Anda di halaman 1dari 2

“Demi masa.

Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang


yang beriman, beramal salih, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati untuk
menetapi kesabaran.” (Q. S. Al-’Ashr: 1-3)
Iman tegak di atas tauhid. Karena tauhid merupakan kandungan iman kepada Allah yang
melandasi semua keyakinan dan ajaran agama Islam. Tauhid merupakan kandungan syahadat laa
ilaha illallah; pengakuan dan keyakinan bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah.
Maka wajib mencampakkan segala bentuk sesembahan selain Allah, dan itu tidak bisa ditawar-
tawar!
Allahu’alam

Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga tercurah
kepada hamba dan utusan-Nya yang menebar rahmat bagi alam semesta. Amma ba’du.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah , anda dan kami mungkin telah lama mengenal
agama Islam. Kita mengenal sekian banyak ajaran Islam seperti sholat, puasa, zakat dan lain
sebagainya. Banyak pula diantara kita yang sejak lahir sudah hidup di tengah keluarga
muslim. Hanya saja satu hal yang patut disayangkan bahwa kebanyakan dari kita hanya
melihat Islam sebagai kebiasaan masyarakat sekitarnya dan berpedoman dengan apa yang
sudah menjadi tradisi manusia.
Sehingga tidak jarang ketika kita ditanya oleh orang lain mengenali hakikat dan intisari
agama Islam; kita pun kebingungan untuk memberikan jawabannya. Padahal kita sudah
belajar agama sejak SD sampai perguruan tinggi, walaupun dengan porsi yang sangat
terbatas. Mungkin itulah diantara sebab mengapa kebanyakan kita hanya mengenal agama
secara separuh-separuh. Kita tidak melihat agama ini secara utuh dan tidak menegakkan
pemahaman dari dasarnya.
Padahal memahami agama Islam merupakan salah satu tanda kebaikan hamba.
Sebagaimana telah diterangkan oleh panutan kita Nabi Muhammad :
“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi baik, maka Allah pahamkan dia dalam
hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sudah cukup terkenal ungkapan Imam Syafi’i yang menegaskan bahwa hakikat ilmu
itu adalah apa-apa yang di dalamnya terdapat ‘Qaala Allah’ dan ‘Qaala Ar-Rasul’ (perkataan
Allah dan perkataan Rasul). Pemahaman mana pun yang tidak merujuk kepada dua pedoman “ucapan manusia yang jujur dan terpercaya dan telah diangkat oleh Allah sebagai uswah/teladan
ini maka itu bukanlah ilmu agama yang diwariskan oleh Nabi . bagi umat manusia? Allah berfirman:
Jangankan belajar ilmu agama, sekarang ini tidak sedikit diantara kaum muslimin sendiri yang                
justru alergi dan tidak menyukai atribut dan rambu-rambu agama. Mereka mengangap bahwa
menjadi muslim yang taat kepada syari’at dan meneladani pemahaman para sahabat adalah “Katakanlah; Jika kalian benar-benar mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan
bentuk kemunduran dan pemahaman yang kolot dan konservatif alias ketinggalan zaman. mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (Q. S. Ali ‘Imran : 31)
Padahal sejak ratusan tahun silam Allah memuji para sahabat bahkan telah Memang Rasulullah datang membawa ajaran tauhid kepada manusia sebagaimana para
menggambarkan sifat-sifat mereka di dalam Taurat dan Injil. Tidak samar bagi kita sanjungan rasul sebelumnya menyampaikan misi dakwah yang serupa. Untuk membebaskan manusia dari
Allah kepada kaum Muhajirin dan Anshar yang telah membela dakwah tauhid ini bersama Al- penghambaan kepada sesama menuju pengabdian kepada Allah semata. Allah berfirman:
Musthofa . Allah berfirman:            
            
“Dan sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang menyerukan;
“Dan orang-orang yang terdahulu dan pertama-tama dari kalangan Muhajirin dan Anshar beserta Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (Q.S. An-Nahl: 36)
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik; Allah ridha kepada mereka dan mereka pun Inilah ajaran tauhid yang membuat kaum musyrikin di masa itu terheran-heran dan seratus
ridha kepada-Nya…” (Q. S. At-Taubah : 100) delapan puluh derajat berbalik menuduh nabi sebagai penyair gila. Padahal sebelumnya mereka
Apa yang membuat anda ragu untuk meniti jalan para sahabat nabi? Apakah anda baru akan menggelarinya dengan al-amiin/orang yang terpercaya. Subhanallah! Inilah salah satu ‘keajaiban’
mau mengikuti jalan mereka ketika Allah memperlihatkan wajah-Nya kepada hamba-hamba- yang dimotori Iblis dan bala tentaranya. Mereka mencemooh para dai tauhid dan menyematkan
Nya? Apa yang membuat banyak orang geram dan murka, ketika kebiasaan mereka yang gelar-gelar buruk dan kedustaan agar manusia lari dari kebenaran dan iman.
menyimpang dari tuntunan harus ditundukkan kepada pemahaman para sahabat yang sama Dalam keadaan yang penuh kekacauan dan fitnah semacam inilah para ulama kita
sekali tidak menyulitkan dan tidak memberatkan kehidupan umat manusia? memberikan nasihat, “Hendaklah kamu mengikuti jalan kebenaran, dan jangan sedih karena
Masa sekarang ini kita dapati ajaran-ajaran tauhid telah dicemooh dan kaidah-kaidah agama sedikitnya orang yang menempuhnya. Dan janganlah kamu mengikuti jalan kebatilan, dan jangan
dilecehkan oleh banyak manusia. Kesetiaan kepada prinsip dan keyakinan dianggap sebagai kamu gentar dengan banyaknya jumlah orang yang binasa…”
tindakan mengobarkan kebencian dan merusak persatuan. Disaat yang sama, mereka yang Tidakkah kita ingat ketegaran dan kesabaran seorang Bilal yang disiksa majikannya gara-
merusak aqidah dan moral anak bangsa justru dipuja-puja dan dibela dengan sejuta kata. gara dia memeluk Islam? Tidakkah kita ingat ketabahan keluarga Yasir ketika harus
Sungguh benar sabda Nabi , mengorbankan nyawanya demi mempertahankan aqidah tauhid? Mereka tidak rela menjual
“Islam itu datang dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing sebagaimana datangnya, agamanya hanya demi mencicipi serpihan kesenangan dunia yang fana, semu, dan hina. Mereka
oleh sebab itu beruntunglah bagi orang-orang yang terasing itu.” (H.R. Muslim). memahami tauhid maka mereka pun berjuang keras untuk mendakwahkannya kepada manusia.
Tauhid dan aqidah dianggap asing dan momok bagi manusia. Padahal tauhid itulah kunci Allah berfirman:
surga dan jalur penyelamat dari azab neraka!                    
Kita tidak ragu barang sejengkal tanah pun bahwa Islam inilah agama yang benar dan diridhai
oleh Rabb alam semesta. Allah berfirman di dalam kitab-Nya dan Dia adalah Yang Maha “Katakanlah; Inilah jalanku, aku mengajak menuju Allah di atas bashirah/hujjah yang nyata, inilah
Benar ucapan-Nya: jalanku dan orang-orang yang mengikutiku, dan Maha suci Allah aku sama sekali bukan termasuk
golongan kaum musyrik.” (Q. S. Yusuf: 108)
             
Allah berfirman:
Barangsiapa mencari selain Islam sebagai agama maka tidak akan diterima darinya dan kelak di              
akhirat dia akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (Q.S. Ali ‘Imran: 85)
Bagaimana seorang bisa merasakan lezatnya iman sementara di dalam hatinya ia masih saja “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang mengajak menuju Allah dan
meragukan dan tidak puas dengan agamanya. Rasulullah telah mengingatkan kita dalam melakukan amal salih, dan dia pun berkata; Sesungguhnya aku ini adalah bagian dari kaum
sabdanya: muslimin.” (Q. S. Fushshilat: 33)
“Pasti akan merasakan lezatnya iman; orang yang ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, Allah berfirman:
dan Muhammad sebagai rasul.” (HR. Muslim)                 
Bagaimana anda bisa lebih meyakini ucapan Aristoteles, Plato, dan Marx daripada

Anda mungkin juga menyukai