1. JUDUL PPM
PKM kerajinan Inu dan Kerupuk Sagu Siberut Selatan Kab. Kepulauan Mentawai
Lama
Kategori (Kompetitif Nasional/
Bidang Fokus Skema Kegiatan
Desentralisasi/ Penugasan)
(Tahun)
Pengabdian Kepada
Sosial Humaniora, Seni Budaya, Program Kemitraan
Masyarakat Kompetitif 1
Pendidikan Masyarakat
Nasional
2. IDENTITAS PENGUSUL
Perguruan
Program Studi/
Nama DAN NIM Tinggi/ EMAIL NO HP AKTIF ALAMAT
Bagian LENGKAP
Institusi
SESUAI KTP
3. MITRA PPM
Pelaksanaan PPM melibatkan mitra kerjasama, yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan PPM dan mitra
sebagai sasaran PPM
Kategori Mitra, Tipe Mitra Mitra Dana
Artikel Ilmiah
Publikasi Ilmiah
1 accepted/published Nama Jurnal : Economica
Jurnal Nasional
Tidak Terakreditasi
Artikel Media
Massa
1 media massa sudah terbit
cetak/elektronik
Lokal
Dokumentasi
1 Pelaksanaan sudah diunggah
Video kegiatan
Peningkatan
Keberdayaan
Masyarakat
1 (Minimal 1) sudah terbit/sudah dilaksanakan
Prosiding dalam
pertemuan ilmiah
Lokal
Peningkatan
Keberdayaan
Masyarakat
1 sudah tercapai
(Minimal 1)
Pendapatannya
meningkat
Luaran Tambahan
5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya PPM mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan
maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi
12.
Total RAB 1 Tahun Rp. 49,815,000
Tahun 1 Total Rp. 49,815,000
Biaya
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Total
Satuan
Penyusunan laporaan
BELANJA BAHAN Eksemplar 1.00 600,000 600,000
kemajuan
Penyusunan laporan
BELANJA BAHAN Eksemplar 1.00 400,000 400,000
keuangan 70%
BELANJA BAHAN Biaya cetak laporan akhir Eksemplar 8.00 150,000 1,200,000
Penyusunan laporan
BELANJA BAHAN Eksemplar 1.00 400,000 400,000
keuangan 100%
BELANJA BAHAN Fotocopy dan cetak literature Eksemplar 20.00 40,000 800,000
BELANJA PERJALANAN
Observasi awal ke Mentawai orang 3.00 500,000 1,500,000
LAINNYA
BELANJA PERJALANAN
Pengurusan izin orang 1.00 500,000 500,000
LAINNYA
BELANJA PERJALANAN
Transportasi Lokal Mentawai Minggu 2.00 1,750,000 3,500,000
LAINNYA
Ringkasan usulan maksimal 500 kata yang memuat permasalahan, solusi dan target luaran
yang akan dicapai sesuai dengan masing-masing skema pengabdian kepada masyarakat.
Ringkasan juga memuat uraian secara cermat dan singkat rencana kegiatan yang
diusulkan.
RINGKASAN
Pelaku usaha mikro Siberut selatan, dengan kendala yang dihadapi pelaku usaha kecil untuk
mengembangkan usaha adalah masalah penjualan, kekurangan faktor produksi, distribusi
pemasaran dan untuk pengenalan produk asli daerah ke masyarakat luar. Untuk itu dibutuhkan
suatu akses yang cepat dan praktis digunakan seperti menggunakan aplikasi yang ada secara
online. Mereka ingin melakukan penjualan di luar kepulauan Mentawai, maka mereka terkendala
dalam biaya pengiriman karena kondisi tempat mereka berada di kepulauan yang jauh dari pusat
kota. Oleh sebab itu penting kiranya pelaku usaha mitra ini mengetahui dan memahami
sistematika penggunaan E Commerce sehingga dapat memaksimalkan penjulannya dan dapat
meningkatkan produksinya sehingga dapat diketahui jumlah laba atau rugi yang diperoleh dari
penjualan tersebut. Untuk itu pelaku usaha kerajinan Inu dan Kerupuk Sagu ini membutuhkan
pelatihan dan pendampingan dalam penyusunan penggunaan media E Commerce yang intens
sehingga dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan produksinya.
Target yang ingin dicapai melalui kegiatan PKM ini adalah semua pelaku usaha mikro memiliki
pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep dasar dalam penggunaan aplikasi E Commerce.
Sebagai kriterianya adalah pada akhir pertemuan pelaku usaha dapat menggunakan media E
Commerce secara online. Pelaku usaha mikro memiliki pengetahuan dan pemahaman sebagai
sarana promosi. Disamping itu, Pelaku usaha mikro mampu mengaplikasikan pengetahuan yang
didapatkan dari pelatihan dengan keterampilan dalam penggunaan media E Commerce. Sebagai
kriterianya adalah 80% pelaku usaha mikro dapat dengan terampil menggunakan media E
Commerce yang sistematis.
Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan adalah penjualan kerajinan Inu dan Kerupuk
Sagu menggunakan media E Commerce dan Artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal
nasional
Berdasarkan UU No.20 Tahun 2008 pasal 3 telah menjelaskan bahwa UMKM bertujuan
menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian
nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Perkembangan usaha mikro kecil
dan menengah (UMKM) memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup
masyarakat dikarenakan sektor UMKM memiliki pasar yang luas dan mampu menyerap
tenaga kerja sehingga dapat menekan tingkat pengangguran dan kemiskinan.Salah satu upaya
pemerintah untuk memperkuat perekonomian saat ini adalah dengan terus memberdayakan
Usaha Kecil dan Menengah (UMKM).
Keberadaan UMKM memang tidak diragukan lagi, dimana pada saat terjadinya krisis
ekonomi secara global hanya UMKM usaha yang mampu bertahan di tengah krisis dan
menjadi penggerak roda perekonomian. Hal ini disebabkan karena sebagian besar atau
hampir 99 % UMKM di Indonesia adalah usaha mikro di sektor informal dan pada umumnya
menggunakan bahan baku lokal dengan pasar lokal. Sehingga menyebabkan UMKM tidak
terpengaruh secara langsung oleh krisis global.Berdasarkan obeservasi yang dilakukan pada
pelaku usaha mikro Siberut selatan, kendala yang dihadapi pelaku usaha kecil untuk
mengembangkan usaha adalah masalah penjualan, kekurangan faktor produksi, distribusi
pemasaran dan untuk pengenalan produk asli daerah ke masyarakat luar. Beberapa dari
kendala yang dihadapi oleh usaha kecil tersebut telah dicoba dicari solusinya tetapi selalu
mengalami kegagalan karena kepulauan mentawai merupakan salah satu daerah yang sangat
sulit di jangkau oleh konsumen.
Untuk itu dibutuhkan suatu akses yang cepat dan praktis digunakan seperti
menggunakan aplikasi yang ada secara online. Salah satu aplikasi untuk mengatasi
permasalahan di atas adalah menggunakan media E Commerce. E Commerce merupakan
media yang mampu meningkatkan hasil penjualan. Menurut (Kosasi, 2015)E Commerce
mampu memperluas area pangsa pasar dan upaya untuk meningkatkan volume penjualan
dengan cara membangun hubungan komunikasi yang bersifat interaktif dengan konsumen
(pelanggan). Menurut (Maulana, Susilo, & Riyadi, 2015) Penggunaan internet untuk aktivitas
transaksi bisnis dikenal dengan istilah Electronic Commerce (E-Commerce). E-Commerce
dapat terjadi antara organisasi bisnis dengan konsumen, meliputi penggunaan Internet dan
World Wide Web untuk penjualan produk dan pelayanan untuk konsumen.
Salah satu jenis UMKM yang banyak digeluti oleh masyarakat di wilayah kabupaten
Sijunjung adalah usaha penjualan beras dan hasil olahan kacang tanah. Hampir semua daerah
yang ada di kabupaten sijunjung akan dijumpai petani atau kelompok wanita tani yang
menjual beras dan makanan hasil olahan kacang tanah. Siap panen masyarakat menjual padi
atau berasnya dengan harga yang murah karena harus membayar upah panen padi. Pengusaha
beras atau penggilingan besar dari payakumbuh dan solok berdatangan memborong hasil
panen petani. Para petani atau kelompok wanita tani yang berbisnis beras kalah saing oleh
kelompok besar karena terbatasnya modal dan kurang pandai mendistribusikan hasil
pembelian beras keluar
UMKM yang menjadi bagian dari Program mitra ini akan dilaksanakan di Desa
Maileppet Kecamatan Siberut Selatan. Menurut Data BPS tahun 2015 terletak dengan jarak
160 Km dari pusat Kota Padang. Luas wilayah Kepulauan Mentawai 6.001,35 km 2 yang
terdiri dari 10 kecamatan yang terdiri dari Pagai Selatan dengan luas wilayah 901,08 km 2,
Sikakap dengan luas wilayah 278,5 km2, Pagai Utara dengan luas wilayah 342,02 km 2, Sipora
Selatan dengan luas wilayah 268,47 km2, Sipora Utara dengan luas wilayah 383,08 km2,
Siberut Selatan dengan luas wilayah 508,33 km 2, Siberut Barat Daya dengan luas wilayah
649,08 km2, Siberut Tengah dengan luas wilayah 739,87 km 2, Siberut Utara dengan luas
wilayah 816,11 km2, dan Siberut Barat dengan luas wilayah 1.124, 86 km2.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh tim PKM bahwa wilayah Kecamatan
Siberut Selatan mempunyai potensi untuk mengembangkan usahanya salah satunya telah
dijumpai adanya kelompok usaha yang sudah lama bergerak dibidang kerajinan Inu dan
makanan ringan Kerupuk Sagu. Bahan baku untuk pembuatan kerajinan Inu adalah ikat
pinggang yang mudah untuk didapatka sedangkan bahan baku dari makanan ringan kerupuk
sagu adalah Sagu yang merupakan makanan pokok sehari – hari masyarakat mentawai yang
mudah dijumpai.
Pelaku usaha kerajinan Inu dan makanan ringan Kerupuk Sagu ini sudah aktif
menghasilkan produksi selama ± 2 tahun. Usaha ini dikelola oleh pemilik secara
kekeluargaan. Peminat dari kerajinan Inu dan makanan ringan Kerupuk Sagu ini sangat tinggi
karena memiliki ciri khas tersendiri yang hanya di jumpai di kepulauan Mentawai. Pelaku
usaha yang menjadi mitra dalam pengabdian ini adalah Usaha kerajinan Inu dan Usaha
Kerupuk sagu.
Alasan pemilihan pelaku usaha ini menjadi mitra karena pelaku usaha ingin
mengembangkan usahanya secara konsisten dan terus menerus, belum pernahnya pelaku
usaha kerajinan Inu dan Usaha Kerupuk Sagu mendapatkan pelatihan dan pendampingan cara
penggunaan Aplikasi E Commerce sehingga pelaku usaha tersebut nantinya mampu
meningkatkan penjualannya dan meningkatkan produksinya. Problema yang sering dihadapi
mitra usaha ini yaitu masalah penjualan kerajinan Inu dan Kerupuk sagu karena hanya
masyarakat setempat yang hanya membeli dan masyarakat tersebut hanya membeli pada
waktu - waktu tertentu saja, seperti untuk pernikahan atau acara adat. Jika mereka ingin
melakukan penjualan di luar pulau Mentawai, maka mereka terkendala dalam biaya
pengiriman karena kondisi tempat mereka berada di kepulauan yang jauh dari pusat kota.
Oleh sebab itu penting kiranya pelaku usaha mitra ini mengetahui dan memahami
sistematika penggunaan E Commerce sehingga dapat memaksimalkan penjulannya dan dapat
meningkatkan produksinya sehingga dapat diketahui jumlah laba atau rugi yang diperoleh
dari penjualan tersebut. Untuk itu pelaku usaha kerajinan Inu dan Kerupuk Sagu ini
membutuhkan pelatihan dan pendampingan dalam penyusunan penggunaan Aplikasi E
Commerce yang intens sehingga dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan
produksinya. Menurut (Fithri, Utomo, & Nugraha, 2017) Implementasi teknologi informasi
dalam dunia pemasaran, salah satunya melalui penerapan media pemasaran berbasis e-
commerce populer. Melalui media tersebut memungkinkan akses informasi untuk promosi
serta pemasaran dapat dilakukan seluas – luasnya tanpa terbatas ruang dan waktu. Berikut
adalah foto –foto kelompok Inu Mentawai:
.
Solusi permasalahan maksimum terdiri atas 1500 kata yang berisi uraian semua solusi
yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Deskripsi lengkap
bagian solusi permasalahan memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi mitra secara sistematis sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus
terkait betul dengan permasalahan prioritas mitra.
b. Tuliskan jenis luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik
dalam segi produksi maupun manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif /
mengarah ke ekonomi produktif) atau sesuai dengan solusi spesifik atas permasalahan
yang dihadapi mitra dari kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi /
sosial.
c. Setiap solusi mempunyai luaran tersendiri dan sedapat mungkin terukur atau dapat
dikuantitatifkan.
d. Uraikan hasil riset tim pengusul yang berkaitan dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan
SOLUSI PERMASALAHAN
Solusi yang akan dilakukan adalah pendekatan untuk mendukung realisasi program
PKM ini dengan pelatihan tentang dasar penggunaan aplikasi E Commerce. Tata cara
penjualan dan daya tariknya. Penyajian materi berdasarkan isi modul dengan metode ceramah
dan diskusi. Produk yang dijadikan target luaran adalah penjualan kerajinan Inu dan Kerupuk
Sagu telah menggunakan aplikasi E Commerce secara online.
Implementasi e-Commerce menuntut pergeseran paradigma secara fundamental, dari
yang semula marketplace yang menekankan interaksi secara fisik antara penjual dan pembeli
menjadi marketspace yang mengandalkan transaksi elektronik. Dalam traditional
marketplace, lalu lintas informasi, produk/jasa, dan pembayaran bersifat fisik (location
based). Dengan kata lain, model bisnis yang berlaku adalah geographic business model.
Sebaliknya, dalam dunia virtual marketplace, aliran informasi produk, proses komunikasi
antara produsen dan konsumen, distribusi barang/jasa dan transaksi berlangsung dalam dunia
maya/virtual.
Produk target luaran adalah penjualan kerajinan Inu dan Kerupuk Sagu telah menggunakan
aplikasi E Commerce secara online dan Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional
Ecommerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e business lebih luas,
tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis,
pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teKnologi jaringan www, e-commerce
juga Memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (databases), surat elektronik(e-
mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang,
dan alat pembayaran.
Jadwal pelaksanaan PKM disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan
memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Survey pendahuluan
Penulisan proposal program
2
kemitraan masyarakat
3 Pengurusan izin kegiatan
Koordinasi dengan semua pihak yang
4
terlibat
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
5 Identifikasi masalah mitra
Pelaksanaan kegiatan di Desa
6
Meileppet Kec Siberut Selatan
7 Seminar hasil kegiatan
8 Publikasi artikel PKM
9 Penulisan laporan akhir PKM
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan
pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan yang dicantumkan dalam Daftar
Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anggraeni, F. D., Hardjanto, I., & Hayat, A. (2013). Pengembangan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) Melalui Fasilitas Pihak Eksternal dan Potensi
Internal. Jurnal Administrasi Publik, 1(6), 1286–1295.
2. Fithri, D. L., Utomo, A. P., & Nugraha, F. (2017). Pemanfaatan E-Commerce Populer
Untuk Optimalisasi. Jurnal Simetris, 8(2), 819–824.
3. Kosasi, S. (2015). Perancangan Sistem E-Commerce Untuk Memperluas Pasar
Produk Oleh-Oleh Khas Pontianak. Snastia, 2015(Oktober), 110–119.
4. Maulana, S. M., Susilo, H., & Riyadi. (2015). Implementasi E-Commerce Sebagai
Media Penjualan Online. Jurnal Administrasi Bisnis( JAB), 29(1), 1–9.
Gambaran iptek berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran iptek yang akan
diimplentasikan di mitra sasaran.
GAMBARAN IPTEK
Peta lokasi mitra sasaran berisikan gambar peta lokasi mitra yang dilengkapi dengan
penjelasan jarak mitra sasaran dengan PT pengusul.
Nama
NIM
PRODI
NO HP
ALAMAT
LENGKAP SESUAI
KTP