Anda di halaman 1dari 34

APD

(Alat Pelindung Diri)


Kelompok 2 :
Ella Karunia Budi Asih
Fiqih Adjitia Wibowo
Jenita Oktaviani
Maria Wulandara Ningsih
Rabiatul Adawiah
Uray Muhammad Febryan Gaen
Wiji Amalia
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
1) Dasar hukum dari APD
2) Pengertian APD
3) Tujuan Penggunaan APD
4) Manfaat Penggunaan APD
5) Prinsip umum dari APD
6) Tempat-tempat kerja yang wajib menggunakan APD
7) Jenis-jenis APD, kegunaan, beserta contoh alatnya
8) Kelebihan dan kekurangan APD
9) Cara memilih, serta merawat APD
Dasar hukum adanya APD :
1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-undang
Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 Dari Republik Indonesia Untuk Seluruh Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4).
2. Undang-undang No.3 Tahun 1969 tentang ratifikasi Konvensi ILO No.120 mengenai Higiene
Dalam Perniagaan dan Kantor-kantor (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor
14).
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918).
4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279).
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu.
Pengertian APD (Alat Pelindung Diri) :
• Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat
yang mempunyaikemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi
bahaya di tempat kerja (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia NomorPer.08/MEN/VII/2010)
• Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991).
Tujuan penggunaan APD :
1. Melindungi tenaga kerjanya yang apabila usaha rekayasa
(engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik
2. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja
3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman
Prinsip umum dari APD
1. APD yang efektif harus :
• Sesuai dengan bahaya yang dihadapi
• Terbuat dari material yang akan tahan terhadap bahaya tersebut
• Cocok bagi orang yang akan menggunakannya
• Tidak mengganggu kerja operator yang sedang bertugas
• Tidak mengganggu APD lain yang sedang dipakai secara bersamaan
• Tidak meningkatkan resiko terhadap pemakainya
2. APD harus :
• Disediakan secara gratis (tanpa pungutan biaya)
• Diberikan satu per orang atau jika tidak, harus dibersihkan setelah digunakan
• Hanya digunakan sesuai kebutuhannya
• Dijaga dalam kondisi baik
• Diperbaiki atau diganti jika mengalami kerusakan
• Disimpan ditempat sesuai ketika tidak digunakan
Lanjutan (prinsip umum APD) :
Operator-operator yang menggunakan APD harus memperoleh:
• Informasi tentang bahaya yang dihadapi
• Instruksi tentang tindakan pencegahan yang perlu diambil
• Pelatihan tentang penggunaan peralatan dengan benar
• Konsultasi dan diizinkan memiliki APD yang tergantung pada
kecocokan pekerjaannya
• Pelatihan cara memelihara dan menyimpan APD dengan rapi
• Instruksi agar melaporkan setiap kecacatan atau kerusakan
Manfaat penggunaan APD :
• Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja
• Mengurangi resiko kecelakaan
• Mengurangi resiko penyakit akibat kerja
Tempat-tempat kerja yang wajib
menggunakan APD :
• Tempat wajib APD 1
NAB faktor Kimia dan Fisika melebihi ketentuan yang berlaku; dibuat, dicoba,
dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat perkakas, peralatan atau instalasi yang
berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan; tempat yang
dikelola asbes, debu dan serat berbahaya, api, asap, gas, kotoran, hembusan angin yang
keras,dan panas matahari. Dilakukan usaha kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik
dan pelayanan kesehatan kerja.
• Tempat wajib APD 2
Dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan mineral dan logam, minyak bumi
dan gas alam; dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat, laut
dan udara. Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan,
terkena pelantingan benda, terjatuh atau terperosok.
• Tempat wajib APD 3
Dilakukan pekerjaan di dekat atau di atas air.
ALAT PELINDUNG DIRI MELIPUTI :
• Pelindung kepala
• Pelindung muka
• Pelindung mata dan muka
• Pelindung telinga
• Pelindung pernapasan beserta kelengkapannya
• Pelindung tangan, dan/atau
• Pelindung kaki
Alat Pelindung Kepala
1. Sumber bahaya :
a. Bahaya kepala terkena benda yang jatuh dan berterbangan.
b. Kepala terantuk pipa atau benda-benda lain pada saat bekerja.
c. Rambut (kepala) terperangkap masuk ke dalam mesin.
2. Untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau
terpukul benda tajam atau benda keras yang melancar atau meluncur
di udara, terpapar oleh radiasi panas, api, percikan bahan-bahan kimia,
jasad renik (mikroorganisme) dan suhu yang ekstrim. Sering digunakan
di area kerja kilang minyak, pabrik pupuk, proyek pembangun gedung
dan lainnya.
Contoh Alat Pelindung Kepala
Untuk melindungi batok kepala dari
benda/material yang jatuh maupun
yang berterbangan dan melindungi
batok kepala dari benturan benda
keras saat melakukan aktivitas kerja.
Contohnya: terantuk dan terbentur
pipa.
Alat Pelindung Muka Dan Mata
1. Sumber bahaya :
a. Benda berbahaya
b. Debu pengotor
c. Percikan cairan yang berbahaya
d. Sinar yang terlalu tajam
2. Melindungi muka dan mata dari :
a. Lemparan benda-benda kecil
b. Lemparan benda-benda panas
c. Pengaruh cahaya
Contoh dari APD muka dan mata
1. Fungsinya untuk melindungi daerah
mata, agar partikel kecil, sinar yang
menyilaukan, radiasi dan debu tidak
mengganggu penglihatan. Sebagai
contoh saat proses pengelasan besi.
2. Fungsinya sebagai perlindungan pada
mata dan wajah. Sehingga terhindar dari
paparan bahan kimia yang bisa merusak
mata dan wajah. Alat ini bisa dipasang di
helm atau memegangnya memakai
tangan.
Alat Pelindung Telinga
1. Sumber bahaya :
Sumber-sumber kebisingan yang jauh melewati ambang batas (85 dB).
2. Alat ini fungsinya dalam melindungi telinga ketika bekerja di daerah
yang sangat bising. Sangat cocok dikenakan pada kawasan dengan
tingkat kebisingan lebih dari 85 dB. Peralatan ini bisa menekan
intensitas udara yang memasuki telinga.
Contoh Alat Pelindung Telinga
1. Sumbat Telinga (Ear plugs ) yang baik
adalah menahan frekuensi Daya
atenuasi (daya lindung) : 25-30 dB,
sedangkan frekuensi untuk bicara
biasanya (komunikasi) tak terganggu.
2. Tutup Telinga (Ear muff ) frekuensi
2800–4000 Hz sampai 42 dB (35–45
dB) Untuk frekuensi biasa 25-30 dB.
Untuk keadaan khusus dapat
dikombinasikan antara tutup telinga
dan sumbat telinga sehingga dapat
atenuasi yang lebih tinggi; tapi tak
lebih dari 50 dB,karena hantaran suara
melalui tulang masih ada.
Alat Pelindung Pernapasan
1. Sumber bahaya :
a. Kekurangan oksigen.
b. Gas/uap baracun (Toxic).
c. Partikel-partikel debu berbahaya.
2. Berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara
menyalurkan udara bersih dan sehat dan menyaring cemaran bahan
kimia, mikroorganisme, partikel yang berupa debu, kabut (aerosol),
uap, asap, gas/fume,dll.
Contoh Alat Pelindung Pernapasan
1. Memberikan perlindungan terhadap
sumber-sumber bahaya seperti:
a. Kekurangan oksigen
b. Pencemaran oleh partikel (debu, kabut,
asap dan uap logam)
c. Pencemaran oleh gas atau uap
2. Fungsinya sebagai penutup hidung,
sehingga bisa membantu penyaringan
udara yang terhirup ketika sedang bekerja.
Terutama di kawasan yang kualitas
udaranya sangat rendah, seperti beracun
dan berdebu.
Alat Pelindung Tangan
1. Sumber bahaya :
a. Material yang panas.
b. Material yang keras.
c. Bahan kimia yang bersifat iritan.
d. Api/nyala api.
e. Electrical
2. Sarung Tangan (Gloves) Jenis pekerjaan yang membutuhkan sarung tangan :
a. Pengelasan/ pemotongan (bahan kulit)
b. Bekerja dengan bahan kimia (bahan karet)
c. Beberapa pekerjaan mekanikal di workshop dimana ada potensi cedera bila tidak
menggunakan sarung tangan (seperti benda yang masih panas, benda yang sisinya tajam
dlsb.)
Jenis-Jenis Sarung Tangan (APD
Tangan)
1. Sarung Tangan Katon
Digunakan dalam pekerjaan mekanik, pengepakan, maintance, dan
inspeksi.
2. Sarung Tangan Kulit
Digunakan dalam pekerjaan pengelasan, memindahkan/mengangkat
material keras (plate, pipa dll).
3. Sarung Tangan Karet/PVC
Digunakan untuk menghendling bahan kimia (organic, inorganic,
chemical dan solvents).
Contoh Alat Pelindung Tangan
Melindungi tangan dan jari-
jari tangan dari pajanan api,
suhu panas, suhu dingin,
radiasi elektromagnetik, arus
listrik, bahan kimia, benturan,
goresan dan pukulan,
terinfeksi zat patogen (virus
dan bakteri), serta jasad renik.
