Anda di halaman 1dari 2

Pasutri Kompak Edarkan Sabu, Kini Hidup Bersama di Penjara

MATARAM- Tim Sat Resnarkoba Polresta Mataram kembali


mengungkap jaringan narkoba yang melibatkan pasangan suami istri
di Abian Tubuh, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasangan
suami istri ini berinisial IKS (suami) dan AS (Istri).
Penangkapan keduanya setelah sebelumnya polisi berhasil
menangkap empat orang orang laki-laki di salah satu tempat yang
kerap dijadikan sebagai tempat transaksi sabu di Abian Tubuh. Empat
laki-laki tersebut berinisial GAS, INK, IGB, dan IGM. “Kemarin itu
yang pertama kali kita tangkap adalah pelaku GAS dan temannya.
Dari yang bersangkutan kita mendapatkan satu poket sabu. Barang
tersebut kata dia didapat dari INK. Kita melakukan pengembangan ke
rumahnya INK tetapi setelah kita geledah rumahnya barang bukti
kosong. Barang bukti ternyata ada lama jok sepeda motor yang
ditemukan di dalam kamarnya. Katanya itu sepeda motor gadaian.
Setelah kita geledah ditemukan sabu seberat 6 gram. Barang itu dari
pengakuannya didapat dari pasangan suami istri berinisial IKS dan
AS. Kemudian kita kembangkan dan berhasil menangkapnya dengan
beberapa barangbukti berkaitan dengan narkotika,”kata Kasat
Resnarkoba Polresta Mataram, AKP I Made Yogi Purusa Utama,
Rabu (8/9).
Para pelaku yang diamankan ini kini masih menjalani pemeriksaan
guna pengembangan lebih lanjut. Terkait perannya masing-masing
hingga saat ini belum dapat dipastikan. Namun berdasarkan hasil
pemeriksaan sementara didiuga kuat bahwa pasangan suami istri ini
adalah bandarnya.
“Dia bandarnya dan mendapat barang dari bandar besar yang sedang
kami kejar ,”ujarnya. Pasutri ini jika dari pengakuannya baru
menjalankan bisnis narkoba ini selama setahun. Meski begitu polisi
masih melakukan pendalaman. Sebab kemungkinan besar mereka
sudah lama menjalankan bisnis haram ini.”Si suaminya ini adalah
residivis kasus yang sama dan keluar penjara pada tahun
2016,”bebernya.
Dari pengakuan IKS, dia sempat tobat dari bisnis ini tetapi kembali
menjalankannya karena kebutuhan ekonomi. Sebab sejauh ini dia
menganggur. “Saya butuh biaya untuk membeli susu untuk anak,
“akunya.
Dalam menjalankan bisnis ini, IKS mengaku hanya sendirian.
Adapun istrinya itu hanya terlibat ketika dimintai tolong untuk
menyerahkan barang kepada pembeli ketika ada yang datang ke
rumahnya. “Saya sendiri sebenarnya,”akunya.
Usai tertangkap ia pun kini merasa menyesal. Terlebih istrinya pun
ikut diamanakan.
Atas perbuatannya para pelaku ini terancam dijerat pasal 114 ayat (1),
112 ayat (1) dan 127 ayat (1) UU RI No 35 tahun 2009 tentang
narkotika. (der)
Dery Harjan/Radar Lombok
Kasat Resnarkoba Polresta Mataram, AKP I Made Yogi Purusa
Utama saat memberikan keterangan persnya pada Rabu (8/9) di
Polresta Mataram.

Anda mungkin juga menyukai