Anda di halaman 1dari 9

EKSTRAKSI SENYAWA FENOLIK DARI BIJI PEPAYA

(Carica Papaya Linn)

Sakina H. Rauf, Ishak Isa, Weny J.A. Musa


Universitas Negeri Gorontalo
Email: sakina_s1kimia2012@mahasiswa.ung.ac.id

ABSTRACT
This study aims to determine the levels of phenolic compounds from the seeds of papaya (Carica
Papaya Linn). Before performing the determination of phenolic compounds, the researchers first
prepare a sample. Samples papaya seeds are washed, dried, using an oven. In the oven with a
temperature of 550C for 3 days. Weigh as much as 20 grams and in sokhletasi using ethanol 70% and
obtained reflux at 25 with a different time. Furthermore, the results of papaya seed extract were
analyzed using Uv-Vis spectrophotometer with a wavelength of 680 nm and a standard tannic acid.
From the results get to as much as 0.33% of phenolic compounds with lots of extract in a sample of
66.5208 mg.

Keyword: Papaya Seeds, Phenolic, Solvent Extraction, Spetrofotometer UV-Vis

PENDAHULUAN ruangan, dan makanan yang tidak sehat,


Keanekaragaman flora (biodiversity) merupakan sumber radikal bebas yang
berarti keanekaragaman senyawa kimia berbahaya bagi tubuh manusia. Radikal bebas
(chemodiversity) yang kemungkinan merupakan salah satu penyebab timbulnya
terkandung di dalamnya. Hal ini memacu penyakit degeneratif antara lain kanker,
dilakukannya penelitian dan penelusuran arteriosklerosis, stroke, rematik dan jantung.
senyawa kimia terutama metabolit sekunder Upaya untuk mencegah atau mengurangi
yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan, risiko yang ditimbulkan oleh aktivitas radikal
seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan bebas adalah dengan mengonsumsi makanan
dan teknologi, seperti teknik pemisahan, atau suplemen yang mengandung antioksidan.
metode analisis, dan uji farmakologi. Senyawa Antioksidan dapat menetralkan radikal bebas
hasil isolasi atau senyawa semi sintetik yang dengan cara mendonorkan satu atom
diperoleh dari tumbuhan sebagai obat atau protonnya sehingga membuat radikal bebas
bahan baku obat. Salah satu tanaman yang stabil dan tidak reaktif. Berdasarkan
dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional sumbernya, secara umum antioksidan
adalah tanaman pepaya (Carica papaya L.). Di digolongkan dalam dua jenis, yaitu antioksidan
mana kondisi kota-kota besar sangat rawan sintetik dan antioksidan alami.
menebarkan penyakit atau gangguan pada Secara tradisional biji pepaya dapat
kesehatan. Contohnya polusi dari kendaraan dimanfaatkan sebagai obat cacing gelang,
bermotor, industri, asap rokok, pendingin gangguan pencernaan, diare, penyakit kulit,

553
Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 553-561 ISSN: 2252-5920
kontrasepsi pria, bahan baku obat masuk angin Bahan yang digunakan adalah batu
dan sebagai sumber untuk mendapatkan didih, Akuades (H2O), reagen Folin-Ciocalteu,
minyak dengan kandungan asam-asam lemak Natrium karbonat (Na2CO3), asam tanat, dan
tertentu. Apabila dikaitkan dengan senyawa etanol (CH3OH) 70%.
aktif dari tanaman ini ternyata banyak di Sampel penelitian ini adalah Biji Pepaya.
antaranya mengandung alkaloid, steroid, tanin Lokasi pengambilan sampel adalah di pasar
dan minyak atsiri. Dalam biji pepaya Sentral Gorontalo; Kota Selatan; Provinsi
mengandung senyawa-senyawa steroid. Gorontalo. Sampel dilakukan di Laboratorium
Kandungan biji dalam buah pepaya kira-kira Kimia Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
14,3 % dari keseluruhan buah pepaya Prosedur Penelitian
(Dalimarta dan Hembing,1994). Preparasi sampel
Dari latar belakang tersebut, Pada tahap pertama yang merupakan
keterkaitannya dalam masyarakat bahwa biji tahap persiapan bahan baku, biji pepaya yang
pepaya dapat di gunakan sebagai obat-obatan, diambil dari buahnya dicuci terlebih dahulu
karena dalam tubuh manusia masih terdapat menggunakan air dan di oven pada suhu 55°C
penyakit-penyakit yang sehingga selama 3 hari. Biji pepaya yang dikeringkan,
menimbulkan radikal bebas. Untuk kemudian dihancurkan menjadi serbuk.
mencegahnya kita dapat mengonsumsi Ekstraksi
makanan yang mengandung antioksidan. Tahap kedua adalah proses ekstraksi
Sedangkan dalam pendidikan kita dapat serbuk biji pepaya dengan pelarut etanol 70%
menjelaskan bahwa penelitian ini berkaitan menggunakan metode sokhletasi. Cara
dengan materi-materi yang ada dalam ekstraksi dalam penelitian ini yaitu biji pepaya
pelajaran kimia, tidak hanya materinya saja yang sudah menjadi serbuk di sokhlet
tapi kita dapat menjelaskan alat-alat yang kita menggunakan pelarut etanol 70 % dengan
pakai dalam penelitian ini. menimbang sebanyak 20 gram serbuk biji
pepaya dan 300 mL etanol. Di lakukan
METODE PENELITIAN
sokhletasi dengan suhu dari 80°C sampai
Alat dan Bahan
terjadinya sirkulasi. Untuk cara kerja sokletasi
Alat yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu pertama-tama yang harus dilakukan
meliputi rangkaian alat sokhletasi, neraca
adalah menimbang sebanyak 20 gram serbuk
analitik, oven vakum, kertas saring, pipet tetes,
biji pepaya untuk rasio solid/likuid. Serbuk
kaca arloji, cawan petri, cawan porselen, gelas
sampel dibungkus dengan kertas saring atau
kimia, botol reagen, tabung reaksi, spatula,
tempat tertentu. Kemudian dimasukkan ke
termometer, gelas ukur, dan spektrofotometer
dalam alat sokhlet. Pelarut etanol ditambahkan
UV-Vis.
sebanyak 300 mL untuk rasio solid/likuid.

Sakina H. Rauf 554


Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 553-561 ISSN: 2252-5920
Labu yang sudah berisi pelarut tersebut akuades, kemudian dicampur dengan 0,25 mL
o
dipanaskan pada suhu 80 C sampai mendidih. reagen Folin-Ciocalteau. Ditambahkan 0,5 mL

Pada proses ini uap pelarut akan naik dan larutan Na2CO3, kemudian dibiarkan selama

bersentuhan dengan kondensor. Di mana uap 30 menit pada suhu ruang. Diukur pada

akan terkondensasi dan menetes di atas sampel panjang gelombang 680 nm menggunakan

dan selanjutnya merendam sampel tersebut. spektrofotometer UV-Vis.

Kondensasi adalah suatu reaksi kimia di mana HASIL DAN PEMBAHASAN


satu molekul terbentuk dan satu molekul kecil Bahan baku yang digunakan dalam
(biasanya air) hilang. Dalam reaksi penelitian ini adalah biji pepaya yang
kondensasi, dua molekul atau bagiannya diperoleh dari pedagang buah pepaya. Biji
bergabung dan melepaskan molekul kecil. pepaya yang diambil dari buahnya dicuci
Selama proses ini serbuk sampel akan terlebih dahulu dan di oven pada suhu 55°C
terekstraksi. Apabila ekstrak sudah sampai selama 3 hari. Tujuan pengovenan adalah
pada batas “pipa sifon” maka ekstrak akan untuk mengurangi kadar air yang terkandung
turun ke labu dan akan mendidih kembali. di dalam sampel. Biji pepaya yang sudah
Proses ini akan berjalan terus menerus sampai dikeringkan dihancurkan menjadi serbuk.
semua ekstrak terekstraksi. Penghancuran bertujuan untuk memperbesar
Penentuan Kadar Senyawa Fenolik luas permukaan kontak antara biji pepaya
Analisis kadar senyawa fenolik dengan pelarut pada proses ekstraksi.
menggunakan metode Folin-Ciocalteu yang Ekstraksi senyawa fenolik dari serbuk
absorbansinya diukur pada panjang gelombang biji pepaya di lakukan dengan metode
680 nm menggunakan spektrofotometer UV- sokhlektasi dengan menggunakan pelarut
Vis (Ivonne, dkk., 2010). Pertama-tama, dibuat etanol 70 %. Alasan pemilihan pelarut ini
larutan baku asam tanat dengan konsentrasi karena etanol 70 % lebih polar dibandingkan
0,002, 0,004, 0,006, 0,008, 0,01 /mL. Masing- dengan etanol 95 % atau 96 %, sehingga
masing konsentrasi diambil 1 mL dan dengan pelarut yang bersifat lebih polar,
ditambahkan 0,25 mL reagen Folin dan senyawa aktif dapat tertarik lebih banyak,
diamkan selama 5 menit. Lalu ditambahkan seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan
0,5 mL Natrium karbonat pada masing-masing senyawa aktif lainnya yang bersifat polar.
konsentrasi dan dibiarkan selama 30 menit Senyawa fenolik umumnya bersifat polar
pada suhu ruang. Larutan diukur pada panjang sehingga mudah larut dalam pelarut polar.
gelombang Proses ekstraksi merupakan proses
680 nm menggunakan spektrofotometeUv-vis. ekstraksi dengan menggunakan pelarut
Sampel ekstrak cair biji pepaya dipipet berulang-ulang. Proses ekstraksi dari biji
sebanyak 0,25 mL dan di tambahkan 4,75 mL pepaya dimulai dengan pembuatan simplisia
555 Sakina H. Rauf
Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 553-561 ISSN: 2252-5920
yang terbuat dari kertas saring yang diisi mencapai batas maksimal pada pipa sifon,
dengan biji pepaya yang telah dihaluskan. larutan tersebut akan penuh dan kembali lagi
Sampel yang sudah bungkus di masukkan ke ke dalam labu didih. Peristiwa itu di hitung 1
dalam tabung sokhlet yang sudah dirangkai siklus, dan pemanasan dilakukan berulang-
dengan labu didih yang telah diberi batu didih, ulang. Waktu yang diperlukan setiap
yang bertujuan untuk meratakan pemanasan, pemanasan berbeda-beda. Berdasarkan hasil
mempercepat pemanasan, dan mencegah penelitian, perlakuan ini di lakukan hingga
terjadinya bumping (ledakan pelarut pada saat kurang lebih 4 jam dan refluks yang di dapat
pemanasan). Setelah itu ditambahkan pelarut, adalah sebanyak 25 refluks dengan waktu yang
pelarut yang digunakan adalah pelarut etanol. berbeda. Dari hasil ekstraksi tersebut
Menurut Kartika, dkk. (1997) Etanol memiliki didapatkan ekstrak cair dari biji pepaya.
sifat tidak berwarna, volatil, dan dapat Fenolik merupakan salah satu komponen
bercampur dengan air, dengan mempunyai kimia tumbuhan yang memiliki manfaat sangat
titik didih 78,40C. besar baik bagi tumbuhan itu sendiri maupun
Pada penelitian ini menggunakan variasi bagi manusia. Fenolik memiliki cincin
solid/likuid, untuk pelarut etanol dimasukkan aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksi
ke dalam labu didih sebanyak 300 mL. Pada (OH-) dan gugus-gugus lain penyertanya.
proses sokhletasi ini dilakukan dengan suhu Senyawa ini diberi nama berdasarkan nama
800C. selama pemanasan, pelarut etanol yang senyawa induknya, fenol. Senyawa fenol
ada pada labu didih menguap melalui pipa kebanyakan memiliki gugus hidroksi lebih dari
pada sokhlet, lalu uap pelarut menuju ke satu sehingga disebut sebagai polifenol. Fenol
kondensor. Di kondensor, uap berubah fase selain bermanfaat bagi tumbuhan, juga
dari fase uap menjadi cair. Hal ini terjadi memiliki aktivitas antioksidan, antimikroba
dikarenakan adanya perbedaan kalor. Pada dan antibakteri.
kondensor aliran air tetap dijaga agar uap Fenol merupakan senyawa yang bersifat
pelarut tidak keluar dan komponen yang toksik dan korosif terhadap kulit (iritasi) dan
terekstrak tidak terlepas keluar akibat pada konsentrasi tertentu dapat menyebabkan
pemanasan. Uap yang telah berubah menjadi gangguan kesehatan manusia hingga kematian
cair dikondensor kembali lagi masuk ke dalam pada organisme. Tingkat toksisitas fenol
sokhlet, sehingga sampel terendam. Ketika beragam tergantung dari jumlah atom atau
sampel terendam oleh pelarut etanol, etanol molekul yang melekat pada rantai benzenanya
akan bereaksi dengan sampel sehingga (Qadeer and Rehan, 1998).
menarik atau memisahkan senyawa atau Pada penelitian ini, analisis kandungan
minyak yang terkandung dalam biji pepaya fenol dilakukan dengan metode Folin-
dan terbawa oleh pelarut. Sampai larutan Ciocalteau, di mana metode ini didasarkan

Sakina H. Rauf 556


Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 553-561 ISSN: 2252-5920
pada reagen campuran fosfotungstat (WO42-)- mg/mL. Asam tanat digunakan sebagai standar
fosfomolibdat (MoO42-) yang bereaksi dengan pengukuran karena asam tanat merupakan
gugus hidroksil fenolik dan menghasilkan senyawa polifenol yang memiliki berat
warna biru. Absorbansinya diukur dengan molekul yang cukup tinggi dan banyak
menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. terdapat pada hampir semua tanaman (
Standar yang digunakan sebagai standar Ferdany, 2010). Struktur asam tanat dapat
pengukuran adalah asam tanat dengan variasi dilihat pada Gambar 1.
konsentrasi 0,002, 0,004, 0,006 dan 0,008
OH

HO

O
OH
HO
O
O
HO OH
O OH
O O
HO O
O OH OH
HO
OH O
OH
Gambar 1. Struktur Asam Tanat
Hasil pengukuran konsentrasi fenol pada ( Berat hasil )
Randemen % = x 100 %
ekstrak cair biji pepaya disajikan pada Tabel 1. ( Berat awal )
0,0665208
Berdasarkan perhitungan di peroleh total kadar = x 100 %
20
senyawa fenol yang terdapat pada biji pepaya = 0,00332604 x 100 %
sebanyak 0,33 %. Perhitungan randemen = 0,332604 %

ekstrak senyawa fenolik dari biji pepaya.


Tabel 1. Hasil Pengukuran Konsentrasi Fenol pada Ekstrak Cair Biji Pepaya
Polifenol
mg Berat
terukur Volume Kadar
Kode Absorban Polifenol sampel
Nilai x FP (mg/mL) Etanol polifenol
sampel (nilai Y) dalam awal
(nilai x or (mL) (%)
ekstrak (mg)
C)
Ekstrak A 0,850 0,0111 20 0,22174 300 66,5208 20000 0,332604

Senyawa fenol kebanyakan memiliki gugus fenol dalam molekulnya. Polifenol


gugus hidroksi lebih dari satu sehingga disebut berperan dalam memberi warna pada suatu
sebagai polifenol. Polifenol adalah kelompok tumbuhan seperti warna daun saat musim
zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat gugur. Pada beberapa penelitian disebutkan
ini memiliki tanda khas yakni memiliki banyak bahwa kelompok polifenol memiliki peran

557 Sakina H. Rauf


Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 553-561 ISSN: 2252-5920
sebagai antioksidan yang baik untuk polifenol sebagian besar dapat meningkatkan
kesehatan. Antioksidan polifenol dapat sirkulasi darah dan meningkatkan kesehatan
mengurangi risiko penyakit jantung dan jantung. Reaksi antara reagen folin ciocalteau
pembuluh darah dan kanker. Manfaat dari dan senyawa fenol terdapat pada Gambar 2.
OH O

+ H2O + H3PO4(MoO3)12 + + H6(PMo12O40)

Reagen Folin - Ciocalteau Kompleks Molybdenum

Senyawa Fenol O
Kuinon
Gambar 2. Reaksi Folin-Ciocalteau dengan Senyawa Polifenol
Prinsip metode Folin-Ciocalteu adalah pertumbuhan mikroba organisme (kuman)
oksidasi gugus fenolik hidroksil. Pereaksi ini pada permukaan luar tubuh dan membantu
mengoksidasi fenolat (garam alkali), mencegah infeksi. Sebagai antiseptik, fenol
mereduksi asam heteropoli menjadi suatu bekerja dengan cara mendenaturasi dan
kompleks molibdenum-tungsten (Mo-W). mengkoagulasi protein sel bakteri. Turunan
Fenolat hanya terdapat pada larutan basa, fenol berinteraksi dengan sel bakteri melalui
tetapi pereaksi Folin-Ciocalteu dan produknya proses absorbsi yang melibatkan ikatan
tidak stabil pada kondisi basa. Selama reaksi hidrogen. Pada kadar rendah terbentuk
berlangsung, gugus fenolik-hidroksil bereaksi kompleks protein fenol dengan ikatan yang
dengan pereaksi Folin-Ciocalteu, membentuk lemah dan segera mengalami penguraian,
kompleks fosfotungstat-fosfomolibdat diikuti penetrasi fenol ke dalam sel
berwarna biru dengan struktur yang belum menyebabkan denaturasi protein. Pada kadar
diketahui dan dapat dideteksi dengan tinggi fenol menyebabkan koagulasi protein
spektrofotometer. Warna biru yang terbentuk dan membran sel mengalami lisis (Siswandono
akan semakin pekat setara dengan konsentrasi dan Soekardjo, 2000).
ion fenolat yang terbentuk, artinya semakin Kegunaan kedua senyawa fenolik yaitu
besar konsentrasi senyawa fenolik maka sebagai antioksidan. Antioksidan merupakan
semakin banyak ion fenolat yang akan senyawa pemberi elektron (donor elektron)
mereduksi asam heteropoli sehingga warna atau reduktan. Senyawa ini mampu
biru yang dihasilkan semakin pekat (Singleton mengaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi,
dan Rossi, 1965). dengan cara mencegah terbentuknya radikal.
Beberapa kegunaan senyawa fenolik Antioksidan juga merupakan senyawa yang
pada biji pepaya yaitu sebagai antiseptik. dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan
Antiseptik adalah agen kimia yang mencegah, mengikat radikal bebas dan molekul yang
memperlambat atau menghentikan sangat reaktif. Akibatnya kerusakan sel akan
Sakina H. Rauf 558
Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 553-561 ISSN: 2252-5920
dihambat oleh adanya antioksidan (Winarsi, menggunakan reagen Folin-Ciocalteau yang
2007). menghasilkan warna biru dan diidentifikasi
Senyawa antioksidan pada tumbuhan dengan spektrofotometri UV-Vis
umumnya senyawa fenolik atau polifenol menggunakan standar asam tanat dan
dapat berupa flavonoid, turunan asam sinamat, didapatkan hasil dari kadar senyawa
kumarin, dan asam-asam organik fenolik/polifenol sebanyak 0,33% dengan
polifungsional. Senyawa antioksidan alami banyak ekstrak dalam sampel 66,5208 mg.
polifenolik ini adalah multifungsional dan
DAFTAR PUSTAKA
dapat bereaksi sebagai pereduksi, dan pangkap
Ajizah, A. 2004. Sensitivitas Salmonella
radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu Typhirium Terhadap Ekstrak Daun
senyawa atau molekul bermuatan yang Psidium Guajava L Bioscientiae. 31-38.

mengandung satu atau lebih elektron tidak Alfian, R. dan Hari Susanti. 2012. Penetapan
Kadar Fenolik Total Ekstrak Metanol
berpasangan pada orbital luarnya. Adanya Kelopak Bunga Rosella Merah (Hibiscus
elektron yang tidak berpasangan menyebabkan Sabdariffa Linn) Dengan Variasi
Tempat Tumbuh Secara
senyawa tersebut sangat reaktif mencari Spektrofotometri. Jurnal Ilmiah
pasangan dengan cara menyerang dan Kefarmasian, Vol. 2, No. 1, 2012 : 73 -
80
mengikat elektron molekul yang berada di
sekitarnya (Percival, 1998). Bernays, E.A. dan R,F. Chapman. 1994. Plant
Selection by Phytophagus-Insects.
Kegunaan senyawa fenol sebagai Chapman & Hall One Penn Plaza, New
desinfektan. Desinfektan adalah bahan kimia York

yang digunakan untuk mencegah terjadinya Coppen, P P J.C. 1983. The use of antioxidant,
in Rancidity in Foods. London: Applied
infeksi atau pencemaran jasad renik seperti Science Publishers.
bakteri dan virus, juga membunuh atau
Dalimartha S, dan W. K. Hembing. 1994.
menurunkan jumlah mikroorganisme atau Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia.
penyakit lainnya. Macam-macam desinfektan Jakarta: Pustaka Kartini.

