Anda di halaman 1dari 34

Nama : Riska Amelia

No. absen : 30
Kelas : X-AKL 2

Pekan Ke-18
Kd 3.5 Menganalisis Kecelakaan Kerja dalam Bidang Akuntansi dan Keuangan
Studi Kasus

Alat Pelindung Diri dalam Setiap Bidang Kerja

1. Bidang Konstruksi
a. Alat Pelindung Kepala

Pelindung kepala / Safety Helmet berfungsi melindungi kepala dari benda keras,
pukulan dan benturan, terjatuh dan terkena arus listrik. Helm pelindung harus terbuat
dari bahan yang keras, cukup tebal dan terdapat tali pengikat helm.
b. Pelindung Muka dan Mata (Face Shield)

Face Shield berfungsi melindungi muka dan mata dari percikan benda – benda
kecil, lemparan benda-benda panas, pengaruh cahaya, serta melindungi muka dari
pengaruh radiasi tertentu. Selain face shield,APD lain bisa menggunakan
kacamata/gogle untuk melindungi mata.

c. Pelindung Telinga
Untuk melindungi telinga dari suara yang terlalu bising digunakan 2 macam APD yaitu :
▪ Ear Plug (sumbat telinga)

Ear Plug (sumbat telinga)merupakan APD yang berfungsi melindungi telinga dari
suara-suara yang terlalu bising. Bahan ini bisa terbuat dari karet, plastik keras, plastik
yang lunak, lilin, dan kapas.Pada umumya jenis karet dan plastic lunak yang sering
digunakan,karena bisa menyesuaikan dengan bentuk lobang telinga.
▪ Ear Muff (tutup telinga)
Ear Muff (tutup telinga), mempunyai fungsi yang sama dengan ear plug yaitu
melindungi telinga dari suara-suara yang terlalu bising. Ear muff berbentuk seperti
headset.

d. Pelindung Pernafasan

Masker Pernafasan digunakan pada saat fogging dan pekerjaan berdebu. Tujuan
masker adalah mencegah masuknya debu dan udara kotor ke pernafasan.
Umumnya masker yang digunakan berbahan kain, tapi jika memasuki area yang
banyak mengandung debu partikel logam serta gas yang berbahaya harus
menggunakan masker jenis repirator.
Masker Respirator , mempunyai fungsi yang sangat vital dalam menjaga udara
yang masuk ke paru paru kita , banyak perusahaan menggagap remeh hal ini yang
mengakibatkan timbulnya penyakit radang pernafasan dan bisa berakibat kematian.

e. Pelindung Tangan
Sarung Tangan berfungsi untuk melindungi keselamatan tangan dari benda
panas,mengurangi cidera akibat benturan benda keras. Ada berbagai macam sarung
tangan berdasarkan bahannya, yaitu:
▪ Sarung tangan berbahan kulit
Sarung tangan berbahan kulit untuk pekerjaan pengelasan, pemotongan,
penyambungan tali baja,serta yang berkaitan dengan pekerjaan rigger.
▪ Sarung tangan berbahan vinyl

Sarung tangan berbahan vinyl untuk melindungi tangan dalam pekerjaan dengan zat
kimia.
▪ Sarung tangan berbahan karet

Sarung tangan berbahan karet untuk melindungi tangan dalam pekerjaan listrik.
▪ Sarung tangan berbahan kain
Sarung tangan berbahan kain untuk melindungi tangan dalam pekerjaan ringan.
▪ Sarung tangan berbahan nitrile 

Cut and Puncture Resistant Gloves biasa digunakan oleh orang yang bekerja
dalam bidang permesinan. Bahan dasar ini memperkecil gaya gesekan dan membuat
tahan terhadap abrasi. 

f. Pelindung Kaki

Safety Boot (sepatu safety) untuk melindungi keselamatan kaki dari benturan
benda keras serta mengurangi resiko dari tertimpa dan kejatuhan benda keras lainnya.
Ada berbagai macam sepatu safety, yaitu:
▪ Safety shoes dengan bahan kulit untuk pekerjaan berat dan rawan benturan.
▪ Rubber boot dengan bahan karet untuk pekerjaan daerah basah.
▪ Electrical shoes dengan bahan karet untuk pekerjaan listrik.

g. Pelindung Badan

Ada 3 macam APD yang termasuk dalm alat pelindung badan,yaitu:


▪ Full Body Harness

Body Harness adalah alat pelindung diri yang wajib digunakan untuk pekerjaan
pada ketinggian di atas 1,5 m. Tujuannya adalah melindungi diri dari kemungkinan jatuh
atau terpeleset.

