Anda di halaman 1dari 10

TKI ASAL SIDRAP POLISIKAN ISTRI BERZINA DENGAN PRIA LAIN

Sidrap - Pria inisial MT di Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan istrinya inisial
HE berzina dengan lelaki lain inisial YU. Kedua terlapor disebut menikah siri saat pelapor
merantau sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.

"Iya, kami sementara menangani kasus dugaan perzinaan dengan pelapor inisial MT," ujar
Kasat Reskrim Polres Sidrap AKP Muhalis kepada detikSulsel, Jumat (22/9/2023).

Berdasarkan laporannya, MT menerima kabar istrinya menikah siri dengan YU saat dia
masih berada di perantauan. MT menegaskan dirinya masih sebagai suami sah dan belum
pernah menceraikan istrinya.

"Jadi pelapor ini sementara merantau ke Malaysia dan menerima kabar dari kakaknya
bahwa istrinya yang masih istri sah telah menikah siri dengan pria lain tanpa
sepengetahuan dirinya," paparnya.

Sementara berdasarkan keterangan terlapor, mereka menikah siri di Desa Teteaji,


Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap pada Selasa (11/7/2022) lalu. Kini HE sedang
dalam kondisi hamil.
"HE dan YU ini sudah menikah siri menurut pengakuan mereka. Dan kini HE kondisinya
sudah dalam kondisi hamil," bebernya.

Kasus tersebut kata Muhalis sempat ingin diselesaikan dengan mediasi. Namun pelapor
enggan untuk mencabut laporannya di kepolisian.

"Sudah beberapa kali dimediasi tetapi gagal, jadi kasusnya berlanjut. Sementara kita akan
gelar perkara untuk menentukan status kedua terlapor," paparnya.
WARGA LENGKONG BANJARNEGARA TAGIH PEMBERHENTIAN KADES
YANG DITUDING ZINA

Banjarnegara -Warga Desa Lengkong, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara,


mendatangi rumah dinas bupati Banjarnegara. Mereka menagih janji pemberhentian tetap
kepala Desa Lengkong yang dituding telah melakukan zina.
Mereka meminta agar Pemkab Banjarnegara segera memberhentikan tetap kades tersebut.

"Kedatangan kami bertemu Pak Pj Bupati Banjarnegara ini kaitannya dengan kasus yang
sudah dilakukan Kades Lengkong. Karena sudah melakukan perbuatan zina," kata Ajis
Nur, salah satu warga Desa Lengkong di depan rumah dinas Bupati Banjarnegara, Selasa
(3/1/2023).

Untuk diketahui, Pemkab Banjarnegara memberhentikan sementara Kades Lengkong itu


sejak 3 bulan lalu."Kami menagih janji, katanya sebelum masa pemberhentian sementara
ini habis akan dihentikan tetap. Makanya kami kembali datang ke sini," ujar Ajis.
Menurut dia, kasus Kades Lengkong itu membuat suasana di desanya menjadi kurang
kondusif.
"Sekarang sudah sejak 4 bulan ini suasana desa menjadi kurang kondusif. Misalnya ada
bakar-bakar ban mobil di depan balai desa," tambahnya.

Sementara itu Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto meminta warga Desa
Lengkong untuk bersabar. Sebab masa pemberhentian sementara kades tersebut akan habis
pada 7 Januari 2023.

"Saya mohon bersabar. Pemberhentian sementara ini kan habis masih tanggal 7 besok, jadi
bersabar," kata dia.

Tri Harso juga meminta warga tidak melakukan euforia setelah tanggal 7 Januari. "Saya
minta tidak melakukan euforia atau tindakan yang memancing. Kita selesaikan secara
baik-baik," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, tuntutan warga ini buntut dari kasus Kades Lengkong yang
terjaring razia oleh Satpol PP Banjarnegara di salah satu hotel dengan teman wanitanya.

Saat itu warga bersama Kades Lengkong membuat kesepakatan bersama agar tidak
mengulangi hal serupa. Namun Kades Lengkong kembali tertangkap basah oleh istrinya
sendiri, hal itu diungkapkan oleh koordinator aksi warga, Bambang Maruto, Rabu
(28/9/2022).

Saat ditemui di kantor Satpol PP Banjarnegara, Kades berinisial Y itu mengaku sudah
menikah siri dengan teman wanita yang dituding sebagai selingkuhannya.

"Saya sudah menikah siri (dengan teman wanitanya)," ujar Y, Rabu (28/9).

Kades itu mengatakan istrinya sudah mengetahui jika dirinya sudah menikah siri dengan
teman wanitanya tersebut. Ia juga mengaku sudah melakukan talak kepada istrinya.

Saat itu Y juga menampik tuduhan warga perihal zina dengan teman wanitanya tersebut.
Menurut dia, meski berada di dalam kamar teman wanitanya, ia masih berpakaian lengkap.
TERDAKWA PEREMPUAN KASUS JARIMAH ZINA PINGSAN SAAT
DICAMBUK 100 KALI, TEMAN PRIANYA MERINGIS TAHAN SAKIT

KOMPAS.com - E (37), perempuan terdakwa jarimah zina roboh dan pingsan saat
cambukan terakhir atau cambuk ke-100 kali di bagian punggungnya. E dan pasangan
selingkuhannya, M (40) dieksekusi dengan hukuman cambuk oleh pihak Kejaksaan Negeri
(Kejari) Aceh Barat pada Selasa (24/1/2023).

Perempuan 37 tahun yang roboh di akhir cambukan itu langsung diamankan oleh petugas
medis ke ambulans yang sudah disiagakan di lokasi eksekusi cambuk dalam Lapas
Meulaboh. E kemudian sadar setelah beberapa menit mendapatkan penangaan pihak medis
di lokasi.

Sementara M terlihat hanya sesekali menahan rasa sakit ketika cambuk rotan mendarat ke
punggungnya. E dan M dieksekusi setelah adanya putusan dari Mahkamah Syariah (MS)
Meulaboh pada Desember 2022. Sebelumnya, mereka telah menjalani masa tahanan
sekitar 2 bulan penjara di Lapas Kelas IIB Meulaboh. Keduanya merupakan warga
beralamat di satu kampung di kawasan Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh
Barat. Kasi Pidum dari Kejaksaan Negeri Aceh Barat, Darma Mustika kepada wartawan,
Selasa (24/1/2023) mengatakan kedua terdakwa menjalani hukuman cambuk masing-
masing sebanyak 100 kali cambuk

Cambuk Terkait salah satu terdakwa yang pingsan usai menerima hukuman cambuk, ia
menyebut akan dilakukan penanganan medis sesuai dengan ketentuan. “Jika dalam
pemeriksaan medis, harus dirawat tentu akan diobati dan jika yang bersangkutan bisa
pulang maka akan dikembalikan kepada pihak keluarganya,” kata Darma Mustika.

Terkait hal tersebut pihaknya berkomitmen tetap melaksanakan cambuk bagi para
terdakwa yang dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan Mahkamah Syariah.
Menyangkut dengan hal tersebut pihaknya meminta Pemerintah Aceh Barat untuk
mendukung penuh pelaksanaan cambuk terhadap para pelanggar syariat Islam sebagai
penegakan syariat Islam di daerah tersebut.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Terdakwa Wanita Pelaku
Jarimah Zina Roboh dan Pingsan di Cambukan Ke-100, Teman Prianya Meringis
OKNUM ANGGOTA DEWAN LAMPUNG BARAT DIGEREBEK NGAMAR
DENGAN ISTRI ORANG

Lampung Barat -Oknum Anggota DPRD Lampung Barat, berinisial S digerebek warga
saat tengah berduaan dengan wanita berinisial W yang bukan istrinya. Peristiwa ini terjadi
pada Selasa (2/1/2024) di Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan usai diamankan
warga, kedua pelaku tindak pidana perzinaan langsung diserahkan ke Polsek Sekincau.

"Benar, Polsek Sekincau mengamankan pasangan yang bukan suami istri dari serahan
masyarakat. Keduanya digerebek oleh warga di saat tengah berduaan di rumah W pada
Selasa malam lalu," katanya kepada detikSumbagsel, Kamis (4/1/2024).

Umi menjelaskan, S merupakan anggota dewan di Lampung Barat. Sementara W adalah


wiraswasta.

"Dari keterangan Polres Lampung Barat, S tercatat sebagai oknum anggota dewan di
Lampung Barat. Sementara W wiraswasta," tuturnya.

Disinggung terkait telah adanya laporan atas perbuatan perzinaan yang dilakukan
keduanya, Umi menyebutkan suami dari W telah membuat laporan di Polres Lampung
Barat.

"Kasusnya sudah ditarik ke Polres Lampung Barat dan ditangani unit PPA. Suami dari W
telah membuat laporan atas peristiwa perzinaan yang dilakukan keduanya," imbuhnya.

Saat ini kedua pasangan perzinaan telah dipulangkan ke keluarga.


2 REMAJA DI ACEH DICAMBUK 100 KALI KARENA TERBUKTI BERZINA

Banda Aceh - Satu pasangan remaja non-muhrim di Banda Aceh dicambuk 100 kali
setelah terbukti berzina. Keduanya mengaku dan bersumpah di depan hakim telah
bersetubuh di sebuah rumah kos di kawasan Beurawe, Kecamatan Kuta Alam.

Pantauan detikcom, eksekusi cambuk digelar di Masjid Ar-rahman kompleks Perumahan


Panteriek, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Senin (28/11/2016). Ratusan warga ikut
menyaksikan. Sebuah panggung lengkap dengan terpal didirikan di sana.

Satu persatu terdakwa dihadirkan ke atas panggung. Sebelum dicambuk, mereka diperiksa
kesehatan oleh tim medis. Setelah dinyatakan sehat, algojo mulai melaksanakan tugasnya.
Rotan mendarat ke punggung terpidana sesuai hitungan dari jaksa.

Kedua remaja yang dieksekusi cambuk 100 kali adalah ZF (19) asal Aceh Besar dan RF
(19) asal Aceh Besar. Keduanya ditangkap warga saat tengah berbuat mesum di sebuah
rumah kos di kawasan Beurawe dua bulan lalu.
Proses cambuk keduanya melibatkan dua algojo. Satu algojo mencambuk dengan kelipatan
20 kali. Tim kesehatan berkali-kali menawarkan kedua terdakwa air minum. ZF menerima
tawaran tersebut sementara RF hanya satu kali meneguk air mineral.

Kasatpol PP dan WH Kota Banda Aceh, Yusnardi, mengatakan, Jaksa Penuntut menuntut
pasangan remaja ini dengan pasal Ikhtilat (bermesraan). Namun dalam persidangan di
depan hakim Mahkamah Syariah Banda Aceh, keduanya mengaku telah berbuat zina.
Hukumannya jadi lebih berat.

"Mereka mengaku dan bersumpah di depan hakim. Itulah alasannya hakim memutuskan
hukuman cambuk 100 kali," kata Yusnardi kepada wartawan usai eksekusi.

Dalam hukum jinayat, hakim dapat memutuskan seseorang berzina jika ada empat orang
saksi yang melihat secara langsung perbuatan mereka. Selain itu, pengakuan terpidana dan
sumpah juga menjadi landasan hukuman dan itu lebih kuat dibandingkan saksi.

"Setelah dicambuk mereka sudah bebas," jelas Yusnardi.

Selain dua remaja tersebut, dua pasangan lain juga dieksekusi hari ini. Satu pasangan
khalwat (berduaan ditempat sepi) dan satu lagi pasangan ikhtilat. Namun satu terpidana
ikhtilat gagal dicambuk karena sedang hamil dua bulan.

Anda mungkin juga menyukai