1. JUDUL PENELITIAN
Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pada Kurikulum Merdeka dalam Meningkatkan Minat Baca
Siswa di Sekolah Dasar Negeri 213 Lagoci Kabupaten Soppeng
2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran Perguruan Tinggi/ Program Studi/ Bidang Tugas ID Sinta
Institusi Bagian
HAMRIANI Universitas Pendidikan Guru Menyusun Instrumen 6796452
Lamappapoleonro Sekolah Dasar Penelitian
Ketua Pengusul Mengurus
Administrasi
Sosialisasi &
Publikasi
Menyusun Konsep
Laporan.
Mengumpulkan Data
Menganalisis Data
HAMRAN Universitas Pendidikan Membuat 6644508
Patompo Ekonomi dokumentasi
Anggota Pengusul penelitian.
Observasi ke lokasi
Menyiapkan alat dan
bahan
Mengumpulkan dan
Menganalisis/
Mengolah Data
Penggandaan/
penjilidan
Luaran Wajib
Tahun Jenis Luaran Status target capaian Keterangan
Luaran
1 Artikel di Jurnal accepted/published url: https://jbasic.org/index.php/
basicedu
Nama Jurnal: Jurnal basicedu
Penerbit: Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai
5. ANGGARAN
Rencana Anggaran Biaya penelitian mengacu pada PMK dan buku Panduan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berlaku.
JUDUL
Tuliskan Judul Usulan
Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pada Kurikulum Merdeka dalam Meningkatkan
Minat Baca Peserta Didik di Sekolah Dasar Negeri 213 Lagoci Kabupaten Soppeng
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………… dst.
RINGKASAN
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang
ditargetkan.
Pendidikan menjadi prioritas utama dalam membangun dan meningkatkan kualitas
manusia. Literasi sebagai instrumen kunci dalam meningkatkan kualitas hidup harus
diperkenalkan kepada peserta didik sejak dini, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Dengan demikian, literasi tidak hanya dipahami sebagai transformasi individu
semata, tetapi juga sebagai transformasi sosial. Rendahnya tingkat literasi sangat berkorelasi
dengan kemiskinan, baik dalam arti ekonomis maupun dalam arti yang lebih luas. Literasi
memperkuat kemampuan individu, keluarga, dan masyarakat untuk mengakses kesehatan,
pendidikan, serta ekonomi dan politik. Dalam konteks kekinian, literasi memiliki arti tidak
hanya sekadar kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga melek ilmu
pengetahuan dan teknologi, keuangan, budaya dan kewargaan, berpikiran kritis, dan peka
terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus menguasai literasi
yang dibutuhkan untuk dijadikan bekal dalam mencapai dan menjalani kehidupan yang
berkualitas, baik masa kini maupun masa yang akan datang.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan upaya untuk menyinergikan semua potensi
yang ada di sekolah untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membudayakan literasi bagi
semua warga sekolah. Berdasarkan kajian penelitian terdahulu, peneliti belum menemukan
adanya evaluasi yang mendalam tentang implementasi GLS di Indonesia. Peneliti berkeinginan
untuk memulai penelitian tentang implementasi gerakan ini di sekolah-sekolah. Hasil
penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi
permasalahan yang mungkin ada dalam proses implementasi GLS. Permasalahan yang bisa
teridentifikasi, bermanfaat untuk membantu pemerintah memperbaiki program yang
dilaksanakan di sekolah. Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini dilaksanakan dengan
tujuan khusus untuk: 1) mendeskripsikan implementasi GLS pada kurikulum merdeka dalam
meningkatkan minat baca peserta didik di SDN 213 lagoci kabupaten Soppeng, 2)
mendeskripsikan dampak serta factor pendorong dan penghambat implementasi GLS pada
kurikulum merdeka dalam meningkatkan minat baca peserta didik di SDN 213 Lagoci
Kabupaten Soppeng.
Luaran penelitian yang di targetkan yaitu menghasilkan publikasi artikel ilmiah pada
jurnal Nasional terakreditasi (Url Jurnal: https://jbasic.org/index.php/basicedu Nama Jurnal:
Jurnal basicedu, Penerbit: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan).
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………… dst.
KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata
Kata_kunci_1; kata_kunci2; ………. dst.
PENDAHULUAN
Penelitian Dasar merupakan riset yang memuat temuan baru atau pengembangan ilmu
pengetahuan dari kegiatan riset yang terdiri dari tahapan penentuan asumsi dan dasar hukum
yang akan digunakan, formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi dan pembuktian konsep
fungsi dan/ atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental.
Pendahuluan penelitian tidak lebih dari 1000 kata yang terdiri dari:
A. Latar belakang dan rumusan permasalahan yang akan diteliti
B. Pendekatan pemecahan masalah
C. State of the art dan kebaruan
D. Peta jalan (road map) penelitian 5 tahun kedepan (jika dalam bentuk konsorsium harus
dilengkapi dengan roadmap penelitian konsorsium)
E. Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver
A. Latar belakang dan rumusan permasalahan
Generasi saat ini memiliki alasan mengapa buku bukan menjadi satu-satunya bahan
bacaan. Remaja berasumsi bahwa ilmu pengetahuan bisa didapat dan diakses dengan mudah
lewat telepon genggam mereka. Asumsi tersebut tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Memang,
zaman digital ini membuat aktivitas yang kita lakukan tidak bisa terlepas dari gawai. Namun,
sangat disayangkan jika sebagian dari pengguna gawai di Indonesia belum mampu
memanfaatkannya secara bijak, sehingga banyak orang yang sibuk dengan media sosialnya dan
terbuai dengan berbagai macam aktivitas di dunia maya, sehingga merenggut mereka dari
waktu terbaik yang seharusnya mampu dioptimalkan untuk membaca.
Dalam hal sadar literasi guna meningkatkan sistem pendidikan dan mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah
menggalakkan budaya literasi (membaca dan menulis). Pemerintah melalui Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2015 [1] telah menyadari pentingnya penumbuhan karakter peserta didik
melalui kebijakan membaca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
Gerakan literasi tersebut bertujuan untuk mewujudkan peserta didik yang unggul
melalui budaya literasi (membaca dan menulis). Bahkan saat ini penerapan gerakan literasi
tersebut akan kembali dipertegas melalui kurikulum merdeka 2022. Mulai tahun ajaran 2022–
2023, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi
mengajak seluruh satuan pendidikan di Indonesia untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.
Kurikulum ini digadang-gadang sebagai upaya pemulihan ketertinggalan pembelajaran
(Learning Loss) akibat pandemi Covid-19, dan agar satuan pendidikan lebih berfokus pada
kompetensi inti yaitu literasi, numerasi dan karakter.
Regulasi tentang Implementasi Kurikulum Merdeka ini tertuang dalam Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik
Indonesia Nomor: 262/M/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Mendikbudristek Nomor
56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
[2]. Penelitian ini tidak bermaksud membuat deskripsi detail tentang Kurikulum Merdeka,
namun lebih pada menyoroti hal-hal fundamental dalam Kurikulum Merdeka yang terkait
langsung maupun tidak dengan implementasi program literasi di Sekolah.
Berdasarkan hasil observasi di SDN 213 Lagoci, sekolah sudah menerapkan kegiatan
GLS. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai
dan didampingi oleh guru kelas. Kegiatan ini diterapkan bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan minat baca siswa. Namun karena pandemi Covid-19 ini, maka kegiatan tersebut
tidak dapat berjalan optimal dan dilakukan secara daring. Pasca pandemic covid-19 dengan
adanya edaran dan sosialisasi dari pemerintah terkait penerapan kurikulum merdeka, GLS
kembali menjadi tuntutan, sehingga pihak sekolah harus memiliki strategi inovatif untuk
menerapkannya.
Berdasarkan uraian diatas, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana implementasi GLS pada kurikulum merdeka dalam meningkatkan minat
baca peserta ?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat implementasi GLS pada kurikulum merdeka
dalam meningkatkan minat baca peserta didik?
3. Bagaimana dampak implementasi GLS pada kurikulum merdeka dalam meningkatkan
minat baca peserta didik?
B. Pendekatan Pemecahan Masalah
Dalam pelaksanaan gerakan literasi sekolah memiliki 3 tahapan dalam pelaksanaannya
[3] yaitu: 1. Tahap pembiasaan
Pada tahap ini, sekolah menyediakan berbagai macam buku yang dapat menarik
perhatian minat baca siswa dalam membaca buku seperti buku dongeng dan cerita rakyat dan
menciptakan suasana kegiatan yang dapat menarik minat baca siswa misalnya menciptakan
lingkungan yang kaya akan teks sehingga menarik perhatian siswa untuk membacanya.
2. Tahap pengembangan
Setelah proses pembiasaan siswa dalam membaca terbentuk maka akan lanjut pada
tahap pengembangan, pada tahap ini bertujuan untuk mengembangkan proses kecakapan dalam
literasi misalnya membaca buku bacaan dengan intonasi yang tepat, menulis cerita dan
mendiskusikan suatu bahan cerita.
3. Tahap pembelajaran
Pada tahap ini, sekolah menyelenggarakan berbagai jenis kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan serta mempertahankan minat baca siswa melalui buku-buku pelajaran misalnya
seperti mengadakan kegiatan permainan dalam pembelajaran yang kaya akan teks yang
berguna agar siswa mampu mempertahankan minat bacannya.
METODA
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 1000 kata.
Bagian ini dapat dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang
sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram
alir dapat berupa file JPG/PNG. Metode penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan
yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang
ditargetkan yang tercermin dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian survei dimana
informasi yang diperoleh dari responden dengan menggunakan wawancara sebagai alat
pengumpul data yang utama. Oleh karenanya, pendekatan yang dipakai adalah penelitian
kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Penentu informan dalam penelitian ini menggunakan Teknik purposive sampling
dan snowball sampling. Dan analisis datanya menggunakan 3 tahap menurut Miles, Huberman,
dan Saldana [8] yang terdiri dari konsensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan
conclusion/drawing/verification. Dijelaskan sebagai berikut.
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………..…………………………………………………………
Tahun ke-1
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan :
• Penyusunan proposal
1 • Seminar konsep pelaksanaan
• Perbaikan hasil seminar
Pelaksanaan :
• Penyusunan instrumen
• Menguji Instrumen
• Menyiapkan alat dan bahan
2 • Mengumpulkan data
• Analisis data
• Evaluasi/revisi
Menyusun konsep laporan
3 Publikasi dan Seminar hasil penelitian
4 Perbaikan hasil seminar
5 Perbaikan laporan hasil
6 Penggandaan Laporan
Tahun ke-2
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
dst.
Tahun ke-3
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
dst.
DAFTAR PUSTAKA
Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
[1] Fadilah, S.,R.,I. Konsep Dasar Gerakan Literasi Sekolah pada Permendikbud Nomor 23 Tahun
2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti. AL-BIDAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar Islam
Volume 10, Nomor 01, Juni 2018. DOI: 10.14421/al-bidayah.v10i1.131.
[2] Mendikbudristek. Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran Tahun 2022.
https://jdih.kemdikbud.go.id/sjdih/siperpu/dokumen/salinan/salinan_20220215_09390
0_Salinan%20Kepmendikbudristek%20No.56%20ttg%20Pedoman%20Penerapan%2
0Kurikulum.pdf. Diakses April 2023.
[3] Subakti, H., Siska, O., Khotim A. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah pada Masa
Pandemi Covid-19 dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu.2021;Vol. 5 No. 4. DOI:https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i4.1209
[4] Kemendikbud 2016. Peta jalan Gerakan literasi nasional. Jakarta; 2017.
[5] Kemdikbud. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, (E-book) Diakses tanggal 5 April 2023.
[6] Kemdikbud. Panduan Pemanfaatan dan Pengembangan Sudut Baca Kelas dan Area
Baca untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Sekolah Dasar, 2016.
[7] Implementasi Program Literasi dalam Meningkatkan Minat Baca, Kemampuan
Berpikir Kritis, dan Pembentukan Karakter Siswa Kelas 3 SDN Donoharjo Ngaglik
Sleman. (Skripsi) Sleman: Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Agama Islam Universitas Islam Indonesia, 2022.
[8] ………………………………………………………………………………………………
[9] ………………………………………………………………………………………………
[10] …………………………………………………………………..………………………
…..
[11] dst.
PERSETUJUAN PENGUSUL
Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan Sebutan Jabatan Unit Nama Unit Lembaga
Pemberi Persetujuan Pengusul
- - - - -
Komentar : -