Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

( ZA, PEMBUNUH BEGAL YANG MALANG )

DOSEN PENGAJAR

EKA MUTIA LUBIS, M. Pd

DISUSUN OLEH

1. Jefryanto Pasaribu, 3221901056


2. Rio Kenedy Sihombing, 3221901041
3. Nabila Alizza, 3221901051
4. Syahidza Bayu Prananda Nasution, 3221901048
5. Aditya Octavianto, 3221901047

TEKNIK ELEKTRONIKA MANUFAKTUR

POLITEKNIK NEGERI BATAM


2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia nikmat-Nya
sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Terima
kasih buat Ibu EKA MUTIA LUBIS, M.Pd yang sudah mengajarkan bagaimana
cara membuat makalah baik dan benar sesuai EYD yang benar dan sesuai
dengan KBBI.

Makalah yang berjudul “ ZA, Pembunuh begal yang malang “ berisi tentang
berita viral di tahun 2019 lalu yang dimana pelaku berusaha melindungi pacar
ternyata pelaku tersebut mendapatkan penyelewengan hukum terhadapnya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis melibatkan berbagai media sumber
seperti KOMPAS.TV, YouTube, Koran, dll. Oleh karena itu penulis
mengucapkan kepada semua media maupun teman-teman yang sudah
membantu membuat makalah ini sebaik mungkin.

Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sangat
menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya dikarenakan
ketidaklengkapan sumber yang kuat mengenai kasus ini yang sempat menjadi
perbincangan para netizen. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sehingga mampu membuat pembaca
yang lain ikut merasa empati terhadap hukum yang ada di Indonesia ini

Mohon maaf jika ada kesalahan penggunaan kata di dalam pembuatan


makalah ini. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan banyak terima kasih

BATAM, 2 Februari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman judul

Kata pengantar................................................................................................................2

Daftar isi..........................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................4

1.1 Latar belakang.....................................................................................................4


1.2 Rumusan masalah...............................................................................................4

BAB 2 ISI.......................................................................................................................5

2.1 Kronologi kejadian perkara.................................................................................5


2.2 Hukum-hukum yang menjerat ZA......................................................................5
2.3 Tanggapan netizen terhadap pelaku....................................................................7
2.4 Solusi untuk kesalahpahaman terhadap HAM di Indonesia...............................7

BAB 3 Penutup...............................................................................................................8

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................8
3.2 Saran...................................................................................................................8

Daftar Pustaka.................................................................................................................9

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Hukum di Indonesia saat ini seperti pisau yang tumpul di atas dan tajam ke bawah yang
menandakan maksud dari istilah tersebut adalah salah satu sindiran nyata bahwa keadilan di
negeri ini lebih tajam menghukum masyarakat kelas menengah. Coba bandingkan dengan para
koruptor mulai para pejabat kelas ekonomi ke atas, tingkat anggota DPRD hingga para mantan
menteri juga terjerat dengan kasus korupsi.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui perkara-perkara kecil tapi dianggap besar
dan terus dipermasalahkan yang sebenarnya bisa di selesaikan dengan sikap kekeluargaan, namun
berlangsung dengan persidangan yang tidak masuk akal.

Sebagai buktinya, disini penulis akan membahas suatu kasus yang menjerat seorang siswa
inisial ZA yang membunuh begal demi melindungi sang pacar yang didakwa hukuman yang
seberat-beratnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini penulis akan membahas rumusan masalah yang tertera sebagai
berikut :

1.2.1 Kronologi Kejadian


1.2.2 Hukum-Hukum yang menjerat ZA
1.2.3 Tanggapan Netizan terhadap pelaku
1.2.4 Solusi untuk kesalahpahaman terhadap HAM di Indonesia

Tujuan penulis membahas Kasus ini dikarenakan bahwa Hukum di Indonesia


khususnya HAM sudah sangat tidak terpandang lagi karena banyak sekali hukum yang
salah diartikan oleh masyarakat Indonesia saat ini.

4
BAB 2
ISI
2.1 KRONOGI KEJADIAN PERKARA

Minggu 9 September 2019 malam, ZA, 17 tahun keluar bersama pacarnya V.


Saat melintasi kebun tebu Desa Gondang Legi Kulon, Kecamatan Gondang Legi,
Kabupaten Malang, keduanya dihadang oleh sekelompok kawanan pembegal.
Dua orang mencoba merampas sepeda motornya dan telepon selular ZA. Tak
hanya itu, pelaku juga berusaha memperkosa pacar ZA yang berinisial V.

Namun ZA memberikan perlawanan. Ia mengambil pisau yang berada di jok


motor dan menusukkan kepada seorang begal bernama Misnan. Sementara
pelaku begal lain langsung melarikan diri. Keesokan harinya, Polres Malang
menangkap ZA dengan tuduhan penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya
nyawa seseorang.Misnan yang ia lukai semalam, ternyata ditemukan tewas di
kebun tebu. Kisah ini sempat viral di media sosial.ZA bahkan mendapat simpati
public karena yang dilakukannya dinilai sebagai wujud pembelaan diri.Akhirnya,
Polres Malang tidak menahan ZA denganpertimbangan ZA yang masih di
bawahumur.Kasus ini pun senyap

2.2 HUKUM-HUKUM YANG MENJERAT ZA

ZA didakwa dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan


hukuman penjara paling berat penjara seumur hidup. Sidang dakwaan itu
berlangsung pada Selasa (14/1/2020). Lukman Chakim, salah satu meminta ZA
menyayangkan Pasal 340 KUHP dalam dakwaan tersebut. Menurutnya, artikel itu
tidak sesuai karena mengandung perencanaan yang tidak adil.

“Dakwaannya ada tiga sebetulnya. Primernya Pasal 340 KUHP subsider Pasal
338 KUHP, Pasal 351 Ayat 3 KUHP, ”kata Lukman, saat dihubungi Kompas.com ,
Kamis (16/1/2020). “Pasal 340 ini yang sangat janggal. Di mana, 340 ini tidak ada
perencanaannya. Karena itu kami sayangkan, ”ujar dia. Lukman, menyetujui,
Kemenangan oleh ZA tidak memenuhi ketentuan Pasal 340 KUHP. Karena itu,
pihaknya akan berusaha untuk membantah dakwaan tersebut. Sebabnya, ZA
dalam pertarungan yang berhasil saat mengeluarkan begal yang berusaha
memperkosa pacarnya. “Pasal 340 kompilasi terbukti, memang dakwaan paling
berat seumur hidup,” ujar dia.

Pihaknya masih berusaha mencari saksi ahli dari ahli hukum untuk membantah
pasal 340 KUHP dalam dakwaan tersebut. ZA disidang pengadilan anak yang
tertutup. ZA didampingi oleh lima perizinan yang tergabung dalam BRH dan Kantor
Hukum Rekanan, yaitu Bhakti Riza Hidayat, Lukman Chakim, Novi Zulfikar, Moch
Asni Fitrian dan Afrizal Multi Wibowo. Pihak Kejaksaan Negeri Kepanjen,
Kabupaten Malang, belum bisa dikonfimasi terkait dakwaan tersebut. Kasus ZA
terjadi pada Minggu (8/9/2019) di daerah tebu Desa Gondanglegi Kulon,

5
Kecamatan Gondang legi, Kabupaten Malang.

Untuk penjara begal anak-anak di Malang dan kalau nanti berkasnya secara
penuh. Sebenarnya tidak ada keinginan dari begal itu untukmemperkosa," kata
Burhanuddin menjawab pembahasanSyafi'I karena memang pelajar itu telah
membawa senjata tajam sebelumnya. " Kemudian si anak-anak ini, itu sudah
membawa senjata tajam dan itu yang digunakan oleh si ZA itu walaupun untuk
membela diri,

Dan mohon maaf kami tidak melakukan penahanan kepada anak itu [ZA],
dan hari Selasa besok ada tuntutannya kami juga akan kembalikan kepada orang
tuanya," lanjut Burhan.Dalam surat dakwaan bernomor
PDM01/KPJEN/Epp.A.2/01/2020

pada bagian dakwaan primer disebutkan ZA dengan sengaja dan dengan


direncanakan terlebih dahulu menghilangkan nyawa korban bernama Misnan.
Dalamdakwaantersebut pula diceritakankronologibahwaMisnandanpelakubegal
lain bernama Mad meminta seluruh barang milik ZA dan V. Lantaran ZA tidak
bersedia memberikan, ia memberikan penawaran untuk memberi uang. Namun
saat kedua pelaku begal tengah berunding, ZA berkesempatan membuka jok
sepeda motornya untukmengambil pisau danmenyembunyikan pisau itu di tangan
kanan yang diarahkan ke belakang agar takterlihat Misnan dan Mad. Kedua pelaku
akhirnya tetap meminta barangmilik ZA, dan disitu ZA langsung menyerang Misnan
satu kali dan berusaha menyerang Mad. Dalam dakwaan tersebut memang
tidakdisebutkan sama sekali mengenai ancaman pemerkosaan terhadap V.

Selain itu, dalam dakwaan subsider pasal 2 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 tahun
1951, ZA didakwa lantaran kepemilikan senjata tajam yang bukan peruntukkannya
tanpa memiliki izin. Kuasa hukum ZA, Lukman Chakim justru menyatakan
sebaliknya. Dalam BAP yang dibuat pelaku begal maupun ZA, tertulis memang
ada niatan untuk melakukan pemerkosaan secara beramai-ramai kepada V.
“Sehingga saya rasa statement yang dikeluarkan Jaksa Agung bahwa tidak ada
keinginan itu terbantahkan di BAP maupun dalam proses persidangan yang tadi
tanya dalam kesaksian. Dan keduanya mengakui bahwa ucapan seperti itu
memang ada, ada keinginan untuk memperkosa pihak teman dari ZA,” ujar
Lukman saat dihubungi reporter Tirto, Senin (20/1/2020)

6
2.3 TANGGAPAN NETIZEN TERHADAP PELAKU

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kuasa hukum ZA, pelajar Siswa Menengah Atas (SMA)
yang berjuang melawan pacarnya di Malang, Jawa Timur, meminta persetujuan dari
pengacara kondang, Hotman Paris. Dilansir dari Tribunjatim.com, Bhakti Riza meminta
terima kasih atas pembelaan yang diberikan oleh Hotman Paris kepada kliennya tersebut.

Ia menyampaikan, pihaknya juga menyapa semua masyarakat yang memberikan


bantuan atas proses hukum ZA. "Tentunya kami sangat berterima kasih kepada semua
elemen masyarakat Indonesia, termasuk Hotman Paris sebagai senior yang juga sudah
memberikan atensi atas perkara ini," kata Bhakti Riza, dikutip dari TribunJatim.com, Selasa
(21/1/2020).

Sebelumnya, kasus dirilis begal oleh seorang pelajar di Malang, Jawa Timur, menarik
perhatian publik. Pasalnya pelajar yang bernama ZA tersebut didakwa hukuman seumur
hidup atas perbuatannya. ZA didakwa dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan
Berencana dengan hukuman penjara paling berat penjara seumur hidup. Kasus ini
disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Selasa
(14/1/2020).

2.4 SOLUSI UNTUK KESALAHPAHAMAN TERHADAP HAM DI INDONESIA

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan pemerintah masih memegang


komitmen untuk mencarikan solusi terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang
terjadi di masa lalu. Salah satu cara yang ditempuh dengan melakukan kajian-kajian. Selain
itu, Wapres juga berharap komitmen pemerintah mendapat dukungan dari Komnas HAM.
“Berkenaan dengan masalah pelanggaran HAM masa lalu, pemerintah tetap memegang
komitmen untuk terus berupaya mencari solusi yang terbaik, antara lain melalui kajian
kajian oleh berbagai instansi yang berkompeten.

Langkah ini diharapkan dapat didukung melalui fungsi Komnas HAM yaitu
pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi tentang hak asasi manusia”
ujar Ma’ruf Amin saat memberi sambutan dalam Pembukaan Peringatan Hari HAM 2019
di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (9/12).

Ia juga menyebut pemerintah telah melakukan upaya-upaya nyata pemenuhan HAM di


bidang hak sipil, politik, ekonomi, 7tanda, dan budaya. Meski demikian, Ma’ruf Amin juga
tidak menampik banyak persoalan HAM yang masih terbengkalai dan perlu penyelesaian.
“Harus diakui capaian tersebut ada yang sudah dapat diselesaikan dan ada juga yang belum.
Namun ada hal-hal yang memerlukan proses berkelanjutan dan berkesinambungan untuk
mencapai 7tandard atau kualitas yang lebih baik dari sebelumnya,” lanjutnya. “Harapan-
harapan, peran-peran pemerintah yang lebih optimal tentang pendidikan dan ekonomi saya
kira itu menjadi catatan dan komitmen pemerintah,” tegasnya.

7
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari kasus yang sudah dibahas melalui informasi tadi bisa disimpulkan bahwa
ZA bermaksud melindungi pacarnya dari pelaku begal agar pacarnya tidak menjadi
bahan pemerkosaan sekaligus pemerasan mereka berdua. Dari beberapa informasi
yang telah kami paparkan, ZA sempat ditetapkan KUHP Pasal 340 yang tuntutan nya
adalah penjara seumur hidup buat ZA.

Semua elemen masyarakat serta para netizen sosial media sangat empati
terhadap ZA dan berpikir bahwa hukum di Indonesia sudah mulai tumpul dan
berpihak kepada pihak yang salah. Rasa terima kasih pun diucapkan oleh Kuasa
Hukum ZA yang mengatakan bahwa dia akan berupaya penuh untuk membebaskan
ZA dan berjanji mengembalikan nama baik ZA sehingga kehidupan ZA bisa
berlangsung normal kembali.

Terkadang kita sebagai masyarakat yang taat akan norma-norma yang berlaku
harus bisa membuka wawasan kita terhadap hukum di zaman modern ini. Memang
sering kali seseorang yang memegang jabatan tertinggi mau memandang rendah para
rakyat jelata. Justru sebaliknya, karena hukum di Indonesia mulai gak jelas arah
keadilan nya maka pejabat tinggi Negara mau seenaknya mau ubah PP/ UU tanpa
persetujuan rakyat sendiri

Jadi, mari budayakan taat akan hukum dan singkirkan para oknum modus
yang mau menghancurkan keadilan sosial seperti yang dituangkan di Pancasila dan
Pembukaan UUD 1945

3.2 SARAN
Masih banyak kekurangan di makalah penulis dikarenakan sumber yang kami
dapatkan belum sepenuhnya termuat dalam makalah ini, Jadi buat pembaca boleh
membuat pedalaman kajian terhadap kasus ini sehingga dapat terbentuk makalah yang
baik dan benar

8
3.1

DAFTAR PUSTAKA
1) https://mediaindonesia.com/read/detail/276571-pemerintah-tetap-cari-
solusi-atas-pelanggaran-ham-masa-lalu < 3 Februari 2020 21.54 >
2) https://nasional.okezone.com/read/2020/01/20/337/2155479/ditanya-
kasus-pelajar-sma-bunuh-begal-begini-komentar-jaksa-agung?page=1,2
< 3 Februari 2020 20.44 >
3) https://regional.kompas.com/read/2020/01/16/15261101/pelajar-yang-
bunuh-begal-karena-membela-pacar-didakwa-seumur-hidup?page=all
< 3 Februari 2020 20.44 >
4) https://tirto.id/bagaimana-za-pelajar-pembunuh-begal-terancam-pidana-
seumur-hidup-etTx < 3 Februari 2020 20.44 >
5) http://politiktoday.com/2017/08/penegakan-hukum-indonesia-tajam-ke-
bawah-tumpul-ke-atas-2/ < 3 Februari 2020 20.44 >
6) https://www.youtube.com/watch?v=jaFGPe2RRPY
< 3 Februari 2020 21.56 >

Anda mungkin juga menyukai