Gedung BPPT II Lantai 19, Jl. MH. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat
http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/
1. JUDUL PPM
Pendampingan Penataan Ulang Rumah Usaha IKM Produktif di Hunian Padat Kelurahan Paseban sebagai
Implementasi Lanjutan Program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT) PEMDA DKI Jakarta
2. IDENTITAS PENGUSUL
Perguruan Program Studi/
Nama, Peran Bidang Tugas ID Sinta H-Index
Tinggi/ Institusi Bagian
EUIS PUSPITA
Universitas
DEWI
Persada Arsitektur 6041909 0
Indonesia Yai
Ketua Pengusul
Dr Ir SITI
Universitas Pelatih dan
SUJATINI M.Si
Persada Arsitektur Pembimbing Teknis 6000135 0
Indonesia Yai Lingkungan
Anggota Pengusul 1
3. MITRA PPM
Pelaksanaan PPM melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan PPM dan mitra sebagai
sasaran PPM
Kategori Mitra, Tipe Mitra Mitra Dana
Peningkatan pemberdayaan
1 mitra Tercapai Pertambahan omset 50 persen
Peningkatan jumlah omset mitra
Luaran Tambahan
Status target capaian (sudah terbit, Keterangan (url dan nama jurnal,
Tahun
Jenis Luaran sudah diunggah, sudah tercapai, penerbit, url paten, keterangan sejenis
Luaran
terdaftar/granted) lainnya)
5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya penelitian mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan maksimum
sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi 12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 49,059,000
Tahun 1 Total Rp. 49,059,000
Jenis Biaya
Komponen Item Satuan Vol. Total
Pembelanjaan Satuan
Material dan
Bahan pelaksanaan
Bahan Jasa set 1 20,000,000 20,000,000
pengabdian
Rekonstruksi
Pengumpulan Data
FGD persiapan pelaksanaan
(Pelaksanaan FGD set 1 2,000,000 2,000,000
pengabdian
Pengabdian)
Pengumpulan Data
HR Sekretariat/Administrasi HR Pembantu
(Pelaksanaan OH 20 80,000 1,600,000
pelaksanaan pengabdian Lapangan
Pengabdian)
Pengumpulan Data
HR Sekretariat/Administrasi HR Sekretaris
(Pelaksanaan OB 2 300,000 600,000
pelaksanaan pengabdian Lapangan
Pengabdian)
Pengumpulan Data
HR Petugas Survei lokasi
(Pelaksanaan Surveyor OR 30 8,000 240,000
pelaksanaan pengabdian
Pengabdian)
Pengumpulan Data
HR Koord
(Pelaksanaan HR Pembantu Lapangan OB 1 420,000 420,000
Lapangan
Pengabdian)
Peralatan Pelaksanaan
Sewa Peralatan Sewa LCD set 5 300,000 1,500,000
Pengabdian
Analisis Data
HR Pengolah Data Capaian
(Capaian Paska HR Pengolah
paska pelaksanaan set 1 1,540,000 1,540,000
Pelaksanaan Data
pengabdian
Pengabdian)
Jenis Biaya
Komponen Item Satuan Vol. Total
Pembelanjaan Satuan
Analisis Data
(Capaian Paska
Honorarium narasumber HR Narsum set 5 300,000 1,500,000
Pelaksanaan
Pengabdian)
Analisis Data
(Capaian Paska Konsumsi
Biaya konsumsi rapat set 3 500,000 1,500,000
Pelaksanaan Rapat
Pengabdian)
Pelaporan, Luaran
Biaya pembuatan dokumen Pembuatan
Wajib, dan Luaran set 1 1,500,000 1,500,000
video Video
Tambahan
Pelaporan, Luaran
Biaya publikasi di media Publikasi Koran
Wajib, dan Luaran set 1 1,000,000 1,000,000
masa Jakarta
Tambahan
Ringkasan usulan maksimal 500 kata yang memuat permasalahan, solusi dan target luaran
yang akan dicapai sesuai dengan masing-masing skema pengabdian kepada masyarakat.
Ringkasan juga memuat uraian secara cermat dan singkat rencana kegiatan yang diusulkan.
RINGKASAN
Ruang Usaha merupakan bagian penting dalam proses produksi industri agar usaha dapat
berjalan secara produktif dan terfasilitasi dengan baik. Ruang usaha yang dilakukan di dalam
rumah tinggal pada usulan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini disebut dengan Rumah
Usaha. PEMDA DKI Jakarta melalui Sudin Perindustrian dan Energi (PE) memberikan
peluang besar bagi Industri Kecil Menengah (IKM) untuk menciptakan dan mengembangkan
wirausaha yang dilakukan di dalam rumah tinggal dan memberikan izin usaha dengan berbagai
persyaratan yang harus dipenuhi. Rumah Usaha yang sesuai standar keamanan dan kesehatan
perlu diciptakan oleh pelaku IKM yang membuka usaha di dalam rumah, khususnya di hunian
padat seperti pada mitra pengusul PKM ini. Mitra yang menjadi sasaran adalah sebuah
kelompok pelaku usaha IKM, bernama KUBE (Kelompok Usaha Bersama) dan diketuai oleh
seorang Ibu yang bernama Bariyani. Usaha yang dilakukan adalah jenis makanan yaitu nasi
uduk yang dibuka pagi hari dan sore hari dan berlokasi di Kelurahan Paseban RT 09 RW 02.
Pelaku usaha ini telah mengikuti Pelatihan Program Kewirausahaan Terpadu (PKT) yang
diadakan oleh Sudin Perindustrian dan Energi Pemda DKI Jakarta berdasarkan Peraturan
Gubernur (Pergub) No. 102 tahun 2018.
Permasalahan prioritas yang dihadapi mitra meliputi permasalahan: 1) Keterbatasan luas
ruang dalam bangunan dan tingginya kerapatan antar bangunan sehingga menimbulkan
kesulitan dalam proses produksi; 2) Rendahnya kualitas ruang pada rumah usaha yang dapat
menghambat peningkatan kualitas produksi; 3) Minimnya fasilitas umum dalam mendukung
usaha, seperti jalan, riol kota, tempat pembuangan sampah dan limbah. 4) Minimnya
ketersediaan air bersih yang menyuplai proses produksi dan pemeliharaan.
Solusi Kegiatan Pelaksanaan program PKM ini adalah sebagai berikut: 1) Melakukan
organisasi dan tata letak ruang sesuai aturan dan standar keamanan, kenyamanan serta
kesehatan; 2) Desain dan pembangunan fasilitas Rumah Usaha ysng dapat meningkatkan
kualitas ruang; 3) Pengaturan zonasi ruang usaha dan zona publik; 4) Pengaturan sumber air
dan penyediaan wadah air bersih; 5) Pengawalan proses pemenuhan syarat izin usaha dari
Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kelurahan Paseban. Sedangkan Target Luaran
Program PKM adalah mewujudkan sebuah Model Rumah Usaha yang produktif, aman dan
sehat di hunian padat.
Metode pendekatan yang digunakan untuk mencapai Target Luaran ditetapkan, yaitu:
Pelatihan, Klinik dan Bimbingan Teknis (Bimtek), dan Pembangunan Rumah Usaha. Program
PKM ini akan dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi (monev), presentasi, dan pelaporan serta publikasi. Hasil kegiatan
PKM ini akan dipublikasikan di Indonesian Journal of Community Engagement, ISSN 2460-
9447 (print), ISSN 2541-5883 (online) diterbitkan oleh Direktorat Pelayanan Masyarakat
Universitas Gadjah Mada (UGM), artikel di media massa cetak (Published) Koran Jakarta dan
diunggah di www.youtube.com. Adapun luaran peningkatan pemberdayaan mitra dalam
bentuk: Model Rumah Usaha yang dapat meningkatkan omset usaha minimal 50 persen
Kata kunci maksimal 5 kata
izin usaha, Rumah Usaha; Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP); Pengembangan Kewirausaan
Terpadu (PKT)
Bagian pendahuluan maksimum 2000 kata yang berisi uraian analisis situasi dan
permasalahan mitra. Deskripsi lengkap bagian pendahuluan memuat hal-hal berikut.
1. ANALISIS SITUASI
Pada bagian ini diuraikan analisis situasi fokus kepada kondisi terkini mitra yang mencakup
hal-hal berikut.
a. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif
• Tampilkan profil mitra yang dilengkapi dengan data dan gambar/foto situasi mitra.
• Uraikan segi produksi dan manajemen usaha mitra.
• Ungkapkan selengkap mungkin persoalan yang dihadapi mitra.
b. Untuk Mitra yang mengarah ke ekonomi produktif
• Tampilkan profil mitra yang dilengkapi dengan data dan gambar/foto situasi mitra.
• Jelaskan potensi dan peluang usaha mitra.
• Uraiankan dan kelompokkan dari segi produksi dan manajemen usaha.
• Ungkapkan seluruh persoalan kondisi sumber daya yang dihadapi mitra
c. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial
• Uraiakan lokasi mitra dan kasus yang terjadi/pernah terjadi dan didukung dengan
data dan gambar/foto.
• Ungkapkan seluruh persoalan yang dihadapi saat ini misalnya terkait dengan layanan
kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan air
bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
2. PERMASALAHAN MITRA
Mengacu kepada butir Analisis Situasi, uraikan permasalahan prioritas mitra yang
mencakup hal-hal berikut ini.
a. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif: penentuan permasalahan
prioritas mitra baik produksi maupun manajemen yang telah disepakati bersama mitra.
b. Untuk Mitra yang mengarah ke ekonomi produktif: penentuan permasalahan prioritas
mitra baik produksi maupun manajemen untuk berwirausaha yang disepakati bersama.
c. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial: nyatakan persoalan prioritas
mitra dalam layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan,
kebutuhan air bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
d. Tuliskan secara jelas justifikasi pengusul bersama mitra dalam menentukan persoalan
prioritas yang disepakati untuk diselesaikan selama pelaksanaan program PKM.
PENDAHULUAN
1.1. Analisa Situasi
Mitra pada kegiatan ini adalah pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) berkelompok yang
memiliki nama KUBE (Kelompok Usaha Bersama), berlokasi di RW 02, Kelurahan Paseban,
Jakarta Pusat. Kelurahan Paseban terdiri atas 8 RW, 115 RT, dan luas lahan adalah 57,10 ha.
Kepadatan penduduk yang paling tinggi pada tahun 2013-2017 adalah RW 02, tingkat
kepadatannya sekitar 806 jiwa/ha. Alasan pemilihan pelaku usaha IKM tersebut, termasuk
kategori di hunian padat dengan berbagai permasalahan, masyarakat di wilayah Kelurahan
Paseban juga sudah menjadi Kampung Binaan dari LPPM Universitas Persada Indonesia YAI.
Berbagai upaya sudah dilakukan dalam rangka perbaikan kehidupan masyarakat di Kelurahan
Paseban, diantaranya adalah berupa Pembinaan Lingkungan dan Rumah Sehat, Penanaman
Pohon Tepi Sungai, Penanaman Sikap Kepedulian Siswa PAUD kepada Lingkungan. Klinik
Desain Rumah Sehat, Pelatihan Pemanfaatan Ruang Terbuka Bersama yang Aman dan Sehat.
Penyuluhan Entrepreneurship Warga RW 02 Kelurahan Paseban, Pelatihan Produksi dan
Teknik Promosi Kerajinan De Coupage. Terakhir, kegiatan yang sudah dilakukan adalah
Pelatihan Penumbuhan Industri Wirausaha Baru bekerjasama dengan Suku Dinas Perindustrian
dan Energi PEMDA DKI dalam penyelenggaraan Program Pengembangan Kewirausahaan
Terpadu (PKT). Ketiga pengusul PKM ini adalah Narasumber Pelatihan PKT (Lampiran 3)
dari warga Jakarta Pusat pada uumnya, juga pada Kelurahan Paseban (Gambar 1).
Gambar . Pelatihan Program Kewirausahaan Terpadu PKT oleh Sudin PE Pemda DKI
Gambar 1. Pelatihan rogram Kewirausahaan Terpadu (PKT) oleh Sudin PE Pemda DKI Jakarta
Lokasi mitra pelaku usaha KUBE terletak di belakang Gedung Fakultas Teknik Universitas
Fakultas Teknik UPI YAI yang berada di Kelurahan Paseban. Lokasi mitra dekat dengan pusat
perdagangan, perkantoran dan pemerintahan dan permukiman yang sangat potensial sebagai
tempat usaha. Oleh karena itu, lokasi tersebut menjadi lokasi yang strategis untuk berhuni dan
membuka usaha. Masyarakat di hunian padat Kelurahan Paseban banyak yang membuka usaha,
namun sebagian besar dalam kondisi seadanya, tidak teratur dan belum memiliki izin usaha.
Program Kewirausaan Terpadu (PKT) yang menyertakan Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTS) memberikan peluang usaha dan penerbitan izin usaha melalui Pelatihan Kewirausahaan
dan Industri Baru yang dilakukan selama 4 hari. Pelatihan PKT ini dibagi menjadi 4 jenis
industri, yaitu makanan minuman, Fashion, kerajinan dan sabun deterjen. Para peserta akan
didampingi dalam serangkaian proses kewirausahaan, mulai dari pendaftaran, pelatihan,
pendampingan, perizinan, pemasaran, pelaporan keuangan, hingga pengajuan permodalan.
Beberapa fasilitas diberikan kepada warga yang sudah menjadi peserta penumbuhan wirausaha
dari awal hingga akhir. Fasilitas tersebut terdiri dari Perizinan Halal MUI, Perizinan Hak
Merek, Perizinan IUMK, Desain Kemasan, Informasi Pemasaran, Pendampingan dalam
pembuatan pembukuan laporan keuangan, cara Produksi atau Pengolahan Bahan Baku. Dari
program ini ditargetkan mampu menciptakan 200.000 wirausaha baru di DKI Jakarta pada
tahun 2022. Di wilayah Jakarta Pusat, kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan sebanyak
3.760 bibit Pengembangan Wirausaha Terpadu (PKT) di delapan kecamatan, yang di dalamnya
adalah Kecamatan Senen.
Namun, mitra memiliki permasalahan dengan kondisi lokasi mitra yang sangat padat, jalan
yang sangat sempit, minim dengan fasilitas umum, rata-rata luas rumah sangat rendah dan
kurangnya fasilitas umum, serta minimnya ketersediaan air bersih. Lokasi ini juga sangat
rentan terhadap berbagai masalah keamanan, dan kesehatan seperti kebakaran, endemik
penyakit, polusi limbah dan sampah, konflik kepentingan antar warga dan masih banyak lagi
deretan masalah lainnya. Oleh karena itu,pProgram PKM yang diajukan pengusul ini akan
memberikan pendampingan kepada mitra pelaku usaha IKM melalui pelatihan, bimtek dan
rekonstruksi Rumah Usaha sebagai Model Ruang Usaha yang Produktif, Aman dan Sehat.
1.2.Profil Mitra
Mitra dari Pengusul PKM ini adalah sekelompok individu yang tergabung ke dalam Kelompok
Usaha Bersama (KUBE) yang diketuai oleh Ibu Baryani (Lampiran 1) yang memiliki usaha
dalam bidang makanan dan sudah pernah mengikuti Program Kewirausahaan Terpadu (PKT)
yang diadakan oleh Sudin Perindustrian dan Energi (PE) selama 4 hari dan mendapatkan
sertifikat (Lampiran 2). Mitra terdiri dari 3 orang yang melakukan usaha produksi nasi uduk
yang dijual pada pagi dan sore hari di Rumah Usaha Ibu Baryani di Jl. Kramat Sawah X RT 09
RW 02. Rumah Usaha KUBE ini merupakan kediaman Ibu Baryani dengan lebar jalan sekitar
2 meter yang berbatasan dengan sungai (Gambar 2)
Fasilitas Umum Kurangnya fasilitas umum seperti jalan, taman, riol dsb
Pengelolaan Limbah Tidak terkelolanya dan tersedianya fasilitas penyimpanan dan
pengolahan sampah dan limbah hasil produksi
Ketersediaan air bersih Minimnya ketersediaan air bersih dan daya jangkau berlangganan
PAM
Solusi permasalahan maksimum terdiri atas 1500 kata yang berisi uraian semua solusi yang
ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Deskripsi lengkap bagian
solusi permasalahan memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi mitra secara sistematis sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus
terkait betul dengan permasalahan prioritas mitra.
b. Tuliskan jenis luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik dalam
segi produksi maupun manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif / mengarah ke
ekonomi produktif) atau sesuai dengan solusi spesifik atas permasalahan yang dihadapi
mitra dari kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi / sosial.
c. Setiap solusi mempunyai luaran tersendiri dan sedapat mungkin terukur atau dapat
dikuantitatifkan.
d. Uraikan hasil riset tim pengusul yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
SOLUSI PERMASALAHAN
2.1. Solusi Yang Ditawarkan
Penulis mengajukan solusi melalui sebuah Model Rumah Usaha/Rumah Usaha Contoh yang
memenuhi standar keamanan, kenyamanan dan kesehatan yang sudah ditetapkan melalui
Undang-undang/kebijakan, standar kementrian dan penelitian. Model Ruang usaha
diwujudkan melalui sebuah rekonstruksi ruang usaha pelaku IKM KUBE yang inisiatornya
sudah pernah mengikuti PKT. Berdasarkan Program Pelatihan Industri Wirausaha Baru yang
diprogramkan Sudin PE DKI Jakarta, jenis industri yang menjadi sasaran pelatihan terdiri dari
4 jenis, yaitu: makanan dan minuman, kerajinan, fashion dan sabun, maka model ruang usaha
yang akan dibangun terdiri dari keempat jenis industri tersebut. Model Rumah Usaha yang
terpilih adalah Rumah Usaha Makanan (Nasi Uduk dan Lauk) KUBE yang diketuai oleh Ibu
Maryani berdasarkan standar dari peraturan yang sudah ditetapkan dan penelitian yang sudah
pernah dilakukan. Standar yang diacu merupakan hasil dari penelitian yang sedang dilakukan
oleh tim riset melalui hibah LPPM UPI YAI berupa Guidelines Penataan Ruang Usaha di
Rumah Tinggal Hunian Padat dalam Rangka Mendukung Program PKT Pemda DKI. Di bawah
ini adalah sulusi dan target luaran yang ingin dicapai pada Model Rumah Usaha KUBE (Tabel
2)
Tabel 2. Solusi dan Target Luaran Program yang Ditawarkan
Variabel Solusi Penataan Ruang Usaha Target Luaran
Penataan
Luas Ruang Luas maksimum untuk kegiatan aksesoris Pembagian Zona Hunian dan
penunjang kegiatan utama rumah adalah Usaha = 80:20. Jika kurang
30 m2 (tiga puluh meter persegi) atau 20 dapat ditambah dan jika lebih
% (dua puluh persen) dari luas kavling; harus dikurang
Suhu: Suhu ruangan harus dijaga agar Pembuatan lubang ventilasi
jangan banyak berubah. Suhu ruangan ini silang minimal atau
sangat dipangaruhi oleh suhu udara luar, penggunaan exhause fan untuk
pergerakan udara, kelembaban udara, dan menjaga suhu berkisar antara
suhu benda yang ada disekitarnya. Suhu 18-30ºC (Sholahuddin, 2018).
ruangan dapat diatur dengan fasilitas air
conditioning. Suhu udara nyaman berkisar
antara 18º-30ºC. Kualitas udara di dalam
rumah tidak melebihi ketentuan sebagai
berikut: a) Kelembaban udara berkisar
antara 40-70%; b) Konsentrasi gas SO2
tidak melebihi 0,1 ppm/ 24 jam; c)
Pertukaran udara; e) Konsentrasi gas CO
tidak melebihi 100 ppm/ 8 jam; f)
konsentrasi gas formaldehide tidak
melebihi 120 mg/ m3 (Sigit, 2011).
Pencahayaan: Rumah harus cukup Luas jendela secara
mendapat penerangan baik pada siang, keseluruhan kurang lebih 15%
maupun malam hari. Idealnya, (Sholahuddin, 2018)
penerangan di dapat dengan bantuan
listrik. Setiap ruang diupayakan
mendapatkan sinar matahari terutama di
pagi hari. Pencahayaan alam atau buatan
langsung atau tidak langsung dapat
menerangi seluruh bagian ruangan
minimal intensitasnya 60 lux dan tidak
menyilaukan
Pengudaraan: Pertukaran udara cukup Pengaturan luas penghawaan
menyebabkan hawa ruangan tetap segar atau ventilasi alamiah yang
(cukup mengandung oksigen) sehingga permanen minimal 10% dari
setiap rumah harus memilki jendela yang luas lantai
memadai. Binatang penular seperti tikus
dan bakteri tidak bersarang di dalam
rumah dan ruang usaha
Bahan Bangunan: Bahan atap rumah Pemberian alternatif jenis
harus cukup rapat dan tidak bocor (tiris) bahan atap yang tidak terbuat
agar tidak merusak proses dan hasil dari bahan yang dapat
produksi usaha. Bahan lantai rumah harus melepaskan zat-zat yang dapat
dapat air, dan selalu kering, agar mudah membahayakan kesehatan.
dibersihkan dari kotoran dan debu, juga Debu total tidak lebih dari 150
dapat menghindari kelembaban air tanah μgm3, asbes bebas tidak
naik ke lantai. melebihi 0,5 fiber/ m3/ 4 jam,
dan timah hitam tidak melebihi
300 mg/ kg; tidak terbuat dari
bahan yang dapat menjadi
tumbuh dan berkembangnya
miroorganisme patogen.
Organisasi Memiliki tata letak ruangan yang sesuai Pembuatan zonasi dan
Ruang dengan fungsi dan alur kerja yang dapat sirkulasi yang jelas pada ruang
memudahkan komunikasi dan sirkulasi usaha dan antara hunian dan
kegiatan usaha menjadi lancar. Perlu ruang usaha (Dewi, 2019)
dibuat zonasi fungsi, misalnya zona
persiapan, zona produksi, zona finishing
dan zona display. Perlu dibuat akses
antara ruang hunian dan ruang usaha yang
tidak menimbulkan konflik sirkulasi.
Pengelolaan Unit usaha tidak boleh menghasilkan Tersedianya perlengkapan
Limbah limbah bahan berbahaya dan beracun, untuk pembuangan air (hujan,
tidak mencemari sumber air, tidak, air kotor, sampah dan kotoran
menimbulkan bau dan tidak mencemari lain dengan cara yang
permukaan tanah. Limbah padat harus memenuhi syarat-syarat
dikelola agar tidak menimbulkan bau, kesehatan
tidak menyebabkan pencemaran terhadap
permukaan tanah dan air tanah..
Ketersediaan Tersedia air bersih dengan kapasitas Disediakannya wadah
air bersih minimal 60 liter/ hari/ orang (Sujatini, penampungan air bersih dan
2015) kualitas air harus memenuhi sarana penyimpanan yang
persyaratan kesehatan air bersih dan air aman dan higienis.
minum sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 2000 kata yang menjelaskan tahapan atau
langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan mitra. Deskripsi lengkap bagian metode pelaksanaan untuk mengatasi
permasalahan sesuai tahapan berikut.
1. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif dan mengarah ke ekonomi
produktif, maka metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada minimal 2
(dua) bidang permasalahan yang berbeda yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial, nyatakan tahapan atau
langkah-langkah yang ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan spesifik
yang dihadapi oleh mitra. Pelaksanaan solusi tersebut dibuat secara sistematis yang
meliputi layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan,
kebutuhan air bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di
lapangan setelah kegiatan PKM selesai dilaksanakan.
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Kerja
Berdasarkan Solusi Dan Target Luaran dari rencana pelaksanaan program PKM pada mitra
yang telah ditetapkan, maka tim menetapkan metode pendekatan sebagai berikut:
a. Metode FGD berupa diskusi fokus antara Tim Pengusul, Mitra dan institusi Pemda DKI yang
diwakili oleh Dinas PTSP dan sudin PE.
Metode ini dilakukan untuk bertukan informasi dan ilmu pengetahuan serta teknologi (Ipteks)
dalam rangka mengatasi permasalahan pada mitra. FGD ini akan dilakukan di Auditorium UPI
YAI.
Rencana langkah – langkah solusi atas permasalahan – permasalahan prioritas yang telah
ditetapkan dalam target luaran dalam program PKM pada mitra dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Tahapan Solusi Atas Permasalahan Prioritas Pada Mitra
3.4. Nama Tim Pengusul, Kapakaran Dan Tugas Tim Pelaksana Program PKM
Tabel 5. Nama Tim Pengusul, Kapakaran Dan Tugas Tim Pelaksana Program PKM
Jadwal pelaksanaan PKM disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan
memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSIAPAN
1 Persiapan Tim
2 Menyiapkan Lapangan
Persiapan Materi dan Modul Pelatihan
KOORDINASI
3 Rapat Koordinasi Tim
4 FGD Tim, Narasumber dan Perwakilan Mitra
3 Rapat koordinasi Tim dan Institusi PE/PTSP
PELAKSANAAN
Penyuluhan dan Pelatihan tentang Kebijakan
5
Izin Usaha dan Implementasi syarat izin
Klinik dan Bimbingan Teknis Simulasi Desain
6
Usaha
7 Rekonstruksi Rumah Usaha Terpilih
MONEV DAN PELAPORAN
9 Penyusunan Catatan Harian (Logbook)
10 Penyususnan Laporan Kemajuan/Uppload
Monev(70%) Program PKM Internal &
11
Ekternal
Penyusunan/Penyerahan Laporan Ahir/
12 Uppload & Penulisan Publikasi Jurnal/ Media
Massa
13 Presentasi Program PKM/DRPM
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan
pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan yang dicantumkan dalam Daftar
Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dewi, EP. (2019). Guidelines Penataan Ruang Usaha di Hunian Padat. Perpustakaan LPPM
UPI YAI
2. Jaya, J. D., Nuryati, N., & Audinawati, S. A. N. (2018). Perancangan Ulang Tata Letak
Fasilitas Produksi UD. Usaha Berkah Berdasarkan Activity Relationship Chart (ARC)
Dengan Aplikasi Blocplan-90. Jurnal Teknologi Agro-Industri, 4(2), 111-122.
3. Sujatini, S. (2017, December). Sustainable City: Government, Private Sector and Public
Cooperation, and Environment Siding with Infrastructure Development. In International
Seminar and Workshop on Urban Planning and Community Development (Vol. 2, No. 1).
4. Suhaeni, H. (2011). Kepadatan Penduduk dan Hunian Berpengaruh Terhadap Kemampuan
Adaptasi Penduduk Di Lingkungan Perumahan Padat. Jurnal Permukiman, 6(2), 85-91.
5. Sigit, W. (2011). Penerapan Regulasi Kesehatan Rumah Dan Kendalanya Pada
Pembangunan Rumah Sederhana Sehat. Jurnal ComTech, 2(01).
6. Sholahuddin, M. (2018). Desain Interior Melalui Pendekatan Kebutuhan Pemakai Pada
Hunian Terbatas Studi Kasus: RUSUNAWA Kali Code Cokrodirjan Yogyakarta. LINTAS
RUANG: Jurnal Pengetahuan dan Perancangan Desain Interior, 6(2).
Gambaran iptek berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran iptek yang akan
diimplentasikan di mitra sasaran.
GAMBARAN IPTEK
Peta lokasi mitra sasaran berisikan gambar peta lokasi mitra yang dilengkapi dengan
penjelasan jarak mitra sasaran dengan PT pengusul.
NIDN/NIDK 0325107503
Pangkat/Jabatan -/Lektor
E-mail euis.puspitadewi@gmail.com
ID Sinta 6041909
h-Index 0
Discourse on ‘Falsity’ in
Heritage Revitalization: The International Journal of Built
1 Beautification of Kali Besar Environment and Scientific https://jurnal.umj.a
Jakarta and Its Impacts on Research, 2019, 3, 1, 2581-1347
Historic Urban Landscape (HUL)
Program Kewirausahaan
Terpadu (Pkt) Dalam Rangka
IKRAITH-ABDIMAS , 2020, 3
3 Penumbuhan Industri Baru Di first author https://journals.upi
BULAN MARET, 1, 2580-4308
Hunian Padat Wilayah Jakarta
Pusat
Buku
No Judul Buku Tahun Penerbitan ISBN Penerbit URL (jika ada)
Perolehan KI
Tahun
No Judul KI Jenis KI Nomor Status KI (terdaftar/granted) URL (jika ada)
Perolehan
NIDN/NIDK 0321046002
E-mail siti_sudjatini1@yahoo.com
ID Sinta 6000135
h-Index 0
Proceeding of International
Sustainable City: Goverment,
Seminar and Workshop on Urban
Private Sector and Public
Planning and Community
5 Cooperation, and Environment first author https://jurnal.umj.a
Development IWUPCD 2017,
Siding with Infrastructure
2017, , , ISBN: 978-602- 5428-06-
Development
7
Buku
No Judul Buku Tahun Penerbitan ISBN Penerbit URL (jika ada)
Perolehan KI
Tahun
No Judul KI Jenis KI Nomor Status KI (terdaftar/granted) URL (jika ada)
Perolehan
NIDN/NIDK 0330037401
Pangkat/Jabatan -/Lektor
E-mail henn1_bm@yahoo.com
ID Sinta 6164123
h-Index 0
Buku
No Judul Buku Tahun Penerbitan ISBN Penerbit URL (jika ada)
Perolehan KI
Tahun
No Judul KI Jenis KI Nomor Status KI (terdaftar/granted) URL (jika ada)
Perolehan
SURAT PENCATATAN
CIPTAAN
Dalam rangka pelindungan ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra berdasarkan Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dengan ini menerangkan:
Pencipta
Nama : Dr.Ir.Wilhelmus Hary Susilo, Dr.Ir.Siti Sujatini.MSi, , dkk
Alamat : Permata Hijau Blok AR 6 No.37 RT 008/017, Kel: Kaliabang
Tengah, Bekasi Utara, Bekasi, Jawa Barat, 17125
Kewarganegaraan : Indonesia
No Nama Alamat
3 Ir.Winardi.MT Perum Bumi Sani Permai Blok K4 No.14 Desa Setia Mekar Kec: Tambun
LAMPIRAN PEMEGANG
No Nama Alamat
3 Ir.Winardi.MT Perum Bumi Sani Permai Blok K4 No.14 Desa Setia Mekar Kec: Tambun