Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MATAKULIAH ILMU GIZI


“Kelebihan Lemak Memicu Penyakit Tidak Menular Hipertensi”
DOSEN PENGAMPU:
Kiki Puspasari, S.KM, M.Si

DISUSUN OLEH:
NAMA: SITI UMAROH
NIM: 011520023

UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN


SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur senantiasa kita ucapkan atas
limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Dan tak lupa juga sholawat serta salam kita hadiahkan buat
junjungan alam, nabi akhir zaman yakni nabi besar Muhammad SAW. Karena berkat
jasa beliau kita dapat hijrah dari zaman kebodohan yang gelap gulita akan ilmu
pengetahuan ke zaman yang sangat terang benderang yang dipenuhi dengan limpahan
ilmu pengetahuan.

Saya sebagai penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan kepada
pembaca terutama kepada saya yang masih dalam proses belajar dan pembelajaran.
Saya sangat menyadari makalah ini sangat jauh dari kata sempurna oleh karenanya
kritik dan saran yang membangun serta mendukung kesempurnaan makalah ini saya
sangat nantikan.

Semoga makalah “Kelebihan Lemak Memicu Penyakit Hipertensi” ini dapat


mudah dipahami dan ilmu ynag terdapat di dalam makalah ini dapat diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Bekasi, 19 Oktober 2021


Penulis

Siti Umaroh

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................I
DAFTAR ISI...................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3


A. Penyakit Tidak Menular....................................................................................3
B. Hipertensi..........................................................................................................4
C. Asupan Lemak Berlebih Sebagai Pemicu Hipertensi...................................5

BAB III KESIMPULAN..................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................7

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi adalah tekanan darah mencapai lebih dari 140/90 mmHg.


Salah satu faktor penyebab hipertensi adalh asupan makanan. Konsumsi tinggi
lemak menyebabkan tekanan darah meningkat [ CITATION Rit13 \l 1033 ]. Hipertensi
sering disebut the silent killer karena tidak menimbulkan gejala yang menonjol
seperti penyakit lainnya, sehingga banyak dari masyarakat yang tidak tahu
bahwa telah menderita hipertensi.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hipertensi yaitu faktor
yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah. Faktor yang dapat
diubah, yaitu umur, jenis kelamin. Dan keturunan/faktor genetik. Sedangkan
faktor yang dapat diubah, yaitu aktivitas fisik, konsusmsi lemak, status gizi,
konsumsi natrium/garam, kebiasaan merokok, kebiasaan konsumsi minuman
beralkohol dan stress [ CITATION Rit13 \l 1033 ].
Salah satu faktor penyebab hipertensi adalah asupan makanan. Hal ini
dikarenakan asupan makanan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menigkatkan tekanan darah seperti konsumsi natrim berlebihan, karbohidrat,
protein, dan lemak. Konsumsi lemak tinggi lemak dapat menyebabkan tekanan
darah meningkat. Konsumsi lemak yang berlebihan akan meningkatkan kadar
kolestrol dalam darah terutaman kolesterol LDL dan akan tertimbun dalam tubuh.
Oleh karena itu, penting bagi penulis membuat makalah “Kelebihan
Lemak Memicu Penyakit Tidak Menular Hipertensi” guna meningkatkan
pengetahuan tentang pemicu hipertensi adalah konsumsi lemak yang berlebihan.

1
B. Tujuan

Tujuan ditulisnya makalah ini adalah:


1. Mengetahui pengertian penyakit tidak menular dan khususnya
pengertian hipertensi.
2. Mengetahui hubungan asupan lemak dengan penyakit tidak menular
terutama hipertensi.
3. Mengetahui bagaimana pencegahan hipertensi terkait pola konsumsi
dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyakit Tidak Menular


Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit katastropik dengan
penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Hal ini mengakibatkan hilangnya hari
produktif bagi penderita dan pendamping [CITATION KEM20 \l 1033 ]. Pergeseran
Penyakit Menular ke Penyakit Tidak Menular mulai terjadi di sebagian besar
negara. Penyakit Tidak Menular merupakan penyakit kronis yang tidak dapat
ditularkan dari orang keorang. Jumlah kesakitan akibat PTM dan kecelakaan
akan meningkat dan Penyakit Menular akan menurun. Kematian akibat PTM
diperkirakan akan terus meningkat diseluruh dunia, peningkatan terbesar akan
terjadi di Negara menengah dan miskin [ CITATION Yul20 \l 1033 ].
Peningkatan kejadian PTM berkaitan dengan adanya perubahan gaya
hidup akibat modernisasi, urbanisasi, globalisasi, dan pertumbuhan populasi.
Kejadian PTM muncul dari kombinasi faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
dan dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah merokok,
aktivitas fisik yang kurang, pola makan yang tidak sehat dan konsumsi alkohol.
Faktor risiko tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis di
dalam tubuh manusia, sehingga menjadi faktor risiko antara lain, tekanan darah
meningkat, gula darah meningkat, kolestrol darah meningkat, dan obesitas.
Selanjutnya dalam waktu relatif lama terjadi PTM [ CITATION Yul20 \l 1033 ].
Diantara beberapa akibat faktor risiko PTM disebutkan salah satunya
adanya peningkatan tekanan dalam darah, hal ini sangat bertentangan dengan
aktivitas fisiologis tubuh. Diantara beberapa faktor risiko salah satunya
menyebutkan bahwa perubahan pola makan terutama pola makan-makanan
yang tidak sehat yang salah satunya mengonsumsi lemak berlenih dari yang
seharusnya menjadi penyebab yang sangat memberikan dampak kepada
aktivitas fisiologis dalam tubuh terutama dalam sistem peredaran, yaitu adanya
peningkatan tekanan dalam pembuluh arteri dan memicu penyakit hipertensi.

B. Hipertensi

3
Hipertensi sebagai salah satu penyakit tidak menular, saat ini menjadi
masalah yang besar dan serius, karena prevalensi penyakit hipertensi penyakit
hipertensi ynag tinggi dan cenderung meningkat. Tekanan darah seseorang
dikatakan hipertensi apabila tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan atau
tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg dengan 3 kali pengukuran setelah
pengukuran awal [CITATION Fit \l 1033 ]. Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya hipertensi dibagi menjadi dalam 2 kelompok besar yaitu faktor tidak
dapat dikendalikan seperti jenis kelamin, umur, genetik, ras dan faktor yang
dapat dikendalikan seperti pola makan, kebiasaan olahraga, konsumsi garam,
kopi, alkohol dan stress.
Hipertensi adalah penyakit yang didefinisikan peningkatan tekanan darah
secara menetap. Hipertensi dibedakan menjadi 2 macam, yakni hipertensi primer
(esensial) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, dan hipertensi
sekunder yaitu hipertensi yang dapat ditentukan penyebabnya, antara lain
kelainan pembuluh darah, gangguan kelenjar tiroid, penyakit kelanjar adrenal
[CITATION Kem03 \l 1033 ]. Hipertensi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit
kardiovaskular. Setiap peningkatan 20 mmHg tekanan darah sistolik atau 10
mmHg tekanan darah diastolik dapat meningkatkan risiko kematian akibat
jantung iskemik dan stroke [ CITATION Eri17 \l 1033 ].
Hipertensi menjadi masalah kesehatan dengan mordibitas dan mortalitas
yang tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pada tahu 2025
diproyeksi sekitas 29% warga dunia terkena hipertensi, the silent killer aslah
istilah tepat bagi penyakit hipertensi karena penyakit ini tanpa memberikan gejala
dan keluhan serta jarang sekali penderitanya menyadari penyakit ini [ CITATION
Emd19 \l 1033 ]. Kejadian penyakit darah tinggi di Indonesia masih tinggi sehingga
menjadi maslah kesehatan di masyarakat. Penyakit jantung dan penyakit
pembuluh darah merupakan risiko yang diakibatkan oleh hipertensi. Hipertensi
jarang menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah menyebabkan
terganggunya organ jantung, hipertensi sring ditemukan dengan tidak sengaja
pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin [ CITATION Emd19 \l 1033 ].

