ANALISIS SITUASI
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk kegiatan ekstrakuriler
untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pengenalan
dan memberikan pengalaman kerja dan belajar bagi mahasiswa dalam
memberdayakan masyarakat. KKN menjadi kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mencerdaskan kehidupan
masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Ali, 2000 dikutip dari
Umar et al., 2021).
KKN UNRIYO dibagi menjadi 40 unit , salah satunya adalah kelompok kami
yaitu unit 6, yang mendapat lokasi di Kelurahan Sitimulyo, tepatnya di Dusun
Nglengis. Dusun Nglengis terletak di Desa Sitimulyo, Kepanewon Piyungan,
Kabupaten Bantul, DI. Yogyakarta. Dusun memiliki luas wilayah ± 49.137 Ha
dan batas wilayah sebelah utara dengan Dusun Babadan, sebelah barat dengan
Dusun Madugondo, sebelah selatan dengan Dusun Karang Gayam, dan sebelah
utara dengan Dusun Karang Ploso, Mojosari, Karang Tengah serta Karang Anom.
Dusun Nglengis terdiri dari 206 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak
691 orang yang tersebar di lima Rukun Tetangga (RT) mulai dari RT 01 hingga
RT 05. Sebagian warga Dusun Nglengis bekerja sebagai wirausaha atau pedagang
dan petani. Sebagaian yang lain berfprofesi sebagai PNS, kesehatan, dan buruh.
Kegiatan rutin yang dilakukan di Dusun Nglengis antara lain posyandu balita dan
lansia, pengajian ibu-ibu setiap malam sabtu, Taman Pendidikan Agama Islam
setelah sholat Maghrib, rapat karang taruna, dan rapat kader.
Di Dusun Nglengis mayoritas penduduknya berusia produktif dan beberapa lansia.
Menurut data posyandu lansia yang rutin datang melakukan pememriksaan
kesehatan berjumlah 37 orang. Mayoritas masalah kesehatan yang dialami oleh
lansia di dusun tersebut adalah hipertensi, diabetes mellitus, dan gastritis.
Sebagian besar lansia belum mengetahui dan mengerti tentang permasalahan
kesehatan yang dialami meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan serta pengendaliannya. Dengan permasalahan yang dihadapi lansia
Dusun Nglengis kami mengadakan program kegiatan unit yang berbasis
pendidikan kesehatan dan teknologi kesehatan yang terkait dengan hipertensi,
diabetes mellitus, dan asam lambung.
BAB II
PERMASALAHAN MITRA
(PROGRAM KEGIATAN)
A. Pendidikan Kesehatan
1. Hipertensi
a. Pendidikan Kesehatan Kesehatan Masyarakat
1) Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140
mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg (CDC, 2017).
Hipertensi sering diabaikan oleh masyarakat karena tanda dan gejala tidak
dirasakan. Hipertensi dikenal dengan istilah “The Silent Killer”, dimana
penyebab kematian yang tidak terduga (Kemenkes RI, 2013).
2) Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi hipertensi menurut JNC-VII (2003) dikutip dari Kemenkes RI,
2013 terdiri dari :
a) Normal : < 120 mmHg dan < 80mmHg
b) Pre-Hipertensi : 120-139 mmHg atau 80-89 mmHg
c) Hipertensi tingkat 1 : 140-159 mmHg atau 90-99 mmHg
d) Hipertensi tingkat 2 : ≥ 160 mmHg atau ≥ 100 mmHg
e) Hipertensi sistolik terisolasi : ≥ 140 mmHg dan ≥ 90 mmHg
3) Penyebab Hipertensi
a) Faktor yang tidak dapat dirubah
- Umur
- Jenis Kelamin
- Riwayat Keluarga
b) Faktor yang dapat dirubah
- Kegemukan (Obesitas)
- Merokok
- Kurang Aktivitas Fisik
- Diet Tinggi Lemak
- Konsumsi Garam Lebih
- Kolesterol Tinggi
- Alkohol
- Stress
4) Tanda dan Gejala Hipertensi
- Penglihatan Kabur
- Jantung Berdebar
- Sakit Kepala
- Sulit Tidur
- Rasa Berat di Leher Belakang
5) Komplikasi Hipertensi
- Stroke
- Gagal Ginjal
- Serangan Jantung
- Gagal Jantung
- Gangguan Penglihatan
6) Pencegahan Hipertensi
- Cek kesehatan secara rutin
- Enyahkan asap rokok
- Rajin aktivitas fisik
- Diet seimbang
- Istirahat cukup
- Kelola stress
7) Pengendalian Hipertensi
- Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
- Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat teratur
- Tetap diet dengan gizi seimbang
- Upayakan aktifitas fisik dengan aman
- Hindari asap rokok, alcohol, dan zat karsigonik lainnya.
Hipertensi merupakan
B. Intervensi Kesehatan
1. Hipertensi
2. Diabetes Melitus
a. Intervensi Gizi
Selain mengkonsumsi obat-obatan, diabetes juga perlu ditangani
dengan mengikuti pola makan khusus yang disebut nutrisi medis.
Pemberian jus pisang susu kedelai adalah minuman fungsional atau
nutrisi medis yang di berikan kepada penderita DM. Pemberian jus
pisang susu kedelai baik di konsumsi setiap hari, jus pisang susu
kedelai bisa menjadi selingan saat sebelum makan atau sesudah
makan.
Jus pisang susu kedelai sendiri sudah ada penelitiannya, penelitian
ini dilakukan oleh staff pengajar jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes
Mataram, Indonesia pada pasien rawat jalan di RSUD H. Moh. Ruslan
Kota Mataram. Manfaat dari jus pisang susu kedelai sendiri dapat
menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Pisang sendiri
mengandung kalori yang rendah, serta merupakan sumber nutrisi yang
baik, di dalam pisang terdapat kalium, serat, Vit B6, Vit C dan
Mangan. Kandungan serat yang tinggi dalam pisang dapat mencegah
kenaikan gula darah secara mendadak, serat sangat penting untuk
pasien diabetes karena dapat membantu memperlambat proses
pencernaan sehingga penyerapan kalori juga dapat terkendali. Hal ini
dapat mencegah terjadinya kenaikan gula darah serta mengendalikan
gejala diabetes. Manfaat susu kedelai memiliki kandungan gizi berupa
Isoflavon, Serat, Protein, Omega 3 dan Omega 6. Kandungan isoflavon
dalam kedelai bisa menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung,
isoflavon dalam kedelai memberikan efek anti diabetes dengan
menargetkan faktor transkripsi spesifik sel lemak dan molekul
pensinyalan hilir yang penting untuk penyerapan glukosa dan
sensitivitas insulin (Anjani et al., 2019).
3. Gastritis
C. Teknologi Kesehatan
BAB IV
CAPAIAN HASIL