Anda di halaman 1dari 4

Alat Pelindung Diri dan Sarana K3 dalam Dunia Konstruksi

Pada setiap pekerjaan, ancaman bahaya kecelakaan pasti selalu ada. Pekerjaan konstruksi adalah
salah satunya. Kecelakaan ini bisa menyebabkan ancaman serius pada kesehatan dan
keselamatan baik dalam jangka pendek maupun panjang. Oleh karena itu, keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus diperhatikan.

Pelaksanaan K3 dalam pekerjaan konstruksi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.
Perlindungan keselamatan diawali dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) dan sarana
kesehatan kerja yang baik. Selanjutnya, perilaku kerja yang baik dan penggunaan peralatan kerja
yang benar. Keempat cara ini, semua sama pentingnya. Pada artikel ini, kami akan membahas
alat pelindung diri dan sarana pendukung keselamatan kerja.

* sumber : sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com

Alat pelindung diri adalah benda dan alat pengaman yang harus digunakan pada saat bekerja
supaya semua bagian badan terlindung dari bahaya pada saat bekerja. Berbagai macam alat
pelindung diri adalah sebagai berikut:

1. Helm Pelindung berfungsi melindungi kepala dari benda-benda yang jatuh dari atas.
Helm pelindung harus terbuat dari bahan yang keras, cukup tebal dan terdapat tali
pengikat helm.
2. Pelindung Mata bertugas untuk menjaga keselamatan mata. Ada tiga macam fungsi
pelindung yaitu pelindung sinar, debu dan api.
3. Pelindung Telinga. Suara yang terlalu bising dapat menyebabkan sakit telinga bahkan
tuli. Mencegah hal itu, pada kebisingan diatas 85 dB pelindung telinga wajib digunakan.
Pelindung telinga terdiri dari sumbat telinga dan tutup telinga.
4. Masker Pernafasan digunakan pada saat fogging dan pekerjaan berdebu. Tujuan masker
adalah mencegah masuknya debu dan udara kotor ke pernafasan.
5. Rompi digunakan untuk melindungi badan. Selain itu, garis yang ada di rompi schotlite
juga merupakan tanda supaya pekerja terlihat di malam hari.
6. Sabuk Pengaman dan Harness adalah alat pelindung diri yang wajib digunakan untuk
pekerjaan pada ketinggian di atas 1,5 m. Tujuannya adalah melindungi diri supaya tidak
jatuh ke tanah apabila terpeleset.
7. Sarung Tangan adalah untuk melindungi keselamatan tangan. Ada berbagai macam
sarung tangan berdasarkan bahannya, yaitu:


o Sarung tangan berbahan kulit untuk pekerjaan pengelasan, pemotongan, brazing
dan penyambungan tali/baja.
o Sarung tangan berbahan vinyl untuk pekerjaan dengan zat kimia.
o Sarung tangan berbahan karet untuk pekerjaan listrik.
o Sarung tangan berbahan kain untuk pekerjaan ringan.

8. Sepatu untuk melindungi keselamatan kaki. Ada berbagai macam sepatu, yaitu:


o Safety shoes dengan bahan kulit untuk pekerjaan berat dan rawan benturan.
o Rubber boot dengan bahan karet untuk pekerjaan daerah basah.- Electrical shoes
dengan bahan karet untuk pekerjaan listrik.

Sarana kesehatan dan keselamatan kerja (K3)


Sarana K3 merupakan fasilitas yang harus tersedia di lokasi proyek kostruksi untuk menjamin
kesehatan dan keselamatan pekerja. Adapun sarana tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tersedia sarana cuci mata dan tangan. Sarana ini digunakan untuk membersihkan diri
setelah bekerja. Air pada fasilitas ini harus bersih dan bisa melayani semua pekerja.
2. Tersedia barak kerja. Barak kerja merupakan rumah sementara/tempat tinggal bagi
pekerja yang menginap di lokasi proyek. Barak pekerja harus disediakan dengan kondisi
yang nyaman, baik dan rapi supaya pekerja dapat beristirahat dengan baik. Pemulihan
tenaga pekerja merupakan hal yang penting karena salah satu penyebab kecelakaan kerja
adalah hilangnya konsentrasi pekerja yang terlalu capai.

3. Tersedia ruang istirahat dan makan untuk pekerja. Adanya fasilitas ini membuat pekerja
dapat beristirahat saat lelah dan menjaga kualitas makanan dari debu/kotoran.
4. Tersedia fasilitas toilet dan kebersihan, Penyebaran penyakit seringkali bermula dari
sanitasi yang buruk. Air seni dan kotoran manusia yang dibuang sembarangan merupakan
media penularan penyakit. Oleh karena itu, fasilitas saniasi harus disediakan.
5. Tersedia fasilitas APAR, Fire extinguisher, Bahaya kebakaran dapat terjadi sewaktu-
waktu sehingga perlengkapan pemadam kebakaran harus selalu tersedia.
6. Tersedia kotak P3K, Kotak P3K merupakan perlengkapan pertolongan pertama apabila
terjadi kecelakaan kerja. Kotak P3K dianjurkan terdiri dari kapas, perban, plester, obat
luka bakar, kasa, Sopra-Tulle, gelas pencuci mata, aquades, oba tetes mata, obat merah,
rivanol, alkohol 70%, balsem, peniti, gunting, vinset, dan sarung tangan karet.
7. Akses Pintu evakuasi tanpa halangan Evacuation sign, via: www.glogster.comPintu
darurat harus dapat mengevakuasi pekerj dengan cepat apabila terjadi bencana. Oleh
karena itu, pintu harus diberi tanda evakuasi, penerangan yang cukup dan tanpa ada
halangan (barang-barang).

8. Ketersediaan air putih, Pada kondisi normal, manusia perlu minum air sekitar 2-2,5 liter.
Kekurangan minum menyebabkan dehidrasi, mudah sakit dan hilangnya konsentrasi.
Demi menghindari itu, setiap pekerjaan konstruksi wajib menyediakan air putih yang
cukup bagi pekerjanya.

Agar terlaksananya pekerjaan konstruksi dengan lancar, aspek keselamatan merupakan hal yang
paling penting untuk dilaksanakan. Musibah memang tidak bisa kita tentukan kapan terjadi.
Namun dengan adanya pelaksanaan aturan keselamatan yang tepat akan mengurangi resiko
musibah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai