Anda di halaman 1dari 10

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270


https://bima.kemdikbud.go.id

PROTEKSI ISI PROPOSAL


Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi pengabdian kepada masyarakat
PROPOSAL PENELITIAN 2023
Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2023 s.d. tahun 2023

1. JUDUL PENELITIAN
Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan Paparan Logam Berat pada Masyarakat yang Mengonsumsi Pokea
(Batissa violacea celebensis Martens 1897) dari Sungai Konaweha Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe

Bidang Fokus RIRN / Tema Topik (jika ada) Rumpun Bidang


Bidang Unggulan Ilmu
Perguruan Tinggi
Kesehatan Komodifikasi kearifan lokal di Kearifan lokal untuk Kesehatan
bidang kesehatan untuk mendukung pola hidup Lingkungan
menangani permasalahan bersih dan sehat
kesehatan

Kategori Skema Strata (Dasar/ SBK (Dasar, Target Akhir Lama


(Kompetitif Penelitian Terapan/ Terapan, TKT Penelitian
Nasional/ Pengembangan) Pengembangan) (Tahun)
Desentralisasi/
Penugasan)
Penelitian Penelitian Riset Dasar SBK Riset 2 1
Kompetitif Dosen Pemula Pembinaan/
Nasional Kapasitas

2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran Perguruan Tinggi/ Program Studi/ Bidang Tugas ID Sinta
Institusi Bagian
SOLIHIN Universitas Kesehatan Menyusun proposal, 6835003
Mandala Waluya Lingkungan melakukan
Ketua Pengusul koordinasi dengan PT
dan unsur terkait di
lokasi penelitian,
melakukan analisis/
interprestasi data dan
pelaporan serta
mengkoordinir
anggota.
FIRMANSYAH Universitas Farmasi Pengumpulan data, 6201748
Mandala Waluya pengujian sampel,
Anggota Pengusul analisis data dan
pembuatan laporan

3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)


Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan
penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra Dana

4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN

Luaran Wajib
Tahun Jenis Luaran Status target capaian Keterangan
Luaran
1 Feasibility Study Tersedia -
1 Artikel di Jurnal Published -

5. ANGGARAN
Rencana Anggaran Biaya penelitian mengacu pada PMK dan buku Panduan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berlaku.

Total RAB 1 Tahun Rp. 20.000.000,00

Tahun 1 Total Rp. 20.000.000,00


Jenis Komponen Item Satuan Vol. Biaya Total
Pembelanjaan Satuan
Sewa Peralatan Peralatan GPS Unit 1 200.000 200.000
penelitian
Bahan ATK Kertas, tinta, pulpen/ Paket 1 1.000.00 1.000.000
pensil, fotocopy 0
Bahan Bahan Sampel pokea Unit 5 50.000 250.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Pengumpulan Transport Transport dan uang OK (kali) 2 2.000.00 4.000.000
Data makan 0
Sewa Peralatan Peralatan Timbangan Unit 1 300.000 300.000
penelitian
Sewa Peralatan Peralatan Box sampel Unit 1 250.000 250.000
penelitian
Analisis Data Biaya analisis Pemeriksaan sampel Unit 45 175.000 7.875.000
sampel
Analisis Data HR ketua peneliti OB 1 2.200.00 2.200.000
Sekretariat/ 0
Administrasi
Peneliti
Analisis Data HR anggota peneliti OB 1 2.000.00 2.000.000
Sekretariat/ 0
Administrasi
Peneliti
Pelaporan, Luaran Biaya Jurnal Nasional Sinta Paket 1 500.000 500.000
Wajib, dan Luaran Publikasi 1-6
Tambahan artikel di
Jurnal
Nasional
Pelaporan, Luaran HR Pembuatan laporan OB 1 1.000.00 1.000.000
Wajib, dan Luaran Sekretariat/ 0
Tambahan Administrasi
Peneliti
Pelaporan, Luaran Biaya makan dan minum OH 1 425.000 425.000
Wajib, dan Luaran konsumsi
Tambahan rapat
Isian Substansi Proposal
SKEMA PENELITIAN DASAR
Petunjuk:Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap bagian.

JUDUL
Tuliskan Judul Usulan
Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan Paparan Logam Berat pada Masyarakat yang
Mengonsumsi Pokea (Batissa violacea celebensis Martens 1897) dari Sungai Konaweha
Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe

RINGKASAN
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang
ditargetkan.
Semakin meningkatnya perkembangan pembangunan di Indonesia khususnya di bidang
industry secara otomatis memberikan dampak Kesehatan bagi bagi lingkungan hidup dan
masyarakat. Wilayah Kecamatan Morosi Kabuoaten Konawe merupakan salah satu Kawasan
industry pertambangan di Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki peranan besar terhadap
perubahan-perubahan pada tatanan lingkungan yang ada disekitarnya. Pokea (Batissa voilecae
celebensis Martens 1897) adalah merupakan jenis kerang endemik di Sulawesi Tenggara dan
banyak diminati dan dikonsumsi oleh masyarakat khususnya disekitar sungai Konaweha
Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe. Namun beberapa tahun belakangan ini ditemukan
kandungan logam berat Cd, Pb dan Hg dan terakumulasi dalam daging pokea. Hal tersebut
dikarenakan pokea adalah merupakan jenis biota yang berperan sebagai filter feeder sehingga
jika dikonsumsi dengan laju asupan yang tidak terkontrol maka akan menimbulkan risiko
gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis resiko kesehatan
lingkungan paparan logam berat pada masyarakat yang mengonsumsi pokea dari Sungai
Konaweha Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe dengan pendekatan Analisis Risiko
Kesehatan Lingkungan (ARKL) yang diadopsi dari USEPA. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kandungan logam berat pada kerrang pokea dan melakukan analisis risiko
Kesehatan lingkungan paparan logam berat (Cd, Pb dan Hg) pada masyarakat yang
mengonsumsi kerrang pokea dari Sungai Konaweeha Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe.
Dari hasil penelitian ini diharapkan memperoleh luaran dalam bentuk publikasi jurnal nasional
terakreditasi SINTA 1 - 6.

KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata
ARKL, Pokea, Logam Berat, Morosi

PENDAHULUAN
Penelitian Dasar merupakan riset yang memuat temuan baru atau pengembangan ilmu
pengetahuan dari kegiatan riset yang terdiri dari tahapan penentuan asumsi dan dasar hukum
yang akan digunakan, formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi dan pembuktian konsep
fungsi dan/ atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental.

Pendahuluan penelitian tidak lebih dari 1000 kata yang terdiri dari:
A. Latar belakang dan rumusan permasalahan yang akan diteliti
B. Pendekatan pemecahan masalah
C. State of the art dan kebaruan
D. Peta jalan (road map) penelitian 5 tahun kedepan (jika dalam bentuk konsorsium harus
dilengkapi dengan roadmap penelitian konsorsium)
E. Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver

A. Latar Belakang
Masalah pencemaran lingkungan mulai muncul ke permukaan dunia dan menjadi tranding
topik berkisar tahun 1959 tepatnya saat ditemukan suatu penyakit mental dan kelainan pada
saraf yang diderita oleh penduduk yang hidup di sekitar teluk Minamata di Jepang yang
dikenal dengan nama penyakit Minamata. Pada akhir tahun 1930-an, Chisso Corporation
di Jepang mendirikan pabrik di pantai teluk Minamata yang bertujuan untuk memproduksi
klorida vinil dan farmaldehid. Proses pembuatan produk tersebut menimbulkan hasil
samping yang mengandung merkuri (Hg) yang dibuang ke dalam perairan teluk. Melalui
biomagnifikasi, ikan-ikan laut dan kerang-kerangan mengakumulasi senyawa majemuk
khlorida metal merkuri yang sangat beracun dalam konsentrasi tinggi. Ikan-ikan dan
kerang-kerangan tersebut kemudian dikonsumsi oleh penduduk di sekitar teluk dan sekitar
15 tahun sejak pembuangan merkuri di perairan tersebut dimulai, keanehan mental dan
cacat saraf secara permanen terlihat muncul diantara penduduk setempat terutama pada
anak-anak (Palar, 2012). Selain itu, kasus Itai-itai disease yang terjadi di Jepang pertama
kali ditemui pada area yang sangat tercemar di lembah sungai Jinzu, terletak di Prefektur
Toyama, Jepang. Penyakit ini sendiri menunjukkan gejala nephropathy dan osteomalacia.
Kedua penyakit ini merupakan penyakit yang timbul akibat adanya kandungan kadmium
dalam tubuh. Dinas kesehatan setempat atau Public Welfare Office of Toyama (Dinas
Kesejahteraan Masyarakat Toyama) mengidentifikasi area yang terpolusi Cd bahwa sejak
tahun 1967, 97% dari 132 penduduk yang meninggal dunia adalah korban itai-itai disease
yang disebutkan bahwa kandungan kadmium di dalam padi pada area tercemar berkisar
antara 1,00 ppm sampai 6,88 ppm serta 4,04 ppm di sungai Jinzu (Kawano et al, 1984).
Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki beberapa sungai besar, salah satunya adalah Sungai
Konaweha yang di dalamnya terdapat biota endemik yang menjadi kuliner khas masyarakat
Kabupaten Konawe yaitu pokea (Batissa violacea celebensis Martens, 1897). Di Sungai
Konaweha ditemukan kandungan logam berat Pb dalam air dengan konsentrasi 0,0052 ppm,
logam Cd 0,0032 ppm dan logam Hg 0,00004 ppm. Kandungan logam berat Pb pada sedimen
dengan konsentrasi 0,0523 ppm, logam Cd 0,0423 ppm dan logam Hg 0,0018 ppm. Kandungan
logam Pb pada pokea ukuran besar adalah 4,44±0,003 μg/g, logam Cd 2,74±0,012 μg/g dan
logam Hg 0,152±0,00 μg/g. Sedangkan kandungan logam Pb pada pokea ukuran kecil adalah
2,93±0,003 μg/g), logam Cd 2,04±0,017 μg/g dan logam Hg 0,095±0,00 μg/g. Sehingga dalam
hal ini mengindikasikan bahwa konsentrasi logam berat pada sedimen lebih tinggi
dibandingkan konsentrasi logam berat pada pokea dan air di Sungai Konaweha (Musdalifah,
2016). Bioakumulasi (BCF) logam berat pokea di Sungai Konaweha menunjukkan bahwa pada
pokea ukuran besar memiliki kemampuan akumulasi (BCF) logam Pb dan Hg 0,8 dan BCF
logam Cd 0,6. Kemudian pokea ukuran kecil memiliki kemampuan lebih tinggi dalam
mengakumulasi logam (BCF) 0,5 untuk logam Pb dan Hg, dan BCF = 0,4 untuk logam Cd.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Pitriani (2017) dikemukakan bahwa bioakumulasi
logam berat Cr dan Cd pada pokea (Batissa violacea celebensis Martens, 1897) di Sungai
Konaweha (Pohara) menunjukkan bahwa pada kerang ukuran besar memiliki tingkat
kemampuan akumulasi logam berat dengan nilai BCF = 0,01687 untuk Cr dan BCF = 0,0199
untuk Cd, kemudian kerang ukuran kecil memiliki kemampuan dalam mengakumulasi logam
berat dengan nilai BCF = 0,01681 untuk Cr dan BCF = 0,0194 untuk Cd. Salah satu organisme
perairan yang akan terpengaruh langsung akibat adanya logam berat dalam perairan dan
sedimen adalah kerang-kerangan. Hal ini disebabkan karena kerang adalah organisme yang
hidup dengan cara menyaring makanan (filter feeder) terhadap material yang tersuspensi
diperairan atau sedimen termasuk logam berat sehingga dapat menyebabkan terjadinya
bioakumulasi (penumpukan) konsentrasi logam berat dalam tubuh kerang (Suryono, 2006).
Meskipun konsentrasi logam berat pada air sungai dan sedimen serta akumulasi pada pokea
(Batissa violacea celebensis Martens 1897) masih dibawah baku mutu namun dalam waktu
kedepan akan menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat yeng mengonsumsi pokea
karena pokea memiliki kemampuan mengakumulasi logam berat, sehingga apabila
masyarakat mengkonsumsi pokea yang mengandung logam berat dan lama kelamaan akan
terakumulasi dalam tubuh. Jika konsentrasi logam berat terus-menerus terakumulasi dalam
tubuh manusia dan telah melebihi batas kadar yang ditolerir oleh tubuh, maka akan
menimbulkan gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan penyakit kronis akibat
mengonsumsi pokea yang terkontaminasi logam berat. Pokea merupakan salah satu
makanan khas masyarakat di kawasan Sungai Konaweha Kecamatan Morosi Kabupaten
Konawe. Mengingat bahwa telah ditemukan adanya bioakumulasi pada biota khususnya
pokea di Sungai Konaweha Kabupaten Konawe yang dikonsumsi oleh masyarakat
Kecamatan Morosi, maka perlu dilakukan analisis risiko (risk assessment) kesehatan
lingkungan untuk mengkaji dan memprediksi risiko kesehatan yang akan terjadi pada
masyarakat yang mengonsumsi pokea sehingga dapat dijadikan sebagai dasar kebijakan
dalam hal pengelolaan risiko dengan metode ARKL. Rumusan masalah (1) Bagaimana
karakteristik individu (berat badan, umur, laju asupan, dan jenis kelamin) dan pola aktivitas
(frekuensi pajanan dan durasi pajanan) masyarakat yang mengonsumsi pokea (Batissa
violacea celebensis Martens 1897), (2) Berapa besarnya kandungan logam berat (Cd, Hg
dan Pb) pada pokea (Batissa violacea celebensis Martens 1897) yang dikonsumsi
masyarakat, (3) Berapa besar nilai intake (asupan) logam berat Cd, Hg dan Pb pada
masyarakat yang mengonsumsi pokea (Batissa violacea celebensis Martens 1897) (4)
Berapa besar tingkat resiko gangguan kesehatan pada masyarakat yang mengonsumsi
pokea (Batissa violacea celebensis Martens 1897) dari Sungai Konaweha Kecamatan
Morosi Kabupaten Konawe?
B. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan metode ARKL yang merupakan hasil
adopsi dari United State Environment Protection Agency (USEPA) yang kemudian dibuat dalam
pedoman Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan oleh Direktorat PP dan PL Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2012.
C. State of the art dan Kebaruan
Penelitian tentang kandungan logam berat dalam kerrang pokea telah banyak dilakukan.
Namun untuk di wilayah Kecamatan Morosi belum dilakukan publikasi tentang hasil
penelitian logam berat pada pokea. Penelitian tentang pokea pernah dilakukan pada tahun 2020
oleh Balda dkk yang berjudul Kandungan Logam Berat Cd Kerang Pokea (Batissa violacea
celebensis) di Sungai Lasolo Kabupaten Konawe Utara.
D. Peta jalan (road map) Penelitian

Kombinasi Studi
Metode Penyakit/
ARKL
ARKL ARKL Ikan Reduksi Dampak
2023 Pokea 2024 Bandeng 2025 Pokea dan 2026 Logam 2027 Logam Berat
Ikan pada
Berat
Bandeng Masyarakat

METODA
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 1000 kata.
Bagian ini dapat dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang
sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram
alir dapat berupa file JPG/PNG. Metode penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan
yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang
ditargetkan yang tercermin dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif (Field Research dan Laboratory Research)
dimana penelitian ini langsung dilakukan di lapangan atau langsung pada responden untuk
mengetahui karakteristik individu dan pola aktivitasnya serta pemeriksaan kandungan logam
berat Cd, Hg dan Pb pada pokea (Batissa violacea celebensis Martens 1897) yang dilaksanakan
di laboratorium.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rancangan observasional
dengan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) sesuai dengan USEPA (1986)
dan Ditjen PP & PL Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2012) yang mencakup 4
langkah kegiatan analisis yaitu identifikasi bahaya (hazard identification), analisis dosis respon
(dose-respon assessment), analisis pemajanan (exposure assessmant), dan karakterisasi risiko
(risk characterization).
1. Identifikasi bahaya yang dilakukan adalah melakukan analisis konsentrasi logam Cd, Hg
dan Pb pada daging pokea (Batissa violacea celebensis Martens 1897) di laboratorium.
2. Analisis dosis-respon yaitu menganalisis kandungan logam Cd, Hg dan Pb yang masuk
melalui oral/ingesti.
3. Analisis Pajanan (exposure assessment) yaitu dengan mengukur besar pajanan dengan
memperhitungkan konsentrasi Cd, Hg dan Pb daging pokea (Batissa violacea celebensis
Martens 1897), karakteristik individu (berat badan, umur dan laju asupan/pola konsumsi)
dan pola aktifitas individu (frekuensi pemajanan dan durasi pemajanan).
4. Karakterisasi Risiko (risk characterization) yaitu didapat melalui estimasi risiko dengan
kuantifikasi probabilitas yang merupakan rasio antara asupan dengan dosis acuan (RfD)
atau standar yang ditetapkan oleh BPOM tentang dosis acuan pada makanan dan minuman.
5. Manajemen risiko bukan merupakan tahapan ARKL namun dapat dijadikan sebagai
kebutuhan tindak lanjut dari ARKL.
Berikut diuraikan Langkah-langkah ARKL:
Berikut kerangka konsep penelitian ARK yang akan dilaksanakan:

Langkah-langkah penelitian ARKL :


1. Peneliti melakukan identifikasi jumlah konsentrasi logam berat (Cd, Hg dan PB) pada Pokea.
2. Melakukan pengukuran dan wawancara pada masyarakat (responden) yang mengonsumsi
Pokea mulai dari karakteristik (berat badan, umur, laju asupan) dan pola aktifitasi masyarakat
(frekuensi dan durasi pemajanan).
3. Menghitung intake (asupan) setiap individu dengan menggunakan rumus ARKL

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Penelitian


Harga Jumlah
No Uaraian Volume Satuan
Satuan (Rp) Satuan (Rp)
1 Honorarium
- Ketua peneliti 1 OT 2.200.000 2.200.000
- Anggota Peneliti 1 OT 2.000.000 2.000.000
2 Belanja Barang/bahan
- ATK 1 Paket 1.000.000 1.000.000
- Sampel Pokea 5 Paket 50.000 250.000
3 Pengumpulan Data
- Biaya Makan dan Transport 400 Jam 10.000 4.000.000
petugas 2 orang
4 Analisis Data
- Pemeriksaan sampel di 45 Kali 175.000 7.875.000
laboratorium (3 indikator x
5 titik x 3 pengulangan)
5 Sewa peralatan
- Timbangan 1 Unit 300.000 300.000
- GPS 1 Unit 200.000 200.000
- Box sampel 1 Unit 250.000 250.000
6 Pelaporan 2 Paket 500.000 1.000.000
7 Luaran wajib 1 Paket 500.000 500.000
8 Luaran tambahan
9 Lain-lain 1 Paket 425.000 425.000
Total 20.000.000

JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian disusun berdasarkan pelaksanaan penelitian, harap disesuaikan berdasarkan
lama tahun pelaksanaan penelitian

Tahun ke-1
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan Penelitian √ √
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan
2 √ √
Sampel Pokea
3 Wawancara masyarakat/responden √ √
4 Analisis Data √
5 Pelaporan √

DAFTAR PUSTAKA
Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

[1] Bahtiar, 2012. Studi Bioekologi dan Dinamika Populasi Pokea (Batissa violacea var.
celebensis von Martens, 1897) yang Tereksploitasi Sebagai Dasar Pengelolaan di Sungai
Pohara Sulawesi Tenggara, Bandung: ITB.
[2] Hasani, U., 2016. Analisis Kualitas Air Sungai Konaweha Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kendari: Ecogreen Fakultas Kehutanan Universitas Halu Oleo.
[3] Musdalifah, 2016. Bioakumulasi Logam Berat pada Kerang Pokea (Batissa violacea
celebensis) di Sungai Pohara Sulawesi Tenggara, Kendari: Universitas Halu Oleo.
[4] Palar, 2012. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.
[5] Pebriani, S., 2017. Bioakumulasi Logam Berat Kromium (Cr) dan Kadmium (Cd) pada
Kerang Pokea (Batissa violacea celebensis) di Sungai Pohara Sulawesi Tenggara,
Kendari: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo.
[6] PL, D. P. &., 2012. Pedoman Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
[7] Rahman, 2005. Prinsip-prinsip Dasar, Metode, Teknik dan Prosedur Analisis Risiko
Kesehatan Lingkungan.. Depok: Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan Industri FKM-
UI.
[8] SNI, 2009. Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Dalam Pangan. Jakarta: BPOM.
[1]
PERSETUJUAN PENGUSUL
Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan Sebutan Jabatan Unit Nama Unit Lembaga
Pemberi Persetujuan Pengusul
- - - - -

Komentar : -

Anda mungkin juga menyukai