▪ Rompi

Rompi digunakan untuk melindungi badan. Selain itu, garis yang ada di rompi
schotlite juga merupakan tanda supaya pekerja terlihat di kondisi ruangan yang minim
cahaya.
▪ Pelampung

Jika seorang pekerja konstruksi melakukan pekerjaan di sekitar perairan dalam


atau di atas air laut,pelampung merupakan APD yang harus dipakai. Pelampung
berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau dipermukaan air agar
terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur keterapungan (buoyancy)
pengguna agar tidak berada pada posisi tenggelam (negative buoyant) atau melayang
(neutral buoyant) di dalam air.

Adapun sarana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) seperti yang dikutip dari
PIP2B (Pusat Informasi Pengembangan Pemukiman & Bangunan) adalah sebagai
berikut:
a. Tersedia sarana cuci mata dan tangan
Sarana ini digunakan untuk membersihkan diri setelah bekerja. Air pada fasilitas
ini harus bersih dan bisa melayani semua pekerja.

b. Tersedia ruang istirahat dan makan untuk pekerja


Adanya fasilitas ini membuat pekerja dapat beristirahat saat lelah dan menjaga
kualitas makanan dari debu/kotoran.

c. Tersedia fasilitas toilet dan kebersihan


Penyebaran penyakit seringkali bermula dari sanitasi yang buruk. Air seni dan
kotoran manusia yang dibuang sembarangan merupakan media penularan penyakit.
Oleh karena itu, fasilitas sanitasi harus disediakan.
d. Tersedia fasilitas APAR, Fire extinguisher
Bahaya kebakaran dapat terjadi sewaktu-waktu sehingga perlengkapan
pemadam kebakaran harus selalu tersedia.

e. Tersedia kotak P3K


Kotak P3K merupakan perlengkapan pertolongan pertama apabila terjadi
kecelakaan kerja. Kotak P3K dianjurkan terdiri dari kapas, perban, plester, obat luka
bakar, kasa, Sopra-Tulle, gelas pencuci mata, aquades, oba tetes mata, obat merah,
rivanol, alkohol 70%, balsem, peniti, gunting, vinset, dan sarung tangan karet.

f. Evacuation Sign / Akses pintu evakuasi tanpa halangan


Pintu darurat harus dapat mengevakuasi pekerja dengan cepat apabila terjadi
bencana. Oleh karena itu, pintu harus diberi tanda evakuasi, penerangan yang cukup
dan tanpa ada halangan (barang-barang).

g. Ketersediaan air putih


Pada kondisi normal, manusia perlu minum air sekitar 2 sampai 2,5 liter.
Kekurangan minum menyebabkan dehidrasi, mudah sakit dan hilangnya konsentrasi.
Demi menghindari itu, setiap pekerjaan konstruksi wajib menyediakan air putih yang
cukup bagi pekerjanya.

h.Tersedia barak kerja


Barak kerja merupakan rumah sementara/tempat tinggal bagi pekerja yang
menginap di lokasi proyek. Barak pekerja harus disediakan dengan kondisi yang
nyaman, baik dan rapi supaya pekerja dapat beristirahat dengan baik. Pemulihan
tenaga pekerja merupakan hal yang penting karena salah satu penyebab kecelakaan
kerja adalah hilangnya konsentrasi pekerja yang terlalu capai.

2. Bidang Kesehatan
a. Masker Bedah (Medical/Surgical mask)
Kegunaan:
Melindungi pengguna dari partikel yang dibawa melalui udara (airborne particle),
droplet, cairan, virus atau bakteri.
Material:
Non woven spunbond meltblown spunbond (sms) dan spunbond meltblown meltblown
spunbond (smms).
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use).
Catatan :
▪ Masker bedah tidak direkomendasikan untuk penanganan langsung pasien
terkonfirmasi Covid-19.
▪ Masker dapat menahan dengan baik terhadap penetrasi cairan, darah dan droplet.
▪ Bagian dalam dan luar masker harus dapat terindentifikasi dengan mudah dan jelas.
▪ Penempatan masker pada wajah longgar (loose fit)
▪ Masker dirancang agar tidak rusak dengan mulut (misalnya berbentuk mangkok atau
duckbill).
▪ Memiliki Efisiensi Penyaringan Bakteri (bacterial filtration efficiency) 98%.
▪ Dengan masker ini pengguna dapat bernafas dengan baik saat memakainya
(Differential Pressure/∆P < 5.0 mmH2O/ cm2). t Lulus uji Bacteria Filtration Efficiency in
vitro (BFE), Particle Filtration Efficiency, Breathing Resistance, Splash Resistance, Dan
Flammability
b. Respirator N95

Kegunaan:
Melindungi pengguna atau tenaga kesehatan dengan menyaring atau menahan cairan,
darah, aerosol (partikel padat di udara), bakteri atau virus.
Material:
Terbuat dari 4-5 lapisan (lapisan luar polypropilen, lapisan tengah electrete (charged
polypropylene).
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use) Respirator yang dapat digunakan: N95 atau Filtering Face
Piece (FFP2).
Catatan :
▪ Penempatan pada wajah ketat (tight fit).
▪ Masker dirancang untuk tidak dapat rusak dengan mulut (misalnya berbentuk
mangkok atau duckbill) dan memiliki bentuk yang tidak mudah rusak.
▪ Memiliki efisiensi filtrasi yang baik dan mampu menyaring sedikitnya 95% partikel kecil
(0,3 micron).
▪ Kemampuan filtrasi lebih baik dari masker bedah.
▪ Direkomendasikan dalam penanganan langsung pasien terkonfirmasi Covid-19.
▪ Dengan masker ini pengguna dapat bernafas dengan baik saat memakainya
(Differential Pressure/∆P < 5.0 mmH2O/ cm2).
▪ Lulus uji Bacteria Filtration Efficiency in vitro (BFE), Particle Filtration Efficiency,
Breathing Resistance, Splash Resistance, dan Flammability
c. Pelindung Mata (Goggles)

Kegunaan:
Melindungi mata dan area di sekitar mata pengguna atau tenaga medis dari
percikan cairan atau darah atau droplet.
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali setelah dilakukan
desinfeksi/dekontaminasi.
Material:
Plastik/Arcylic bening.
Catatan :
▪ Goggle tahan terhadap air dan goresan.
▪ Frame goggle bersifat fleksibel untuk menyesuaikan dengan kontur wajah tanpa
tekanan yang berlebihan.
▪ Ikatan goggle dapat disesuaikan dengan kuat sehingga tidak longgar saat melakukan
aktivitas klinis.
▪ Tersedia celah angin/udara yang berfungsi untuk mengurangi uap air.
▪ Goggle tidak diperbolehkan untuk dipergunakan kembali jika ada bagian yang rusak.
d. Pelindung Wajah (Face Shield)

Kegunaan:
Melindungi mata dan wajah pengguna/tenaga medis (termasuk bagian tepi wajah) dari
percikan cairan atau darah atau droplet.
Material:
Plastik bening yang dapat memberikan visibilitas yang baik bagi pemakainya maupun
pasien.
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali setelah dilakukan
desinfeksi/dekontaminasi.
Catatan :
▪ Face shield tahan terhadap uap air (disarankan).
▪ Ikatan face shield dapat disesuaikan untuk melekat dengan kuat di sekeliling kepala
dan pas pada dahi.
▪ Face shield tidak diperbolehkan untuk dipergunakan kembali jika ada bagian yang
rusak
e. Sarung tangan pemeriksaan (Examination Gloves)

Kegunaan:
Melindungi tangan pengguna atau tenaga medis dari penyebaran infeksi atau penyakit
selama pelaksanaan pemeriksaan atau prosedur medis.
Material:
Nitrile, latex, isoprene.
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use).
Catatan :
▪ Non steril
▪ Bebas dari tepung (powder free).
▪ Memiliki cuff yang panjang melewati pergelangan tangan (minimum 230 mm, ukuran
S, M, L).
▪ Desain bagian pergelangan tangan harus dapat menutup rapat tanpa kerutan.
▪ Sarung tangan tidak boleh menggulung atau mengkerut selama penggunaan.
▪ Sarung tangan tidak boleh mengiritasi kulit
f. Sarung tangan bedah (Surgical Gloves)

Kegunaan:
Melindungi tangan pengguna atau tenaga kesehatan dari penyebaran infeksi atau
penyakit dalam pelaksanaan tindakan bedah.
Material:
Nitrile, latex, isoprene.
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use).
Catatan :
▪ Steril.
▪ Bebas dari tepung (powder free).
▪ Memiliki cuff yang panjang, melewati pergelangan tangan, dengan ukuran antara 5-9.
▪ Desain bagian pergelangan tangan harus dapat menutup rapat tanpa kerutan.
▪ Sarung tangan tidak boleh menggulung atau mengkerut selama penggunaan.
▪ Sarung tangan tidak boleh mengiritasi kulit.
g. Gaun Sekali Pakai

Kegunaan:
Melindungi pengguna atau tenaga kesehatan dari penyebaran infeksi atau penyakit,
hanya melindungi bagian depan, lengan dan setengah kaki.
Material:
Non woven, Serat Sintetik (Polypropilen, polyester, polyetilen, dupont tyvex).
Frekuensi penggunaan :
Sekali pakai (Single Use).
Catatan :
▪ Berwarna terang/cerah agar jika terdapat kontaminan dapat terdeteksi dengan mudah.
▪ Tahan terhadap penetrasi cairan darah dan cairan tubuh lainnya, virus.
▪ Tahan terhadap aerosol, airborne, partikel padat.
▪ Panjang gaun setengah betis untuk menutupi bagian atassepatu boots.
▪ Terdapat lingkaran (cuff) yang elastis pada pergelangan tangan.
▪ Lulus uji fluid penetration resistant atau blood borne pathogens penetration resistant
dan partial body protection.
h. Coverall Medis

Kegunaan:
Melindungi pengguna atau tenaga kesehatan dari penyebaran infeksi atau penyakit
secara menyeluruh dimana seluruh tubuh termasuk kepala, punggung, dan tungkai
bawah tertutup.
Material:
Non woven, Serat Sintetik (Polypropilen, polyester, polyetilen, dupont tyvex) dengan
pori-pori 0.2-0.54 mikron (microphorous).
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use).
Catatan :
▪ Berwarna terang/cerah agar jika terdapat kontaminan dapat terdeteksi/terlihat
denganmudah.
▪ Tahan terhadap penetrasi cairan, darah, virus.
▪ Tahan terhadap aerosol, airborne, partikel padat.
i. Heavy Duty Apron

Kegunaan:
Melindungi pengguna atau tenaga kesehatan terhadap penyebaran infeksi atau
penyakit.
Material:
100% polyester dengan lapisan PVC, atau 100% PVC, atau 100% karet, atau bahan
tahan air lainnya.
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali setelah dilakukan desinfeksi
atau dekontaminasi.
Catatan :
▪ Apron lurus dengan kain penutup dada.
▪ Kain: tahan air, dengan jahitan tali pengikat leher dan punggung.
▪ Berat minimal: 300g/m2.
▪ Covering size: lebar 70-90 cm tinggi 120-150 cm.
j. Sepatu boot anti air (Waterproof Boots)

Kegunaan:
Melindungi kaki pengguna/tenaga kesehatan dari percikan cairan atau darah.
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali setelah dilakukan desinfeksi
atau dekontaminasi.
Material:
Latex dan PVC.
Catatan :
▪ Bersifat non-slip, dengan sol PVC yang tertutup sempurna.
▪ Memiliki tinggi selutut supaya lebih tinggi daripada bagian bawah gaun.
▪ Berwarna terang agar kontaminasi dapat terdeteksi dengan mudah.
▪ Sepatu boot tidak boleh dipergunakan kembali jika ada bagian yang rusak.
k. Penutup sepatu (Shoe Cover)

Kegunaan:
Melindungi sepatu pengguna/tenaga kesehatan dari percikan cairan/darah.
Material:
Non Woven Spun Bond.
Frekuensi penggunaan:
Sekali pakai (Single Use).
Catatan :
▪ Tidak boleh mudah bergerak saat telah terpasang.
▪ Disarankan tahan air
▪ Penutup
▪ Alat Pelindung Diri (APD) digunakan untuk melindungi dari penularan virus khususnya
Covid-19.
l. Hand Sanitizer

  Fungsi hand sanitizer adalah sebagai antiseptik atau disinfektan yang gunanya


untuk membunuh virus dan bakteri yang menempel pada tangan.

m. Sabun Cuci Tangan

Menurut Kementerian Kesehatan - Direktorat Jenderal Pencegahan dan


Pengendalian Penyakit, mencuci tangan dengan sabun mampu membersihkan kotoran
dan merontokkan kuman pada tangan. Kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan
bila kita tidak mencuci tangan menggunakan air dan sabun.
n. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Fungsi APAR atau alat pemadam api ringan adalah suatu alat yang digunakan
untuk memadamkan api serta mengendalikan kebakaran kecil. APAR pada umumnya
berbentuk tabung yang di dalamnya diisi dengan bahan atau media pemadam api
dengan gas bertekanan tinggi.

3. Bidang Energi dan Pertambangan


a. Alat pelindung kepala

Alat pelindung kepala berupa safety helmet ini berfungsi melindungi kepala dari
benturan, terpukul atau kejatuhan benda keras atau benda tajam, terantuk, percikan
dari api atau bahan kimia, radiasi panas, mikro organisme, dan juga suhu yang ekstrim.
Safety helmet memiliki warna beragam yang memudahkan untuk mengenali posisi atau
jabatan individu yang mengenakannya. Safety helmet untuk pekerja penambangan di
bawah tanah biasanya dilengkapi pula dengan lampu kepala.
b. Pakaian pelindung

Pakaian pelindung berupa rompi reflektor atau safety vest adalah rompi yang
dirancang secara khusus dilengkapi dengan bahan iluminator. Bahan ini bisa berpedar
saat terkena cahaya. Tujuan penambahan bahan iluminator pada rompi tak lain supaya
posisi penggunanya bisa terlihat dengan mudah di malam hari atau pada area yang
gelap.

c. Alat pelindung kaki

Alat pelindung kaki berupa sepatu khusus ini berfungsi melindungi kaki dari
benturan benda-benda berat, tertimpa, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas
ataupun dingin, terpapar suhu yang ekstrim, cipratan bahan kimia atau mikro
organisme, dan tergelincir. Untuk pekerja tambang, sepatu yang dikenakan
menggunakan bahan kulit berlapis metal dengan sol karet tebal atau sepatu boot sesuai
dengan medan pertambangan.
d. Alat pelindung mata

Alat pelindung mata berupa safety goggles, face shield atau tameng muka, serta
full face masker atau tameng muka dan kacamata yang menjadi satu kesatuan.
Fungsinya adalah untuk melindungi mata dan muka dari percikan bahan kimia, percikan
benda-benda berukuran kecil terutama saat proses drilling di pertambangan, uap panas
maupun dingin, radiasi gelombang elektromagnetik, benturan dengan benda keras atau
tajam dan juga pancaran cahaya.

e. Alat pelindung pernafasan

Alat pelindung berupa masker atau respirator ini berfungsi melindungi organ
pernafasan dengan cara menyaring udara dari bahan-bahan kimia, partikel kecil yang
banyak beterbangan di area pertambangan, mikro organisme, uap, panas, dan
sebagainya.
f. Alat pelindung tangan

Alat pelindung tangan berupa safety gloves ini berfungsi melindungi tangan dari
suhu panas atau dingin, arus listrik, percikan api atau bahan kimia, benturan dan
goresan yang kerap dialami pekerja tambang hingga infeksi virus dan bakteri.

g. Alat pengaman telinga


Earplug
Earmuff

Alat pengaman telinga berupa ear plugs / ear muff ini berfungsi melindungi alat
pendengaran dari tekanan atau kebisingan karena penggunaan berbagai mesin di area
pertambangan.

h. Alat pelindung jatuh

Alat pelindung jatuh untuk perorangan ini terdiri dari safety harness atau
pengaman tubuh dan safety rope atau tali pengaman. Alat ini berfungsi untuk
membatasi gerak pekerja supaya tidak terjatuh atau dengan kata lain menjaga pekerja
untuk berada pada posisi yang dibutuhkan. Alat pelindung jatuh perorangan ini akan
menjaga pekerja tidak jatuh atau terbentur.
i. Pelampung

Pelampung atau lifevest berfungsi melindungi penggunanya agar tidak


tenggelam. Penggunaan pelampung membantu pengguna untuk tetap berada dalam
posisi melayang atau terapung di dalam air. Para pekerja tambang biasanya
menggunakan alat pelindung ini dalam perjalanan menuju ke lokasi tambang saat
melewati perairan.

4. Bidang Migas
a. Perlindungan kepala

Pelindung keras untuk perlindungan kepala terhadap pukulan benturan harus


mampu menahan penetrasi dan menyerap guncangan pukulan. Dalam beberapa kasus,
pelindung kepala juga harus melindungi dari sengatan listrik. Standar yang diakui untuk
pelindung kepala telah ditetapkan oleh American National Standards Institute (ANSI).
Selain itu, rambut kepala dan wajah tidak boleh mengganggu aktivitas kerja normal atau
peralatan perlindungan pernafasan (RPE).
b. Perlindungan mata

Pelindung mata harus secara rutin dipertimbangkan untuk digunakan oleh


banyak profesi termasuk: tukang kayu, tukang listrik, ahli mesin, mekanik, tukang giling,
tukang, pekerja lembaran logam, perakit, operator mesin penggiling, penggergaji,
tukang las, dan pekerja proses bahan kimia.
Contoh potensi cedera mata atau wajah meliputi:
▪ Debu, kotoran, dan serpihan logam memasuki mata dari kegiatan seperti menggiling,
mengampelas, menggergaji, memalu, menggunakan alat-alat listrik atau bahkan karena
kekuatan angin yang kencang
▪ Percikan bahan kimia dari zat korosif, cairan panas, pelarut atau larutan berbahaya
lainnya
▪ Benda-benda berayun ke mata atau wajah, seperti rantai, alat atau tali
▪ Energi radiasi dari pengelasan, sinar berbahaya dari penggunaan laser atau cahaya
radiasi lainnya (serta panas, silau, bunga api, percikan dan partikel terbang)

c. Pelindung pendengaran
Gangguan pendengaran yang diinduksi oleh kebisingan berlebihan, risikonya
tidak dapat terlihat dalam waktu dekat. Pekerja dapat merusak pendengaran jika
mereka terus-menerus terpapar kebisingan lebih dari 85 desibel lebih dari delapan jam.
Ketika tingkat kebisingan naik di atas 85 desibel, waktu pemaparan yang aman untuk
telinga yang tidak terlindungi turun secara dramatis. Misalnya, kebisingan 110-desibel
dapat mengganggu pendengaran setelah hanya 15 menit paparan. Orang yang
memenuhi syarat harus mengevaluasi bahaya karena kebisingan di tempat kerja
menggunakan salah satu dari tiga metode berikut:
▪ Pemantauan area: Pengukur tingkat suara digunakan untuk mengidentifikasi area di
tempat kerja yang dapat membahayakan pendengaran pekerja.
▪ Pemantauan pribadi: Pengukur tingkat kebisingan dan dosimeter digunakan untuk
memperkirakan paparan kebisingan harian seseorang.
▪ Survei teknik: Tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh mesin dalam berbagai mode
operasi dimonitor untuk menemukan cara menghilangkan atau mengendalikan
kebisingan.
Sumbat telinga yang dibentuk harus dipasang secara individual oleh profesional.
Kapas berlapis lilin, busa, atau fiberglass dari wol dapat dibentuk sendiri. Penyumbat
telinga sekali pakai harus digunakan sekali dan dibuang; untuk pelindung pendengaran
yang dapat digunakan berulang harus dibersihkan setelah digunakan untuk perawatan
yang baik.
d. Perlindungan pernafasan

Respirator adalah perangkat yang melindungi karyawan dari bahaya menghirup


zat berbahaya, termasuk bahan kimia, biologi, dan agen radiologis. Zat-zat ini bisa
dalam bentuk uap udara, gas, debu, kabut, asap, kabut, asap, atau semprotan.
Beberapa respirator juga memastikan bahwa karyawan tidak menghirup udara
yang mengandung kadar oksigen rendah yang berbahaya. Respirator dapat digunakan
untuk memberikan perlindungan selama operasi rutin di mana kontrol teknik dan praktik
kerja tidak mampu memberikan perlindungan yang memadai dari bahaya ini, atau
dalam keadaan darurat.
Peralatan uji pernapasan yang sesuai dan pas digunakan oleh pekerja di lokasi
perusahaan sesuai dengan standar ANSI Z88.2-1992. Kontraktor harus memastikan
bahwa praktik Alat Pelindung Pernafasan mereka telah mematuhi undang-undang
badan pengawas yang berlaku. Untuk memastikan peralatan pelindung pernafasan
yang tepat digunakan pada pekerjaan, pekerja harus meninjau Lembar Data
Keselamatan (SDS) terkait.

e. Pelindung tangan

Luka, luka bakar, sengatan listrik, amputasi dan penyerapan bahan kimia adalah
contoh bahaya yang terkait dengan cedera lengan dan tangan. Berbagai macam sarung
tangan, bantalan tangan untuk perlindungan dari bahaya ini harus tersedia untuk
karyawan.
Perlindungan tangan harus dipilih agar sesuai dengan tugas spesifik. Karet
dianggap bahan terbaik untuk isolasi sarung tangan dan lengan dan sesuai dengan
ANSI.

f. Pelindung kaki

Pelindung kaki diperlukan untuk perlindungan terhadap benda yang jatuh atau
berguling, benda tajam, logam cair, permukaan panas dan permukaan basah dan licin.
Pekerja yang mungkin terpapar bahaya ini harus menggunakan pelindung kaki
yang tepat seperti, sepatu safety atau sepatu bot dan legging. Sepatu safety harus
kokoh dan memiliki ujung yang tahan benturan. Sepatu harus memenuhi standar ANSI.
g. Pakaian – perlindungan torso

Banyak bahaya dapat mengancam tubuh: panas, cipratan dari logam dan cairan
panas, benturan, luka, asam, dan radiasi. Berbagai pakaian pelindung tersedia, seperti,
rompi, jaket, celemek, baju, dan coverall.
Pastikan pakaian pelindung yang tepat dikenakan saat melakukan pekerjaan
berbahaya. Jangan pernah mengenakan pakaian yang mengandung bahan yang
mudah terbakar. Segera lepaskan, pakaian seperti itu, cuci bagian yang terkena pada
kulit, dan ganti dengan pakaian yang sesuai.
Pakaian yang longgar atau tidak pas jangan pernah digunakan saat bekerja di
sekitar bagian yang bergerak, di mana pakaian menjadi mudah tersangkut.

5. Bidang Perkantoran
a. Masker
Masker merupakan alat kesehatan yang digunakan untuk menutup area mulut
dan hidung. Fungsi masker secara keseluruhan adalah meminimalkan interaksi antara
dunia luar dengan dunia dalam terutama pada hidung dan mulut serta menghindari
penyebaran virus.

b. Hand Sanitizer

Fungsi hand sanitizer adalah sebagai antiseptik atau disinfektan yang gunanya
untuk membunuh virus dan bakteri yang menempel pada tangan.

c. Sabun Cuci Tangan


Menurut Kementerian Kesehatan - Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, mencuci tangan dengan sabun mampu membersihkan kotoran
dan merontokkan kuman pada tangan. Kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan
bila kita tidak mencuci tangan menggunakan air dan sabun.

d. Pelindung Wajah (Face Shield)

Face shield berfungsi untuk melindungi mata dan wajah pengguna/tenaga medis
(termasuk bagian tepi wajah) dari percikan cairan atau darah atau droplet.Face shield
terbuat dari plastik bening yang dapat memberikan visibilitas yang baik bagi
pemakainya.

e. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)


Fungsi APAR atau alat pemadam api ringan adalah suatu alat yang digunakan
untuk memadamkan api serta mengendalikan kebakaran kecil. APAR pada umumnya
berbentuk tabung yang di dalamnya diisi dengan bahan atau media pemadam api
dengan gas bertekanan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai