Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat
http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/
PERBAIKAN
PROTEKSI ISI PROPOSAL
Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi penelitian
1. JUDUL PENELITIAN
Mobilitas orang,
nilai, dan barang
serta implikasinya
Sosial Humaniora, Seni Budaya,
Sustainable pada transformasi
Pendidikan Desk Study Dalam Ilmu Komunikasi
mobility nilai budaya dan
Negeri
perilaku
komsumtif dalam
era global
Kategori
(Kompetitif Strata (Dasar/ SBK (Dasar, Target Lama
Skema
Nasional/ Terapan/ Terapan, Akhir Penelitian
Penelitian
Desentralisasi/ Pengembangan) Pengembangan) TKT (Tahun)
Penugasan)
Penelitian Penelitian
SBK Riset SBK Riset
Kompetitif Dosen 3 1
Pembinaan/Kapasitas Pembinaan/Kapasitas
Nasional Pemula
2. IDENTITAS PENGUSUL
Perguruan
Program Studi/
Nama, Peran Tinggi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index
Bagian
Institusi
YESSI SRI
Universitas
UTAMI
Putra Ilmu Komunikasi 6652350 0
Indonesia
Ketua Pengusul
ASTRI DWI
Pelaksana
ANDRIANI
Universitas pengumpulan
S.I.Kom, M.I.Kom
Putra Ilmu Komunikasi data, analisis data 6697350 0
Indonesia dan pengujian
Anggota
keabsahan data
Pengusul 1
3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)
Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan
penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra
Luaran Tambahan
5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya penelitian mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan
maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi
12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 19,026,000
Tahun 1 Total Rp. 19,026,000
Biaya
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Total
Satuan
HR Sekretariat/Administrasi
Analisis Data OB 1 550,000 550,000
Peneliti
P
Analisis Data HR Pengolah Data 1 1,330,000 1,330,000
(penelitian)
HR Sekretariat/Administrasi
Pengumpulan Data OB 1 550,000 550,000
Peneliti
RINGKASAN
Kampung Keluarga Utama Berakhlaqul Karimah adalah satuan wilayah setingkat RW yang
memiliki kriteria tertentu, dimana terdapat keterpaduan program dengan pembangunan sektor
terkait yang dilaksanakan secara bertahap dalam mewujudkan keluarga - keluarga terbaik yang
memiliki Akhlaq yang mulia. Di Kabupaten Cianjur terdapat 2750 RW sasaran Kampung
Keluarga Utama Beraklakul Karimah mulai tahun 2017. Program kampung KUBA merupakan
program kelanjutan dari Cianjur Ngawangun Lembur (CNL). Adapun tujuan utama program
KUBA adalah mewujudkan 5 tujuan utama keluarga yakni sehat jasmani, sehat rohani, sehat
intelektual, sehat finansial dan sehat sosial. Selain itu, program kampung KUBA merupakan
bagian dari 7 prioritas pembangunan di Kabupaten Cianjur dalam bidang kesehatan yang
mengacu pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjuran (Suistanable Development Goals
/SDG’S).
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan upaya pembangunan berkelanjutan yang
menjadi acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia. Sebagai
salah satu negara peserta yang mengesahkan agenda SDGs, Indonesia memiliki dukungan penuh
untuk mewujudkan SDGs di tahun 2030, tidak terkecuali di Kabupaten Cianjur. Salah satu tujuan
SDGs yaitu tujuan 3: Good health and Human Being. Tujuan 3 ini sejalan dengan Nawacita atau
RPJMN 2014-2019 Presiden Joko Widodo yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia,
dalam hal ini meningkatkan kesehatan manusia Indonesia. Hal ini juga diselaras dengan RPJMD
2016-2021 Pemerintah Kabupaten Cianjur dengan mencanangkan program kampung Keluarga
Beralkhlakul Karimah (KUBA) di Kabupaten Cianjur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Model Komunikasi Kesehatan dalam Program Kampung
Utama Berakhlakul Karimah (KUBA). Adapun tujuan utama program KUBA adalah
mewujudkan 5 tujuan utama keluarga yakni sehat jasmani, sehat rohani, sehat intelektual, sehat
finansial dan sehat sosial.Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Cianjur dengan menggunakan
paradigma Kontrutivisme dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan
peneliti adalah metode Studi kasus.
Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian
tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan upaya pembangunan berkelanjutan
yang menjadi acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia
sebagai pengganti pembangunan global Millenium Development Goals (MDGs) yang telah
berakhir di tahun 2015. Sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung
25 September 2015 di New York, Amerika Serikat secara resmi telah menetapkan SDGs
sebagai kesepakatan pembangunan global. Sekurangnya 193 kepala negara hadir, termasuk
Wakil Presiden Jusuf Kalla, turut mengesahkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030
untuk Indonesia.
Mulai tahun 2016, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2015–2030 secara resmi
menggantikan Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs) 2000–2015. SDGs berisi
seperangkat tujuan transformatif yang disepakati dan berlaku bagi seluruh bangsa tanpa
terkecuali. Menurut The United Nations Development Programme/UNDP(dalam
www.undp.or.id), SDGs berisi 17 tujuan, salah satunya mewujudkan kesehatan yang baik
dan kesejahteraan.
Sebagai salah satu negara peserta yang mengesahkan agenda SDGs, Indonesia memiliki
dukungan penuh untuk mewujudkan SDGs di tahun 2030, tidak terkecuali di Kabupaten
Cianjur. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kabupaten Cianjur mengimplementasikannya
dalam bentuk program Kampung Utama Berakhlakul Karimah (KUBA).Sebanyak 2750 RW
menjadi sasaran KUBA di Kabupaten Cianjur dari mulai tahun 2017, yang merupakan bagian
dari program Cianjur Ngawangun Lembur (CNL).
KUBA merupakan suatu gerakan pemberdayaan masyarakat dalam berbagai bidang, antara lain
pembangunan karakter agamis dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Program KUBA
menitik beratkan pada 5 tujuan utama kesehatan keluarga yakni sehat jasmani, sehat rohani, sehat
intelektual, sehat finansial, dan sehat sosial. Hal ini sesuai dengan fokus utama penelitian ini, yakni
mengenai masalah kesehatan.
Masalah kesehatan dan masalah penyakit, tidak semata-mata bersumber dari kelalaian
individu atau komunitas. Kebanyakan penyakit yang diderita individu bersumber dari
ketidaktahuan dan kesalahpahaman atas berbagai informasi kesehatan yang diterima. Hal ini
membuktikan bahwa peran komunikasi kesehatan sangat penting. Karena aktivitas
komunikasi kesehatan mencakup pemanfaatan jasa komunikasi untuk menyebarluaskan
informasi tentang kesehatan kepada masyarakat agar tercapai perilaku hidup sehat,
menciptakan kesadaran, mengubah sikap, dan mempengaruhi proses pengambilan keputusan
yang berhubungan dengan upaya peningkatan dan pengelolaan kesehatan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah::
1. Bagaimana pelaksanaan komunikasi kesehatan dalam Program KUBA dalam
mewujudkan tujuan SDG’s?
2. Bagaimana model pelaksanaan komunikasi kesehatan dalam Program KUBA dalam
mewujudkan tujuan SDG’s?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisa pelaksanaan Komunikasi Kesehatan dalam Program KUBA dalam
mewujudkan tujuan SDG’S.
2. Untuk memperoleh Model pelaksanaan Komunikasi Kesehatan dalam Program KUBA
dalam mewujudkan tujuan SDG’S.
3. Memotivasi dosen UNPI Cianjur dalam melakukan penelitian sejenis.
Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan
dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil
penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber
pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi kesehatan dipahami sebagai studi yang mempelajari bagaimana cara
menggunakan strategi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi kesehatan yang dapat
mempengaruhi individu dan komunitas agar dapat membuat keputusan yang tepat berkaitan
dengan pengelolaan kesehatan (Liliweri, 2008)1.
Komunikasi kesehatan ini, merupakan bagian dari komunikasi antar manusia yang
memiliki fokus pada bagaimana seorang individu dalam suatu kelompok/masyarakat
menghadapi isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan serta berupaya untuk memelihara
kesehatannya (Northouse dalam Notoatmodjo, 2005)2.
Komunikasi kesehatan meliputi informasi tentang pencegahan penyakit, promosi
kesehatan, kebijaksanaan pemeliharaan kesehatan, regulasi bisnis dalam bidang kesehatan yang
sejauh mungkin mengubah dan memperbaharui kualitas individu dalam suatu komunitas
masyarakat dengan mempertimbangkan aspek ilmu pengetahuan dan etika.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa komunikasi kesehatan merupakan aplikasi dari
konsep dan teori komunikasi dalam transaksi yang berlangsung antar individu/kelompok
terhadap isu-isu kesehatan. Tujuan pokok dari komunikasi kesehatan adalah perubahan perilaku
kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan.
Peran Penting Komunikasi Kesehatan
Perilaku individu sangat erat kaitannya dengan kesehatan. Rahmadiana (2012:90)3
mengatakan bahwa ada interaksi antara kesehatan dengan perilaku individu. Individu berada
dalam situasi biologis, psikologis dan sosial kemasyarakatan. Ketiga faktor tersebut berpengaruh
terhadap status kesehatan seorang individu. Melalui komunikasi kesehatan, seseorang
mempelajari timbal balik antara ketiga faktor tersebut. Pemahaman ini penting agar kedepannya
dapat dikembangkan intervensi program kesehatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku
individu menjadi lebih sehat.
Mengapa perlu dilakukan perubahan perilaku agar individu menjadi lebih sehat?
Kecenderungan yang terjadi belakangan ini, kebanyakan penyakit kronis justru disebabkan oleh
faktor sosial dan pengaruh perilaku (behaviour). Banyak gangguan penyakit kronis yang
disebabkan oleh ketidakmampuan individu untuk menjalani hidup sehat dan ketidakmampuan
individu untuk bertanggungjawab atas status kesehatannya sendiri karena telah tenggelam dalam
gaya hidup yang kurang sehat.
Peran penting komunikasi kesehatan tercermin dalam judul pengantar "The Healthy
People 2010 Information" yang menyatakan "use communication strategically to improve
health". Artinya, tidak ada jalan lain menyukseskan kesehatan individu dan masyarakat kecuali
dengan memanfaatkan jasa komunikasi. Atas pertimbangan itu, maka semua analisis dan upaya
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia harus mengikutsertakan peranan ilmu komunikasi,
terutama strategi komunikasi, untuk menyebarluaskan informasi yang dapat mempengaruhi
individu dan komunitas masyarakat agar dapat membuat keputusan yang tepat sehubungan
dengan kesehatan mereka.(Rahmadiana, 2012:91)4
Dengan demikian komunikasi merupakan sesuatu yang penting untuk setiap individu.
Komunikasi kesehatan menjadi bagian yang penting dari aspek kesehatan dan
kesejahteraanpsikologis karena komunikasi kesehatan mencakup upaya pencegahan penyakit
(disease prevention), promosi kesehatan serta peningkatan kualitas hidup.
Bentuk Komunikasi Kesehatan
Lebih banyak orang mengenal kampanye media massa sebagai salah satu cara
mengkomunikasikan isu-isu kesehatan. Namun ternyata ada bentuk komunikasi kesehatan yang
lain. Program entertainment (hiburan) merupakan salah satu cara lain yang cukup efektif dalam
mengkomunikasikan informasi kesehatan. Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Paul
Novelli dalam Rahmadiana (2012:91)5 pada tahun 2001 terhadap 3719 individu, menemukan
bahwa banyak informasi kesehatan yang dapat dipelajari oleh individu ketika menonton televisi
pada jam-jam utama (prime time).
Bentuk lain dari komunikasi kesehatan adalah promosi kesehatan untuk masyarakat.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran komunitas masyarakat dalam hal pemberian
dan peningkatan pengetahuan dalam bidang kesehatan saja. Promosi kesehatan merupakan
program kesehatan yang dirancang untuk membawa perbaikan berupa perubahan perilaku, baik
di dalam masyarakat maupun lingkungan organisasi.
Untuk dapat mewujudkan promosi kesehatan, diperlukan suatu strategi yang baik.
Strategi adalah cara yang digunakan dalam mencapai apa yang diinginkan dalam promosi
kesehatan. Menurut Mubarak dan Chayatin (2008)6, strategi ini diperlukan dalam
mewujudkan promosi kesehatan, dan tercermin dalam tiga langkah :
a. Advokasi. Merupakan kegiatan memberikan bantuan informasi kesehatan kepada
masyarakat melalui pihak pembuat keputusan dan penentu kebijakan dalam bidang
kesehatan.
b. Dukungan sosial. Promosi kesehatan akan mudah dilakukan bila mendapat dukungan dari
berbagai elemen yang ada di masyarakat. Dukungan masyarakat antara lain dari unsur
informal (tokoh agama dan tokoh adat) dan unsur formal (petugas kesehatan, pejabat
pemerintah).
c. Pemberdayaan masyarakat (empowerment community). Pemberdayaan masyarakat
dibutuhkan supaya masyarakat memperoleh kemampuan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan. Upaya ini antara lain dapat dilakukan melalui penyuluhan
kesehatan.
Dalam Buku panduan SDGS bagi Pemerintah Daerah yang disusun oleh Mickael B.
Hoelman dkk yang diterbitkan oleh International NGO forum on Indonesian Development
(INFID)7 disebutkan bahwa Sidang umum Perserikatan Bangsa–Bangsa (PBB) pada 25
September 2015 lalu di New York, Amerika Serikat, secara resmi telah mengesahkan Agenda
Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs sebagai kesepakatan pembangunan global. Sekurangnya
193 kepala negara hadir, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, turut mengesahkan Agenda
Pembangunan Berkelanjutan 2030 untuk Indonesia. Mulai tahun 2016, Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs) 2015–2030 secara resmi menggantikan Tujuan Pembangunan Millennium
(MDGs) 2000–2015. SDGs berisi seperangkat tujuan transformatif yang disepakati dan berlaku
bagi seluruh bangsa tanpa terkecuali.
SDGs berisi 17 Tujuan. Salah satu Tujuan adalah Tujuan yang mengatur tata cara dan
prosedur yaitu masyarakat yang damai tanpa kekerasan, nondiskriminasi, partisipasi, tata
pemerintahan yang terbuka serta kerja sama kemitraan multi–pihak.
Penelitian ini akan mengkaji salah satu tujuan SDGs yaitu tujuan 3: Good health and
Human Being. Tujuan 3 ini sejalan dengan Nawacita atau RPJMN 2014-2019 Presiden Joko
Widodo yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, dalam hal ini meningkatkan kesehatan
manusia Indonesia. Hal ini juga diselaras dengan RPJMD 2016-2021 Pemerintah Kabupaten
Cianjur dengan mencanangkan program kampung Keluarga Beralkhlakul Karimah (KUBA) di
Kabupaten Cianjur.
PENELITIAN TERDAHULU
Berikut ini data penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan
dilaksanakan. Penelitian terdahulu diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian ini dan
menghindarkan penelitian dari plagiarisme.
Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah penelitian ini berjudul Model Komunikasi
Kesehatan dalam Program Kampung Utama Berakhlakul Karimah (KUBA)di Kabupaten
Cianjur. Perbedaan lainnya adalah penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Komunikasi
Kesehatan dalam Program Kampung Utama Berakhlakul Karimah (KUBA) dan memperoleh
Model Komunikasi Kesehatan dalam Program Kampung Utama Berakhlakul Karimah
(KUBA) agar dapat digunakan diseluruh kabupaten Cianjur maupun di daerah lainnya.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif.
Metode penelitian kuantitaif dilakukan menggunakan kuisioner untuk menyajikan suatu fakta
atau mendeskripsikan statistik dan metode penelitian kualitatif dilakukan peneliti
menggunakan beberapa metode diantaranya adalah wawancara, observasi, studi pustaka, dan
forum grup discussion untuk untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa.
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600 kata.
Bagian ini dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir
dapat berupa file JPG/PNG. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang
jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan.
Di bagian ini harus juga mengisi tugas masing-masing anggota pengusul sesuai tahapan
penelitian yang diusulkan.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Pengertian Penelitian kualitatif secara sederhana menurut Deddy Mulyana adalah penelitian yang
bersifat interpertif (menggunakan penafsiran) yang melibatkan banyak metode dalam menelaah
masalah penelitiannya. (Mulyana, 2008:5)9. fokus studi kasus adalah spesifikasi kasus dalam
suatu kejadian baik itu yang mencakup individu, kelompok budaya ataupun suatu potret
kehidupan. Lebih lanjut Creswell mengemukakan beberapa karakteristik dari suatu studi kasus yaitu
: (1) mengidentifikasi “kasus” untuk suatu studi; (2) Kasus tersebut merupakan sebuah “sistem yang
terikat” oleh waktu dan tempat; (3) Studi kasus menggunakan berbagai sumber informasi dalam
pengumpulan datanya untuk memberikan gambaran secara terinci dan mendalam tentang respons
dari suatu peristiwa dan (4) Menggunakan pendekatan studi kasus, peneliti akan “menghabiskan
waktu” dalam menggambarkan konteks atau setting untuk suatu kasus. Hal ini mengisyaratkan bahwa
suatu kasus dapat dikaji menjadi sebuah objek studi (Stake,1995)10
Penelitian ini adalah sebuah rangkaian penelitian berkelanjutan yang ingin coba memetakan
Pola Komunikasi Kesehatan di Kabupaten Cianjur. Hal ini diawali dengan membuat penelitian pada
tahun 2019-2020 dengan judul “Model Komunikasi Kesehatan dalam Program Kuba di Kabupaten
Cianjur.” Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan memperoleh model komunikasi kesehatan
pada program KUBA dalam mewujudkan SGD’s. Pada tahun selanjutnya, yakni tahun 2021 peneliti
ingin membuat penelitian lanjutan dengan memotret perilaku komunikasi kesehatan di lembaga
sosial dan lembaga kesehatan dengan judul penelitian: “Pola Komunikasi Terapeutik konselor dan
Pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODJG) di Panti Sosial Istana Kesehatan Jiwa (IKJ) Cianjur.”
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengalisa dan memeroleh model berupa pola komunikasi
terapeutik ODGJ di Panti Sosial Istana Sehat Jiwa (ISJ) Cianjur. Pada tahun berikutnya, yakni 2022
peneliti ingin melanjutkan tema serupa dengan melakukan penelitian yang berjudul “Healing
Environment” dalam penelitian tersebut, peneliti ingin mengeksplorasi lingkungan di RSUD Cianjur
yang membantu pemulihan kesehatan dan meredakan stres pasien. Pada tahun selanjutnya peneliti
juga ingin melakukan penelitian dengan judul “Pola Komunikasi Verbal dan Nonverbal dalam Terapi
Kesehatan Alternatif di Kabupaten Cianjur.” Dengan rangkaian beberapa penelitian tersebut, mudah-
mudahan akan mendapatkan gambaran yang jelas (peta jalan/roadmap) mengenai pola komunikasi
kesehatan di Kabupaten Cianjur. Roadmap tersebut dirincikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
2023
Pola Komunikasi
Verbal dan
2022 Nonverbal
2021 “ Healing dalam Terapi
Environment” Kesehatan
Pola Komunikasi Alternatif di
Terapeutik konselor Tujuannya:
mengekslporas Kabupaten
2020 dan Pasien Orang Cianjur.
Dengan Gangguan i lingkungan di
Model komunikasi RSUD Cianjur • Tujuannya:
kesehatan pada Jiwa (ODJG) di Panti
Sosial Istana yang mengeksploras
program KUBA dalam membantu ipola
mewujudkan SGD’s Kesehatan Jiwa (IKJ)
Cianjur pemulihan komunikasi
• Tujuan kesehatan dan dalam terapi
penelitian:menyusun • Tujuannya: meredakan kesehatan
model komunikasi mengeksplorasi stres pasien alternatif di
kesehatan pada pola komunikasi Cianjur
program KUBA dalam terapeutik konselor
mewujudkan SDG’S dan pasien ODJG di
panti sosial
Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Observasi pra penelitian
Penyusunan dan pengiriman proposal
2. penelitian
Pelaksanaan penelitian,
Meliputi
Pengurusan izin penelitian dan pendekatan
3. pada subjek penelitian
Pemilihan responden penelitian
Pengumpulan dan pencatatan data berupa:
Observasi, Wawancara, Studi literatur,
FGD
4. Pengolahan dan analisis data
5. Penyusunan laporan penelitian
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Liliweri, Alo. 2008. Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan. Jakarta. Pustaka Pelajar.
2. Notoatmojo, S. 2010. Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi, Edisi Revisi. Jakarta:
Pustaka Pelajar.
3. Rahmadiana, Metta, “Komunikasi Kesehatan: Sebuah Tinjauan,” Jurnal Psikogenesis
Fakultas Psikologi Universitas YARSI. Vol.1, No.1. (Desember 2012), hal 88-94.
4. Ibid. Hal.90
5. Ibid. 91
6. Mubarak dan Chayatin, 2008. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Apkikasi. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.
7. Pedoman SGC’s bagi Pemerintah Daerah, dikutip dari
http://www.undp.org/content/dam/undp/library/corporate/brochure/SDGs_Booklet_Web_
En.pdf pada 20 Agustus 2018, pukul 02:12 WIB.
8. Komala, Lukita, Dkk. “Implementasi Model Komunikasi Kesehatan Two Flow
Communication dalam Menyebarkan Informasi Kesehatan Ibu dan Janin melalui Para
Dukun Beranak di Jawa Barat,” Jurnal Komunikasi KAREBA Universitas Padjdjaran
Bandung. Vol.3 No.1 (Januari - Maret 2014), hal 38-50.
Komariah, Kokom, Dkk. “Pola Komunikasi Kesehatan dalam Pelayanan dan pemberian
Informasi Mengenai Penyakit TBC pada Puskesmas di Kabupaten Bogor,” Jurnal Kajian
Komunikasi FIKOM UNPAD. Volume 1, No.2. (Desember 2013) hal 173-185.
Ririanty, Mury, “Komunikasi Kesehatan Program Family Folder dalam Penanggulangan
TB Ditinjau dari Teori Precede-Proceed,” Jurnal IKESMA Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember. Volume 10 Nomor 2. (September 2014), hal 130-139.
Rahmat, Agus, Dkk, “Implementasi Model Komunikasi Kesehatan melalui Penyebaran
Informasi Jaminaan Kesehatan Masyarakat Jawa Barat,” Jurnal Penelitian Komunikasi.
Vol 17 No 1. (Juli 2014), hal 29-40.
Setyabudi, Ratih Gayatri, Dkk, “Analisis Strategi Promosi Kesehatan dalam Rangka
Meningkatakan Kesadaran Hidup Sehat oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. RM.
Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah,” Jurnal Komunikasi, Prodi Imu Komunikasi
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Volume 12, Nomor 1. (Oktober 2017) hal 81-
99.
9. Mulyana, Deddy. 2008. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.
10. Stake, Robert. E. 1995. The Art of Case Research. Thousand Oaks. SAGE Publication.
California. .
LAMPIRAN 1. BIODATA PENGUSUL
A. BIODATA KETUA PENGUSUL
NIDN/NIDK 0429068102
E-mail yessikhansa@gmail.com
ID Sinta 6652350
h-Index 0
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Buku
Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan
Perolehan KI
Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
Riwayat penelitian didanai kemdikbud
NIDN/NIDK 0421049104
E-mail astridwiandriani@gmail.com
ID Sinta 6697350
h-Index 0
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Peran (First
author, Nama Jurnal, Tahun terbit,
No Judul Artikel Corresponding Volume, Nomor, P-ISSN/E- URL artikel (jika ada)
author, atau ISSN
co-author)
Buku
Tahun
No Judul Buku ISBN Penerbit URL (jika ada)
Penerbitan
Perolehan KI
Tahun Status KI
No Judul KI Jenis KI Nomor URL (jika ada)
Perolehan (terdaftar/granted)
LAMPIRAN 3. BUKTI PEROLEHAN KI
PERSETUJUAN USULAN