Anda di halaman 1dari 9

Disusun Oleh : Ni Nengah Mudiartini, S.

Pd
Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan
yang dilakukan supaya siswa bisa memilih
pelajaran yang diminati.
Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali
karakteristik dan kebutuhan murid. Akan tetapi hal yang
paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu
mengenali kekuatan dan kelemahan diri. Ibu dan Bapak
Guru merefleksikan kekuatan dan kelemahan yang kita
punyai, agar dapat mengelola apa yang kita miliki
tersebut untuk berperan mendidik murid-murid kita.

”Mengantarkan peserta didik menuju mimpi dan


cita-cita yang diinginkan:

Guru memiliki peran penting dalam Pendidikan,


khususnya untuk terus berinovasi dalam
mengembangkan pembelajaran yang menarik,
inovatif, kreatif, menyenangkan yang
mengakomodasi konsep Merdeka Belajar.
Sekolah dan pendidikan merupakan
bekal untuk murid kita mengisi masa
depan. • Mewariskan nilai dan Manusia memilki dua kebutuhan
budaya masyarakat yang dasar yaitu kebutuhan lahir dan
Guru harus mampu mewujudkan dan relevan dengan masa kini. batin. Pendidikan seyogyanya
mengembangkan 3 (tiga) aspek dalam • Mengembangkan sesuatu dapat memenuhi kebutuhan
diri anak: yang dibutuhkan saat ini tersebut.
Daya Cipta (Kognitif) dan masa depan.
Daya Rasa (Afektif) • Menilai dan memilih
Daya Karsa (Konatif) sesuatu yang relevan atau
kontekstual sebagai kontrol
3 (tiga) aspek tersebut dapat sosial.
memberikan Pendidikan menyeluruh
untuk menjadi manusia seutuhnya.
Tidak ada individu yang sama dan zaman selalu bergerak dinamis. Hampir setiap kita menyadari kedua hal
tersebut. Menyadari keunikan setiap dan semua murid merupakan satu hal. Bagaimana penerapan kelas yang
memfasilitasi setiap kodrat individu merupakan hal lainnya. Pendidikan seyogyanya bukan sesuatu yang rigid
dan pakem. Penyesuaian sesuai konteks merupakan pendekatan yang perlu kita usahakan setiap waktunya
sebagai pendidik.

Kodrat keadaan terdiri dari 2 hal, yaitu:


Kodrat Alam
KMerupakan bagian dari dasar Pendidikan murid
Kodrat keadaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan yang berkaitan dengan sifat dan bentuk
dari dasar Pendidikan murid. lingkungan dimana mereka berada.
Pendidikan bergerak dinamis menyesuaikan keadaan yang 1. Kodrat Zaman
terus bergerak begitu cepat. Sebagai guru perlu Merupakan bagian dari dasar Pendidikan murid
mengantisipasi dan membaca arah perubahan tersebut. yang berkaitan dengan isi dan irama.

Asas Trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat menuju pembelajaran


yang berpihak kepada murid. Dengan Trikon (kontinyu, konvergen dan
konsentris) guru dapat merancang pembelajaran yang berkelanjutan, terbuka
dan berdasarkan kebudayaan bangsa
Kecerdasan berpikir murid harus dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid
yang tidak hanya dibentuk di sekolah, tetapi dalam keluarga dan lingkungannya.

Budi pekerti (watak) merupakan hasil dari bersatunya gerak


pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan, sehingga
menimbulkan suatu tenaga.
Mewujudkan fungsi pendidikan dimana guru tidak hanya mengajarkan
materi pelajaran, tetapi mendorong murid untuk menemukan pemahaman
bermakna yang relevan dengan kehidupannya untuk membantu murid
mencapai “Selamat dan Bahagia”.

Memberikan contoh tentang baik dan buruk tanpa harus mengambil hak murid
agar bisa tumbuh dan berkembang dalaam suasana batin yang mwerdeka sesuai
dengan dasarnya.

Menjadi pembelajar sepanjang hayat.


Kompetensi abad 21 menjadi kompetensi yang perlu dimiliki murid untuk
menghadapi tantanga-tantangan ke depan. Untuk mencapai itu,
pendidikan yang memerdekakan murid menjadi salah satu cara, murid
merdeka dalam belajar, menggali keingintahuannya dengan bimbingan
guru. Guru harus memahami bagiamana murid merdeka belajar untuk
mencapai kpmptensi abad 21.

Anda mungkin juga menyukai