0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan2 halaman
Pasangan suami istri ditangkap karena diduga menjadi bandar narkoba setelah polisi menangkap empat pelaku lain yang mengaku mendapatkan sabu dari pasangan tersebut. Suami mengaku hanya menjalankan bisnis narkoba untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, sementara istrinya hanya terlibat sesekali untuk menyerahkan barang kepada pembeli. Keduanya kini menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan berhadapan dengan
Pasangan suami istri ditangkap karena diduga menjadi bandar narkoba setelah polisi menangkap empat pelaku lain yang mengaku mendapatkan sabu dari pasangan tersebut. Suami mengaku hanya menjalankan bisnis narkoba untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, sementara istrinya hanya terlibat sesekali untuk menyerahkan barang kepada pembeli. Keduanya kini menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan berhadapan dengan
Pasangan suami istri ditangkap karena diduga menjadi bandar narkoba setelah polisi menangkap empat pelaku lain yang mengaku mendapatkan sabu dari pasangan tersebut. Suami mengaku hanya menjalankan bisnis narkoba untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, sementara istrinya hanya terlibat sesekali untuk menyerahkan barang kepada pembeli. Keduanya kini menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan berhadapan dengan
Pasutri Kompak Edarkan Sabu, Kini Hidup Bersama di Penjara
MATARAM- Tim Sat Resnarkoba Polresta Mataram kembali
mengungkap jaringan narkoba yang melibatkan pasangan suami istri di Abian Tubuh, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasangan suami istri ini berinisial IKS (suami) dan AS (Istri). Penangkapan keduanya setelah sebelumnya polisi berhasil menangkap empat orang orang laki-laki di salah satu tempat yang kerap dijadikan sebagai tempat transaksi sabu di Abian Tubuh. Empat laki-laki tersebut berinisial GAS, INK, IGB, dan IGM. “Kemarin itu yang pertama kali kita tangkap adalah pelaku GAS dan temannya. Dari yang bersangkutan kita mendapatkan satu poket sabu. Barang tersebut kata dia didapat dari INK. Kita melakukan pengembangan ke rumahnya INK tetapi setelah kita geledah rumahnya barang bukti kosong. Barang bukti ternyata ada lama jok sepeda motor yang ditemukan di dalam kamarnya. Katanya itu sepeda motor gadaian. Setelah kita geledah ditemukan sabu seberat 6 gram. Barang itu dari pengakuannya didapat dari pasangan suami istri berinisial IKS dan AS. Kemudian kita kembangkan dan berhasil menangkapnya dengan beberapa barangbukti berkaitan dengan narkotika,”kata Kasat Resnarkoba Polresta Mataram, AKP I Made Yogi Purusa Utama, Rabu (8/9). Para pelaku yang diamankan ini kini masih menjalani pemeriksaan guna pengembangan lebih lanjut. Terkait perannya masing-masing hingga saat ini belum dapat dipastikan. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan sementara didiuga kuat bahwa pasangan suami istri ini adalah bandarnya. “Dia bandarnya dan mendapat barang dari bandar besar yang sedang kami kejar ,”ujarnya. Pasutri ini jika dari pengakuannya baru menjalankan bisnis narkoba ini selama setahun. Meski begitu polisi masih melakukan pendalaman. Sebab kemungkinan besar mereka sudah lama menjalankan bisnis haram ini.”Si suaminya ini adalah residivis kasus yang sama dan keluar penjara pada tahun 2016,”bebernya. Dari pengakuan IKS, dia sempat tobat dari bisnis ini tetapi kembali menjalankannya karena kebutuhan ekonomi. Sebab sejauh ini dia menganggur. “Saya butuh biaya untuk membeli susu untuk anak, “akunya. Dalam menjalankan bisnis ini, IKS mengaku hanya sendirian. Adapun istrinya itu hanya terlibat ketika dimintai tolong untuk menyerahkan barang kepada pembeli ketika ada yang datang ke rumahnya. “Saya sendiri sebenarnya,”akunya. Usai tertangkap ia pun kini merasa menyesal. Terlebih istrinya pun ikut diamanakan. Atas perbuatannya para pelaku ini terancam dijerat pasal 114 ayat (1), 112 ayat (1) dan 127 ayat (1) UU RI No 35 tahun 2009 tentang narkotika. (der) Dery Harjan/Radar Lombok Kasat Resnarkoba Polresta Mataram, AKP I Made Yogi Purusa Utama saat memberikan keterangan persnya pada Rabu (8/9) di Polresta Mataram.