0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
107 tayangan34 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang Alat Pelindung Diri (APD) yang mencakup dasar hukum, pengertian, tujuan, manfaat, prinsip umum, tempat wajib menggunakannya, jenis-jenisnya seperti pelindung kepala, muka, mata, telinga, pernapasan, tangan serta contoh alatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang Alat Pelindung Diri (APD) yang mencakup dasar hukum, pengertian, tujuan, manfaat, prinsip umum, tempat wajib menggunakannya, jenis-jenisnya seperti pelindung kepala, muka, mata, telinga, pernapasan, tangan serta contoh alatnya.
Dokumen tersebut membahas tentang Alat Pelindung Diri (APD) yang mencakup dasar hukum, pengertian, tujuan, manfaat, prinsip umum, tempat wajib menggunakannya, jenis-jenisnya seperti pelindung kepala, muka, mata, telinga, pernapasan, tangan serta contoh alatnya.
Kelompok 2 : Ella Karunia Budi Asih Fiqih Adjitia Wibowo Jenita Oktaviani Maria Wulandara Ningsih Rabiatul Adawiah Uray Muhammad Febryan Gaen Wiji Amalia ALAT PELINDUNG DIRI (APD) 1) Dasar hukum dari APD 2) Pengertian APD 3) Tujuan Penggunaan APD 4) Manfaat Penggunaan APD 5) Prinsip umum dari APD 6) Tempat-tempat kerja yang wajib menggunakan APD 7) Jenis-jenis APD, kegunaan, beserta contoh alatnya 8) Kelebihan dan kekurangan APD 9) Cara memilih, serta merawat APD Dasar hukum adanya APD : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 Dari Republik Indonesia Untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4). 2. Undang-undang No.3 Tahun 1969 tentang ratifikasi Konvensi ILO No.120 mengenai Higiene Dalam Perniagaan dan Kantor-kantor (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 14). 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918). 4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279). 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu. Pengertian APD (Alat Pelindung Diri) : • Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang mempunyaikemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia NomorPer.08/MEN/VII/2010) • Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Tujuan penggunaan APD : 1. Melindungi tenaga kerjanya yang apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik 2. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja 3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman Prinsip umum dari APD 1. APD yang efektif harus : • Sesuai dengan bahaya yang dihadapi • Terbuat dari material yang akan tahan terhadap bahaya tersebut • Cocok bagi orang yang akan menggunakannya • Tidak mengganggu kerja operator yang sedang bertugas • Tidak mengganggu APD lain yang sedang dipakai secara bersamaan • Tidak meningkatkan resiko terhadap pemakainya 2. APD harus : • Disediakan secara gratis (tanpa pungutan biaya) • Diberikan satu per orang atau jika tidak, harus dibersihkan setelah digunakan • Hanya digunakan sesuai kebutuhannya • Dijaga dalam kondisi baik • Diperbaiki atau diganti jika mengalami kerusakan • Disimpan ditempat sesuai ketika tidak digunakan Lanjutan (prinsip umum APD) : Operator-operator yang menggunakan APD harus memperoleh: • Informasi tentang bahaya yang dihadapi • Instruksi tentang tindakan pencegahan yang perlu diambil • Pelatihan tentang penggunaan peralatan dengan benar • Konsultasi dan diizinkan memiliki APD yang tergantung pada kecocokan pekerjaannya • Pelatihan cara memelihara dan menyimpan APD dengan rapi • Instruksi agar melaporkan setiap kecacatan atau kerusakan Manfaat penggunaan APD : • Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja • Mengurangi resiko kecelakaan • Mengurangi resiko penyakit akibat kerja Tempat-tempat kerja yang wajib menggunakan APD : • Tempat wajib APD 1 NAB faktor Kimia dan Fisika melebihi ketentuan yang berlaku; dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan; tempat yang dikelola asbes, debu dan serat berbahaya, api, asap, gas, kotoran, hembusan angin yang keras,dan panas matahari. Dilakukan usaha kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik dan pelayanan kesehatan kerja. • Tempat wajib APD 2 Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan mineral dan logam, minyak bumi dan gas alam; dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat, laut dan udara. Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok. • Tempat wajib APD 3 Dilakukan pekerjaan di dekat atau di atas air. ALAT PELINDUNG DIRI MELIPUTI : • Pelindung kepala • Pelindung muka • Pelindung mata dan muka • Pelindung telinga • Pelindung pernapasan beserta kelengkapannya • Pelindung tangan, dan/atau • Pelindung kaki Alat Pelindung Kepala 1. Sumber bahaya : a. Bahaya kepala terkena benda yang jatuh dan berterbangan. b. Kepala terantuk pipa atau benda-benda lain pada saat bekerja. c. Rambut (kepala) terperangkap masuk ke dalam mesin. 2. Untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda keras yang melancar atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api, percikan bahan-bahan kimia, jasad renik (mikroorganisme) dan suhu yang ekstrim. Sering digunakan di area kerja kilang minyak, pabrik pupuk, proyek pembangun gedung dan lainnya. Contoh Alat Pelindung Kepala Untuk melindungi batok kepala dari benda/material yang jatuh maupun yang berterbangan dan melindungi batok kepala dari benturan benda keras saat melakukan aktivitas kerja. Contohnya: terantuk dan terbentur pipa. Alat Pelindung Muka Dan Mata 1. Sumber bahaya : a. Benda berbahaya b. Debu pengotor c. Percikan cairan yang berbahaya d. Sinar yang terlalu tajam 2. Melindungi muka dan mata dari : a. Lemparan benda-benda kecil b. Lemparan benda-benda panas c. Pengaruh cahaya Contoh dari APD muka dan mata 1. Fungsinya untuk melindungi daerah mata, agar partikel kecil, sinar yang menyilaukan, radiasi dan debu tidak mengganggu penglihatan. Sebagai contoh saat proses pengelasan besi. 2. Fungsinya sebagai perlindungan pada mata dan wajah. Sehingga terhindar dari paparan bahan kimia yang bisa merusak mata dan wajah. Alat ini bisa dipasang di helm atau memegangnya memakai tangan. Alat Pelindung Telinga 1. Sumber bahaya : Sumber-sumber kebisingan yang jauh melewati ambang batas (85 dB). 2. Alat ini fungsinya dalam melindungi telinga ketika bekerja di daerah yang sangat bising. Sangat cocok dikenakan pada kawasan dengan tingkat kebisingan lebih dari 85 dB. Peralatan ini bisa menekan intensitas udara yang memasuki telinga. Contoh Alat Pelindung Telinga 1. Sumbat Telinga (Ear plugs ) yang baik adalah menahan frekuensi Daya atenuasi (daya lindung) : 25-30 dB, sedangkan frekuensi untuk bicara biasanya (komunikasi) tak terganggu. 2. Tutup Telinga (Ear muff ) frekuensi 2800–4000 Hz sampai 42 dB (35–45 dB) Untuk frekuensi biasa 25-30 dB. Untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat telinga sehingga dapat atenuasi yang lebih tinggi; tapi tak lebih dari 50 dB,karena hantaran suara melalui tulang masih ada. Alat Pelindung Pernapasan 1. Sumber bahaya : a. Kekurangan oksigen. b. Gas/uap baracun (Toxic). c. Partikel-partikel debu berbahaya. 2. Berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih dan sehat dan menyaring cemaran bahan kimia, mikroorganisme, partikel yang berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/fume,dll. Contoh Alat Pelindung Pernapasan 1. Memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber bahaya seperti: a. Kekurangan oksigen b. Pencemaran oleh partikel (debu, kabut, asap dan uap logam) c. Pencemaran oleh gas atau uap 2. Fungsinya sebagai penutup hidung, sehingga bisa membantu penyaringan udara yang terhirup ketika sedang bekerja. Terutama di kawasan yang kualitas udaranya sangat rendah, seperti beracun dan berdebu. Alat Pelindung Tangan 1. Sumber bahaya : a. Material yang panas. b. Material yang keras. c. Bahan kimia yang bersifat iritan. d. Api/nyala api. e. Electrical 2. Sarung Tangan (Gloves) Jenis pekerjaan yang membutuhkan sarung tangan : a. Pengelasan/ pemotongan (bahan kulit) b. Bekerja dengan bahan kimia (bahan karet) c. Beberapa pekerjaan mekanikal di workshop dimana ada potensi cedera bila tidak menggunakan sarung tangan (seperti benda yang masih panas, benda yang sisinya tajam dlsb.) Jenis-Jenis Sarung Tangan (APD Tangan) 1. Sarung Tangan Katon Digunakan dalam pekerjaan mekanik, pengepakan, maintance, dan inspeksi. 2. Sarung Tangan Kulit Digunakan dalam pekerjaan pengelasan, memindahkan/mengangkat material keras (plate, pipa dll). 3. Sarung Tangan Karet/PVC Digunakan untuk menghendling bahan kimia (organic, inorganic, chemical dan solvents). Contoh Alat Pelindung Tangan Melindungi tangan dan jari- jari tangan dari pajanan api, suhu panas, suhu dingin, radiasi elektromagnetik, arus listrik, bahan kimia, benturan, goresan dan pukulan, terinfeksi zat patogen (virus dan bakteri), serta jasad renik. Alat Pelindung Kaki 1. Sumber bahaya : a. Tertimpa benda keras b. Terinjak benda tajam c. Terpapas panas d. Terpapar dingin e. Terpapar cairan kimia f. Tersengat aliran arus listrik 2. Melindungi kaki dari tertimpa atau berbenturan dengan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia, jasad renik dan tergelincir. Contoh Alat Pelindung Kaki 1. Fungsinya untuk alat pengaman kaki, ketika sedang bekerja di kawasan yang becek atau berlumpur. Sekaligus melindungi kaki dari bahaya aliran listrik, cairan kimia, benda panas, benda tajam dan lain sebagainya. 2. Berfungsi mirip sepatu karet, tapi sepatu ini dilapisi dengan material metal dan sol karet yang kuat serta tebal. Pada ujung kaki biasanya dilengkapi material anti hantaran listrik dan baja. Alat Pelindung Perorangan 1. Sumber bahaya : a. Jatuh dari ketinggian b. Tenggelam dalam air (perairan) 2. Membatasi gerak pekerja agar tidak masuk ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada pada posisi kerja yang diinginkan dalam keadaan miring maupun tergantung dan menahan serta membatasi pekerja jatuh sehingga tidak membentur lantai dasar. a. Full Body Harnes b. Safety Belt c. Pelampung Contoh Alat Pelindung Perorangan 1. Safety belt, Bentuknya mirip ikat pinggang yang fungsinya sebagai perlindungan dari bahaya terjatuh saat bekerja di ketinggian. 2. Full safety belt, Fungsi alat ini hampir serupa dengan safety belt, tapi alat tersebut lebih aman. Hal ini karena memiliki kelebihan dengan tali pengaman yang bisa melindungi seluruh tubuh. Jadi tidak hanya bagian pinggang saja, sehingga sangat nyaman saat dikenakan ketika bekerja di ketinggian lebih dari 2 meter. 3. Melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau dipermukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam, mengatur keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi tenggelam (negative bouyant) atau melayang (neutral bouyant) di dalam air. Kelebihan APD (Alat Pelindung Diri) • Mengurangi resiko akibat kecelakaan. • Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya dari kecelakaan. • Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan administrasi tidak berfungsi dengan baik. • Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja. Kekurangan APD (Alat Pelindung Diri) • Kemampuan yang tidak sempurna di karena memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang kurang tepat. • Fungsi dari Alat Pelindung Diri (APD) ini hanya untuk mengurangi akibat dari kondisi yang berpotensi menimbulkan bahaya. • Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan. • Cara pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) yang salah. • Alat pelindung diri (APD) tidak memenuhi syarat standar. • Alat Pelindung Diri (APD) yang sangat sensitif terhadap perubahan tertentu. • Alat Pelindung Diri (APD) yang mempunyai masa kerja tertentu seperti: kanister, filter dan penyerap (cartridge). • Alat Pelindung Diri (APD) dapat menularkan penyakit, apabila dipakai berganti- ganti. Cara memilih APD (Alat Pelindung Diri) • Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai. • Alat Pelindung Diri (APD) harus sesuai standar serta sesuai dengan jenis pekerjaannya harus selalu digunakan selama mengerjakan tugas tersebut atau selama berada di areal kerja tersebut dilaksanakan. • Alat Pelindung Diri (APD) tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam kantor, ruang istirahat, dan tempat-tempat yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya. Cara merawat APD (Alat Pelindung Diri) • Meletakkan Alat Pelindung Diri (APD) pada tempatnya setelah selesai digunakan. • Melakukan pembersihan secara berkala. • Memeriksa Alat Pelindung Diri (APD) sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan atau tidak layak dipakai. • Memastikan Alat Pelindung Diri yang digunakan aman untuk keselamatan jika tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang baru. • Dijaga keadaannya dengan cara pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan dan kondisinya. • Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan. Salah satu contoh melakukan perawatan APD (Alat Pelindung Diri) Cara merawat sarung tangan : • Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya. • Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan. • Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya. Sekian dan Terima Kasih