Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................

KATA PENGANTAR...............................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................3

A. Latar Belakang...............................................................................................3

B. Rumusan Masalah..........................................................................................4

C. Tujuan ...........................................................................................................4

D. Sistematika....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5

A. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD)............................................................5

B. Jenis Bahaya dan Kecelakaan Dalam Laboratorium.....................................10

C. Sumber-sumber Bahaya Dalam Laboratorium.............................................11

D. Penanganan Kecelakaan Kerja di Laboratorium Kimia (P3K)14

E. Biological Safety Cabinetry..........................................................................16

BAB III PENUTUP................................................................................................18

A. Kesimpulan ...................................................................................................18

B. Saran..............................................................................................................18

C. Lampiran........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................20
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan
resiko kecelakaan kerja (zero accident). Maksud utama dibutuhkannya k3 adalah untuk mencegah
terjadinya cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah kerusakan tempat dan peralatan kerja,
mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat disekitar tempat kerja, dan norma kesehatan
kerja diharapkan menjadi instrumen yg menciptakam dan memelihara derajat kesehatan kerja

Pelaksanaan K3 adalah salah satu bentuk untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas
dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Maka
dari itu kita perlu pemahaman mengenai pengertian kecelakaan kerja, jenis-jenis kecelakaan,
sumber kecelakaan, dan penanganan kecelakaan kerja di laboratorium, sehingga kita dapat
mengaplikasikannya secara nyata saat bekerja di Laboratorium.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja,
perusahaan, lingkungan hidup, dan ma-syarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan
kerja.Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3
bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan di atas, maka dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut :

a. Apa yang dimaksud Alat Pelindung Diri (APD) dan apa saja Alat Pelindung Diri yang ada di
Laboratorium kimia?

b. Masalah dan kecelakaan apa saja yang terjadi dalam laboratorium kimia saat praktikum?

c. Bagaimana upaya atau tindakan P3K untuk kecelakaan yang terjadi dalam praktikum di
laboratorium kimia?
C. Tujuan

1. Tujuan Khusus : Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) semester I tahun 2014/2015.

2. Tujuan Umum :

a. Penulis ingin memperkenalkan apa itu APD dan bagaimana pentingnya.

b. Sebagai wawasan tambahan informasi serta memperbanyak ilmu pengetahuan khususnya


untuk Teori K3.

c. Untuk lebih memperdalam ilmu dalam Analis Kesehatan.

D. Sistematika

Penulis membuat sistematika laporan sebagai berikut :

1. Pada bab pertama adalah pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan tenteng latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penulisan, serta sistematika penulisannya.

2. Pada bab dua adalah pembahasan . dalam bab ini menyebutkan isi dari rumusan masalah dan
manfaatnya.

3. Pada bab tiga penulis mengambil kesimpulan dan saran-saran yang mana merupakan akhir
penutup laporan serta lampiran.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Alat Pelindung Diri (APD)

1. Dasar Hukum

a. Undang-undang No.1 tahun 1970.

1. Pasal 3 ayat (1) butir f: Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat untuk
memberikan APD

2. Pasal 9 ayat (1) butir c: Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga
kerja baru tentang APD.

3. Pasal 12 butir b: Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja
untuk memakai APD.Pasal 14 butir c: Pengurus diwajibkan menyediakan APD secara cuma-Cuma.
b. Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus
menyediakan alat pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk menggunakannya untuk
pencegahan penyakit akibat kerja.

c. Permenakertrans No.Per.03/MEN/1982 Pasal 2 butir I menyebutkan memberikan nasehat


mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan
dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja

d. Permenakertrans No.Per.03/Men/1986 Pasal 2 ayat (2) menyebutkan tenaga kerja yang


mengelola Pestisida harus memakai alat-alat pelindung diri yg berupa pakaian kerja, sepatu lars
tinggi, sarung tangan, kacamata pelindung atau pelindung muka dan pelindung pernafasan.

2. Pengertian APD

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan pelindung yang digunakan oleh seorang pekerja
untuk melindungi dirinya dari kontaminasi lingkungan. APD dalam bahasa Inggris dikenal dengan
sebutan Personal Protective Equipment (PPE). Dengan melihat kata "personal" pada kata PPE
terebut, maka setiap peralatan yang dikenakan harus mampu memperoteksi si pemakainya. APD
dapat berkisar dari yang sederhana hingga relatif lengkap. APD merupakan solusi pencegahan yang
paling mendasar dari segala macam kontaminasi dan bahaya akibat bahan kimia.

3. Jenis-jenis APD

a. Perlindungan Mata Dan Wajah

Proteksi mata dan wajah merupakan persyaratan yang mutlak yang harus dikenakan oleh pemakai
dikala bekerja dengan bahan kimia. Hal ini dimaksud untuk melindungi mata dan wajah dari
kecelakaan sebagai akibat dari tumpahan bahan kimia, uap kimia, dan radiasi. Secara umum
perlindungan mata terdiri dari Kacamata pelindung, Goggle,Pelindung wajah, Pelindung mata special
(goggle yang menyatu dengan masker khusus untuk melindungi mata dan wajah dari radiasi dan
bahaya laser).

b. Perlindungan Badan

Baju yang dikenakan selama bekerja di laboratorium, merupakan suatu perlengkapan yang wajib
dikenakan sebelum memasuki laboratorium. Jas laboratorium dikenal oleh masyarakat pengguna
bahan kimia ini terbuat dari katun dan bahan sintetik. Hal yang perlu diperhatikan ketika
menggunakan jas laboratorium yaitu kancing jas laboratorium tidak boleh dikenakan dalam kondisi
tidak terpasang dan ukuran dari jas laboratorium pas dengan ukuran badan pemakainya. Jas
laboratorium merupakan pelindung badan dari tumpahan bahan kimia dan api sebelum mengenai
kulit pemakainya. Jika jas laboratorium terkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia, lepaslah jas
secepatnya. Selain jas laboratorium, perlindungan badan lainnya adalah Apron dan Jumpsuits. Apron
digunakan untuk memproteksi diri dari cairan yang bersifat korosif dan mengiritasi, yang berbentuk
seperti celemek terbuat dari karet atau plastik.Untuk apron yang terbuat dari plastik, bahwa tidak
dikenakan pada area larutan yang mudah terbakar dan bahan-bahan kimia yang dapat terbakar yang
dipicu oleh elektrik statis, karena apron jenis ini dapat mengakumulasi loncatan listrik
statis.Jumpsuits atau dikenal dengan sebutan baju parasut ini direkomendasikan untuk dipakai pada
kondisi beresiko tinggi Bahan dari peralatan perlindungan badan ini haruslah mampu memberi
perlindungan kepada pekerja laboratorium dari percikan bahan kimia, panas, dingin, uap lembab,
dan radiasi.

c. Perlindungan Tangan

Kontak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang sangat penting apabila terpapar bahan
kimia yang korosif dan beracun. Sarung tangan menjadi solusi tidak hanya melindungi tangan
terhadap karakteristik bahaya bahan kimia tersebut, sarung tangan juga dapat memberi
perlindungan dari peralatan gelas yang pecan atau rusak, permukaan benda yang kasar atau tajam,
dan material yang panas atau dingin. Sarung tangan harus secara periodik diganti berdasarkan
frekuensi pemakaian dan permeabilitas bahan kimia yang ditangani. Jenis sarung tangan yang sering
dipakai di laboratorium, diantaranya, terbuat dari bahan karet, kulit dan pengisolasi (asbestos) untuk
temperatur tinggi. Jenis karet yang digunakan pada sarung tangan, diantaranya adalah karet butil
atau alam, neoprene, nitril, dan PVC (Polivinil klorida). Semua jenis sarung tangan tersebut dipilih
berdasarkan bahan kimia yang akan ditangani.

APD tangan dikenal dengan Safety Glove dengan berbagai jenis penggunaanya. Berikut ini adalah
jenis-jenis sarung tangan dengan penggunaan yang tidak terbatas hanya untuk melindungi dari
bahan kimia. Jenis-Jenis Safety Glove antara lain : Sarung Tangan Metak Mesh, Sarung metal mesh
tahan terhadap ujung yang lancip dan menjaga terpotong, Sarung tangan Kulit, Sarung tangan yang
terbuat dari kulit ini akan Melindungi tangan dari permukaan kasar, Sarung tangan Vinyl dan
neoprene Melindungi tangan terhadap bahan kimia beracun, Sarung tangan Padded Cloth
Melindungi tangan dari ujung yang tajam, pecahan gelas, kotoran dan Vibrasi, Sarung tangan Heat
resistant Mencegah terkena panas dan api, Sarung tangan karet Melindungi saat bekerja disekitar
arus listrik karena karet merupakan isolator (bukan penghantar listrik), Sarung tangan Latex
disposable Melindungi tangan dari Germ dan bakteri, sarung tangan ini hanya untuk sekali
pakai,Sarung tangan lead lined Digunakan untuk melindungi tangan dari sumber radiasi.

d. Perlindungan Pernafasan

Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah lewat
pernafasan. Banyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan gas yang dapat membahayakan
pernafasan. Laboratorium merupakan salah satu tempat kerja dengan bahan kimia yang
memberikan efek kontaminasi tersebut. Oleh karena itu, para pekerjanya harus memakai
perlindungan pernafasan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan masker, yang sesuai. Pemilihan
masker yang sesuai didasarkan pada jenis kontaminasi, kosentrasi, dan batas paparan. Beberapa
jenis perlindungan pernafasan dilengkapi dengan filter pernafasan yang berfungsi untuk menyaring
udara yang masuk. Filter masker tersebut memiliki masa pakai. Apabila tidak dapat menyaring udara
yang terkontaminasi lagi, maka filter tersebut harus diganti.

4. Masalah Pemakaian APD (Alat Pelindung Diri)


a. Pekerja tidak mau memakai dengan alasan:

Tidak sadar/tidak mengerti

Panas

Sesak

Tidak enak dipakai

Tidak enak dipandang

Berat

Mengganggu pekerjaan

Tidak sesuai dengan bahaya yang ada

Tidak ada sanksi

Atasan juga tidak memakai

b. Tidak disediakan oleh perusahaan

Ketidakmengertian

Pura-pura tidak mengerti

Alasan bahaya

Dianggap sia-sia

c. Pengadaan oleh perusahaan

Tidak sesuai dengan bahaya yang ada

Asal beli (terutama memilih yang murah)

Beberapa Contoh Masalah APD antara lain :

a. Respirator

Penutup muka yang buruk

Sumbatan kerusakan/cacat pada filter


Pemeliharaan yang tidak baik

Tali pengikat longgar/lepas

Tidak nyaman

Psikologis dan kecemasan

Meningkatkan beban kerja pada jantung dan hati

Menghirup kembali udara yang dihembuskan

Kesulitan komunikasi

b. Alat Pelindung Telinga

Resiko infeksi

Kesulitan komunikasi

Merasa terisolasi

Sakit kepala karena jepitan terlalu kuat

Tidak nyaman

Menguranggi kemampuan menduga jarak

Iritasi kulit

c. Sarung Tangan

Mungin dapat menangkap bahan kimia

Mengurangi kepekaan tangan dan jari

Kebocoran dari lubang yang tidak diketahui

Mungkin menyebabkan dermatitis (keringat yang berlebihan)

Bahan kimia tertentu

d. Alat Pelindung Mata

Dapat membatasi pandangan

Timbul kabut, noda dan goresan kecil

Tidak dapat melihat kerusakan secara visual


Beberapa kaca mata pengaman memungkinkan benda masuk dari samping

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT


karena rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Dalam makalah ini, kami mengangkat topik Alat Pelindung Diri di
Laboratorium.

Penulis menyadari bahwa tidak mungkin tugas ini dapat selesai bila dilakukan
tanpa bantuan, bimbigan, dorongan dan nasihat dari berbagai pihak yan telah
membatu kami. Karena itu saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar besarnya kepada semua pihak yang bersangkutan dalam pembuatan
tugas ini .

Dengan segala keterbatasan dan kekurangan saya sehingga tugas ini tidak
sesempurna yang Bapak kira karena masih banyak kekurangannya . terlepas dari
itu , saya berharap agar tugas ini dapat bermanfaat dikemudian hari untuk segala
pihak yang membutuhkan .

Sekian yang dapat saya sampaikan semoga tugas ini dapat bermanfaat. Akhir kata.

Wasalamualaikum Wr.Wb.

Bandung, Agustus 2012

Tim Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia dewasa ini sudah mulai berkembang tingkat peridustrianya.


Alat perindustrian yang biasanya dilakukan secara manual , sudah mulai
ditinggalkan dengan beralih ke teknik yang lebih cepat dan efisien. Akan tetapi,
disamping cepat dan efisien, masih ada efek pengikut lainnya yang tidak bisa
diabaikan begitu saja, seperti misalnya peluang kecelakan kerja yang meningkat
dan juga penyakit yang bisa ditimbulkan baik pada pekerja maupun lingkungan
sekitarnya.

Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah bagi sebuah perusahaan. Kerugian
yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi namun timbulnya korban jiwa
pekerjap. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian bagi
perusahaan karena diperlukan waktu untuk mencari atau mendidik sumber daya
manusia yang sesuai perusahaan. Kerugian yang langsung yang nampak dari
timbulnya kecelakaan kerja adalah biaya pengobatan dan kompensasi kecelakaan.
Sedangkan biaya tak langsung yang tidak nampak ialah kerusakan alat-alat
produksi, penataan manajemen keselamatan yang lebih baik, penghentian alat
produksi, dan hilangnya waktu kerja.

Oleh karena itulah diperlukan alat pelindung diri (APD) untuk mengurangi resiko
kecelakaan dalam pekerjaan terutama di Laboratorium. Alat Pelindung Diri ( APD
) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerjauntuk melindungi
seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau
kecelakaan kerja.APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi
tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat
dilakukan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1.2.1 Seberapa pentingkah Alat Pelindung Diri (APD) dalam pekerjaan ?

1.2.2 Apa sajakah jenis serta kegunaan APD ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :

1.3.1 untuk memperdalam pemahaman pentingnya APD dalam melakukan


pekerjaan di bidang industry

1.3.2 untuk mengetahui fungsi dari APD

1.3.3 untuk menambah wawasan pada masyarakat luas mengenai APD, agar
kecelakaan kerja dapat berkurang

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan


terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Sumamur, 1991). Atau bisa juga disebut alat
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja
untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.

APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila
usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.
Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut, namun sebagai
usaha akhir.

Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya-bahaya


kecelakaan yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih secara hati-
hati agar dapat memenuhi beberapa ketentuan yang diperlukan.
Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :

1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang
spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
2. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
4. Bentuknya harus cukup menarik.
5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang
dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam
menggunakannya.
7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
9. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya.

2.2. Tujuan, Manfaat,Jenis dan Kegunaan dari Alat Pelindung Diri

1. Tujuan

Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan


administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.

Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.

Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

2. Manfaat

Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya


potensi bahaya/kecelakaan kerja.

Mengurangi resiko akibat kecelakaan.

3. Jenis

Alat Pelindung Diri di bagi menjadi 3 kelompok yaitu:

1. APD bagian kepala meliputi :

Alat Pelindung Kepala : Alat ini adalah kombiansi dari alat pelindung
mata,pernapasan dan mata contohnya Topi Pelindung/Pengaman (Safety
Helmet), Tutup Kepala, Hats/cap, Topi pengaman.
Alat Pelindung Kepala Bagian Atas : Topi Pelindung/Pengaman (Safety
Helmet),
Alat Pelindung Muka : Safety Glasses, Face Shields, Goggles.
Alat Pelindung Pengliahatan : Kaca Mata

Alat Pelindung Telinga : Tutup Telinga (Ear muff ), Sumbat Telinga (Ear
plugs).
Alat Pelindung Pernafasan : Masker, Respirator.

1. APD bagian badan meliputi :

Alat Pelindung Seluruh Badan : jas laboratorium


Alat Pelindung Badan Bagian Muka : Apron
Alat Pelindung Bagian Dada : Rompi Pelindung

1. APD bagian anggota badan meliputi :

Alat Pelindung Tangan : Sarung Tangan (Safety Gloves).

Alat Pelindung Kaki : sepatu bot.

4. Kegunaan

Alat Pelindung Kepala


o Alat Pelindung Kepala Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet) :
Melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh
dan terkena arus listrik.

o Tutup Kepala : Melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-uap,


panas/dingin.

o Hats/cap : Melindungi kepala dari kotoran debu atau tangkapan


mesin-mesin berputar.

o Topi pengaman : untuk penggunaan yang bersifat umum dan


pengaman dari tegangan listrik yang terbatas. Tahan terhadap
tegangan listrik. Biasanya digunakan oleh pemadam kebakaran.

Alat Pelindung Muka Dan Mata

o Melindungi muka dan mata dari:

Lemparan benda-benda kecil.

Lemparan benda-benda panas

Pengaruh cahaya

Alat Pelindung Telinga

o Sumbat Telinga (Ear plugs ) yang baik adalah menahan frekuensi


Daya atenuasi (daya lindung) : 25-30 dB, sedangkan frekuensi untuk
bicara biasanya (komunikasi) tak terganggu.

o Tutup Telinga (Ear muff ) frekuensi 28004000 Hz sampai 42 dB


(3545 dB) Untuk frekuensi biasa 25-30 dB. Untuk keadaan khusus
dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat telinga
sehingga dapat atenuasi yang lebih tinggi; tapi tak lebih dari 50
dB,karena hantaran suara melalui tulang masih ada.

Alat Pelindung Pernafasan

o Memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber bahaya seperti:

o Kekurangan oksigen

o Pencemaran oleh partikel (debu, kabut, asap dan uap logam)

o Pencemaran oleh gas atau uap

Alat Pelindung Tangan

Sarung Tangan (Gloves) Jenis pekerjaan yang membutuhkan sarung tangan :

o Pengelasan/ pemotongan (bahan kulit)

o Bekerja dengan bahan kimia (bahan karet)

o Beberapa pekerjaan mekanikal di workshop dimana ada potensi


cedera bila tidak menggunakan sarung tangan (seperti benda yang
masih panas, benda yang sisinya tajam dlsb.).

o Beberapa pekerjaan perawatan.

Alat Pelindung Kaki

o Untuk mencegah tusukan


o Untuk mencegah tergelincir

o Tahan terhadap bahaya listrik

Alat Pelindung Badan

o Pakaian Pelindung: digunakan untuk melindungi tubuh dari benda


berbahaya, misal api, asap, bakteri, zat-zat kimia, dsb.

Safety Belt

o Berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, biasanya


digunakan pada pekerjaan konstruksi dan memanjat serta tempat
tertutup atau boiler.

Alat pelindung diri untuk tugas khusus

o Apron untuk bekerja dengan bahan kimia ataupun pekerjaan


pengelasan.

o Full body harness untuk bekerja di ketinggian melebihi 1,24 meter.

o Tutup telinga (ear plugs) untuk bekerja di tempat dengan kebisingan


melebihi 85 dB.
o Sepatu boot karet (rubber boot) untuk semua pekerjaan di kebun yang
dimulai dari survey lahan, pembibitan, penanaman hingga panen.

2.3 Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri

1. Kekurangan

o Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai Alat


pelindung diri yang kurang tepat

o Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat
dari kondisi yang berpotensi menimbulkan bahaya.

o Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan

o Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah,

o Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar)

o Alat Pelindung Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan


tertentu.

o Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti


kanister, filter dan penyerap (cartridge).

o Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-


ganti.

2. Kelebihan

o Mengurangi resiko akibat kecelakan

o Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan

o Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan


administrasi tidak berfungsi dengan baik.

o Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.

2.4 Cara Memilih dan Merawat Alat Pelindung Diri

1. Cara memilih

o Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai.


o Alat Pelindung Diri yang sesuai standar serta sesuai dengan jenis
pekerjaannya harus selalu digunakan selama mengerjakan tugas
tersebut atau selama berada di areal pekerjaan tersebut dilaksanakan.

o Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan apabila sedang berada dalam


kantor, ruang istirahat, atau tempat-tempat yang tidak berhubungan
dengan pekerjaannya.

o Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material yang dipakai.

2. Cara merawat

o Meletakkan Alat pelindung diri pada tempatnya setelah selesai


digunakan.

o Melakukan pembersihan secara berkala.

o Memeriksa Alat pelindung diri sebelum dipakai untuk mengetahui


adanya kerusakan atau tidak layak pakai.

o Memastikan Alat pelindung diri yang digunakan aman untuk


keselamatan jika tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.

o Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara


penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.

o Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang


kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan

o Secara spesifik sebagai berikut

Helm Safety/ Helm Kerja (Hard hat)

1. Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut


cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
2. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan (retak-retak, bolong atau tanpa system
suspensinya).
3. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki helm kerja dan telah mengikuti training.

Kacamata Safety (Safety Glasses)


1. Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
2. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
3. Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi
yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau
kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.
4. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki kacamata safety dan telah mengikuti training.

Sepatu Safety (Safety Shoes)

1. Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang


menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
2. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
3. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang
memiliki sepatu safety dan telah mengikuti training.

Masker/ Perlindungan Pernafasan (Mask/ Respiratory


Protection)

1. Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang


menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
2. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat pelindung pernafasan
yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta
tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
3. Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi tanggung jawab
karyawan yang bersangkutan,
4. Kontrol terhadap kebersihan alat tersebut akan selalu dilakukan oleh
managemen lini.

Sarung tangan

1. Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang


menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh
manajemen lini.
2. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
3. Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari debu,
kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau
kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.

BAB III

PENUTUP

A .Kesimpulan

Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh
pegawai,karyawan ,Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki resiko
kecelakaan atauapun bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar
di pelajari dan di pahami baik dalam penggunaannya ataupun pemeliharaannya
agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut pembahasan mengenai Alat
Pelindung diri :

1. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi


resiko akibat kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri.
2. Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.
3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat
pekerjaan.
4. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai
dengan ketentuan.

B.Saran
1. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.
2. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar
dapat mengurangi angka kecelakaan.
3. Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga
kerja.
4. Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam
penggunaan lebih optimal.

Anda mungkin juga menyukai