NIM : 1901060082
KELAS :A
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat cinta dan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “APD DAN
PENYELAMATAN DALAM KEADAAN DARURAT” ini dengan baik. Makalah ini
telah saya selesaikan berkat berbagai bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya
mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi dalam
penulisan makalah ini. Diluar itu saya sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya
bahwa masih sangat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata
bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, saya
selaku penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB 1...........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................4
1. Pengertian APD............................................................................................................................4
2. Jenis-jenis dan fungsi APD...........................................................................................................4
3. Cara perawatan masing-masing APD...........................................................................................4
4. Peralatan penyelamatan dalam keadaan darurat........................................................................4
C. TUJUAN............................................................................................................................................4
1. Untuk mengetahui pengertian APD.............................................................................................4
2. Untuk mengetahui jenis dan fungsi dari masing-masing APD......................................................4
3. Untuk mengetahui cara perawatan masing-masing APD.............................................................4
4. Untuk mengetahui peralatan penyelamatan dalam keadaan darurat.........................................4
BAB 2...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. PENGERTIAN APD............................................................................................................................5
B. JENIS-JENIS DAN FUNGSI APD..........................................................................................................5
C. CARA PERAWATAN MASING-MASING APD......................................................................................7
D. PERALATAN PENYELAMATAN DALAM KEADAAN DARURAT............................................................8
BAB 3.........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN..................................................................................................................................10
B. SARAN............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti yang kita ketahui, tujuan utama APD adalah mencegah, mengurangi bahkan
menghilangkan resiko kecelakaan kerja. Maksud utama dibutuhkannya APD adalah untuk
mencegah kerusakan tempat dan peralatan kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan
masyarakat disekitar tempat kerja, mencegah terjadinya cacat/kematian pada tenaga kerja dan
norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrument yang menciptakan dan memelihara
derajat kesehatan kerja.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian APD
C. TUJUAN
4
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN APD
Sebelum mengetahui apa itu APD, terlebih dahulu kita harus mengetahu dasar hukum
daripada APD.
Dasar Hukum:
1) Undang-undang No 1 tahun 1970
Pasal 3 ayat(1) butir f: denagn peraturan perundangan ditetapkan syarat untuk
memberikan APD.
Pasal 9 ayat(1) butir C : pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan
pada setiap tenaga kerja baru tentang APD
Pasal 12 butir b: dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan hak
tenaga kerja untuk memakai APD
Pasal 14 butir c : pengurus diwajibkan menyediakan APD secara cuma-Cuma
2) Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 pasal 4 ayat 3 menyebutkan kewajiban
pengurus menyediakan alat perlindungan diri dan waiib bagi tenaga kerja untuk
menggunakannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja
3) Permenakertrans No.Per.03/Men/1986 pasal 2ayat 2 menyebutkan tenaga kerja yang
mengelola pestisida harus memakai alat-alat pelindung diri yang berupa pakaian kerja,
sarung tangan, kacamata pelindung atau pelindung muka dan pelindung pernafasan.
Pengertian APD
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan pelindung yang digunakan oleh seorang
pekerja untuk melindungi dirinya dari kontaminasi lingkungan. APD dalam bahasa
inggris dikenal dengan sebutan personal Protectif Equipment (PPE). Dengan melihat kata
“ personal” pada kata PPE tersebut, maka setiap peralaatn yang dikenakan harus
mampu memproteksi si pemakainya. APD dapat berkisar dari yang sederhana hingga
relative lengkap. APD merupakan solusi pencegahan yang paling mendasar dari segala
macam kontaminasi dan bahaya akibat bahan kimia.
5
uap kimia, dan radiasi. Secara umum perlindungan mata terdiri dari kacamata
pelindung, masker pelindung wajah.
Perlindungan badan
Baju yang dikenakan selama bekerja di laboratprium merupakan suatu
perlengkapan yang wajib dikenakan sebelum memasuki laboratorium. Jas
laboratorium yang digunakan juga terbuat dari katun dan bahan sintetik. Hal
yang oerlu diperhatikan saat menggunaka jas laboratorium yaitu kancing jas
laboratorium tidak boleh dikenakan dalam kondisi tidak terpasang dan ukuran
dari jas laboratorium pas dengan ukuran tubuh penggunanya. Jas laboratorium
berfungsi untuk melindungi badan dari tumpahan bahan kimiadan api sebelum
mengenai kulit pemakainya. Jika jas laboratorium terkontaminasi dengan
tumpahan bahan kimia, lepaslah jas secepatnya. Selain jas laboratorium,
pelindung badan lainnya adalah Apron dan Jupsuits. Apron digunakan untuk
memproteksi diri dari cairan yang bersifat korosifdan mengiritasi dan berbentuk
celemek yang terbuat dari karet atau plastic. Untuk Apron yang terbuat dari
plastic tidak boleh terkena dengan bahan kimia yang mudah terbakar dan bahan
kimia yang dipicu oleh elektrik statis, karena apron jenis ini dapat
mengakumulasi loncatan listrik statis. Jumpsuit atau dikenal dengan sebutan
baju parasut direkomendasikan untuk digunakan pada kondisi beresiko tinggi.
Bahan dari peralatan perlindungan badan ini haruslah mampu member
perlindungan bagi pekerja laboratorium dari percikan bahan kimia.
Perlindungan tangan
Kontak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang sangat serius apabila
terpapar bahan kimia yang korosif dan beracun. Sarung tangan menjadi solusi
tidak hanya melindungi tangan terhadap karakteristik bahaya bahan kimia
tersebut. Sarung tangan juga dapat melindungi tangan dari peralatan kaca yang
pecah atau rusak ,permukaan benda yang kasar atau tajam dan material yang
panas atau dingin. Sarung tangan harus secara periodic diganti berdasarkan
rekuensi pemakaian dan permeabilitas bahan kimia yang ditangani. Jenis sarung
tangan yang sering dipakai dilaboratorium diantaranya terbuat dari bahan karet,
kulit dan pengisolasi untuk temperature tinggi. Jenis karet yang digunakan pada
sarung tangan adalah karet butyl atau alam, neoprene, nitril dan PVC( polivinil
klorida). Semua jenis sarung tangan tersebut dipilih berdasarkan bahan kimia
yang ditangani. Berikut ini adalah jenis-jenis sarung tangan dengan
penggunaanya :
Sarung tangan metak mesh, tahan terhadap ujung yang lancip dan
menjaga terpotong
Sarung tangan kulit, melindungi tangan dari permukaan yang kasar
Sarung tangan Vinyl dan neoprene, melindungi tangan terhadap bahan
kimia beracun
Sarung tangan padel cloth melindungi tangan dari ujung yang tajam,
pecaha gelas, kotoran dan vibrasi
6
Sarung tangan karet, melindungi saat bekerja disekitar arus listrik
karena karet yang merupakan isolator
Perlindungan pernafasan
Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk kedalam tubuh manusia
adalah lewat pernafasan. Banyak sekali partikel-partikel udara, debu dan uap
gas yang dapat membahayakan pernafasan manusia. Laboratorium merupakan
salah satu tempat kerja dengan bahan kimia yang memberikan evek
kontaminasi tersebut. Oleh karena itu pera pekerja harus memakai alat
perlindungan pernafasan seperti masker. Fungsi dari masker adalah untuk
menyaring udara yang sudah terkontaminasi.
Pelindung telinga
Suara mesin di laboratorium dapat menimbulkan kebisingan. Jika terjadi secara
terus menerus dapat merusak fungsi pendengaran dan menyebabkan ketulian.
Keadaan ini dapat dihindari dengan menggunakan alat pelindung telinga.
Pelindung telinga dapat berupa busa yang dipasang disaluran pendengaran.
7
Pencucian menggunakan air tidak boleh menggunakan menggunakan sikat dan
jangan terkena sabun asam/basa.
Cara menyimpan : simpanlah pada tempat yang berventilasi, dan hindari kontak
sinar matahari langsung atau suhu panas diatas 40°c.
5) Sarung tangan kain
Cara membersihkan : cucilah dengan air bersih dna gunakanlah detergen.
Sebaiknya dikucek manula dan jangan menggunakan mesin cuci. Keringkan
sampai benar-benar kering.
Cara menyimpan : simpanlah ditempat yang kering dan bersih serta jauhkan dari
debu.
6) Sarung tangan karet
Cara membersihkan : cucilah dengan air bersih dan gunakanlah detergen lalu
keringkan disuhu ruangan. Apabila berbahan lebih tebal, keringkanlan dengan
menjemur langsung dari sinaran matahari.
Cara menyimpan : simpanlah ditempat tertututp, bersih dan aman dari debu.
7) Sarung tangan kulit
Cara membersihkan : bersihkanlah dengan menggunakan lap kain yang basa.
Pencucian dapat dilakukan seminggu sekali tanpa menggunakan detergen.
Diutamakan melakukan pengeringan disuhu ruang.
Cara menyimpan: simpanlah ditempat yang kering, bersih dan jauhkan dari
debu.
8) Pelindung telinga
Cara membersihkan : cucilah dengan sabun cair, lebih baik lagi dengan air
hangat. Jangan menggunakan alkohol atau pembersih lain dari solfen. Kemudian
keringkan pada udara kamar.
Cara menyimpan : tempatkanlah pelindung telinga kedalam wadah, kemudian
simpan ditempat yang kering. Hindari tempat lembeb dan terkena sinaran
matahari langsung.
8
Kotak obat untuk pertolonan pertama (First aid kit) berguna jika terjadi kecelakaan
ringan misalnya tangan tergores oleh suatu benda tajam
5) Alat pemadam api
Alat pemadam api ringan berguna untuk memadamkan api ringan yang terjadi Karena
kecelakaan kerja atau sumber lain
6) Pintu keluar darurat
Laboratorium sebaiknya juga dilengkapi dengan pintu keluar untuk mengantipasi
keadaan darurat, misalnya gempa bumi dan kebakaran. Pintu ini dikhususkan untuk
keadaan darurat saja dan tidak untuk keperluan umum. Untuk itu pintu itu didesain
untuk tidak dapat dibuka dari luar laboratorium.
7) Ruang asam
Ruang asam digunakan untuk mengambil larutan kimia yang memiliki gas berbahaya
atau mereaksikan larutan-larutan tersebut. Ruangan khusus ini dilengkapi dengan
penghisap sehingga gas berbahaya yang dikeluarkan larutan kimia akan dihisap dan
dinetralkan sebelum dibuang ke lingkungan.
9
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan pelindung yang digunakan oleh seorang
pekerja untuk melindungi dirinya dari kontaminasi lingkungan.
Alat perlindungan diri ini terdiri dari beberapa jenis yaitu perlindungan mata dan wajah
yang berfungsi untuk melindungi mata dan wajah sebagai akibat drai tumpahan bahan kimia,
uap kimia, dan radiasi; perlindungan badan yang berfungsi untuk melindungi badan dari
tumpahan bahan kimiadan api sebelum mengenai kulit pemakainya; perlindungan tangan
berfungsi untuk melindungi tangan terhadap karakteristik bahaya bahan kimia tersebut, selain
itu juga melindungi tangan dari peralatan kaca yang pecah atau rusak ,permukaan benda yang
kasar atau tajam dan material yang panas atau dingin; perlindungan pernafasan berfungsi untuk
menyaring udara yang sudah terkontaminasi; perlindungan telinga berfunsi untuk mengurangi
terdengarnya kebisingan mesin di laboratorium.
Perawatan APD juga dilakukan sesuai dengan peralatan itu sendiri.
Adapun beberapa alat kesematan darurat dilaboratorium yakni fire blanket, safety sower, spill
neutralizers, first aid kits, alat pemadam api, pintu keluar darurat dan ruanga asam.
B. SARAN
Bagi para pekerja laboratorium sebaiknya disiplin terhadap pemakaian APD dan selalu
memastikan tangan dicuci setelah menggunakan atau menyentuh bahan kimia agar tidak terjadi
hal yang tidak diinginkan. Para pekerja laboratorium juga diharapkan untuk memperhatikan
pemeliharaan setiap APD untuk mempertahankan kualitas kerja dna menghindari terjadinya
kecelakaan kerja
10
DAFTAR PUSTAKA
http://wiwitroaeni06.blogspot.com/2015/01/makalah-apd-di-laboratorium.html?m=1 ( diakses
tanggal 5 maret 2021)
https://jihan17agustus.blogspot.com/2020/04/cara-merawat-apd-alat-pelindung-diri.html?m=1
(diakses tanggal 07 maret 2021)
https:///www.duniakaryawan.com/alat-keselamatan-kerja-di-laboratorium-kimia/ ( diakses
tanggal 07 maret 2021)
11