Anda di halaman 1dari 33

LANGKAH-LANGKAH

DAN ETIKA PENYUSUNAN


MODUL

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
CANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH
KABUPATEN DAN KOTA PASURUAN
2018
PENGELOLAAN
Arah Revitalisasi Pendidikan SILN
Vokasi
SEKARANG KE DEPAN
supply-driven demand-driven
sekolah sebagai penghela industri sebagai penghela

vokasi vokasi terintegrasi

SMK kursus
13 ribu sekolah DUDI
4,6 juta siswa (dunia usaha & SMK DUDI
• Berbagi sumberdaya Sistem Ganda
142 kompetensi dunia industri) • Integrasi proses
• Kesamaan standar

30% 70%
teori praktek & karakter

kursus SMALB SMALB


19 ribu lembaga 1,9 ribu sekolah
2,3 juta peserta 114 ribu peserta
74 kompetensi 20 kompetensi • Penyelenggaraan SMK, Kursus, dan SMA-LB secara terintegrasi.
• Kuat link-and-match dengan DUDI (kurikulum, praktek, pengujian, sertifikasi) → Sistem Ganda
(siswa belajar: 30% teori di Sekolah – 670praktek & pendidikan karakter di DUDI).
• Pendidikan vokasi hanya merujuk pada SMK saja. • Keuntungan DUDI: mendapatkan tenaga kerja terbaik sesuai kebutuhan, lebih loyal, lebih
• Penyelenggaraan SMK, Kursus, dan SMA-LB berjalan sendiri-sendiri. efisien (tidak perlu training lagi).
• Lemah link-and-match dengan pasar kerja (DUDI). • Keuntungan SISWA : mendapat kemahiran kerja mutakhir (occupational proficiency),
pendidikan karakter (etos dan budaya kerja), sertifikat kompetensi.
• Keuntungan SEKOLAH: efisiensi sumberdaya (guru/instruktur, atat/bahan, bengkel praktek).
PENGELOLAAN
Peta Jalan Revitalisasi SILN Vokasi
Pendidikan
Membangun Pendidikan
2 Dokumen Menengah Kejuruan Indonesia:
Revitalisasi
Pendidikan
Peta Sebuah Peta Jalan Menuju Vokasi
Jalan Tahun 2030

5 area revitalisasi
Kurikulum:
100% selaras dengan DUDI & fleksibel Target
Quick Wins 2020
Guru & Tenaga Kependidikan:
100% guru produktif bersertifikasi 2017
Kerjasama dengan DUDI:
100% melaksanakan Dual System 125 1.650
SMK SMK
Sertifikasi dan Akreditasi:
100% lulusan bersertifikat & 100% akreditasi A … Lembaga Kursus?
Sarana/Prasarana & Kelembagaan: …. SMALB? 1.000.000 lulusan
bersertifikat
100% standar SarPras & Integrasi SMK -
Kursus
TUJUAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN
Tujuan:
1. Modul merupakan bahan ajar cetak yang
dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri
oleh peserta didik dan di dalamnya telah
dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri.
2. Modul merupakan alat atau sarana
pembelajaran yang berisi materi, metode,
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang
dirancang secara sistematis dan menarik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai
dengan tingkat kompleksitasnya.
Kriteria Modul Pembelajaran:
1. Self Instructional; modul mampu membelajarkan siswa secara
mandiri.
2. Self Contained; seluruh materi pembelajaran dari satu unit
kompetensi atau sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam
satu modul secara utuh.
3. Stand Alone; yaitu modul yang dikembangkan tidak tergantung
pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama
dengan media pembelajaran lain.
4. Adaptive; modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
5. User Friendly; modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya.
Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat
membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk
kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan
keinginan.
MODUL
Digunakan oleh ORANG LAIN
bukan untuk PENULIS !!!
Elemen Mutu Modul LOGO

1. Format (landscape/portrait, kolom tunggal/multi,


icon/tanda, dan ketentuan format sesuai dengan gaya
selingkung)
2. Organisasi (peta/bagan kedudukan modul, materi, susunan
naskah, gambar, sistematika)
3. Daya Tarik (bagian sampul/cover, isi modul, tugas dan
latihan).
4. Bentuk dan Ukuran huruf.
5. Spasi kosong, dan
6. Konsistensi.
Modul yang baik??? LOGO

