Catatan:
Data dasar pasien : nama pasien dilengkapi
Tatalaksana : buat pembagian tatalaksana non farmakologis dan farmakologis
Ringkasan penyakit : buat semacam resume penyakit, dengan pemeriksaan fisik dan atau
penunjangnya
Anjuran pertimbangkan indikasi rawa
2. An. J; 3 th; 12 kg
S: Pasien datang dengan keluhan demam secara terus-menerus sejak 1 minggu yang lalu,
muntah (-), ruam kemerahan (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), BAK dan BAB normal. Pasien
juga mengeluh batuk sejak 1 minggu yang lalu, berdahak (-), darah (-), keringat malam hari (-
), BB turun (-). Pasien belum pernah berobat.
Catatan:
Data dasar pasien : nama pasien ditulis
Diagnosis tambahan untuk keluhan batuknya
Tatalaksana : buat pembagian tatalaksana non farmakologis dan farmakologis
Ringkasan penyakit : buat semacam resume penyakit, lengkap dengan pemeriksaan fisik dan
penun
P:
Isoniazid profilaksis 1x60 mg
Vit B6 1x1 tablet
Edukasi kepada orangtua pasien tujuan pemakaian obat yaitu sebagai profilaksis terhadap TB
Paru, penggunaan obat secara teratur, hindari kontak dengan pasien TB Paru
Lanjutkan pemberian ASI dan MPASI
Catatan:
Data dasar pasien : nama pasien ditulis
Tatalaksana : dibuat pembagian tatalaksana non farmakologis dan farmakologis
Ringkasan penyakit : buat semacam resume penyakit dengan pemeriksaan fisik dan atau
penunjang
Tanyakan apakah pasien kontak TB paru su
6. Tn.D ; 22th
S: Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 2 hari yang lalu. os juga mengeluh pilek
sejak 1 hari yang lalu, Nyeri tenggorokkan (+),
Demam (+) naik turun, mual dan muntah (-), BAB dan BAK normal, Riwayat alergi (-)
O: TD 110/70mmHg, N: 86x/m, RR: 20x/m, T: 36,9 derajat celcius,
Faring: hiperemis, tonsil T1-T1 tidak hiperemis
Paru: Suara nafas vesikuler,Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
A: common cold
P - Ambroxol tab 3x30 mg
-Paracetamol tab 3x500 mg
-CTM tab 2x2 mg
7. Ny. F; 21 tahun
S: os datang dengan keluhan kelopak mata kiri sakit sejak 3 hari yang lalu. Os merasa
matanya bengkak dan juga mengganjal. Mata merah (-), pandangan kabur (-)
O: KU: tampak sakit ringan; TD: 120/80 mmHg; HR: 80x/m; RR: 18x/m
Pem. fisik oftalmologis:
Palpebra: eritema (-/+), edema (-/+), nyeri tekan (-/+)
A: Hordeolum
P: - kloramfenikol Eye drop 1x1gtt
- edukasi kompres mata dengan air hangat hangat 4 sehari selama 10 menit
- Hindari pemakaian make up pada mata
- Jangan menekan mata yang sakit
15/10/2019
0
KU: baik
TD: 150/90, HR : 86x/m, RR: 20x/m, T: 36,2 derajat celcius
Kepala: normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: datar, lemas, timpani, BU (+) normal
Ekstremitas: edema (-), sianosis (-)
A: hypertension essential
P:
Farmakologi:
R/ Paracetamol tab 3x500 mg
R/ Amlodipin tab 1x10mg
R/ Vit. B comp 1x1
Non Farmakologi:
-Minum obat secara teratur
-Kontrol rutin setiap 2 minggu
-Hindari konsumsi garam berlebihan
-Olahraga secara teratur
2. Ny. Supriati; 62 tahun; 152 cm; 60kg
S: Os mengeluh nyeri kedua sendi lutut sejak 3 hari yang lalu, nyeri dirasakan semakin
bertambah jika berjalan dan berkurang jika istirahat, terasa kaku (+) <30 menit, bengkak (+).
Os belum pernah berobat. Tidak ada keluhan lain.
O:
KU: tampak sakit sedang
TD: 130/90 mmHg, HR: 86x/m, RR: 20x/m, T: 36,6
Kepala: normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: datar, lemas, timpani, BU (+) normal
Ekstremitas: edema pretibial (-), sianosis (-)
Status lokalis:
Genue: eritema (-), edema (+), krepitasi (+), nyeri tekan (+), hangat (+)
Pemeriksaan Anjuran: Rontgen Genue
A: Osteoarthritis
P:
Farmakologi:
R/ Ibuprofen 3x400mg
R/ Vit B complex 1 x 1 tablet
Non Farmakologi:
-Edukasi ibu untuk menghindari aktivitas berat
-Minum obat secara teratur
-Kompres air hangat pada kedua lutut
16/10/2019
3. Tn. Iskandar Hadamean; 36 tahun; 173 cm; 65kg
S: Pasien datang berobat ke Puskesmas Kedaton dengan keluhan rasa tidak nyaman pada
perut sejak 2 minggu yang lalu, pasien merasakan mudah kenyang, dan sering sendawa,
mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (+), rasa terbakar di dada (-), BAK dan BAB tidak ada
keluhan
A: Sindrom Dispepsia
P:
Farmakologi:
R/ Omeprazole 2x40 mg
R/ Vit B complex 1 x 1 tablet
Non Farmakologi:
-Minum obat secara teratur
-Edukasi kepada pasien apabila tidak ada perbaikan dalam 2 minggu untuk segera berobat
kembali/rujuk untuk endoskopi
-Edukasi tanda-tanda bahaya (Red Flag)
O:
KU: Baik
TD: 120/80 mmHg, HR: 84x/m, RR: 20x/m, T: 36,7
Kepala: normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: datar, lemas, timpani, BU (+) normal
Ekstremitas: edema pretibial (-), sianosis (-)
Pemeriksaan Penunjang:
Kolesterol total: 256 mg/dL
A: Hiperkolesterolemia
P:
Farmakologi:
R/ Simvastatin 1x20 mg
R/ Vit B complex 1 x 1 tablet
Non Farmakologi:
-Minum obat secara teratur
-Hindari makan-makanan yang berlemak
-Konsumsi makanan sehat seperti makanan rendah garam, perbanyak konsumsi asupan
sayuran, buah, dan ikan
17/10/2019 (IGD)
1. Ny. Ike Indrasari; 37 tahun; 155 cm; 55 kg
S: Pasien datang ke Unit Gawat Darurat Puskesmas Kedaton untuk kontrol luka jahitan di
dahi sebelah kanan setelah terjatuh dari motor ±3 hari yang lalu. Pasien tidak ada keluhan
demam, sakit kepala, mual dan muntah.
O:
KU: Baik
TD: 120/80 mmHg, HR: 84x/m, RR: 20x/m, T: 36,7
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), Tampak luka jahitan di dahi sebelah
kanan ukuran ±5 cm, terdapat 4 jahitan, darah (-), pus (-), nyeri tekan (+)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: datar, lemas, timpani, BU (+) normal
Ekstremitas: edema pretibial (-), sianosis (-)
A: T 14.1
P:
Farmakologi:
R/ Amoxicilin 3 x 500 mg
R/ Paracetamol 3 x 500 mg prn
Non Farmakologi:
-Minum obat secara teratur
-Jaga kebersihan luka jahitan
-Kontrol luka jahitan ± 5-7 hari lagi
O:
KU: Tampak sakit sedang
TD: 120/80 mmHg, HR: 90x/m, RR: 22x/m, T: 36,8
Kepala: normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: datar, lemas, timpani, BU (+) meningkat, nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas: edema pretibial (-), sianosis (-)
A: Gastroenteritis (A 09)
P:
Farmakologi:
R/ Kotrimoksazol 2 x 960 mg
R/ Zinc tab 1 x 20 mg
R/ Attapulgite 3 x 1 tablet
Non Farmakologi:
-Minum obat secara teratur
-Jaga kebersihan seperti cuci tangan sebelum dan sesudah makan, BAK dan BAB
-Tidak mengkonsumsi makanan mentah yang kotor, sebaiknya dicuci bersih dahulu sebelum
dikonsumsi
18/10/2019 (IGD)
1. Tn. Ramlie; 54 tahun; 163 cm; 60 kg
S: Pasien datang ke Unit Gawat Darurat Puskesmas Kedaton karena terdapat luka pada
jempol kaki sebelah kiri sejak ±1 minggu yang lalu. Luka dirasakan masih terasa nyeri,
terdapat nanah (+), darah (-). Pasien tidak mengeluh demam (-). Terdapat riwayat penyakit
DM (+).
Riwayat penyakit dahulu (+) Diabetes Melitus ± 10 tahun yang lalu terkontrol
Riwayat keluarga memiliki keluhan yang sama (-)
Riwayat trauma (-)
Riwayat alergi (-)
Riwayat konsumsi alkohol (-)
O:
KU: Tampak sakit sedang
TD: 110/70 mmHg, HR: 92x/m, RR: 20x/m, T: 36,6
Kepala: normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: datar, lemas, timpani, BU (+) normal, nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas: edema pretibial (-), sianosis (-)
Rencana pemeriksaan penunjang: Gula Darah Puasa (GDP) dan Ankle Brachial Index (ABI)
P:
Farmakologi:
R/ Metformin 2 x 500 mg
R/ Glicab 1 x 80 mg
R/ Cefixime 2 x 100 mg
R/ Vitamin B Complex 1 x 1 tablet
Non Farmakologi:
-Perawatan luka dan GV
-Minum obat secara teratur
-Edukasi kepada pasien untuk mengistirahatkan kaki, menghindari tekanan pada daerah kaki
dan perawatan luka
-Perencanaan nutrisi yang baik selama proses infeksi dan penyembuhan luka
O:
KU: Baik
TD: 120/70 mmHg, HR: 88x/m, RR: 20x/m, T: 36,5
Kepala: normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: datar, lemas, timpani, BU (+) normal, nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas: edema pretibial (-), sianosis (-)
P:
Farmakologi (-)
Non Farmakologi:
-Perawatan luka dan GV
-Kontrol luka post operasi apabila pasien merasakan rasa nyeri, keluar darah, pus pada luka
post operasi
19/10/2019
21/10/2019
1. An. Haris; 7 tahun; 125 cm; 24 kg
S: Pasien datang ke Unit Gawat Darurat Puskesmas Kedaton karena mengeluh bengkak pada
penis sejak ±6 jam yang lalu. Bengkak terjadi setelah tergigit oleh serangga sewaktu bermain.
Nyeri (+), demam (-), darah (-), pus (-), gatal (-), BAK tidak ada keluhan. Pasien belum
berobat.
P:
Farmakologi:
R/ Ibuprofen 3 x 200 mg
R/ Dexamethason 3 x ½ tablet (0,25 mg)
Non Farmakologi:
-Minum obat secara teratur
-Jaga kebersihan organ vital
-Kompres air hangat
23/10/2019
1. Ny. Nur Cahyawati; 45 tahun; 165 cm; 56 kg
S: Pasien datang ke Unit Gawat Darurat Puskesmas Kedaton mengeluh muntah sejak ±3 hari
yang lalu. Frekuensi muntah ±5x/hari, isi apa yang dimakan, darah (-), muntah tidak
menyembur (-). Pasien juga mengeluh BAB cair sejak ±3 hari yang lalu, frekuensi BAB cair
±4x/hari, darah (-), lendir (+). Badan terasa lemas (+), pasien sudah tidak mau makan dan
minum lagi. Demam (-), batuk (-), BAK tidak ada keluhan.
O:
KU: Tampak sakit sedang
TD: 130/80 mmHg, HR: 90x/m, RR: 22x/m, T: 36
Kepala: normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (+)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: datar, lemas, timpani, BU (+) meningkat, nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas: edema pretibial (-), sianosis (-)
Rencana pemeriksaan penunjang: Feses rutin
P:
Farmakologi:
R/ IVFD RL gtt xx/m
R/ Cotrimoksazol 2 x 960 mg
R/ Zinc tablet 1 x 20 mg
R/ Attapulgite 3 x 1 tablet
R/ Ondansetron 2 x 1 ampul (4 mg) IV
Non Farmakologi:
-Rawat Inap
-Minum obat secara teratur
-Perbanyak istirahat
-Jaga kebersihan seperti cuci tangan sebelum dan setelah makan dan minum, BAK dan BAB
Tindakan: Infus
24/10/2019
25/10/2019
2. Ny. Herlita; 24 tahun; 150 cm; 68 kg
S: Pasien datang ke Unit Gawat Darurat Puskesmas Kedaton mengeluh perut mulas mau
melahirkan. Mulas dirasakan menjalar ke pinggang dan seluruh perut. Riwayat keluar air-air
(+). Riwayat keluar lendir dan darah (+). Kehamilan anak pertama
O:
KU: Tampak sakit sedang
TD: 120/80 mmHg, HR: 88x/m, RR: 20x/m, T: 36,5
Kepala: normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: letak memanjang, presentasi kepala, sudah masuk Pintu Atas Panggul
Ekstremitas: edema pretibial (-), sianosis (-)
VT: Portio tidak teraba, pembukaan 10 cm, ketuban (-)
A: G1P0A0 hamil 38 minggu inpartu kala 2 Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala
Single spontaneous delivery (O80)
P:
Farmakologi:
R/ Oksitosin 10 IU (kala III)
Non Farmakologi:
-Pimpin persalinan kala II
- Partus spontan pervaginam
-Observasi tanda vital ibu
27/10/2019
1. Tn. Suripto; 53 tahun; 170 cm; 69 kg
S: Pasien datang ke Unit Gawat Darurat Puskesmas Kedaton dengan keluhan terkena
pecahan kaca saat sedang bekerja ±30 menit yang lalu pada telapak kaki kanan. Darah (+),
nyeri (+). Belum dilakukan penangan pertama pada daerah luka.
O:
KU: Tampak sakit sedang
TD: 120/80 mmHg, HR: 88x/m, RR: 20x/m, T: 36,5
Kepala: normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: datar,lemas, timpani, BU(+) normal
Ekstremitas: edema pretibial (-), sianosis (-)
A: Vulnus Scissum
P:
Farmakologi:
R/ Amoxicilin 3x500 mg
R/ Asam Mefenamat 3x500 mg
R/ Dexamethason 3x0,5 mg
Non Farmakologi:
-Hecting
-Kontrol jahitan ±3 hari lagi ke puskesmas
-Jaga luka jahitan tetap kering
-Jaga kebersihan luka
-Minum obat secara teratur
28/10/19
O:
KU: Tampak sakit sedang
TD: 120/80 mmHg, HR: 88x/m, RR: 20x/m, T: 36,5
Kepala: normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: datar,lemas, timpani, BU(+) normal
Ekstremitas: edema pretibial (-), sianosis (-)
A: W55
P:
Farmakologi:
R/ Ciprofloxacin 2x500 mg
R/ Asam Mefenamat 3x500 mg
R/ Dexamethason 3x0,5 mg
Non Farmakologi:
-Membersihkan luka bekas gigitan kucing
-Pasien dianjurkan untuk menjaga kebersihan luka dan kenali tanda-tanda bahaya
seperti demam, mual dan muntah serta luka yg tidak mengering dalam jangka waktu
yang lama
-Minum obat secara teratur
29/10/19
O:
KU: Tampak sakit ringan
TD: 120/70 mmHg, HR: 88x/m, RR: 20x/m, T: 36,8
Kepala: normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: datar,lemas, timpani, BU(+) normal
Ekstremitas: edema pretibial (-), sianosis (-)
A: Trauma (Contusio)
P:
Farmakologi:
R/ Asam Mefenamat 3 x 500 mg
R/ Dexamethasone 3 x 0,5 mg
Non Farmakologi:
-Minum obat secara rutin dan teratur
-Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya
-Anjurkan untuk elevasMenjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya
-Anjurkan untuk elevasi daerah luka
- Kompres dingin selama 10 menit dengan jeda waktu diantaranya
-Istirahat cukup
- Jangan urut luka karena dapat mengakibatkan komplikasi
31/10/19
O:
KU: Baik
TD: 130/80 mmHg, HR: 80x/m, RR: 20x/m, T: 36,7
Kepala: normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: datar,lemas, timpani, BU(+) normal
Ekstremitas: edema pretibial (-), sianosis (-)
IMT: 22,86 kg/m2 (Normoweight)
GDP: 116 mg/dL
A: DM tanpa insulin
P:
Farmakologi:
R/ Metformin 3 x 500 mg
R/ Glibenklamid 1 x 5 mg
Non Farmakologi:
-Minum obat secara rutin dan teratur
-Kontrol setiap 2 minggu sekali
-Beritahu pasien tentang tanda-tanda komplikasi akut seperti hipoglikemi/hiperglikemi
-Anjurkan pasien untuk malkukan perencanaan diet, aktivitas fisik seperti olahraga
minimal 3x dalam seminggu dengan masing-masing sesi 30-60 menit seperti senam,
jalan cepat dan bersepeda
31/10/19
O:
KU: Tampak sakit sedang
TD: 130/80 mmHg, HR: 90x/m, RR: 20x/m, T: 36,7, VAS 5
Kepala: normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), injeksi
konjungtiva (-), secret hidung (-)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: datar,lemas, timpani, BU(+) normal
Ekstremitas: edema pretibial (-), sianosis (-)
A: Migraine
P:
Farmakologi:
R/ Ibuprofen 2 x 400 mg
R/ Vitamin B complex 1 x 1
R/ Antasida doen 3 x 1
Non Farmakologi:
-Minum obat secara rutin dan teratur
-Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakitnya disebabkan karena faktor hormonal
dan makanan tertentu seperti kafein dan glukosa yg tinggi
-Istirahat yang cukup
2/11/19
A: Pyoderma
P:
Farmakologi:
R/ Gentamisin salep
R/ Dexamethasone 3 x 0,5 mg
R/ Paracetamol 3 x 500 mg
Non Farmakologi:
-Minum dan oleskan obat secara rutin dan teratur
-Menjelaskan tentang penyakit pada pasien
-Anjurkan untuk tidak menggaruk lesi karena dapat menimbulkan infeksi sekunder
-Pasien diminta untuk menjaga kebersihan diri dan makan-makanan bergizi
2/11/19
O:
KU: Tampak sakit ringan
TD: 110/80 mmHg, HR: 80x/m, RR: 20x/m, T: 36,9
Kepala: normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax: Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo: vesikuler (+) normal, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen: datar,lemas, timpani, BU(+) normal
Ekstremitas: edema pretibial (-), sianosis (-)
A: Tinea cruris
P:
Farmakologi:
R/ Ketokonazole krim 2% oleskan 2 x 1 setelah mandi
R/ Cetirizine 1 x 10 mg
Non Farmakologi:
-Minum dan oleskan obat secara rutin dan teratur
-Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya
-Pasien diminta untuk menjaga kebersihan diri dan jangan menggunakan pakaian atau
handuk secara bersamaan dengan anggota keluarga di rumah
-Pasien diminta untuk tidak menggaruk lesi karena akan menyebabkan infeksi sekunder