Anda di halaman 1dari 11

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270


https://bima.kemdikbud.go.id

PROTEKSI ISI PROPOSAL


Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi pengabdian kepada masyarakat
PROPOSAL PENELITIAN 2023
Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2023 s.d. tahun 2023

1. JUDUL PENELITIAN
Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pada Kurikulum Merdeka dalam Meningkatkan Minat Baca
Siswa di Sekolah Dasar Negeri 213 Lagoci Kabupaten Soppeng

Bidang Fokus RIRN / Tema Topik (jika ada) Rumpun Bidang


Bidang Unggulan Ilmu
Perguruan Tinggi
Sosial Humaniora, Pendidikan Teknologi pendidikan Pgsd
Seni Budaya, dan pembelajaran
Pendidikan Desk
Study Dalam Negeri

Kategori Skema Strata (Dasar/ SBK (Dasar, Target Akhir Lama


(Kompetitif Penelitian Terapan/ Terapan, TKT Penelitian
Nasional/ Pengembangan) Pengembangan) (Tahun)
Desentralisasi/
Penugasan)
Penelitian Penelitian Riset Dasar SBK Riset 3 1
Kompetitif Dosen Pemula Pembinaan/
Nasional Kapasitas

2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran Perguruan Tinggi/ Program Studi/ Bidang Tugas ID Sinta
Institusi Bagian
HAMRIANI Universitas Pendidikan Guru Menyusun Instrumen 6796452
Lamappapoleonro Sekolah Dasar Penelitian
Ketua Pengusul Mengurus
Administrasi
Sosialisasi &
Publikasi
Menyusun Konsep
Laporan.
Mengumpulkan Data
Menganalisis Data
HAMRAN Universitas Pendidikan Membuat 6644508
Patompo Ekonomi dokumentasi
Anggota Pengusul penelitian.
Observasi ke lokasi
Menyiapkan alat dan
bahan
Mengumpulkan dan
Menganalisis/
Mengolah Data
Penggandaan/
penjilidan

3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)


Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan
penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra Dana

4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN

Luaran Wajib
Tahun Jenis Luaran Status target capaian Keterangan
Luaran
1 Artikel di Jurnal accepted/published url: https://jbasic.org/index.php/
basicedu
Nama Jurnal: Jurnal basicedu
Penerbit: Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai

5. ANGGARAN
Rencana Anggaran Biaya penelitian mengacu pada PMK dan buku Panduan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berlaku.

Total RAB 1 Tahun Rp. 18.850.000,00

Tahun 1 Total Rp. 18.850.000,00


Jenis Komponen Item Satuan Vol. Biaya Total
Pembelanjaan Satuan
Bahan ATK Kertas HvS Paket 3 80.000 240.000
Bahan ATK Alat Tulis Paket 2 45.000 90.000
Bahan Barang Tinta Print Epson Unit 3 90.000 270.000
Persediaan
Pengumpulan FGD Dana awal penelitian Paket 3 500.000 1.500.000
Data persiapan
penelitian
Pengumpulan HR Petugas Honor OH/OR 2 500.000 1.000.000
Data Survei
Pengumpulan Biaya Nasi box OH 30 50.000 1.500.000
Data konsumsi
Pengumpulan Transport Pulang pergi OK (kali) 2 300.000 600.000
Data
Pengumpulan HR sekretariat OB 2 250.000 500.000
Data Sekretariat/
Administrasi
Peneliti
Sewa Peralatan Transport pulang pergi OK (kali) 2 300.000 600.000
penelitian
Sewa Peralatan Peralatan Sewa printer Unit 1 500.000 500.000
penelitian
Sewa Peralatan Peralatan Sewa LCD Unit 1 500.000 500.000
penelitian
Analisis Data Biaya 3x Makan OH 5 100.000 500.000
konsumsi
rapat
Analisis Data HR Pengolah Interpretasi data P 2 2.000.00 4.000.000
Data (penelitia 0
n)
Analisis Data Biaya analisis sampel penelitian Unit 1 350.000 350.000
sampel
Pelaporan, Luaran Biaya seminar Paket 1 1.000.00 1.000.000
Wajib, dan Luaran seminar 0
Tambahan nasional
Pelaporan, Luaran Biaya publikasi artikel Paket 1 2.500.00 2.500.000
Wajib, dan Luaran Publikasi 0
Tambahan artikel di
Jurnal
Nasional
Pelaporan, Luaran HR administrasi OB 2 250.000 500.000
Wajib, dan Luaran Sekretariat/
Tambahan Administrasi
Peneliti
Pelaporan, Luaran Uang harian rapat OH 2 250.000 500.000
Wajib, dan Luaran rapat di
Tambahan dalam kantor
Jenis Komponen Item Satuan Vol. Biaya Total
Pembelanjaan Satuan
Pelaporan, Luaran Biaya kue dan dos dan nasi OH 10 100.000 1.000.000
Wajib, dan Luaran konsumsi dos
Tambahan rapat
Bahan Bahan penggandaan dan Unit 1 200.000 200.000
Penelitian penjilidan laporan
(Habis Pakai)
Bahan Barang Poster dan spanduk Unit 1 500.000 500.000
Persediaan
Analisis Data Honorarium Pakar OJ 1 500.000 500.000
narasumber
Isian Substansi Proposal
SKEMA PENELITIAN DASAR
Petunjuk:Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap bagian.

