a. Respirator
Penutup muka yang buruk
Sumbatan kerusakan/cacat pada filter
Pemeliharaan yang tidak baik
Tali pengikat longgar/lepas
Tidak nyaman
Psikologis dan kecemasan
Meningkatkan beban kerja pada jantung dan hati
Menghirup kembali udara yang dihembuskan
Kesulitan komunikasi
Terkena phospor
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat dibuat kesimpulan sebabai berikut.
Keamanan kerja di Laboratorium Kesehatan bertujuan agar petugas, masyarakat dan
lingkungan laboratorium kesehatan saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, aman,
selamat, dan produktif. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan
dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Penanggung jawab laboratorium, stake holder
laboratorium yang lain seperti pemilik, karyawan yang bekerja didalamnya dan bahkan
pelanggan harus mempunyai sikap yang sama dalam pelaksanaan keamanan kerja di
laboratorium kesehatan. Untuk menjamin keselamatan diri di laboratorium, salah satu
persyaratan adalah pada pemakaian alat pelindung diri berupa sarung tangan, jas laboratorium
dan masker. Selain itu aspek prilaku petugas sendiri terhadap disiplin pemakaian alat
pelindung diri (APD) dan higiene petugas sehabis penanganan sampel berupa pencucian
tangan tidak boleh diabaikan.
B. Saran
a. Petugas Kesehatan dan non kesehatan sebaiknya disiplin terhadap pemakaian alat pelindung
diri (APD) dan higiene petugas sehabis penanganan sampel berupa pencucian tangan tidak
boleh diabaikan.
b. Dalam penanganan spesimen perlu diperhatikan cara pemeliharaan/mempertahankan kualitas
kerja (perfomance) pada setiap taraf/langkah dalam keseluruhan rantai prosesnya, agar
nantinya tidak terjadinya kecelakaan kerja.
c. Penyuluhan tentang APD kepada semua masyarakat agar dapat mengurangi angka
kecelakaan pada saat bekerja dan Penggunaan APD sebaiknya sesuai dengan kebutuhan
tenaga kerja.
DAFTAR PUSTAKA