 Format sesuai dengan format UNESCO: 15,5x23 cm


ISO:A4(21x29,7cm), A5(14,8x21cm), B5(18,2x25,7cm) toleransi 5-20mm;
❖ Ketebalan diatas 40 halaman, sesuai kebutuhan belajar;
❖ Ada ISBN (International Series Book Number);
❖ Menggunakan gaya bahasa semi-formal (komunikatif);
❖ Struktur kalimat mengikuti kaidah EYD, SPOK (Bhs Indonesia);
❖ Mencamtumkan KI dan KD, Tujuan pembelajaran;
❖ Disusun sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
❖ Menyertakan pendapat atau mengutip hasil penelitian pakar;
❖ Menggunakan standar internasional dalam penulisan;
❖ Mangakomodasi hal-hal /ide-ide baru;
❖ Diterbitkan oleh penerbit yang kredibel;
❖ Bukan karya plagiarisme;
❖ Tidak menyimpang dari falsafah NKRI.
Prinsip Pengembangan Modul LOGO

Berdasarkan desain yang telah dikembangkan, disusun modul per modul yang dibutuhkan.
Proses penyusunan modul terdiri dari tiga tahapan pokok.
Pertama, menetapkan strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang sesuai. Pada
tahap ini, perlu diperhatikan berbagai karakteristik dari kompetensi yang akan dipelajari,
karakteristik peserta didik, dan karakteristik konteks dan situasi dimana modul akan
digunakan.
Kedua, memproduksi atau mewujudkan fisik modul. Komponen isi modul antara lain
meliputi: tujuan belajar, prasyarat pembelajar yang diperlukan, substansi atau materi belajar,
bentuk-bentuk kegiatan belajar dan komponen pendukungnya.

Ketiga, mengembangkan perangkat penilaian. Dalam hal ini, perlu diperhatikan agar
semua aspek kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan sikap terkait) dapat dinilai
berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan.
Langkah-langkah Penyusunan Modul LOGO

Analisis Kebutuhan Modul


 Analisis kebutuhan modul merupakan kegiatan menganalisis silabus dan RPP untuk memperoleh
informasi modul yang dibutuhkan peserta didik dalam mempelajari kompetensi yang telah
diprogramkan. Nama atau judul modul sebaiknya disesuaikan dengan kompetensi yang terdapat
pada silabus dan RPP. Pada dasarnya tiap satu standar kompetensi dikembangkan menjadi satu
modul dan satu modul terdiri dari 2-4 kegiatan pembelajaran. Perlu disampaikan bahwa yang
dimaksud kompetensi disini adalah standar kompetensi dan kegiatan pembelajaran adalah
kompetensi dasar.

 Tujuan analisis kebutuhan modul adalah untuk mengidentifikasi dan menetapkan jumlah dan
judul modul yang harus dikembangkan dalam satu satuan program tertentu. Satuan program
tersebut dapat diartikan sebagai satu tahun pelajaran, satu semester, satu mata pelajaran atau
lainnya.

 Analisis kebutuhan modul sebaiknya dilakukan oleh tim, dengan anggota terdiri atas mereka yang
memiliki keahlian pada program yang dianalisis.
Langkah-langkah Penyusunan Modul LOGO

Tahapan Analisis Kebutuhan Modul


1) Tetapkan satuan program yang akan dijadikan batas/lingkup kegiatan. Apakah merupakan
program tiga tahun, program satu tahun, program semester atau lainnya.
2) Periksa apakah sudah ada program atau rambu-rambu operasional untuk pelaksanaan
program tersebut. Misal program tahunan, silabus, RPP, atau lainnya. Bila ada,
pelajari program-program tersebut.
3) Identifikasi dan analisis standar kompetensi yang akan dipelajari, sehingga diperoleh
materi pembelajaran yang perlu dipelajari untuk menguasai standar kompetensi tersebut.
4) Selanjutnya, susun dan organisasi satuan atau unit bahan belajar yang dapat mewadahi
materi-materi tersebut. Satuan atau unit ajar ini diberi nama, dan dijadikan sebagai judul
modul.
5) Dari daftar satuan atau unit modul yang dibutuhkan tersebut, identifikasi mana yang
sudah ada dan yang belum ada/tersedia di sekolah.
6) Lakukan penyusunan modul berdasarkan prioritas kebutuhannya.
Langkah-langkah Penyusunan Modul LOGO

Peta Modul
Setelah kebutuhan modul ditetapkan, langkah berikutnya adalah membuat peta modul. Peta modul adalah tata letak
atau kedudukan modul pada satu satuan program yang digambarkan dalam bentuk diagram. Pembuatan peta
modul disusun mengacu kepada diagram pencapaian kompetensi yang termuat dalam Kurikulum. Setiap judul
modul dianalisis keterkaitannya dengan judul modul yang lain dan diurutkan penyajiannya sesuai dengan urutan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Langkah-langkah Penyusunan Modul LOGO

Desain Modul
Desain penulisan modul yang dimaksud di sini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang telah disusun oleh guru. Di dalam RPP telah memuat strategi pembelajaran dan
media yang digunakan, garis besar materi pembelajaran dan metoda penilaian serta
perangkatnya. Dengan demikian, RPP diacu sebagai desain dalam penyusunan/penulisan
modul.

Implementasi
Implementasi modul dalam kegiatan belajar dilaksanakan sesuai dengan alur yang telah
digariskan dalam modul. Bahan, alat, media dan lingkungan belajar yang dibutuhkan
dalam kegiatan pembelajaran diupayakan dapat dipenuhi agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Strategi pembelajaran dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan skenario yang
ditetapkan.
Langkah-langkah Penyusunan Modul LOGO

Penilaian
Penilaian hasil belajar dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik
setelah mempelajari seluruh materi yang ada dalam modul. Pelaksanaan penilaian mengikuti
ketentuan yang telah dirumuskan di dalam modul. Penilaian hasil belajar dilakukan
menggunakan instrumen yang telah dirancang atau disiapkan pada saat penulisan modul.

Jaminan Kualitas
Untuk menjamin bahwa modul yang disusun telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan dalam pengembangan suatu modul, maka selama proses pembuatannya perlu
dipantau untuk meyakinkan bahwa modul telah disusun sesuai dengan desain yang ditetapkan.
Demikian pula, modul yang dihasilkan perlu diuji apakah telah memenuhi setiap elemen mutu
yang berpengaruh terhadap kualitas suatu modul.
Untuk kepentingan penjaminan mutu suatu modul, dapat dikembangkan suatu standar
operasional prosedur dan instrumen untuk menilai kualitas suatu modul.
Langkah-langkah Penyusunan Modul LOGO

Evaluasi dan Validasi


Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui dan mengukur apakah implementasi
pembelajaran dengan modul dapat dilaksanakan sesuai dengan desain pengembangannya.

Validasi merupakan proses untuk menguji kesesuaian modul dengan kompetensi yang
menjadi target belajar. Bila isi modul sesuai, artinya efektif untuk mempelajari kompetensi
yang menjadi target berlajar, maka modul dinyatakan valid (sahih). Validasi dapat dilakukan
dengan cara meminta bantuan ahli yang menguasai kompetensi yang dipelajari. Bila tidak
ada, maka dilakukan oleh sejumlah guru yang mengajar pada bidang atau kompetensi
tersebut. Bila hasil validasi ternyata menyatakan bahwa modul tidak valid maka modul
tersebut perlu diperbaiki sehingga menjadi valid.
Dasar Penyusunan Modul LOGO
ANATOMI MODUL AJAR I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Preliminaries
Kegiatan Belajar 1: ………………
Kegiatan Belajar 2: ……………..
Kegiatan Belajar 3: …………….
……………
Kegiatan Belajar n: …………….
PPostliminaries

ANATOMI MODUL AJAR II


Preliminaries
Kegiatan Belajar 1: ………………
Kegiatan Belajar 2: ……………..
Kegiatan Belajar 3: …………….
……………
Kegiatan Belajar n: …………….
Postliminaries
Kompetensi Dasar LOGO

Aktivitas Pembelajaran

Belajar & Meneliti Belajar

Buku Referensi Modul Ajar


Buku Monograf Buku Ajar Diktat
Artikel Ilmiah

RPP
Penelitian Pengalaman

Silabus
Rujukan Penelitian
Kurikulum

Buku Majalah
Artikel
Referensi
HALAMAN DEPAN

Halaman Sampul
Halaman Francis
Kata Pengantar
Daftar Isi
Peta Kedudukan Modul
Glosarium
* I. PENDAHULUAN *

