“ ENZIM PROTEASE ”
OLEH KELOMPOK 3
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Protease ”.
hambatan. Akan tetapi, karena adanya kerja sama dan bantuan dari beberapa
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
Penyusun
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
A. Enzim ............................................................................................................. 4
Kesimpulan ....................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sangat spesifik. Pada reaksi yang tidak dikatalisis enzim dapat terjadi macam-
macam produk samping. Sedangkan pada reaksi yang dikatalisis enzim, hanya
menghasilkan produk yang spesifik dari substrat yang spesifik pula (Voet &
Voet, 2006).
peptida pada protein menjadi oligopeptida dan asam amino. Protease dibagi
menjadi protease serin, protease tiol, protease aspartat dan protease logam.
Dewasa ini industri enzim telah berkembang pesat dan menempati posisi
serta adanya tekanan dari para ahli dan pecinta lingkungan, menjadikan
spesifik, dan tidak beracun (Aunstrup et al., 1979). Protease merupakan enzim
penting dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena aplikasinya yang sangat
1
luas. Industri pengguna protease di antaranya ialah industri deterjen, kulit,
tekstil, makanan, pengolahan susu, farmasi, makanan, bir, dan limbah (Moon
dan Parulekar, 1993). Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila protease
Basuki,1978).
skala industri adalah tingginya biaya produksi yang diperlukan, karena terlalu
baik untuk pertumbuhan kapang (Pangloli dan Satari, 1985). Mengingat bahan
2
sedikit penambahan sumber nitrogen yang diperlukan diharapkan dapat
B. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Enzim
biologis. Enzim dapat mengkatalisis sebuah reaksi yang secara reaksi kimia
biasa tidak mungkin terjadi dan seperti halnya katalisator biasa, enzim juga
Enzim dapat diperoleh dari sel-sel hidup dan dapat bekerja baik untuk
reaksi-reaksi yang terjadi di dalam sel maupun di luar sel. Pemanfaatan enzim
Enzim dapat diperoleh dari makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan
selain itu sumber enzim yang saat ini sangat dikenal dan banyak dimanfaatkan
protease bersumber dari tumbuhan yaitu nanas, papain sebagai protease dari
pepaya, lisozim dari putih telur dan lain sebagainya. Meskipun banyak sumber
enzim yang berasal dari hewan dan tumbuhan, namun sekarang pemanfaatan
4
mikroorganisme bisa dihasilkan dalam waktu yang sangat singkat bahkan
yang terseleksi. Beberapa contoh enzim yang berasal dari hewan antara lain
tripsin, rennet, lipase, dan kemotripsin. Selain dari hewan ada beberapa contoh
yang bersumber dari tanaman seperti aktinidin, alfa amilase, beta amilase,
yang sama dengan protein lain yaitu dapat terdenaturasikan oleh panas,
ethanol dan aseton juga oleh garam-garam organik berkonsentrasi tinggi seperti
ammonium sulfat, dan memiliki bobot molekul yang relatif besar sehingga
tidak dapat melewati membran semi permeabel atau tidak dapat terdialisis.
non protein lainnya yang biasanya terikat kuat dengan molekul proteinnya.
Molekul lain lain yang terikat dalam enzim tersebut dinamakan sebagai
Mg2+, Mn2+, Fe2+, Zn2+, dsb), selain itu juga dikenal adanya istilah koenzim,
koenzim adalah senyawa organik dengan bobot molekul rendah yang terikat
5
pada bagian protein enzim. Sedangkan proteinnya sendiri dinamakan
Pelczar and Chan, 1986, satu molekul enzim tunggal dapat melakukan
bebrapa hal yang perlu diperhatikan bahwa enzim tidaklah stabil aktivitasnya
dapat berkurang atau bahkan menghilang oleh berbagai pengaruh baik kondisi
fisik maupun kimia seperti suhu, pH, dan lain sebagainya. Ada dua ciri yang
kerjanya aktiitasnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu antara lain, pH,
B. Enzim Protease
peptida dari senyawa-senyawa protein dan diurai menjadi senyawa lain yang
lebih sederhana (asam amino). Protease yang dipakai secara komersial seperti
6
Kemajuan dalam bidang teknologi fermentasi, rekayasa genetika, dan
semakin meningkat. Enzim protease merupakan salah satu enzim yang penting
dan keteraturan proses dalam sel (Ward, 1983 dalam Sugiyono, 2008: 157).
didalam banyak fungsi hayati, mulai dari tingkat sel, organ sampai organisme,
Pasar yang luas dan sumber daya alam yang mendukung merupakan
kebutuhan ini masih tergantung pada produksi impor. Salah satu cara
2000).
7
Enzim protease yang digunakan dalam bidang industri umumnya
diproduksi dalam skala besar, waktu produksi relatif pendek, serta dapat
berkembang biak dalam media limbah pertanian yang relatif lebih murah.
a. Protease serin,
Bersifat endopeptidase
Kerja enzim ini dapat dihambat oleh senyawa oksidator, alkilator dan
logam berat
Yang termasuk enzim ini : protease dari tanaman dan mikroba seperti
c. Protease metal
8
Dapat dihambat oleh EDTA (Ethlene Diamine Tetra Acetic Acid)
hilang/berkurang.
aminopeptidase
jamur, virus, tumbuhan, hewan dan manusia. Protease yang dihasilkan dari
berbagai bakteri kebanyakan bersifat basa dan netral, sedangkan protease yang
dihasilkan oleh berbagai jamur dapat bersifat asam, netral, dan basa (Rao et al.,
1998).
bromelain (nanas).
b. Protease dari hewan yang telah umum adalah tripsin, kimotripsin, pepsin
dan renin.
9
Salah satu sumber penghasil enzim protease yang banyak diteliti adalah
alasan yaitu:
d. kondisi produksi tidak tergantung pada musim dan waktu proses produksi
pencarian, identifikasi dan isolasi galur unggul, yaitu galur yang menghasilkan
enzim protease dalam jumlah dan aktivitas yang lebih tinggi. Selain itu, kondisi
mempengaruhi laju pertumbuhan dan laju produksi enzim, seperti suhu, pH,
yang mengandung kasein yaitu Skim Milk Agar (Fardiaz, 1993). Kasein
10
bakteri penghasil enzim protease ekstraseluler dilakukan dengan cara
membagi diameter zona bening dengan diameter koloni bakteri. Hasil bagi
protease selain dari kapang. Hal ini disebabkan bakteri banyak yang termasuk
Jenis
Mikroorganisme Tipe Protease pH Optimum
Mikroorganisme
Bacillus cereus Netral 7,0
B. licheniformis Netral 6,5-7,5
B. megaterium Netral 7,0
Bakteri B. polynixo Netral 6,0-7,2
B. stearothermophilus Netral 6,9-7,2
B. cereus Alkali 10,5-11,0
B. pumilus Alkali 10,8-13,0
Aspergillus niger A. Asam 2,8
Oryzae Asam 3,0
Kapang A. ochracens Netral 7,5
A. candidus Alkali 10,0-11,0
A. oryzae Alkali 8,5-10,0
(Forgarty dan Kelly 1979 dalam Sugiarto, 2001)
11
3. Bakteri Proteolitik
sel kemudian dilepaskan keluar dari sel (Abraham et al., 1993). Pada
ultra violet 280 nm. Panjang gelombang tersebut dapat ditangkap dan
metode ini yaitu sederhana, mudah serta tidak memerlukan penambahan reagen
et al., 1998):
12
a. Bakteri aerobik atau anaerobik fakultatif, tidak membentuk spora,
Bacillus.
Clostridium.
protein itu sendiri. Hal ini mempengaruhi kerentanan suatu protein terhadap
b. struktur sekunder (derajat pembentukan struktur sulur alfa dan beta, serta
struktur acak,
c. struktur tersier, interaksi antar gugus alkil (R) satu sama lain, yaitu
interaksi hidrofobik, ionik, ikatan hidrogen, gaya dispersi van der waals
(Suhartono, 1989).
terdapat 12 jenis enzim yang digunakan dalam skala besar secara komersial,
13
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh konsentrasi enzim dan konsentrasi
(Pelczar,1986).
berubahnya derajat ionisasi gugus asam dan basa dari enzim. Sebagian
suatu hubungan linear antara jumlah enzim dan taraf aktivitas pada batas-
14
Kecepatan reaksi yang dikatalisis oleh enzim sangat dipengaruhi oleh
substrat sampai tercapai titik tertentu, yaitu titik batas kecepatan reaksi
ini dapat berupa senyawa organik yang disebut koenzim atau senyawa
non organik seperti ion logam Fe2+, Mn2+, Zn2+ dan Ca2+ (Lehningher,
misalnya ion Ca2+ dalam bentuk garam klorida. Kation-kation lain yang
telah diketahui dapat mengaktifkan enzim adalah Na+, K+, Rb+, Cs+,
Mg2+, Zn2+, Cu2+, Fe2+, Co2+, Ni2+, dan Al3+ (Palmer, 1995).
15
5. Aplikasi Enzim Protease
Baik industri pangan maupun non pangan. Penggunaan di dalam industri non
pangan yaitu industri deterjen dan industri kulit. Di dalam industri pangan,
digunakan pada industri bir, industri roti dan kue, industri keju, industri daging,
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
golongan hidrolase yang akan memecah protein menjadi molekul yang lebih
reaksi hidrolisis pada ikatan peptide. Enzim ini diperlukan oleh semua
mahkluk hidup karena bersifat esensial dalam metabolism protein. Protein ini
faktor fisiologi pada organisme yang membutuhkan waktu sangat lama. Enzim
17
DAFTAR PUSTAKA
18