JUDUL
Tuliskan Judul Usulan
Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pada Kurikulum Merdeka dalam Meningkatkan
Minat Baca Peserta Didik di Sekolah Dasar Negeri 213 Lagoci Kabupaten Soppeng
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………… dst.

RINGKASAN
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang
ditargetkan.
Pendidikan menjadi prioritas utama dalam membangun dan meningkatkan kualitas
manusia. Literasi sebagai instrumen kunci dalam meningkatkan kualitas hidup harus
diperkenalkan kepada peserta didik sejak dini, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Dengan demikian, literasi tidak hanya dipahami sebagai transformasi individu
semata, tetapi juga sebagai transformasi sosial. Rendahnya tingkat literasi sangat berkorelasi
dengan kemiskinan, baik dalam arti ekonomis maupun dalam arti yang lebih luas. Literasi
memperkuat kemampuan individu, keluarga, dan masyarakat untuk mengakses kesehatan,
pendidikan, serta ekonomi dan politik. Dalam konteks kekinian, literasi memiliki arti tidak
hanya sekadar kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga melek ilmu
pengetahuan dan teknologi, keuangan, budaya dan kewargaan, berpikiran kritis, dan peka
terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus menguasai literasi
yang dibutuhkan untuk dijadikan bekal dalam mencapai dan menjalani kehidupan yang
berkualitas, baik masa kini maupun masa yang akan datang.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan upaya untuk menyinergikan semua potensi
yang ada di sekolah untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membudayakan literasi bagi
semua warga sekolah. Berdasarkan kajian penelitian terdahulu, peneliti belum menemukan
adanya evaluasi yang mendalam tentang implementasi GLS di Indonesia. Peneliti berkeinginan
untuk memulai penelitian tentang implementasi gerakan ini di sekolah-sekolah. Hasil
penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi
permasalahan yang mungkin ada dalam proses implementasi GLS. Permasalahan yang bisa
teridentifikasi, bermanfaat untuk membantu pemerintah memperbaiki program yang
dilaksanakan di sekolah. Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini dilaksanakan dengan
tujuan khusus untuk: 1) mendeskripsikan implementasi GLS pada kurikulum merdeka dalam
meningkatkan minat baca peserta didik di SDN 213 lagoci kabupaten Soppeng, 2)
mendeskripsikan dampak serta factor pendorong dan penghambat implementasi GLS pada
kurikulum merdeka dalam meningkatkan minat baca peserta didik di SDN 213 Lagoci
Kabupaten Soppeng.
Luaran penelitian yang di targetkan yaitu menghasilkan publikasi artikel ilmiah pada
jurnal Nasional terakreditasi (Url Jurnal: https://jbasic.org/index.php/basicedu Nama Jurnal:
Jurnal basicedu, Penerbit: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan).

……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………… dst.
KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata
Kata_kunci_1; kata_kunci2; ………. dst.

