Anda di halaman 1dari 9

Paper

TEKNOLOGI PENDUKUNG DAN TIPE K3

Disusun oleh :
1. Mufidatul Auliyah (20200053)
2. Dewi Purwanti Ningsih (20200057)

Prodi :
Manajemen MSDM

STIE AL ANWAR MOJOKERTO


Jl. Raya Brangkal No.70 - Sooko - Mojokerto
2022
1. Mengenal Apa Itu Peralatan K3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang biasa disebut dengan K3, merupakan
sebuah upaya dan usaha guna mencegah terjadinya suatu resiko kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja, peledakan, kebakaran bahkan pencemaran lingkungan. Sedangkan, alat K3
sendiri memiliki pengertian yakni sebuah alat yang memiliki kemampuan untuk
melindungi diri seseorang dari potensi kecelakaan atau kelalaian yang ada di tempat kerja.
Alat perlindungan diri terdiri dari kelengkapan atau kebutuhan wajib yang harus dipakai
oleh pekerja proyek yang sesuai dengan kondisi di lingkungan kerjanya.
Di Indonesia sendiri telah banyak undang-undang yang mengatur peralatan K3.
Pada UU No.1 Tahun 1970, membahas seputar keselamatan kerja. Untuk UU No.23 Tahun
1992, membahas mengenai kesehatan para pekerja. Dan yang terakhir pada UU No.13
Tahun 2003, berisi seputar ketenagakerjaan. Sebagai penjabaran dari aturan tersebut juga
dikeluarkan lah Peraturan Pemerintah dan Keputusan Presiden terkait penyelenggaraan K3.
Kewajiban menggunakan alat pelindung diri kesehatan atau peralatan K3, telah
dijelaskan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Per.08/Men/VII/2010 mengenai APD atau alat pelindung diri. Hal ini dimaksudkan agar
perusahaan menyediakan peralatan K3 yang sesuai dengan SNI bagi para pekerjanya.
Dengan memfasilitasi pekerja dengan alat K3 yang sesuai dapat membantu perusahaan
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan pastinya dapat menghindari hal-hal
buruk lainnya.
2. Jenis Alat Pelindung Diri K3
Berikut penjabaran tentang peralatan K3 beserta fungsi-fungsinya.
a. Helm Pengaman
Helm pengaman atau topi pelindung berguna untuk melindungi bagian kepala pekerja
dari berbagai paparan bahaya. Seperti contoh kejatuhan benda maupun paparan aliran
listrik. Ketika menggunakan peralatan K3 satu ini, disarankan sesuai dengan lingkar
kepala pekerja agar nyaman ketika digunakan dan efektif melindungi.
Safety Helmet memiliki 3 jenis berbeda berdasarkan fungsi perlindungannya. Yang
pertama ada jenis Helmet (G) dengan Tipe General yang berguna untuk melindungi
kepala dari sebuah benturan ataupun kemungkinan terjatuhan benda dan mengurangi
paparan listrik yang memiliki tegangan rendah sampai 2.200 Volt.
Untuk Helmet (E) dengan Tipe Electrical memiliki fungsi yang sama dengan Tipe G,
hanya saja pada tipe ini dapat mengurangi paparan listrik yang memiliki tegangan
tinggi sampai sekitar 22.000 Volt. Sedangkan Tipe Conductive (C) hanya dapat
melindungi dari benturan dan kejatuhan benda.
b. Kacamata Pengaman (Safety Glasses)
Alat K3 satu ini digunakan untuk melindungi bagian mata dari bahaya kemungkinan
jatuhnya benda tajam, debu, partikel kecil, percikan bahan kimia dan mengurangi sinar
yang menyilaukan. Kacamata pengaman ini memiliki 2 jenis yang berbeda yakni Safety
Spectacles dan Safety Goggles.
Safety Spectacles memiliki bentuk sama dengan kacamata pada umumnya dan hanya
dapat melindungi dari benda tajam, partikel kecil, debu dan sinar. Biasanya digunakan
saat proses pemotongan dan menyolder sesuatu. Sedangkan Safety Goggles, bentuknya
menempel tepat di muka dan umumnya dipakai oleh pekerja di teknisi mesin produksi.
Agar dapat terhindar dari percikan bahan kimia, uap, debu dan asap.
c. Masker
Peralatan K3 selanjutnya yang wajib digunakan guna menjadi alat pelindung diri
kesehatan adalah masker. Sebagai pelindung pada bagian pernapasan seperti hidung
dan mulut, menghindari paparan bahan berbahaya seperti debu bahan kimia, asap
solder dan bau bahan kimia. Umumnya dibuat dengan bahan kain ataupun kertas.
Ketika bekerja, masker ini cocok digunakan saat proses menyolder.
d. Respirator
Alat K3 ini memiliki fungsi yang hampir mirip dengan masker. Hanya saja respirator
biasa digunakan pada lingkungan kerja yang memiliki potensi bahaya tinggi. Sebagai
contoh, pada lingkungan kerja yang berkecimpung di lingkungan kimia, nuklir, gua
dan lain-lainnya.
e. Pelindung Wajah
Face Shield merupakan komponen alat pelindung diri yang sangat penting, guna
mengurangi kemungkinan bila wajah akan terpapar percikan larutan panas, goresan
benda tajam, air, udara dan zat kimia yang berbahaya. Umumnya, alat ini digunakan
pada aktivitas atau proses pengelasan.
f. Penutup Telinga (Ear Muff)
Penutup atau Ear Muff adalah peralatan K3 yang biasa dipakai untuk menjaga dan
melindungi organ pendengaran dari suara yang berfrekuensi tinggi. Ear Muff bisa
mengurangi frekuensi suara hingga 20dB sampai 30dB. Bagiannya yang terdiri dari
headband dan earcup, terbuat dari bantalan busa yang dapat melindungi seluruh bagian
luar telinga.
Biasanya digunakan para pekerja teknisi mesin dan generator. Namun, saat penggunaan
alat ini dengan jangka waktu lama ada baiknya untuk dihindari karena dianggap dapat
membuat bantalan mengeras.
g. Penyumbat Telinga (Ear Plug)
Ketika menggunakan alat ini dapat menghalau atau menghambat suara bising yang
dapat merusak organ dalam telinga. Intensitas suara dapat berkurang 10dB hingga
15dB. Ada dua jenis ear plug, untuk jenis yang pertama dapat dipakai berulang kali
atau non disposable dan satunya lagi hanya dapat digunakan dalam sekali pakai atau
disposable.
Untuk disposable ear plug terbuat dari kapas sedangkan non disposable ear plug dibuat
dengan bahan utamanya berupa plastik cetak atau karet. Peralatan K3 ini biasanya
digunakan para pekerja yang ruang produksi yang memiliki suara mesin tinggi.
h. Wearpack atau Coverall
Wearpack merupakan pakaian khusus yang digunakan para pekerja di lingkungan kerja
yang memiliki risiko tinggi. Biasanya pakaian ini menutupi leher sampai mata kaki
yang mana bisa mengamankan dan melindungi seluruh bagian tubuh. Bahan yang
digunakan biasanya drill ataupun katun bagi pekerja yang tidak berhubungan langsung
dengan api. Pada wearpack biasanya terdapat sebuah garis terang yang berguna untuk
menghindari risiko tertabrak maupun kelalaian manusia lainnya.
i. Rompi Safety
Peralatan K3 ini merupakan komponen alat pelindung diri kesehatan bagi pekerja yang
biasanya bertugas pada malam hari atau ketika di lokasi kerjanya tidak memadai dalam
hal penerangan. Rompi yang baik biasanya berbahan poliester dan pastinya mampu
memantulkan cahaya. Dikarenakan telah didesain khusus dengan tambahan sebuah
reflektor.
j. Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
Safety Shoes atau Sepatu Pelindung adalah perlengkapan yang berguna melindungi
bagian kaki dari sebuah bahaya benda tajam, kejatuhan benda, larutan kimia bahkan
aliran listrik. Sepatu jenis ini biasanya lebih tahan lama sehingga dapat digunakan
secara optimal dalam tenggang waktu yang panjang. Peralatan K3 satu ini ada yang
didesain agar tahan selip, tahan listrik, tahan bahan kimia bahkan tahan panas, dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
k. Sepatu Karet atau Boots
Ketika bekerja di tempat konstruksi dan tidak menggunakan sepatu yang sesuai maka
bagian kaki dapat terluka dengan mudah akibat dari benda tajam yang ada di tanah.
Oleh sebab itu, menggunakan sepatu boots dapat melindungi bagian kaki Anda dari
bahaya tusukan benda yang tajam, bahan-bahan kimia yang berbahaya, cairan panas
dan lainnya.
l. Sarung Tangan (Safety Gloves)
Peralatan K3 ini berfungsi melindungi tangan agar tidak melakukan kontak langsung
dengan bahan kimia dan terluka akibat bersentuhan dengan benda tajam. Terdapat 4
jenis sarung tangan yang biasa digunakan dalam bekerja. Untuk Cotton Gloves dan
Leather Gloves berguna melindungi tangan dari sayatan, tergores dan luka ringan.
Rubber Gloves atau sarung tangan karet berguna untuk melindungi tangan supaya tidak
melakukan kontak langsung dengan bahan kimia. Dan yang terakhir ada Electrical
Gloves yang mana berfungsi melindungi tangan dari arus listrik yang memiliki
tegangan rendah hingga tinggi.
m. Rain Coat
Jas hujan berfungsi untuk melindungi dan menjaga diri dari suatu percikan air, ketika
pekerja harus berada di bawah hujan ataupun harus mencuci peralatan dengan kapasitas
air yang besar. Beberapa jas hujan didesain khusus agar tak hanya dapat tahan terhadap
air tetapi juga tahan terhadap panas dan api.
n. Pelampung (Safety Life Vest)
Peralatan K3 ini merupakan alat pengaman diri, apabila terjatuh kedalam air tidak
langsung tenggelam. Biasanya pelampung ini digunakan khusus pada proyek-proyek
besar. Seperti pada pembuatan jembatan yang panjang, dermaga, bendungan,
pelabuhan dan lain-lainnya.
o. Sabuk Pengaman (Safety Belt)
Safety Belt digunakan sebagai alat pelindung diri seorang supir dan pelindung bagi
penumpang di kendaraan proyek pengangkut material. Alat K3 ini juga berguna untuk
mencegah terjadinya suatu hal, seperti benturan antara manusia dengan kendaraan bila
terjadi suatu kecelakaan.
p. Body Harness
Body Harness merupakan perlengkapan yang berfungsi untuk melakukan pekerjaan di
atas ketinggian. Alat ini dapat menghindari kemungkinan bahwa tubuh akan terjatuh.
Dipakai di seluruh tubuh dan ada tambatan atau pengaman yang terletak dibagian
dadanya.
q. Safety APAR
Selain pelindung diri ada juga alat yang berguna sebagai alat perlindungan diri, bagi
keselamatan dari adanya bahaya kebakaran di lokasi proyek. Alat Pemadam Api
Ringan atau APAR merupakan alat yang dapat mengendalikan api atau memadamkan
api dalam skala yang ringan. Biasanya berbentuk tabung dengan isi bahan pemadam
api bertekanan tinggi.
r. Detektor
Detektor merupakan peralatan K3 yang berfungsi sebagai pendeteksi dari berbagai
potensi kecelakaan yang ada. Alat ini dapat mendeteksi munculnya gas karbon
monoksida, asap yang memicu kemunculan api, temperatur dari arus listrik bahkan
mendeteksi hambatan.
s. Alarm
Alarm biasanya dikombinasikan dengan alat detektor. Alat ini berfungsi agar orang-
orang di tempat kerja dapat mengetahui hasil dari detektor dengan suara yang
dihasilkannya. Sebagai contoh, alarm kebakaran yang aktif bila detektor mendeteksi
asap ataupun gas yang ada di sekitar area kerja.
t. Relief System
Relief System merupakan sebuah peralatan K3 yang mana berfungsi untuk
mempertahankan dan menjaga kondisi tempat kerja agar tetap nyaman dan pastinya
aman. Sebagai contoh, sebuah tangki yang mempunyai tekanan lebih maka alat ini
dapat terbuka secara otomatis, hal ini membuat tekanannya akan tetap terjaga dalam
kondisi yang aman.
u. Pelindung Fisik (Physical Guard)
Alat keselamatan kerja ini berguna untuk mencegah pekerja melakukan kontak fisik
langsung dengan energi atau bahan yang berbahaya. Contohnya, pada alat rockwool
yang dipasang di pipa dapat mencegah pekerja untuk kontak langsung dengan energi
panas yang dihasilkan.
v. Alat Penyelamat
Peralatan K3 terakhir yang pastinya harus ada di area kerja atau proyek, yakni kotak
penyelamat P3K. Alat ini digunakan apabila ada suatu kecelakaan serta dapat berfungsi
untuk mengurangi rasa sakit atau dampak yang ditimbulkan dari suatu kecelakaan
kerja.
3. Beberapa Jenis Pengelompokan Kecelakaan Kerja Yang Umum
a. Kecelakaan Kerja Berdasarkan Jenisnya
Kecelakaan kerja berdasarkan jenis sangat beragam. Berbagai tempat kerja
memasukkan hal-hal berikut sebagai jenis kecelakaan kerja.
 Jatuh, tersandung, terpeleset
 Tertabrak, tertumbuk, terjepit, atau terhantam, baik oleh pekerja lain maupun
objek
 Tersengat listrik
 Teriris atau terpotong benda tajam
 Terkena pengaruh suhu ekstrem, baik tinggi maupun rendah
 Melakukan aktivitas yang terlalu menekan fisik, misalnya gerakan-gerakan
yang mencederai otot
 Terkena efek produk kimiawi, racun, atau radiasi
b. Kecelakaan Kerja Berdasarkan Penyebab
Klasifikasi kecelakaan kerja berdasarkan penyebab memberi penjelasan terhadap hal-
hal berisiko yang ada di tempat kerja tertentu. Berikut beberapa contoh umumnya:
 Kecelakaan akibat mesin atau alat kerja, misalnya mesin pertambangan, mesin
pengolahan produk, alat tukang, dan sebagainya
 Kecelakaan akibat alat pengangkut, misalnya kendaraan pendukung kegiatan
perusahaan dan mesin angkut
 Kecelakaan akibat lingkungan kerja, misalnya tempat tinggi, area kerja bawah
tanah, area dengan suhu ekstrem (panas atau dingin), area bertekanan tinggi,
serta lingkungan kerja yang kurang ideal (kurang pencahayaan, ventilasi buruk,
banyak bagian menonjol)
 Kecelakaan akibat bahan dan zat tertentu, misalnya zat kimia, bahan berbahaya,
debu, logam berat, dan radiasi
 Kecelakaan akibat sumber arus listrik, misalnya komponen elektrik, gardu
listrik, dan kabel bertekanan tinggi
c. Kecelakaan Kerja Berdasarkan Sifat Cedera
Pengelompokan kecelakaan kerja juga harus merujuk pada jenis cedera yang bisa
terjadi pada pekerja. Berikut beberapa contoh umum kecelakaan kerja berdasarkan sifat
cedera, luka, atau kelainan pada tubuh.
 Tulang patah, retak, atau bergeser
 Terkilir, memar, nyeri, dan tegang otot
 Pendarahan akibat tikaman, goresan, atau tusukan
 Kerusakan bagian tubuh, hilangnya fungsi bagian tubuh tertentu, dan amputasi
 Luka dalam
 Keracunan kronis maupun akut
 Penurunan fungsi tubuh akibat radiasi atau kontak dengan bahan kimia
 Luka bakar akibat ledakan, uap panas, api, atau benda cair
 Terpapar racun, bisa, sampah biologis, bakteri, dan bahan organik lain
 Kehabisan napas atau mati lemas
4. Kesimpulan
Alat K3 yakni sebuah alat yang memiliki kemampuan untuk melindungi diri seseorang dari
potensi kecelakaan atau kelalaian yang ada di tempat kerja. Alat perlindungan diri terdiri
dari kelengkapan atau kebutuhan wajib yang harus dipakai oleh pekerja proyek yang sesuai
dengan kondisi di lingkungan kerjanya. Di Indonesia sendiri telah banyak undang-undang
yang mengatur peralatan K3. Dan yang terakhir pada UU No.13 Tahun 2003, berisi seputar
ketenagakerjaan. Kewajiban menggunakan alat pelindung diri kesehatan atau peralatan K3,
telah dijelaskan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi . Hal ini
dimaksudkan agar perusahaan menyediakan peralatan K3 yang sesuai dengan SNI bagi
para pekerjanya. Kecelakaan kerja berdasarkan jenis sangat beragam. Berbagai tempat
kerja memasukkan hal-hal berikut sebagai jenis kecelakaan kerja. Klasifikasi kecelakaan
kerja berdasarkan penyebab memberi penjelasan terhadap hal-hal berisiko yang ada di
tempat kerja tertentu. Pengelompokan kecelakaan kerja juga harus merujuk pada jenis
cedera yang bisa terjadi pada pekerja.

5. Referensi

a. https://wira.co.id/peralatan-k3/
b. https://mutuinstitute.com/post/apa-yang-termasuk-klasifikasi-kecelakaan-kerja/

Anda mungkin juga menyukai