atau gaya hidup sedentari merupakan salah satu pola hidup yang mengarah kepada
aktivitas fisik yang rendah. Ada dua hal yang menjadikan sedentary lifestyle menjadi gaya hidup yang
tidak sehat yakni tidak bergerak aktif dan asupan pola makan yang tidak sehat. Pola makan tidak
sehat, kalori berlebih, tidak aktif, obesitas, dan penyakit kronis terkait adalah masalah kesehatan
masyarakat terbesar di sebagian besar negara di dunia. Studi WHO menunjukkan bahwa gaya hidup
sedentary lifestyle adalah salah satu dari sepuluh penyebab utama kematian dan kecacatan di
dunia. Ketidakaktifan fisik juga meningkatkan risiko penyakit seperti kardiovaskular, diabetes tipe II,
obesitas, kanker usus besar dan payudara, tekanan darah tinggi, gangguan lipid, osteoporosis, depresi dan
kecemasan.
Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 merupakan kondisi kronis di mana kadar gula atau glukosa dalam darah melebihi batas
normal, yang disebabkan oleh gaya hidup. Pada orang dengan diabetes tipe 2, tubuh tidak memproduksi
cukup insulin untuk membuat kadar gula darah normal. Gejala diabetes tipe 2 berupa rasa haus yang
meningkat, sering buang air kecil, lapar, lelah, dan penglihatan kabur. Pada beberapa kasus, diabetes tipe 2
ada juga yang tidak memiliki gejala.
Kesehatan mental
Fakta lainnya, gaya hidup kurang gerak juga berdampak negatif pada kesehatan mental. Kombinasi
dampak fisik dan mental terhadap kesehatan membuat gaya hidup kurang gerak menjadi bermasalah. Satu
penelitian berjudul Physical Activity, Sedentary Index, and Mental Disorders in the SUN Cohort
Study menunjukkan bahwa gaya hidup yang kurang gerak meningkatkan risiko gangguan kesehatan
mental. Perilaku sedentary lifestyle pun ternyata meningkatkan risiko depresi.
Selain itu melakukan general check up juga sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi tubuh sehingga
dapat dilakukan pencegahan penyakit yang tepat dan perubahan lifestyle menjadi lebih healthy.