Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
Fakticia Suhaimi (2203069)
Afrini Dwi Putri
Lita Adriani
Dina Zanda Kumala Putri
Meri Asliyanti
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obesitas adalah suatu kondisi medis di mana terjadi penumpukan lemak tubuh
berlebihan hingga titik di mana hal itu dapat berpotensi memiliki dampak negatif terhadap
kesehatan individu. Orang-orang dianggap obesitas ketika indeks massa tubuh (BMI) mereka,
yaitu berat badan dibagi dengan kuadrat tinggi badan mereka, lebih dari 30 kg/m^2. Sedangkan
rentang 25–30 kg/m^2 didefinisikan sebagai overweight atau kelebihan berat badan. Obesitas
dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2,
apnea tenggelam, jenis tertentu kanker, dan artritis otot. Faktor penyebab obesitas melibatkan
pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, automasi, urbanisasi, susceptibilitas genetik,
pengobatan, gangguan mental, kebijakan ekonomi, gangguan endokrin, dan eksposur terhadap
senyawa-senyawa yang merusak endokrin.
Obesitas berdasarkan lingkar perut atau lingkar pinggang adalah metode evaluasi yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi adanya penumpukan lemak berlebihan di sekitar
pinggang, yang disebut lemak viseral atau lemak perut. Lemak berlebihan di perut dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Batas aman lingkar pinggang pria adalah 90 cm, sedangkan wanita adalah 80 cm. Jika
lingkar pinggang melebihi batas tersebut, itu menandakan adanya penumpukan lemak berlebih,
yang dapat menjadi indikator obesitas. Pengukuran lingkar pinggang ini dapat dilakukan
sebagai bagian dari pemeriksaan fisik umum dan dapat memberikan informasi tambahan untuk
menentukan tingkat obesitas. Namun, penting untuk dicatat bahwa pengukuran lingkar
pinggang sendiri bukanlah cara standar untuk menentukan obesitas, dan seharusnya digunakan
dalam konteks pemeriksaan kesehatan yang lebih komprehensif yang mencakup berbagai faktor
lain seperti berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh (IMT). Oleh karena itu, meskipun
pengukuran lingkar pinggang dapat memberikan petunjuk tentang keberadaan lemak perut,
konsultasi lebih lanjut dengan dokter atau profesional kesehatan adalah penting untuk
menentukan tingkat obesitas secara akurat.
Tekanan darah adalah ukuran kekuatan yang memompa darah oleh jantung ke seluruh
tubuh. Ini adalah indikator kesehatan yang penting karena dapat menunjukkan sejauh mana
jantung berfungsi. Tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah angka 120/80 mmHg, di
mana 120 adalah tekanan sistolik (ketika jantung beristirahat) dan 80 adalah tekanan diastolik
(ketika jantung memompa darah). Gangguan tekanan darah dapat muncul jika tekanan darah
terlalu tinggi atau rendah secara konsisten. Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai kondisi
kesehatan, termasuk penyakit jantung dan stroke. Tekanan darah yang terlalu tinggi dikenal
sebagai hipertensi, sedangkan tekanan darah yang terlalu rendah dikenal sebagai hipotensi.
Untuk mengukur tekanan darah, Anda bisa menggunakan tensimeter di rumah atau
meminta bantuan dokter di klinik atau rumah sakit. Sebelum mengukur, disarankan untuk tidak
merokok, menghindari minuman yang mengandung kafein, dan tidak melakukan aktivitas fisik
berintensitas tinggi selama 30 menit sebelum pengukuran. Untuk menjaga tekanan darah
normal, penting untuk menjalani pola hidup sehat yang termasuk makanan bergizi seimbang,
olahraga rutin, dan menghindari perilaku yang dapat meningkatkan tekanan darah, seperti
merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan pola makan yang tidak sehat. Obesitas memiliki
hubungan yang erat dengan tekanan darah tinggi, atau hipertensi. Beberapa mekanisme di mana
obesitas dapat meningkatkan tekanan darah yaitu Obesitas dapat menyebabkan retensi sodium
yang berarti jaringan tubuh menyimpan lebih banyak natrium, yang dapat meningkatkan
volume darah dan tekanan darah. Obesitas dapat memicu aktivasi sistem saraf simpatis yang
dapat meningkatkan tekanan darah. Sistem saraf simpatis adalah bagian dari sistem nerwosa
otomatis yang meningkatkan frekuensi jantung dan kadar aliran darah. Obesitas sering terkait
dengan resistensi insulin selektif, yang dapat menyebabkan hiperinsulinemia yang
mempengaruhi fungsi vaskuler dan transport ion, serta retensi sodium dan peningkatan aktivitas
saraf simpatis, yang semuanya dapat meningkatkan tekanan darah. Obesitas juga dapat
meningkatkan risiko hipertensi pada remaja, yang dapat berlanjut hingga usia dewasa dan
meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Hipertensi pada remaja di Indonesia
mencapai sekitar 3,11% hingga 4,6%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi masyarakat jorong
Kampung Tangah, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi Tahun 2023
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Obesitas
Obesitas adalah suatu kondisi medis di mana terjadi penumpukan lemak tubuh
berlebihan hingga titik di mana hal itu dapat berpotensi memiliki dampak negatif terhadap
kesehatan individu. Orang-orang dianggap obesitas ketika indeks massa tubuh (BMI) mereka,
yaitu berat badan dibagi dengan kuadrat tinggi badan mereka, lebih dari 30 kg/m^2. Sedangkan
rentang 25–30 kg/m^2 didefinisikan sebagai overweight atau kelebihan berat badan. Obesitas
dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2,
apnea tenggelam, jenis tertentu kanker, dan artritis otot. Faktor penyebab obesitas melibatkan
pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, automasi, urbanisasi, susceptibilitas genetik,
pengobatan, gangguan mental, kebijakan ekonomi, gangguan endokrin, dan eksposur terhadap
senyawa-senyawa yang merusak endokrin.
Batas aman lingkar pinggang pria adalah 90 cm, sedangkan wanita adalah 80 cm. Jika
lingkar pinggang melebihi batas tersebut, itu menandakan adanya penumpukan lemak berlebih,
yang dapat menjadi indikator obesitas. Pengukuran lingkar pinggang ini dapat dilakukan
sebagai bagian dari pemeriksaan fisik umum dan dapat memberikan informasi tambahan untuk
menentukan tingkat obesitas.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Bagaimana gambaran status gizi masyarakat
jorong Kampung Tangah, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi Tahun 2023. Penelitian yang
dilakukan bersifat kualitatif dengan sumber data yang digunakan adalah data primer yang
bersumber dari pemeriksaan berat badan dan tekanan darah secara langsung kepada pasien.
Penelitian ini menggunkan desain cross sectional study dengan mengukur lingkar
abdomen dan tekanan darah pada 72 orang responden dengan alat bantu pita ukur plastic dan
tensimeter digital. Responden dipilih dengan teknik total sampling .
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Karakteristik umum subjek penelitian
Variabel N
Jenis Kelamin
Laki-Laki 37 (51,4%)
Perempuan 35 (48,6%)
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa subjek penelitian sebanyak 72 orang, terdiri
dari 37 orang laki-laki (51,4%) dan 35 orang perempuan (48,6%).
Gambaran lingkar abdomen dan tekanan darah responder dibagi berdasarkan jenis
kelamin yang dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Lingkar abdomen normal pada perempuan adalah <80 cm. Tabel 3 berikut merupakan
gambaran lingkar abdomen pada subjek perempuan.
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa subjek dengan hipertensi adalah sebanyak 38
orang (52,8 %). Berdasarkan kriteria Joint Nasional Committee 7, seseorangan dinyatakan
hipertensi jika tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian didapatkan gambaran status gizi masyarakat Jorong Kampung Tangah,
Kecamatan IX Koto Sungai Lasi Tahun 2023 berdasarkan ukuran lingkar perut adalah
terdapat 44(61,1%) sample yang mengalami obesitas central dan 38 (52,8%) sampel
mengalami hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Sari, M., Lipoeto, N. I., & Herman, R. B. (2016). Hubungan Lingkar Abdomen (Lingkar Perut)
dengan Tekanan Darah. *Jurnal Kesehatan Andalas*, 5,
https://api.semanticscholar.org/CorpusID:217512945
Putu, I. A., Hita, A. D., Kushartanti, U. W., & Pranata, D. (2021). Hubungan Lingkar Perut dan
Tekanan Darah Terhadap Status Gizi Wanita Member Senam Zumba dimasa Pandemi Covid-
19. Universitas Islam Negeri