JUDUL
Tuliskan Judul Usulan
PENGEMBANGAN E-INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN METAKOGNISI MAHASISWA PADA
MATAKULIAH METODELOGI PENELITIAN
RINGKASAN
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang
ditargetkan.
Keterampilan metakognisi bagi mahasiswa menjadi hal yang penting dan harus dimiliki terutama pada
abad 21 saat ini. Keterampilan ini sangat dibutuhkan oleh seseorang dalam mengembangkan soft skill
sehingga mampu memecahkan suatu permasalahan. Penting untuk mengetahui bagaimana keterampilan
metakognisi mahasiswa agar efektivitas pembelajaran dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan e-instrumen yang dapat mengukur keterampilan metakognisi mahasiswa dalam
mengikuti matakuliah Metodologi Penelitian yang valid dan reliabel. Jenis penelitian adalah R & D dari
Mardapi yang terdiri dari 10 langkah. Penelitian akan dilaksanakan pada dosen yang mengajat
matakuliah metodelogi penelitian dan mahasiswa yang mengikuti matakuliah tersebut sebanyak 100
mahasiswa. Data yang dikumpulkan berjenis data kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan
instrumen berupa pedoman wawancara, lembar observasi, angket validasi ahli, instrumen uji coba, dan
angket kepraktisan. Analisis data menggunakan program atlas.ti untuk data kualitatif, sedangkan data
kuantitatif menggunakan teknik validasi Aiken, Confirmatory Factor Analysis, dan Item Respon Theory
menggunakan program R. Hasil penelitian akan ditulis dalam bentuk artikel dan disubmit pada jurnal
Sinta 3 dengan status Publish. Luaran tambahan berupa Hak Cipta dengan status bersertifikat. Penelitian
ini berada pada TKT 2 dengan Target TKT 3.
KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata
E-Instrumen; Metakognisi; Mahasiswa; Metodelogi Penelitian
PENDAHULUAN
Penelitian Dasar merupakan riset yang memuat temuan baru atau pengembangan ilmu
pengetahuan dari kegiatan riset yang terdiri dari tahapan penentuan asumsi dan dasar hukum
yang akan digunakan, formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi dan pembuktian konsep
fungsi dan/ atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental.
Pendahuluan penelitian tidak lebih dari 1000 kata yang terdiri dari:
Latar belakang dan rumusan permasalahan yang akan diteliti
Pendekatan pemecahan masalah
State of the art dan kebaruan
Peta jalan (road map) penelitian 5 tahun kedepan (jika dalam bentuk konsorsium harus
dilengkapi dengan roadmap penelitian konsorsium)
Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver
A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah Penelitian
Keterampilan metakognisi bagi mahasiswa menjadi hal yang sangat penting dan wajib dimiliki
terutama pada abad 21 ini. Keterampilan ini sangat dibutuhkan oleh seseorang dalam
mengembangkan soft skill. Pengembangan soft skill tidak mungkin tanpa keterampilan metakognisi
karena metakognisi sendiri dapat membangun wawasan dan kecerdasan seseorang dalam
memecahkan suatu permasalahan [1]. Selain itu, keterampilan metakognisi memiliki keterkaitan
yang kuat dengan kemampuan berpikir kritis siswa [2]. Oleh karena itu, sangat penting untuk
mengembangkan serta meningkatkan keterampilan metakognisi siswa [3].
Metakognisi digunakan untuk mewakili kesadaran seseorang terhadap pengetahuan
berpikirnya sendiri, yang dalam hal ini sangat berkaitan erat dengan proses kognisi [4]. Metakognisi
merupakan kemampuan untuk memahami dan mengatur proses berpikir sendiri, sehingga
memungkinkan seseorang untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan efektif dalam
menyelesaikan suatu tugas. Keterampilan metakognisi dapat membantu siswa dalam
mengkonstruksi pemahamannya tentang hal-hal yang abstrak, namun perlu dilatih lagi melalui
pendampingan guru dalam penerapan strategi yang tepat [5]. Pendampingan guru dengan strategi
yang tepat, dapat dilaksanakan apabila pengukuran terhadap metakognisi siswa dapat terukur
dengan jelas. Oleh karenanya, adanya instrument yang valid dan reliabel dapat mengungkap
kemampuan metakognisi pada siswa.
Berdasarkan pengalaman penulis selama mengajar matakuliah metodelogi penelitian dalam
tiga tahun terakhir, ditemukan fakta bahwa sebagian besar mahasiswa dengan kemampuan rendah
dan sedang masih mengalami kesulitan dalam menemukan masalah yang akan diteliti serta sulit
menyusun strategi penelitian apa yang harus digunakan dalam membahas permasahan penelitian.
Hal ini menunjukkan proses kognisi, berpikir kritis serta kemampuan mengkonstruksi pemahaman
yang abstrak ke konkrit masih sangat lemah pada diri mahasiswa. Selain itu, wawancara dengan
dosen-dosen lain juga yang mengajar metode penelitian mengatakan hal yang sama. Para dosen,
masih bingung dalam memilih strategi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Matakuliah Metodologi Penelitian sangat penting bagi mahasiswa program sarjana, karena
memberikan dasar-dasar dalam melakukan penelitian. Namun, beberapa mahasiswa seringkali
mengalami kesulitan dalam memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep dalam matakuliah ini.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam matakuliah ini adalah
keterampilan metakognisi. Schraw, Jacob and Miller menyatakan bawa metakognisi mengajak siswa
untuk dapat meregulasi dirinya terhadap perencanaan, monitoring, dan evaluasi [6] dan itu sangat
dibutuhkan dalam matakuliah metodelogi penelitian. Oleh karena itu, pengembangan instrumen
yang dapat mengukur keterampilan metakognisi mahasiswa dalam mengikuti matakuliah Metodologi
Penelitian menjadi sangat penting. Instrumen ini dapat membantu dosen dalam mengevaluasi
kemampuan mahasiswa dan memberikan umpan balik yang dapat membantu mereka meningkatkan
keterampilan metakognisi. Selain itu, instrumen ini juga dapat membantu mahasiswa dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam keterampilan metakognisi mereka sehingga mereka
dapat melakukan perbaikan dan memperbaiki hasil belajar mereka.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “pengembangan e-instrumen penilaian keterampilan metakognisi mahasiswa pada
matakuliah metodelogi penelitian”. E-instrumen dimaksudkan untuk mengemas instrument dalam
bentuk online sehingga mudah diakses, menghemat pemakaian kertas, dan lebih cepat untuk
menganalisis hasil. Dari judul ini dapat dirumuskan permasalahan penelitian yakni seperti apakah
validitas dan reliabilitas instrumen penilaian metakognisi yang dikembangkan?
D. Roadmap Penelitian
Adapun roadmap penelitian selama 5 tahun dari sekarang, dapat di lihat pada gambar berikut ini.
Namun ada beberapa penelitian sebelumnya yang mendasari roadmap penelitian ini. Pada tahun
2021 penelitian yang dilakukan oleh Hamsyah, dkk yang berjudul “Hubungan Kesadaran Metakognitif
terhadap Keterampilan Proses Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan
Lembar Kerja Mahasiswa” dengan hasil penelitian adanya hubungan antara kedua variabel meskipun
dengan persentase sebesar 12% [11]. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Nuryana pada
tahun 2012 yang berjudul “Hubungan Keterampilan Metakognisi Dengan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) Kelas X-1 Sma Negeri 3 Sidoarjo” dengan hasil penelitian
terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel [12]. Berdasarkan kedua hasil penelitian
tersebut, maka perlu untuk dilakukan pengembangan terutama pada sisi instrument penilaian
keterampilan metakognisi siswa yang disesuaikan dengan matakuliah tertentu. Adapun roadmap
penelitian yang akan dilaksanakan selama 5 tahun mulai dari sekarang dapat di lihat pada gambar
berikut ini
Gambar 1. Roadmap Penelitian
METODA
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 1000 kata.
Bagian ini dapat dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang
sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram
alir dapat berupa file JPG/PNG. Metode penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan
yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang
ditargetkan yang tercermin dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Penelitian ini berjenis penelitian dan pengembangan (R&D) dari Mardapi yang terdiri dari 10 langkah
pengembangan. Adapun 10 langkah pengembangan yakni 1) menentukan spesifikasi instrumen, 2)
menulis instrumen, 3) menentukan skala instrumen, 4) menentukan sistim penskoran, 5) menelaah
instrumen, 6) melakukan uji coba, 7) menganalisis instrumen, 8) merakit instrumen, 9) melaksanakan
pengukuran, dan 10) menginterpretasi hasil pengukuran [13]. Dalam penelitian ini ada beberapa Langkah
pengembangan yang di modifikasi. Secara lengkap dapat dilihat pada diagram alir penelitian berikut ini:
JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian disusun berdasarkan pelaksanaan penelitian, harap disesuaikan berdasarkan
lama tahun pelaksanaan penelitian
Tahun ke-1
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menentukan spesifikasi
1
instrument
2 Menulis instrument (draf)
3 Telaah Instrumen oleh Ahli
4 Analisis dan Revisi I
Melakukan Uji coba instrument
5
skala kecil
Menganalisis hasil uji coba skala
6
kecil
Merakit instrumen:revisi
7
instrumen tahap II
Menyusun laporan
8
perkembangan penelitian
Melaksanakan pengukuran skala
9
luas
Menafsirkan hasil pengukuran uji
10
skala luas
Melakukan uji kepraktisan
11
instrumen
12 Penyusunan laporan akhir
Penulisan artikel dan persiapan
13
HKI
Submit artikel dan submit
14
pengajuan HKI
15 Seminar hasil
DAFTAR PUSTAKA
Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
1. Mitsea E, Drigas A, Mantas P. Soft Skills & Metacognition as Inclusion Amplifiers in the 21st Century.
Int J online Biomed Eng. 2021;17(4):121–32.
2. Diella D, Ardiansyah R. The Correlation of Metacognition with Critical Thinking Skills of Grade XI
Students on Human Excretion System Concept. J Penelit dan Pembelajaran IPA. 2017;3(2):134.
3. Huda K, Suyanta, Priambodo YA, Ardwiyanti D, Usman M, Alvionita D. The Improvement of
students’ metacognition skills on natural science education using guided inquiry models. J Phys
Conf Ser. 2021;1882(1).
4. Kundre OT, Pratini HS. Proses Berpikir Mahasiswa Ditinjau Dari Kemampuan Metakognisi
Mahasiswa Dalam Mendesain Pembelajaran Matematika OLIVIA THERESIA KUNDRE, HANIEK SRI
PRATINI 1 POLA KOMUNIKASI PENDIDIKAN PESANTREN SALAFIYAH PROSES BERPIKIR MAHASISWA
DITINJAU DARI KEMAMPUAN M. 2019;1–10.
5. Ramadhan AA, Pratana C. Students’ metacognition skill: How the implementation in chemistry
learning? J Phys Conf Ser. 2020;1440(1).
6. Hong WH, Vadivelu J, Daniel EGS, Sim JH. Thinking about thinking: changes in first-year medical
students’ metacognition and its relation to performance. Med Educ Online. 2015;20(1).
7. N.Komaria et al. METACOGNITION SKILLS STUDENTS ON THE SYNECTIC LEARNING MODEL AT
SCHOOL OF JEMBER COFFEE PLANTATION AREA, INDONESIA. Int J Adv Res. 2018;6(5):1232–7.
8. Anumudu CI, Adebayo A, Gboyega-Tokunbo A, Awobode H, Isokpehi RD. Self-Assessed
Metacognitive Awareness among Students of the University of Ibadan, Nigeria. J Educ Soc Res.
2019;9(3):185–93.
9. Kusuma D, Zaenuri, Wardono. Mathematic creative thinking ability based on student metacognition
in blended learning model with e-module. J Phys Conf Ser. 2021;1918(4).
10. Asy’ari M, Ikhsan M, Muhali. Validitas instrumen karakterisasi kemampuan metakognisi mahasiswa
calon guru fisika [The validity of the metacognitive ability characterization instrument for
prospective physics teacher students]. Prism Sains J Pengkaj Ilmu dan Pembelajaran Mat dan IPA
IKIP Mataram. 2018;6(1):18–26.
11. Hamsyah EF, Ahmad F, Syarif SH. Hubungan Kesadaran Metakognitif terhadap Keterampilan Proses
Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Lembar Kerja Mahasiswa The
Relationship Between Metacognitive Awareness and Process Skills Using the Guided Inquiry
Learning Model As. 2021;9(4):1–9.
12. Nuryana E, Sugiarto B. Hubungan Keterampilan Metakognisi Dengan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) Kelas X-1 Sma Negeri 3 Sidoarjo (the Relationship of
Metacognition Skill With Learning Outcome in the Matter “Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)” At th.
Unesa J Chem Educ. 2012;1(1):83–75.
13. Mardapi D. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Pertama. Setiawan A, editor.
Yogyakarta, Indonesia: Mitra Cendekia Press; 2018. 166 p.
14. S. Azwar. Penyusunan Skala Psikologi. Kedua. Yogyakarta, Indonesia: Pustaka Belajar; 2014. 213 p.
15. DeVellis RF. Scale development: Theory and applications. Keempat. SAGE Publications Inc.; 2016.
16. J. F. Hair, M. C. Howard and CN. Assessing measurement model quality in PLS-SEM using
confirmatory composite analysis. J Bus Res. 2019;109:101–10.