Anda di halaman 1dari 11

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270


https://bima.kemdikbud.go.id

PROTEKSI ISI PROPOSAL


Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi pengabdian kepada masyarakat
PROPOSAL PENELITIAN 2023
Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2023 s.d. tahun 2023

1. JUDUL PENELITIAN
FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING USIA 6-23 BULAN DI DESA LOKUS STUNTING WILAYAH KERJA
PUSKESMAS CAMPALAGIAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Bidang Fokus RIRN / Tema Topik (jika ada) Rumpun Bidang


Bidang Unggulan Ilmu
Perguruan Tinggi
Kesehatan Pengembangan dan penguatan Penguatan pengetahuan Ilmu Gizi
sistem kelembagaan, kebijakan dan pengembangan
kesehatan, dan pemberdayaan kebiasaan masyarakat
masyarakat dalam mendukung dalam berperilaku sehat
kemandirian obat

Kategori Skema Strata (Dasar/ SBK (Dasar, Target Akhir Lama


(Kompetitif Penelitian Terapan/ Terapan, TKT Penelitian
Nasional/ Pengembangan) Pengembangan) (Tahun)
Desentralisasi/
Penugasan)
Penelitian Penelitian Riset Dasar SBK Riset 3 1
Kompetitif Dosen Pemula Pembinaan/
Nasional Kapasitas

2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran Perguruan Tinggi/ Program Studi/ Bidang Tugas ID Sinta
Institusi Bagian
DIESNA SARI Universitas Gizi Mengurus izin 6790562
Sulawesi Barat penelitian, mendesain
Ketua Pengusul rencana penelitian
dan membuat
proposal, membuat
instrumen penelitian,
dan melakukan
pengumpulan data &
analisis data serta
penyusunan laporan.
ADE KARTIKASARI Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Membantu ketua 6772323
SEBBA Kesehatan Bina Masyarakat dalam penyusunan
Bangsa Majene instrumen,
Anggota Pengusul pengambilan data
dan penyusunan
laporan

3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)


Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan
penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra Dana

4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN

Luaran Wajib
Tahun Jenis Luaran Status target capaian Keterangan
Luaran
1 Artikel di Jurnal accepted/published Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA)
https://salnesia.id/jika
5. ANGGARAN
Rencana Anggaran Biaya penelitian mengacu pada PMK dan buku Panduan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berlaku.

Total RAB 1 Tahun Rp. 19.960.500,00

Tahun 1 Total Rp. 19.960.500,00


Jenis Komponen Item Satuan Vol. Biaya Total
Pembelanjaan Satuan
Bahan ATK Kertas A4 (70 gsm) Paket 3 45.000 135.000
Bahan ATK Tinta hitam refill Paket 3 83.000 249.000
Bahan ATK Tinta warna refill Paket 2 83.000 166.000
Bahan ATK Map plastik Paket 20 3.000 60.000
Bahan ATK Map kancing Paket 20 5.000 100.000
Bahan ATK Pulpen Paket 20 10.000 200.000
Bahan ATK Correction pen (tipe-x) Paket 2 15.000 30.000
Bahan ATK Stabilo Paket 3 8.500 25.500
Bahan ATK Penjepit kertas besar Paket 20 8.500 170.000
Bahan Bahan Souvenir untuk Unit 100 40.000 4.000.000
Penelitian responden
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Fotocopy (kuesioner, Unit 1 500.000 500.000
Penelitian proposal, surat izin)
(Habis Pakai)
Pengumpulan Transport Transport lokal OK (kali) 3 1.000.00 3.000.000
Data enumerator 0
Pengumpulan HR Pembantu Honor enumerator OH 3 1.500.00 4.500.000
Data Lapangan 0
Sewa Peralatan Peralatan Sewa printer Unit 1 300.000 300.000
penelitian
Analisis Data HR Pengolah Honor Pengolah Data P 1 1.000.00 1.000.000
Data (penelitia 0
n)
Analisis Data Biaya Biaya konsumsi rapat OH 5 125.000 625.000
konsumsi koordinasi
rapat menganalisis data
Pelaporan, Luaran Biaya Biaya konsumsi rapat OH 3 500.000 1.500.000
Wajib, dan Luaran konsumsi koordinasi menyusun
Tambahan rapat laporan dan luaran
Pelaporan, Luaran HR Komite Etik OB 1 400.000 400.000
Wajib, dan Luaran Sekretariat/
Tambahan Administrasi
Peneliti
Pelaporan, Luaran Biaya Seminar nasional Paket 1 1.000.00 1.000.000
Wajib, dan Luaran seminar 0
Tambahan nasional
Pelaporan, Luaran HR HAKI OB 1 500.000 500.000
Wajib, dan Luaran Sekretariat/
Tambahan Administrasi
Peneliti
Pelaporan, Luaran Biaya Publikasi Jurnal Paket 1 1.500.00 1.500.000
Wajib, dan Luaran Publikasi Nasional Terakreditasi 0
Tambahan artikel di
Jurnal
Nasional
Isian Substansi Proposal
SKEMA PENELITIAN DASAR
Petunjuk:Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap bagian.

JUDUL
Tuliskan Judul Usulan
FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING USIA 6-23 BULAN DI DESA LOKUS
STUNTING WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAMPALAGIAN KABUPATEN
POLEWALI MANDAR

RINGKASAN
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang
ditargetkan.
Salah satu masalah gizi pada anak yang sangat menjadi perhatian adalah Stunting.
Provinsi Sulawesi Barat merupakan provinsi dengan angka stunting tertinggi kedua di
Indonesia setelah NTT. Data tahun 2021, Kabupaten Polman menjadi penyumbang terbanyak
stunting di Sulawesi Barat (36%). Kecamatan Campalagian merupakan salah satu Kecamatan
yang berkontribusi besar terhadap tingginya prevalensi stunting di Polewali Mandar. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di
wilayah kerja puskesmas campalagian. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei analitik
dengan desain case control. Lokasi penelitian akan dilakukan pada dua desa lokus stunting di
wilayah kerja puskesmas Camplagian yaitu Desa Laliko dan Desa Parappe. Penelitian ini akan
dilakukan pada bulan Maret - Desember 2023. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 49
responden dengan perbandingan 1:1 sehingga total sampel secara keseluruhan adalah 98
responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Subjek
penelitian adalah anak usia 6 -23 bulan yang tinggal di Desa Laliko atau Desa Parappe dengan
kriteria Kasus adalah anak yang terdiagnosis stunting berdasarkan pengukuran dari tenaga
pelaksana gizi (TPG) puskesmas sedangkan kontrol adalah balita yang tidak terdiagnosis
stunting berdasarkan pengukuran dari tenaga pelaksana gizi puskesmas dengan ibu balita
sebagai responden. Dalam penelitian ini akan dilakukan matching pada variabel umur anak.
Analisis bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistik berganda.
Pengambilan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil analisis akan disajikan
dalam bentuk tabel dan narasi. Luaran wajib yang ditargetkan dalam penelitian ini berupa
publikasi di jurnal nasional terakreditasi dengan status accepted pada tahun ke-1 penelitian.
Luaran tambahan yang direncanakan adalah adalah HAKI. Adapun target Tingkat Kesiapan
Teknologi (TKT) pada penelitian ini pada tahun-1 adalah TKT 3 yakni pembuktian konsep
terkait faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan.

KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata
Faktor risiko; Stunting; Polewali Mandar
PENDAHULUAN
Penelitian Dasar merupakan riset yang memuat temuan baru atau pengembangan ilmu
pengetahuan dari kegiatan riset yang terdiri dari tahapan penentuan asumsi dan dasar hukum
yang akan digunakan, formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi dan pembuktian konsep
fungsi dan/ atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental.

Pendahuluan penelitian tidak lebih dari 1000 kata yang terdiri dari:
A. Latar belakang dan rumusan permasalahan yang akan diteliti
B. Pendekatan pemecahan masalah
C. State of the art dan kebaruan
D. Peta jalan (road map) penelitian 5 tahun kedepan (jika dalam bentuk konsorsium harus
dilengkapi dengan roadmap penelitian konsorsium)
E. Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver
Ukuran kekurangan gizi pada anak digunakan untuk melacak kemajuan pembangunan
suatu negara. Estimasi kekurangan gizi anak akan membantu menentukan apakah dunia berada
di jalur yang tepat untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, salah satu masalah
kekurangan gizi kurang pada anak adalah Stunting. Pada tahun 2020, dalam persebaran stunting
menurut data unicef, Indonesia berada pada wilayah yang memiliki prevalensi stunting sangat
tinggi yaitu >30%.1
Stunting merupakan suatu gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami
anak akibat defisiensi nutrisi yang kronik. Ini adalah hasil yang sebagian besar tidak dapat
diubah dari ketidakcukupan nutrisi dan serangan infeksi berulang selama yang pertama 1000
hari kehidupan seorang anak. Stunting memiliki efek jangka panjang pada individu dan
masyarakat, termasuk berkurang perkembangan kognitif dan fisik, berkurang produktifnya
kapasitas dan kesehatan yang buruk, dan peningkatan risiko penyakit degeneratif seperti
diabetes.2
Pada Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 prevalensi angka stunting balita
sebanyak 24,4 %. Meski angka stunting ini sudah turun ke 21,6 % pada SSGI 2022 namun
masih perlu kerja keras dari berbagai sektor untuk mencapai target penurunan angka stunting
14 % Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2024. Provinsi Sulawesi Barat
(Sulbar) merupakan provinsi dengan angka stunting tertinggi kedua di Indonesia. Hasil
Riskesdas dan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan prevalensi stunting di Sulbar
tergolong cukup tinggi (>30 %).3
Beberapa determinan kejadian stunting pada balita yaitu karakteristik demografi seperti
pendidikan ibu, pendidikan ayah, riwayat pemeriksaan kehamilan ibu, riwayat konsumsi TTD
saat kehamilan dan usia ibu saat melahirkan memiliki pengaruh yang signifikan dengan
kejadian stunting pada balita. 4 Hasil literatur review juga menunjukkan bahwa faktor yang
dapat menyebabkan terjadinya stunting pada balita juga diantaranya pengetahuan ibu yang
kurang pemahaman pemenuhan asupan nutrisi pada anak, tidak diberikan ASI ekslusif,
pemberian MPASI yang tidak sesuai umur, riwayat BBLR, riwayat penyakit infeksi seperti
penyakit ISPA dan diare berulang, sanitasi lingkungan yang buruk, dan status sosial ekonomi
keluarga yang rendah dalam pemenuhan nutrisi pada anak.5
Campalagian sendiri merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak kedua
setelah Ibu kota Kabupaten Polewali Mandar, Polewali. Sebanyak 13,37 % jumlah penduduk
dari seluruh Kabupaten Polewal Mandar berada di Kecamatan Campalagian.6 Dalam hal
pelayanan kesehatan, Campalagian di dukung oleh 2 Pusat Kesahatan Masyarakat, yaitu
Puskesmas Campalagian dengan 13 Desa/Kelurahan dan Puskesmas Katumbangan dengan 5
Desa/Kelurahan Wilayah Kerja. Berdasarkan latar belakang tersebut, sehingga peneliti ingin
meneliti faktor resiko kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di desa lokus stunting
wilayah kerja Puskesmas Campalagian, yaitu Desa Laliko dan Parappe. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi acuan pengambilan kebijakan yang tepat dalam intervensi
penanganan stunting di wilayah kerja Puskesmas Campalagian.
Menurut beberapa penelitian terkait terdapat beberapa determinan kejadian stunting
sebagai yaitu sebagai berikut:
a) Karakteristik Ibu
Menurut Vaivada dkk, (2020), karakteristik ibu seperti umur ibu, usia melahirkan < 18
tahun, usia ibu yang melahirkan tua ≥ 35 tahun, malaria/ anemia pada ibu, Body Mass Index
(BMI) pada ibu, tinggi ibu, paritas, jarak kehamilan dan lingkar lengan atas ibu selama
kehamilan merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting .7
b) Faktor Pendidikan Ibu
Penelitian Setiawan, E., (2018) mendapatkan faktor pendidikan ibu merupakan faktor
yang memiliki hubungan paling dominan dengan kejadian stunting pada anak. Seseorang
yang berpendidikan tinggi memiliki kemungkinan lebih besar mengetahui cara menjaga
tubuh yang baik dan pola hidup sehat yang ditandai dari penerapan konsumsi diet bergizinya
dan biasanya cenderung menghindari kebiasaan buruk seperti rokok dan alkohol, sehingga
memiliki status kesehatan yang lebih baik pula. 8
c) Faktor Pengetahuan Ibu
Penelitian Sastria, dkk, (2019) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara faktor pengetahuan orangtua terhadap kejadian stunting pada balita dan anak. 9 Bila
pengetahuan orangtua kurang terkait cara pencegahan dan gizi baik pada anak, maka
berisiko 11,13 kali anaknya mengalami stunting. Uliyanti, dkk (2017) dalam penelitiannya
menjelaskan bahwa tinggi rendahnya pengetahuan gizi ibu akan memberikan perubahan
pada status gizi. Semakin tinggi pengetahuan gizi ibu maka semakin baik pula status
gizinya.10
d) Faktor Karakteristik Anak
Menurut UNICEF, beberapa karakteristik anak seperti berat badan lahir, tipe kelahiran
(single atau ganda) dan kelahiran prematur menjadi faktor penyebab kejadian stunting. 1
e) Faktor Riwayat Asi Eksklusif
. Menurut Prasetyono (2019) bahwa salah satu manfaat penting dari pemberian ASI
adalah mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi terutama pada tinggi badan karena
kandungan kalsium ASI akan lebih efisien terserap dibandingkan dengan susu pengganti
lain atau susu formula. Bayi dengan Asi eksklusif cenderung akan memiliki tinggi badan
yang lebih tinggi dan sesuai dengan kurva pertumbuhan dibanding dengan bayi yang
diberikan susu formula. 11
f) Faktor Pemberian MPASI
Anak-anak yang diberikan makanan pendamping ASI tepat diusia 6 bulan menunjukkan
risiko stunting yang lebih rendah daripada mereka yang menerima makanan pendamping
ASI kurang atau lebih dari 6 bulan.12
g) Faktor Riwayat Penyakit Infeksi
Hasil penelitian Agustia, dkk (2018) didapatkan hasil bahwa riwayat penyakit infeksi
merupakan faktor risiko stunting. Hasil uji statistik diperoleh OR = 3,400 yang artinya balita
yang menderita penyakit infeksi berisiko 3,4 kali lebih besar mengalami stunting
dibandingkan dengan balita yang tidak menderita penyakit infeksi. 13
h) Faktor Sanitasi
Penelitian Rahayu, dkk (2018) menunjukkan bahwa rumah tangga yang tidak memiliki
akses air minum yang sesuai kriteria akan berisiko lebih besar untuk terjadinya stunting.
Rendahnya kualitas sanitasi dan kebersihan lingkungan dapat memicu terjadinya penyakit
gangguan saluran pencernaan yang berakibat energi yang dibutuhkan tubuh untuk
pertumbuhan namun teralihkan digunakan bagi perlawanan tubuh melawan infeksi. Jika
balita sering mengalami penyakit infeksi maka akan timbul masalah gizi, salah satunya
stunting.14
i) Faktor Status Ekonomi Keluarga
Balita dari keluarga dengan pendapatan perkapita kurang memiliki resiko 5,385 kali
mengalami stunting dibandingkan dengan balita dari keluarga dengan pendapatan cukup.
Status ekonomi kurang dari keluarga menyebabkan daya beli kurang terhadap makanan
yang memiliki zat gizi baik sehingga berisiko terjadinya kekurangan zat gizi makro dan
mikro, kekurangan zat gizi pada balita atau ibu hamil dapat meningkatkan resiko terjadinya
stunting pada anak.15

(UNICEF Conceptual Framework on the Determinants of Maternal dan Child Nutrition, 2020)
Bagan 1. Kerangka Teori
Bagan 2. Kerangka Konsep

1. Penelitian
faktor risiko
stunting

2. Pemaparan
hasil penelitian
5. Pengembangan
kepada
pemerintah daerah

3. Intervensi
4. Melakukan faktor risiko
penelitian terapan berdasar dari hasil
terkait stunting yang ditemukan
(pemberdayaan)

Bagan 3. Road Map Penelitian


METODA
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 1000 kata.
Bagian ini dapat dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang
sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram
alir dapat berupa file JPG/PNG. Metode penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan
yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang
ditargetkan yang tercermin dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei analitik dengan desain case control.
Lokasi penelitian akan dilakukan pada dua desa lokus stunting di wilayah kerja puskesmas
Camplagian yaitu Desa Laliko dan Desa Parappe. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan
Maret - Desember 2023. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 49 responden dengan
perbandingan 1:1 sehingga total sampel secara keseluruhan adalah 98 responden. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Subjek penelitian adalah anak usia
6-23 yang tinggal di Desa Laliko atau Desa Parappe dengan kriteria Kasus adalah anak yang
terdiagnosis stunting berdasarkan pengukuran dari tenaga pelaksana gizi (TPG) puskesmas
sedangkan kontrol adalah balita yang tidak terdiagnosis stunting berdasarkan pengukuran dari
tenaga pelaksana gizi puskesmas dengan ibu balita sebagai responden. Dalam penelitian ini
akan dilakukan matching pada variabel umur anak. Adapun kriteria pengambilan sampel yaitu:
Tabel 1. Kriteria Pengambilan Sampel
Kasus Kontrol
Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi
1. Ibu yang memiliki 1. Ibu yang memiliki 1. Ibu yang 1. Ibu yang
anak balita anak stunting memiliki anak memiliki anak
stunting usia 6-23 diluar usia 6-23 balita yang tidak tidak stunting usia
bulan yang tinggal bulan stunting usia 6-23 diluar 6-23 bulan
di desa laliko/ 2. Ibu yang memiliki bulan yang 2. Ibu yang tidak
parappe tinggal di desa
anak stunting tinggal di desa
laliko/ parappe
2. Ibu bersedia tetapi tidak laliko/ parappe
menjadi tinggal di desa 2. Ibu bersedia 3. Ibu tidak bersedia
responden laliko/ parappe menjadi menjadi
3. Tidak bersedia responden responden
menjadi
responden

Adapun variabel yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu karakteristik ibu (umur
ibu melahirkan, riwayat malaria, riwayat anemia, Body mass Index ibu, tinggi ibu, paritas, dan
jarak kelahiran), pendidikan ibu dan pengetahuan ibu, karakteristik anak (berat badan lahir,
tipe kelahiran dan riwayat kelahiran prematur), riwayat ASI ekklusif, riwayat MP-ASI, riwayat
penyakit infeksi pada anak, sanitasi dan status ekonomi keluarga. Pengolahan data akan
dilakukan dengan menggunakan SPSS. Uji chi-square untuk analisis bivariat dan uji regresi
logistik berganda untuk analisis multivariat. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner. Pengambilan data akan menggunakan data primer yaitu dengan
wawancara langsung kepada ibu responden dan data sekunder dari buku KIA responden. Hasil
analisis akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Luaran wajib yang ditargetkan dalam
penelitian ini berupa publikasi di jurnal nasional terakreditasi dengan status accepted pada
tahun ke-1 penelitian. Luaran tambahan yang direncanakan adalah adalah HAKI.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian disusun berdasarkan pelaksanaan penelitian, harap disesuaikan berdasarkan
lama tahun pelaksanaan penelitian

Tahun ke-1
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan proposal
2 Pengurusan izin penelitian
3 Studi pendahuluan
4 Penyusunan instrumen
5 Pengurusan kode etik penelitian
5 Seleksi enumerator
6 Pengumpulan data
7 Laporan kemajuan
8 Pengolahan data dan analisis data
9 Penyusunan laporan hasil
10 Penyusunan publikasi dan seminar
11 Seminar hasil penelitian dan luaran

DAFTAR PUSTAKA
Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
[1] UNICEF, Malnutrition In Children https://data.unicef.org/topic/nutrition/malnutrition/
[2] WHO. Infant and young child feeding. 2021. https://www.who.int/news-room/fact-
sheets/detail/infant-and-young-child-feeding
[3] SSGI 2021. Laporan Pelaksanaan Hasil Survey Status Gizi.
https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/buku-saku-hasil-studi-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-
2021/
[4] Ariani M. Determinan Penyebab Kejadian Stunting Pada Balita: Tinjauan Literatur. Dinamika
Kesehatan: Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan. 2020 Jul 15;11(1):172-86.
[5] Budiastuti I, Rahfiludin MZ. Faktor risiko stunting pada anak di negara berkembang. Amerta
Nutrition, 3(3).
[6] Badan Pusat Statitistik Kabupaten Polewali Mandar 2023. https://polewalimandarkab.bps.go.id/
[7] Vaivada T, Akseer N, Akseer S, Somaskandan A, Stefopulos M, Bhutta ZA. Stunting in childhood:
an overview of global burden, trends, determinants, and drivers of decline. The American journal
of clinical nutrition. 2020 Sep;112(Supplement_2):777S-91S.
[8] Setiawan E, Machmud R, Masrul M. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting
pada anak usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota
padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018 Jun 10;7(2):275-84.
[9] Sastria A, Hasnah H, Fadli F. Faktor Kejadian Stunting Pada Anak Dan Balita. Jurnal Ilmiah
Keperawatan. 2019 Nov 9;14(2):100-8.
[10] Uliyanti U, Tamtomo DG, Anantanyu S. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada
balita usia 24-59 bulan. Jurnal vokasi kesehatan. 2017 Jul 31;3(2):67-77.
[11] Prasetyono DS. Buku pintar ASI eksklusif. Cetakan pertama. Jogjakarta: Diva Press (Anggota
IKAPI). 2019.
[12] Kurniadi R, Mulyono S. Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Stunting Anak Usia di Bawah 5 Tahun.
Jurnal Penelitian Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health Research" Forikes Voice").
2019 Jul 8;10(4):275-80.
[13] Agustia R, Rahman N, Hermiyanty H. faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan
di wilayah tambang poboya, kota palu. Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan. 2018;2(2):59-62.
[14] Rahayu RM, Pamungkasari EP, Wekadigunawan CS. The biopsychosocial determinants of
stunting and wasting in children aged 12-48 months. Journal of Maternal and Child Health. 2018
Mar 8;3(2):105-18.
[15] Margawati A, Astuti AM. Pengetahuan ibu, pola makan dan status gizi pada anak stunting usia
1-5 tahun di Kelurahan Bangetayu, Kecamatan Genuk, Semarang. Jurnal Gizi Indonesia (The
Indonesian Journal of Nutrition). 2018;6(2):82-9.
PERSETUJUAN PENGUSUL
Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan Sebutan Jabatan Unit Nama Unit Lembaga
Pemberi Persetujuan Pengusul
- - - - -

Komentar : -

Anda mungkin juga menyukai