A. Deskripsi
B. Prasyarat
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Penjelasan Bagi Peserta didik
2. Peran Guru
D. Tujuan Akhir
E. Standar Kompetensi
F. Cek Kemampuan Awal
* II. PEMBELAJARAN *

A. Rencana Belajar Peserta didik


B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
b. Uraian Materi
c. Rangkuman
d. Tugas
e. Tes Formatif
f. Kunci Jawaban Formatif
g. Lembar Kerja
2. Kegiatan Belajar 2
3. Kegiatan Belajar ke-n
* III. EVALUASI *

A. Cognitive Skill
B. Psychomotoric Skill
C. Affective Skill
D. Produk/Benda Kerja Sesuai Kriteria Standar
E. Batasan Waktu
F. Kunci Jawaban
* IV. PENUTUP *

DAFTAR PUSTAKA
ETIKA PENULISAN MODUL
ETIKA PENULISAN MODUL

Analogi dengan Etika Penelitian menurut RICHARD FEYNMAN:


"CARGO CULT SCIENCE" (1974RICHARD FEYNMAN: "CARGO CULT
SCIENCE" (1974
Ini semacam integritas ilmiah, suatu
prinsip pemikiran
ilmiah yang
mengedepankan kejujuran.
SYARAT UMUM KARYA ILMIAH
“Salience” merefleksikan relevansi karya ilmiah yang mampu
merespon kebutuhan masyakarat.
“Credibility” mecerminkan kemampuan penulis untuk memenuhi
persayaratan teknis dan standar keilmuan, sehingga dapat diterima
oleh pengguna ilmu dengan jaminan informasi yang diberikan akurat,
valid dan memiliki kualitas yang tinggi.
“Legitimacy” menggambarkan suatu karya ilmiah harus bebas dari
bias, dimana dikembangkan secara transparan dan mengedepankan
kepentingan masyarakat luas dalam pemikirannya.
WHAT IS RESEARCH ETHICS?
• “Moral" ← Latin “mores": adat, kebiasaan
... menunjukkan perbedaan antara apa yang baik dan apa
yang jahat di kehidupan sehari-hari
• "Etika" ← Yunani "etos": tradisi, kebiasaan
... studi filosofis tentang prinsip-prinsip didasari moral
Etimologi dari dua kata berbicara dalam satu pikiran:
“baik etika dan moral merupakan hasil dari evolusi
masyarakat menuju "standar" perilaku.
Operasional definisi moral:
"... Suatu standar yang diharapkan semua orang untuk mengikuti, bahkan jika orang
lain mengikuti mereka berarti memiliki untuk mengikuti secara sadar dari diri sendiri
"(M. Davis).
WHAT IS RESEARCH ETHICS?

• "Etika topik dan temuan"


"moralitas": efek pada masyarakat dan kemanusiaan,
Apa batasan-batasannya?
• "Etika metode dan proses"
"integritas": kredibilitas hasil, kepercayaan di antara
para ilmuwan dan antara masyarakat dan ilmuwan
Nilai-nilai dasar:
- kejujuran
- skeptis
- keadilan
- kolegialitas
BEBERAPA PERTIMBANGAN ETIKA
• Kita perlu mempertanyaan etika pribadi kita, termasuk
kejujuran dasar, kredibilitas, dan motivasi.

• Kepatuhan terhadap kode etik, termasuk ekspektasi


masyarakat, undang-undang, standar profesional, dan
kebijakan.
• Menghindari tindakan atau praktek yang beresiko tinggi,
termasuk urusan melindungi kepentingan manusia,
hewan, dan tumbuhan serta sistem lingkungan yang lebih
besar.
• Mempertanyaan etika dalam proses menetapkan prioritas
ETIKA PRIBADI DAN PRIORITAS

• Penelitian dilakukan oleh individu, bukan oleh


institusi

• Pikiran kreatif dan intuitif adalah sumber daya


dasar untuk semua penemuan penelitian.

• Kedua hal terkait kualitas pikiran dan etika dan


energi dari individu merupakan kerangka untuk
program produktif dari lembaga.
KETIKA KEBANYAKAN ORANG BERPIKIR TENTANG ETIKA
(ATAU MORAL), MEREKA BERPIKIR ATURAN UNTUK
MEMBEDAKAN ANTARA
BENAR DAN SALAH
ETIKA PENULISAN MODUL LOGO

PEMBELAJARAN
1 2 3 4

Hindari Plagiasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai