper
Saddle River, N.J: Merrill/Pearson.
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat. (2018). Panduan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat edisi XII tahun 2018. Jakarta: Kemenristekdikti.
Downes, S. (2017). New Models of Open and Distributed Learning. Dalam M. Jemni, Kinshuk,
& M. K. Khribi (Ed.), Open Education: from OERs to MOOCs (hlm. 1–22). Berlin,
Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg. https://doi.org/10.1007/978-3-662-52925-6_1
Frey, W. H. (2018). The millennial generation: a demographic bridge to Amarica’s diverse
future.
Greenberg, E. H., & Weber, K. (2008). Generation we: how millennial youth are taking over
America and changing our world forever. Emeryville, CA: Pachatusan.
Haber, J. (2014). MOOCs. Cambridge, Massachusetts: MIT Press.
Howe, N., & Strauss, W. (2000). Millennials rising: the next great generation /by Neil Howe and
Bill Strauss  ; cartoons by R.J. Matson. New York: Vintage Books.
http://www.ic.gc.ca/eic/site/028.nsf/eng/00454.html
Jisc. (2014). Developing digital literacies. Diambil 11 Mei 2018, dari
https://www.jisc.ac.uk/guides/developing-digital-literacies
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (t.t.). Diambil 12 Mei 2018, dari
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/10801/siaran-pers-no-184hmkominfo102017-
tentang-gerakan-nasional-literasi-digital-siberkreasi-ajak-masyarakat-sebar-konten-
positif/0/siaran_pers
Kominfo. (t.t.). Siaran Pers No.21/HM/KOMINFO/01/2018 tentang Peluncuran Bersama 18
Buku Seri Literasi Digital “Kerja Bersama Pemangku Kepentingan Internet Indonesia
Giatkan Literasi Digital Indonesia.” Diambil 12 Mei 2018, dari
https://kominfo.go.id:443/content/detail/12505/siaran-pers-no21hmkominfo012018-tentang-
peluncuran-bersama-18-buku-seri-literasi-digital-kerja-bersama-pemangku-kepentingan-
internet-indonesia-giatkan-literasi-digital-indonesia/0/siaran_pers
KPMG. (2017). Meet the millennials. United Kingdom: KPMG International.
Kurnia, N., & Astuti, S. I. (2017). Peta Gerakan Literasi Digital di Indonesia: Studi Tentang
Pelaku, Ragam Kegiatan, Kelompok Sasaran dan Mitra yang Dilakukan oleh Japelidi.
Informasi, 47(2), 149. https://doi.org/10.21831/informasi.v47i2.16079
Lambert, S. R. & Alony, I. (2015). Embedding MOOCs in academic programs as a part of
curriculum transformation: a pilot case study. International Conference on Open and
Flexible Education (pp. 1-9). Hong Kong: Open University of Hong Kong.
Littlejohn, A., Beetham, H., & McGill, L. (2012). Learning at the digital frontier: A review of
digital literacies in theory and practice. Journal of Computer Assisted Learning, 28, 547-556.
doi:10.1111/j.1365-2729.2011.00474.x
Media Awareness Network. (2010). Digital literacy in Canada: From inclusion to transformation.
A
MOOCs 2017: A Year in Review Class Central. (t.t.). Diambil 12 Mei 2018, dari
https://www.class-central.com/moocs-year-in-review-2017
Nuh, M. (2017). Menyiapkan generasi milenial menuju kejayaan Indonesia 2045. Disampaikan
dalam one day seminar: big data is the new fuel of digital economy di Bandung pada 23
Agustus 2017.
People Scout. (2016). All about millennials: crossing a multi-generational talent pool.
Pew Research Center. (2010). Millennials: a portrait of generation next.
Pomerol, J.-C., Epelboin, Y., & Thoury, C. (2015). MOOCs: design, use and business models.
London, UK  ; Hoboken, NJ: ISTE.
Poor, C. R. (1997). A New Digital Literacy: A Conversation with Paul Gilster. Integrating
Technology into Teaching, 55(3).
Rahmadi, I. F. (2017). “Mengembangkan Pusat Sumber Belajar di Perguruan Tinggi
Berdasarkan Masalah dan Kebutuhan Terbaru”. Jurnal Perspektif Ilmu Pendidikan. Vol. 31,
No. 2, h. 90-96.
Raines, C. (2003). Connecting Generations: The Sourcebook for a New Workplace. Menlo Park,
CA: Crisp Publications.
Reeves, T., & Oh, E. (2008). Generational differences. In M. Spector, M. Merrill, J. van
Merrienboer, & M. Driscoll (Eds.), Handbook of research on educational communications
and technology (3rd ed., pp. 295–303). New York, NY: Lawrence Erlbaum.
Rhoads, R. A. (2015). MOOCs, high technology, & higher learning. Baltimore: Johns Hopkins
University Press.
Royce, W. (1970). “Managing the Development of Large Software Systems”, Proceedings of
IEEE WESCON 26, pp.1-9.
Schwab, K. (2016). The fourth industrial revolution (First U.S. edition). New York: Crown
Business.
Shariman, T. P. N. T., Razak, N. A., & Noor, N. F. M. (2012). Digital Literacy Competence for
Academic Needs: An Analysis of Malaysian Students in Three Universities. Procedia -
Social and Behavioral Sciences, 69, 1489–1496.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.12.090
Stewart, B. (2013). Massiveness + Openness = New Literacies of Participation? MERLOT
Journal of Online Learning and Teaching, 9(2), 228–238.
Strauss, W., & Howe, N. (1991). Generations: the history of America’s future, 1584 to 2069 (1st
ed). New York: Morrow.
submission to the Digital Economy Strategy Consultation. Diambil 13 Mei 2018, dari
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung : Alfabeta.
The American Library Association’s (ALA) Digital Literacy Task Force. (2013). Digital
literacy, Libraries, and Public Policy.
Tim GLN. (2017). Peta Jalan Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Ukwoma, S. C., Iwundu, N. E., & Iwundu, I. E. (2016). Digital literacy skills possessed by
students of UNN, implications for effective learning and performance: A study of the MTN
Universities Connect Library. New Library World, 117(11/12), 702–720.
https://doi.org/10.1108/NLW-08-2016-0061
Waks, L. J. (2016). The evolution and evaluation of massive open online courses: MOOCs in
motion. New York, NY: Palgrave McMillan.
Yuan, L., & Powell, S. (2013). MOOCs and Open Education: Implications for Higher Education.
JISC CETIS. https://doi.org/10.13140/2.1.5072.8320
LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL
A. BIODATA KETUA PENGUSUL

Nama IMAM FITRI RAHMADI S.Pd.I, M.Pd

NIDN/NIDK 0418049101

Pangkat/Jabatan -/Tidak Punya

E-mail imamrahmadi@unpam.ac.id

ID Sinta 6029737

h-Index 0

Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Buku

Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan

Perolehan KI

Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
B. ANGGOTA PENGUSUL 1

Nama ETI HAYATI S.Pd, M.Pd

NIDN/NIDK 0414038402

Pangkat/Jabatan -/Tidak Punya

E-mail etihayati@yahoo.co.id/ dosen01391@unpam.ac.id

ID Sinta 6159887

h-Index 0

Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Buku

Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan

Perolehan KI

Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
LAMPIRAN 3. BUKTI PEROLEHAN KI
PERSETUJUAN USULAN

Nama Pimpinan Nama Unit Lembaga


Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Sebutan Jabatan Unit
Pemberi Persetujuan Pengusul

LEMBAGA
Dr. ALI PENELITIAN DAN
4 Oktober 2018 7 Oktober 2018 MADDINSYAH S.E., KETUA LPPM PENGABDIAN
M.M KEPADA
MASYARAKAT
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat
http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/

PROTEKSI ISI PROPOSAL


Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian

PROPOSAL PENELITIAN 2018


ID Proposal: d1dd3777-4e5c-4ee8-9d12-b7ca8e49e2ce
Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2019 s.d. tahun 2019

1. JUDUL PENELITIAN

MODEL ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS WISATAWAN LOKAL STUDI KASUS PADA OBJEK
WISATA KEPULAUAN SERIBU JAKARTA

Bidang Fokus RIRN / Bidang


Tema Topik (jika ada) Rumpun Bidang Ilmu
Unggulan Perguruan Tinggi

Sosial Humaniora, Seni Budaya, Seni-budaya


Ekonomi dan sumber
Pendidikan Penelitian Lapangan pendukung Pemasaran
daya manusia
Dalam Negeri (Kecil) pariwisata

Kategori
(Kompetitif Strata (Dasar/ SBK (Dasar, Target Lama
Skema
Nasional/ Terapan/ Terapan, Akhir Penelitian
Penelitian
Desentralisasi/ Pengembangan) Pengembangan) TKT (Tahun)
Penugasan)

Penelitian Penelitian
SBK Riset SBK Riset
Kompetitif Dosen 6 1
Pembinaan/Kapasitas Pembinaan/Kapasitas
Nasional Pemula

2. IDENTITAS PENGUSUL

Perguruan
Program Studi/
Nama, Peran Tinggi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index
Bagian
Institusi

NUZUL INAS
NABILA Universitas
Manajemen 6149456 0
Pamulang
Ketua Pengusul

ROSA LESMANA
S.E., M.M.
Universitas
Manajemen 6084602 0
Pamulang
Anggota Pengusul
1

3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)


Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan
penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra

4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN


Luaran Wajib

Status target capaian (accepted, Keterangan (url dan nama jurnal,


Tahun
Jenis Luaran published, terdaftar atau granted, penerbit, url paten, keterangan
Luaran
atau status lainnya) sejenis lainnya)

1 Metode penerapan -

Luaran Tambahan

Status target capaian (accepted, Keterangan (url dan nama jurnal,


Tahun
Jenis Luaran published, terdaftar atau granted, penerbit, url paten, keterangan
Luaran
atau status lainnya) sejenis lainnya)

MODEL ANALISIS KEPUASAN


Publikasi Ilmiah DAN LOYALITAS WISATAWAN
1 Jurnal Nasional accepted/published LOKAL STUDI KASUS PADA
Terakreditasi OBJEK WISATA KEPULAUAN
SERIBU JAKARTA

Publikasi Ilmiah
1 Jurnal Nasional accepted/published
Tidak Terakreditasi

5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya PPM mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan
maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi
12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 18,250,000
Tahun 1 Total Rp. 18,250,000

Biaya
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Total
Satuan

HONOR Honor Pelaksana 1 1 1.00 1,700,000 1,700,000

HONOR Honor Pelaksana 2 1 1.00 1,500,000 1,500,000

BELANJA BARANG NON


Konsultasi Ahli 1 1.00 2,000,000 2,000,000
OPERASIONAL LAINNYA

Bahan Habis Pakai 1


BELANJA BAHAN 500,000 1.00 500,000 500,000
ATK

Bahan Habis Pakai 2


BELANJA BAHAN 400,000 1.00 400,000 400,000
Fotocopy

Bahan Habis Pakai 3


BELANJA BAHAN 500,000 1.00 500,000 500,000
Surat Menyurat

Bahan Habis Pakai 4


BELANJA BAHAN 1,000,000 1.00 1,000,000 1,000,000
Penyusunan Laporan

Bahan Habis Pakai 5


BELANJA BAHAN 250,000 1.00 250,000 250,000
Cetak

Bahan Habis Pakai 6


BELANJA BAHAN 50,000 1.00 400,000 400,000
Penjilidan Laporan

Bahan Habis Pakai 7


BELANJA BAHAN 500,000 1.00 500,000 500,000
Publikasi

Bahan Habis Pakai 8


BELANJA BAHAN 100,000 1.00 2,000,000 2,000,000
Pulsa

Bahan Habis Pakai 9


BELANJA BAHAN 500,000 1.00 500,000 500,000
Internet
Biaya
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Total
Satuan

BELANJA PERJALANAN Biaya Akomodasi


1 1.00 2,000,000 2,000,000
LAINNYA Konsumsi

BELANJA PERJALANAN
Publikasi Jurnal Ilmiah 1 1.00 1,000,000 1,000,000
LAINNYA

BELANJA PERJALANAN
Survey dan Sampling 1 1.00 4,000,000 4,000,000
LAINNYA
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang penelitian, tujuan dan
tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.

RINGKASAN
Wisatawan adalah setiap pengunjung yang tinggal paling sedikit dua puluh empat jam, akan
tetapi tidak lebih dari dua belas bulan di tempat yang dikunjungi dengan maksud kunjungan
antara lain berlibur, rekreasi dan olahraga, bisnis, mengunjungi teman dan keluarga, misi,
menghadiri pertemuan, konferensi, kunjungan dengan alasan kesehatan, belajar, dan keagamaan.
Berikut merupakan data kunjungan wisatawan :
Di masa kini, pariwisata adalah bidang yang memiliki peranan yang
sangat menunjang dalam pembangunan ekonomi. Sektor pariwisata adalah
salah satu sumber penghasil devisa yang sangat baik. Di Kepulauan Seribu
sendiri, banyak objek wisata yang tersebar di seluruh wilayah. Yang
menonjolkan eksotisme wisata pantai yakni, P. Ayer (Resort), P. Bidadari
(Resort), P. Kotok Tengah (Resort), P. Sepa (Resort), P. Putri (Resort), P.
Untung Jawa, P. Pramuka, P. Tidung, P. Harapan, P. Kelapa, P. Lancang, P.
Macan (Resort), P. Kotok (Resort), P. Pelangi (Resort), P. Antara (Resort).
Penelitian yang akan dilakukan akan memodifikasi penelitian Valle, Silva,
Mendes, Guerreiro (2006) dengan menggunakan variabel kepuasaan
wisatawan menggunakan model karakteristik (sosio-demografis dan
motivasional) yang lebih berpotensi kepuasaan wisatawan serta dengan
menggunakan variabel loyalitas wisatawan yang akan membentuk niat
kembali berkunjung (intention to return) di industry pariwisata Kepulauan
Seribu. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Model Analisis Kepuasaan dan Loyalitas Wisatawan
Lokal Studi Kasus pada objek wisata Kepulauan Seribu, Jakarta”
Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui pengaruh kepuasaan wisatawan terhadap loyalitas
wisatawan
2.Untuk mengetahui pengaruh kepuasan tujuan umum (general destination
satisfaction)", tingkat kepuasan rata-rata dalam hal atribut tujuan (attribute
satisfaction)" dan "sejauh mana harapan terpenuhi (met expectation)" terhadap
kepuasan wisatawan.
3.Untuk mengetahui intention to return dan kemauan untuk
merekomendasikan (willingness to recommended) terhadap loyalitas
Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Selanjutnya dianalisis menggunakan metode, analisis faktor, dan PLS SEM.
Unit analisis pada penelitian ini adalah pengunjung wisata kepulauan seribu
Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional,
yaitu jenis desain penelitian yang berupa pengumpulan data dari sampel
tertentu yang hanya dilakukan satu kali (Malhotra, 2007), atau tepatnya single
cross sectional, dimana kegiatan pengumpulan data dilakukan dari satu
responden untuk satu waktu saja. Malhotra (2007) juga menyatakan bahwa
penelitian yang bersifat deskriptif adalah yang bertujuan untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan sesuatu, baik itu karakteristik atau
fungsi.
Luaran yang diusulkan
Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran untuk publikasi adalah Jurnal
PEMASARAN KOMPETITIF UNPAM, dan akan dipublikasikan pada
tahun 2019.Rencana luaran HKI, buku, purwarupa atau luaran lainnya yang
ditargetkan, tahun rencana perolehan atau penyelesaiannya. Rencana
luaran yang diharapkan adalah berupa model loyalitas pemasaran yang di
sarankan kepada manajer Kepulauan Seribu.
TKT : 2
Peneltian ini diharapkan dapat mengemukakan berbagai faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya kepuasan konsumen yang implikasinya terhadap
loyalitas konsumen sehingga dapat membuat konsumen tertarik untuk kembali lagi
atau merekomendasikan objek wisata tersebut kepada rekan.

Kata kunci maksimal 5 kata


Loyalitas, Kepuasaan, Intention to return

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian
tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
Wisatawan adalah setiap pengunjung yang tinggal paling sedikit dua
puluh empat jam, akan tetapi tidak lebih dari dua belas bulan di tempat yang
dikunjungi dengan maksud kunjungan antara lain berlibur, rekreasi dan
olahraga, bisnis, mengunjungi teman dan keluarga, misi, menghadiri
pertemuan, konferensi, kunjungan dengan alasan kesehatan, belajar, dan
keagamaan. Berikut merupakan data kunjungan wisatawan beberapa tahun
terakhir:

Kepuasan konsumen secara umum adalah dimana ekspetasi yang


diharapkan sesuai dengan kenyataan yang ada. Kepuasan juga merupakan
hasil dari ekspetasi konsumen dengan persepsi sebenarnya dari atribut produk.
Ekspetasi mengevaluasi kesan yang pengunjung punya terhadap atribut

tertentu seperti suasana, pemandangan ataupun live music. Pada jurnal Tourist
Satisfaction and Destination Loyalty menurut Fornell, menaksir kepuasan
pengunjung dapat membantu manajer atau pengelola objek wisata Puncak
Mas dalam meningkatkan layanan dan membandingkan performa tempat
wisata lain serta pengelolaannya.

Penelitian tentang loyalitas konsumen telah ditunjukkan dalam literatur


pemasaran sebagai kekuatan pendorong utama di era pemasaran baru (Brodie
et al., 1997) dalam Valle, Silva, Mendes, Guerreiro (2006). Analisis dan
eksplorasi konsep ini relatif baru dalam penelitian pariwisata. Faktor yang
meningkatkan loyalitas wisatawan adalah informasi berharga bagi pemasar
dan pengelola pariwisata (Flavian et al., 2001). Banyak destinasi
mengandalkan kunjungan ulang daripada menarik yang baru (Um et al., 2006)
dalam Valle, Silva, Mendes, Guerreiro (2006). Selain itu, Baker dan
Crompton (2000) menunjukkan bahwa hubungan yang kuat antara loyalitas
konsumen dan profitabilitas merupakan kenyataan dalam indunstri pariwisata.

Penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas


bukanlah hal baru dalam penelitian pariwisata. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa niat kembali berkunjung (intention to return) dijelaskan oleh kepuasaan
kunjungan sebelumnya (Mazursky, 1989) Selain tujuan kepuasan, pengalaman
wisatawan juga dianggap sebagai variabel niat untuk memilih tujuan yang sama
lagi (Oh, 1999; Kozak dan Rimmington, 2000; Bowen, 2001; Bigné dan Andreu,
2004; Alexandros dan Shabbar, 2005; Bigné et al., 2005).

Penelitian selanjutnya (Bigné et al,2001) niat kembali berkunjung


(intention to return) model melalui variabel citra, persepsi kualitas dan
kepuasan. Penelitian Yoon dan Uysal (2005) menggunakan kepuasan
wisatawan sebagai moderator yang membangun antara motivasi dan loyalitas
wisatawan dan Penelitian Um et al. (2006) mengajukan sebuah variabel
membentuk intention to return antara lain kepuasan daya tarik yang dirasakan,
persepsi kualitas pelayanan dan perceived value of money. Model yang lebih
kompleks memiliki keuntungan untuk memungkinkan pemahaman perilaku
turis yang lebih baik, karena lebih banyak variabel dan interaksinya dapat
diperhitungkan.

Penelitian yang akan dilakukan akan memodifikasi penelitian Valle,


Silva, Mendes, Guerreiro (2006) dengan menggunakan variabel kepuasaan
wisatawan menggunakan model karakteristik (sosio-demografis dan
motivasional) yang lebih berpotensi kepuasaan wisatawan serta dengan
menggunakan variabel loyalitas wisatawan yang akan membentuk niat
kembali berkunjung (intention to return) di industry pariwisata Kepulauan
Seribu. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Model Analisis Kepuasaan dan LoyalitasWisatawan
Lokal Studi Kasus pada objek wisata Kepulauan Seribu, Jakarta
Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan
dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil
penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber
pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
Kepuasaan Wisatawan
Kepuasan yang dialami wisatawan dalam penetapan tertentu merupakan penentu peninjauan
kembali wisata. Baker dan Crompton (2000) mendefinisikan kepuasan merupakan keadaan
emosional turis setelah mengalami perjalanan. Oleh karena itu, mengevaluasi kepuasan dalam
hal pengalaman adalah proses pasca konsumsi (Fornell, 1992; Kozak, 2001). Penilaian
kepuasan dapat membantu manajer untuk memperbaiki layanan (Fornell, 1992) dan untuk
membandingkan organisasi dan tujuan dalam hal kinerja (Kotler, 1994). Selain itu, kepuasan
dapat digunakan sebagai ukuran untuk mengevaluasi produk dan layanan yang ditawarkan
pada destinasi (Ross dan Iso-Ahola, 1991 , Noe dan Uysal, 1997; Bramwell, 1998; Schofield,
2000). Baru-baru ini, model holistik lebih banyak digunakan untuk menjelaskan tujuan
loyalitas dalam penelitian pariwisata.

Penelitian Yoon dan Uysal (2005) mengusulkan sebuah model yang menghubungkan loyaitas
dengan kepuasan perjalanan dan motivasi liburan. Penelitian Yoon dan Uysal (2005)
menemukan hubungan sebab-akibat yang signifikan antara kepuasan perjalanan dan loyalitas
serta antara motivasi dan kepuasan perjalanan. Oh (1999) menetapkan kualitas pelayanan,
persepsi harga, nilai pelanggan dan persepsi kinerja perusahaan sebagai faktor penentu
kepuasan pelanggan yang pada gilirannya, digunakan untuk menjelaskan niat kembali untuk
berkunjung (intention to return). Bigne dkk (2001) mengidentifikasi bahwa niat yang ingin
berkunjung kembali dan merekomendasikan tempat wisata dipengaruhi oleh citra pariwisata
dan
kualitas tempat wisata. Penelitian Kozak (2001) niat untuk kembali berkunjung menggunakan
variabel kepuasan keseluruhan, jumlah kunjungan sebelumnya dan persepsi tujuan. Penelitian
Um et al. (2006) mengusulkan model persamaan struktural yang menjelaskan niat kembali
berkunjung sebagaimana ditentukan oleh kepuasan, daya tarik yang dirasakan, persepsi kualitas
layanan dan perceived value of money. Dalam penelitian ini, kunjungan berulang lebih
ditentukan oleh perceived attractiveness daripada kepuasan keseluruhan. Kesimpulan penting
lainnya dari penelitian yang dilakukan oleh Um et al. (2006) adalah bahwa proses pembuatan
niat kembali berkunjung harus dimodelkan dengan cara yang sama seperti pemodelan proses
pemilihan tujuan. Ini menyiratkan bahwa karakteristik pribadi wisatawan, seperti motivasi dan
karakteristik sosiodemografi juga memainkan peran penting dalam menjelaskan perilaku masa
depan mereka. Wisatawan dengan kepribadian yang berbeda dapat melaporkan heterogenitas
dalam hal loyalitas mereka di tempat wisata tersebut (Mittal dan Kamakura, 2001).

Penelitian Beerli dan Martín (2004) mengemukakan bahwa "motivasi itulah yang mendorong
seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu untuk mencapai kepuasan yang diinginkan"
(Beerli and Martín, 2004: 626) dalam Valle, Silva, Mendes, Guerreiro (2006). Motivasi
intrinsik sesuai dengan keinginan wisatawan dan lebih ke emosional sedangkan motivasi
ekstrinsik mewakili atribut tempat wisata yang akan dikunjungi. Penelitian Yoon dan Uysal
(2005) menganggap kepuasan wisatawan sebagai variabel mediasi antara motivasi (pull and
push) dan loyalitas tujuan. Pengaruh variabel sosio-demografis dalam proses pengambilan
keputusan wisatawan juga merupakan issu yang telah mendapat perhatian. Menurut Font
(2000) dalam Valle, Silva, Mendes, Guerreiro (2006) menunjukkan bahwa usia, tingkat
pendidikan, kewarganegaraan dan pekerjaan mewakilkan variabel penentu dalam proses
keputusan perjalanan.

2.1 Loyalitas Wisatawan

Konsep loyalitas merupakan salah satu indikator yang penting dari kesuksesan perusahaan (La
Barbara dan Mazursky, 1983; Turnbull dan Wilson, 1989; Pineet, 1995; Bauer et al., 2002).
Menurut Hallowell (1996) ada hubungan antara loyalitas dan profitabilitas, karena pelanggan
setia akan mengurangi biaya perekrutan pelanggan, sensitivitas harga pelanggan dan biaya
servis. Dalam hal pemasaran produk dan layanan tradisional, loyalitas dapat diukur dengan
penjualan berulang atau oleh rekomendasi kepada konsumen lain (Pine et al., 1995). Menurut
Yoon dan Uysal (2005) menekankan bahwa tujuan wisata juga dapat dijadikan sebagai produk
yang dapat dijual kembali dan direkomendasikan kepada orang lain (teman dan keluarga yang
merupakan wisatawan potensial).

Dalam studinya tentang keinginan para wisatawan setia, Petrick (2004) menyatakan bahwa
pengunjung setia kurang sensitif terhadap harga dibanding pengunjung pertama kali. Studi ini
menunjukkan bahwa wisatawan yang kurang loyal dan yang berkunjung ke tujuan untuk
pertama kalinya cenderung menghabiskan lebih banyak uang selama kunjungan. Faktor-faktor
penentu loyalitas telah dipelajari dalam literatur pemasaran. Bitner (1990), Dick dan Basu
(1994) dan Oliver (1999) menunjukkan bahwa kepuasan dari produk atau layanan
mempengaruhi loyalitas pelanggan. Menurut Flavián dkk. (2001) menambahkan bahwa
loyalitas terhadap produk atau layanan bukanlah hasil dari penawaran alternatif. Sebaliknya,
loyalitas terjadi karena konsumen mencoba menyederhanakan proses keputusan pembelian
mereka dengan memperoleh layanan yang familiar.

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir
dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan
penelitian yang diusulkan.
METODE
Penelitian ini akan mengacu kepada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Valle,
Silva, Mendes, Guerreiro (2006). Penelitian yang akan dilakukan akan memodifikasi penelitian
Valle, Silva, Mendes, Guerreiro (2006) dengan menggunakan variabel kepuasaan wisatawan
tiga variabel yang diamati (juga disebut sebagai indikator) digunakan untuk menilai kepuasan
wisatawan: (1) kepuasan tujuan secara umum (general satisfaction); (2) kepuasan dalam hal
atribut tujuan(attribute satisfaction) (3) ekspektasi tujuan terpenuhi (met expectation). Selain
itu dengan menggunakan variabel loyalitas wisatawan dengan indikator niat kembali
berkunjung (intention to return) dan memberikan rekomendasi postif terhadap orang lain
(willingness to recommended) di industry pariwisata kepulauan seribu

Menurut Yoon dan Uysal (2005), kepuasan harus dari variabel multidimensional, yaitu lebih
dari satu variabel yang diamati harus dipertimbangkan. Chon (1989) menunjukkan bahwa
kedua hasil evaluatif yang dirasakan dari pengalaman liburan di tempat tujuan dan perkiraan
terkait merupakan elemen penting dalam membentuk kepuasan wisatawan. Tingkat kepuasan
dapat dievaluasi melalui atribut layanan tertentu (Mai dan Ness, 2006). Selain itu, kepuasan
dapat dievaluasi dengan menggunakan teori harapan/ konfirmasi di mana harapan dan hasil
tujuan sebenarnya dibandingkan (Oliver, 1980; Francken dan Van Raaji, 1981; Chon, 1989;
Bigné et al., 2001) dalam penelitian Valle, Silva, Mendes, Guerreiro (2006Artinya, jika
harapan melebihi hasil yang dirasakan maka diperoleh konfirmasi positif, sehingga wisatawan
puas dan bersedia mengulang kunjungan. Jika terjadi konfirmasi negative maka wisatawan
merasa tidak puas dan akan mencari alternatif tujuan perjalanan. Penelitian Valle, Silva,
Mendes, Guerreiro (2006) dengan menggunakan variabel kepuasaan wisatawan tiga variabel
yang diamati (juga disebut sebagai indikator) digunakan untuk menilai kepuasan wisatawan:
(1) kepuasan tujuan secara umum (general satisfaction); (2) kepuasan dalam hal atribut
tujuan(attribute satisfaction) (3) ekspektasi tujuan terpenuhi (met expectation).

Penelitian Yoon dan Uysal (2005) mengusulkan sebuah model yang menghubungkan loyaitas
dengan kepuasan perjalanan dan motivasi liburan. Penelitian Yoon dan Uysal (2005)
menemukan hubungan sebab-akibat yang signifikan antara kepuasan perjalanan dan loyalitas
serta antara motivasi dan kepuasan perjalanan.

Berdasarkan penjelasan dan konsep pemikiran diatas maka hipotesis dalam penelitian ini
sebagai berikut :

H1: Kepuasaan wisatawan mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas wisatawan

H2: Pengaruh kepuasan tujuan umum (general destination satisfaction)", tingkat kepuasan
rata-rata dalam hal atribut tujuan (attribute satisfaction)" dan "sejauh mana harapan terpenuhi
(met expectation)" mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan wisatawan.

H3: Niat untuk kembali dan kemauan untuk merekomendasikan mempunyai pengaruh positif
terhadap loyalitas.
Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL

Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Studi kepustakaan dan Pengumpulan
1.
Data Pengambilan Data di Lapangan v v v v
Analisis Data dan Penyusunan
2
Laporan v v v v
Publikasi hasil penelitian dan jurnal
3.
ilmiah nasional terakreditasi v v v v

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

DAFTAR PUSTAKA
th
1. Malhotra, Naresh K. (2007). Marketing Research: an Applied Orientation. 5 edition.
Pearson Education. New Jersey
2. Brodie, R. J., Coviello, N. E., Brookes, R. W., & Victoria, L. (1997). Towards a paradigm
shift in marketing: an examination of current marketing practices. Journal of Marketing
Management, 13(5), 383-406.Cai, L.A., Wu, B.
3. Valle, Silva, Mendes, Guerreiro. (2006).Tourist satisfaction and destination loyalty
intention: A structural and categorical analysis. Int. Journal of Business Science and Applied
Management, Volume 1, Issue 1.

4. Flavian, C., Martinez, E., & Polo, Y. (2001). Loyalty to grocery stores in the Spanish
market of the 1990s. Journal of Retailing and Consumer Services, 8, 85-93.
5. Um, S., Chon, K., & Ro, Y. (2006). Antecedents of revisit intention. Annals of Tourism
Research, 33 (4), 1141-1158.
6. Mazursky, D. (1989). Past experience and future tourism decisions. Annals of Tourism
Research, 16, 333–344
7. Oh, h. (1999). Service quality, customer satisfaction, and customer value: a holistic
perspective. International Journal of Hospitality Management, 18, 67–82 Oliver, R. L. (1980).
A cognitive model of the antecedents and consequences of satisfaction decisions. Journal of
Marketing Research, 17, 46-49.
8. Ko ak, M epeaters be aviour at two distinct destinations Annals of Tourism
Research, 28, 784–807.
9. Bowen, D. (2001). Antecedents of consumer satisfaction and dis-satisfaction (CS/D) on
Long-Haul inclusive tours: a reality check on theoretical considerations. Tourism
Management, 22, 49–61.
10. Bigné, J.E., & Andreu, L. (2004). Emotions in segmentation: an empirical study. Annals of
Tourism Research, 31(3), 682-696.
11. Alexandros A., Shabbar, J. (2005). Stated preferences for two Cretan heritage attractions.
Annals of Tourism Research, 32(4), 985-1005.
12. Bigné, J. E., Andreu, L., & Gnoth, J. (2005). The theme park experience: an analysis of
pleasure, arousal and satisfaction. Tourism Management, 26(6), 833-844.
13. Bigné, J. E., Sánchez, M. I., & Sánchez, J. (2001). Tourism image, evaluation variables
and afterpurchase behaviour: inter-relationship. Tourism Management, 22(6), 607-616.
14. Yoon, Y., & Uysal, M. (2005). An examination of the effects of motivation and
satisfaction on destination loyalty: a structural model. Tourism Management, 26(1), 45-56.
15. Um, S., Chon, K., & Ro, Y. (2006). Antecedents of revisit intention. Annals of Tourism
Research, 33 (4), 1141-1158.
16. Baker, D A., & Crompton, J. L. (2000). Quality, satisfaction and behavioural intentions.
Annals of Tourism Research, 27(3), 785-804.
17. Fornell C. (1992). A National Customer Satisfaction Barometer: The Swedish
Experience. Journal of Marketing, 56(1), 6–21.
18. Ko ak, M epeaters be aviour at two distinct destinations Annals of Tourism
Research, 28, 784–807.
19. Kotler, P. (1994). Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and
Control (8thed.).Englewood Cliffs NJ: Prentice-Hall International.
20. Ross, R.L., & so-A ola, S Sig tseeing tourists motivation and

satisfaction. Annals of Tourism Research, 18(2), 226-237.


21. Noe, F. P., & Uysal, M. (1997). Evaluation of outdoor recreational settings. A
problem of measuring user satisfaction. Journal of Retailing and Consumer Services, 4(4),
223-230.
22. Bramwell, B. (1998). User satisfaction and product development in urban tourism.
Tourism Management, 19(1), 35-47.
23. Schofield, P. (2000). Evaluating Castlefield urban heritage park from the consumer
perspective: destination attribute importance, visitor perception, and satisfaction. Tourism
Analysis, 5(2-4), 183-189.
24. Mittal, V. M., & Kamakura, W. (2001). Satisfaction, repurchase intent and repurchase
behaviour: Investigating the moderating effect of customer characteristics, Journal of
Marketing Research, 131–142.
25. eerli,A , Mart n,J ourists c aracteristicsandt eperceivedimage of tourist
destinations: a quantitative analysis – a case study of Lanzarote, Spain. Tourism Management,
25(5), 623-636.
26. Font, A. R. (2000). Mass tourism and the demand for protected natural areas: a travel
Cost approach. Journal of Environmental Economics and Management, 39(1), 97-116.
27. La Barbara, P.A., & Mazursky, D. (1983). A Longitudinal Assessment of Consumer
Satisfaction/Dissatisfaction: The Dynamic Aspect of the Cognitive Process. Journal of
MarketingResearch, 20, 393–404.
28. Turnbull, P., & Wilson, D. T. (1989). Developing and protecting profitable customer
relationships. Industrial Marketing Management, 18, 233-238.
29. Pine, B. J., Peppers, D., & Rogers, M. (1995). Do you want to keep your customers forever?
Harvard Business Review, March-April, 103-14.
30. Bauer, H., Mark, G., & Leach, M. (2002). Building customer relations over the internet.
Industrial Marketing Management, 31(2), 155-163.
31. Hallowell R. (1996). The Relationship of Customer Satisfaction, Customer Loyalty,
Profitability: An Empirical Study. International Journal of Service Industry Management,
7(4), 27–42.
32. Petrick, J. F. (2004). Are loyal visitors desired visitors? Tourism Management, 25(4), 463-
470.
33. Bitner, M. J. (1990). Evaluating service encounter: the effects of physical
surroundings and employee responses. Journal of Marketing, 54, 69-82.
33. Dick, A. S., & Basu, K. (1994). Customer loyalty: toward an integrated conceptual
framework. Journal of the Academy of Marketing Science, 22(2), 99-113.
34. on, K, Understanding recreational travellers motivation, attitude and
satisfaction. The Tourist Review, 44(1), 3-7.
35. Oliver, R. L. (1999). Whence consumer loyalty? Journal of Marketing, 63, 33-44.
36. Mai, L.W. & Ness, M. R. (2006). A Structural Equation Model of Customer
Satisfaction and Future Purchase of Mail-Order Speciality Food. International Journal of
Business Science and Applied Management, 1(1), 1-13.
37. Francken, D. A., & Van Raaji, W. F. (1981). Satisfaction with leisure time activities.
Journal of Leisure Research, 13(4), 337-352.
LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL
A. BIODATA KETUA PENGUSUL

Nama NUZUL INAS NABILA S.E., M.S.M

NIDN/NIDK 0403049101

Pangkat/Jabatan -/Asisten Ahli

E-mail nuzulinasnabilaa@gmail.com

ID Sinta 6149456

h-Index 0

Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Buku

Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan

Perolehan KI

Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
B. ANGGOTA PENGUSUL 1

Nama ROSA LESMANA S.E., M.M.

NIDN/NIDK 0419117903

Pangkat/Jabatan -/Asisten Ahli

E-mail rosa.sunardi@gmail.com

ID Sinta 6084602

h-Index 0

Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Buku

Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan

Perolehan KI

Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
LAMPIRAN 3. BUKTI PEROLEHAN KI
PERSETUJUAN USULAN

Nama Pimpinan Nama Unit Lembaga


Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Sebutan Jabatan Unit
Pemberi Persetujuan Pengusul

LEMBAGA
Dr. ALI PENELITIAN DAN
3 Oktober 2018 4 Oktober 2018 MADDINSYAH S.E., KETUA LPPM PENGABDIAN
M.M KEPADA
MASYARAKAT
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat
http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/

PROTEKSI ISI PROPOSAL


Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian

PROPOSAL PENELITIAN 2018


ID Proposal: 5ec6a619-83e7-46e9-aa80-f3d68fe05c34
Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2019 s.d. tahun 2019

1. JUDUL PENELITIAN

PENGGUNAAN MICROSOFT MATH 4.0 UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN


KONSEP MATEMATIS SISWA

Bidang Fokus RIRN / Bidang


Tema Topik (jika ada) Rumpun Bidang Ilmu
Unggulan Perguruan Tinggi

Sosial Humaniora, Seni Budaya, Teknologi


Pendidikan Penelitian Lapangan Pendidikan pendidikan dan Pendidikan Matematika
Dalam Negeri (Menengah) pembelajaran

Kategori
(Kompetitif Strata (Dasar/ SBK (Dasar, Target Lama
Skema
Nasional/ Terapan/ Terapan, Akhir Penelitian
Penelitian
Desentralisasi/ Pengembangan) Pengembangan) TKT (Tahun)
Penugasan)

Penelitian Penelitian
SBK Riset SBK Riset
Kompetitif Dosen 3 1
Pembinaan/Kapasitas Pembinaan/Kapasitas
Nasional Pemula

2. IDENTITAS PENGUSUL

Perguruan
Program Studi/
Nama, Peran Tinggi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index
Bagian
Institusi

ILMADI
Universitas
Matematika 6157496 0
Pamulang
Ketua Pengusul

YULIANTI
RUSDIANA S.Si,
M.Sc. Universitas
Matematika 6646278 0
Pamulang
Anggota Pengusul
1

3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)


Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan
penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra

4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN


Luaran Wajib

Status target capaian (accepted, Keterangan (url dan nama jurnal,


Tahun
Jenis Luaran published, terdaftar atau granted, penerbit, url paten, keterangan
Luaran
atau status lainnya) sejenis lainnya)

Publikasi Ilmiah
1 Jurnal Nasional accepted/published BAHAN AJAR (LKS/MODUL)
Terakreditasi

Luaran Tambahan

Status target capaian (accepted, Keterangan (url dan nama jurnal,


Tahun
Jenis Luaran published, terdaftar atau granted, penerbit, url paten, keterangan
Luaran
atau status lainnya) sejenis lainnya)

5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya PPM mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan
maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi
12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 20,000,000
Tahun 1 Total Rp. 20,000,000

Biaya
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Total
Satuan

HONOR Honor Kolabolator - 2.00 850,000 1,700,000

HONOR Honor Observer - 2.00 800,000 1,600,000

HONOR Honor Pembantu Peneliti - 2.00 800,000 1,600,000

HONOR Honor Validator Intrumen - 2.00 550,000 1,100,000

BELANJA BARANG NON


Administrasi Tempat Penelitian kali 1.00 850,000 850,000
OPERASIONAL LAINNYA

BELANJA BARANG NON Pembuatan dan Pelaporan


Bundle 1.00 350,000 350,000
OPERASIONAL LAINNYA Penelitian

BELANJA BARANG NON


Seminar kali 1.00 400,000 400,000
OPERASIONAL LAINNYA

BELANJA BARANG NON


Submit Penelitian kali 1.00 400,000 400,000
OPERASIONAL LAINNYA

BELANJA BAHAN 10. Sewa Nadicam Unit 1.00 750,000 750,000

BELANJA BAHAN 11. Sewa Laptop Unit 30.00 90,000 2,700,000

BELANJA BAHAN 12. Batrei Alkalin Buah 12.00 7,000 84,000

BELANJA BAHAN 13. Sewa Printer Unit 1.00 500,000 500,000

BELANJA BAHAN 1. Kertas (A4 dan F4) Dus 5.00 257,000 1,285,000

BELANJA BAHAN 2. Pulpen Black Dus 4.00 29,500 118,000

BELANJA BAHAN 3. Pulpen Warna Dus 4.00 49,500 198,000

BELANJA BAHAN 4. Penggaris Buah 40.00 24,000 960,000

BELANJA BAHAN 5. Spidol Black Kotak 4.00 66,000 264,000

BELANJA BAHAN 6. Spidol Warna Kotak 3.00 77,000 231,000

BELANJA BAHAN 7. Tinta Printer Black Botol 5.00 105,000 525,000

BELANJA BAHAN 8. Tinta Printer Warna Botol 5.00 115,000 575,000


Biaya
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Total
Satuan

BELANJA BAHAN 9. Sewa Infocus Unit 1.00 810,000 810,000

Biaya perjalanan dari dan ke


BELANJA PERJALANAN Buah
tempat penelitian (sebanyak 2 4.00 750,000 3,000,000
LAINNYA Tiket
kali perjalanan)
Kode/ Rumpun Ilmu: 772/Pend. Matematika

USULAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA

PENGGUNAAN MICROSOFT MATH 4.0


UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIS SISWA

TIM PENGUSUL
Ketua : Ilmadi, M. Pd NIDN 1008108503
Anggota : Yulianti Rusdiana, M. Sc NIDN 0416078702

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2018
RINGKASAN

Latar belakang masalah ini adalah Rendahnya hasil belajar berupa pemahaman
konsep siswa dapat dilihat pada proses pembelajaran. Permasalahan dari siswa ditemui
bahwa mereka umumnya hanya mengerjakan soal-soal yang mirip dengan contoh soal.
Dengan menggunakan rumus-rumus yang sudah ada, mereka mengerjakan soal dan
melakukan perhitungan. Namun jika soal yang diberikan bervariasi dan berbeda dari
sebelumnya, maka siswa mengalami kesulitan karena tidak mampu mengerjakannya dan
juga tidak mampu mengembangkan kemampuan pemahaman secara optimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui Pemahaman konsep
matematis siswa dengan menggunakan Microsoft Math 4.0 (2) untuk mengetahui
Pemahaman konsep matematis siswa yang berkemampuan awal tinggi yang mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan Microsoft Math 4.0 (3) untuk mengetahui
Pemahaman konsep matematis siswa yang berkemampuan awal rendah yang mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan Microsoft Math 4.0.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri di Kabupaten Solok
Bagian selatan yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2018/2019. Pelitian ini dilaksanakan
dengan menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Terdapat
dua kelompok sampel pada penelitian ini yaitu kelompok eksperimen yang dilaksanakan
dengan menggunakan Microsoft Math 4.0 dan kelompok kontrol dengan pembelajaran
konvensional. Sudjana (2004) menyatakan bahwa “penelitian eksperimen adalah suatu
penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam
kondisi yang terkontrol secara ketat. Sedangkan Rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini untuk melihat pengaruh penggunaan Microsoft Math 4.0 terhadap
Pemahaman Konsep matematis adalah Randomized Group Pretest-Posttest Design yang
digambarkan seperti pada
Kata kunci : Pemahaman Konsep, Microsof Math

ii
LATAR BELAKANG

Matematika memiliki peran yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan


lain. Dengan mempelajari matematika seseorang bisa melatih kemampuan berfikirnya
secara logis, kritis sistematis dan juga dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari, oleh sebab itu, lembaga pendidikan diberikan tugas untuk
melakukan reformasi diri supaya dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
memadai sesuai dengan tuntutan zaman.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada bulan Agustus 2018 di SMAN di
Kabupaten Solok, diperoleh informasi mengenai permasalahan pembelajaran yang
dihadapi. Salah satu permasalahannya adalah mengenai rendahnya hasil belajar
matematika. Hasil belajar yang dimaksud adalah pemahaman konsep.
Rendahnya hasil belajar berupa pemahaman konsep siswa dapat dilihat pada proses
pembelajaran. Permasalahan dari siswa ditemui bahwa mereka umumnya hanya
mengerjakan soal-soal yang mirip dengan contoh soal. Dengan menggunakan rumus-
rumus yang sudah ada, mereka mengerjakan soal dan melakukan perhitungan. Namun
jika soal yang diberikan bervariasi dan berbeda dari sebelumnya, maka siswa mengalami
kesulitan karena tidak mampu mengerjakannya dan tidak mampu mengembangkan
kemampuan pemahaman secara optimal.
Berdasarkan Analisa uraian diatas, maka diperlukan suatu usaha untuk
meningkatkan pemahaman konsep siswa sehingga diperoleh hasil belajar yang optimal.
oleh sebab itu, maka guru perlu memberikan sebuah terobosan serta mencarikan alternatif
untuk meningkatkan antusias dan semangat siswa dalam belajar, yaitu dengan cara
menyajikan materi ajar berbasis ICT.
Sebagai alternatif untuk sistem pembelajaran di dunia sekarang ini, sumber belajar tidak
hanya dari guru, buku atau perpustakaan. Saat ini banyak pembelajaran berbasis ICT (Teknologi
Informasi dan Komunikasi) yang dikembangkan yang bisa dalam bentuk e-learning, perpustakaan
virtual, belajar menggunakan perangkat lunak seperti Ms Word, Ms Excel, Ms Power Point,
Macromedia Flash, dsb. Pembelajaran seperti itu dianggap efektif untuk meningkatkan kemampuan
masing-masing siswa. Kaput (Bergeson, 2000: 49) menunjukkan bahwa akses komputer
menyediakan mekanisme bagi siswa untuk menemukan kesalahan mereka sendiri, sehingga

3
4

menghilangkan kebutuhan untuk seorang guru sebagai otoritas luar. Matematika sebagai ilmu dasar
memiliki objek studi abstrak dan membutuhkan kekuatan pemikiran logis. Kecenderungan
pembelajaran matematika saat ini lebih berpusat pada siswa, mengarahkan siswa untuk membangun
konsep (pendekatan konstruktivis), pembelajaran interaktif, investigasi, eksploratif, aktivitas
terbuka, keterampilan proses dan pemecahan masalah. Oleh karena itu, diperlukan media yang tepat
agar siswa dapat memahami konsep matematika secara komprehensif. Seiring dengan
perkembangan teknologi, kini hadir Microsoft Math 4.0 yang memiliki fitur yang dirancang untuk
membantu siswa dalam memecahkan matematika, sains, dan sejenisnya, serta mungkin untuk
mendidik pengguna. Aplikasi ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam memahami
konsep pembelajaran matematika.
Microsoft Math adalah program pendidikan, dibuat untuk sistem operasi Microsoft
Windows, yang membantu pengguna memecahkan masalah matematika dan sains. Aplikasi ini
dibangun dan diprakarsai oleh Microsoft, yang pada dasarnya ditargetkan untuk siswa sebagai alat
bantu pembelajaran. Microsoft Math 4.0 adalah perangkat lunak baru yang dapat membantu siswa
menyelesaikan tugas matematika dan sains lebih cepat dan mudah dalam mengajarkan konsep dasar
yang penting. Fitur Microsoft Math 4.0 mampu membantu siswa memecahkan masalah kompleks
dalam alajabar dasar, aljabar, trigonometri, kalkulus, fisika, dan kimia. Dengan menggunakan
Microsoft Math 4.0 siswa dapat menyelesaikan persamaan langkah demi langkah.
Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian dengan berjudul
”Penggunaan Microsoft Math 4.0 untuk meningkatkan kemampuan Pemahaman
Konsep Matematis Siswa”.
5

TINJAUAN PUSTAKA

1. Penggunaan ICT dalam Pembelajaran Matematika

Menurut National Council for Educational Technology (Wright: 1995)


mengemukakan bahwa TIK dapat membantu siswa belajar matematika dalam hal: a. Belajar
dari umpan balik b. Temukan pola c. Lihat hubungan d. Bekerja dengan gambar dinamis e.
Ekstrak data f. Pembelajaran komputer Lebih lanjut menurut Wright (1995) ada 3 jenis
penggunaan TIK dalam pembelajaran matematika, yaitu: a) Tipe 1 Pelajar dan komputer b)
Tipe 2 Pelajar, guru dan komputer c) Tipe 3 (menekankan 'C' di ICT)
Tipe 1 menekankan pembelajaran individu, di mana siswa belajar tentang matematika
melalui media komputer secara mandiri. Pembelajaran tipe 2 melibatkan guru yang
membimbing siswa untuk memahami matematika. Sedangkan tipe 3 lebih interaktif dimana
guru membimbing siswa di kelas untuk mengkomunikasikan konsep matematika melalui
aplikasi komputer. Dari ketiga jenis yang diusulkan oleh Wright, tipe 3 dapat diterapkan
menggunakan aplikasi Microsoft Math 4.0.

2. Aplikasi Microsoft Math 4.0

Microsoft Math adalah program pendidikan, dibuat untuk sistem operasi


Microsoft Windows, yang membantu pengguna memecahkan masalah matematika dan
sains. Aplikasi ini dibangun dan diprakarsai oleh Microsoft, yang pada dasarnya
ditargetkan untuk siswa sebagai alat bantu pembelajaran. Microsoft Math 4.0 adalah
perangkat lunak baru yang dapat membantu siswa menyelesaikan tugas matematika dan
sains lebih cepat dan mudah dalam mengajarkan konsep dasar yang penting. Fitur
Microsoft Math 4.0 mampu membantu siswa memecahkan masalah kompleks dalam
alajabar dasar, aljabar, trigonometri, kalkulus, fisika, dan kimia. Dengan menggunakan
Microsoft Math 4.0 siswa dapat memecahkan persamaan langkah demi langkah sambil
mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari konsep-konsep dasar ini. Penampilan
Microsoft Math 4.0 seperti gambar berikut
6

Gambar 1. Tampilan Microsoft Mathematics 4.0.

Fitur-fitur yang ditemukan di Microsoft Math 4.0 sangat berguna dalam proses
belajar matematika. Operasi ini sangat sederhana tanpa menggunakan bahasa
pemrograman seperti Matlab, Maple, Fotrlan, dan Cabri. Aplikasi ini memang dirancang
secara instan untuk membantu siswa menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan
matematika dan sains. Melalui aplikasi ini memungkinkan siswa untuk mencoba sendiri
untuk memecahkan masalah matematika dengan berbagai alat yang tersedia. Selain itu,
siswa dapat lebih memahami konsep dasar secara lebih komprehensif karena didukung
oleh tampilan grafik yang terperinci dan menarik. Dengan kata lain, aplikasi ini sangat
mendukung untuk belajar dengan pendekatan konstruktivis, di mana siswa diarahkan
untuk menemukan konsep matematika mereka sendiri berdasarkan pemahaman awal
mereka.

3. Kemampuan Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran


matematika. Konsep-konsep merupakan pilar-pilar pembangun untuk berfikir yang lebih
tinggi. Dengan mengenal konsep dan struktur yang tercakup dalam bahan yang sedang
dibicarakan, anak akan memahami materi yang harus dikuasainya itu, ini menunjukkan
bahwa materi yang mempunyai pola atau struktur tertentu akan lebih mudah dipahami
dan diingatnya (Suherman dkk, 2003:43).
7

Pemahaman konsep adalah aspek kunci pembelajaran. Salah satu tujuan


pembelajaran yang penting adalah membantu siswa memahami konsep utama dalam
suatu subjek, bukan sekedar mengingat fakta yang terpisah-pisah. Dalam banyak kasus,
pemahaman konsep akan berkembang apabila guru dapat membantu siswa
mengeksplorasi topik secara mendalam dan memberi mereka contoh yang tepat dari suatu
konsep.
Untuk melihat pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika dapat
dilihat dari indikator-indikator pemahaman konsep. Menurut NCTM (2000:223)
indikator pemahaman konsep matematika siswa harus menunjukkan bahwa siswa dapat
(1) memberi label, mengungkapkan dengan verbal dan mendefinisikan konsep; (2)
mendefenisikan dan mengembangkan contoh dan bukan contoh; (3) menggunakan model,
diagram dan simbol untuk mempresentasikan konsep-konsep; (4) menterjemahkan dari
suatu model representasi ke model lain; (5) mengenal berbagai makna dan interpretasi
konsep (6) mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenali kondisi-kondisi yang
menggambarkan suatu konsep khusus; (7) membandingkan dan membedakan konsep-
konsep (8) mengintegrasikan pengetahuan mereka tentang berbagai konsep.

4. Kemampuan Awal

Kemampuan awal matematika merupakan kemampuan yang dapat menjadi dasar


untuk menerima pengetahuan baru. Kemampuan awal matematika merupakan pondasi
dan dasar pijakan untuk pembentukan konsep baru dalam pembelajaran matematika.
Suatu proses pembelajaran dapat dikatakan bermakna jika seorang siswa telah dapat
mengaitkan konsep-konsep yang ada dalam benaknya dengan baik. Dari proses pertalian
itu ditemukanlah suatu pengetahuan baru yang dapat digunakan dalam kehidupannya.
Berdasarkan teori Ausubel dalam Trianto (2011:38), dalam membantu siswa
menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi, sangat diperlukan konsep-konsep awal
yang sudah dimiliki siswa yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Sehingga
siswa mampu memecahkan masalah yang memerlukan konsep awal yang sudah dimiliki
siswa sebelumnya.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kemampuan awal matematika
merupakan salah satu faktor yang menentukan sukses atau gagalnya siswa belajar
8

matematika di tingkat sekolah. Siswa diarahkan belajar melalui suatu proses yang
berangsur-angsur secara bertahap dari konsep yang sederhana hingga ke pengertian yang
lebih komplek. Sampai akhirnya siswa tersebut mengerti, memahami, menguasai dan
mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

5. Kerangka Berpikir

Kurangnya pemahaman konsep matematis siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor


diantaranya pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif belum sepenuhnya
dilaksanakan, pembelajaran masih bersifat satu arah dan guru masih menjadi sumber
belajar yang dominan, serta kemampuan siswa memahami konsep materi matematika
masih kurang. Pembelajaran yang dikembangkan guru selama ini masih kurang bervariasi
dan kurang mendukung berkembangnya kemampuan penalaran siswa.
Salah satu terobosan yang perlu diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran
adalah menggunakan Microsoft Math. Dimana Microsoft Math adalah program
pendidikan, dibuat untuk sistem operasi Microsoft Windows, yang membantu pengguna
memecahkan masalah matematika dan sains. Aplikasi ini dibangun dan diprakarsai oleh
Microsoft, yang pada dasarnya ditargetkan untuk siswa sebagai alat bantu pembelajaran.
Microsoft Math 4.0 adalah perangkat lunak baru yang dapat membantu siswa
menyelesaikan tugas matematika dan sains lebih cepat dan mudah dalam mengajarkan
konsep dasar yang penting. Fitur Microsoft Math 4.0 mampu membantu siswa
memecahkan masalah kompleks dalam alajabar dasar, aljabar, trigonometri, kalkulus,
fisika, dan kimia. Dengan menggunakan Microsoft Math 4.0 siswa dapat menyelesaikan
persamaan langkah demi langkah.
Dalam penelitian ini siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diajarkan dengan menggunakan Microsoft Math 4.0
dan kelas kontrol diajarkan dengan metode konvensional. kemudian hasil belajar kelas
ini akan dibandingkan. Dengan adanya perbandingan ini diduga siswa yang diajar dengan
menggunakan Microsoft Math 4.0 (kelas eksperimen) memiliki hasil belajar yang lebih
baik dari pada yang diajar dengan konvensional (kelas kontrol).
9

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen dengan


pendekatan kuantitatif. Terdapat dua kelompok sampel pada penelitian ini yaitu
kelompok eksperimen yang dilaksanakan dengan menggunakan Microsoft Math 4.0 dan
kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional. Sudjana (2004) menyatakan
bahwa “penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat”.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh
penggunaan Microsoft Math 4.0 terhadap pemahaman konsep matematis adalah
Randomized Group Pretest-Posttest Design yang digambarkan seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Desain Penelitian
Pre-test Perlakuan Posttest
Eksperimen T X T
Kontrol T - T

Keterangan :
X = Perlakuan pada kelas eksperimen yaitu menggunakan Microsoft
Math 4.0
T = Pre-test = Posttest

Rancangan tersebut diterapkan pada situasi belajar yang berbeda yakni dengan
menggunakan Microsoft Math 4.0 pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional
pada kelas kontrol. Rancangan penelitian tersebut digambarkan dalam tabel 2 berikut:
Tabel 2. Tabel Winner
Model Pembelajaran (X)
Kemampuan Awal (Y) Pemahaman Konsep Pemahaman Konsep
Eksperiment (X1) Konvensional (X2)
Kemampuan Awal Tinggi
Y1X1 Y1X2
(Y1)
10

Kemampuan Awal Rendah


Y2X1 Y2X2
(Y2)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri di
Kabupaten Solok Bagian Selatan yang terdaftar pada tahun ajaran 2018/201. Sampel pada
penelitian ini adalah dua kelas yakni satu sebagai kelas eksperimen dan satu lagi sebagai
kelas kontrol. Sebelum menentukan kelas sampel maka terlebih dahulu dilihat kesamaan
rata-rata dari seluruh kelas populasi. Untuk melihat kesamaan rata-rata tersebut,
digunakan nilai ulangan Semester 1 kelas XI Tahun Pelajaran 2018/2019, dan dianalisis
menggunakan uji Anava satu arah. Sebelum melakukan uji Anava satu arah, terlebih
dahulu dilakukan uji prasyarat.

Variabel dalam penelitian

Pada penelitian ini ada tiga variabel yaitu :


1. Variabel bebas yaitu pengajaran dengan menggunakan Microsoft Math 4.0 dan
pembelajaran konvensional.
2. Variabel terikat yaitu kemampuan pemahaman konsep matematis.
3. Variabel kontrol yaitu kemampuan awal matematika siswa
Data Penelitian
Jenis dan sumber data pada penelitian ini adalah:
1. Data primer yaitu data yang langsung diambil dari sampel yang diteliti berupa hasil belajar
siswa pada kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah matematis.
2. Data sekunder yaitu data tentang jumlah siswa yang menjadi populasi dan nilai ulangan akhir
semester 1 SMA Negeri di Kabupaten Solok Bagian Selatan. Data tersebut diperoleh dari
Wakil Kurikulum dan Tata Usaha masing-masing sekolah

Tes Kemampuan Awal

Tes kemampuan awal diberikan sebelum pelaksanaan penelitian yang bertujuan


untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Materi
yang diujikan dalam tes ini adalah mengenai materi prasyarat atau materi yang harus
dikuasai siswa sebelum mempelajari materi baru. Tes ini diberikan pada kelas eksperimen
dan kontrol. t.
11

Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis siswa

Tes kemampuan pemahaman konsep siswa yaitu tes yang diberikan setelah
pembelajaran digunakan untuk mengukur pemahaman siswa secara menyeluruh terhadap
materi pelajaran yang disampaikan pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
12

JADWAL PENELITIAN
Rencana penelitian dilakukan selama 1 (satu ) tahun, terhitung dari bulan Januari 2019
s.d. Desember 2019
Waktu (Bulan)
No Kegiatan
B.1 B.2 B.3 B.4 B.5 B.6 B.7 B.8 B.9 B.10 B.11 B.12
Penyusunan Desain
1 √
Penelitian
Penyusunan
2 √ √ √
Instrumen
3 Pengumpulan Data √ √ √
Pengelolaan dan
4 √ √
Analisis Data
Penyusunan Draf
5 √ √
Laporan
6 Seminar Laporan √ √ √
Penyusunan Laporan
7 √ √
Akhir
DAFTAR PUSTAKA

Hudoyo, H. (2003). Mengajar Belajar Matematika. Yogyakarta: PPPG Matematika.


NCTM. (2000). Principles and Standards for Shcool Mathematics. USA: The National
Council of Teacher of Mathematics, Inc.
Reynold, & Rasul, D. (2010). Cerdas dan Terampil Teknologi Informasi dan Komunikasi
1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sudjana, N. (2004). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Suherman, E., & dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia.
Suryabrata, S., & Saputra. (2017). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

13
LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL
A. BIODATA KETUA PENGUSUL

Nama ILMADI S.Pd, M.Pd

NIDN/NIDK 1008108503

Pangkat/Jabatan -/Asisten Ahli

E-mail il.ilmadi@yahoo.com

ID Sinta 6157496

h-Index 0

Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Buku

Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan

Perolehan KI

Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
B. ANGGOTA PENGUSUL 1

Nama YULIANTI RUSDIANA S.Si, M.Sc.

NIDN/NIDK 0416078702

Pangkat/Jabatan -/Tidak Punya

E-mail

ID Sinta 6646278

h-Index 0

Publikasi di Jurnal Internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 1 dan 2

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Prosiding seminar/konverensi internasional terindeks

Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)

Buku

Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan

Perolehan KI

Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
LAMPIRAN 3. BUKTI PEROLEHAN KI
PERSETUJUAN USULAN

Nama Pimpinan Nama Unit Lembaga


Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Sebutan Jabatan Unit
Pemberi Persetujuan Pengusul

LEMBAGA
Dr. ALI PENELITIAN DAN
5 Oktober 2018 7 Oktober 2018 MADDINSYAH S.E., KETUA LPPM PENGABDIAN
M.M KEPADA
MASYARAKAT

Anda mungkin juga menyukai