4
C. Asupan Lemak Berlebih sebagai Pemicu Hipertensi
Faktor makanan mencakup kegemukan, makanan yang banyak
mengandung banyak gula, tingginya asupan lemak jenuh dan rendahnya asupan
asam lemak esensial tanpa diimbangi dengan mengonsumsi serat. Pola makan
merupakan suatu keadaan individu secara umum dapat dipengaruhi oleh faktor
budaya. Selain itu pola makan yang tidak seimbang antara asupan dan
kebutuhan baik jenis, jumlah maupun frekuensi, seperti makanan tinggi lemak,
tinggi natrium dan kurang mengonsumsi serat yang dapat menyebabkan risiko
terjadinya hipertensi [CITATION Fit \l 1033 ].
Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan lemak berlebih dapat
meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Hal ini disebabkan karena konsumsi
lemak berlebih akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol
tersebut akan melekat pada dinding pembuluh darah [ CITATION Dew15 \l 1033 ].
Konsumsi lemak yang berlebihan akan meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah terutaman kolesterol LDL dan akan tertimbun dalam tubuh.
Timbunan lemak yang disebabkan oleh kolesterol akan menempel pada
pembuluh darah yang lama-kelamaan akan terbentuk plaque. Terbentuknya
plaque dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah atau aterosklerosis.
Pembuluh darah yang terkena aterokerosis akan berkurang elistisitasnya dan
aliran darah keseluruh tubuh akan terganggu serta dapat memicu meningkatnya
volume darah dan tekanan darah. Meningkatnya tekanan darah tersebut dapat
mengakibatkan hipertensi [ CITATION Rit13 \l 1033 ].

BAB III
KESIMPULAN

Hipertensi adalah penyakit yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan


darah secara menetap. Hipertensi sebagai salah satu penyakit tidak menular, orang

5
dikatan mengidap hipertensi apabila tekanan darah sistoliknya lebih dari 140 mmHg
dan tekanan darah diastoliknya 90 mmHg dengan 3 kali pengukuran setelah
pengukuran awal.

Salah satu pemicu hipertensi adalah pola konsumsi lemak yang berlebih.
Konsumsi lemka yang berlebih akan meningkatkan kolesterol dalam darah terutama
kolesterol LDL. Kolesterol tersebut akan melekat pada dinding pembuluh darah,
sehingga mengurangi elastisitas pembuluh darah. Terganggunya elastisitas pembuluh
darah akan meningkatkan tekanan darah sehingga dapat mengakibatkan hipertensi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dewi Harsuci Ramadhani, Sufiati Bintanah, Erma Handarsari, 2015. Profil Tekanan
Darah Berdasrkan Asupan Lemak, Serat, Dan IMT Pasien Hipertensi.

Emdat Suprayitno, Cory Nelia Damayanti, Mujib Hannan, 2019. Gambaran Status
Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Seda Karanganyar Kecamatan Kalianget
Kabupaten Sumeneb. Jurnal Ilmu kesehatan, IV(2), pp. 20-23.

Erica Kusuma Rahayu Sudarsono, Julius Fajar Ali Sasmita, Albertus Bayu Handyasto,
Stefanus Sofian Arrissaputra, Natalia Kuswantiningsih, 2017. Peningkatan
Pengetahuan Tentang Hipertensi Guna Perbaikan Tekanan Darah Pada Anak Muda Di
Dusun Japanan, Margodadi, Sayegan, Sleman, Yogyakarta. Jurnal Pengabdian
Masyarakat, III(1), pp. 26-38.

Fitriani, Yessi Marlina, Roziana, Helistya Yulianda, 2018. Gambaran Asupan Natrium,
Lemak Dan Serat Pada Penderita Hipertensi Di Kelurahan Tanjung Gading Kecamatan
Pasir Penyu Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal Proteksi Kesehatan, VII(1), pp. 1-8.

Ismuningsih, R., 2013. Pengaruh Konsumsi Lemak Terhadap Tekanan Darah Penderita
Hipertensi Rawat Jalan Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. karya Tulis
ilmiah, pp. 1-10.

Kemenkes, 2003. Search P2PTM Kemenkes RI. [Online]


Available at: p2ptm.kemkes.go.id
[Accessed 20 October 2021].
Kemenkes, 2020. BERITA DAN INFORMASI : Kaum muda sekarang rentan terhadap
penyakit tidak menular. [Online]
Available at: kemkes.go.id
[Accessed 4 july 2020].

Yuliaji Siswanto, Ita Puji Lestari, 2020. Pengetahuan Penyakit TIdak Menular dan
Faktor Risiko Perilaku pada Remaja. Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, II(1), pp. 1-6.

7
8

Anda mungkin juga menyukai