Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK I

NAMA KELOMPOK :
1. NOVIA DELTYA PUTRI
2. ULFA GOLNARSIH
3. DINA ZANDA KUMALASARI
FAKTOR RESIKO BAHAYA
YANG TERJADI PADA PEKERJA
1, KEBISINGAN
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.Per.13/Men/X/2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja, menyebutkan bahwa
NAB kebisingan adalah sebesar 85 dB dengan waktu pemajanan
selama 8 jam/hari. Sasaran dari peraturan ini adalah para pekerja
yang pada umumnya bekerja selama 8 jam/hari dan berlaku di
tempat kerja.
Jenis kebisingan

Menurut Suma'mur (1999) dalam Ramdan (2013), jenis-jenis


kebisingan yang sering ditemukan adalah sebagai berikut :
a. Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi yang luas (steady
state, wide band noise).
b. Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi sempit (steady
state, narowband noise).
c. Kebisingan terputus-putus (intermitent).
d. Kebisingan impulsif (impact or impulsive noise).
e. Kebisingan impulsif berulang.
2, PENCAHAYAAN

Definisi
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.1405 tahun 2002,
penerangan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
Nilai Pencahayaan yang dipersyaratkan oleh Kep-Menkes RI No.
1405/Menkes/SK/XI/2002 yaitu minimal 100 lux.
Sumber-Sumber Pencahayaan

a.Pencahayaan alami
adalah cahaya yang ditimbulkan oleh matahari atau kubah langit.
 
b.Pencahayaan buatan (artificial light )
adalah segala bentuk cahaya yang bersumber dari alat yang
diciptakan oleh manusia, seperti: lampu pijar, lilin, lampu minyak
tanah.
3, APD

APD atau yang disebut juga Alat Pelindung Diri menurut Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
Per.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri merupakan
suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh
dari potensi bahaya di tempat kerja.
Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri

1. Alat pelindung kepala


Alat pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari
benturan, pukulan, atau cedera kepala akibat benturan dengan
benda keras.

2. Alat pelindung mata dan muka


Alat pelindung ini berfungsi untuk melindungi mata dan wajah dari
paparan bahan kimia berbahaya, gas dan partikel yang melayang di
udara atau air, percikan benda kecil, serta uap panas.
3. Alat pelindung telinga
Alat pelindung telinga terdiri dari berbagai jenis, seperti sumbat
telinga (ear plug) atau penutup telinga (ear muff).

4. Alat pelindung saluran pernapasan


Fungsi alat pelindung ini adalah untuk melindungi organ
pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih atau menyaring
paparan zat berbahaya, seperti kuman, debu, kabut, uap, asap, dan
gas kimia tertentu agar tidak terhirup dan masuk ke dalam tubuh.
5. Alat pelindung tangan
Pelindung tangan atau sarung tangan berfungsi untuk melindungi
jari-jari tangan dari api, suhu panas atau dingin, radiasi, arus listrik,
bahan kimia, benturan atau pukulan, tergores benda tajam, dan
infeksi.
6. Alat pelindung kaki
Alat ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau
tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, Jenis alat pelindung
kaki berupa sepatu karet atau safety shoes.

7. Pakaian pelindung
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi tubuh dari suhu
panas atau dingin yang ekstrem, paparan api dan benda panas,
percikan bahan kimia, uap panas,
8. Sabuk dan tali keselamatan
Untuk pekerja pada posisi yang cukup berbahaya, seperti di
ketinggian atau ruangan yang sempit di bawah tanah.

9. Pelampung
Pelampung digunakan oleh pekerja yang bekerja di atas air atau di
permukaan air supaya bisa mengambang dan tidak tenggelam.
4, PENANGGULANGAN BAHAYA FISIK

Pengendalian Resiko Bahaya Fisik


Potensi bahaya adalah sesuatu yan berpeluang menyebabkan
terjadinya kerugian,kerusakan,cedera,sakit,atau bahkan kematian
yang berhubungan dengan proses dan sistem kerja.
Secara umum yang dilakukan oleh sebagian orang dalam tahap
pengendalian resiko bahaya fisik ada beberapa tahap , diantaranya :

a.Eliminasi
b.Subtitusi
c.Rekayasa / engineering
d.Adminstratif
e.Alat pelindung diri (administration control )
5, VENTILASI

Ventilasi adalah tempat keluar masuk dan pertukaran udara yang digunakan untuk
memelihara dan juga mengatur udara sesuai kebutuhan dan kenyamanan.
 
Prinsip kerja ventilasi ini adalah membuat suatu proses pertukaran udara yang terjadi
karena perbedaan tekanan.

ventilasi tentunya mempunyai tujuan, antara lain :

1.      Mengeluarkan kontaminan


2.      Mengatur panas atau dingin di dalam ruangan
3.      Menyegarkan ruangan dengan pertukaran udara
4.      Mengencerkan konsentrasi kontaminan dalam udara
5.      Mencegah terjadinya peledakan atau kebakaran
6, RADIASI DAN GETARAN

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam
 bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya
(foton) dari sumber radiasi (televisi, lampu penerangan, alat pemanas
makanan (microwave oven), komputer, dan lain-lain).

Getaran adalah gerak bolak  – bolik yang melalui suatu titik


keseimbangan. Getaran mempunyai parameter seperti: frekuensi,
amplitudo, dan sifat getaran yang terus menerus atau intermitten.
Getaran yang berlebihan dapat berdampak negative bagi tubuh
manusia.

Anda mungkin juga menyukai