Anda di halaman 1dari 9

ALAT PELINDUNG DIRI DI RUMAH SAKIT

Makalah ini disusun memenuhi tugas mata kuliah Management Patient Safety

Dosen Pengampu : Weni Widya Shari, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun oleh :

Rika Qoriyah / 1440120021

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAFLESIA DEPOK

2021/2022

Jl. Mahkota Raya 32-B, Komplek Pondok Duta I, Tugu, Cimanggis, Tugu, Kec. Cimanggis,
Kota Depok, Jawa Barat 16451
A. Alat Pelindung Diri di Rumah Sakit
Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang berfungsi untuk melindungi seseorang
dalam pekerjaan dimana fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di lingkungan
kerja (Depnaker, 2006).
Alat pelindung diri yaitu seperangkat alat yang harus digunakan oleh tenaga kerja
untuk melindungi tubuh terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja
(Budiono, 2006).
Alat Pelindung Diri (APD) perlu sebelumnya dipilih secara hati-hati agar dapat memenuhi
beberapa ketentuan yang diperlukan, yaitu :
1. Alat Pelindung Diri (APD) harus dapat memberikan perlindungan yang adekuat
terhadap bahaya yang spesifik atau bahayabahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
2. Berat alatnya hendaknya seringan mungkin, dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan yang berlebihan.
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
4. Bentuknya harus cukup menarik.
5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya, yang
dikarenakan bentuknya yang tidak tepat atau karena salah dalam penggunaanya.
7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan presepsi sensoris pemakainya dan suku
cadangnya mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.
B. Jenis – Jenis Alat Pelindungan Diri beserta fungsinya :
1. Alat Pelindung Kepala (Headwear)
Alat pelindung kepala ini digunakan untuk mencegah dan melindungi rambut
terjerat oleh mesin yang berputar dan untuk melindungi kepala dari bahaya terbentur
benda tajam atau keras, bahaya kejatuhan benda atau terpukul benda yang melayang,
melindungi jatuhnya mikroorganisme, percikan bahan kimia korosif, panas sinar
matahari dll. Jenis alat pelindung kepala antara lain:
a. Topi pelindung (Safety Helmets)

Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benda-benda keras yang
terjatuh, benturan kepala, terjatuh dan terkena arus listrik. Topi pelindung harus
tahan terhadap pukulan, tidak mudah terbakar, tahan terhadap perubahan iklim
dan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Topi pelindung dapat terbuat dari
plastik (Bakelite), serat gelas (fiberglass) maupun metal.
b. Tutup kepala (Head Caps)

Alat ini berfungsi untuk melindungi/mencegah jatuhnya mikroorganisme yang


ada di rambut dan kulit kepala petugas terhadap alatalat/daerah steril dan percikan
bahan-bahan dari pasien. Tutup kepala ini biasanya terbuat dari kain katun. (PK3
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, 2006)
c. Topi/Tudung

Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari api, uap-uap korosif, debu,
dan kondisi cuaca buruk. Tutup kepala ini biasanya terbuat dari asbestos, kain
tahan api/korosi, kulit dan kain tahan air.
2. Alat Pelindung Mata
Alat pelindung mata digunakan untuk melindungi mata dari percikan bahan
kimia korosif, debu dan partikel-partikel kecil yang melayang di udara, gas atau uap
yang dapat menyebabkan iritasi mata, radiasi gelombang elegtromagnetik, panas
radiasi sinar matahari, pukulan atau benturan benda keras, dll. Jenis alat pelindung
mata antara lain:
a. Kaca mata biasa (spectacle goggles)

Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dari partikel-partikel kecil, debu dan
radiasi gelombang elegtromagnetik.
b. Goggles
Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dari gas, debu, uap, dan percikan
larutan bahan kimia. Goggles biasanya terbuat dari plastik transparan dengan
lensa berlapis kobalt untuk melindungi bahaya radiasi gelombang elegtromagnetik
mengion.
3. Alat Pelindung Pernafasan (Respiratory Protection)
Alat pelindung pernafasan digunakan untuk melindungi pernafasan dari resiko
paparan gas, uap, debu, atau udara terkontaminasi atau beracun, korosi atau yang
bersifat rangsangan. Sebelum melakukan pemilihan terhadap suatu alat pelindung
pernafasan yang tepat, maka perlu mengetahui informasi tentang potensi bahaya atau
kadar kontaminan yang ada di lingkungan kerja. Hal-hal yang perlu diketahui antara
lain:
a) Bentuk kontaminan di udara, apakah gas, uap, kabut, fume, debu atau kombinasi
dari berbagai bentuk kontaminan tersebut.
b) Kadar kontaminan di udara lingkungan kerja.
c) Nilai ambang batas yang diperkenankan untuk masing-masing kontaminan.
d) Reaksi fisiologis terhadap pekerja, seperti dapat menyebabkan iritasi mata dan
kulit.
e) Kadar oksigen di udara tempat kerja cukup tidak, dll.
Jenis alat pelindung pernafasan antara lain:
1) Masker

Alat ini digunakan untuk mengurangi paparan debu atau partikel-partikel yang
lebih besar masuk kedalam saluran pernafasan.
2) Respirator

Alat ini digunakan untuk melindungi pernafasan dari paparan debu, kabut, uap
logam, asap, dan gas-gas berbahaya.
4. Alat Pelindung Tangan (Hand Protection)
Alat pelindung tangan digunakan untuk melindungi tangan dan bagian lainnya
dari benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda panas dan dingin, kontak dengan
arus listrik. Jenis alat pelindung tangan antara lain:
a. Sarung tangan bersih
Sarung tangan bersih adalah sarung tangan yang di disinfeksi tingkat tinggi,
dan digunakan sebelum tindakan rutin pada kulit dan selaput lendir misalnya
tindakan medik pemeriksaan dalam, merawat luka terbuka. Sarung tangan bersih
dapat digunakan untuk tindakan bedah bila tidak ada sarung tangan steril. (PK3
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, 2006)
b. Sarung tangan steril

Sarung tangan steril adalah sarung tangan yang disterilkan dan harus
digunakan pada tindakan bedah. Bila tidak tersedia sarung tangan steril baru dapat
digunakan sarung tangan yang didisinfeksi tingkat tinggi. (PK3 RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta, 2006).
3) Catton Glove atau sarung tangan katun

Jenis sarung tangan ini, banyak digunakan oleh petugas kebersihan dan
petugas pengumpul sampah rumah sakit.
5. Baju Pelindung (Body Potrection)
Baju pelindung digunakan untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari
percikan api, suhu panas atau dingin, cairan bahan kimia, dll. Jenis baju pelindung
antara lain:
1) Pakaian kerja
Pakaian kerja yang terbuat dari bahan-bahan yang bersifat isolasi seperti bahan
dari wool, katun, asbes, yang tahan terhadap panas.
2) Celemek

Pelindung pakaian yang terbuat dari bahan-bahan yang bersifat kedap terhadap
cairan dan bahan-bahan kimia seperti bahan plastik atau karet.
3) Apron

Pelindung pakaian yang terbuat dari bahan timbal yang dapat menyerap radiasi
pengion.
6. Alat Pelindung Kaki (Feet Protection)
Alat pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dan bagian lainnya dari
benda-benda keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas, kontak
dengan arus listrik. Jenis alat pelindung kaki (PK3 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta,
2006) antara lain:
1) Sepatu steril
Sepatu khusus yang digunakan oleh petugas yang bekerja di ruang bedah,
laboratorium, ICU, ruang isolasi, ruang otopsi.
2) Sepatu boot

Sepatu khusus yang digunakan oleh petugas pada pekerjaan yang


membutuhkan keamanan oleh zat kimia korosif, bahan-bahan yang dapat
menimbulkan dermatitis, dan listrik.
7. Alat Pelindung Telinga (Ear Protection) Alat pelindung telinga digunakan untuk
mengurangi intensitas suara yang masuk ke dalam telinga. Jenis alat pelindung telinga
antara lain:
1) Sumbat telinga (Ear plug)
Ukuran dan bentuk saluran telinga tiap-tiap individu dan bahkan untuk kedua
telinga dari orang yang sama adalah bebeda. Untuk itu sumbat telinga (Ear plug)
harus dipilih sedemikian rupa sehingga sesuai dengan ukuran dan bentuk saluran
telinga pemakainya. Pada umumnya diameter saluran telinga antara 5-11 mm dan
liang telinga pada umumnya berbentuk lonjong dan tidak lurus. sumbat telinga
(Ear plug) dapat terbuat dari kapas, plastik, karet alami dan bahan sintetis. Untuk
Ear plug yang terbuat dari kapas, spons, dan malam (wax) hanya dapat digunakan
untuk sekali pakai (Disposable). Sedangkan yang terbuat dari bahan karet plastik
yang dicetak dapat digunakan berulang kali (Non Disposable). Alat ini dapat
mengurangi suara sampai 20 dB.
2) Tutup telinga (Ear muff)
Alat pelindung tangan jenis ini terdiri dari dua buah tutup telinga dan sebuah
headband. Isi dari tutup telinga dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi
untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian untuk waktu yang cukup
lama, efektivitas ear muff dapat menurun karena bantalannya menjadi mengeras
dan mengerut sebagai akibat reaksi dari bantalan dengan minyak dan keringat
pada permukaan kulit. Alat ini dapat mengurang intensitas suara sampai 30 dB
dan juga dapat melindungi bagian luar telinga dari benturan benda keras atau
percikan bahan kimia.
DAFTAR PUSTAKA

1. Harwanti Nunik. 2009. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM


MEMBERIKAN PERLINDUNGAN BAGI TENAGA KERJA DI INSTALASI
RAWAT INAP I RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA. LAPORAN KHUSUS.
HAL: 12-19.
2. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/4945/4/Chapter2.pdf , diakses pada 5 Februari
2021.

Anda mungkin juga menyukai