antara lain yaitu garam logam berat, Dalimartha, S. 2009. Atlas Tumbuhan Obat
Jilid 6. Jakarta: PT Pustaka Bunda.
merupakan zat yang sangat ampuh membunuh
Ferdany, Abdillah. 2010. Tanin. Jakarta :
bakteri dan virus dalam dosis kecil. Zat ini juga
Mutiara Sumber
bisa digunakan untuk membunuh bakteri
Fellow, P. 2002. Food Processing Technology.
penyebab bau badan pada manusia. 2nd ed, Woodhead Publishing Limited
London.
SIMPULAN
Fessenden, R dan John, F. 1986. Terjemahan
Dari hasil penelitian yang diperoleh Pudjaatmaka,A., H. 1982. Kimia
dapat disimpulkan bahwa ekstrak dari biji Organik. Edisi Ketiga, Jilid 1. Jakarta.
Erlangga.
pepaya mengandung senyawa fenolik yang
diduga adalah jenis polifenol yang di uji
559 Sakina H. Rauf
Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 553-561 ISSN: 2252-5920
Hamdani, S. 2011. Metode Ekstraksi. http://ca Muktiani. (2011). Bertanam Varietas Unggul
tatankimia.com/catatan/metodaekstraksi Pepaya California. Yogyakarta:
.html (diakses 20 Maret 2012) Penerbit Pustaka Baru Press. Halaman
20.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia.
Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Percival, Fred and Henry Ellington.1998. A
Iwang Soediro. Edisi II. Bandung: Handbook of Educational Technology
Penerbit ITB. Halaman 152. Erlangga. Jakarta
Istiana, S. 2005. Perbandingan Daya Qadeer, dan Rehan, 1998. Senyawa fenol
Antibakteri Perasan Rimpang Temu besifat toksik dan korosif. Jakarta ; UI
Kunci (Boesenbergia pandurata Roxb.) Press
dengan Bawang Putih (Allium sativum,
L.) terhadap Staphylococcus aureus di Riyadi. 2009. Pemeriksaan Kinerja
Kedokteran Hewan. Universitas Spektrofotmeter UV-Vis. GBC 911A
Airlangga: Surabaya. Menggunakan Pewarna Tartrazine CL
19140. Sigma Epsilon. Bidang Evaluasi
Ivonne C, Tiatira E.S, dan Setiyadi. Aktivitas dan Pengembangan Keselamatan
Antioksidan Dan Antibakteri Alami Instalasi, P2TKN. Batan
Ekstrak Fenolik Dari Biji Pepaya.
Surabaya : Universitas Katolik Widya Satriyasa, B. K. & Pangkahila, W. I. 2010.
Mandala Fraksi heksan dan fraksi metanol ekstrak
biji pepaya muda menghambat
Kartika, B. Guritno A.D, dan Ismoyowati. spermatogonia mencit (Mus musculus)
1997. Pengertian etanol. Jakarta : UI jantan. Jurnal Veteriner. 11 (1): 36-40.
Press
Satriyasa, B.K. 2007. Fraksi heksan ekstrak
Kalie, M.B. (2004). Bertanam Pepaya. Edisi biji pepaya muda dapat menghambat
Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya. proses spermatogenesis mencit jantan
Halaman 2-24. lebih besar dari pada fraksi metanol
ekstrak biji pepaya muda. Bagian
Khopkar, S. 1990. Konsep Dasar Kimia fharmakologi ilmu kedokteran
Analitik, Jakarta ; UI Press Universitas Udayana: Denpasar-Bali.
Liyana, 2005. Senyawa fenolik, Bandung : ITB Siemionow, M. 2008. Senyawa Fenolik. http:/
Lizaherbal, D. 2013. Awas! Kondisi /farmsarea.blogspot.com/2008/07/senya
Lingkungan Buruk Pemicu Radikal wafenolik.html
Bebas [cited 2013 4 mei]. Siswandono dan Soekardjo, 2000. Kimia
Medisinal 2. Airlangga University Press
Mahajani. 2012. Isolasi Dan Karakterisasi
Senyawa Flavonoid Dari Daun : Surabaya 99-151
Tumbuhan Sirsak. Skripsi. Universitas Tiasmara, W. 2015. Manfaat ekstrak biji
Negeri Gorontalo. pepaya. Net artikel
Margaretta, S. and Handayani, S. D. 2011. Tondra M. 2011. Prinsip Dasar sokhletasi.
Ekstraksi Senyawa Phenolic Pandanus Padang: Unand
Amaryllifolius ROXB Sebagai
Antioksidan Alami. Widya Teknik. 21- Trilaksani, W. 2003. Antioksidan. Jenis
30. Sumber Mekanisme Kerja dan Peran
Terhadap Kesehatan.
Maslukhah, Y.L, Tridewanti W, dan Novita
Wijayati. 2016. Ekstraksi Cincau Hitam Underwood, A, dan R. Day. 1980. Analisa
Skala Pilot Plant. Malang : FTP Kimia Kuantitatif Edisi Keempat.
Universitas Brawijaya Malang Jakarta. Erlangga

Sakina H. Rauf 560


Jurnal normalita Vol.9, Nomor 3 September 2021, hlm. 553-561 ISSN: 2252-5920
Warisno, 2003. Kandungan senyawa aktif biji
pepaya. Bandung
Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan
Radikal Bebas. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta
Yuniawati M, dan Purwanti A. 2008. Optimasi
Kondisi Proses Ekstraksi Minyak Biji
Pepaya. Journal Teknologi
Technoscientia. Vol 1. No. 1. 75-82
Zhou, K., Wang, H., Mei, W., Li, X., Luo, Y.,
dan Dai, H. 2011. Antioxidant Activity of
Papaya Seed Extracts. Journal
Molecules, 16, p. 6179-6192.

561 Sakina H. Rauf

Anda mungkin juga menyukai