Addina Ramadhanti
Adityawan Rizqi Nurdianto
Anissa Chairiah
Indah Ariestya Suri
Poetri Zamirah Prawidya S
Syafiqa Rifda Seftyarini
Jajaran Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi,
memburu pelajar yang terlibat tawuran pada Senin siang, 2 Juni 2014. Seorang pelajar,
Dika Maulana, 16 tahun, tewas dengan luka bacok dalam insiden tersebut.
"Pelaku pembacokan masih kami kejar," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek
Cikarang Barat Inspektur Satu Dwi Yanuar, Selasa, 3 Juni 2014. Identitas tersangka
diketahui setelah beberapa saksi dari pelaku tawuran ditangkap untuk diperiksa.
Juru bicara Kepolisian Bekasi, Ajun Komisaris Mukhson, mengatakan peristiwa
tawuran di antara dua sekolah itu terjadi di Jalan Warung Bongkok, Desa Telaga Murni,
Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada pukul 13.00 WIB.
Ia mengatakan tawuran itu melibatkan pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan
Karya Nusantara Cikarang Barat dan SMK Negeri 11 Cikarang Utara. "Korban luka
bacok di punggung, tangan, dan bahu," kata Mukhson.
Korban dari SMK Karya Nusantara dianiaya kelompok lawan karena tertinggal dari
rekannya. Karena kalah jumlah, korban tak berdaya sehingga menjadi bulan-bulanan
lawan. "Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi meninggal dunia," kata Mukhson.
Para pelaku tawuran kabur setelah polisi mendatangi lokasi. Petugas kemudian
menyisir sejumlah tempat guna mengamankan para pelaku tawuran. Bahkan warga
sekitar ikut turun membubarkan aksi para pelajar tersebut.
Kasus Marsinah
Marsinahlahir
diNglundo,10
April1969meninggal8
Mei1993pada umur 24 tahun) adalah seorang aktivis dan buruh
pabrik PT.Catur Putra Surya(CPS)Porong, Sidoarjo,Jawa Timuryang
diculik dan kemudian ditemukan terbunuh pada8 Mei1993setelah
menghilang selama tiga hari. Mayatnya ditemukan dihutandi dusun
Jegong,desa Wilangan dengan tanda-tanda bekas penyiksaan berat.
Ini merupakan sebuah pelanggaran HAM berat.
Selain mencoba untuk mencegah Marsinah untuk membela hak-hak
para buruh, dan sampai sekarang belum diketahui secara jelas
siapakah pembunuhnya.
Pendapat Kelompok :
Menurut pandangan kami, Hal ini telah bertentangan dengan
Pancasila, yaitu sila kedua. Karena setiap kegiatan yang merugikan
dan mengancam nyawa seseorang merupakan hal yang tidak
beradab. Setiap manusia diberi kesempatan untuk hidup (berhak
untuk hidup).