1. JUDUL PENELITIAN
Pengembangan LKPD Etnomatematika dengan Pendekatan RME untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi
Matematika Siswa
2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran Perguruan Tinggi/ Program Studi/ Bidang Tugas ID Sinta
Institusi Bagian
HUSNUL KHATIMAH STKIP Taman PGSD koordinasi penelitian, 6696473
Siswa Bima pengumpulan data,
Ketua Pengusul analisis data dan
pembuatan laporan
NUNUNG FATIMAH STKIP Taman PGSD pengumpulan dan 6660087
Siswa Bima analisis data,
Anggota Pengusul pembuatan laporan
Luaran Wajib
Tahun Jenis Luaran Status target capaian Keterangan
Luaran
1 Artikel di Jurnal accepted/published Jurnal Pendidikan MIPA
5. ANGGARAN
Rencana Anggaran Biaya penelitian mengacu pada PMK dan buku Panduan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berlaku.
JUDUL
Tuliskan Judul Usulan
Pengembangan LKPD Etnomatematika Berbasis RME untuk Meningkatkan Literasi
Matematika Siswa
RINGKASAN
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang
ditargetkan.
Tanpa disadari pola kehidupan bermasyarakat yang menjunjung tinggi dan menjaga nilai-
nilai budaya dari suatu daerahnya, secara tidak langsung mereka telah menerapkan konsep
matematika. Pada pelaksanaan pembelajaran di sekolah, guru masih kesulitan mengembangkan
bahan ajar yang dapat menunjang proses pembelajaran khususnya untuk meningkatkan
kemampuan literasi matematika siswa. Berdasarkan hal tersebut perlu dikembangkan sebuah
bahan ajar dalam bentuk LKPD etnomatematika berbasis RME untuk meningkatkna kemampuan
literasi matematika siswa sehingga pembelajaran dapat terarah dengan baik dan pembelajaran
lebih bermakna karena siswa mendapatkan pengalaman langsung dari materi yang dipelajari.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa LKPD
etnomatematika berbasis RME yang dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa
valid, praktis dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan
model pengembangan ADDIE. Model ADDIE terdiri atas 5 tahapan yaitu tahap analisis
(analyze), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), tahap implementasi
(iplementation), dan tahap evaluasi (evaluation). Rencana Strategis dari penelitian ini yakni
mengintegrasikan segenap potensi sumber daya untuk dapat mengarahkan perencanaan
penelitian secara berkesinambungan. Harapannya dapat diperoleh luaran penelitian yang
memiliki nilai substansial, bermanfaat, dan nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dan
teknologi
Luaran yang ditargetkan pada penelitian ini adalah produk berupa LKPD berlisensi Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) dan publikasi ilmiah jurnal nasional terakreditasi. Serta penelitian
ini diharapkan menghasilkan luaran tambahan yaitu menjadi pemakalah dalam seminar ilmiah
internasional serta publikasi ilmiah terindex Scopus. Hasil penelitian skema ini berada pada level
TKT (Tingkat Kesiapterapan Teknologi) skala 3.
KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata
LKPD; Etnomatematika; RME; Literasi Matematika
PENDAHULUAN
Penelitian Dasar merupakan riset yang memuat temuan baru atau pengembangan ilmu
pengetahuan dari kegiatan riset yang terdiri dari tahapan penentuan asumsi dan dasar hukum
yang akan digunakan, formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi dan pembuktian konsep
fungsi dan/ atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental.
Pendahuluan penelitian tidak lebih dari 1000 kata yang terdiri dari:
A. Latar belakang dan rumusan permasalahan yang akan diteliti
B. Pendekatan pemecahan masalah
C. State of the art dan kebaruan
D. Peta jalan (road map) penelitian 5 tahun kedepan (jika dalam bentuk konsorsium harus
dilengkapi dengan roadmap penelitian konsorsium)
E. Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver
Tanpa disadari pola kehidupan bermasyarakat yang menjunjung tinggi dan menjaga nilai-
nilai budaya dari suatu daerahnya, secara tidak langsung mereka telah menerapkan konsep
matematika. Akan tetapi hingga saat ini, masyarakat masih menganggap bahwa matematika tidak
ada hubungannya dengan budaya. Paradigma yang masih dipegang oleh masyarakat adalah
paradigma absolut, dimana dalam hal ini masyarakat beranggapan bahwa matematika adalah
bidang ilmu yang objektif, jauh dari kehidupan dan budaya manusia[1]. Jika ditelisik lebih jauh,
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tidak pernah lepas dari konsep matematika dalam
menghadapi berbagai permasalahan begitu juga dalam konteks budaya, karena pasti akan selalu
muncul ide-ide matematis untuk menyelesaiakan suatu permasalahan setiap harinya [2]. Secara
tidak langsung ilmu matematika dikembangkan dalam setiap sub budaya sebagai hasil dari
pemikiran manusia dalam menjalankan kehidupan[3]. Dengan demikian, matematika merupakan
hasil dari produk budaya yang ada di setiap daerah serta hasil dari pemikiran manusia dalam
menjalani permasalahan yang ada [4]. Seperti halnya payung geulis sebagai simbol Mojang
Tasikmalaya Jawa Barat, bentuk pemikiran matematik terlihat jelas dalam aktivitas pengukuran
dan pembuatan pola yang berkaitan dengan pokok bahasan materi geometri[5]. Selain itu, berbagai
motif batik tradisional jawa seperti motif batik Pasedahan Suropati dan batik Trusmi cirebon
mengandung unsur-unsur matematis yang berkaitan dengan konsep geometri, transformasi, dan
kekongruenan[6]. Sehingga pada hakikatnya matematika tidak bisa terlepas dari unsur budaya
karena termasuk dalam bagian dari kegiatan manusia pandangan sosial budaya [7].
Untuk mempermudah siswa memahami konsep matematika yang diajarkan, maka perlu
materi yang diajarkan dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa sehingga pembelajaran menjadi
lebih bermakna, termasuk budaya serta pengalaman disekolah melalui penyisipan permasalahan
yang berasal dari masalah nyata (realistic). Dalam hal mengaitkan materi pembelajaran
matematika dengan kehidupan sehari-hari di kelas maka salah satu konteks yang dapat digunakan
adalah budaya[8]
Pada pelaksanaan pembelajaran di sekolah, guru masih kesulitan mengembangkan bahan
ajar yang dapat menunjang proses pembelajaran khususnya untuk meningkatkan kemampuan
literasi matematika siswa. Kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran juga
dipengaruhi oleh prakti pengajaran serta perangkat yang digunakan dalam pembelajaran[9].
Pembelajaran matematika yang dikaitkan dengan permainan tradisional akan membuat siswa
belajar sambal bermain, namun sayangnya tidak banyak guru telah mengembangkan perangkat
pembelajaran yang berkaitan dengan etnomatematika [10][11]. Berdasarkan hal tersebut perlu
dikembangkan sebuah bahan ajar dalam bentuk LKPD etnomatematika berbasis RME untuk
meningkatkna kemampuan literasi matematika siswa sehingga pembelajaran dapat terarah dengan
baik dan pembelajaran lebih bermakna karena siswa mendapatkan pengalaman langsung dari
materi yang dipelajari. Menurut [12, 13, 14, 15] bahwa peran etnomatematika dalam pembelajaran
mampu memfasilitasi siswa untuk mengkonstruksi konsep matematika sebagai bagian literasi
matematika berdasarkan pengetahuan siswa tentang sosial budaya mereka. Selain itu,
etnomatematika menyediakan lingkungan pembelajaran yang menciptakan motivasi yang baik dan
lebih menyenangkan sehingga siswa memiliki minat yang besar dalam mengikuti pembelajaran
matematika yang dapat mempengaruhi kemampuan matematika mereka, khususnya meningkatkan
kemampuan literasi matematika siswa.
Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan sebelumnya, etnomatematika dapat
diartikan sebagai penggunaan konsep kearifan budaya untuk mempelajari matematika.
Penggunaan budaya ini berupa menciptakan suasana belajar yang kontekstual yang di sesuaikan
dengan kebutuhan keseharian siswa sehingga konsep matematika yang abstrak dapat dengan
mudah dipahami dan diingat secara baik. Jadi, dengan bantuan etnomatematika, siswa tidak hanya
belajar mengenai materi matematika tetapi juga mempelajari tentang kebudayaannya sendiri.
Untuk kajian yang lebih spesifik dan mendalam penelitian ini dibatasi pada etnomatematika yang
berfokus pada kebudayaan Bima.
Etnomatematika menjadi bagian yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun pembelajaran
matematika yang kontekstual untuk meningkatkan literasi numerasi dan pendidikan karakter.
Etnomatematika mampu mengekspresikan hubungan budaya dengan pengetahuan matematika
dalam bentuk ide maupun prosedur, serta praktik matematika yang penerapannya sesuai dengan
karakteristik tertentu [16]. Etnomatematika dalam pendidikan bertujuan untuk mengkaji proses
memahami dan mengolah pengetahuan matematika, serta penerapan dengan menggunakan ide-ide
matematika yang diharapkan mampu membantu pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari
[17]. Selaras dengan [18] menyatakan upaya meningkatkan literasi numerasi dapat dilakukan
dengan mengintegrasikan masalah matematika berkaitan dengan kehidupan sehari-hari berbasis
etnomatematika. Etnomatematika juga mampu memberikan pemahaman tentang bagaimana
budaya terkait dengan matematika, serta mampu menumbuhkan nilai-nilai karakter bangsa kepada
siswa [19]. Selain memperhatikan konteks dalam bahan ajar yang dibutuhkan, bahan ajar juga
diharapkan mampu menyesuaiakan kondisi kehidupan nyata siswa. Ketersediaan bahan ajar
berupa LKPD etnomatematika berbasis RME menjadi sebuah alternatif yang tepat untuk
membantu siswa belajar secara mandiri. Hal ini dikarenakan LKPD etnomatematika berbasis RME
mampu memuat informasi dalam bentuk tulisan serta gambar yang menarik yang dapat membantu
siswa untuk lebih tertarik dalam mempelajari pelajaran secara mandiri. Oleh karena itu, dilakukan
pengembangan LKPD etnomatematika berbasis RME untuk meningkatkan kemampuan literasi
matematika siswa.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa LKPD
etnomatematika berbasis RME yang dapat meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa
valid, praktis dan efektif. Rencana Strategis dari penelitian ini yakni mengintegrasikan segenap
potensi sumber daya untuk dapat mengarahkan perencanaan penelitian secara berkesinambungan.
Harapannya dapat diperoleh luaran penelitian yang memiliki nilai substansial, bermanfaat, dan
nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Adapun roadmap dalam penelitian
ini sebagai berikut:
2026-2028
pengembangan
numerasi berbasis
2024-2025 model RME
implementasi model
RME dengan LKPD
etnomatematika untuk
meningkatkan
kemampuan numerasi
2023 siswa
pengembangan LKPD
etnomatematika
berbasis RME untuk
meningkatkan
numerasi siswa
METODA
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 1000 kata.
