Latar Belakang

Anak Sebagai generasi muda merupakan sumber daya manusia yang

memiliki potensi untuk meneruskan cita-cita dan perjuangan bangsa.
Negara menjamin kesejahteraan tiap-tiap warga negaranya termasuk
perlindungan terhadap manusia yang merupakan hak asasi manusia.

Namun pada saat ini fenomena eksploitasi terhadap anak sebagai

pekerja ondel-ondel keliling seringkali menjadi “masalah” bagi banyak
pihak seperti keluarga, masyarakat, dan Negara. Padahal mereka adalah
saudara kita dan mereka adalah Amanah Tuhan yang harus dilindungi,
dijamin hak-haknya sehingga tumbuh menjadi manusia dewasa yang
bermanfaat, beradab dan bermasa depan cerah (Agustin, 2008)
 jika anak-anak bekerja di usia dini (yang biasanya berasal dari
keluarga miskin dengan pendidikan yang terabaikan)
Pekerja Anak sesungguhnya akan melestarikan kemiskinan, karena anak yang
Kesenian Ondel-ondel Keliling bekerja umumnya akan tumbuh menjadi orang dewasa yang
terjebak dalam pekerjaan yang tak terlatih dan dengan upah yang
sangat buruk (Usman, Nachrowi, 2004)

Data Kasus Pelaporan Anak ke KPAI 2011 -2018 Jumlah

Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat 1.573
Keluarga dan Pengasih Alternatif 6.151
Agama dan Budaya 1.535
Hak Sipil dan Partisipasi 801
Kesehatan dan Napza 2.759
Pendidikan 3.474
Pornografi dan Cyber Crime 3.269
Anak Berhadapan Hukum (ABH) 11.116
Trafficking dan Ekspoloitasi 2.141
Kasus Perlindungan Anak lainnya 643

Sumber : KPAI dan telah diolah oleh penulis


Bagaimana dampak maupun
faktor-faktor yang mempengaruhi
anak sebagai pekerja ondel-ondel di
kawasan Kota Tangerang, Banten.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui Faktor maupun Dampak
yang mempengaruhi pekerja anak yang
ada di kawasan Kota Tangerang serta
dapat diajukan untuk perumusan
regulasi kebijakan kepolisian maupun
pemerintah kedepannya terkait
eksploitasi anak.
 METODE PENELITIAN

Kualitatif Deskriptif

Data Primer Data Sekunder

Tahap Pra Penelitian

Topik, Tempat, Survey Lokasi, Mempersiapkan alat-alat

Tahap Penelitian
Informan, Wawancara, Transkip/Verbatim, Deskripsi
Hasil Wawancara

Tahap Pelaporan
Analisa, Kesimpulan, Laporan
 Robert Muhammad Sadi
B.Triyana, Novita Sari Rumanti, S.H Reyhan dan Dan Adit Bang Candra Anta Achmad
S.Sos, M.Si Wisnu Arya Ramadhan Zaenudin,S.Ip
Kusuma

Duta Anak Kota Kanit PPA Pekerja Pekerja Pemilik

Analis Tangerang dan Polres Metro Kesenian Kesenian Dinas Sosial
Pelayanan Ondel-ondel
Forum Anak Tangerang Ondel-ondel Ondel-ondel Kota Tangerang
Publik KPAI Keliling
Provinsi Banten Keliling Keliling
 Routine Activity Theory Faktor-faktor Penyebab
Eksploitasi Pekerja Anak
1. A Suitable Target (Adanya Target yang
Sesuai)
calon korban atau target yang menjadi sasaran 1. Faktor Ekonomi
kejahatan dikarenakan adanya suatu kerentanan
tertentu.
2. Faktor Pendidikan
2. A Capable Guardians (Perlindungan dan
Penjagaan untuk Mencegah Kejahatan)
adanya penjagaan yang dapat diandalkan untuk 3. Faktor Budaya
melindungi dan mencegah kejahatan, hal ini
dapat berarti benda ataupun orang.

3. Motivated Offender (pelaku yang

termotivasi) orang
(individual atau kelompok) yang tidak hanya
mempunyai kemampuan untuk melakukan aksi
kriminal, tapi juga mempunyai niatan dan
rencana untuk melaksanakannya
Anak merupakan anugrah dari Allah yang diklasifikasikan dalama Undang-
undang Nomor 35 Tahun 2014 yaitu usia mulai dari 0 sampai 18 tahun
termasuk yang di dalam kandungan selain itu anak sebagai generasi muda
merupakan sumber daya manusia yang memiliki potensi untuk
meneruskan cita-cita dan perjuangan bangsa. Korban pada studi kasus
fenomena kesenian ondel-ondel keliling di Kota Tangerang ini yang sangat
dirugikan adalah anak karena mereka bekerja bisa mencapai 5 sampai 7
jam dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan mereka dan membantu
perekonomian orang tuanya.

selain itu pada penelitian ini juga dapat membahayakan anak tersebut
namun dari orang tua mereka tidak mempedulikan hal itu bahkan orang
tua mereka memberikan izin dan menyuruh mereka untuk mengarak
ondel-ondel ini dan anaknya juga melakukan hal ini dengan senang hati
karena mereka bisa mendapatkan uang dari pekerjaan ini dan dapat
melestarikan budaya juga sehingga mereka seakan-akan tidak sadar bahwa
mereka ini telah menjadi korban eksploitasi.