Anda di halaman 1dari 18

OBESITAS

DEFINISI DAN JENIS PENYAKIT


 Obesitas dapat dikatakan sebagai kondisi kronis
seseorang yang mengalami masalah berat badan akibat
kelebihan jumlah lemak tubuh dan dapat menyebabkan
gangguan kesehatan. Selain kurang menarik dipandang,
obesitas dapat mengurangi kualitas kesehatan dan
menjadi sumber penyakit-penyakit kronis. Obesitas
dapat diderita oleh semua jenis kelamin dari berbagai
usia, baik perempuan dan laki-laki di usia lanjut, usia
produktif, remaja maupun masih balita.
JENIS OBESITAS
Berdasarkan tipe selnya, obesitas dapat digolongkan dalam beberapa
tipe (Purwati, 2001), yaitu:
1) Tipe Hiperplastik. Obesitas yang terjadi karena jumlah sel yang
melebihi normal, namun ukurannya sesuai dengan ukuran sel
normal. Tipe ini terjadi masa anak-anak.
2) Tipe Hipertropik. Obesitas yang terjadi karena ukuran sel melebihi
ukuran normal. Tipe ini terjadi masa dewasa.
3) Tipe Hiperplastik dan Hipertropik. Obesitas yang terjadi karena
jumlah dan ukuran sel melebihi normal. Obesitas ini dimulai dari
masa anak-anak dan akan terus berlangsung sampai dewasa. Upaya
menurunkan berat badan pada tipe ini adalah yang paling sulit
GEJALA OBESITAS
 Gejala obesitas dapat dirasakan saat beraktifitas sehari-hari
dengan mengalami masalah kesehatan, seperti:
1) sesak napas

2) lebih banyak berkeringat

3) mendengkur

4) sulit tidur

5) tidak mampu untuk melakukan aktifitas fisik yang tiba-tiba

6) merasa sangat lelah setiap hari

7) nyeri punggung dan nyeri sendi.


.......... LANJUTAN
 Obesitas juga dapat menyebabkan perubahan yang Anda mungkin tidak
menyadari, tapi secara serius dapat membahayakan kesehatan Anda, seperti
tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tingkat kolesterol tinggi (karena endapan
lemak memblokir arteri Anda). Kedua kondisi secara signifikan meningkatkan
resiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti:
1) penyakit jantung koroner, yang dapat menyebabkan serangan jantung

2) stroke, yang dapat menyebabkan kecacatan signifikan dan bisa berakibat fatal.
 Masalah jangka panjang lain yang dapat mempengaruhi orang-orang obesitas
adalah diabetes tipe 2. Setengah dari semua kasus diabetes terkait dengan
obesitas. Gejala utama dari orang obesitas yang mengidap diabetes adalah:
1) merasa sangat haus

2) pergi ke toilet banyak, terutama pada malam hari

3) kelelahan ekstrim.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
 Riwayat alamiah penyakit (Natural History of Disease)
adalah perkembangan suatu penyakit tanpa adanya campur
tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga
suatu penyakit berlangsung secara natural.
 Pada umumnya secara umum RAP dibagi menjadi 3 tahap,
yakni :
 Tahap patogenesis
 Tahap prepatogenesis (masa inkubasi, penyakit dini dan
penyakit lanjut)
 Tahap pasca patogenesis (penyakit akhir)
........... LANJUTAN
1. Pada periode prepathogenesis terjadi interaksi awal antara agent, host,
environment menghasilkan stimulus yang berupa kelebihan kalori.
2. Pada periode pathogenesis yang merupakan interaksi lanjutan antara stimulus
dengan host yang menghasilkan respons berupa: akumulasi lemak jaringan,
meningkatnya berat badan melebihi standard berdasarkan umur, sex dan tinggi
badan, distribusi lemak secara menyeluruh pada tubuh. Fase ini masih dalam
clinical inapparent. Bila reaksi antara stimulus dan host terus berlanjut dan
telah melibatkan sistem organ maka akan timbul gejala-gejala dan tanda-tanda
klinis sehingga terjadi hal-hal seperti: penurunan efisiensi kerja dan aktifitas
fisik, efek penurunan mortalitas meningkat oleh karena aterosklerosis,
hipertensi dan diabetes.
3. Akhir perjalanan penyakit dapat berupa: sembuh (normal kembali), defect
(hipertensi, diabetes), disabilitas (sulit bergerak), atau bisa pula meninggal
dunia. ( Asniar, 2014 )
 KASUS obesitas atau kegemukan pada anak dan dewasa di Tanah Air terus meningkat berdasarkan
hasil Riset Kesehatan Dasar sejak 2007 hingga 2018.
 Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Doddy Izwardy di Jakarta, Rabu (16/1) mengatakan
penurunan kasus obesitas hanya terjadi pada kategori balita dari 11,9% pada 2013 menjadi 8% pada
2018.
 Sementara prevalensi obesitas (indeks massa tubuh di atas 27,0) usia di atas 18 tahun pada 2007 sebesar
10,5%, 14,8% pada 2013, dan 21,8% pada 2018.
 Angka tersebut lebih besar dibanding prevalensi berat badan lebih (indeks massa tubuh 25,0 sampai
kurang dari 27,0) yang mencapai 8,6% pada 2007, 11,5% pada 2013, dan 13,6% pada 2018.
 Sementara prevalensi obesitas sentral (lingkar perut perempuan lebih dari 80 cm dan laki-laki 90 cm)
untuk usia di atas 15 tahun lebih besar, yakni 18,8% pada 2007, 26,6% di 2013, dan 31% pada 2018.
 Baik obesitas dewasa dan obesitas sentral pada anak, ketiga daerah paling tinggi tingkat obesitasnya,
ialah Sulawesi Utara, kedua tertinggi DKI Jakarta, dan ketiga tertinggi Kalimantan Timur.
 Kasus obesitas sentral yang diukur lewat lingkar perut paling tinggi di Sulawesi Utara dialami 42,5%
penduduk, sementara obesitas dewasa paling tinggi 31%
FAKTOR RESIKO YANG DAPAT DIMODIFIKASI

 Pada dasarnya prinsip dari pencegahan dan penatalaksanaan Obesitas


adalah mengurangi asupan energi serta meningkatkan keluaran energi,
dengan cara pengaturan pola makan, peningkatan aktivitas fisik,
modifikasi gaya hidup serta dukungan secara mental dan sosial.
1) Pengaturan nutrisi dan pola makan

Tujuan utama pengaturan nutrisi pada individu dengan obesitas tidak


hanya sekedar menurunkan berat badan, namun juga mempertahankan
berat badan agar tetap stabil dan mencegah peningkatan kembali berat
badan yang telah didapat. Kurangi konsumsi makanan tinggi
karbohidrat dan lemak, perbanyak konsumsi serat. Upayakan tetap
memilih makanan dan minuman secara berhati-hati agar tetap dapat
mengontrol kalori, lemak, gula dan garam yang dikonsumsi.
2) Perbanyak aktivitas fisik
Olahraga dan aktivitas fisik memberi manfaat yang sangat besar dalam
penatalaksanaan obesitas. Olahraga akan memberikan serangkaian perubahan baik
fisik maupun psikologis yang sangat bermanfaat dalam mengendalikan berat
badan.
3) Modifikasi pola hidup dan perilaku
Perubahan pola hidup dan perilaku diperlukan untuk mengatur atau memodifikasi
pola makan dan aktifitas fisik pada individu dengan obese. Dengan demikian
diharapkan upaya ini dapat mengatasi hambatan-hambatan terhadap kepatuhan
individu pada pola makan sehat dan olahraga. Strategi yang dapat dilakukan adalah
pengawasan sendiri terhadap berat badan, asupan makanan dan aktivitas fisik,
mengontrol keinginan untuk makan mengubah perilaku makan dengan mengontrol
porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi, dan dukungan sosial dari keluarga dan
lingkungan.
FAKTOR RESIKO YANG TIDAK DAPAT DIMODIFIKASI
 Apa saja penyakit yang dapat ditimbulkan karena obesitas? Berikut ragam penyakitnya:
 • Diabetes.
 • Tekanan darah tinggi.
 • Penyakit jantung.
 • Kolestrol tinggi.
 • Seseorang yang mengalami obesitas tentu saja akan kesulitan untuk bergerak dan akan mengalami
kesulitan untuk bernafas.
 • Seseorang yang mengalami obesitas sangat memungkinkan terkena kanker di usus besar
(colorectal cancer) dan batu empedu (prostate cancer).
 Setelah mengetahui berbagai macam penyakit yang ditimbulkan oleh obesitas, berikut ini beberapa
penyebab yang memungkinkan Anda terkena obesitas:
 • Asupan makanan yang masuk kedalam tubuh berlebih, tapi Anda tidak mengimbanginya dengan
aktivitas yang dapat membakar kandungan lemak di dalam tubuh.
 • Faktor umur, ketika Anda bertambah tua, kemampuan tubuh untuk memetabolisme makanan akan
semakin melambat.
 • Faktor genetik.
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

 Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah


obesitas, berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan:
 • Berhentilah makan sebelum Anda merasa kenyang.
 • Hindari mengkonsumsi makanan ringan, tapi gantilah
makanan ringan tersebut dengan buah dan sayur agar tidak
menghilangkan hobi tersebut.
 • Hindari obesitas dengan berolahraga. Berolahraga juga
akan menjaga sistem metabolisme tubuh Anda.
 • Ada baiknya Anda mengurangi makan-makanan yang
manis.

Anda mungkin juga menyukai