Alat Pelindung Kaki
1. Sumber bahaya :
a. Tertimpa benda keras
b. Terinjak benda tajam
c. Terpapas panas
d. Terpapar dingin
e. Terpapar cairan kimia
f. Tersengat aliran arus listrik
2. Melindungi kaki dari tertimpa atau berbenturan dengan dengan
benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau
dingin, uap panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia,
jasad renik dan tergelincir.
Contoh Alat Pelindung Kaki
1. Fungsinya untuk alat pengaman kaki,
ketika sedang bekerja di kawasan yang becek
atau berlumpur. Sekaligus melindungi kaki
dari bahaya aliran listrik, cairan kimia, benda
panas, benda tajam dan lain sebagainya.
2. Berfungsi mirip sepatu karet, tapi sepatu
ini dilapisi dengan material metal dan sol
karet yang kuat serta tebal. Pada ujung kaki
biasanya dilengkapi material anti hantaran
listrik dan baja.
Alat Pelindung Perorangan
1. Sumber bahaya :
a. Jatuh dari ketinggian
b. Tenggelam dalam air (perairan)
2. Membatasi gerak pekerja agar tidak masuk ke tempat yang
mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada pada posisi
kerja yang diinginkan dalam keadaan miring maupun tergantung dan
menahan serta membatasi pekerja jatuh sehingga tidak membentur
lantai dasar.
a. Full Body Harnes
b. Safety Belt
c. Pelampung
Contoh Alat Pelindung Perorangan
1. Safety belt, Bentuknya mirip ikat pinggang
yang fungsinya sebagai perlindungan dari
bahaya terjatuh saat bekerja di ketinggian.
2. Full safety belt, Fungsi alat ini hampir
serupa dengan safety belt, tapi alat tersebut
lebih aman. Hal ini karena memiliki kelebihan
dengan tali pengaman yang bisa melindungi
seluruh tubuh. Jadi tidak hanya bagian
pinggang saja, sehingga sangat nyaman saat
dikenakan ketika bekerja di ketinggian lebih
dari 2 meter.
3. Melindungi pengguna yang bekerja di atas
air atau dipermukaan air agar terhindar dari
bahaya tenggelam, mengatur keterapungan
(buoyancy) pengguna agar dapat berada
pada posisi tenggelam (negative bouyant)
atau melayang (neutral bouyant) di dalam
air.
Kelebihan APD (Alat Pelindung Diri)
• Mengurangi resiko akibat kecelakaan.
• Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya dari kecelakaan.
• Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan
administrasi tidak berfungsi dengan baik.
• Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.
Kekurangan APD (Alat Pelindung Diri)
• Kemampuan yang tidak sempurna di karena memakai Alat Pelindung Diri (APD)
yang kurang tepat.
• Fungsi dari Alat Pelindung Diri (APD) ini hanya untuk mengurangi akibat dari
kondisi yang berpotensi menimbulkan bahaya.
• Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan.
• Cara pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) yang salah.
• Alat pelindung diri (APD) tidak memenuhi syarat standar.
• Alat Pelindung Diri (APD) yang sangat sensitif terhadap perubahan tertentu.
• Alat Pelindung Diri (APD) yang mempunyai masa kerja tertentu seperti: kanister,
filter dan penyerap (cartridge).
• Alat Pelindung Diri (APD) dapat menularkan penyakit, apabila dipakai berganti-
ganti.
Cara memilih APD (Alat Pelindung Diri)
• Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai.
• Alat Pelindung Diri (APD) harus sesuai standar serta sesuai dengan
jenis pekerjaannya harus selalu digunakan selama mengerjakan tugas
tersebut atau selama berada di areal kerja tersebut dilaksanakan.
• Alat Pelindung Diri (APD) tidak dibutuhkan apabila sedang berada
dalam kantor, ruang istirahat, dan tempat-tempat yang tidak
berhubungan dengan pekerjaannya.
Cara merawat APD (Alat Pelindung Diri)
• Meletakkan Alat Pelindung Diri (APD) pada tempatnya setelah selesai
digunakan.
• Melakukan pembersihan secara berkala.
• Memeriksa Alat Pelindung Diri (APD) sebelum dipakai untuk mengetahui
adanya kerusakan atau tidak layak dipakai.
• Memastikan Alat Pelindung Diri yang digunakan aman untuk keselamatan
jika tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.
• Dijaga keadaannya dengan cara pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan dan kondisinya.
• Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
Salah satu contoh melakukan perawatan
APD (Alat Pelindung Diri)
Cara merawat sarung tangan :
• Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
• Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
• Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari
debu, kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin),
kelembaban atau kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia
berbahaya.
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai