Anda di halaman 1dari 16

Jika terbentuk warna biru kehijauan berarti positif mengandung

vitamin A
Jika terbentuk warna biru yang berubah menjadi merah coklat berarti
positif mengandung vitamin A
PENETAPAN KADAR VITAMIN A DALAM MINYAK GORENG
SAWIT SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

Dengan menggunakan kolom fase normal, vitamin A


ditetapkan kadarnya menggunakan fase diam kolom
silika,
Sebagai fase gerak digunakan campuran asetonitril
dengan air 80:20
Persiapan sampelnya terdiri atas proses saponifikasi,
ekstraksi, pemekatan dan pelarutan kembali
Alat :
seperangkat alat KCKT dan peralatan gelas.
Bahan :
pelarut (fase gerak) berderajat KCKT yaitu asetonitril dan air demineral (80:20).
Prosedur :
1. Saponifikasi
Saponifikasi dilakukan dengan menggunakan kalium hidroksida dengan pelarut campuran asetonitril dan air,
penambahan zat anti oksidan (asam askorbat, pirogalol, butil hidroksi toluena) dan pemanasan pada suhu 60–80 C
2. Ekstraksi
Tahap ekstraksi dilakukan menggunakan pelarut organik seperti campuran etanol dengan tetra hidrofuran.
3. Selanjutnya dilakukan pemekatan atau penguapan terhadap pelarut organik yang digunakan, lalu dilarutkan kembali
dengan pelarut lainnya yaitu metanol
4. Sampel siap untuk ditetapkan kadarnya menggunakan instrumen kromatografi cair kinerja tinggi
Gambar 2. Diagram Blok Sistem KCKT
Kromatogram KCKT vitamin A (dalam matriks minyak goreng sawit) menggunakan fase gerak
asetonitril:air (80:20) laju alir 1,75 mL/menit (memberikan tekanan 123 kgf) dengan detektor UV
pada panjang gelombang 325 nm
Resume Jurnal Internasional
Ekstraksi Karotenoid dengan Bantuan Ultrasonografi dari Mangga (Mangifera Indica) L. ‘Ataulfo’ oleh
Produk pada Bioaksesbiliti In Vitro

Percobaan ini berjudul “Ekstraksi Karotenoid dengan Bantuan Ultrasonografi dari Mangga
(mangifera indica) L. ‘Ataulfo’ oleh Produk pada Bioaksesbiliti In Vitro dengan tujuan untuk
mendapatkan kandungan karoten yang didalamnya terdapat vitamin A dalam mangga dengan cara
ekstraksi dengan bantuan ultrasonografi. Metode dari percobaan ini adalah ekstraksi dan ultrasonografi.
Prinsip yang digunakan dalam percobaan ini adalah perbedaan sifat kepolaran antara 2 zat sehingga
akan saling memisahkan karena adanya perbedaan distribusi zat dan penggunan gelombang dengan
frekuensi tinggi sehingga tidak dapat didengar oleh manusia pada metode ultrasonografi. Hasil yang
diperoleh yaitu didapatkan beta-karoten sebanyak 0.43 mg/g didalam mangga (Mangifera Indica) L.
‘Ataulfo’.
Revisi Jurnal Internasional

Jurnal ini menjelaskan tentang “Ekstraksi Karotenoid dengan Bantuan Ultrasonografi dari
Mangga (Mangifera Indica) L. ‘Ataulfo’ oleh Produk pada Bioaksesbiliti In Vitro”, dengan tujuan
untuk mendapatkan kandungan karoten yang didalamnya terdapat vitamin A dalam mangga dengan
cara ekstraksi dengan bantuan ultrasonografi. Preparasi sampel nya yaitu, kulit dan pasta mangga yang
sudah didapat dari industri Mexifrutas, S.A. de C.V Tepic Nayarit, Meksiko dicuci dengan air keran
(25° C), kemudian dikeringkan didalam oven (60° C), selanjutnya dilakukan pengayakan dengan
jaring 1 mm dan dilakukan penyimpanan dalam suhu -20° C. Satu batch disimpan sebagai sampel
kontrol dan yang lainnya diserahkan ke alat ekstraksi yang dilengkapi dengan ultrasonografi
(ultrasound-assisted extraction (UAE)). Standar yang dipakai dalam percobaan ini yaitu β-karoten
(Tipe I, sekitar 95% UV), β-cryptoxanthin, bubuk lutein (kemurnian> 95%). Sampel yang telah
dipreparasi tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan alat UAE yang kemudian didapatkan
beta-karoten sebanyak 0.43 mg/g didalam mangga (Mangifera Indica) L. ‘Ataulfo’.

Anda mungkin juga menyukai