Anda di halaman 1dari 3

Nama : Luh Gede Nadya Ayu Anggreni

No/NPM : 11 / 2208792020059
Kelas : IC Sastra Inggris
PENDIDIKAN KARAKTER
PERTANYAAN :
● Apa yang paling mendasar di masyarakat nusantara ini sampai terjadi Tindakan Kekerasan
Keksual seperti : Perbudakan Seksual, Pemaksaan Aborsi, dan Kontrol Seksual lewat
Diskriminatif Agama? Berikan penjelasan dan contoh kasus dari ke-3 model kekerasan
tersebut!!
JAWABAN :
● Seperti yang kita ketahui kasus Kekerasan Seksual bukanlah hal yang bisa dianggap
sepele. Masalah ini seperti sudah menjamur pada masyarakat kita dan banyak korbannya
adalah seorang Wanita dan bahkan tidak jarang juga korbannya adalah anak kecil yang masih
dibawah umur. Banyak dari korban Kekerasan Seksual yang mengalami trauma bahkan
depresi yang berkepanjangan akibat mengalami tragedi memilukan ini. Dan berikut ini saya
akan menjelaskan tentang ketiga jenis Kekerasan Seksual dan contoh kasusnya.
1. Perbudakan Seksual
Perbudakan Seksual adalah kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk
membatasi gerak atau mencabut kebebasan seseorang, dengan tujuan menempatkan orang
tersebut untuk melayani kebutuhan seksualnya atau orang lain dalam jangka waktu tertentu.
Contoh kasusnya adalah:
Kasus Perbudakan Seksual, Perwira Polisi Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara -
https://www.sonora.id/read/423176398/kasus-perbudakan-seksual-perwira-polisi-terancam-
hukuman-15-tahun-penjara
Oknum perwira polisi AKBP M ditetapkan sebagai tersangka. Hal itu dalam kasus
dugaan perbudakan seksual terhadap siswi SMP. Dirkrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Onny
Trimurti Nugroho mengatakan penetapan setelah penyidik melakukan pemeriksaan dan gelar
perkara. Perwira itu disebut bertugas di ditpolairud polda sulsel. Diduga kuat melakukan
tindak asusila pada anak berusia 13 tahun. "Hasil gelar perkara penetapan tersangka itu
digelar, kita sepakat naikkan status dari saksi menjadi tersagka jadi terlapor ini," ujarnya
belum lama ini. Kasus berproses atas laporan korban dalam kasus dugaan persetubuhan dan
kekerasan anak di bawah umur. Dia mengungkapkan, tersangka kini ditahan di rutan Polda
Sulsel. Terancam undang- undang perlindungan anak dengan hukuman 15 tahun penjara.
"Sesuai laporan polisi, masalah yaitu persetubuhan terhadap anak dan perbuatan cabul dan
kekerasan terhadap anak, ini diatur dalam undang-undang nomor 22 tentang pencabulan
terhadap anak," jelasnya.
2. Pemaksaan Aborsi
Pemaksaan Aborsi adalah suatu Tindakan pengguguran kandungan yang dilakukan
karena adanya tekanan, ancaman, maupun paksaan dari pihak lain.
Contoh kasusnya : Aborsi Janin 5 Bulan, Remaja 17 Tahun Pendarahan dan Mayat Bayi
Dikubur di Depan Ruko – Kompas.com
TM (17) pelajar putri di Jambi dilarikan ke rumah sakit karena pendarahan. Ternyata
AY dibantu kekasihnya, TM (18) mengaborsi janin kandungannya yang masih berusia 5
bulan. AY adalah remaja putus sekolah. Sementara kekasihnya TM masih duduk di bangku
SMA. Kejadian tersebut berawal saat TM datang ke Rumah Sakit Bhayangkara dengan
kondisi pendarahan. Saat diperiksa, pendarahan yang dialami TM mengarah pada efek
konsumsi obat untuk mengugurkan kandungan. Karena curiga pasien baru menggugurkan
kandungan, pihak rumah sakit lapor ke polisi. Saat diperiksa TM mengaku jika ia
mengugurkan kandungannya dibantu kekasihnya, AY. Oleh polisi AY diminta untuk
menunjukkan lokasi penguburan janin hasil aborsi. Ternyata setelah berhasil digugurkan,
janin bayi tersebut dimasukkan ke dalam ransel dan dikubur di depan ruko di kawasan Jalan
Raden Pamuk, Kasang, Jambi Timur Mayat janin tersebut dikubur di kedalaman sekitar 30
sentimeter. Mayat janin itu kemudian dibawa ke rumah salah satu warga untuk dimandikan
dan kuburukan di TPU Sunda Sari Putra. Selain itu Iptu Hasmi mengatakan pihaknya telah
mengamankan bibi dan paman dari TM, ibu dari janin yang gugurkan. Bibi dan paman TM
disebut diduga kuat membantu keponakannya saat mengugurkan bayi yang ada di
kandungannya. "Berdasarkan informasi pihak rumah sakit, benar janin ini hasil operasi, kita
masih selidiki, tiga orang sedang kita periksa, termasuk kekasih dari ibu janin tersebut yang
berstatus pelajar," kata Hasmi. "Mereka masih pacaran," imbuhnya.
3. Kontrol Seksual lewat Diskriminatif Agama
Kontrol seksual mencakup berbagai tindak kekerasan maupun ancaman kekerasan
secara langsung maupun tidak langsung, untuk mengancam atau memaksakan perempuan
untuk menginternalisasi simbol-simbol tertentu. Aturan yang diskriminatif ini ada di tingkat
nasional maupun daerah dan dikokohkan dengan alasan moralitas dan agama. Pelanggar
aturan ini dikenai hukuman dalam bentuk peringatan, denda, penjara maupun hukuman badan
lainnya.
Contoh kasusnya adalah : Pelecehan di lingkungan Gereja -
https://crcs.ugm.ac.id/menggandeng-tokoh-agama-untuk-menghapus-kekerasan-seksual/
Kasus pelecehan juga terjadi di lingkungan gereja sebagaimana dialami Gerhana,
seorang pelayan gereja di Bekasi yang dilecehkan oleh pendeta di lingkungan gereja.
Gerhana tinggal dengan pelaku dan istrinya dalam satu rumah dinas yang disediakan oleh
gereja. Setelah dua bulan melakukan pelayanan di sana, pendeta mulai sering mengirimkan
pesan-pesan Whatsapp yang membuat Gerhana tak nyaman.
Suatu hari pada April 2020, Gerhana jatuh pingsan dan dibawa ke sebuah kamar. Setelah ia
sadar, pendeta menyuruh istrinya pergi ke luar kamar untuk mengambil minyak. Saat itulah,
pendeta meremas, memegang, dan menekan-nekan bagian tertentu pada tubuh korban.
Gerhana melaporkan peristiwa itu kepada istri pelaku dan pengurus gereja, tetapi tidak ada
yang percaya, bahkan dirinya cenderung disalahkan. Gerhana diintimidasi dan diteror oleh
jemaat gereja karena dianggap sebagai perempuan yang mencemarkan nama baik pelaku. Hal
ini membuat Gerhana semakin merasa tertekan karena tidak mendapatkan dukungan dari
komunitasnya sendiri. Pada Mei 2020, Gerhana melaporkan kejadian tersebut ke pihak
berwajib. Namun dalam proses ini, pelaku cuti dari gereja dan meninggalkan kota tersebut
sehingga proses penanganan kasus ini sulit dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai