1. IDENTITAS PENELITIAN
A. JUDUL PENELITIAN
Manajemen,
Kebijakan dan Ilmu
Kesehatan dan Obat -
Sistem Kesehatan Keperawatan
Masyarakat
Kategori (Kompetitif
Strata (Dasar/ SBK (Dasar, Lama
Nasional/ Skema Target
Terapan/ Terapan, Penelitian
Desentralisasi/ Penelitian Akhir TKT
Pengembangan) Pengembangan) (Tahun)
Penugasan)
Penelitian
Terapan
Penelitian SBK Riset SBK Riset
Unggulan 6 3
Desentralisasi Terapan Terapan
Perguruan
Tinggi
2. IDENTITAS PENGUSUL
Perguruan
Program Studi/
Nama, Peran Tinggi/ Bidang Tugas ID Sinta H-Index
Bagian
Institusi
ESTI
YUNITASARI Universitas
Keperawatan 5985146 1
Airlangga
Ketua Pengusul
Luaran Tambahan
Publikasi Ilmiah
Asian Nursing Research dan
3 Jurnal accepted/published
Pakistan Journal of Nutrition
Internasional
5. ANGGARAN
Rencana anggaran biaya penelitian mengacu pada PMK yang berlaku dengan besaran minimum dan
maksimum sebagaimana diatur pada buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi
12.
Total RAB 3 Tahun Rp. 131,200,000
Tahun 1 Total Rp. 0
Biaya
Jenis Pembelanjaan Item Satuan Vol. Total
Satuan
P
Analisis Data HR Pengolah Data 1 5,000,000 5,000,000
(penelitian)
HR Sekretariat/Administrasi
Analisis Data OB 2 1,500,000 3,000,000
Peneliti
HR Sekretariat/Administrasi
Pengumpulan Data OB 2 500,000 1,000,000
Peneliti
6. HASIL PENELITIAN
A. RINGKASAN: Tuliskan secara ringkas latar belakang penelitian, tujuan dan tahapan metode penelitian, luaran
yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian.
Latar Belakang
ASI (Air Susu Ibu) eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi tanpa ada
makanan tambahan yang lain sampai bayi berusia 6 bulan. Makanan tambahan lain yang
dimaksud dalam hal ini dapat berupa cairan ( susu formula, segala buah, air teh, madu)
maupun makanan padat seperti halnya pisang, pepaya, bubur, biskuit dan hal lain yang
sejenis. ASI Eksklusif memiliki kontribusi yang besar terhadap tumbuh kembang dan daya
tahan tubuh anak. Anak yang diberi ASI Eksklusif akan tumbuh dan berkembang secara
optimal dan tidak mudah sakit. Hal tersebut sesuai dengan beberapa kajian dan fakta global.
Kajian global “The Lancet Braestfeeding Series, 2016 telah membuktikan 1) Menyusui
Eksklusif menurunkan angka kematian karena infeksi sebanyak 88% pada bayi berusia
kurang dari 3 bulan, 2) Sebanyak 31,36% (82%) dari 37,94% anak sakit, karena tidak
mendapatkan ASI Ekslusif. Investasi dalam pencegahan BBLR, Stunting dan meningkatkan
IMD dan ASI Eksklusif berkontribusi dalam menurunkan risiko obesitas dan penyakit kronis
(Patal, 2013). Tidak menyusui berhubungan dengan kehilangan nilai ekonomi sekitar
$302 milyar setiap tahunnya atau sebesar 0-49% dari Pendapatan Nasional Broto
(Lancet, 2016).
Capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan yaitu
sebesar 80%. Berdasarkan laporan SDKI tahun 2012 pencapaian ASI eksklusif adalah 42%.
Laporan dari Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur tahun 2013, cakupan pemberian ASI 0-6
bulan hanyalah 54,3% (Pusdatin, 2015) Menurut WHO/UNICEF, standar emas pemberian
makan pada bayi dan anak adalah 1) mulai segera menyusui dalam 1 jam setelah lahir 2)
menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan, dan 3) mulai umur 6
bulan bayi mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi sesuai dengan
kebutuhan tumbuh kembangnya dan 4) meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan
atau lebih. ASI Eksklusif memiliki kontribusi yang besar terhadap tumbuh kembang dan daya
tahan tubuh anak.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh petugas kesehatan dan pemerintah sudah cukup
baik agar bayi mendapatkan ASI Eksklusif seperti pemasangan poster tentang menyusui
eksklusif, pemberian pendidikan kesehatan tentang pemberian ASI eksklusif, kegiatan
posyandu dan penimbangan balita, kunjungan rumah pada ibu paska bersalin, namun pada
1
kenyataannya masih terdapat ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif pada anaknya.
Alasan yang dikemukakan tersebut salah satunya adalah karena faktor budaya. Echongi
merupakan budaya pada suku madura untuk memberikan pisang pada bayi beberapa saat
setelah bayi baru lahir. Alasan mereka melakukan ini adalah agar bayi kenyang sehingga
tidak rewel.echongi tersebut masih terjadi sampai hari ini terutama pada suku madura di
pedalaman, yaitu 100% bayi baru lahir diberikan pisang beberapa saat setelah lahir sampai
anak tersebut bisa diberikan makanan lain seperti nasi, roti, dengan pendamping ASI.
Beberapa alasan mengapa echongi ini terjadi pada sebagian besar suku madura
terutama yang ada di pedalaman adalah karena mereka berkeyakinan bayi yang diberikan
pisang akan kenyang dan tidak rewel serta terdapat ibu ibu yang mempertahankan kekuatan
ekonomi keluarga terutama yang tinggal di daerah urban/rural bekerja membantu suami
mencari nafkah. Sehingga mereka mengalami kesulitan untuk menyusui bayinya, dan anak
diasuh oleh orang tuanya atau mertuanya yang lebih memilih memberikan PASI meskipun
belum saatnya. Seharusnya ASI Eksklusif masih bisa diberikan meskipun ibu tetap bekerja.
Untuk mencapai keberhasilan menyusui pada suku madura memerlukan dukungan
banyak pihak termasuk dukungan pemerintah, dukungan tokoh masyarakat dan tokoh
agama, dan semua lapisan masyarakat secara terus menerus dan berkelanjutan. Pada suku
madura, tokoh masyarakat maupun tokoh agama merupakan orang yang sangat
berpengaruh terhadap perilaku masyarakat yang ada di sekitarnya. Hal ini merupakan
potensi yang dimiliki oleh suku madura dalam melakukan pemberdayaan masyarakat melaui
tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di daerah tersebut dan sangat disegani seperti
kiyai, kepada desa atau terkenal dengan istilah pak klebun. Sampai saat ini pemberdayaan
masyarakat yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif belum pernah dilakukan
pada masyarakat suku madura padahal jika dilihat dari adat echongi yang seharusnya
kurang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, pemberdayaan masyarakat
seharusnya bisa digunakan di dalam strategi agar ASI bisa diberikan secara Eksklusif pada
suku madura.
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat keperawatan, yang
berbentuk bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit, yang mencakup keseluruhan proses
kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan nasional, 1983). Dalam pelaksanaannya,
pemberian asuhan keperawatan ditujukan kepada semua pihak yang berkaitan dengan
potensi kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara luas yang
mempunyai potensi untuk meningkatkan derajat kesehatan . Dalam melakukan asuhan
keperawatan
2
Tujuan Khusus
6. Mempelajari political dan legal faktor terhadap pemberian ASI Eksklusif pada suku
Madura
7. Mempelajari faktor ekonomi terhadap pemberian ASI Eksklusif pada suku Madura
8. Mempelajari faktor pendidikan terhadap pemberian ASI Eksklusif pada suku Madura
9. Menganalisis pengaruh dukungan keluarga dalam melakukan perawatan payudara
saat Ante Natal Care terhadap pemberian ASI Eksklusif pada suku Madura
10. Menganalisis pengaruh Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap pemberian ASI
Eksklusif pada suku Madura
11. Menganalisis pengaruh post partum care terhadap pemberian ASI Eksklusif pada
suku Madura
12. Menganalisis pengaruh dukungan suami terhadap pemberian ASI Eksklusif pada
suku Madura
13. Menganalisis pengaruh dukungan keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif
pada suku Madura
14. Menganalisis pengaruh dukungan tokoh masyarakat terhadap pemberian ASI
Eksklusif pada suku Madura
15. Menganalisis pengaruh dukungan tokoh agama terhadap pemberian ASI Eksklusif
pada suku Madura
16. Mengembangkan meta analisys dalam pemberian ASI Eksklusif pada suku
Madura
17. Melaksanakan focus group discussion (FGD) dalam mempelajari berbagai
masalah terhadap pemberian ASI Eksklusif pada suku Madura
18. Melaksanakan diskusi pakar dalam pengembangan model pemberdayaan
masyarakat berbasis transcultural nursing terhadap pemberian ASI Eksklusif pada suku
Madura
19. Merumuskan pengembangan model pemberdayaan masyarakat berbasis
transcultural nursing terhadap pemberian ASI Eksklusif pada suku Madura
Pengisian poin C sampai dengan poin H mengikuti template berikut dan tidak dibatasi jumlah kata atau halaman
namun disarankan seringkas mungkin. Dilarang menghapus/memodifikasi template ataupun menghapus penjelasan di
setiap poin.
C. HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN: Tuliskan secara ringkas hasil pelaksanaan penelitian yang telah dicapai
sesuai tahun pelaksanaan penelitian. Penyajian dapat berupa data, hasil analisis, dan capaian luaran (wajib dan
atau tambahan). Seluruh hasil atau capaian yang dilaporkan harus berkaitan dengan tahapan pelaksanaan
penelitian sebagaimana direncanakan pada proposal. Penyajian data dapat berupa gambar, tabel, grafik, dan
sejenisnya, serta analisis didukung dengan sumber pustaka primer yang relevan dan terkini.
Pengisian poin C sampai dengan poin H mengikuti template berikut dan tidak dibatasi jumlah kata atau halaman namun
disarankan seringkas mungkin. Dilarang menghapus/memodifikasi template ataupun menghapus penjelasan di setiap poin.
C. HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN: Tuliskan secara ringkas hasil pelaksanaan penelitian yang telah dicapai
sesuai tahun pelaksanaan penelitian. Penyajian dapat berupa data, hasil analisis, dan capaian luaran (wajib dan atau
tambahan). Seluruh hasil atau capaian yang dilaporkan harus berkaitan dengan tahapan pelaksanaan penelitian
sebagaimana direncanakan pada proposal. Penyajian data dapat berupa gambar, tabel, grafik, dan sejenisnya, serta
analisis didukung dengan sumber pustaka primer yang relevan dan terkini.
Gambar 2.Model akhir yang dihasilkan pada pengembangan model faktor transcultural nursing
yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada suku Madura.
Hasil penelitian menunjukkan dari analisis hubungan antar variabel bahwa model faktor
transcultural nursing yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada suku Madura
memenuhi syarat. Hasil uji kelayakan model secara keseluruhan adalah baik. Hal ini didukung oleh
semua kriteria ketepatan model yang memenuhi rentang yang diharapkan.
3. Hasil Penelitian Tahun Ketiga
Simulasi model asuhan keperawatan faktor transcultural nursing yang berhubungan dengan
pemberian ASI Eksklusif pada suku Madura diterapkan pada kelompok perlakuan dengan tujuan
membuktikan efektifitas suatu model. Simulasi model dilakukan sebagai upaya untuk memecahkan
masalah dengan memberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan dengan melibatkan tokoh
masyarakat dan tokoh agama secara langsung di tempat penelitian. Intervensi dalam konteks
penelitian ini menggunakan modul ASI eksklusfi bagi tokoh masyarakat dan tokoh agama yang telah
di HAKI kan oleh peneliti dengan nomor EC00201972017 sebagai salah satu output hasil penelitian
pada tahun ketiga. modul tersebut merupakan bentuk operasional dari intervensi keperawatan dalam
upaya melakukan kegiatan promosi kesehatan untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif pada suku
madura. Hasil penelitian pada tahun ketiga didapatkan data :
Tabel 3.1 Distribusi Karakteristik Demografi Responden Keluarga kelompok kontrol dan perlakuan
dalam Pengaruh Community Empowerment Education terhadap Pengetahuan, Sikap dan
Dukungan Keluarga Ibu Hamil dalam Persiapan ASI Eksklusif di Kecamatan Sepulu 2019.
No Karakteristik Keluarga Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan
1 Umur f % f %
20-30 tahun 4 11 9 26
31-40 tahun 5 14 6 17
41-50 tahun 7 20 4 11
>50 tahun 19 54 16 46
Total 35 100 35 100
2 Jenis Kelamin f % f %
Laki-laki 4 11 11 31
Perempuan 31 89 24 69
Total 35 100 35 100
3 Hubungan Keluarga f % f %
dengan Ibu Hamil
Ibu Kandung 19 54 13 37
Ibu Mertua 7 20 8 23
Kakak 6 17 2 6
Adik 0 0 1 3
Suami 2 6 11 31
Nenek 1 3 0 0
Total 35 100 35 100
4 Pendidikan Terakhir f % f %
SD 25 72 20 57
SMP 5 14 5 14
SMA 5 14 10 29
Total 35 100 35 100
5 Pekerjaan f % f %
Tidak Bekerja 18 51 14 40
Swasta 17 49 21 60
Total 35 100 35 100%
Berdasarkan Tabel 3.1 mengenai karakteristik responden ibu hamil dilihat dari segi umur,
sebagian besar responden memiliki rentang umur yang masuk kedalam kategori usia reproduksi subur
yaitu 20-30 tahun sejumlah 26 responden (74%) pada kelompok kontrol dan 27 responden (77%) pada
kelompok perlakuan. Dilihat dari segi usia kehamilan sebagian besar responden pada kelompok
kontrol memasuki usia kehamilan trimester ketiga (7-9 bulan). Sedangkan pada kelompok perlakuan,
persentase terbanyak pada usia kehamilan trimester kedua (4-6 bulan) sebanyak 49%. Jumlah anak
pada responden ibu hamil kelompok kontrol sebagian besar antara 1 dan 2 orang anak dengan
persentase sama yaitu 34%, sedangkan pada kelompok perlakuan persentase paling besar yaitu jumlah
anak 1 orang dengan persentase 37%, dapat dianalisa bahwa responden pada penelitian ini sebagian
besar sudah merealisasikan program KB dari pemerintah. Sebagian besar responden ibu hamil tinggal
dalam bentuk keluarga besar (ayah, ibu, kakek, nenek, paman,dll) pada kelompok kontrol sebanyak
80% dan pada kelompok perlakuan sebanyak 74%. Sebagian besar pekerjaan ibu sebagai ibu rumah
tangga, pada kelompok kontrol sebanyak 63% dan pada kelompok perlakuan sebesar 77%.
Berdasarkan Tabel 3.2 menunjukkan perbandingan pengetahuan keluarga ibu hamil dalam
persiapan pemberian ASI eksklusif sebelum dan sesudah pemberian intervensi community
empowerment education. Uji statistik wilcoxon signed rank untuk tingkat pengetahuan pada kelompok
kontrol menunjukkan nilai p = 0,020 yang lebih kecil dari 0,05 artinya bahwa terdapat sedikit
perbedaan atau pengaruh pada aspek pengetahuan kelompok kontrol antara pre-test dan post-test.
Sedangkan pada kelompok perlakuan, uji statistik wilcoxon signed rank menunjukkan variabel
pengetahuan mengalami peningkatan secara signifikan p = 0,000 (<0,05) dapat diartikan bahwa
pemberian intervensi community empowerment education memberikan pengaruh pada kelompok
perlakuan. Kemudian, hasil dari uji statistik mann whitney diperoleh nilai signifikansi p = 0,000
(<0,05) antara kelompok kontrol dan perlakuan, dapat diartikan bahwa pemberian intervensi
community empowerment education memberikan peningkatan pengetahuan yang lebih baik terhadap
responden keluarga.
Tabel 3.4 Pengaruh pemberian community empowerment education terhadap sikap keluarga ibu hamil
dalam persiapan ASI eksklusif di Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan.
Pretest Uji Posttest Uji
Sikap ≥Mean <Mean Mann ≥Mean <Mean Mann Whitney
(Positif) (Negatif) Whitney (Positif) (Negatif)
Kelompok 16 19 18 17
Kontrol
Std. Deviasi 4,68 p = 0,088 4,35 p = 0,000
Mean ( ) 27 27,94
Kelompok 19 16 24 11
Perlakuan
Std. Deviasi 4,29 3,87
Mean ( ) 24,86 34,20
Uji Wilcoxon p (kontrol) = 0,075
p (perlakuan) = 0,000
Uji Homogen p = 0,667
Tabel 5.9 Interval Kategori Sikap.
Kelompok Kontrol
Kategori Pre-test Post-test
Interval f Interval f
Positif ≥27 16 ≥27,94 18
Negatif <27 19 <27,94 17
Kelompok Perlakuan
Kategori Pre-test Post-test
Interval f Interval f
Baik ≥24,86 19 ≥34,2 24
Cukup <24,86 16 <34,2 11
Pada tabel 3.4 diketahui bahwa sikap pada kelompok kontrol menunjukkan tidak ada perubahan
yang signifikan antara pre-test dan post-test dapat dilihat dari hasil uji wilcoxon signed rank yang
menunjukkan p = 0,75 (>0,05) dapat diartikan bahwa pemberian penyuluhan tidak memberikan
pengaruh pada sikap kelompok kontrol. Sedangkan sikap pada kelompok perlakuan dari hasil uji
statistik wilcoxon signed rank menunjukkan nilai signifikansi p = 0,000 (<0,05) hal ini menunjukkan
bahwa terdapat perubahan yang signifikan antara pre-test dan post-test pada sikap kelompok
perlakuan. Kemudian uji hasil dari uji statistik mann whitney diperoleh nilai signifikansi p = 0,000
(<0,05) antara kelompok kontrol dan perlakuan, dapat diartikan bahwa pemberian intervensi
community empowerment education memberikan peningkatan sikap yang lebih positif terhadap
responden keluarga.
Tabel 3.5 Pengaruh pemberian community empowerment education terhadap dukungan keluarga ibu
hamil dalam persiapan ASI eksklusif di Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan.
Pretest Uji Posttest Uji
Dukungan Baik Cukup Mann Baik Cukup Mann Whitney
Kurang Whitney Kurang
Kelompok 4 28 3 5 24 6
Kontrol
Std. 5,42 p= 4,98 p = 0,000
Deviasi 0,361
Mean ( ) 25,86 28,8
Kelompok 6 22 7 7 24 4
Perlakuan
Std. 5,14 2,8
Deviasi
Mean ( ) 25,14 33,31
Uji p (kontrol) = 0,000
Wilcoxon p (perlakuan) = 0,000
Uji p = 0,916
Homogen
Kelompok Kontrol
Kategori Pre-test Post-test
Interval f Interval f
Baik ≥31 4 ≥34 5
Cukup 21-30 28 25-33 24
Kurang ≤20 3 ≤20 6
Kelompok Perlakuan
Kategori Pre-test Post-test
Interval f Interval f
Baik ≥30 6 ≥36 7
Cukup 21-29 22 31-35 24
Kurang ≤20 7 ≤30 4
Dukungan keluarga dibuktikan dengan tabel 3.6 bahwa hasil jawaban responden ibu hamil
seminggu setelah diberikan penyuluhan dan intervensi. Pada kelompok kontrol menunjukkan
perubahan antara pre-test dan post-test dapat dilihat dari hasil uji wilcoxon signed rank yang
menunjukkan p = 0,000 (<0,05). Pada kelompok perlakuan juga menunjukkan perubahan antara pre-
test dan post-test dapat dilihat dari hasil uji wilcoxon signed rank yang menunjukkan p = 0,000
(<0,05). Meskipun demikian, hasil uji statistik mann whitney diperoleh nilai signifikansi p = 0,000
(<0,05) antara kelompok kontrol dan perlakuan, dapat diartikan bahwa pemberian intervensi
community empowerment education memberikan peningkatan dukungan keluarga yang lebih baik
terhadap responden ibu hamil.
3.4. Pembahasan
Setelah dilakukan analisis, maka pada bagian pembahasan akan diuraikan mengenai pengetahuan,
sikap dan dukungan keluarga sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan ASI eksklusif oleh peneliti
pada kelompok kontrol, serta pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga sebelum dan sesudah
pemberian intervensi community empowerment education pada kelompok perlakuan.
5
Intelektual (HKI)6) Paten Sederhana
Hak Cipta V V
Merek dagang
Rahasia dagang
Desain Produk
Indikasi geografis
Perlindungan
Varietas
Tanaman
Perlindungan
Topografi Sirkuit
Terpadu
6 Teknologi Tepat Guna7) V V
7 Model/Purwarupa/Desain/Kar ya V V
seni/ Rekayasa
Sosial8)
8 Bahan Ajar9) V V
9 Tingkat Kesiapan Teknologi
(TKT)10)
KETERANGAN:
Mitra dalam penelitian ini adalah Puskesmas sreseh. Peran mitra yang telah diberikan adalah
menyediakan sarana dan prasarana seperti gedung pertemuan untuk melakukan disksi pakar dan
melakukan kegiatan penelitia dan menyediakan SDM (bidan, perawat dan kader) untuk membantu
proses penelitian.
F. KENDALA PELAKSANAAN PENELITIAN: Tuliskan kesulitan atau hambatan yang dihadapi selama melakukan
penelitian dan mencapai luaran yang dijanjikan, termasuk penjelasan jika pelaksanaan penelitian dan luaran
penelitian tidak sesuai dengan yang direncanakan atau dijanjikan.
Hambatan yang dialami selama penelitian adalah responden hanya mau ditemui oleh peneliti jika
didampingi oleh tokoh agama atau masyarakat setempat, sehingga waktu berkunjung menyesuaikan
7
Sebagai bentuk community empowerment yang mana diharapkan komunitas lebih berperan di dalam
melakukan pendidikan kesehatan di wilayahnya, modul yang dihasilkan dapat digunakan sebagai
acuan atau pegangan oleh tokoh masyarakat atau tokoh agama setempat dalam memberikan informasi
mengenai ASI eksklusif pada masyarakat nya sehingga mampu meningkatkan cakupan pemberian ASI
eskslusif di daerah Madura.
H. DAFTAR PUSTAKA: Penyusunan Daftar Pustaka berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada laporan akhir yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
[1] Notoatmodjo S Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Jakarta: Rineka Cipta, 2012.
[2] Sari RPE Pengetahuan Wanita Tentang Faktor Risiko Rempoa Indah Tahun 2010 Oleh : Ratna
Eka Puspita Sari Program Studi Pendidikan Dokter 2010.
[3] Notoatmodjo Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan Ed.2. Jakarta: EGC, 2012.
[4] Azwar S, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. 2006.
[5] Dewi TI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Media Audio Visual di Tenggarong,” Universitas
Airlangga pp. 67–82, 2014.
[6] Dewi TI, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Media Audio Visual di Tenggarong,” Universitas
Airlangga, 2014.
[7] Cisco J Who Supports Breastfeeding Mothers? : An Investigation of Kin Investment in the
United States Hum. Nat., 2017.
[8] Sarafino Health psychology biopsychosocial interactions. Journal of Psychosomatic
Research. 2008.
[9] Mirghafourvand M, Kamalifard M, and F RanjbarRelationship of breastfeeding self-efficacy
with quality of life in Iranian breastfeeding mothers J. Matern. Neonatal Med., pp. 1–8, 2017.
[10] Valizadeh S, Hosseinzadeh M, Mohammadi E, Hassankhani H, Fooladi MM, and A Cummins,
Coping mechanism against high levels of daily stress by working breastfeeding mothers in
Iran,” Int. J. Nurs. Sci., 2018.
[11] R.Afriani Hubungan Dukungan Sosial dan Sikap Ibu Terhadap Keberhasilan Pemberian
ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Benao: ‘Cross Sectional’ pp. 1–19, 2017.
Daftar capaian Luaran Wajib belum diisi:
Target: accepted/published
Dicapai: Published
Abstract
The Madurese are a group of people who live on the island of Madura located in the province of East
Java, Indonesia. They have a very strong culture, including when it comes to exclusive breastfeeding
for newborns. The coverage of exclusive breastfeeding in this area is 40%. The aim of this study was to
determine the relationship of community empowerment in the Madura tribe with exclusive breastfeeding
using a cross-sectional design. The population consisted of mothers who had infants aged 6 - 8 months old.
The samples totaled 132 respondents taken based on the inclusion criteria. The independent variable was
community empowerment. The dependent variable was exclusive breastfeeding. The data was collected
using a questionnaire and analyzed using the Spearman rank correlation with a level of significance of
0.05. The results were p = 0.000 (p = <0.05), which means that there is a relationship between community
empowerment and exclusive breastfeeding, r = 0.994, which means that the relationship between community
empowerment and exclusive breastfeeding is strong. The conclusion of this study is that the role of community
empowerment, especially the involvement of religious figures and community leaders, is needed in an effort
to improve the exclusive breastfeeding in the Madura tribe.
from the community, 5) the level of public knowledge, 1 and the answer “No” scored 0.11
6) the technological willingness of the community and
This research was conducted in the working area
7) for the decision making of the community to be
of the Community Health Centre Sreseh, in the Sreseh
carried out properly.3 However, the Madurese culture
District of Sampang Regency. This study started from
encourages the provision of complementary foods in
March to June 2017. The data was measured using
addition to breast milk before the baby is 6 months old. the Spearman Rank correlation statistic test if the
This culture is still widely found in Sreseh Sampang significance value was α ≤ 0.05.
District. This is certainly contrary to the concept of
exclusive breastfeeding.4 Results
Community empowerment is needed for exclusive The characteristics of the respondents showed that
breastfeeding coverage with the help of community most of the respondents were aged 26 - 30 years old
leaders and health cadres to encourage them to know and for as many as 56 respondents (42.2%) and most had 2
play an active role in mobilizing the target communities children (71.2%). The education level was still minimal
through communication, information and education.6 To with 79 people (59.8%). Most of the respondents did
realize the coverage of exclusive breastfeeding, one of its not work or they were a housewife, totaling 83 people
strategies is to improve community empowerment through (62.9%) (Table 1).
exclusive breastfeeding support for pregnant women, in
addition to postpartum and breastfeeding mothers.2 Table 1: Demographic Characteristics of the
Respondents (Mothers who were Breastfeeding)
The form of community empowerment in the
(n = 132)
Madurese community that is directly related to exclusive
breastfeeding is social support consisting of support Demographic
from the health workers. There is a relationship between Characteristics
community empowerment and exclusive breastfeeding No. Category n %
of the
for breastfeeding mothers. Some opinions from the Respondents
results of the study explain this.2,8In addition to these 1. 20-25 52 39.4
factors, there are several other factors associated with
Mothers Age 26-30 56 42.4
exclusive breastfeeding including socio-economic level,
31-35 24 18.2
knowledge and culture.9 Based on the problems above,
the authors was interested in analyzing and determining 2. Elementary
79 59.8
the relationship between community empowerment in School
the Madura tribe with exclusive breastfeeding. Mother’s Junior High
34 25.8
education School
Method Senior High
19 14.4
This research used a descriptive correlational School
research design with a cross-sectional approach. The 3. House Wife 83 62.9
sample size was 132 respondents in total. The sampling Work Farmer 29 22
technique used in this research was purposive sampling.
Trader 20 15.2
The independent variable in this research was the
provision of community empowerment. The dependent 4. Less than
Income 132 100
variable in this study was exclusive breastfeeding. The 1.350.000 IDR
instrument used in this study was a questionnaire. The 5. Nuclear
49 37.1
first questionnaire was about the facilitators of women’s Family
Family Type
breastfeeding empowerment and ICRE (Individual Extended
83 62.95
Community Related Empowerment), consisting of 20 Family
questions representing the facilitators of community 6. Number of 2 94 71.2
empowerment and exclusive breastfeeding.10The second Children 3-4 38 28.8
questionnaire was about exclusive breastfeeding, which
7. 6 Month 52 39.4
refers to the breastfeeding experience scale modified by
Child’s age 7 Month 38 28.8
the researchers. There were 6 questions using 2 choices
for the answers. The answer “Yes” was given a score of 8 Month 42 31.8
50 Indian Journal of Public Health Research & Development, August 2019, Vol.10, No. 8
Domain 1 contains the health system factors; there There were 10 respondents (7.5%) with a sufficient
were 78 (59.1%) good respondents. Domain 2 contains level of community empowerment who did not
the individual and family factors; there were 108 (81.8%) exclusively breast feed. There were 49 (37%) who had
respondents. Domain 3 contains about the social and a sufficient level of empowerment who exclusively
cultural factors with 101 (76.5%) respondents. Domain breastfed. Breastfeeding was not exclusive to community
4 contains the religiosity factors, totaling 106 (80.3%) empowerment for as many as 14 respondents (10.6%);
respondents (Table 2). 59 respondents (44.6%) had good empowerment and
exclusive breastfeeding. The Spearman rank statistical
Table 2: Domain of community empowerment (n = 132) test results obtained (p=0.000) with a significance level
Good Enough Less α (0.05). There was a relationship between community
Domain empowerment with exclusive breastfeeding in the
f % f % f %
The health working area of Sreseh Sampang Madura Community
78 59.1 50 37.9 4 3.0 Health Centre. The value of the correlation coefficient
system factors
Individual and (r) = 0.960 means that the level of the relationship is
8 6.1 108 81.8 16 12.1 strong enough with the direction showing there to be a
family factors
Social and positive correlation between community empowerment
4 18.2 101 76.5 6 4.6 and exclusive breastfeeding. This shows that if an
cultural factors
Religiosity empowered society is getting better, then exclusive
21 15.9 106 80.3 5 3.8 breastfeeding is also getting better (Table 3).
factors
Table 3: Cross Tab of the empowerment relations of the tribe of Madura with exclusive breastfeeding
Exclusive breastfeeding
Community
Non exclusive Exclusive f % r p
Empowerment
f % f %
Enough 10 7.5 49 37 59 44.69
0.993 0.000
Good 14 10.6 59 44.6 73 55.3
also protect from obesity, diabetes and cardiovascular educating on exclusive breastfeeding. This means
disease. Furthermore, human colostrum (HC When showing that the level of the relationship is strong
viewed through the number of children, this indicates enough with a positive correlation between empowering
that a mother with the number of children 2 while the the community with exclusive breastfeeding. This means
mother with the number of children 3-4 (multiparas) did the better the community empowerment, the higher the
not give exclusive breastfeeding to the baby at the age level of exclusive breast feeding. For the coverage of
of 0-6 month. exclusive breastfeeding, one of the strategies is improve
community empowerment by providing exclusive
The absence of any experience with a psychological breastfeeding support to pregnant women, in addition to
object tends to form a negative attitude toward the postpartum and breastfeeding mothers.17,12
object.4According to the Analysis of the Implementation
of Exclusive Breastfeeding Program, mothers with a The improvement of the coverage of exclusive
multi-parity status are 3 times more likelu to do exclusive breastfeeding requires knowledge of exclusive
breastfeeding compared with first time mothers.6There breastfeeding that can be provided by the health workers
is no significant relationship between the number of and local cadres through information. This is in order to
children with exclusive breastfeeding practices.16 This identify the facilitating factor that can contribute to the
was assumed because mothers who have children <3 in development of effective policies and interventions.10
This is in accordance with the theory of community
the study area had more free time to come to the health
empowerment in which the presence of community
care facility with the opportunity to obtain information
leaders and health cadres, the existence of community
related to exclusive breastfeeding practices.
organizations, the availability of facilities and materials
The number of children does not affect the level and an awareness of the level of knowledge of the
of exclusive breastfeeding. The Madurese habit of community and of technology is very much needed in
the process of exclusive breastfeeding.22The domain
breastfeeding depends on the culture and traditions of
of community empowerment that contains the social
the people around them. Viewed from the economic
and cultural factors shows that most of the respondents
factors, we can show that all of the respondents have a
have a negative value concerning culture. The negative
lower economic status with an under the average income.
culture of the respondents includes the habit of giving
Someone who has the material resources will use them bananas, porridge and water to infants before the age of
to pay to treat his illness to get better sooner.8 In the case 6 months for the baby to sleep faster and stop crying.8
of supplementary feeding, income is important because
the better the family economy, the better the purchasing
Conclusion
power related to supplementary food becomes easier.
Otherwise, the worse the family economy, the more Good community empowerment will enable the
difficult the purchasing power when it comes to additional mothers to exclusively breastfeed. It is usually a factor
food.11in others they are given as complementary foods of culture that affects breastfeeding. The participation
during weaning. Improper food selection at this stage of health workers and cadres through community
is associated with a high prevalence of malnutrition in empowerment, especially the involvement of religious
children under 5 years. Here we listed the traditional foods figures and community leaders, is needed in an effort to
from four continents and compared them with human improve the exclusive breastfeeding within the Madura
milk based on their dietary contents. Vitamins such as tribe in order to reduce the behavior provision of early
thiamine (~[2-10] foldsFamilies of a high economic breastfeeding and the increased coverage of exclusive
status will tend to choose to give formula milk, instant breastfeeding.
porridge or biscuits that are of good quality and with a Ethical Clearance: The ethical approval for this study
better nutritional content, whereas families with a lower was granted by the IRB committee of the Faculty of
economic status will tend to choose to provide rice or Nursing of Airlangga University in 2017.
bananas as an additional food to babies because they are
economically cheaper and follow the local culture.9 Source of Funding: There was no funding source for
this research and for the writing of this report. There was
Community empowerment can be done by health no source of funding involved in the decision to submit
workers, cadres and religious leaders in relation to the article for publication.
52 Indian Journal of Public Health Research & Development, August 2019, Vol.10, No. 8
Conflict of Interest: The authors declare that they Analytical Descriptive Research. Universitas
have no conflicts of interest or financial interests in the Airlangga; 2016.
preparation of this article.
10. Lubold AM. The effect of family policies
and public health initiatives on breastfeeding
References initiation among 18 high-income countries: A
1. Sulistiyowati,T., & Siswantara P. Mother’s qualitative comparative analysis research design.
Behavior Works in Providing Exclusive Int Breastfeed J. 2017;12(1):1–11.
Breastfeeding in the Japanan Sub-District of the
11. Sen P, Mardinogulu A, Nielsen J. Selection of
Kemlagi-Mojokerto Health Center Working Area.
complementary foods based on optimal nutritional
Universitas Airlangga; 2014.
values. Sci Rep. 2017;7(1):1–9.
2. Yulifah R et all. Community Empowerment through
12. Tewabe T, Mandesh A, Gualu T, Alem G, Mekuria
Breastfeeding Support Group as an Effort to
G, Zeleke H. Exclusive breastfeeding practice
Improve Exclusive Breastfeeding in Batu City, East
and associated factors among mothers in Motta
Java-Indonesia. Int J Sci Res. 2017;6(3):35–40.
town, East Gojjam zone, Amhara Regional State,
3. Surya Darmawan E, Junadi P, Bachtiar A, Najib M. Ethiopia, 2015: A cross-sectional study. Int
Measuring the Level of Community Empowerment Breastfeed J. 2017;12(1):1–7.
in the Health Sector. Vol. 7, Public Health: National
13. Lee SH, Weerasinghe WMSP, van der Werf JHJ.
Public Health Journal. 2012. 91 p.
Genotype-environment interaction on human
4. Hidayat AAA, Nasrullah D, Festy P. Development cognitive function conditioned on the status of
of Ethnonursing Nursing Model in Madurese breastfeeding and maternal smoking around birth.
Ethnic Families with Problems of Poor Nutrition Sci Rep. 2017 Jul;7:6087.
in Sumenep Regency. In: Proceedings of the
National & International Seminar. 2017. 14. Notoatmodjo S. The method of Health Research
and Health Behavior Sciences. Jakarta: Rineka
5. Wijayanti,L., &Meilisa C. Differences in body Cipta; 2003. 94–124 p.
weight in 6-month-old infants given breast milk
by those given mpasiasi in the Gunungpati sub- 15. Bardanzellu F, Fanos V, Reali A. “Omics” in
district. :1–7. Human Colostrum and Mature Milk: Looking
to Old Data with New Eyes. Nutrients. 2017
6. Daud Rumangun et all. Analysis of the
Aug;9(8):843.
Implementation of Exclusive Breastfeeding
Program in the Working Areas of Remu Community 16. Ismail FH, Chik CT, Muhammad R, Yusoff NM.
Health Center in Sorong City. Indonesian Health Food Safety Knowledge and Personal Hygiene
Management. 2013;01(03):168–77. Practices amongst Mobile Food Handlers in
Shah Alam, Selangor. Procedia - Soc Behav Sci.
7. Blazquez AMG, Macias RIR, Cives-Losada C,
2016;222:290–8.
de la Iglesia A, Marin JJG, Monte MJ. Lactation
during cholestasis: Role of ABC proteins in bile 17. Soomro JA, Shaikh ZN, Saheer TB, Bijarani
acid traffic across the mammary gland. Sci Rep. SA. Employers’ perspective of workplace
2017;7(1):7475. breastfeeding support in Karachi, Pakistan:
A cross-sectional study. Int Breastfeed J.
8. Kozier, Erb& Berman S. Textbook of Fundamental
Nursing: Concepts, Proses &Praktis. 7th ed. 2016;11(1):1–8.
Jakarta: EGC; 2010. 18. Fenta EH, Yirgu R, Shikur B, Gebreyesus SH.
9. JANNAH SR. Analysis of Factors Associated with A single 24 h recall overestimates exclusive
the Actions of Mothers in the Provision of Infants breastfeeding practices among infants aged less
in Infants Aged 0-6 Months Based on Transcultural than six months in rural Ethiopia. Int Breastfeed
Nursing Theory in Mulyorejo Village Surabaya J. 2017 Aug;12:36.
Indian Journal of Public Health Research & Development, August 2019, Vol.10, No. 8 53
19. Indriyawati I, Indriyawati I. Maternal 21. Sambandam Y, Reddy S V., Mulligan JL, Voelkel-
Factors Associated With Provision of Early Johnson C, Wagner CL. Vitamin D Modulation of
Complementary Food (MP-ASI) in Infants <6 TRAIL Expression in Human Milk and Mammary
Months of Age. Nutrition Study Program; 2010. Epithelial Cells. Sci Rep. 2017;7(1):1–7.
20. Kasmel A, Tanggaard P. Evaluation of Changes 22. A. Juber B, Harris Jackson K, B. Johnson K, S.
in Individual Community-Related Empowerment Harris W, Baack M. Breast milk DHA levels may
in Community Health Promotion Interventions in increase after informing women: A community-
Estonia. Int J Environ Res Public Health. 2011 based cohort study from South Dakota USA. Vol.
Jun;8(6):1772–91. 12, International Breastfeeding Journal. 2016.