PENDAHULUAN
Penelitian Dasar merupakan riset yang memuat temuan baru atau pengembangan ilmu
pengetahuan dari kegiatan riset yang terdiri dari tahapan penentuan asumsi dan dasar hukum
yang akan digunakan, formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi dan pembuktian konsep
fungsi dan/ atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental.

Pendahuluan penelitian tidak lebih dari 1000 kata yang terdiri dari:
A. Latar belakang dan rumusan permasalahan yang akan diteliti
B. Pendekatan pemecahan masalah
C. State of the art dan kebaruan
D. Peta jalan (road map) penelitian 5 tahun kedepan (jika dalam bentuk konsorsium harus
dilengkapi dengan roadmap penelitian konsorsium)
E. Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver
A. Latar belakang dan rumusan permasalahan
Generasi saat ini memiliki alasan mengapa buku bukan menjadi satu-satunya bahan
bacaan. Remaja berasumsi bahwa ilmu pengetahuan bisa didapat dan diakses dengan mudah
lewat telepon genggam mereka. Asumsi tersebut tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Memang,
zaman digital ini membuat aktivitas yang kita lakukan tidak bisa terlepas dari gawai. Namun,
sangat disayangkan jika sebagian dari pengguna gawai di Indonesia belum mampu
memanfaatkannya secara bijak, sehingga banyak orang yang sibuk dengan media sosialnya dan
terbuai dengan berbagai macam aktivitas di dunia maya, sehingga merenggut mereka dari
waktu terbaik yang seharusnya mampu dioptimalkan untuk membaca.
Dalam hal sadar literasi guna meningkatkan sistem pendidikan dan mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah
menggalakkan budaya literasi (membaca dan menulis). Pemerintah melalui Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2015 [1] telah menyadari pentingnya penumbuhan karakter peserta didik
melalui kebijakan membaca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
Gerakan literasi tersebut bertujuan untuk mewujudkan peserta didik yang unggul
melalui budaya literasi (membaca dan menulis). Bahkan saat ini penerapan gerakan literasi
tersebut akan kembali dipertegas melalui kurikulum merdeka 2022. Mulai tahun ajaran 2022–
2023, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi
mengajak seluruh satuan pendidikan di Indonesia untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.
Kurikulum ini digadang-gadang sebagai upaya pemulihan ketertinggalan pembelajaran
(Learning Loss) akibat pandemi Covid-19, dan agar satuan pendidikan lebih berfokus pada
kompetensi inti yaitu literasi, numerasi dan karakter.
Regulasi tentang Implementasi Kurikulum Merdeka ini tertuang dalam Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik
Indonesia Nomor: 262/M/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Mendikbudristek Nomor
56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
[2]. Penelitian ini tidak bermaksud membuat deskripsi detail tentang Kurikulum Merdeka,
namun lebih pada menyoroti hal-hal fundamental dalam Kurikulum Merdeka yang terkait
langsung maupun tidak dengan implementasi program literasi di Sekolah.
Berdasarkan hasil observasi di SDN 213 Lagoci, sekolah sudah menerapkan kegiatan
GLS. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai
dan didampingi oleh guru kelas. Kegiatan ini diterapkan bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan minat baca siswa. Namun karena pandemi Covid-19 ini, maka kegiatan tersebut
tidak dapat berjalan optimal dan dilakukan secara daring. Pasca pandemic covid-19 dengan
adanya edaran dan sosialisasi dari pemerintah terkait penerapan kurikulum merdeka, GLS
kembali menjadi tuntutan, sehingga pihak sekolah harus memiliki strategi inovatif untuk
menerapkannya.
Berdasarkan uraian diatas, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana implementasi GLS pada kurikulum merdeka dalam meningkatkan minat
baca peserta ?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat implementasi GLS pada kurikulum merdeka
dalam meningkatkan minat baca peserta didik?
3. Bagaimana dampak implementasi GLS pada kurikulum merdeka dalam meningkatkan
minat baca peserta didik?
B. Pendekatan Pemecahan Masalah
Dalam pelaksanaan gerakan literasi sekolah memiliki 3 tahapan dalam pelaksanaannya
[3] yaitu: 1. Tahap pembiasaan
Pada tahap ini, sekolah menyediakan berbagai macam buku yang dapat menarik
perhatian minat baca siswa dalam membaca buku seperti buku dongeng dan cerita rakyat dan
menciptakan suasana kegiatan yang dapat menarik minat baca siswa misalnya menciptakan
lingkungan yang kaya akan teks sehingga menarik perhatian siswa untuk membacanya.
2. Tahap pengembangan
Setelah proses pembiasaan siswa dalam membaca terbentuk maka akan lanjut pada
tahap pengembangan, pada tahap ini bertujuan untuk mengembangkan proses kecakapan dalam
literasi misalnya membaca buku bacaan dengan intonasi yang tepat, menulis cerita dan
mendiskusikan suatu bahan cerita.
3. Tahap pembelajaran
Pada tahap ini, sekolah menyelenggarakan berbagai jenis kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan serta mempertahankan minat baca siswa melalui buku-buku pelajaran misalnya
seperti mengadakan kegiatan permainan dalam pembelajaran yang kaya akan teks yang
berguna agar siswa mampu mempertahankan minat bacannya.

C. State of the art dan kebaruan


Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi
pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga
tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan
minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca. Materi baca berisi nilai-
nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap
perkembangan peserta didik [4].
Tujuan umum gerakan literasi sekolah yaitu untuk menumbuhkembangkan budi pekerti
peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan
Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Selain itu adapula tujuan
khusus gerakan literasi sekolah [5] diantaranya yaitu:
1. Menumbuh kembangkan budaya literasi di sekolah.
2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak
agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan
dan mewadahi berbagai strategi membaca.
Kegiatan Literasi di Sekolah Dasar Negeri 213 Lagoci telah berjalan dengan baik
sesuai. Kegiatan ini dikelola oleh setiap Guru kelas. Perpustakaan yang merupakan pusat dari
literasi sekolah dimanfaatkan oleh siswa dalam melaksanakan program literasi.
Kegiatan literasi sekolah bisa diisi secara bervariasi, bergantung pada kreativitas
peserta didik, kegiatan Literasi yang diprogramkan dengan penerapan kurikulum merdeka [5]
yaitu adalah :
1. Kegiatan wajib kunjungan ke perpustakaan
2. Pembuatan mading kelas atau sekolah setiap minggu/bulan.
3. Membaca buku non pelajaran sebelum dimulai pembelajaran.
4. Membuat pohon literasi di setiap mading kelas.
5. Kegiatan menghafal kosa kata baru dan menuliskannya dalam bentuk kalimat.
6. Mengadakan perlombaan karya literasi setiap satu semester.
7. Membuat perpustakaan mini/Pojok Literasi di dalam kelas beserta spot membaca
yang cozy atau nyaman.

D. Peta jalan (road map)


Gerakan literasi dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip-prinsip [6,7] sebagai
berikut.
a. Berkesinambungan
Sebagai suatu gerakan, literasi harus dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan, tidak bergantung pada pergantian pemerintahan. Literasi harus menjadi
program prioritas pemerintah yang selalu dikampanyekan kepada seluruh lapisan masyarakat,
pemimpin, tokoh masyarakat, tokoh agama, cendekia, remaja, orang tua, dan warga masyarakat
sehingga budaya literasi terbentuk di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
b. Terintegrasi
Pelaksanaan literasi harus terintegrasi dengan program yang dilaksanakan oleh
Kemendikbud dan kementerian dan/atau lembaga lain, termasuk nonpemerintah. Dengan
demikian, literasi menjadi bagian yang saling menguatkan dengan program lain.
c. Melibatkan Semua Pemangku Kepentingan
Sebagai suatu gerakan, literasi harus memberikan kesempatan dan peluang untuk
keterlibatan semua pemangku kepentingan, baik secara individual maupun kelembagaan.
Literasi harus menjadi milik bersama, menyenangkan, dan mudah dilaksanakan, baik di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan
masing-masing.
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………... dst.

METODA
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 1000 kata.
Bagian ini dapat dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang
sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram
alir dapat berupa file JPG/PNG. Metode penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan
yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang
ditargetkan yang tercermin dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian survei dimana
informasi yang diperoleh dari responden dengan menggunakan wawancara sebagai alat
pengumpul data yang utama. Oleh karenanya, pendekatan yang dipakai adalah penelitian
kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Penentu informan dalam penelitian ini menggunakan Teknik purposive sampling
dan snowball sampling. Dan analisis datanya menggunakan 3 tahap menurut Miles, Huberman,
dan Saldana [8] yang terdiri dari konsensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan
conclusion/drawing/verification. Dijelaskan sebagai berikut.

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………..…………………………………………………………

1. Reduksi Data (data reduction)


Reduksi diartikan sebagai proses pemilihan, perumusan, perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan informasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di
lapangan.
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisa menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa
sehingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi.
2. Penyajian Data (data display)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. Miles dan Huberman mengatakan
bahwa cara penyajian yang paling sering dilakukan adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Manfaat dari penyajian data ini adalah memudahkan dalam memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Menarik kesimpulan dan verifikasi dari berbagai temuan data yang diperoleh selama
proses penelitian berlangsung merupakan kegiatan akhir dari analisis data. Penarikan
kesimpulan berupa kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah disajikan.
Antara display data dan penarikan kesimpulan terdapat aktivitas analisis data yang ada.
………..…………………………………………………………………………………
…………... dst.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian disusun berdasarkan pelaksanaan penelitian, harap disesuaikan berdasarkan
lama tahun pelaksanaan penelitian

Tahun ke-1
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan :
• Penyusunan proposal
1 • Seminar konsep pelaksanaan
• Perbaikan hasil seminar
Pelaksanaan :
• Penyusunan instrumen
• Menguji Instrumen
• Menyiapkan alat dan bahan
2 • Mengumpulkan data
• Analisis data
• Evaluasi/revisi
Menyusun konsep laporan
3 Publikasi dan Seminar hasil penelitian
4 Perbaikan hasil seminar
5 Perbaikan laporan hasil
6 Penggandaan Laporan

Tahun ke-2
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
dst.

Tahun ke-3
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
dst.

DAFTAR PUSTAKA
Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
[1] Fadilah, S.,R.,I. Konsep Dasar Gerakan Literasi Sekolah pada Permendikbud Nomor 23 Tahun
2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti. AL-BIDAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar Islam
Volume 10, Nomor 01, Juni 2018. DOI: 10.14421/al-bidayah.v10i1.131.
[2] Mendikbudristek. Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran Tahun 2022.
https://jdih.kemdikbud.go.id/sjdih/siperpu/dokumen/salinan/salinan_20220215_09390
0_Salinan%20Kepmendikbudristek%20No.56%20ttg%20Pedoman%20Penerapan%2
0Kurikulum.pdf. Diakses April 2023.
[3] Subakti, H., Siska, O., Khotim A. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah pada Masa
Pandemi Covid-19 dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu.2021;Vol. 5 No. 4. DOI:https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i4.1209
[4] Kemendikbud 2016. Peta jalan Gerakan literasi nasional. Jakarta; 2017.
[5] Kemdikbud. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, (E-book) Diakses tanggal 5 April 2023.
[6] Kemdikbud. Panduan Pemanfaatan dan Pengembangan Sudut Baca Kelas dan Area
Baca untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Sekolah Dasar, 2016.
[7] Implementasi Program Literasi dalam Meningkatkan Minat Baca, Kemampuan
Berpikir Kritis, dan Pembentukan Karakter Siswa Kelas 3 SDN Donoharjo Ngaglik
Sleman. (Skripsi) Sleman: Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Agama Islam Universitas Islam Indonesia, 2022.
[8] ………………………………………………………………………………………………
[9] ………………………………………………………………………………………………
[10] …………………………………………………………………..………………………
…..
[11] dst.
PERSETUJUAN PENGUSUL
Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan Sebutan Jabatan Unit Nama Unit Lembaga
Pemberi Persetujuan Pengusul
- - - - -

Komentar : -

Anda mungkin juga menyukai