Anda di halaman 1dari 21

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
DIFABEL HOUSE : PROGRAM PELATIHAN DAN PEMBINAAN KARYA SENI
RUPA DAN KERAJINAN BERSAMA SAHABAT DIFABEL WILAYAH
KOTAGEDE

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh :
Ketua : Weni Septi Susanti NIM 20120430285, angkatan 2012
Anggota : Egi Pranajaya NIM 20120430284, angkatan 2012
Sabila Yusrina NIM 20120430059, angkatan 2012
Ida Sholekah NIM 20120430077, angkatan 2012
Reni Apriani NIM 20120430054, angkatan 2012

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


YOGYAKARTA
2013
PENGESAHAN USULAN PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.........................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................................v
RINGKASAN ......................................................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................2
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................3
1.3 Tujuan ........................................................................................................................3
1.4 Luaran yang Diharapkan ...........................................................................................4
1.5 Kegunaan ...................................................................................................................4
BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ...........................................4
2.1 Kondisi Umum Masyarakat........................................................................................5
BAB 3 METODE PELAKSANAAN .................................................................................6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................................7
4.1 Rancangan Biaya ......................................................................................................7
4.2 Waktu dan Jadwal Penelitian ...................................................................................7
LAMPIRAN -LAMPIRAN .................................................................................................8
1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping .......................................................8
2. Justifikasi Anggaran Kegiatan......................................................................................14
3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ..........................................15
4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ................................................................................16
5. Surat Pernyataan Kesediaan Mitra ..............................................................................17

v
RINGKASAN
Difabel House merupakan salah satu program pengabdian masyarakat yang bergerak
dibidang pemberdayaan dan pengembangan potensi serta bakat para sahabat penyandang
disabilitas terutama dalam bidang seni. Bidang seni dipilih dikarenakan seni adalah salah satu
bidang yang bisa diterima oleh semua kalangan, lagipula hampir semua orang lahir dengan
membawa bakat seni tinggal bagaimana cara mengasah dan memanfaatkan bakat tersebut.
Seni juga memiliki nilai ekonomis jika mau di komersilkan.
Target dari Defabel House adalah terciptanya satu sudut pandang baru jika
penyandang disabilitas juga bisa berkarya dan hasil karyanya pun tidak kalah dengan orang
normal lainnya sehingga para penyandang disabilitas tidak dipandang sebelah mata lagi oleh
masyarakat. Hal ini bisa dibuktikan dengan diadakannya pameran di akhir program dan uang
hasil pamerannya bisa mereka gunakan untuk kepentingan mereka yang lainnya. Jadi selain
menghasilkan karya dan uang, mereka juga bisa belajar bersosialisasi dengan masyarakat luas
dan menambah networking.
Difabel House akan mengadakan pelatihan sebanyak dua kali dalam seminggu kepada
para sahabat difabel (sebutan untuk para penyandang disabilitas di Defabel House). Adapun
pelatihan yang diberikan adalah pelatihan dalam bidang seni lukis dan menulis kemudian di
akhir program akan diadakan pameran. Diharapkan tulisan para sahabat difabel mampu
dimuat disurat kabar daerah ataupun nasional, karena selama ini rasanya masih sangat sedikit
sekali tulisan para sahabat disabel yang dimuat di media sehingga para sahabat disabel
kekurangan wadah untuk menyampaikan aspirasinya.
Metode yang digunakan Difabel House adalah : 1) satu kanvas satu orang, jadi setiap
sahabat disabel diharuskan membuat lukisan sebanyak satu lukisan diatas kanvas setelah 4x
(empat kali) pertemuan di kelas melukis. 2) satu buku untuk sahabat, merupakan kumpulan
tulisan para sahabat disabel yang akan dibukukan pada akhir program sehingga karya mereka
mampu berwujud nyata.
Pameran di akhir program bertujuan untuk menjadi tolak ukur sukses tidaknya
program Difable House. Diharapkan dengan adanya pameran di akhir program ini dapat
mejaring mitra atau networking yang semakin luas bagi para sahabat disabilitas wilayah
KotaGede. Dan juga semoga sahabat difabel KotaGede menjadi semakin termandirikan
dengan adanya program ini sehingga setelah program ini selesai sahabat difabel KotaGede
bisa tetap produktif dan memiliki bekal keterampilan.

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan
partisipasi. Gangguan adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya; suatu
pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi oleh individu dalam melaksanakan tugas
atau tindakan, sedangkan pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami oleh
individu dalam keterlibatan dalam situasi kehidupan. Jadi disabilitas adalah sebuah fenomena
kompleks, yang mencerminkan interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan ciri dari
masyarakat tempat dia tinggal (wikipedia). Program kebijakan pemerintah bagi penyandang
disabilitas (penyandang cacat) cenderung berbasis belas kasihan (charity), sehingga kurang
memberdayakan penyandang disabilitas untuk terlibat dalam berbagai masalah.

PPDI (Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia) selaku mitra dari Difabel House
merupakan sebuah organisasi masyarakat yang bergerak dibidang pemberdayaan bagi para
penyandang disabilitas dan berlokasi di wilayah KotaGede Yogyakarta. Di PPDI terdapat
ratusan anggota penyandang disabilitas namun belum tersensus dengan baik karena
kurangnya tenaga kerja dan dana yang dimiliki. PPDI lebih berorientasi pada jalan advokasi
atau penyuaraan aspirasi.

Banyaknya jumlah sahabat difabel di wilayah KotaGede dan kurangnya jumlah relawan atau
aktivis yang bersedia memberikan pelatihan membuat program Difabel House ini berpotensi
untuk berkembang menjadi sebuah program yang kontinu atau terus menerus karena jumlah
sahabat difabel yang banyak ini membutuhkan pekatihan untuk pembentukan jiwa
kemandirian mereka.

Para penyandang disabilitas di PPDI terdiri dari mayoritas tuna netra, tuna rungu dan tuna
daksa. Banyak sekali program yang sudah dirancang bagi sahabat difabel – panggilan bagi
para penyandang disabilitas di wilayah KotaGede yang ikut tergabung dalam Difabel House –
namun belum mampu menumbuhkan semangat kemandirian bagi mereka, sehingga semua
program yang dirancang sedemikian rupa itu hanya mampu terasa sesaat tanpa ada hasil yang
didapatkan setelah itu. Malah terkadang program tersebut berhenti ditengah jalan. Padahal

2
para penyandang disabilitas sangat membutuhkan kemandirian untuk kelangsungan hidup
mereka di masa yang akan datang bukan rentetan program yang tanpa arti.

Titik berat yang ingin ditekankan dalam program ini adalah tumbuhnya kemandirian di
kalangan para sahabat disabilitas, karena dengan kemandirian mereka mampu menjadi lebih
produktif dan memperbaiki taraf hidupnya kedepan. Untuk menumbuhkan kemandirian dari
dalam diri sahabat disabilitas tidaklah mudah, kita membutuhkan waktu yang relatif lama dan
metode yang tepat.

Menulis dan melukis dipilih karena masih sedikitnya jumlah sahabat sisabilitas yang mampu
menguasai dua bidang ini. Dan juga dua program tersebut tidak cukup rumit untuk diajarkan
kepada para sahabat disabilitas. Sehingga, harapan dengan diadakannya program Difabel
House adalah munculnya kemandirian serta tergalinya potens bagi sahabat disabilitas supaya
mereka mampu lebih produktif dan tidak merasa termarginalkan oleh masyarakat sekitar
yang ada.

Oleh karena itulah Difabe House hadir mencoba merangkul penyandang disabilitas unyuk
mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan berbasis persahabatan bukan belas
kasihan. Pelatihan potensi tersebut lebih spesifik dibidang seni melukis dan menulis. Difabel
House ingin membangun satu paradigma baru jika para sahabat disabel juga bisa seproduktif
orang normal biasanya dan memberikan wadah bagi mereka untuk menyalurkan bakatnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Difabel House merupakan solusi yang tepat bagi para sahabat difabel di
daerah KotaGede untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimilikinya ?
2. Apakah program Difabel House mampu berjalan dalam jangka waktu panjang dan
mendapatkan antusiasme yang tinggi oleh para sahabat difabel ?

1.3 Tujuan

1. Memberikan pelatihan ketrampilan kepada para sahabat difabel dalam bidang seni
agar mampu menghasilkan karya dan lebih produktif.
2. Menjembatani para sahabat difabel untuk mengeksplor kemampuan dan bakat yang
dimilikinya dalam bidang seni.
3
3. Menjadi sahabat bagi para sahabat difabel agar tidak ada lagi rasa diskriminasi atau
perbedaan hak.
4. Melihat seberapa besar antusiasme sahabat difabel terhadap program ini.
1.4 Luaran yang Diharapkan

Terciptanya sahabat difabel yang produktif dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk
mengembangkan potensinya sehingga mampu menjadi lebih produktif. Target Difabel House
adalah mengadakan pameran seni hasil karya mereka di akhir program yang merupakan tolak
ukur dari sukses tidaknya program ini.

1.5 Kegunaan

1. Mensukseskan program Defabel House di wilayah KotaGede Yogyakarta


2. Menumbuhkan jiwa produktif terhadap sahabat difabel
3. Mengasah potensi dan bakat para sahabat difabel
4. Memberikan kontribusi kepada lingkungan hidup

4
BAB 2

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

2.1 Kondisi Umum Masyarakat

Ada ratusan jumlah penyandang disabilitas di wilayah KotaGede Yogyakarta, namun jumlah
yang banyak tersebut tidak semuanya menjadi anggota PPDI (Persatuan Penyandang
Disabilitas Indonesia) – mitra Difabel House – karena kurangnya dana dan tenaga kerja yang
ada.

Sudah ada beberapa program yang baru-baru ini dilaksanakan di PPDI selaku organisasi
sosial yang berorientasi pada pemberdayaan penyandang disabilitas, diantaranya adalah
Program Beasiswa bagi para tuna daksa untuk usia sekolah SD-SMP, dan Program Sosialisasi
Perda tngkat DIY tentang perlindungan dan persamaan hak bagi para penyandang disabilitas.

Untuk program yang akan dijalankan oleh Difabel House kita membutuhkan sekitar 20 orang
penyandang disabilitas untuk dilatih dalam kemandiriannya dibidang melukis dan menulis.
Dari jumlah 20 orang tadi kemudian kita bagi lagi, untuk kelas melukis kita akan melatih 10
orang sahabat disabilitas (5 orang tuna rungu dan 5 orang tuna daksa) sedangkan untuk kelas
menulis kita akan melatih 10 orang sahabat disabilitas (3 orang tuna rungu, 3 orang tuna
daksa dan 4 orang tuna netra).

Di akhir program kita akan mengadakan sebuah pameran yang akan menjadi tolok ukur
apakah program ini sukses atau tidak. Dalam pameran tersebut kita akan memamerkan semua
lukisan karya sahabat disabilitas dan juga buku hasil karya mereka. Seandainya
menguntungkan, maka profit yang didapat akan dikembalikan kepada PPDI untuk digunakan
untuk hal lain yang lebih bermanfaat.

Sebelum Difabel House, ada beberapa program lain yang telah berlangsung, namun
sayangnya program-program lain tersebut belum mampu menumbuhkan rasa kemandirian
yang ada dalam diri sahabat difabel sehingga selepas program itu selesai, para sahabat difabel
tetap seperti biasa tanpa ada efek lain. Oleh karena itu Difabel House hadir untuk
menumbuhkan rasa kemandirian bagi para sahabat difabel sehingga selepas program ini para
sahabat difabel bisa lebih mandiri dan produktif juga memiliki bekal ketrampilan untuk
berkarya.

5
BAB 3

METODE PELAKSANAAN

Tahapan dan Metode Pelaksanaan Program

Dalam kegiatan ini kita menggunakan tiga metode :

1. Satu kanvas satu orang,


merupakan metode dimana satu sahabat disabilitas diwajibkan membuat satu lukisan
diatas kanvas setelah mendapat 4x (empat kali) pelajaran di kelas melukis. Kemudian
hasil dari lukisan-lukisan tersebut akan diseleksi dan di pamerkan di puncak program
ini yaitu pameran akhir program.
2. Satu buku untuk sahabat,
buku ini merupakan kompilasi dari beberapa tulisan sahabat difabel dan diterbitkan
pada akhir program. Jadi, setelah kelas menulis sahabat difabel diajak untuk menulis
apa saja yang mereka inginkan namun dalam bentuk yang ringan.
3. Evaluasi,
untuk mengetahui apakah metode yang digunakan oleh Difabel House sukses atau
tidak dengan dilakukan pembagian angket yang berisi tanggapan dari para sahabat
difabel. Pameran akhir tahun juga mampu menjadi acuan apakah metode yang kita
gunakan sukses atau tidak.

6
BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Rancangan Biaya

Anggaran yang dibutuhkan dalam kegiatan ini meliputi:


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan Penunjang 25 %

2. Bahan Habis Pakai 40 %

3. Perjalanan 25 %

4. Lain-lain 10 %

Total 100 %

4.2 Waktu dan Jadwal Penelitian

Kegiatan ini dilaksanakan selama empat bulan dari tahap persiapan hingga evaluasi program.
Kegiatan ini dilaksanakan di daerah KotaGede Yogyakarta.

1. Chart Kegiatan

Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4


No. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perizinan
2. Penyusunan materi
3. Sosialisasi kegiatan
4. Persiapan pameran
5. Pelaksanaan
6. 1. Penerapan metode
2. Penilaian kemampuan akhir
7. Pameran
8. Pembuatan laporan dan evaluasi

7
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah
Pemakaian (Rp)
pameran 1 1 Rp. 3.124.000 Rp. 3.124.000

SUB TOTAL (Rp) Rp. 3.124.000

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah
Pemakaian (Rp)
Kanvas 4 4x10 anak Rp. 50.000 Rp. 2.000.000
Alat lukis 4 4x10 anak Rp. 40.000 Rp. 1.600.000
Spidol 4 14 orang Rp. 12.000 Rp. 168.000
Bolpoin 4 1 pak Rp. 25.000 Rp. 25.000
Papan tulis 1 1 Rp. 136.000 Rp. 136.200
Konsumsi 4 4x35 orang Rp. 10.000 Rp.1.000.000
HVS 4 1 rim Rp. 70.000 Rp. 70.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 4.999.200

3. Perjalanan
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah
Pemakaian (Rp)
BBM panitia 32 PP 5 x 2 liter Rp. 6.500 Rp. 2.080.000
BBM pelatih 32 PP 2 x 2 liter Rp. 6.500 Rp. 832.000
BBM peserta hari-H 1 kali 25 orang Rp. 8.500 Rp. 212.500
SUB TOTAL (Rp) Rp. 3.124.500

4. Lain-Lain
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah
Pemakaian (Rp)
Fotocopy & jilid 3 proposal 17lembar x Rp.150 Rp. 10.200
4 proposal
Surat menyurat 3 proposal 4 proposal Rp. 3.000 Rp. 12.000
Materai 6 10 Rp. 7.000 Rp. 70.000
Laporan akhir 3 proposal 20 lembar x Rp. 150 Rp. 9.000
3 proposal
Gedung 4 bulan 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
Dokumentasi 1 1 Rp. 148.600 Rp. 148.600
SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.249.800
Total (Keseluruhan) Rp. 12.498.000

14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
No. Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
1. Weni Septi Ekonomi Ekonomi 12 - Mengkoordinir tim
Susanti / Keuangan jam/minggu dalam pelaksanaan
20120430285 dan penelitian
Perbankan - Menyusun laporan
Islam - Menyusun rancangan
dan hasil akhir luaran
penelitian.

2. Egi Pranajaya/ Ekonomi Ekonomi 12 - Membantu ketua tim


20120430284 Keuangan jam/minggu dalam pelaksanaan
dan penelitian
Perbankan - Membantu ketua tim
Islam dalam penyusunan
laporan
- Menyusun laporan akhir
bersama tim
3. Sabila Yusrina/ Ekonomi Ekonomi 12 - Membantu ketua tim
20120430059 Keuangan jam/minggu dalam pelaksanaan
dan penelitian
Perbankan - Membantu ketua tim
Islam dalam penyusunan
laporan
- Menyusun laporan akhir
bersama tim
4. Ida Sholekah/ Ekonomi Ekonomi 12 - Membantu ketua tim
20120430077 Keuangan jam/minggu dalam pelaksanaan
dan penelitian
Perbankan - Membantu ketua tim
Islam dalam penyusunan
laporan
- Menyusun laporan akhir
bersama tim
5. Reni Apriani Ekonomi Ekonomi 12 - Membantu ketua tim
Keuangan jam/minggu dalam pelaksanaan
dan penelitian
Perbankan - Membantu ketua tim
Islam dalam penyusunan
laporan
- Menyusun laporan akhir
bersama tim

15

Anda mungkin juga menyukai