Anda di halaman 1dari 22

Tugas pelatihan k3 program prakerja

Nama : Andri rizki

Intruksi
Buatlah gambar beserta penjelasa alat pelindung diri untuk bidang pekerjaan sebagai berikut,
A. Pertambangan
B. Kontruksi
C. Perusahaan bahan kimia
Jawaban:

A .pertambangan
Alat pelindung diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Kewajiban itu
sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia. Hal itu tertulis di Peraturan menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri. Berikut adalah alat keselamatan yang melekat pada
seorang pekerja tambang
a. Helm
Fungsi helm pengaman untuk melindungi kepala dari jatuhan batu atau benda lainnya. Helm pekerja
tambang bawah tanah memiliki tepi yang lebih melebar dengan cantelan di bagian depan untuk
mengaitkan lampu kepala.
a. Lampu kepala
Pada malam dan siang hari di terowongan tak ada bedanya. Maka dari itu, lampu kepala wajib
dikenakan. Lampu ini bisa bertenaga aki (elemen basah) atau batere (elemen kering) yang digantung di
pinggang. Dibanding batere, aki memiliki beberapa kelemahan. Selain ukuran dan bobot aki yang lebih
berat, cairan asam sulfat yang bocor dapat merusak pakaian.

b. b. Kacamata
Keselamatan tidak hanya pekerja tambang bawah tanah, yang bekerja di permukaan pun
sebenarnya wajib mengenakan alat pelindung ini. Untuk (orang berkacamata minus atau
plus, disediakan lensa khusus sesuai dengan kebutuhan yang bersangkutan. Yang pasti,
lensa ini tidak boleh terbuat dari kaca, karena jika terjadi benturan dan lensa pecah,
serpihan kaca malah akan membahayakan penggunanya.

c. Respirator

Respirator atau masker berguna untuk melindungi jalur pernapasan para pekerja. Respirator yang digunakan
adalah respirator khusus, jadi tidak sekedar kain kasaputih yang biasa digunakan untuk menangkal influenzaa.
Respirator ini mesti memiliki filter yang dapat diganti-ganti. Penggunaan filter harus disesuaikan dengan
keadaaan, apakah untuk menangkal debu atau gas berbahaya.
d. Sabuk

Sabuk ini terutama digunakan sebagai cantelan berbagai alat keselamatan lain. Setidaknya ada dua alat yang
melekat setia pada sabuk, aki/batere untuk lampu kepala dan self-resquer. Sabuk juga dilengkapi kait di bagian
belakang yang dapat digunakan untuk cantelan alat-alat tangan (kunci inggris, palu) atau senter.

e. Self resquer

Dalam kondisi darurat akibat kebakaran atau ditemukannya gas beracun di tambang, alat inilah yang dapat jadi
penyelamat para pekerja. Alat ini dirancang dapat memasok oksigen secara mandiri kepada pekerja. Tidak lama
memang, tapi ini diharapkan memberikan cukup waktu bagi pekerja untuk mencari jalan keluar atau mencapai
tempat pengungsian yang lebih permanen.
f. Safety vest

Safety vest adalah nama lain untuk rompi keselamatan. Rompi ini diengkapi dengan iluminator, bahan yang
dapat berpendar jika terkena cahaya. Bahan berpendar iniakan memudahkan dalam mengenali posisi pekerja
ketika berada di kegelapan terowongan. Ini menjadi penting untuk menghindari tertabrak ketika mereka mesti
bekerja dengan alat-alat berat.

g. Sepatu boot

Dengan kondisi terowongan yang umumnya berlumpur, sepatu boot menjadi kebutuhan pokok. Sepatu pendek
hanya akan menyebabkan kaki terbenam dalam lumpur. Sepatu boot ini juga mesti dilengkapi dengan sol berlapis
logam dan lapisan logam untuk melindungi jari kaki.
h. Ear plug

Di tambang batu bara kebisingan sudah sering terjadi. Kebisingan tersebut berasal dari alat-alat yang digunakan
di tambang. Kondisi seperti itu dapat membahayakan telinga para pekerja tambang. Sehingga pekerja tambang
perlu menggunakan ear plug untu menutup telinga dari kebisingan.
i. Alat tambahan

Untuk pekerja yang melakukan tugas khusus, alat pelindung ini bisa bertambah. Untuk bekerja di ketinggian,
pekerja memerlukan safety harness. Alat ini digunakan sebagai pelindung jatuh, agar ketika terpeleset, pekerja
tetap tertahan dan tidak berdebam. Pekerja yang melakukan pengelasan, juga membutuhkan alat pelindung mata
atau muka khusus.

B. Kontruksi
Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. (Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, 2010). APD sangat penting mengingat tingginya
risiko kecelakaan di bidang konstruksi. Berdasarkan artikel Pengendalian Risiko Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi, angka kecelakaan kerja masih perlu menjadi perhatian besar bagi
pemerintah dan perusahan jasa konstruksi. Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan
Republik Indonesia, terdapat 110.285 kasus kecelakaan pada tahun 2015, 105.182 kasus kecelakaan
pada tahun 2016, dan 80.392 kasus kecelakaan pada tahun 2017. Alat Pelindung Diri (APD) menjadi
bentuk pengendalian risiko terakhir berdasarkan hirarki pengendalian risiko. Setiap perusahaan dalam
bidang konstruksi, wajib menyediakan APD bagi pekerja/buruh di tempat kerja.
Komponen Alat Pelindung Diri Di Tempat Kerja Bidang Konstruksi
APD terdiri dari berbagai komponen untuk melindungi bagian tubuh yang berbeda, seperti Alat
Pelindung Kepala, Alat Pelindung Mata, Alat Pelindung Telinga, Alat Pelindung Pernafasan, Alat
Pelindung Tangan, Pakaian Pelindung, dan Alat Pelindung Kaki. Ilustrasi lengkap dapat dilihat dari
Gambar 1.
Alat Pelindung Kepala
Alat pelindung kepala menjadi komponen terpenting yang harus digunakan oleh setiap orang di lokasi
proyek konstruksi. Alat pelindung kepala digunakan untuk melindungi kepala dari benturan benda yang
terjatuh, uap panas atau dingin, hingga potensi kebakaran dan korosif. Alat pelindung kepala terdiri
dari beberapa kategori yang dibagi berdasarkan fungsi identitas pegawai. Selengkapnya dapat dilihat
pada Gambar 2.
Gambar 2 Alat Pelindung Kepala (Ir. Brawijaya, 2018)
Alat Pelindung Mata dan Wajah
Alat pelindung mata dan wajah diperlukan oleh setiap orang pada proyek konstruksi untuk melindungi
dari lemparan benda kecil, pengaruh cahaya, pengaruh radiasi tertentu dan percikan cairan. Contoh alat
pelindung mata adalah google, dan kacamata (Gambar 3 a dan b). Sedangkan, contoh alat pelindung
wajah adalah visor, masker full face, topeng las (Gambar 3 c dan d).

Gambar 3 (a) Kacamata (b) Googles (c) Masker Fullface (d) Topeng Las (Wahyudi, 2017)
Alat Pelindung Telinga
Alat pelindung telinga terkadang dibutuhkan di lokasi proyek konstruksi ketika terdapat suara bising
yang dapat menganggu kesehatan telinga. Sumbat telinga atau ear plug dapat mengurangi intensitas
suara 10 sampai dengan 15 dB dan tutup telinga (ear muff) dapat mengurangi intensitas suara 20 sampai
dengan 30 dB. Ear plug yang baik adalah menahan frekuensi tertentu saja, sedangkan frekuensi untuk
bicara biasanya (komunikasi) tak terganggu. Contoh dari ear muff dan ear plug dapat dilihat pada
Gambar 4

Gambar 4 (a) Ear Plug (b) Ear Muff (Nuruddin, 2012)

Alat Pelindung Pernapasan


Pernafasan merupakan salah satu sistem organ pekerja proyek konstruksi yang juga harus dilindungi
dengan mencegah potensi kerusakan organ pernafasan. Sumber bahaya seperti pencemaran di udara
yang disebabkan oleh virus, bakteri, partikel debu, kabut, asap atau uap logam terkadang ada pada
lokasi proyek konstruksi. Penentuan kebutuhan pelindung pernapasan tergantung pada jenis gangguan
pernafasan. Contoh pertama alat pelindung pernapasan adalah masker (Gambar 5 a) yang digunakan
untuk melindungi pernapasan dari asap, debu, dan bau bahan kimia ringan. Sedangkan alat pelindung
pernapasan respirator (Gambar 5 b) melindungi pernapasan dari uap dan gas berbahaya, partikel mist,
atau partikel fume.
Gambar 5 (a) Masker (b) Reusable Respirator (Safetysign,
2017)
Alat Pelindung Tangan
Sarung tangan merupakan alat pelindung tangan pada proyek konstruksi. Sarung tangan melindungi
tangan dari bahaya paparan cairan tubuh, menghindari luka lecet, luka teriris, luka terkena bahan kimia
dan terhadap temperatur ekstrim.

Gambar 6 Pelindung Tangan (Pusat Info Pelatihan K3, 2018)

Beberapa jenis sarung tangan yang digunakan di tempat kerja konstruksi sebagai berikut :
1. Sarung Tangan Kulit, digunakan untuk pekerjaan pengelasan, pekerjaan pemindahan pipa dll.
Berfungsi untuk melindungi tangan dari permukaan kasar (Gambar 6 a).
2. Sarung Tangan Katun, digunakan pada pekerjaan besi beton, pekerjaan bobokan dan batu,
pelindung pada waktu harus menaiki tangga untuk pekerjaan ketinggian (Gambar 6 b)
3. Sarung Tangan Karet, digunakan untuk pekerjaan listrik yang dijaga agar tidak ada yang robek
supaya tidak terjadi bahaya kena arus listrik (Gambar 6 c).
4. Sarung Tangan Asbes/Katun/Wool, digunakan untuk melindungi tangan dari panas dan api.
(Gambar 6 c)

Alat Pelindung Kaki


Sepatu keselamatan kerja merupakan alat pelindung kaki yang melindungi kaki dari bahaya kejatuhan
benda-benda berat, percikan cairan, tertusuk oleh benda-benda tajam atau resiko terpleset. Contoh alat
pelindung kaki antara lain boot, sepatu anti listrik, sepatu anti licin, dan Steel Toe Boots (sepatu khusus
yang diberi pelat besi untuk melindungi jari-jari kaki dari kejatuhan dan benturan benda-benda bahan
bangunan).
Gambar 7 Pelindung Kaki (Pusat Info Pelatihan K3, 2018)

Pakaian Pelindung
Pakaian pelindung juga digunakan untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari percikan cairan
tubuh dan suhu panas atau dingin. Contoh pakaian pelindung adalah baju, rompi, dan celemek yang
biasanya terbuat dari bahan-bahan bersifat kedap terhadap cairan dan bahan kimia, seperti bahan plastik
atau karet. Klasifikasi pakaian pelindung dapat dilihat dari warna pakaian pelindung. Pakaian pelindung
dibedakan berdasarkan banyak kategori, seperti jenis proyek, jenis identitas pegawai, dan lainnya. Yang
terpenting, pakaian pelindung harus memiliki visibilitas yang tinggi agar para pekerja yang
memakainya mudah terlihat dan dikenali.

Gambar 8 Pakaian Pelindung (Pusat Info Pelatihan K3, 2018)


Alat Pelindung Jatuh Perorangan
Sabuk pengaman merupakan alat pelindung jatuh perorangan yang digunakan pada lokasi proyek
konstruksi. Sabuk pengaman berfungsi untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh. Sabuk
pengaman biasanya digunakan pada pekerjaan konstruksi di ketinggian dan pekerjaan memanjat. Ada
beberapa macam safety harness atau sabuk pengaman, yaitu penunjang dada (chest harness),
penunjang dada dan punggung (chest waist harness) dan penunjang seluruh tubuh (full body
harness). Harness yang digunakan pada tubuh akan dihubungkan dengan tali pengaman yang dikaitkan
pada besi penopang beban.

Gambar 9
Pelindung Jatuh Perorangan
C.Perusahaan bahan kimia
Panduan APD Saat Menangani Bahan Kimia
Pemilihan APD yang sesuai didasarkan pada penilaian risiko bahan kimia berbahaya yang digunakan
atau operasi bahan kimia yang dilakukan. Proses pemilihan harus dimulai dengan mempertimbangkan
kategori APD yang diperlukan. Bagaimana bahan kimia berbahaya bisa masuk ke dalam tubuh (dalam
arti jalan masuknya) adalah pertimbangan utama dalam menentukan kategori APD.

Di seluruh area kerja, dimana operasi bahan kimia dilakukan atau dimana lingkungan kemungkinan
terkontaminasi oleh bahan kimia berbahaya, maka standar K3LH yang tinggi harus diberlakukan. Satu
yang terpenting, yakni kewajiban menggunakan APD. Berikut panduan pemilihan APD berdasarkan
jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh:

Jalan Masuk Bentuk Bahan Kimia Kategori APD

Gas, uap, asap, aerosol, • Pakaian pelindung


Kontak kulit debu, partikel di udara,
• Pelindung tangan
cairan
• Pelindung kaki

Gas, uap, asap, aerosol, • Pelindung mata dan


Inhalasi (pernapasan) wajah
debu, partikel di udara
• Pelindung pernapasan
Setelah menentukan kategori APD yang diperlukan, berikut panduan memilih APD yang tepat sesuai
dengan potensi bahaya dan tingkat perlindungan yang diperlukan:

Pakaian Pelindung
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi tubuh atau pakaian pekerja saat terjadi kontak dengan
bahan kimia berbahaya dan mencegah penyebaran kontaminasi. Pemilihan pakaian pelindung saat
menangani bahan kimia tergantung pada risiko dan tingkat perlindungan yang diperlukan.
Berikut beberapa pakaian pelindung yang dapat Anda gunakan saat menangani bahan kimia, antara
lain:

a. Jas laboratorium
Jas laboratorium dapat digunakan untuk penggunaan skala kecil dan penanganan bahan kimia dengan
risiko rendah. Pakaian pelindung ini berfungsi untuk mencegah kontaminasi bahan ke dalam tubuh,
melindungi tubuh dan pakaian pekerja dari percikan, cipratan, atau tumpahan bahan kimia.
Jas laboratorium dapat diaplikasikan untuk pemakaian umum, perlindungan dari bahan kimia, biologi,
radiasi, dan bahaya fisik. Jas laboratorium harus terbuat dari bahan katun dan sintetik seperti nilon
atau terylene dengan water repellent (pori-pori kain tidak dapat ditembus oleh air). Jas laboratorium
tidak boleh dipakai di luar daerah laboratorium.
b. Apron
Apron biasanya diaplikasikan untuk penggunaan bahan kimia dalam jumlah besar dan berisiko tinggi.
Apron digunakan untuk melindungi pekerja dari bahan yang bersifat korosif dan mengiritasi, cairan
berbahaya, zat pelarut yang kuat, minyak dan pelumas padat/ gemuk (grease).
Pakaian pelindung berbentuk seperti celemek ini biasanya terbuat dari
bahan neoprene atau polyurethane dilapisi bahan nilon, terylene, atau karet alami. Ada juga yang
terbuat dari bahan plastik, dengan rekomendasi tidak boleh dikenakan di area yang mengandung bahan
kimia mudah terbakar karena bisa dapat menimbulkan kebakaran yang dipicu listrik statis.
c. Jumpsuits atau coverall
Pakaian pelindung ini direkomendasikan untuk dipakai pada kondisi berisiko tinggi seperti menangani
bahan kimia yang bersifat karsinogenik dalam jumlah banyak. Jumpsuit atau coverall berfungsi untuk
melindungi pekerja dari percikan, cipratan, atau tumpahan zat berbahaya berisiko tinggi.
Jumpsuit atau coverall biasanya terbuat dari bahan karet, neoprene, viton, vinyl dan material lain yang
mampu memberikan perlindungan tingkat tinggi kepada pekerja dari percikan bahan kimia yang
bersifat karsinogen dan bahan kimia berisiko tinggi lainnya. Pakaian pelindung ini tersedia dalam dua
jenis, yakni disposable coverall (sekali pakai) dan reusable coverall.
Catatan: Untuk penggunaan bahan kimia dalam jumlah besar dan berisiko tinggi, pekerja tidak
diperkenankan menggunakan pakaian pelindung yang dijahit atau berpori (tidak tahan terhadap
permeasi). Penggunaan apron dan jumpsuit/ coverall sangat direkomendasikan.

Pelindung Tangan
Fungsi utama pelindung tangan adalah melindungi tangan dari cedera akibat terkena bahan kimia atau
terkena peralatan laboratorium yang pecah atau rusak serta melindungi tangan dari permukaan benda
yang kasar atau tajam dan material panas atau dingin.
Bahan kimia biasanya dapat dengan cepat merusak material sarung tangan jika material yang dipilih
tidak sesuai dengan sifat bahan kimia yang ditangani. Maka, material dan ketebalan menjadi
pertimbangan utama saat memilih sarung tangan. Bahan sarung tangan yang dipilih harus sesuai dengan
sifat bahan kimia yang ditangani.
Sarung tangan yang digunakan saat menangani bahan kimia biasanya terbuat dari neoprene, polyvinyl
chloride (PVC), polyvinyl alcohol (PVA), karet butil atau alam, karet sintetis, dan nitril.

Panduan umum pemilihan material sarung tangan berdasarkan jenis bahan kimia :
Keterangan:
S Suitable
F Fair (menawarkan perlindungan minimum namun tetap memadai, tidak direkomendasikan untuk
penggunaan jangka panjang)
NR Not recommended
S* Not suitable (tidak cocok digunakan untuk asam nitrat atau asam sulfat pada konsentrasi tinggi)
Catatan: Konsultasikan dengan produsen saat Anda memilih sarung tangan untuk penanganan bahan
kimia.

Pelindung Kaki
Pelindung kaki (sepatu safety) digunakan untuk melindungi kaki dari kemungkinan tumpahan bahan
kimia beracun dan berbahaya serta mencegah penyebaran kontaminasi. Pemilihan sepatu safety yang
aman untuk penanganan bahan kimia didasarkan pada bahaya dan kondisi lingkungan kerja.
Berikut beberapa poin yang harus diperhatikan dalam memilih sepatu safety untuk area dengan potensi
bahaya bahan kimia:
• Jenis sepatu safety harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya yang dapat mengakibatkan
cedera. Jenis sepatu safety juga perlu dipertimbangkan, apakah sepatu perlu menutupi pergelangan
kaki, lutut atau paha, tergantung bagian-bagian tubuh yang berisiko mengalami cedera saat
menangani bahan kimia
• Material sepatu safety harus memiliki fitur ketahanan terhadap air dan bahan kimia. Karet sintetis,
karet butil atau alam, vinyl dan nitril merupakan material sepatu yang cocok digunakan saat
operasi bahan kimia.
• Konstruksi sepatu safety juga harus memperhitungkan bahaya yang ada di lingkungan kerja seperti
lantai basah, lantai licin, dan jatuhan benda berat atau berat. Pilih sepatu dengan fitur sol luar anti
slip untuk menghindari risiko tergelincir dan fitur pelindung jari kaki berbahan baja untuk
melindungi kaki dari risiko jatuhan benda berat atau tajam
• Bila Anda bekerja di area operasi bahan kimia mudah terbakar, maka sepatu dengan fitur anti statis
perlu digunakan
• Untuk melindungi sepatu dari kontaminasi bahan kimia berbahaya berbentuk debu, serat, atau
partikel di udara, sepatu safety sekali pakai atau penutup sepatu (shoe cover) sekali pakai dapat
digunakan.

Pelindung Mata dan Wajah


Cipratan, percikan, hingga paparan kabut bahan kimia yang mengenai mata sering kali menjadi
penyebab terbanyak pekerja mengalami cedera mata. Oleh karena itu, OSHA mewajibkan para pekerja
untuk selalu menggunakan perangkat pelindung mata dan wajah primer dan sekunder ketika bekerja di
area dengan potensi bahaya tadi.
Berikut jenis-jenis alat pelindung mata dan wajah yang berguna untuk menahan dampak bahaya
bahan kimia yang bisa mencederai mata, di antaranya:
a. Safety Goggles: pelindung primer yang berguna untuk melindungi mata dari percikan dan cipratan
bahan kimia. Pilih safety goggles dengan ventilasi tidak langsung (indirect ventilation ) atau tanpa
ventilasi (non-ventilated goggles) saat menangani bahan kimia berbahaya.

Safety goggles dengan ventilasi tidak langsung (indirect ventilation)


Sumber: thesafetysupplycompany.co.uk
b. Face Shields (tameng muka): pelindung sekunder yang berguna untuk melindungi seluruh wajah
dari paparan sumber bahaya. Face shileds yang dirancang menyatu dengan headgear dapat melindungi
wajah, namun tidak sepenuhnya melindungi mata. Agar perlindungan dari berbagai sumber bahaya
seperti partikel beterbangan, percikan atau cipratan bahan kimia lebih maksimal, pekerja
direkomendasikan menggunakan face shileds bersamaan dengan safety goggles. Face shields tidak
cocok untuk melindungi pekerja dari debu, asap, atau gas.
Tidak hanya jenisnya, tipe lensa yang digunakan pada pelindung mata dan wajah juga perlu
diperhatikan. Lensa harus transparan dan tidak mengganggu penglihatan. Berikut jenis lensa yang
direkomendasikan untuk pelindung mata dan wajah:
• Polycarbonates − efektif untuk memberikan perlindungan terhadap partikel beterbangan, namun
tidak cocok memberikan perlindungan terhadap bahan kimia korosif
• Acrylic resins − cocok untuk memberikan perlindungan terhadap berbagai jenis bahan kimia,
namun memiliki kemampuan yang lemah dalam menahan dampak bahaya
• Plastik − perlindungan akan lebih maksimal jika diberi lapisan anti kabut.

Catatan: Untuk memberikan perlindungan maksimal, pastikan APD terpasang erat pada mata dan
wajah. Keadaan atmosfer ruangan dan ventilasi terbatas biasanya menyebabkan lensa menjadi
berkabut. Lakukan pembersihan sesering mungkin.

Pelindung Pernapasan
Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah melalui
pernapasan. Banyak partikel di udara, debu, uap dan gas yang dapat membahayakan sistem pernapasan.
Pelindung pernapasan yang tepat harus digunakan untuk meminimalkan sumber-sumber bahaya tadi.
Berikut jenis pelindung pernapasan yang dapat digunakan saat menangani bahan kimia:

Air-Purifying Respirator (Respirator pemurni udara)


a. Particulate Respirator
Respirator ini hanya digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya paparan tingkat rendah (seperti
debu, kabut, dan asap). Tidak cocok digunakan untuk melindungi pekerja dari paparan gas dan uap.
Pada respirator jenis ini, filter menangkap partikel dari udara dengan metode penyaringan, sehingga
udara yang melewati respirator menjadi bersih. Contoh dari particulate respirator adalah disposable
dust masks dan respirator dengan disposable filter.
b. Chemical Cartridge/ Gas Mask Respirator
Jenis respirator ini menggunakan cartridge atau canister untuk menyerap gas dan uap di
udara. Catridge dan canister memiliki kemampuan serap yang tinggi pada awal penggunaan dan akan
mengalami penurunan hingga akhir masa pakai (masa jenuh).
Lama masa jenuh sangat tergantung dari konsentrasi uap atau gas di udara dan perawatan terhadap
respirator tersebut. Cartridge atau canister harus diganti sebelum jenuh karena bisa berdampak pada
kemampuan daya serap terhadap kontaminan.

Air-Supplied Respirator (Respirator dengan pemasok udara)


Alat pelindung pernapasan ini mirip seperti peralatan pernapasan untuk penyelam. Air-supplied
respirator menyimpan pasokan udara/ oksigen di dalam tabung sehingga alat ini tidak memerlukan
pasokan udara dari luar. Alat ini biasanya digunakan pada area yang kontaminasi udaranya sangat tinggi
atau rendah oksigen. Juga, tangki udara biasanya hanya dapat digunakan selama satu jam atau kurang,
tergantung rating tangki dan tingkat pernapasan pekerja.
APD merupakan upaya terakhir untuk meminimalkan risiko yang dapat terjadi akibat kecelakaan atau
bahaya di lingkungan kerja maupun saat operasi bahan kimia. Tidak hanya pemilihan APD yang harus
dilakukan secara tepat, pemeriksaan dan perawatan APD secara rutin pun perlu dilakukan untuk
memastikan APD yang digunakan dapat memberikan perlindungan dalam menahan dampak bahaya
bahan kimia.

Anda mungkin juga menyukai