Oleh
Mei Basuki
-100
-80
-60
-40
Potensial (mV)
-20
0
20
40
60
80
100
120
0,1 1 10 100 1000 10000
Kadar Nitrat (ppm)
+ Rangkaian peralatan sederhana, terdiri dari sebuah
voltmeter, elektroda dan bahan kimia penyesuai larutan
Cara Kerja ESI
ESI (termasuk elektroda pH) bekerja berdasarkan prinsip
dasar sel galvani (Meyerhoff dan Opydicke)
Elektroda pH
dimana,
E = potensial total (mV) yang terbentuk antara ESI dengan
elektroda pembanding (EP)
Eo = konstanta (karakteristik untuk pasangan ESI/EP)
R = konstanta gas (8,314 joules/derajat/mol)
T = temperatur absolut
n = muatan ion
F = konstanta Faraday (96500 coulomb)
log [A] = logaritma konsentrasi analit.
2,303RT
nilai kemiringan kurva antara E vs log [A]
nF
Kurva Kalibrasi Semi-Log Ion Nitrat
(Kadar Nitrat 0,1 - 2000 ppm) y = -20,819Ln(x) + 82,218
R2 = 0,972
-100,00
-80,00
-60,00
-40,00
Potensial (mV)
-20,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
0,1 1 10 100 1000 10000
Kadar Nitrat (ppm)
Penggunaan praktis :
Rentang
Penggunaan
ESI
Jenis ESI
Umum
1. Konduktor
2. Penutup;
3. Tabung gelas;
4. Elektroda Ag/AgCl;
8 Larutan isian di dalam tabung bagian dalam (amonium sulfat);
9 Larutan isian di dalam tabung bagian luar (KCl);
10 Bagian penghubung cairan dalam tabung inner (keramik);
11 Gelas pelindung cairan penghubung pada dinding luar elektroda;
12 Lubang untuk memasukkan Larutan Isian {(NH 4)2SO4} dalam Tabung
Bagian Dalam;
13 Lubang untuk memasukkan Larutan Isian KCl dalam tabung.
Variabel yang mempengaruhi pengukuran
2. Temperatur
- pengukuran harus dilakukan pada temperatur yang tetap.
mV
1000 C
500 C
00 C
Titik isopotensial
2,303RT
Kemiringan kurva (S) ~
nF
Bila T ↑ , maka S ↑
3. Kekuatan Ion
- plotting nilai konsentrasi vs potensial (mV) menghasilkan kurva
yang hampir lurus. Sebenarnya terjadi pelengkungan kurva pada
daerah konsentrasi tinggi.
4. pH Larutan
H+ atau OH- dapat bereaksi dengan ion dalam larutan sehingga
mengurangi jumlah ion bebas yang diukur pada permukaan ESI.
mV
E = Eo + S log a
Persamaan diatas dapat ditulis
E = Eo + S log f C
E = Eo + S log C
penentuan NO3-
- penambahan EDTA (zat pengkompleks) untuk
c. Pencucian Elektroda
diantara pengukuran satu dan berikutnya, elektrode harus dibersihkan
dengan cra menyemprot dengan “deionized water” dan
mengeringkannya dengan kertas tisu.
Metode Analisis
a. Pengukuran Langsung
• paling sederhana dan paling banyak digunakan
• membuat kurva kalibrasi, melalui pengukuran larutan standar
dari berbagai konsentrasi
• mengukur potensial larutan contoh
• tentukan konsentrasi dari kurva kalibrasi
b. Adisi
dengan menambahkan larutan standar kedalam larutan contoh
- matriks larutan bervariasi dari satu contoh dan contoh lainnya
- contoh hanya satu
- larutan mengandung banyak Zat pengompleks.
Kurva Kalibrasi Semi-Log Ion Nitrat
(Kadar Nitrat 5 - 500 ppm) y = -23,811Ln(x) + 103,89
R2 = 0,9993
-60,00
-40,00
-20,00
0,00
Potensial (mV)
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
0,1 1 10 100 1000
Kadar Nitrat (ppm)
Adisi standar :
E1 = Eo + S log S Cs
Cs + y Cstd
E 2 = E 0 = s log f
1 + y
Cs + y Cstd
ΔE = E 2 − E1 = S log
( 1 + y ) C s
y Cstd
Cs = ΔE
(1 + y ) 10 s − y
Cs = konsentrasi analit
Cstd = konsentrasi standar
y = volume standar/volume analit
Adisi Sampel :
E1 = Eo + S log Cstd
y Cstd + Cs
E 2 = E 0 + Slog
1 + y
y Cstd + Cs
∆ E = E 2 − E1 = S log
(1 + y ) Cstd
ΔE
Cs = Cstd (1 + y ) 10 − y
s
Pemeliharaan ESI
- Pelihara dan hindari kerusakan pada permukaan membran