Kelas : A NRP : 5033231092 Mata Kuliah : Sistem Hukum Indonesia
SHORT ESSAY KASUS PEMBUNUHAN SENIOR TERHADAP JUNIOR
MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Pada tanggal 2 Agustus 2023, telah terjadi kasus pembunuhan yang melibatkan Muhammad Naufal Zidan, junior mahasiswa Universitas Indonesia yang tewas secara tragis dibunuh oleh seniornya Altafasalya Ardnika Basya. Diketahui, Zidan tewas setelah ditikam berkali kali oleh kakak tingkatnya di Universitas Indonesia. Mayat Zidan ditemukan pada hari Jum’at tanggal 4 Agustus 2023. Mayat Zidan ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik hitam. Hal ini cukup menggegerkan masyarakat lantas pelaku pembunuhan yang dilakukan oleh althaf dipicu karena rasa iri. Seperti diketahui, motif pembunuhan dilatarbelakangi oleh kegagalan trading kripto senilai Rp 80 juta dan terjerat kasus pinjol. Kasus ini berawal dari kecurigaan keluarga karena ponselnya tidak dapat dihubungi. Keluarga yang bersangkutan mengecek indekos hingga menemukan jasad korban di kolong tempat tidur kosannya di Jalan Plakali Raya, Kukusan, Beji, Depok. Wakasatreskrim Polres Depok AKP Nirwan Pohan mengungkapkan alasan Altaf dalam pembunuhan Naufal karena pelaku iri terhadap kesuksesan korban. Selain terlilit pinjaman online, Altaf juga teerlilit bayar sewa kos. Polisi juga menemukan barang korban yang dicuri pelaku, di antaranya laptop macbook, dompet, dan ponsel iphone. Polisi juga mengungkapkan bahwa pelaku pernah mencoba untuk menguras ATM korban. Menurut pengakuan pelaku, altaf mengaku bahwa ia terjerat pinjaman online sehingga ia ingin menguasai harta milik Zidan. Altaf menyebut bahwa ia tidak memiliki harapan lagi dan juga dia sudah mencoba berbagai cara untuk menyelesaikan permasalahan pinjaman online tersebut, namun hasilnya gagal. “Saya tidak ada masalah dengan korban, tidak ada dendam. Karena saya sudah putus asa juga. Rencana baru muncul pas saya ngantar pulang di hari Rabu sebelum kejadian,” kata Altaf saat konferensi pers di Mapolresta Depok, Jalan Margonda Raya, Depok, Sabtu (5/8/2023) “Saya sudah hopeless (tak punya harapan), pak. Saya udah nggak nemu jalan yang terang untuk menyelesaikan masalah saya sendiri. Saya coba berbagai cara, terakhir ini,” ujar Altaf. Polisi juga menetapkan mahasiswa Universitas Indonesia, Altafasalya Ardnika Basya (23), sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terdahap adik tingkatnya. Menurut Wakasat Reskrim Polres Depak AKP Nirwan Pohan, kasus ini masuk kedalam Pasal 340 dan/atau 338 dan/atau 365 dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup, paling pendek 20 tahun (penjara),” Berdasarkan hasil sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Depok, Cilodong, Jawa Barat, pada Rabu (13/3/2024). JPU menyatakan Altaf terbukti secara sah dan meyakinkan Nama : Rafi Anargya Pratama Kelas : A NRP : 5033231092 Mata Kuliah : Sistem Hukum Indonesia melakukan pembunuhan berencana sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 340 KUHP dan atas segala pertimbangannya, JPU meminta majelis hakim Pengadilan negri Depok menjatuhkan hukuman mati terhadap Altaf dan tidak ada keringanan bagi Altaf. Menurut pendapat saya, apa yang dilakukan oleh hakim di Pengadilan Negeri (PN) merupakan tindakan yang tepat dan benar. Dikarenakan, mahasiswa yang menjadi tersangka pembunuhan merupakan hal yang salah dan tidak benar. Jika diberikan hukuman mati pun saya setuju dengan hakim, dikarenakan apa yang dilakukan oleh tersangka merupakan tindakan yang dinilai keji. Hal ini yang memberatkan dalam tuntutan mati Altaf karena hal tersebut merupakan perbuatan di luar batas perilaku manusia. Selain itu, hal yang dilakukan Altaf termasuk ke dalam motif pembunuhan. Altaf mengaku tidak memiliki masalah dengan korban yang juga juniornya itu, dia mengaku membunu korban karena putus asa akibat pinjaman online. Hukuman yang diberikan kepada tersangka juga setimpal dengan diberikannya Pasal 340 KUHP yang berbunyi “Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lalin, diancam dengan pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun.” Jika kita lihat dari sisi pembangunan, hal ini sangat berpengaruh karena salah satu generasi penerus menjadi berkurang dan menimbulkan citra buruk dalam almamater kampus. Selain itu, tersangka pelaku pembunuhan dapat dibenci dan kehilangan kepercayaan terhadap masyarakat sekitar. Hal ini dapat mengganggu hubungan dengan pemerintah, pemangku kepentingan lokal, dan masyarakat umum, serta penolakan atau penundaan izin-izin yang diperlukan. Pelaku juga pasti akan mendapatkan citra buruk kepada seluruh elemen masyarakat. Selain itu, hal ini dapat menyebabkan orang lain rugi salah satunya pemilik kos di tempat kejadian. Hal ini merugikan karena mungkin orang lain bisa jadi terhambat aktivitas di sekitar kos tersebut karena mungkin adanya investigasi polisi, gangguan keamanan, dan perhatian media yang terjadi setelah pembunuhan. Selanjutnya bagi pihak kampus terkait, hal ini dapat memberikan citra dan reputasi yang buruk bagi nama kampus apalagi kampus yang terlibat merupakan kampus terbaik dan masuk nominasi Top 3 di Indonesia. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan minat masuk atau atau daftar bagi mahasiswa baru atau orang tua memasukkan ke kampus tersebut. Selain berdampak ke pembangunan di Indonesia, masing masing keluarga juga terkena imbasnya. Keluarga korban mendapatkan kabar yang tidak enak didengar karena mendapatkan berita duka dan kehilangan salah satu anak yang akan menjadi masa depan yang akan bermanfaat bagi negara. Selain keluarga korban, keluarga tersangka juga pasti mendapatkan kecaman dari berbagai masyarakat dan juga berbagai tekanan. Selain preassure, keluarga tersangka juga mendapatkan citra buruk di masyarakat. Nama : Rafi Anargya Pratama Kelas : A NRP : 5033231092 Mata Kuliah : Sistem Hukum Indonesia