Bagian ini dapat dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang
sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram
alir dapat berupa file JPG/PNG. Metode penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan
yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang
ditargetkan yang tercermin dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model pengembangan
ADDIE. Model ADDIE terdiri atas 5 tahapan yaitu (1) tahap analisis (analyze), (2) tahap
perancangan (design), (3) tahap pengembangan (development), (4) tahap implementasi
(iplementation), dan tahap evaluasi (evaluation). Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam lima
tahap yang diawali dengan tahap analisis untuk menganalisis kebutuhan guru dan siswa, fasilitas
belajar yang tersediadi sekolah dan dimiliki oleh siswa, kurikulum yang berlaku serta bahan ajar
yang tepat untuk digunakan. Kemudian dilakukan tahap perancangan yang dimulai dengan
penyusunan alur kerja, kemudian dilanjutkandenganperancangan storyboard, menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran, menyusun instrument penilaian produk. Pada tahap ketiga dilakukan
pengembangan produk berdasarkan rancangan yang telah dibuat serta dilaksanakan ujicoba
produk untuk menentukan kelayakan produk. Selanjutnya dilaksanakan tahap iplementasi produk
pengembangan dalam kegiatan pembelajaran untuk mengukur efektivitas produk yang dihasilkan
dengan membandingkan hasil pretest dan posttest siswa. Sedangkan untuk tahap evaluasi padda
prosedur pengembangan dilakukan pada setiap tahap untuk memastikan pengembangan produk
sesuai rancangan dan tujuan yang ingin dicapai.
Ujicoba produk pengembangan dalam penelitian ini dibagi menajdi dua, yaitu uji ahli dan
uji coba produk pada siswa. Pada uji ahli, produk yang dikembangkan di uji oleh ahli materi, ahli
media pembelajaran serta ahli praktisi. Uji coba pada siswa diawalidengan uji coba kelompok
kecil, kemudian uji coba kelompok besar yang terdiri atas siswa dengan hasil belajar matematika
tinggi, sedang, dan rendah. Setelah LKPD etnomatemtatika dinyatakan layak, selanjutnya
dilaksanakan uji efektivitas. Rancangan pelaksanaan uji coba produk disajikan pada Gambar 1.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian disusun berdasarkan pelaksanaan penelitian, harap disesuaikan berdasarkan
lama tahun pelaksanaan penelitian
Tahun ke-1
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Studi literature
2 Menyusun laporan
3 Membuat produkk yang dikembangkan
4 Menyusun intrumen pendukung
5 Melakukan uji validasi ahli dan revisi
6 Uji coba instrument
7 Menganalisis hasil uji coba
8 Menentukan sampel penelitian
9 Melakukan pretest
Melakukan pengajaran dengan
10 menggunakan LKPD yang
dikembangkan
Melakukan observasi keterlaksanaan
11
pembelajaran menggunakan LKPD
12 Melakukan posttest
13 Melakukan ujicoba praktisi
Mengolah dan menganalisis data hasil
14
pretest dan posttest
Menganalisis peningkatan kemampuan
15
literasi matematika
16 Menarik kesimpulan dan saran
Monitoring dan evaluasi proses
17
penelitian
18 Membuat artikel ilmiah dan HKI
19 Seminar publikasi hasil
DAFTAR PUSTAKA
Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
[1] Turmidi. (2009). Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika (Berparadigma
Eksploratif dan Investigatif). Jakarta Pusat: Lauser Cita Pustaka
[2] Muslim, S. R., & Prabawati, M. N. (2019). Ekspolorasi etnomatematika dari para pengrajin
Payung Geulis Tasikmalaya Jawa Barat. In Prosiding Seminar Nasional Matematika dan
Pendidikan Matematika Sesiomadika, 1270-1285.
[3] Nurhikmayati,. I., & Sunendar, A. (2020). Pengembangan Project Based Learning Berbasis
Kearifan Lokal Berorientasi pada kemampuan berpikir kreatif dan kemandirian belajar.
Moshorafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 1-12.
[4] Nursyeli, F., & Puspitasari, N. (2021). Studi etnomatematika pada candi cakuang leles garut
jawa barat. Jurnal Pendidikan Matematika, 327-338.
[5] Muslim, S. R., & Prabawati, M. N. (2019). Ekspolorasi etnomatematika dari para pengrajin
Payung Geulis Tasikmalaya Jawa Barat. In Prosiding Seminar Nasional Matematika dan
Pendidikan Matematika Sesiomadika, 1270-1285)
[6] Irawan, A., Lestari, M., & Rahayu, W. (2022). Konsep etnomatematika batik tradisional
jawa sebagai pengembangan pembelajaran matematika. Jurnal Pendidikan dan
kebudayaan, 39-45.
[7] Muzakkir, M. (2021). Pendekatan Etnopedagogi sebagai media peletarian kearifan local.
JURNAL HURIIAH: Jurnal Evaluasi Pendidikan dan Penelitian, 28-39
[8] Astuti, zulfah & Rian, Dicky,. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Etnomatematika pada Materi Bangun Ruang Sisi datar Kelas VIII SMP Negeri 11
Tapung. Jurnal Pendidikan Tambusai, 9222-9231
[9] Khatimah, Husnul & Fatmah. REACT Strategy Aided by Cabri 3D to Improve Students’s
Mathematical Connection Ability. Atlantis Press: International Journal Conference on
Science and Engineering 2021 (IJCE 2021)
[10] Sholihah, M., Widadah, Soffil., & Sukriyah, Dewi. Development of Student Worksheet
Based on Ethnomathematics Traditional Engklek Games on Cube and Rectangular
Pyramid. Atlantis Press. Volume 627
[11] Husna, N., Samina & Abidin, Z. Development of Student worksheets on
etnomathematics-based trigonometry through Project-Based Learning models. IOP
Publishing: Journal of Physics: Conference Series 1882(2021)012071
[12] Fajriyah, E. (2018). Peran etnomatematika terkait konsep matematika dalam
mendukung literasi. PRISMA: Prosiding Seminar Nasional Matematika, 1, 114-119.
http://journal. Unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/(2022). Etno matematika pada
Kebudayaan JAwa dalam Mengembangkan Kemampuan Literasi Matematis Siswa.
[13] Kehi, Y., J., Zaenuri, M., & Waluya, S. T. (2019). Kontribusi etnomatematika sebagai
masalah kontekstual dalam mengembangakan literasi matematika. PRISMA: Prosiding
Seminar Nasional Matematika 2, 190-196
[14] Agustin, A., S., dkk. (2022). Etnomatematika pada Kebuadyaan Jawa dalam
Mengembangan Kemampuan LIterasi Matematis Siswa. Sandika IV: Prosiding Seminar
Nasiona Pendidikan Matematika, vol 4 no. 1, 195-202.
[15] Sarafiah, Siti & Khatimah, Husnul. (2023). Development of Traditional Hopscotch
Game Learning Media Based on Etnomathematics in Class IV 9 Sila State Elementary
School. Noumerico journal of technology in mathematics education, 1(1).
[16] Rosa, M., & Orey, D. C. (2011). Etnomathematics: the cultural aspects of mathematics
etnomatematica: on aspectos culturais da matematica. Revista Latinomericana de
Etnomatematica, 32-54.
[17] Putri, L. (2017) Ekspolasi Etnomatematika Kesenia Rebana Sebagai Sumber Belajar
Matematika pada Jenjang MI. Jurnal Ilmiah Pendidikan dasar UNISSULA, 4(1), 136837.
https://doi.org/10.30659/pendas.4.1.
[18] Hendrawati, N., Muttaqin, N., & Susanti, E. (2019). Etnomatematika: Literasi
Numerasi Berdasarkan Bahasa pada Suku Kowai Kabupaten Kaimana. Prosiding Seminar
Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami, 3(1), 239-243. http://conferences.uin-
malang.ac.id/index.php/SIMANIS.
[19] Wahyuni, A. Tias, A. A. W., & Sani, B. (2013) Peran etnomatematika dalam
membangun karakter bangsa. In Seminar Nasiona Matematika dan Pendidikan
Matematika. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta..
PERSETUJUAN PENGUSUL
Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan Sebutan Jabatan Unit Nama Unit Lembaga
Pemberi Persetujuan Pengusul
13/04/2023 14/04/2023 ZULHARMAN S.Hut, Pimpinan LP/LPPM - Lembaga Peneltian
M.Ling Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat
Komentar : Disetujui
Layak Didanai